Anda di halaman 1dari 183

2019

SMK/MAK

jilid 1

Operasi Pemeliharaan
Jaringan Utama

bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknik Transmisi Telekomunikasi


program keahlian Teknik Telekomunikasi

Chairunnisa
Sri Widodo
Sutiyo
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

REDAKSIONAL

Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran

Penulis:
Chairunnisa
Sri Widodo
Sutiyo

Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono

Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah

Editor:
Radita Setyo H

Desain Sampul
Sonny Rasdianto

Layout/Editing:
Apfi Anna Krismonita
Indah Mustika Ar Ruum
Rifda Ayu Satriana

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI iii
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.

SMK Bisa! SMK Hebat!

TEKNIK TRANSMISI
iv TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PRAKATA PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku Operasi dan Pemeliharaan Jaringan
Utama Kelas XI Pogram Keahlian Teknik Telekomunikasi.
Buku ini berisi inti buku dan fitur buku, inti buku terdiri lima topik besar,
yaitu, Perambatan Gelombang Cahaya, Kabel Fiber Optik, Penyambungan Kabel Fiber
Optik, Sistem Transmiter dan Receiver Pada Komunikasi Fiber Optik, dan Kabel Fiber
Optik Outdoor dan Indoor. Topik Perambatan Gelombang Cahaya berisi gelombang
cahaya, sifat gelombang cahaya, dan sifat perambatan gelombang cahaya pada media
optik. Topik Kabel fiber optik membahas kabel fiber optik, struktur kabel fiber optik,
konstruksi kabel fiber optik, jenis dan sifat kabel fiber optik, karakteristik kabel
fiber optik, penggunaan kabel fiber optik, instalasi kabel fiber optik, dan instalasi
berbagai jenis kabel fiber optik. Topik penyambungan kabel fiber optik terdiri atas
pengenalan penyambungan kabel fiber optik, teknik penyambungan kabel fiber optik,
penyambungan nonpermanen kabel fiber optik, penyambungan permanen dengan
mekanik pada kabel fiber optik, penyambungan permanen dengan fusion splicer
pada kabel fiber optik, alat dan bahan penyambungan kabel fiber optik berdasarkan
teknik penyambungannya. Topik sistem transmiter dan receiver pada komunikasi
fibe roptikmencakup transmiter dan receiver, transmiter pada komunikasi fiber optik,
dan receiver pada komunikasi fiber optik. Topik Kabel Fiber Optik Outdoor dan Indoor
terdiri atas kabel fiber optik outdoor dan indoor, instalasi kabel fiber optik outdoor dan
indoor, dan identifikasi alat dan bahan berdasarkan jenis instalasinya. Sedangkan fitur
buku terdiri dari Panduan Penggunaan Buku, Peta Buku, Tujuan Pembelajaran, Peta
Bab, Cakrawala, Jelajah Internet, Lembar Praktikum, Tugas Mandiri, Rangkuman, dan
Refleksi, serta soal Ujian Akhir Semester (UAS).
Dalam melakukan penulisan buku ini penulis telah mendapatkan banyak
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang mendukung pada umumnya dan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada khususnya.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan masukan yang bersifat membangun,
demi penyempurnaan buku ini. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat dan memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca.

Semarang, Nopember 2019
Penulis

Chairunnisa
Sri Widodo
Sutiyo

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI v
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... iv
PRAKATA........................................................................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................... xiii
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU........................................................................................... xiv
PETA KONSEP BUKU.................................................................................................................. xv
APERSEPSI................................................................................................................................. xvi

BAB I PERAMBATAN GELOMBANG CAHAYA........................................................................... 1


A. Pengertian Gelombang Cahaya.................................................................................. 3
B. Sifat Gelombang Cahaya.............................................................................................. 5
C. Sifat Perambatan Gelombang Cahaya pada Media Optik...................................13

BAB II KABEL FIBER OPTIK.......................................................................................................26


A. Pengertian Kabel Fiber Optik....................................................................................28
B. Struktur Kabel Fiber Optik.........................................................................................30
C. Konstruksi Kabel Fiber Optik.....................................................................................32
D. Jenis Kabel Fiber Optik...............................................................................................35
E. Sifat Kabel Fiber Optik................................................................................................38
F. Instalasi Kabel Fiber Optik..........................................................................................39

BAB III PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK.....................................................................46


A. Penyambungan Kabel Fiber Optik...........................................................................47
B. Pengenalan Penyambungan Kabel Fiber Optik.....................................................51
C. Teknik Penyambungan Kabel Fiber Optik..............................................................52
D. Proses Penyambungan Nonpermanen Kabel Fiber Optik..................................54
E. Proses Penyambungan Permanen dengan Mekanik pada Kabel Fiber
Optik................................................................................................................................64
F. Proses Penyambungan Permanen dengan Fusion Splicer pada Kabel Fiber
Optik................................................................................................................................67
G. Identifikasi peralatan penyambungan Kabel Fiber Optik berdasarkan
teknik penyambungannya.........................................................................................73

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL....................................................................................92

BAB IV SISTEM TRANSMITER DAN RECEIVER PADA KOMUNIKASI FIBER OPTIK..........99


A. Prinsip Kerja Sinyal Melalui Kabel........................................................................ 103
B. Prinsip Kerja Fiber Optik...................................................................................... 103
C. Sistem Relay Fiber Optik...................................................................................... 106
D. Sistem Transmiter pada Komunikasi Serat Optik.............................................. 108
E. Sistem Receiver pada Komunikasi Fiber Optik.................................................... 111

TEKNIK TRANSMISI
vi TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

DAFTAR ISI

BAB V KABEL FIBER OPTIK OUTDOOR DAN INDOOR...................................................... 118


A. Pengenalan Kabel Fiber Optik Outdoor dan Indoor.......................................... 121
B. Instalasi Kabel Fiber Optik Outdoor...................................................................... 124
C. Instalasi Kabel Fiber Optik Indoor......................................................................... 127
D. Proses Identifikasi Alat dan Bahan Berdasarkan Jenis Instalasinya.............. 129

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP................................................................................. 155

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 162


GLOSARIUM............................................................................................................................. 164
BIODATA PENULIS.................................................................................................................. 165

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI vii
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sinar Matahari ...................................................................................................... 2


Gambar 1.2 otosintesis............................................................................................................. 2
Gambar 1.3 Manfaat Matahari untuk Hewan........................................................................ 3
Gambar 1.4 Gelombang Cahaya.............................................................................................. 3
Gambar 1.5 Pola Garis Gelap Terang dan Pola Interferensi................................................ 4
Gambar 1.6 Gelombang Transversal...................................................................................... 5
Gambar 1.7 Dispersi Cahaya.................................................................................................... 6
Gambar 1.8 Interferensi Cahaya............................................................................................. 6
Gambar 1.9 Difraksi Celah Tunggal........................................................................................ 8
Gambar 1.10 Polarisasi Cahaya............................................................................................... 9
Gambar 1.11 Cahaya Merambat Lurus ................................................................................10
Gambar 1.12 Cahaya Merambat Lurus.................................................................................11
Gambar 1.13 Pemantulan Cahaya.........................................................................................11
Gambar 1.14 Cahaya Menembus Benda Bening..............................................................12
Gambar 1.15 Pembiasan Cahaya...........................................................................................12
Gambar 1.16 Cahaya Bersifat dapat Diuraikan..................................................................13
Gambar 1.17 Lup.......................................................................................................................13
Gambar 1.18 Perbesaran Anguler Lup.................................................................................14
Gambar 1.19 Proses Kerja Kacamata...................................................................................15
Gambar 1.20 Kamera...............................................................................................................16
Gambar 1.21 Mikroskop..........................................................................................................17
Gambar 1.22 Bentuk Jenis Lensa Mikroskop......................................................................19
Gambar 1.23 Struktur Serat Optik........................................................................................20
Gambar 1.24 Perambatan Cahaya Step Indeks..................................................................21
Gambar 1.25 Perambatan Cahaya Gradded Indeks ..........................................................22
Gambar 1.26 Pocket LED Card Lamp.......................................................................................23
Gambar 2.1 Aplikasi Kabel Serat Optik ...............................................................................27
Gambar 2.2 Telepon Optik Alexander Graham Bell..........................................................28
Gambar 2.3 Cara Kerja Fiber Optik.......................................................................................29
Gambar 2.4 Tabel Kode Warna Serat Optik........................................................................30
Gambar 2.5 Struktur Kabel Optik..........................................................................................31
Gambar 2.6 Konstruksi Kabel Duct Fiber Optik.................................................................32
Gambar 2.7 Kabel Tanah Tanam Langsung.........................................................................33
Gambar 2.8 Kabel Udara.........................................................................................................34
Gambar 2.9 Kabel Optik Bawah Laut....................................................................................35
Gambar 2.10 Kabel Optik Single mode dan Mode Perambatannya...............................36
Gambar 2.11 Kabel Optik Multimode dan Mode Perambatannya.................................37
Gambar 2.12 Kabel Optik Step Indeks.................................................................................37

TEKNIK TRANSMISI
viii TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.13 Kabel Optik Graded Indeks............................................................................38


Gambar 2.14 Arsitektur FTTX.................................................................................................39
Gambar 2.15 Arsitektur dan Topologi FTTH........................................................................40
Gambar 2.16 Arsitektur dan Topologi FTTX........................................................................41
Gambar 2.17 Tabel Warna Serat Optik.................................................................................42
Gambar 3.1 Blok Diagram Proses Terjadinya Komunikasi...............................................48
Gambar 3.2 Komunikasi Satu Arah (Simplex).....................................................................48
Gambar 3.3 Komunikasi dua arah (duplex).........................................................................48
Gambar 3.4 Komunikasi Half Duplex......................................................................................49
Gambar 3.5 Jaringan Lokal Media Kabel Tembaga (Jarlokat).........................................49
Gambar 3.6 Jaringan Lokal Radio (Jarlokar).......................................................................50
Gambar 3.7 Jaringan Lokal Kabel Fiber Optik (Jarlokaf).................................................50
Gambar 3.8 Universal Closure...................................................................................................52
Gambar 3.9 Fusion Splicer.........................................................................................................53
Gambar 3.10 Proses Splicing Menggunakan Alat Fusion Splicer....................................53
Gambar 3.11 Splice Mekanik..................................................................................................54
Gambar 3.12 Rugi-Rugi Penyambungan Serat Optik........................................................55
Gambar 3.13 Persiapan secara Umum Penyambungan Kabel Fiber Optik..................56
Gambar 3.14 Komponen Closure.............................................................................................57
Gambar 3.15 Joint Closure.........................................................................................................57
Gambar 3.16 Closure Dom.........................................................................................................58
Gambar 3.17 Memasang Baut Penyangga Tray...................................................................58
Gambar 3.18 Memasang Klip.................................................................................................59
Gambar 3.19 Memasang Seal Tip..........................................................................................59
Gambar 3.20 Memasang Seal Tip Di Plug ..........................................................................60
Gambar 3.21 Memasang Arde/Grounding.............................................................................60
Gambar 3.22 Memasang Kabel Serat Optik........................................................................61
Gambar 3.23 Memasang Kabel dengan Rapi.....................................................................61
Gambar 3.24 Memasang Penutup Tray..................................................................................62
Gambar 3.25 Memasang Fleksibel.......................................................................................62
Gambar 3.26 Memasang Penutup Closure............................................................................62
Gambar 3.27 Memasang Sealing Cord pada Penutup Closure.........................................63
Gambar 3.28 Penutupan Closure.............................................................................................63
Gambar 3.29 Pemasangan Closure Ditiang.........................................................................63
Gambar 3.30 Bantalan/Selubung (Alignment Sleeve)......................................................64
Gambar 3.31 Kontruksi Bantalan/Selubung (Alignment Sleeve) ...................................64
Gambar 3.32 Fiberlock Assembly Tool................................................................................65
Gambar 3.33 Stripper..................................................................................................................65

