Anda di halaman 1dari 3

Kenampakan Bumi dan Bulan.

Saat malam hari lingkungan sekitar kita menjadi gelap, hal ini disebabkan karena tidak
adanya sinar matahari. Berbeda dengan waktu siang hari, lingkungan sekitar kita
nampak terang. Keadaan siang dan malam merupakan salah satu contoh
perubahan kenampakan pada bumi. Contoh lain perubahan kenampakan pada bumi
yaitu terjadinya pasang surut air laut. Kenampakan bumi dapat berubah karena
peristiwa siang dan malam serta pasang naik dan pasang surut air laut.  

1. Terjadinya Siang dan Malam

Terjadinya siang dan malam

Peristiwa siang dan malam terjadi secara bergantian karena bumi berputar pada


porosnya (rotasi bumi). Bumi berotasi dari barat ke timur dan hanya separuh
permukaan bumi yang mendapat sinar matahari. Bagian bumi yang disinari matahari
mengalami siang. Sementara itu, malam terjadi di bagian lain bumi yang tidak
disinari matahari.

Sesungguhnya matahari selalu memancarkan cahaya sepanjang waktu.


Namun, karena bumi selalu berputar pada porosnya, maka matahari tampak
terbit dan tenggelam. Matahari mulai terbit saat pagi hari dari arah timur. Sementara
itu, matahari terbenam pada senja hari ke arah barat. Pada malam hari bumi tidak
tampak gelap gulita karena ada alat penerang alami yaitu bulan. Bulan memantulkan
cahaya matahari.

2. Terjadinya Pasang Naik dan Pasang Surut Air Laut

Pasang naik adalah keadaan permukaan air laut yang naik sehingga air laut tampak
bertambah banyak. Sementara itu, pasang surut adalah keadaan permukaan air laut
yang turun sehingga air laut tampak berkurang. Pasang naik dan pasang surut air laut
terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari. Gaya tarik bulan
menyebabkan air laut mengalami pasang naik di kedua sisi bumi.
Bulan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pasang dan surut air laut di
Bumi. Gaya tarik bulan besar pengaruhnya karena letaknya lebih dekat dengan
bumi. Pasang ada 2 macam yaitu pasang naik atau pasang penuh, yaitu pasang paling
besar yang disebabkan gaya gravitasi Bulan pada posisi maksimalnya dan pasang naik
kecil yaitu pasang yang tidak besar disebabkan gaya gravitasi Bulan tidak dalam posisi
maksimalnya. Pada waktu tertentu terjadi pasang naik besar (pasang perbani). Pasang
ini terjadi ketika bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu garis lurus. Sementara
itu, pasang naik kecil terjadi jika kedudukan bulan, bumi, dan matahari membentuk
sudut siku-siku. Bulan beredar mengitari bumi. Dalam sehari semalam satu tempat
yang sama mengalami dua kali pasang naik dan dua kali pasang surut. Tempat
yang mengalami pasang naik adalah bagian bumi yang menghadap bulan dan yang
membelakangi bulan.

Peristiwa pasang naik dan pasang surut air laut ini dimanfaatkan oleh para petani
garam. Saat terjadi pasang naik, air laut mengisi petak-petak ladang garam. Sementara
itu, saat pasang surut, air laut tersebut tertahan di petak. Kegiatan nelayan dalam
mencari ikan juga dipengaruhi oleh pasang naik dan pasang surut air laut. Pada saat
pasang naik, nelayan tidak melaut karena gelombang laut tinggi. Sementara itu, pada
saat pasang surut nelayan melaut karena lebih mudah mencari ikan.

Pasang naik air laut juga dimanfaatkan oleh kapal-kapal besar untuk berlabuh di
dermaga. Saat terjadi pasang surut, dermaga sangat dangkal sehingga sulit dimasuki
kapal besar. Ketika terjadi pasang naik, kapal-kapal besar dapat memasuki dermaga
karena air cukup dalam.
B. Posisi Bulan dan Kenampakannya

Bulan termasuk salah satu benda langit yang berada dekat dengan bumi. Bulan muncul
di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Bulan terlihat jelas pada malam hari.
Bulan memantulkan cahaya matahari. Kenampakan bentuk bulan itu berubah-ubah
dilihat dari permukaan bumi. Perubahan itu disebabkan letak matahari, bulan, dan
bumi yang berubah-ubah.  

Fase-fase Bulan

Kenampakan bulan seperti pada gambar terjadi akibat revolusi bulan. Revolusi bulan
adalah gerakan bulan mengelilingi bumi, arahnya berlawanan dengan arah putaran
jarum jam. Bulan berevolusi selama 29,5 hari atau 1 bulan. Sewaktu bulan berevolusi,
matahari menerangi separuh permukaan bulan. Bagian permukaan bulan yang terkena
sinar matahari akan memantulkan sinar matahari ke bumi. Inilah yang menyebabkan
seolah-olah bulan kelihatan berubah bentuk dan ukuran setiap saat. Perubahan bentuk
dan ukuran bulan ini dikenal dengan fase bulan. Fase-fase bulan meliputi :

1 = bulan sabit
2 = bulan paruh
3 = bulan cembung
4 = bulan purnama
5 = bulan cembung
6 = bulan paruh
7 = bulan sabit
8 = bulan baru/ mati, tidak terlihat sama sekali

Bulan selain berevolusi juga berotasi, yaitu berputar pada sumbunya. Waktu yang
diperlukan bulan untuk berotasi sama dengan waktu bulan berevolusi, yaitu 29,5 hari
atau 1 bulan. Kesamaan waktu rotasi dan revolusi bulan ini menyebabkan permukaan
bulan yang menghadap ke bumi selalu sama.

Anda mungkin juga menyukai