Anda di halaman 1dari 8

Mengenal

Perubahan Bentuk Bulan


Perubahan bentuk bulan bisa terjadi karena di luar angkasa, bulan selalu berputar
mengelilingi bumi.

Karena bulan itu dik bergerak mengelilingi bumi, maka bagian bulan yang terkena sinar
matahari juga akan berbeda-beda.

Hal ini lah yang menyebabkan bentuk bulan seolah-olah berubah ketika terlihat di
bumi. Padahal, di luar angkasa sana, bentuk bulan tetap bulat.

Setiap fase atau perubahan bentuk pada bulan ini dik punya namanya masing-masing.
1. Fase bulan baru ( New Moon )

Bulan Baru ini dik terjadi ketika posisi bulan berada di antara bumi dan matahari.

Ketiga objek tersebut berada dalam posisi yang sejajar. Seluruh bagian bulan yang
diterangi ada di sisi belakang bulan di mana bagian tersebut tidak bisa kita lihat
karena kita melihat bagian depan dari bulan yang memantulkan sinar matahari.

2. Fase bulan sabit muda / Hilal ( Waxing Cresent )

Cahaya bulan yang kita lihat dari bumi ini dik adalah pantulan sinar matahari yang
menyinari permukaaan bulan yang putih keabu-abuan. Pada fase bulan sabit muda,
bulan sabit warnanya semakin terang karena terjadi setelah bulan baru (new moon) di
mana sinar matahari semakin menerangi bulan yang kita lihat dari bumi dik.

Pada fase ini lah dik penentu awal dan akhir ramadhan yang biasa disebut hilal.

3. Fase separuh bulan awal ( First Quarter )

Fase bulan kuartal pertama biasa disebut juga sebagai fase setengah bulan. Fase ini
terjadi ketika bulan berada pada sudut 90 derajat antara bumi dan matahari. Jadi,
kita bisa melihat setengah bulan terang dan setengah bulan dalam bayangan.

4. Fase cembung awal / bulan besar ( Waxing Gibbous )

Bulan cembung pada fase waxing gibbous ini hampir seluruh bagian bulan yang disinari
oleh matahari terlihat bersinar dik.

Namun, hanya sebagian kecil pada sisi kiri bulan saja dik terlihat gelap karena tidak
tersinari matahari pada bagian tersebut.

5. Fase bulan purnama ( Full Moon )

Pada fase bulan purnama ini dik, bulan, bumi, dan matahari berada pada posisi yang
sejajar seperti bulan baru. Tetapi, posisi bulan berada pada sisi yang berlawanan dari
bumi sehingga seluruh bagian bulan yang diterangi matahari menghadap ke bumi
sedangkan bagian yang tidak diterangi tersembunyi sepenuhnya.
6. Fase Cembung akhir / bulan susut ( Wanning Gibbous)

Bulan cembung pada fase waning gibbous ini dik mirip seperti bulan cembung pada fase
waxing gibbous dimana kita hanya melihat bulan hampir seluruhnya yang disinari
matahari. Namun, pada fase waning gibbous ini, sinar bulan yang tidak tersinari adalah
sebagian kecil pada sisi kanan bulan.

7. Fase separuh bulan akhir ( Third Quarter )

Fase separuh bulan akhir ini dik mirip seperti fase separuh bulan awal.

Fase ini terjadi ketika bulan berada pada sudut 90 derajat antara bumi dan matahari.
Jadi, kita bisa melihat setengah bulan terang dan setengah bulan dalam bayangan.
Namun, posisi bulan yang kita lihat adalah posisi yang berlawanan dengan yang kita
lihat pada fase separuh bulan pertama.

8. Fase bulan sabit tua ( Wanning Cresent )

Bulan sabit pada fase bulan sabit tua ini dik mirip seperti bulan sabit pada fase bulan
sabit muda di mana kita hanya melihat bulan kurang dari setengahnya yang disinari
matahari.

Namun, pada fase waning crescent ini, sinar bulan semakin memudar dimana sinar
matahari semakin menjauh dari posisi menerangi bulan yang bisa terlihat dari bumi
menuju bulan baru (new moon) yang terlihat gelap dik.
Alat dan bahan

- kertas sampul

- gunting

- lem

-curter

Cara membuat :
Cara Bermain :

1. Siapkan kertas. Buatlah 2 kertas berukuran persegi empat, lubangi salah satunya
berbentuk bulat seperti bulan. Lalu satukan
2. Buatlah kertas persegi panjang dari kertas warna hitam. Buatlah salah satunya
cembung dan salah satunya cekung.
3. Mainkanlah dengan mengajak ananda melempar dadu, lalu ajak untuk memilih kartu yang
sam dengan dadu yang keluar
4. Lalu ajak ananda memainkan DIY sesuai bentuk dikartu

Anda mungkin juga menyukai