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI ix
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.34 Cleaver...................................................................................................................66


Gambar 3.35 Proses Penyambungan secara Mekanik......................................................67
Gambar 3.36 Persiapan Pigtail..............................................................................................68
Gambar 3.37 Pemasangan Protection Sleeve (pelindung Sambungan Core
Serat Optik)........................................................................................................69
Gambar 3.38 Pengupasan Coating..........................................................................................69
Gambar 3.39 Pembersihan Fiber Optik...............................................................................70
Gambar 3.40 Hasil Pemotongan...........................................................................................70
Gambar 3.41 Pemasangan Core Serat Optik pada Alur V................................................70
Gambar 3.42 Mensejajarkan Ujung Elektroda...................................................................71
Gambar 3.43 Penyambungan Serat Optik...........................................................................71
Gambar 3.44 Hasil Sambungan.............................................................................................72
Gambar 3.45 Pemanasan Protection Sleeve (pelindung sambungan core
serat optik)........................................................................................................72
Gambar 3.46 Kualitas Sambungan.......................................................................................72
Gambar 3.47 Hasil Penyambungan yang Tidak Baik........................................................73
Gambar 3.48 Tube Cutter............................................................................................................74
Gambar 3.49 Lup cutter..............................................................................................................74
Gambar 3.50 Fiber Cleaver........................................................................................................75
Gambar 3.51 Fiber Stripper.......................................................................................................75
Gambar 3.52 Sheath Cutter atau Pengupas Kabel Fiber Optik.......................................76
Gambar 3.53 Fiber Lock (Mechanic)........................................................................................76
Gambar 3.54 Fusion Splicer.......................................................................................................77
Gambar 3.55 Peralatan umum...............................................................................................78
Gambar 3.56 Optikal Time Domain Reflectometer (OTDR)..............................................78
Gambar 3.57 Optikal Power Meter (OPM)............................................................................80
Gambar 3.58 Light Source..........................................................................................................80
Gambar 3.59 Optikal Fiber Identifier....................................................................................81
Gambar 3.60 Visual Fault Locator.........................................................................................81
Gambar 3.61 Biterror Rate Test..............................................................................................82
Gambar 4.1 Kontruksi Serat Optik..................................................................................... 100
Gambar 4.2 Serat Optik........................................................................................................ 100
Gambar 4.3 Blok Diagram Proses Terjadinya Komunikasi............................................ 101
Gambar 4.4 Proses Endoskopi Pasien............................................................................... 102
Gambar 4.5 Prinsip Kerja Sinyal Melalui Kabel.............................................................. 103
Gambar 4.6 Fiber Optik........................................................................................................ 104
Gambar 4.7 Prinsip Kerja Fiber Melalui Beberapa Jenis Serat Optik......................... 105
Gambar 4.8 Posisi Transmiter dan Receiver....................................................................... 105

TEKNIK TRANSMISI
x TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.9 Blok Diagram Sistem Komunikasi Fiber Optik.......................................... 106


Gambar 4.10 Blok Diagram Blok Sistem Komunikasi Fiber Optik.............................. 107
Gambar 4.11 Transmiter fiber optik.................................................................................. 109
Gambar 4.12 Konsep Dasar WDM ...................................................................................... 110
Gambar 4.13 Konektor SC (a) dan ST (b) ......................................................................... 110
Gambar 4.14 Receiver Fiber Optik..................................................................................... 111
Gambar 5.1 Kabel Fiber Optik Indoor.................................................................................. 119
Gambar 5.2 Kabel Fiber Optik Outdoor ........................................................................... 119
Gambar 5.3 Arsitektur dan Topologi FTTx........................................................................ 121
Gambar 5.4 Element dan Network FTTH.............................................................................. 121
Gambar 5.5 OLT (Optikal Line Terminal)........................................................................... 122
Gambar 5.6 Prinsip GPON dan Multiplexing Data.......................................................... 122
Gambar 5.7 Arsitektur G.PON............................................................................................. 123
Gambar 5.8 Optikal Network Terminal (ONT).................................................................. 123
Gambar 5.9 Kabel Duct Sistem........................................................................................... 124
Gambar 5.10 Kabel FO Feeder............................................................................................... 125
Gambar 5.11 Kabel Drop FO .............................................................................................. 127
Gambar 5.12 Instalasi IKR.................................................................................................... 128
Gambar 5.13 ODC (Optikal Distribution Cabinet)........................................................... 129
Gambar 5.14 ODC dan Pasif Splitter.................................................................................... 129
Gambar 5.15 ODP Wall............................................................................................................ 130
Gambar 5.16 ODP Pedestal.................................................................................................... 131
Gambar 5.17 ODP Closure...................................................................................................... 131
Gambar 5.18 OTP (Optikal Terminal Premises)............................................................... 132
Gambar 5.19 Roset................................................................................................................ 132
Gambar 5.20 Optikal Network Terminal atau Optikal Network Unit (ONT/ONU)..... 133
Gambar 5.21 Pemasangan ONT.......................................................................................... 133
Gambar 5.22 Pemasangan ONU......................................................................................... 134
Gambar 5.23 Kabel Pigtail...................................................................................................... 134
Gambar 5.24 Patch-cord.......................................................................................................... 135
Gambar 5.25 Macam-macam Konektor............................................................................ 135
Gambar 5.26 Konektor SC (Subcriber Connector)........................................................... 136
Gambar 5.27 ST (Straight Tip) ............................................................................................. 136
Gambar 5.28 Konektor LC (Lucent Connector)................................................................ 136
Gambar 5.29 Konektor FC (Fiber Connector)................................................................... 137
Gambar 5.30 Konektor D4................................................................................................... 137
Gambar 5.31 Konektor SMA (Subminiature version A).................................................. 137
Gambar 5.32 Konektor MT-RJ (Mechanical Transfer Registered Jack)........................ 138

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI xi
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.33 SC Adapter Fiber Optik................................................................................ 138


Gambar 5.34 ST Adapter Fiber Optik................................................................................ 139
Gambar 5.35 LC Adapter Fiber Optik................................................................................ 139
Gambar 5.36 FC Adapter Fiber Optik................................................................................ 139
Gambar 5.37 D4 Adapter Fiber Optik............................................................................... 140
Gambar 5.38 SMA (Subminiature Version A) Adapter Fiber Optik.............................. 140
Gambar 5.39 MT-RJ (Mechanical Transfer Registered Jack) Adapter Fiber Optik..... 140

TEKNIK TRANSMISI
xii TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kode Warna Serat Optik........................................................................................30

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI xiii
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PETUNJUK
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
PENGGUNAAN BUKU

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku dengan judul Operasi Pemeliharaan Jaringan Utama ini diharapkan
dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing
saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda
belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk
mempelajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami
kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan
teman atau guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:
Lembar acuan yang digunakan untuk melatih keterampilan
Lembar Praktikum
peserta didik sesuai kompetensi keahlianya.
Digunakan untuk memberikan gambaran soal yang akan
Contoh Soal
ditanyakan dan cara menyelesaikannya.
Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
Cakrawala
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menambah
Jelajah Internet sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link dan QR code
sumber belajar.

Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.


Kegiatan yang bertujuan untuk melatih peserta didik dalam
Tugas Mandiri memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu maupun
kelompok (diskusi).
Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang
Penilaian Akhir Bab
sudah dicapai peserta didik setelah mempelajari satu bab.
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun
Refleksi guru di akhir kegiatan pembelajaran guna mengevaluasi dan
memberikan umpan balik kegiatan belajar mengajar.
Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik
Penilaian Akhir Semester
setelah mempelajari materi dalam satu semester.

TEKNIK TRANSMISI
xiv TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PETA KONSEP BUKU


PETA KONSEP
BUKU

OPERASI PEMELIHARAAN JARINGAN UTAMA

Semester Gasal Semester Genap

BAB IV
BAB I
SISTEM TRANSMITER
PERAMBATAN
DAN RECEIVER PADA
GELOMBANG CAHAYA
KOMUNIKASI FIBER OPTIK

BAB II
BAB V
KABEL FIBER OPTIK
KABEL FIBER OPTIK
OUTDOOR DAN INDOOR

BAB III
PENYAMBUNGAN KABEL
FIBER OPTIK

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI xv
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

APERSEPSI APERSEPSI

Operasi Pemeliharahaan Jaringan Utama merupakan salah satu mata pelajaran


bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi, Program Keahlian Teknik
Telekomunikasi pada Kompetensi Keahlian Teknik Transmisi Telekomunikasi. Mata
pelajaran tersebut dipelajari di kelas XI dan XII, dalam buku ini akan memuat materi
kelas XI atau Jilid I yang terbagi dalam dua semester dan berisi lima bab.
Pada semester gasal peserta didik akan mempelajari materi tentang, Perambatan
Gelombang Cahaya, Kabel Fiber Optik, Penyambungan Kabel Fiber. Sedangkan di
semester genap akan mempelajari tentang Sistem Transmiter dan Receiver pada
Komunikasi Fiber Optik, dan Kabel Fiber Optik Outdoor dan Indoor.
Buku ini diharapkan dapat menjadi penunjang bagi peserta didik untuk belajar
mengenai kompetensi keahliannya sehingga peserta didik dapat mengambil
manfaatnya untuk diterapkan di dunia industri maupun di dunia usaha.

TEKNIK TRANSMISI
xvi TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

BAB
PERAMBATAN GELOMBANG CAHAYA
I
BAB I PERAMBATAN GELOMBANG CAHAYA

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi perambatan gelombang cahaya, peserta


didik dapat menerangkan pengertian gelombang cahaya, menguraikan sifat
gelombang cahaya, dan menerapkan sifat perambatan gelombang cahaya pada
media optik.

PETA KONSEP

Perambatan Gelombang Cahaya

Sifat Gelombang Sifat Perambatan


Gelombang Cahaya Gelombang Cahaya pada
Cahaya 1. Dispersi Media Optik
1. Cahaya 2. Interferensi 1. Media atau alat optik
2. Teori cahaya 3. Difraksi 2. Serat optik
4. Polarisasi 3. Perambatan cahaya
5. Perambatan cahaya pada serat optik

KATA KUNCI

Cahaya, gelombang cahaya, sifat gelombang cahaya, perambatan cahaya, sifat


perambatan cahaya

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 1
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENDAHULUAN

Cahaya sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa cahaya dunia


terasa gelap gulita. Manusia dapat melakukan semua kegiatannya karena ada cahaya
di sekitarnya. Terlebih lagi cahaya dari alam yang tidak membutuhkan sumber energi
yang lain.

Gambar 1.1 Sinar Matahari


Sumber: https://blog.ruangguru.com/matahari

Kegiatan manusia di pagi hari menggunakan cahaya dari alam, yaitu sinar
matahari. Namun untuk kegiatan di ruangan ataupun kegiatan di malam hari,
manusia menggunakan cahaya buatan contohnya lampu. Tidak hanya manusia yang
membutuhkan cahaya, tumbuhan dan hewan juga membutuhkan cahaya. Tumbuhan
memerlukan cahaya matahari untuk pertumbuhan dan proses fotosintesis seperti
pada gambar berikut ini.

