Anda di halaman 1dari 9

BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI

KELOMPOK 5
1. JONATHAN NIGEL SIANIPAR
2. NUUR ATIQAH ROHMAH
3. RADITYA ERLANGGA
ANGGOTA 4. NURUL FIRMANSYAH
5. HARRIS KURNIAWAN
6. M. RAYHAN SAQUILLE
BULAN SEBAGAI SATELIT BUMI

Bumi sebagai satelit ketiga dalam sistem tata surya memiliki


sebuah satelit pengiring alami yang bernama Bulan. Bentuk
bulan selalu berubah setiap hari karena posisinya yang
berubah akibat revolusi bulan terhadap Bumi. Bulan
memiliki kala revolusi yang sama dengan kala rotasinya. Hal
ini menyebabkan permukaan bulan yang menghadap ke
pengamat di Bumi akan selalu sama. Lama kala revolusi
Bulan terhadap bumi, yaitu 29 hari 12 jam 44 menit 2,9 detik
(29,53 hari).
1. GERAK BULAN

a. Rotasi Bulan b. Revolusi Bulan


Rotasi Bulan, yaitu gerakan Bulan berputar Revolusi Bulan terdiri atas dua gerakan.
pada porosnya. Sebagaimana telah dibahas 1) Revolusi Bulan terhadap Bumi, yaitu gerak
sebelumnya, lamanya bulan berputar pada Bulan mengelilingi Bumi dalam kurun waktu
porosnya sama dengan lamanya waktu Bulan tertentu. Peristiwa ini yang menyebabkan Bulan
mengelilingi Bumi, yaitu 29,53 hari. Hal inilah tampak berubah-ubah posisinya setiap hari
yang menyebabkan wajah bulan akan terlihat bergantung pada kedudukannya terhadap bumi
selalu sama oleh pengamat yang berada di dan Matahari. Perubahan kedudukan ini disebut
Bumi. sebagai fase Bulan.
A. Fase Bulan baru/ Bulan mati, yaitu awal
penampakan bulan mulai terlihat seperti seberkas
cahaya lengkung.
b. Revolusi Bulan
Revolusi Bulan terdiri atas dua gerakan.
1. Bulan terhadap Bumi, yaitu gerak Bulan mengelilingi Bumi
dalam kurun waktu tertentu. Peristiwa ini yang menyebabkan
Bulan tampak berubah-ubah posisinya setiap hari bergantung
pada kedudukannya terhadap bumi dan Matahari. Perubahan
kedudukan ini disebut sebagai fase Bulan.
2. Revolusi Bulan bersama Bumi terhadap
1) Revolusi Matahari. Selain berevolusi mengelilingi Bumi,
Bulan juga berevolusi bersama Bumi mengelilingi
a. Fase Bulan baru/ Bulan mati, yaitu awal penampakan Matahari.
bulan mulai terlihat seperti seberkas cahaya lengkung.
b. Fase Kuarter awal (first quarter), yaitu ketika Bulan masuk
pada fase seperempat periode revolusinya terhadap Bumi.
c. Fase Bulan purnama (full Moon), yaitu ketika bulan
menempuh separuh lintasan orbit revolusinya terhadap
Bumi.
d. Fase kuarter akhir (last quarter), yaitu ketika bulan
menyelesaikan tiga perempat lintasan orbit revolusinya
terhadap Bumi.
2. SISTEM PENANGGALAN BULAN

Selain menjadi penerang saat malam, Bulan juga bermanfaat sebagai pedoman penanda waktu.
Sejak lama, sistem penanggalan Bulan dipakai oleh orang-orang terdahulu. Hingga saat ini,
sistem penanggalan bulan masih digunakan. Sistem penanggalan bulan dinilai lebih sederhana
dan mudah dipahami dibandingkan sistem penanggalan Matahari yang terlalu abstrak.
Bulan mengitari bumi dalam periode waktu 29,53 hari. Hal ini menyebabkan sistem
penanggalan bulan memiliki jumlah hari antara 29 atau 30 hari dalam satu bulannya.
Sistem penanggalan lain, seperti penanggalan Saka dan Cina menggunakan pedoman Bulan-
Matahari, yaitu jumlah hari dalam satu tahun dapat berjumlah 353-355 atau 383-384. hal ini
disebabkan karena sistem penanggalan harus menyatukan dua pedoman, yaitu Bulan dan
Matahari.
3. GERHANA (ECLIPSE)

Gerhana merupakan fenomena astronomi yang terjadi akibat benda langit berada dalam bayang-bayang benda
lainnya.

a. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan terjadi ketika posisinya berada pada posisi yang berlawanan dengan Matahari (fase
purnama). Matahari yang seharusnya mengenai Bulan terhalang oleh Bumi sehingga seseorang yang berada
di Bumi akan melihat Bulan seolah-olah hilang pada saat itu.
1. 1. Umbra, merupakan daerah gelap karena cahaya matahari terhalang penuh oleh Bumi. Gerhana Bulan akan
mulai tampak ketika bulan melintas daerah umbra dan pada puncaknya akan lenyap sehingga penampakan
bulan sama sekali tidak terlihat dari bumi.
2. Penumbra, merupakan daerah samar akibat cahaya Matahari tertutup sebagian. Penampakan bulan mulai
redup ketika memasuki wilayah penumbra. Fase ini umumnya berlangsung tidak terlalu lama.
b. Gerhana Matahari
gerhana Matahari merupakan peristiwa tertutupnya Matahari oleh bayangan Bulan ketika Bulan berada
diantara Matahari dan Bumi. Posisi Bulan saat itu berada pada fase bulan baru, yaitu sepihak dengan
Matahari.
Pada daerah penumbra, seseorang akan melihat gerhana Matahari sebagian. Sementara itu, orang yang
berada pada daerah umbra akan melihat fenomena gerhana Matahari total atau cincin.
Berikut Lampiran gambar gerhana matahari:
TERIMAKASIH

Daftar pustaka:
1. Buku paket IPAS
2. Mengenal Gerhana Matahari: Pengertian, Proses dan Jenis (gramedia.com)

Anda mungkin juga menyukai