Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH STARTING MAIN ENGINE

NAMA: PUPUT CATUR WIDIANTO

NIT: 2111556

PRODI: TEKNIKA A

AKADEMI MARITIM NUSANTARA CILACAP

Jalan Kendeng No.307 Kelurahan Sidanegara-Kabupaten Cilacap

Telp.(0282) 5070154 Fax. (0282) 540565

Website: www.amn.ac.id

1
Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena begitu besar kasih dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ‘STARTING MAIN
ENGINE’ tepat waktu. Penulis menyusun makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi nilai
tugas mata kuliah konstruksi dan prinsip kerja permesinan bantu I.

2
DAFTAR ISI

1. Pendahuluan.........................................................................................................4
2. Fungsi pendingin mesin pada kapal.....................................................................5
3. Sistem pendinginan terbuka.................................................................................6
4. Sistem pendinginan tertutup................................................................................7
5. Cara kerja sistem pendinginan.............................................................................8
6. Mesin pendingin permakanan.............................................................................11
7. Jenis bahan atau media pendingin......................................................................12
8. Penutup...............................................................................................................14
9. Daftar pustaka.....................................................................................................15

3
PENDAHULUAN

Latar belakang

Sistem pendingin pada mesin induk adalah salah satu bagian penting pada sebuah
kapal yang memerlukan perhatian yang cukup, karena lancar tidaknya pengoperasian
kapal sangat tergantung pada hasil kerja mesin induk, agar komponen mesin induk
terpelihara dari tegangan akibat panas, maka panas yang timbul harus dapat dikendalikan.
Keadaan tersebut bisa diatasi dengan cara mengedarkan (mensirkulasi) media pendingin
dengan tekanan yang konstan ke seluruh komponen mesin induk seperti cylinder jacket
cooling, cylinder head, dan injector. Sistem ini harus menjadi pengawasan bagi para crew
mesin agar aliran pendingin selalu lancar. Sebagai media pendingin pada motor diesel
dapat digunakan seperti udara, air dan minyak. Dari ketiga media pendingin ini air
merupakan media pendingin yang sangat baik untuk menyerap panas.

4
PENDINGIN DIKAPAL DIBAGI MENJADI DUA YAITU PENDINGIN MESIN DAN
PENDINGIN PERMAKANAN

Pendingin mesin kapal adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mendinginkan kondisi mesin
kapal agar tetap dalam kondisi normal, sedangkan pendingin permakanan pada mesin kapal
adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendinginkan suatu ruangan yang memang harus
dalam kondisi dingin. Contohnya ruangan yang harus dalam kondisi dingin adalah ruang daging,
ruang sayur agar bahan bahan makanan tetap dalam kondisi yang frsh/baik.

1. FUNGSI PENDINGIN MESIN PADA KAPAL

Sistem pendingin berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu pada bagian mesin, sistem pendingin
tertutup menggunakan dua media pendingin yaitu air tawar dan air laut

Dalam fungsinya, sistem pendingin mengendarkan tekanan ke seluruh komponen induk secara
konstan seperti injector, cylinder jacket cooling dan cylinder head. Adapun, motor diesel dapat
didukung dengan dua sistem pendinginan yang masing-masingnya memiliki cara kerja dan
fungsi berbeda, seperti:

5
A.SISTEM PENDINGIN TERBUKA

Sistem terbuka ini bekerja dengan cara melakukan pendinginan melalui media air laut untuk
penyerapan panas. Sistem ini bekerja dengan mengambil air laut dari katup melalui filter dan
pompa air. Kemudian, air laut akan didistiribuksikan ke seluruh bagian mesin induk yang
memerlukan pendinginan dengan memanfaatkan minyak pelumas dan pendingin udara untuk
mendinginkan kepala silinder, dinding silinder dan katup pelepas gas. Setelah proses tersebut
dilalui, maka air laut akan dibuang keluar kapal.

6
B.SISTEM PENDINGINAN TERTUTUP

Sementara itu, sistem pendinginan tertutup memanfaatkan media air tawar yang secara simultan
bersirkulasi untuk mendinginkan mesin kapal. Dalam prosesnya, media air tawar akan dialirkan
ke semua silinder dan keluar menuju cooler dengan suhu 700 C - 800 C, kemudian air tersebut
akan didinginkan di fresh water cooler oleh air laut untuk menurunkan suhu hingga 500 C - 600
C. Setelah itu, air tawar akan kembali dihisap oleh pompa yang seterusnya digunakan untuk
mendinginkan mesin induk.

CARA KERJA SISTEM PENDINGIN

Cara Kerja Sistem Pendingin pada KM Sumber Fortuna Pada pengambilan data Sistem
pendingin mesin induk, penulis melakukan penelitian di kapal KM Sumber Fortuna, yang mana
mesin induk KM Sumber Fortuna menggunakan sistem pendingin secara tidak langsung /

7
tertutup dengan menggunakan heat exchanger sebagai tempat media penukar bejana panas.
Dengan mensirkulasikan air tawar ke seluruh mesin untuk membuang panas yang timbul akibat
terjadi pembakaran dan gesekan di dalam mesin. Sistem kerja pendingin tidak langsung
menggunakan air tawar sebagai menyerap panas di seluruh bagian dalam mesin, dan didalam
heat exchanger tersebut air tawar masuk ke dalam heat excanger dengan suhu 55oC yang akan
didinginkan oleh air laut sehingga suhu air tawar menjadi 30 oC yang akan keluar menuju bagian
dalam mesin yang bersirkulasi dengan cara memanfaatkan kerja pompa Built in mesin induk