Gambar 1.2 otosintesis


Sumber: https://nationalgeographic.grid.id/
read/13300583/tes

Hewan membutuhkan sinar matahari untuk menghangatkan tubuh, membantu


mencerna makanan, dan menyerap kalsium terutama pada hewan reptil.

TEKNIK TRANSMISI
2 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENDAHULUAN

Gambar 1.3 Manfaat Matahari untuk Hewan


Sumber: https://silabus.org/manfaat-energi-
matahari-bagi-hewan/

Dari fenomena alam tersebut bagaimana hubungan cahaya dengan teknologi


telekomunikasi? Untuk mempelajari lebih jauh lagi tentang konsep cahaya yang dapat
dijadikan perkembangan di bidang telekomunikasi, berikut ini kita pelajari uraiannya.

MATERI PEMBELAJARAN

Untuk memahami konsep tentang cahaya, salah satu yang harus dipelajari adalah
tentang gelombang cahaya, apa itu gelombang cahaya? Bagaimana sifat gelombang
cahaya? Dan bagaimana sifat perambatannya pada media optik? Sebelum mempelajari
semua itu, mari memahami terlebih dahulu pengertian gelombang cahaya.
A. Pengertian Gelombang Cahaya
Cahaya adalah fenomena alam yang unik bagi kehidupan kita. Cahaya
merupakan energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik, dengan panjang gelombang yang kasat mata maupun yang tidak.
Cahaya juga merupakan partikel yang disebut foton. Dari kedua definisi tersebut
menunjukkan sifat cahaya yang secara bersamaan, sehingga dapat disebut
dualisme gelombang-partikel.
Berkaitan dengan cahaya, terdapat beberapa teori serta pendapat beberapa
ahli yang dapat dijadikan rujukan untuk mendefinisikan apa sesungguhnya cahaya
tersebut.

Gambar 1.4 Gelombang Cahaya


Sumber: https://www.slideshare.net/ismailmusthofa/
gelombang-cahaya

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 3
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Berikut ini adalah teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian
cahaya.
1. Teori emisi oleh Sir Isaac Newton (1642-1722). Berdasarkan teori emisi Newton,
bahwa dari sumber cahaya dipancarkan partikel-partikel yang sangat kecil dan
ringan ke segala arah dengan kecepatan yang sama besar. Bila mengenai mata,
maka akan mendapat kesan seperti mata melihat sumber cahaya tersebut.
2. Teori gelombang oleh Christian Huygens (1629-1665). Menurut Huygens,
cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi, hanya berbeda dalam frekuensi dan
panjang gelombangnya.
3. Percobaan Thomas Young (1773-1829) dan Agustin fresnel (1788-1827).
Thomas Young dan Fresnel menyatakan bahwa cahaya dapat melentur dan
berinterferensi, sedangkan peristiwa ini tidak dapat diterangkan oleh teori
emisi Newton.

Gambar 1.5 Pola Garis Gelap Terang dan Pola Interferensi


Sumber: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/
Gelombang-Cahaya-/konten5.html

4. Percobaan Jean Beon Foucault (1819-1868). Dari hasil percobaannya bahwa


cepat rambat cahaya dalam zat cair lebih kecil dibandingkan dengan cepat
rambat cahaya di udara, teori ini juga bertentangan dengan teori emisi Newton.
5. Percobaan James Clerk Maxwell (1831-1879). Mmenyatakan bahwa cepat
rambat gelombang elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya yaitu
sebesar 3 x 108m
  /detik. Jadi Maxwell berkesimpulan cahaya adalah gelombang
elektromagnetik.
6. Percobaan Heinrick Rudolph Hertz (1857-1894). Membuktikan bahwa
gelombang elektromagnetik adalah gelombang tranversal, sesuai dengan
kenyataan bahwa cahaya dapat mengalami polarisasi dan memperkuat
kesimpulan Maxwell.
7. Percobaan Pieter Zeeman (1852-1943). Percobaan yang dilakukan oleh Pieter
Zeeman adalah tentang pengaruh medan magnet yang kuat terhadap berkas
cahaya dan memperkuat pembuktian Maxwell.
8. Percobaan Johannes Stark (1874-1957). Hasil yang diperoleh adalah bahwa
medan listrik yang sangat kuat dapat berpengaruh terhadap berkas cahaya. Ini
juga memperkuat kesimpulan Maxwell.

TEKNIK TRANSMISI
4 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

9. Percobaan Albert Abraham Michelson (1852-1931) dan Edward Wiliams


Morley (1838-1923). Membuktikan bahwa eter merupakan medium tempat
merambatnya cahaya yang sebenarnya tidak ada. Jadi hal ini mengubah
pendapat orang-orang sebelumnya yang menyebutkan cahaya di udara
merambat dalam zat yang disebut eter.
10. Percobaan Max Karl Ernst Ludwig Planck (1858-1947). Dengan teori dan
percobaan radiasi Max Planck berkesimpulan bahwa cahaya adalah paket-paket
kecil yang disebut kuanta. Teori ini juga disebut sebagai teori kuantum cahaya.
Kuantum energi cahaya disebut photon. (Kuantum adalah kata majemuk dari
kuanta)
11. Teori Albert Einstein (1879-1955). Teori gejala foto listrik menerangkan
bahwa cahaya memiliki sifat sebagai partikel dan bersifat sebagai gelombang
elektromagnetik sehingga disebut dengan sifat dualisme.

B. Sifat Gelombang Cahaya


Cahaya dapat dikategorikan sebagai gelombang transversal karena memiliki
arah getar yang tegak lurus terhadap arah perambatannya.

Gambar 1.6 Gelombang Transversal


Sumber: https://www.studiobelajar.com/gelombang-cahaya/

Gelombang cahaya memiliki empat sifat utama, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Dispersi
Dispersi merupakan pembiasan cahaya putih atau cahaya polikromatik.
Komponen yang terkandung di dalamnya adalah berbagai cahaya monokromatik.
Cahaya monokromatik adalah cahaya yang memiliki satu warna dan satu
panjang gelombang. Hal yang termasuk dalam cahaya monokromatik, yaitu
gelombang cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya
putih dapat terdispersikan karena memiliki beberapa panjang gelombang.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 5
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.7 Dispersi Cahaya


Sumber: https://www.studiobelajar.com/gelombang-cahaya/

Gejala dispersi cahaya mudah diamati pada dispersi prisma. Prisma yang
dimaksud adalah prisma yang terbuat dari gelas bening. Contoh dispersi dalam
kehidupan sehari-hari adalah proses terjadinya pelangi.
2. Interferensi cahaya
Interferensi cahaya adalah penjumlahan superposisi dua gelombang
cahaya atau lebih dan dapat menimbulkan satu gelombang baru. Ada dua
syarat terjadinya interferensi cahaya, yaitu sebagai berikut.
a. Dua gelombang cahaya harus koheren, yaitu gelombang cahaya memiliki
perbedaan fase yang selalu tetap, serta frekuensi yang sama.
b. Dua gelombang cahaya memiliki amplitudo yang sama atau hampir sama.

Gambar 1.8 Interferensi Cahaya


Sumber: https://www.studiobelajar.com/gelombang-cahaya/

Contoh interferensi dalam kehidupan sehari-hari adalah warna-warna pada


permukaan gelembung sabun.

TEKNIK TRANSMISI
6 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

Sifat Gelombang Cahaya

A. Tujuan
Mengetahui sifat cahaya sebagai gelombang dengan mengamati pola
interferensi cahaya pada celah ganda.
B. Alat dan bahan
1. Alat
a. Bola lampu
b. Meja optik
c. Lensa f 200 mm
d. Kaca cembung
e. Catu daya kal 60
2. Bahan
a. Layar tembus cahaya
b. Kabel penghubung hitam dan merah
c. Rel presisi
d. Kaki rel
e. Penyambung rel
f. Celah ganda 1,2 cm
g. Celah ganda 0,8 cm
h. Tempat lampu bertangkai
i. Slide diafragma
j. Tumpakan berpenjepit
C. Petunjuk praktik
1. Persiapkan alat dan bahan serta gunakan alat dan bahan tersebut sesuai
dengan fungsinya!
2. Lakukan praktik sesuai dengan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3)!
3. Jagalah kebersihan tempat praktik dan alat praktik saat kegiatan praktik
berlangsung!
4. Kembalikan alat praktik ke tempat semula setelah kegiatan praktik
selesai!
D. Langkah kerja praktikum
1. Menyusun kit cahaya di atas rel presisi, lampu, pemfokus cahaya, celah
ganda, layar.
2. Menyalakan lampu dengan menghubungkannya ke catu daya.
3. Menyesuaikan jarak antara celah dan layar untuk mendapatkan gambar
pola yang jelas dengan cara mengeser-geser layar sampai didapatkan
pola yang jelas pada layar.
4. Mengukur dan mencatat jarak antara celah dan layar setelah didapatkan
pola yang jelas pada layar.
5. Mengukur dan mencatat jarak antarcelah.
6. Mengukur dan mencatat jarak antara pola terang kedua dari terang pusat.
7. Mengukur dan mencatat jarak antara pola gelap kedua dari terang pusat.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 7
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

8. Mengganti celah ganda yang digunakan. Ulangi langkah 3 s.d. 7 untuk


jarak antar celah yang berbeda-beda.
9. Tabel pengamatan.

Jarak pada Jarak pada


Jarak celah Jarak Panjang
Percobaan garis terang garis terang
dengan antar gelombang
ke.. kedua dari kedua dari
layar celah cahaya
terang pusat gelap pusat
1 28 0,8 1,5 1,2
2
3

3. Difraksi Cahaya
Difraksi cahaya adalah proses cahaya yang terpecah menjadi bagian yang
lebih kecil serta memiliki sifat cahaya yang baru. Proses difraksi cahaya diamati
dengan dua percobaan, yaitu sebagai berikut.
a. Percobaan difraksi celah tunggal
Terjadi peristiwa terbentuknya pita gelap dan terang pada saat cahaya
melalui celah yang sangat kecil. Peristiwa ini disebut sebagai difraksi celah
tunggal karena setelah cahaya melalui celah tersebut terbentuk cahaya
baru yang menyebar ke segala arah.

Gambar 1.9 Difraksi Celah Tunggal


Sumber: https://www.studiobelajar.com/gelombang-cahaya/

Pita terang akan menutup satu orde-m pada peristiwa difraksi celah
tunggal, sehingga membentuk persamaan berikut ini.
Pada pita terang:

Pada pita gelap:


 

TEKNIK TRANSMISI
8 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

b. Difraksi Celah Banyak


Sebuah lempeng kisi atau celah banyak jika dilewatkan cahaya
monokromatis terbentuk pola difraksi berupa pola gelap dan terang pada
layar maka inilah difraksi celah banyak. Lempeng kisi yang digunakan
berupa susunan celah yang sejajar dengan ukuran sama serta dibuat
dengan cara memberi goresan-goresan pada lempeng kaca atau logam dan
menggunakan ujung intan.
Rumus hubungan banyaknya celah dengan jarak antar celah adalah sebagai
berikut.

Di mana: N = konstanta kisi (garis/m)


Pada difraksi celah banyak, pola terang dan gelang sama dengan Interferensi.
Untuk pita terang:

 
Untuk pita gelap:

4. Polarisasi Cahaya
Peristiwa berkurangnya intensitas cahaya yang diakibatkan berkurangnya
komponen gelombang cahaya merupakan peristiwa terjadinya polarisasi
cahaya. Hanya pada gelombang transversal yang dapat terjadi peristiwa
polarisasi cahaya. Polarisasi cahaya terjadi akibat adanya pemantulan,
pembiasan, absorpsi dan hamburan.

Gambar 1.10 Polarisasi Cahaya


Sumber: https://brainly.co.id/tugas/

5. Perambatan Cahaya
Sifat-sifat yang dimiliki pada proses perambatan cahaya adalah sebagai berikut.
a. Cahaya memiliki sifat dapat merambat lurus
Sifat cahaya merambat lurus dapat dicontohkan pada lampu sorot
kendaraan bermotor dan lampu senter.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 9
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.11 Cahaya Merambat Lurus


Sumber: https://fisikazone.com/cahaya/cahaya-merambat-lurus/

LEMBAR PRAKTIKUM

Sifat-Sifat Cahaya

A. Tujuan
1. Mengamati dan mengetahui sifat cahaya merambat lurus
B. Alat dan bahan
1. Alat
a. Camera
b. Cermin datar
c. Senter/laser
d. Balok kaca
e. Gunting
2. Bahan
a. Plester
b. Kardus aqua/kardus tebal
c. Lilin 1 buah
d. Korek api
e. Kantong plastik besar
C. Petunjuk praktik
1. Persiapkan alat dan bahan serta gunakan alat dan bahan tersebut sesuai
dengan fungsinya!
2. Lakukan praktik menurut prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3)!
3. Jaga kebersihan tempat praktik dan alat praktik saat kegiatan praktik
berlangsung!

TEKNIK TRANSMISI
10 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

4. Kembalikan alat praktik ke tempat semula setelah kegiatan praktik


selesai!
D. Langkah percobaan
1. Alat dan bahan dipersiapkan, yaitu, kardus, gunting, dan selotip.
2. Kardus 15 x 20 cm digunting sebanyak 3 buah dan ukuran 15 x 40 cm
sebanyak 1 buah.
3. Membuat 1 buah lubang di ¼ bagian pada 3 karton tadi, diambil pada
posisi tengah.
4. Kemudian dirangkai sesuai dengan gambar berikut ini.

Gambar 1.12 Cahaya Merambat Lurus


Sumber: https://www.slideshare.net/fxoktaf/cahaya-merambat-lurus

5. Lilin diletakkan di bagian depan dengan posisi menyala.


6. Lalu amatilah lilin dari lubang paling depan kemudian tarik kesimpulannya.
7. Lilin, senter/laser, dan plastik dipersiapkan.
8. Setelah itu menerawang plastik bening di atas nyala lilin, amatilah
kemudian beri prose pencahayaan dari atas ke bawah plastik, amati dan
simpulkan.
9. Cermin datar disiapkan.
10. Letakkan cermin di meja secara sendiri.
11. Lalu diberi pencahayaan kemudian amati yang terjadi dan kemudian
simpulkan.

b. Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan


Peristiwa cahaya dapat dipantulkan terjadi apabila cahaya mengenai
suatu benda. Peristiwa pemantulan ada dua, yaitu, pemantulan baur dan
pemantulan teratur terlihat seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 1.13 Pemantulan Cahaya


Sumber: https://blog.ruangguru.com/pengertian-pemantulan-cahaya-
dan-macam-macamnya

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 11
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Contoh cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan adalah lampu senter yang
dipantulkan pada cermin.
c. Cahaya memiliki sifat dapat menembus benda yang bening
Kaca yang bening dapat ditembus oleh cahaya, dan jika kaca tersebut
diberi penghalang kertas atau benda padat lainnya, maka cahaya tersebut
tidak dapat menembus benda tersebut.

Gambar 1.14. Cahaya Menembus Benda Bening


Sumber: https://blog.ruangguru.com/mengenal-macam-macam-sifat-
cahaya

d. Cahaya memiliki sifat dapat dibiaskan


Ketika cahaya merambat melalui dua medium yang tidak sama
kerapatan optiknya, maka cahaya akan dibelokkan atau dibiaskan. Dapat
dicontohkan dengan memasukkan pensil ke dalam air setengah gelas.

Gambar 1.15 Pembiasan Cahaya


Sumber: https://materibelajar.co.id/sifat-sifat-
cahaya-dan-contohnya/

e. Cahaya memiliki sifat dapat diuraikan.


Peristiwa cahaya dapat diuraikan terjadi pada cahaya putih yang diuraikan
menjadi berbagai cahaya berwarna.

TEKNIK TRANSMISI
12 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.16 Cahaya Bersifat dapat Diuraikan


Sumber: https://www.sciencemediaedu.com/cahaya/

C. Sifat Perambatan Gelombang Cahaya pada Media Optik


Semua cahaya dapat merambat pada semua media atau alat optik. Berikut ini
materi pembahasan alat-alat optik.
1. Alat optik
Alat optik ada 2, yaitu, jenis alat optik alami dan jenis alat optik buatan.
Alat optik yang alami adalah mata, dan yang akan kita bahas adalah alat optik
buatan. Sebenarnya alat optik adalah alat yang memanfaatkan sifat cahaya
yang dapat dipantulkan dan dibiaskan dengan menggunakan lensa dan cermin,
sehingga dapat digunakan untuk melihat. Berikut ini pembahasan tentang
beberapa alat optik buatan.
a. Lup
Lup merupakan alat optik yang digunakan untuk mengamati benda
kecil agar terlihat lebih besar dan jelas dengan memanfaatkan lensa
cembung.

Gambar 1.17 Lup


Sumber: https://www.matrapendidikan.com/2017/03/
mengenal-lup-sebagai-alat-optik.html

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 13
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Lup menghasilkan bayangan maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran


lup tergantung dengan keadaan mata kita saat menggunakannya. Ada 3
jenis perbesaran anguler lup sebagai berikut.
1) Perbesaran anguler lup pada mata yang berakomodasi maksimum.
Untuk perbesaran anguler lup ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

2) Perbesaran anguler lup pada mata yang tidak berakomodasi.


Untuk perbesaran anguler lup ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

3) Perbesaran anguler lup pada mata yang berakomodasi jarak tertentu.


Untuk perbesaran anguler lup ini dapat dirumuskan seperti berikut.

Keterangan:
M = perbesaran anguler lup
Sn = titik dekat mata normal = 25 cm
f = jarak fokus pada lup

Gambar 1.18 Perbesaran Anguler Lup


Sumber: https://www.fisikabc.com/2018/01/rumus-perbesaran-anguler-lup.html

TEKNIK TRANSMISI
14 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

b. Kacamata
Kacamata adalah alat optik yang digunakan untuk membantu
penglihatan orang yang mengalami cacat mata. Kacamata terdiri dari
lensa cembung atau lensa cekung. Kacamata digunakan untuk mengatur
bayangan benda yang tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata, sehingga
menjadi terlihat jelas. Jenis kacamata yang digunakan tergantung jenis cacat
matanya. Jauh atau dekatnya bayangan terhadap lensanya, bergantung
pada letak benda dengan jarak fokus lensa. Matematisnya dapat dituliskan
dalam bentuk rumus berikut ini.

Keterangan:
s = jarak antara benda dengan lensa (m)
s’= jarak antara bayangan dengan lensa (m)
f = jarak fokus pada lensa (m)

Gambar 1.19 Proses Kerja Kacamata


Sumber: https://kumparan.com/lampu-edison/prinsip-kerja-kacamata-
bagian-2

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 15
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

c. Kamera
Kamera merupakan sebuah alat optik yang berungsi untuk
menghasilkan bayangan fotografi pada film negatif. Dengan perkembangan
teknologi sekarang ini kamera dapat digunakan untuk merekam gambar
bergerak persis dengan aslinya.

Gambar 1.20 Kamera


Sumber: https://www.fisikabc.com/2017/12/kamera.html

Berikut merupsksn penjelasan bagian-bagian kamera.


1) Lensa cembung
Lensa cembung diletakkan pada bagian depan kamera. Lensa
cembung merupakan lensa positif yang difungsikan untuk mengatur
cahaya masuk agar dapat di terima oleh film dengan baik. Dengan
melakukan pengaturan susunan lensa positif yang digerakkan
menjauhi atau mendekati film. Berfungsi sama seperti lensa mata, yaitu
cahaya masuk dibiaskan dan membentuk bayangan nyata, terbalik, dan
diperkecil
2) Diafragma
Diafragma bagian kamera yang memiliki fungsi sebagai pengatur
jumlah cahaya yang masuk ke kamera, dengan cara mengubah celah
diafragma sehingga jumlah cahaya yang masuk dapat diatur. Saat
cahaya terang celah diafragma dibuat kecil dan saat cahaya redup
celah diafragma dibuka lebar. Pada kamera yang baik pengaturannya
dinyatakan dalam bentuk angka. Diafragma memiliki fungsi yang sama
dengan pupil mata manusia
3) Film
Pada film cahaya ataupun benda yang telah diterima lensa akan
diteruskan, sehingga terbentuk sebuah bayangan nyata, terbalik, dan
diperkecil. Pelat film memiliki fungsi sebagai tempat bayangan untuk
menghasilkan gambar negatif, yaitu gambar yang berwarna tidak sama
dengan aslinya dan tembus cahaya.

TEKNIK TRANSMISI
16 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

4) Prisma
Prisma digunakan pada beberapa kamera refleks lensa tunggal
(SLR) modern. Jenis kamera ini prisma digunakan untuk membelokkan
cahaya sehingga dapat berputar mengelilingi bagian dalam kamera
agar fotografer dapat melihat gambar actual yang akan diambil melalui
lensa kamera.
5) Shutter
Shutter atau penutup merupakan komponen yang menjadi
lewatnya cahaya melalui lensa dalam waktu yang singkat. Untuk
memperoleh hasil pemotretan yang bagus, lensa dapat kalian geser
maju mundur sampai terbentuk bayangan paling jelas dengan jarak
yang tepat, kemudian kalian tekan tombol shutter.
d. Mikroskop
Mikroskop  adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu,
kata  micros  (kecil) dan  scopein  (melihat), merupakan alat yang berfungsi
untuk melihat benda yang berukuran terlalu kecil, sehingga dapat dilihat
secara kasat mata. Mikroskop biasanya digunakan sebagai alat bantu
pada laboratorium untuk mengamati organisme berukuran sangat kecil.
Ilmu  yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut
mikroskopi, dan kata  mikroskopik  berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat
oleh mata. Secara umum pengertian mikroskop merupakan alat optik yang
tersusun oleh beberapa lensa pembesar dan berfungsi untuk melihat
benda dan mikroorganime berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat
oleh mata secara langsung.