air tawar di hisap dari dalam tangki heat excanger melalui pompa built in yang akan keluar
menuju ke bagian mesin lalu air tawar melewati block silinder, silinder heat, dan silinder liner
dengan suhu 30oC dengan bergerak menuju rongga rongga yang terdapat di water jacket untuk
menetralkan suhu mesin yang panas akibat pembakaran dan gesekan di dalam mesin. Setelah air
tawar bersirkulasi melewati bagian dalam mesin, air tawar kembali masuk kedalam heat
excanger yang akan di dinginkan oleh air laut. Ada dua sistem pada aliran pendingin yaitu block
silinder, silinder heat, dan silinder liner alirannya tidak sama dengan oil cooler, pada sistem ini
oil cooler sangat penting untuk mendinginkan suhu oli pada mesin induk dengan cara kerja
air tawar yang masuk ke dalam oil cooler. Komponen oil cooler letak nya didalam sebuah
tabung air pendingin yang terendam di dalam tabung oli. Jenis pendingin ini berbeda tapi cara
kerjanya sama hanya saja oil cooler khusus mendinginkan oli saja. Manfaat dari oil cooler adalah
menjaga suhu oli agar tetap terjaga dan tidak panas akibat pergerakan di dalam mesin. Pada
suhu oli yang masuk 75oC akan di dinginkan di dalam tabung oil cooler mencapai 65 oC dan
tekanaan oli 62 Pa. jika heat excanger tidak berfungsi atau mengalami gangguan di sistem air
laut maka mesin akan mengakibatkan over heating dan kerusakan lainnya. Sedangkan air laut
bekerja untuk mendinginkan air tawar di dalam heat exchanger dengan cara kerja menggunakan
pompa sentrifugal sebagai alat hisap menuju ke heat exchanger. Air laut di hisap oleh pompa
sentrifugal dari keran air laut di seaceast mengalir menuju pipa atau selang yang telah di rangkai
menuju heat exchanger dengan suhu 29 oC air laut masuk dan sebelum air laut masuk ke
dalam tabung heat exchanger terdapat saringan dan cooler di tempat masuknya air laut
tersebut berguna untuk menyaring kotoran yang terdapat di air laut untuk mencegah
tersumbatnya tabung di dalam heat excanger, dan air laut masuk dengan arah yang berlawanan
dengan air tawar di dalam heat exchanger untuk mendinginkan air tawar yang panas. Setelah air
laut masuk maka air laut di dalam heat excanger akan keluar ke laut begitu seterusnya.

8
9
2. MESIN PENDINGIN PERMAKANAN

Mesin pendingin atau sering disebut mesin es dipergunakan untuk melayani sistem pendinginan
pada kamar daging,kamar ikan, dan kamar sayur merupakan salah satu pesawat bantu yang
sangat vital dikarenakan kerusakan-kerusakan mesin pendingin ini dapat menyebabkan layanan
permakanan dapat terganggu yang selanjutnya dapat berdampak pada kesehatan keselamatan
kerja diatas kapal.

Di kapal besar yang dilengkapi dengan seorang ahli listrik (electricen) sistem pendingin ini
secara khusus ditangani dan dijaga ketat oleh chief engineer dan electricen, sedangkan kapal
yang tidak dilengkapi electricen maka seorang marine engineer harus mampu merawat dan
mengoperasikan pesawat ini dengan baik.

10
FUNGSI MESIN PENDINGIN DI KAPAL

Fungsi mesin pendingin pada kapal secara sederhana adalah untuk mempertahankan suhu
temperatur tertentu dari suatu bahan atau ruangan sesuai yang ditentukan

JENIS BAHAN / MEDIA PENDINGIN

Media pendingin atau yang populer disebut refrigerant adalah bahan bahan apa saja yang dapat
bekerja sebagai pendingin dengan cara menyerap panas dari apa saja atau bahan apa saja yang
didinginkan.

11
Persyaratan untuk dapat menjadi refrigerant :

1. Rasio efek pendinginan yang dihasilkan terhadap tenaga yang diperlukan oleh
kompresor harus tinggi.
2. Volume uap yang harus di pompakan untuk memberikan efek pendinginan harus rendah.
3. Tekanan kerja didaerah tekanan tinggi harus cukup rendah untuk menjaga kekuatan
mekanik dari kompresor, pipa-piapa,dan kondesor.
4. Tekanan kerja didaerah tekanan rendah tidak terlalu rendah, sebab tekanan dibawah
1atm menyebabkan udara masuk ke dalam sistem melalui celah celah sekecil apapun.
5. Tidak menimbulkan korosi terhadap material lain yang dipergunakan dalam sistem.
6. Bahan tidak mudah beracun, tidak mudah meledak, tidak mudah terbakar.
7. Daya bkelarutan dengan minyak pelumas dan campuranya terhadap minyak harus tidak
menggangu bekerjanya kompresor.
8. Bahan harus mudah didapatkan atau tersedia di seluruh negara.

DAFTAR REFRIGERANT

12
Gb.daftar refrigerant

PENUTUP

13
Sistem pendinginan pada kapal sangat penting bagi jalannya kapal itu sendiri sehingga perlu
perhatian khusus untuk perawatan bagian pendingin.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Bobby Wesely Ziliwu,Agustinus Jhonri Situmorang,Richard Antonius Rambung.


‘PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN INDUK PADA
KAPAL PERIKANAN’.JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN Volume 26 No. 1,
Februari 2021: 1-6
2. Handoyo Johan Jusak.Sistem perawatan permesinan kapal.Yogyakarta:Deepublish2014.
3. Buku permesinan bantu,BP3IP edisi 2005,hal 178
4. M. P. A. Ardian and M. P. Yatin Ngadiyono, Perawatan dan Perbaikan Mesin. 2010.
5. A. Kreith, F, dan Prijono, “Prinsip-prinsip Perpindahan Panas,” Jakarta: Erlangga, 2000.

15

Anda mungkin juga menyukai