Gambar 1.21 Mikroskop


Sumber: https://www.fisikabc.com/2018/01/pengertian-bagian-
fungsi-pembentukan-bayangan-rumus-gambar-mikroskop.html

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 17
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Mikroskop yang paling sering digunakan pada laboratorium adalah


jenis mikroskop optis, dan ini mikroskop yang pertama diciptakan. Mikroskop
jenis ini adalah alat  optik  yang terdiri atas satu atau lebih  lensa  yang
digunakan untuk memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda
dan ditempatkan di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1) Mikroskop cahaya 
2) Mikroskop elektron
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
sebagai berikut.
1) Berdasarkan kegiatan pengamatan.
2) Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi berikut ini.
1) Mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan.
Mikroskop  monokuler  dan  binokuler  untuk mengamati bagian dalam
sel.
2) Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1
lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler.
Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut.
1) Mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar).
2) Mikroskop riset (microskop dark field, fluoresens, fase kontras, nomarski
dic, dan konfokal).
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu sebagai
berikut.
1) Bagian optik, yang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler.
2) Bagian nonoptik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma,
meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek
(preparat), cermin, kondensor, dan sumber cahaya.
Dalam buku ini akan dipelajari tentang mikroskop cahaya.
Mikroskop cahaya  atau dikenal juga dengan nama "compound light
microscope" adalah sebuah  mikroskop  yang menggunakan cahaya lampu
sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada
mikroskop  konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya
masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin
datar ataupun cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin ini akan
mengarahkan cahaya dari luar ke dalam kondensor.

TEKNIK TRANSMISI
18 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.22 Bentuk Jenis Lensa Mikroskop


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_
cahaya

Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu sebagai berikut.


1) Lensa objektif memiliki fungsi dalam membentuk bayangan pertama
dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada
bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan
objek. Sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran
daya pisah suatu lensa objektif yang akan menentukan daya pisah
specimen. Dengan demikian, mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
2) Lensa okuler merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung
atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan memiliki fungsi
untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif
berkisar antara 4 hingga 25 kali.
3) Lensa kondensor, merupakan lensa yang digunakan untuk mendukung
terciptanya pencahayaan pada objek yang akan dilihat, sehingga dengan
pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan
bayangan dari benda yang dimikroskop menjadi lebih besar. Pembesaran
ini tergantung pada berbagai faktor, di antaranya, titik fokus, lensa objektif
f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa
okuler, dan jarak pandang mata normal (sn).
Rumus: 

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 19
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Lensa objektif maupun lensa okuler merupakan lensa cembung.


Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara
yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi
benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya
adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai
sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi
diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jika seseorang
yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah
mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
2. Serat Optik
Serat optik atau kabel serat optik merupakan saluran transmisi yang
terbuat dari kaca atau plastik. Berfngsi untuk mentransmisikan data melalui
media berupa cahaya dari suatu tempat ke tempat lain dengan waktu yang
sangat cepat dan data yang sangat besar Secara umum struktur serat optik
dapat dilihat pada gambar di bawah ini, dengan penjelasan sebagai berikut.

Gambar 1.23 Struktur Serat Optik


Sumber: https://www.kajianpustaka.com/2018/07/pengertian-jenis-dan-prinsip-kerja-serat-optik.html

Sistem komunikasi serat optik adalah sistem komunikasi data dan suara
atau cabang ilmu teknik yang berurusan dengan sistem komunikasi yang
memanfaatkan serat optik sebagai medium transmisinya, (John Crisp dan Barry
Elliott, 2006). Untuk lebih dalamnya pengetahuan mengenai serat optik akan
dijelaskan oleh bab berikutnya.
3. Perambatan Cahaya pada Serat Optik
Mode adalah lintasan yang dilalui oleh cahaya yang merambat dalam
serat optik dengan kondisi lintasan yang berbeda-beda. Core atau yang lebih
sering di sebut sebagai inti merupakan bagian kabel serat optik yang berfungsi
untuk merambatkan cahaya. Jumlah mode yang ada dalam serat optik
ditentukan oleh ukuran diameter core. Berdasarkan mode perambatan serat
optik memiliki lebih dari satu jenis. Serat optik Single mode adalah serat optik
yang mempunyai satu mode perambatan. Sedangkan serat optik multimode
adalah serat optik yang memiliki lebih dari satu mode perambatan.serat optik
Single mode memiliki ukuran core yang lebih kecil dari serat optik multimode.

TEKNIK TRANSMISI
20 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Konsep perambatan cahaya di dalam serat optik, dapat ditinjau dengan dua
pendekatan teori, yaitu teori geometrik dan teori optik fisis.
a. Teori geometrik
Teori ini adalah di mana cahaya dipandang sebagai sinar yang
memenuhi hukum-hukum geometrik cahaya, yaitu hukum pemantulan dan
pembiasan cahaya. Konsep perambatan cahaya pada teori ini digunakan
pada serat optik jenis multimode step indeks yang akan dijelaskan lebih
detil pada bab 2.

Gambar 1.24 Perambatan Cahaya Step Indeks


Sumber: https://www.kajianpustaka.com/2018/07/pengertian-jenis-dan-prinsip-kerja-
serat-optik.html

b. Teori Optik Fisis


Teori ini adalah pendekatan cahaya sebagai sinar yang hanya
menerangkan bagaimana arah dari sebuah gelombang datar merambat di
dalam sebuah serat namun tidak meninjau sifat lain dari gelombang datar,
yaitu interferensi. Teori ini digunakan oleh serat optik multimode gradded
indeks.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 21
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1. 25. Perambatan Cahaya Gradded Indeks


Sumber: https://slideplayer.info/slide/11855170/

TEKNIK TRANSMISI
22 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CONTOH SOAL

Seorang peserta didik melihat sebuah benda kecil dengan menggunakan lup
yang berjarak fokus 5 cm. Jika benda diletakkan di titik fokus lup, tentukan
perbesaran lup!

Penyelesaian:

Diketahui:
F = 5 cm maka
s = 5 cm (karena benda diletakkan di titik fokus lup)
Ditanyakan: M

Jawab:
Jika benda diletakkan di titik fokus lensa, maka pengamat mengamati dengan
mata tidak berakomodasi. Jadi, perbesarannya dapat di cari dengan persamaan
sebagai berikut:

M = 5 kali
Jadi perbesaran bayangannya adalah 5 kali

CAKRAWALA
Pocket LED Card Lamp

Gambar 1.26 Pocket LED Card Lamp


Sumber: teknologi-terbaru.com

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 23
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CAKRAWALA

Lampu LED merupakan salah satu teknologi cahaya buatan. Pada penemuan
saat ini, lampu LED dirancang setipis mungkin hingga dapat dimasukkan di dalam
dompet. Karena desainnya mirip dengan kartu ATM maka diberi nama “Pocket
LED Card Lamp”, yang lebih dikenal sebagai lampu saku. Lampu saku ini dapat
digunakan sebagai lampu penerangan darurat ketika lampu mati atau keadaan
darurat lainnya. Daya untuk menyalakan lampu ini cukup dengan menggunakan
baterai jam tangan dan cahaya yang dihasilkan hanya sekitar 0,8 atau 1 watt
saja. Cara penggunaannya sangat mudah cukup dengan melipat 90o lempengan
plastik dapat memancarkan cahaya. Lampu saku ini juga dapat digunakan bagi
orang yang memiliki hobi berpetualang memanjat gunung atau berpetualang di
hutan-hutan. Jadi lampu saku ini dapat digunakan sebagai alat perbekalan tanpa
kerepotan dalam membawanya karena bentuk yang simpel, ringan, kecil, dan
praktis.

JELAJAH INTERNET

Untuk mempelajari lebih jauh tentang konsep cahaya


dapat belajar secara mandiri melalui internet. Di internet
dapat dicari lebih jauh materi tentang konsep-konsep
cahaya tersebut disertai penjelasannya. Salah satu website
yang dapat dikunjungi untuk menambah wawasan dan
pemahaman tentang hukum-hukum cahaya adalah sebagai
berikut: https://www.berpendidikan.com/2015/12/bunyi-
hukum-pemantulan-dan-pembiasan-cahaya-hukum-
snellius-serta-rumus-indeks-bias-cahaya.html, atau dengan
menggunakan QR code seperti berikut ini.

RANGKUMAN

1. Cahaya adalah fenomena alam yang unik bagi kehidupan kita. Cahaya juga
merupakan energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata
dengan panjang gelombang 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun
yang tidak.
2. Gelombang cahaya memiliki empat sifat utama, antara lain, dispersi,
interferensi cahaya, difraksi, dan polarisasi cahaya.
3. Perambatan cahaya memiliki sifat, yaiyu, merambat lurus, dapat dipantulkan,
dapat menembus benda bening, dapat dibiaskan, dan dapat diuraikan.

TEKNIK TRANSMISI
24 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

RANGKUMAN

4. Contoh alat-alat optik adalah lup, kacamata, kamera


5. Serat optik, fiber optik atau kabel optik adalah saluran transmisi terbuat dari
kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan data melalui media
berupa cahaya dari suatu tempat ke tempat lain dengan waktu yang sangat
cepat dan data yang sangat besar (Saydam, 1997).
6. Konsep perambatan cahaya di dalam serat optik, dapat ditinjau dengan dua
pendekatan teori, yaitu teori geometrik dan teori optik fisis.

TUGAS MANDIRI

Salah satu sumber cahaya buatan adalah LED. Tugas Anda adalah carilah
pengetahuan tentang sejarah dibuatnya LED hingga teknologi LED terkini
melalui internet kemudian diuraiakan macam-macam aplikasinya dan disertai
dengan gambar-gambarnya! Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan
format yang sudah disepakati dengan guru pengampu.

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!


1. Apa yang kau ketahui tentang cahaya? Jelaskan!
2. Bagaimana sifat-sifat gelombang cahaya? Berikan contoh dalam kehidupan
sehari-hari!
3. Jarak fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut diatur
untuk memfokuskan bayangan bendapada jauh tak berhingga. Berapa
jauh lensa kamera digeser agar dapat memfokuskan bayangan benda yang
terletak pada jarak 2,5 m?
4. Jelaskan 3 jenis perbesaran pada Lup!
5. Jelaskan konsep perambatan cahaya pada serat optik!

REFLEKSI

Setelah mempelajari tentang bab pertama ini, tentu telah dipahami tentang
konsep cahaya. Dari semua materi yang telah dijelaskan pada bab pertama ini,
bagian mana yang belum dapat dipahami? Coba diskusikan secara berkelompok
dan guru pengampu, karena konsep pada bab ini merupakan konsep dasar
sebagai pondasi untuk mempelajari pada bab berikutnya, yaitu bab tentang
materi Kabel Serat Optik!

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 25
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

BAB
II KABEL FIBER OPTIK

BAB II KABEL FIBER OPTIK

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi kabel fiber optik, peserta didik dapat menerangkan
pengertian kabel fiber optik, struktur dan konstruksi kabel fiber optik, jenis-jenis
kabel fiber optik, sifat-sifat dan karakteristik, penggunaan kabel fiber optik, dan
instalasi kabel fiber optik dengan tepat.

PETA KONSEP

Kabel Fiber Optik

Struktur Kabel Fiber Optik

Konstruksi Kabel Fiber Optik

Kabel Fiber Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik


Optik
Sifat-Sifat Kabel Fiber Optik

Karakteristik Kabel Fiber Optik

Penggunaan Kabel Fiber Optik

Instalasi Kabel Fiber Optik

KATA KUNCI

Kabel fiber optik, struktur kabel, konstruksi kabel, jenis dan sifat kabel optik,
penggunaan kabel optik, dan instalasi kabel optik.

TEKNIK TRANSMISI
26 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin cepat. Tuntutan user yang


menginginkan pelayanan terbaik, membuat industri yang bergerak di bidang
telekomunikasi ini berlomba-lomba memberikan service yang terbaik. Di era
sebelumnya, industri telekomunikasi masih menggunakan media transmisi kabel
tembaga. Namun baru-baru ini telah terjadi proses pergeseran bahwa kabel tembaga
telah banyak di migrasi dengan kabel serat optik, karena berdasarkan pengkajian yang
panjang, kabel serat optik mampu melayani user dengan kemampuan pengiriman data
berkecepatan tinggi. Sejak digunakannya kabel fiber optik penggunaan komunikasi di
duniapun semakin meningkat. Penyebarannya yang cepat tanpa terasa telah membuat
informasi ditransmisikan mulai dari sistem hi-fi perumahan, televisi kabel, hingga
telekomunikasi kabel bawah laut. Saat ini, serat optik menjadi bagian yang sangat
penting dalam komunikasi modern.

Gambar 2.1 Aplikasi Kabel Serat Optik


Sumber: https://www.kajianpustaka.com/2018/07/pengertian-jenis-dan-prinsip-kerja-serat-optik.html

Transmisi serat optik memiliki kecepatan pengiriman data yang sangat tinggi sehingga
kualitasnya baik digunakan sebagai saluran komunikasi.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 27
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Serat optik merupakan helaian optik murni yang sangat tipis (tebalnya setipis
rambut manusia) dan dapat mambawa data infomasi digital untuk jarak jauh. Helaian
tipis ini tersusun dalam bundelan yang dinamakan kabel serat optik dan berfungsi
mentransmisikan (mengirim) cahaya, hampir tanpa kerugian. Artinya, cahaya yang
berhasil dikirim dari suatu tempat ke tempat lain hanya mengalami kehilangan sinyal
dalam jumlah yang sangat sedikit (Nugraha, andi rahman.2006). Serat-serat optik
membentuk kabel yang sedemikian halus hingga ketebalan mencapai 1 mm untuk
dua puluh helai serat. Serat ini ringan dan kapasitas kanalnya sangat besar.
A. Pengertian Kabel Fiber Optik
Serat/fiber optik merupakan media transmisi yang terbuat dari kaca dan
berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak akan keluar karena indeks bias dari kaca
lebih besar dari indeks bias udara. Laser digunakan sebagai sumber cahaya pada
serat optik karena mempunyai spektrum yang sempit.
1. Sejarah Singkat Fiber (Serat) Optik
Sejak dulu cahaya telah digunakan sebagai pembawa informasi. Sejak awal
sejarah sistem transmisi optik telah ada, contohnya seperti smoke signals, light
houses, dan mirror. Namun media transmisi yang digunakan mudah terganggu
oleh kabut, hujan, maupun waktu malam hari, dan sumber cahaya, serta detector
yang digunakan juga masih lambat. Sistem transmisi cahaya modern pertama
kali ditemukan oleh fisikawan Inggris bernama John Tyndall pada tahun 1870
bahwa cahaya mengikuti sifat dari air dalam wadah. Pada tahun 1880 Alexander
Graham Bell membuat telepon optik yang menggunakan sinar matahari yang
dimodulasikan dengan pantulan diaphragm untuk mentransmisikan suara ke
penerima sejauh 200 meter.

Gambar 2.2 Telepon Optik Alexander Graham Bell


Sumber: https://id.scribd.com/doc/258268999/Makalah-Sejarah-Telepon-Dan-
Perkembangannya

TEKNIK TRANSMISI
28 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Meskipun sistem tersebut dapat bekerja dengan baik, photo phone


tersebut tidak mencapai sukses secara komersial.
Pada tahun 1930-an ilmuwan Jerman memulai eksperimen dengan
mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik.
Percobaannya masih tergolong primitif, karena hasil yang dicapai tidak
langsung dapat digunakan, masih membutuhkan perkembangan lebih lanjut.
Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh para ilmuwan Inggris pada tahun
1958 yang mengusulkan prototype serat optik yang samai sekarang masih
digunakan, yaitu terdiri atas kaca inti yang dibungkus dengan kaca yang lain.
Tahun 1960 ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang
mampu mentransmisikan gambar. Pada tahun 1977 perusahaan telepon
memulai penggunaan serat optik untuk membawa trafik telepon.
2. Cara Kerja Fiber Optik
Fiber optik memiliki cara kerja, yaitu cahaya yang masuk dalam serat optik
berjalan melewati inti dengan cara dipantulkan dari cladding disebut sebagai
total internal reflection. Hal itu dikarenakan cladding tidak menyerap cahaya
dari inti. Kemurnian kaca yang digunakan akan mempengaruhi ketahanan
sinyal selain pada panjang gelombang, dan juga mempengaruhi degradasi
sinyal cahaya.

Gambar 2.3 Cara Kerja Fiber Optik


Sumber: https://sains.me/begini-cara-serat-optik-mengirim-data/

3. Kode Warna Kabel Fiber Optik


Kabel fiber optik menggunakan kode warna yang hampir sama dengan
kode warna kabel tembaga, tetapi strukturnya sudah berbeda dengan kabel
multipair tembaga. Jika pada kabel tembaga ada istilah pair atau pasangan,
sedangkan pada kabel fiber optik tidak ada pair atau pasangan. Struktur kabel
fiber optik terdiri atas tube dan core. Tube dan core pada kabel optik diberi
urutan warna berbeda agar dapat menghitung nomer tube dan corenya.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 29
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Tabel 2.1 Kode Warna Serat Optik

Gambar 2.4 Tabel Kode Warna Serat Optik


Sumber: http://repository.usm.ac.id/files/journalmhs/C.411.13.0046-20180306024757---ANALISA-
PENGEMBANGAN-JARINGAN-FIBER-OPTIK-SITE-NANGKA-SEMARANG-.pdf

Contoh urutan core ke 59, apa warna tube dan apa warna corenya, maka
jawabnya sesuai tabel. Tubenya berwarna abu-abu dan corenya berwarna pink.
Apabila menggunakan perhitungan matematis adalah sebagai berikut.
Tube = 59: 12 = 4, 999 setiap 4,... atau 4 lebih maka dibulatkan menjadi 5.
warna ke 5 adalah Abu Abu.
Core/Fiber 59: 12 = 4 sisa 11, maka warna ke 11 adalah Pink.
Contoh yang lain, tube berwarna Merah, dan warna Core/Fiber orange.  Maka
nomer corenya adalah:
a. Merah adalah warna ke 7, maka 7-1= 6 dan 6 x 12 =72.
b. Orange adalah warna ke 2.
Maka core tersebut pada urutan yang ke 72 + 2 = 74.
Kode warna pada kabel fiber optik, baik kabel tanah atau kabel udara
ataupun jenis konvensional maupun FTTX hampir mirip dengan kode warna
kabel tembaga STEL-K. Apabila kode warna pada kabel tembaga menganut
sistem  BOHCA (Biru, Orange, Hijau, Coklat, Abu), begitu pula dengan kabel
fiber optik juga menganut sistem BOHCA, hanya ada sedikit tambahan pada
warnanya.

B. Struktur Kabel Fiber Optik


Seperti yang telah diketahui bahwa kabel fiber optik dibuat dengan bahan
serat kaca dan terdiri atas banyak lapisan dengan lapisan yang memiliki fungsi
berbeda-beda. Di dalam kabel fiber optik juga terdapat komponen insulator atau
coating yang diberi 12 macam warna dalam satu kabel yang telah dibahas pada
subbab sebelumnya.

TEKNIK TRANSMISI
30 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.5 Struktur Kabel Optik


Sumber: https://www.webiptek.com/2019/07/fiber-optik.html

Struktur lengkap yang terdapat di fiber optik adalah sebagai berikut.


1. Core atau inti
Inti adalah bagian kabel optik dengan bahan pembuatan dari serat kaca.
Bagian ini mempunyai diameter antara 2 µm-50µm. Sedangkan diameter
singlemode 7 µm-10µm dan untuk multimode 50µm serta sedikit pengetahuan
yang perlu diketahui bahwa semakin besar inti pada fiber optik maka semakin
baik kualitas dari kabel tersebut. Inti memiliki fungsi penentu cahaya yang
merambat dari satu ujung ke ujung lainnya. Inti merupakan bagian utama dari
kabel optik karena perambatan cahaya terjadi pada bagian ini.
2. Cladding atau Lapisan Pelindung Inti
Cladding merupakan komponen yang melindungi bagian inti (selubung
core) dari air maupun hal-halyang berpotensi mengganggu transmisi
telekomunikasi. Cladding mempunyai fungsi sebagai cermin, artinya cahaya
dipantulkan dan merambat pada ujung lainnya. Indeks bias (n) inti lebih besar
dari pada indeks bias cladding (Nc ˃ Nd). Cladding sendiri berasal dari bahan
kaca yang memiliki indeks bias lebih kecil dari pada core. Perambatan cahaya
pada core sangat dipengaruhi oleh indeks bias core dan cladding.
3. Coating (buffer)
Coating atau juga disebut sebagai mantel tidak terbuat dari kaca tetapi
terbuat dari bahan polymer, yaitu plastik. Coating berfungsi untuk melindungi
kabel dari gangguan kondisi seperti lengkungan pada kabel, kelembaban
udara, dan lain-lain, agar kabel tidak cepat rusak. Penyusunan nomer pada core
lebih mudah jika member warna coating yang berbeda-beda.
4. Outer Jacket dan Strength Member
Lapisan terluar fiber optik ini terbuat dari braided ataupun plastik.
Berfungsi sebagai pelindung utama yaitu melindungi kabel fiber dari kerusakan.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 31
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

C. Konstruksi Kabel Fiber Optik


Pada subbab sebelumnya sudah dipelajari tentang struktur dasar kabel fiber
optik, maka pada subbab berikut ini akan dibahas tentang konstruksi secara detail
kabel fiber optik berdasarkan jenis kabel optik yang digunakan di lapangan. Berikut
ini konstruksi jenis kabel optik berdasarkan penggunaannya di lapangan.
1. Konstruksi kabel duct fiber optik
Kabel duct adalah salah satu jenis kabel fiber optik yang instalasinya
dapat dipendam dalam tanah dengan galian terbuka. Metodenya dengan
menggunakan pelindung pipa duct. Berikut ini gambar konstruksi dan bagian-
bagian kabel duct fiber optik.

Gambar 2.6 Konstruksi Kabel Duct Fiber Optik


Sumber: https://www.indonetwork.co.id/product/kabel-duct-fiber-optik--

TEKNIK TRANSMISI
32 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

a. Jacket merupakan bagian terluar dan sering disebut juga outer PE jacket
yang terbuat dari polyethylene.
b. Ripcord merupakan benang pelindung bagian luar atau inner PE jacket.
c. Strength Yarns berfungsi melindungi kabel fiber optik dari panas serta
memperkuat kabel.
d. Water blocking binder berfungsi sebagai penahan air.
e. Flexible buffer tube sebagai selongsong fiber optik berfungsi untuk
mengurutkan fiber optik berdasarkan urutan warna yang juga berfungsi
sebagaipelindung fiber optik.
f. Optikal fiber, merupakan serat optik yang berfungsi untuk merambatkan
cahaya.
g. Central strength member mempunyai fungsi sebagai penguat sambungan
pada closure.
2. Konstruksi kabel optik tanam langsung
Kabel optik tanam langsung disebut juga dengan Direct Buried Cable
merupakan kabel optik dengan instalasi terpendam dalam tanah (underground)
dan metode galian terbuka (open trench). Kabel yang ditanam langsung tidak
menggunakan duct, bagian terluar kabel dibuat lebih tebal daripada kabel duct.

Gambar 2.7 Kabel Tanah Tanam Langsung


Sumber: https://www.slideshare.net/syamsirabduh/kabel-bawah-tanah-dan-
sambungan-kabel

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 33
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

3. Konstruksi kabel optik udara


Kabel udara juga disebut sebagai aerial cable adalah kabel optik yang
digantung di udara (aerial) dengan metode pemasangannya kabel dipasang
dengan cara digantung di antara tiang-tiang penyangga.

Gambar 2.8 Kabel Udara


Sumber: https://pustaka.pancabudi.ac.id/dl_file/penelitian/33119_BAB2.pdf

4. Konstruksi kabel optik bawah laut


Kabel bawah laut atau sering dikenal dengan Submarine Cable merupakan
kabel fiber optik yang pemasangan instalasinya digelar pada dasar laut.

TEKNIK TRANSMISI
34 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.9 Kabel Optik Bawah Laut


Sumber: https://www.merdeka.com/teknologi/hubungkan-wilayah-timur-telkom-
pilih-kabel-optik-bawah-laut.html

D. Jenis Kabel Fiber Optik


Setelah membahas struktur serta konstruksi pada kabel serat optik, bahasan
selanjutnya adalah tentang jenis-jenis kabel fiber optik. Pembagian jenis kabel
optik dilihat dengan 2 macam perbedaan.
1. Jenis-jenis kabel optik berdasarkan mode perambatan transmisi datanya
a. Kabel fiber optik Single mode (mode tunggal)
Dalam bidang teknologi kabel fiber optik Single mode memiliki arti
satu indeks cahaya yang tidak terpantul serta merambat pada sepanjang
media dibentangkan. Sebuah sinar yang tidak terpantul dapat membuat
fiber optik pada mode tersebut jarang mengalami gangguan. Apabila ada
gangguan, maka sumbernya berasal dari luar.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 35
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.10 Kabel Optik Single mode dan Mode Perambatannya


Sumber: https://www.dct.co.id/home/artikel/195-perbedaan-kabel-fiber-optik-single-mode-
dan-multimode.html

Kabel jenis ini diameternya kurang lebih 8,3 sampai 10 mikron,


diameternya juga sempit dan hanya bisa menyebarkan 1310 sampai 1550
nm. Data yang dapat ditransfer pada kabel Single mode bisa 50 kali lipat
jika dibandingkan dengan kabel multimode. Hal tersebut dikarenakan core
yang kecil serta gelombang cahaya yang tunggal, sehingga distorsi dapat
dikurangi. Bandwitdh yang diperoleh juga lebih besar jika dibandingkan
dengan multimode. Kelemahannya adalah dibutuhkan biaya yang besar
karena teknologi tersebut tergantung pada sumber cahaya.
b. Kabel fiber optik multimode (mode banyak)
Kabel fiber optik multimode merupakan teknologi transmisi data
dengan digunakannya beberapa indeks cahaya dalam media serat optik
yang dilaluinya. Terjadi pemantulan berkali-kali pada cahaya yang dibawa
sampai di tujuan akhir. Sinyal cahaya dalam teknologi ini dapat dihasilkan
hingga 100 mode cahaya. Banyaknya mode yang dapat dihasilkan
bergantung pada besar kecilnya ukuran core fibernya.

TEKNIK TRANSMISI
36 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.11 Kabel Optik Multimode dan Mode Perambatannya


Sumber: https://www.dct.co.id/home/artikel/195-perbedaan-kabel-fiber-optik-single-mode-dan-
multimode.html

Jika dibandingkan dengan kabel fiber optik Single mode ukuran yang
digunakan pada teknologi fiber optik multimode ukuran corenya lebih besar.
Ukuran core kabel multimode berkisar 50 sampai 100 µm. Karena diameter
core yang lebih besar ini membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul
di dinding cladding sehingga menyebabkan bandwitdhnya berkurang.
2. Jenis-jenis kabel optik berdasarkan indeks bias pada core:
a. Kabel fiber optik Step indeks

Gambar 2.12 Kabel Optik Step Indeks


Sumber: https://www.dct.co.id/home/artikel/195-perbedaan-kabel-fiber-optik-single-mode-dan-
multimode.html

Step indeks: pada serat optik step indeks, core memiliki  indeks bias 
yang h
  omogen.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 37
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

b. Gradded indeks, akan semakin kecil indeks bias core jika letaknya semakin
dekat ke arah cladding. Maksudnya indeks bias core yang terletak pada
pusat core adalah indeks bias yang paling besar. Bandwidth yang dibawa
serat gradded indeks lebih besar karena minimalnya pelebaran pulsa yang
terjadi.

Gambar 2.13 Kabel Optik Graded Indeks


Sumber: https://www.dct.co.id/home/artikel/195-perbedaan-kabel-fiber-optik-single-mode-dan-
multimode.html

E. Sifat Kabel Fiber Optik


Dari jenis-jenis kabel fiber optik yang telah dipelajari hal yang perlu diketahui
adalah tentang sifat kabel optik. Setelah mempelajari tentang sifat-sifat kabel
fiber optik yang dipelajari selanjutnya dalah karakteristik kabel optik. Karakteristik
kabel optik berdasarkan jenis dari kabel optik, yaitu sebagai berikut.
Karakteristik Single mode step index sebagai berikut.
1. Diameter core yang sangat kecil dibandingkan dengan claddingnya.
2. Diameter core antara 8 μm– 12μm.
a. Cahaya merambat pada 1 mode saja dan sejajar serat sumbu optik.
b. Redaman yang sangat kecil.
c. Bandwidth lebar.
d. Banyak digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi.
Multimode step index mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1. Ukuran diameter core dan diameter cladding lebih besar.
2. Rugi-rugi dispersi waktu transmiternya besar karena disebabkan dari besarnya
diameter core.
3. Pada waktu pembuatan penekanan rugi-rugi disperse waktu pengiriman tidak
terlalu dipengaruhi oleh penambahan presentase bahan silicanya.
Multimode gradded indeks mempunyai karakteristik sebagai berikut.
1. Dikarenakan difraksi yang terjadi pada corenya maka cahaya yang merambat
sejajar dengan sumbu serat.
2. Memiliki dispersi minimum, sehingga baik digunakan pada jarak menengah.
3. Ukuran diameter core antara 50 μm-100 μm, lebih kecil dari multimode step
indeks dan dibuat dari bahan silica glass.
Sedangkan karakteristik secara umumnya adalah sebagai berikut.
1. Pada kabel fiber optik bagian dalanya terdiri atas inti terbuat dari serat kaca dan
memiliki selubung beberapa lapisan yang memiliki sifat sebagai pelindung.
2. Pada kabel fiber optik secara umum menggunakan konektor ST sedangkan
belakangan ini telah diperkenalkan konektor lainnya sebagai pasangan, yaitu
konektor SC.

TEKNIK TRANSMISI
38 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

3. Kabel fiber optik mampu melakukan kecepatan transfer data lebih dari 100
Mbps bahkan mencapai 1 Gbps.
4. Memiliki biaya rata-rata pernodenya cukup mahal.
5. Kabel fiber optik lebih fleksibel dalam proses instalasi karena memiliki
diameter kabel dan ukuran konektor yang relatif kecil.
6. Kabel fiber optik memiliki panjang mencapai 2 km, yang berarti lebih panjang
dari kabel jaringan coaxial dan twisted pair.

F. Instalasi Kabel Fiber Optik


Arti kata instalasi berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
perangkat peralatan teknik beserta perlengkapannya yang dipasang pada
posisinya dan siap dipergunakan. Instalasi untuk kabel optik akan dibahas pada
subbab berikut ini tentang FTTX.
Jaringan FTTx
Jaringan kabel lokal fiber Optik (Fiber to The X) terdapat 2 perangkat, yaitu sebagai
berikut.
1. Pada central office terpasang perangkat aktif (Opto Elektrik).
2. Sedangkan yang satu lagi terpasang dekat dan pada lokasi pelanggan.

Gambar 2.14 Arsitektur FTTX


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 5

Menurut terpasangnya perangkat aktif yang sesuai lokasi penempatannya di dekat


dan pada lokasi pelanggan, maka terdapat konfigurasi sebagai berikut.
1. Fiber To The Building (FTTB)
TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang
telekomunikasi di basement atau tersebar di beberapa lantai, terminal
pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKG.
FTTB dapat dianalogikan dengan daerah catu langsung pada jaringan kabel
tembaga.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 39
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

2. Fiber To The Zone (FTTZ)


TKO terletak di luar bangunan, biasanya berupa cabinet yang ditempatkan
di pinggir jalan sebagaimana biasanya RK. Terminal pelanggan dihubungkan
dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer. FTTZ dapat
dianalogikan sebagai pengganti RK.
3. Fiber To The Curb (FTTC)
TKO terletak di luar bangunan, di dalam kabinet, di atas pada tiang
maupun di Manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui
kabel tembaga hingga beberapa ratus meter saja. FTTC dapat dianalogikan
sebagai pengganti Titik Pembagi.
4. Fiber To The Home (FTTH)
TKO terletak di dalam rumah pelanggan, terminal pelanggan dihubungkan
dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKR hingga beberapa puluh
meter saja. FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti Terminal Blok (TB).

Gambar 2.15 Arsitektur dan Topologi FTTH


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 10

5. Fiber To The Tower (FTTT)


TKO terletak di dalam shelter daripada Tower, terminal equipment system GSM
dan CDMA dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor hingga
beberapa meter saja. Jaringan kabel FO yang mencatu Tower sebagai berikut.
a. Kabel FO Drop kalau lokasi tower perkotaan.
b. Kabel FO Distribusi kalau lokasi tower di pinggiran kota, sehingga FTTT bias
dianalogikan sebagai pengganti ODP (FTTC) atau TB (FTTH).

TEKNIK TRANSMISI
40 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.16 Arsitektur dan Topologi FTTX


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 9

Penjelasan yang lebih lengkap tentang instalasi kabel fiber optik akan di bahas
pada BAB V tentang kabel indoor dan outdoor kabel fiber optik.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 41
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

Simulasi penghitungan warna kabel fiber optik

A. Tujuan
Mengetahui warna tube dan serat kabel fiber optik
B. Alat dan bahan
1. Sedotan 12 warna
2. Benang sulam 12 warna
3. Selotip
4. Label nama
5. Gunting
C. Petunjuk praktik
1. Persiapkan alat dan bahan serta gunakan alat dan bahan tersebut sesuai
dengan fungsinya!
2. Lakukan praktik sesuai dengan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3)!
3. Jaga kebersihan tempat praktik dan alat praktik saat kegiatan praktik
berlangsung!
4. Kembalikan alat praktik ke tempat semula setelah kegiatan praktik
selesai!
D. Langkah percobaan
1. Siapkan sedotan 12 warna.
2. Urutkan warnanya sesuai dengan urutan warna tube serat optik seperti
tabel di bawah ini!

Gambar 2.17 Tabel Warna Serat Optik

3. Sedotan merupakan simulasi dari tube fiber optik.


4. Urutkan melingkar berlawanan arah jarum jam dengan warna sedotan
biru sebagai angka 1 sampai ke warna tosca sebagai angka 12.
5. Urutkan benang sesuai dengan tabel warna serat optik!
6. Benang merupakan simulasi dari serat optik.
7. Berilah angka 1-144 pada benang dengan menggunakan kertas label
nama ukuran kecil!

TEKNIK TRANSMISI
42 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CONTOH SOAL

Contoh urutan core ke 59, apa warna tube dan apa warna corenya, maka
jawabnya sesuai tabel Tubenya berwarna abu abu dan corenya berwarna pink.
Kalau menggunakan perhitungan matematis, sebagai berikut.
Tube = 59: 12 = 4, 999 setiap 4,... atau 4 lebih maka dibulatkan menjadi 5.
warna ke 5 adalah Abu Abu.
Core/Fiber 59: 12 = 4 sisa 11, maka warna ke 11 adalah Pink.
Contoh yang lain tube berwarna Merah, dan warna Core/Fiber orange.  Maka
nomer corenya adalah:
a. Merah adalah warna ke 7, maka 7-1= 6 dan 6 x 12 =72.
b. Orange adalah warna ke 2.
Maka core tersebut pada urutan yang ke 72 + 2 = 74.

CAKRAWALA

Donald B. Keck
Donald B. Keck  (lahir 2 Januari 1941) adalah seorang fisikawan dan
insinyur penelitian Amerika yang paling terkenal karena keterlibatannya dalam
pengembangan  serat optik  rendah-rugi.  Keck tumbuh di  Lansing, Michigan  dan
kuliah di  Universitas Negeri Michigan. Setelah itu ia bergabung dengan
departemen penelitian  Corning Incorporated.  Sebagai ilmuwan riset senior
untuk Corning, Keck bersama dengan  Robert D. Maurer  dan  Peter C. Schultz,
merancang serat optik pertama dengan kerugian optik yang cukup rendah untuk
digunakan secara luas dalam telekomunikasi, mencoba untuk memperbaiki serat
yang ada dengan menggunakan bahan baku yang lebih baik berusaha untuk
mengeksplorasi kemampuan bahan baru termasuk silica murni.
Pada agustus 1970 Keck melakukan pengukuran batch serat terbaru yang
telah dipanaskan. Keck terus memperbaiki serat yang ia temukan. Mengganti
kaca titanium oksida dengan kaca doping germanium oxide. Pada akhir tahun
1970 Keck mendapat posisi di Corning sebagai pelopor dalam serat optik. Pada
tahun 1979, Corning memproduksi massal serat optik halus. Pada bulan April
1997 Corning menunjuk Keck sebagai Division Vice President of Technology.
Keck pensiun dari Corning pada tahun 2002 dengan jabatan wakil presiden dan
direktur penelitian. Setelah pensiun Keck mendirikan Pusat Teknologi Infotonik
di Canandaigua kota New York, sebuah organisasi kolaboratif antara industri
swasta dan pemerintah yang berfokus pada inovasi fotonik.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 43
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh tentang kabel serat


optik dapat dipelajari secara mandiri melalui internet.
Di internet bisa mencari lebih jauh materi tentang kabel
optik tersebut disertai penjelasannya. Salah satu website
yangdapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan
dan pemahaman kalian tentang kabel serat optik mulai
dari kronologi perkembangannya sampai pada kelebihan
dan kekurangan serat optik adalah sebagai berikut:
https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik atau dengan
menggunakan QR codeseperti berikut ini.

RANGKUMAN

1. Serat optik merupakan helaian optik murni yang sangat tipis (tebalnya setipis
rambut manusia) dan dapat mambawa data infomasi digital untuk jarak jauh.
2. Pada tahun 1880 Alexander Graham Bell membuat telepon optik yang
menggunakan sinar matahari yang dimodulasikan dengan pantulan
diaphragm untuk mentransmisikan suara ke penerima sejauh 200 meter
3. Fiber optik memiliki cara kerja, yaitu sinar dalam fiber optik berjalan melalui
inti dengan cara memantul dari cladding dan disebut juga sebagai total
internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti.
4. Kode warna pada kabel fiber optik hampir sama dengan kode warna tembaga
tetapi struktur kabel fiber optik berbeda dengan kabel multipair tembaga.
5. Pembagian jenis kabel optik dilihat dengan 2 macam perbedaan.
a. Jenis-jenis kabel optik berdasarkan mode perambatan transmisi datanya.
b. Jenis-jenis kabel optik berdasarkan indeks bias core.
6. Karakteristik Single mode step indeks sebagai berikut.
a. Diameter core yang sangat kecil dibandingkan dengan claddingnya.
b. Diameter core antara 8 μm– 12μm.
1) Cahaya merambat pada 1 mode saja dan sejajar serat sumbu optik.
2) Redaman yang sangat kecil.
3) Bandwidth lebar.
4) Banyak digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi.
7. Multimode step indeks mempunyai karakteristik sebagai berikut.
a. Diameter core lebih besar diameter claddingnya.
b. Dampak dari besarnya diameter core menyebabkan rugi-rugi dispersi
waktu transmiternya besar.
c. Penambahan presentase bahan silica pada waktu pembuatan tidak terlalu
berpengaruh dalam menekan rugi-rugi dispersi waktu pengiriman.

TEKNIK TRANSMISI
44 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

RANGKUMAN

8. Multimode gradded indeks mempunyai karakteristik sebagai berikut.


a. Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga
rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat.
b. Dispersi minimum, sehingga baik untuk digunakan untuk jarak menengah.
c. Ukuran diametercore antara 50 μm-100 μm, lebih kecil dari multimode
step indeks dan dibuat dari bahan silicaglass.

TUGAS MANDIRI

Salah satu media transmisi adalah kabel fiber optik. Tugas Anda adalah
carilah pengetahuan tentang tokoh-tokoh sejarah yang membuat kabel fiber
optik awal hingga dibuatnya teknologi kabel fiber optik terkini melalui internet
kemudian diuraikan perkembangannya dan disertai dengan gambar-gambarnya!
Tugas dikerjakan dalam bentuk makalah dengan format yang sudah disepakati
dengan guru pengampu.

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!


1. Apa pengertian kabel fiber optik?
2. Bagaimana cara kerja fiber optik?
3. Buatlah tabel kode warna kabel fiber optik!
4. Jelaskan pembagian jenis kabel optik dilihat dengan 2 macam perbedaan!
5. Bagaimana karakteristik dari kabel fiber optik Single mode?

REFLEKSI

Setelah mempelajari tentang bab kedua ini, Anda tentu telah paham tentang
kabel fiber optik secara umum. Ungkapkan pemahaman apa yang Anda peroleh
setelah mempelajari tentang kabel optik berdasarkan beberapa hal berikut ini.
1. Apa saja yang perlu diperhatikan ketika mempelajari kabel fiber optik?
2. Materi apa yang masih sulit untuk dipahami?
3. Kesulitan apa yang dihadapi saat mempelajari kabel fiber optik?
Lalu renungkan dan tuliskan pada selembar kertas untuk kemudian diskusikan
dengan teman dan mintalah bimbingan kepada guru pengampu!

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 45
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

BAB
PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK
III
BAB III PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi penyambungan kabel fiber optik peserta didik


dapat memahami teknik penyambungan kabel serat optik, memiliki ketrampilan
untuk melakukan penyambungan serat optik, dan memiliki pemahaman untuk
melaksanakan penyabungan serat sesuai prosedur pelaksanaan

PETA KONSEP

Penyambungan Kabel Fiber Optik

Penyambungan Penyambungan Penyambungan


Permanen dengan Permanen dengan Fusion
Kabel Fiber Optik Mekanik pada Kabel Splicer pada Kabel Fiber
Fiber Optik Optik

KATA KUNCI

Serat optik, penyambungan nonpermanen, penyambungan permanen, fusion


splicer

TEKNIK TRANSMISI
46 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENDAHULUAN

Kabel serat optik merupakan salah satu media transmisi yang bahan pembuatannya
berasal dari serat kaca dengan mendapat lapisan isolator serta pelindung. Kabel serat
optik memiliki fungsi sebagai penyalur informasi dengan bentuk berupa gelombang
cahaya. Bahan pembuat serat optik, yaitu kaca (glass) untuk bahan inti dan plastik
untuk bahan pelindung. Sumber cahaya dalam serat optik membangkitkan energi
cahaya dan menstransmisikan sampai pada perangkat penerima (receiver).
Kabel serat optik memiliki bentuk yang berbeda dengan media transmisi fisik yang
lain, yaitu kabel tembaga dan koaksial. Jika kabel tembaga dan koaksial merupakan media
konduktor dan bersifat listrik. Sedangkan kabel serat optik tidak bersifat listrik karena dalam
membawa informasi berupa bentuk cahaya tetapi tidak berarti sistem ini tidak mempunyai
permasalahan. Permasalahannya adalah energi cahaya yang dilewatkan dalam serat optik
dapat mengalami kehilangan cahaya dikarenakan terjadinya bending atau pembelokan
cahaya pada serat optik. Bending terjadi akibat dari putusnya kabel atau keretakan pada
inti kabel, sehingga cahaya yang harusnya dapat dipancarkan menjadi keluar jalur yang
kemudian jumlah loss transmission terjadi peningkatan. Agar kualitas kabel yang digunakan
tetap terjaga maka perlu dilakukan maintenance dan operasional pada sistem komunikasi
serat optik serta penanganan penyambungan serat optik sesuai dengan Standar Operasional
Procedur (SOP). Pada Bab berikut ini akan dikupas tuntas tentang penyambungan kabel serat
optik dengan lengkap.

MATERI PEMBELAJARAN

Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari suatu


tempat ketempat lain, wikipedia. Pengertian lain mengatakan bahwa telekomunikasi
adalah pertukaran informasi (perubahan bentuk informasi) pada hubungan jarak jauh,
di mana pertukaran informasi (di mana terjadinya perubahan format informasi) pada
hubungan komunikasi jarak jauh yang terjadi secara elektris/elektronis.
A. Penyambungan Kabel Fiber Optik
Kegagalan komunikasi adalah jika informasi yang disampaikan oleh pengirim
informasi tidak diterima oleh penerima informasi dengan adanya berbagai faktor
penyebabnya. Untuk bisa melakukan telekomunikasi ada 4 komponen pokok untuk
mendukungnya, yaitu sebagai berikut.
1. Pengirim informasi atau sumber informasi
Mengirimkan sumber informasi yang telah diubah menjadi sinyal listrik
mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim.
2. Informasi
Informasi adalah data yang dikirim atau diterima dan berupa gambar, tulisan,
video, suara, dan lain-lain..
3. Media transmisi
Merupakan perangkat yang memiliki fungsi untuk mengirimkan sumber
informasi dari pengirim kepada penerima informasi.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 47
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

4. Penerima informasi
Berfungsi untuk menerima sinyal yang telah sesuai aslinya dari pengirim
informasi.

Gambar 3.1 Blok Diagram Proses Terjadinya Komunikasi


Sumber: Sri Widodo, 2019 (Dokumen Pribadi)

Komunikasi jarak jauh dapat dikelompokan menjadi 3 macam bentuk, yaitu:


1. Komunikasi satu arah (simplex)
Merupakan suatu bentuk kommunikasi yang hanya dapat mengirim atau
menerima saja, tidak dapat membalas sebaliknya. Contohnya, pemancar dan
penerima radio atau televisi.

Gambar 3.2 Komunikasi Satu Arah (Simplex)


Sumber: Sri Widodo,2019 (Dokumen Pribadi)

2. Komunikasi dua arah (duplex)


Bentuk komunikasi dua arah dapat langsung bergantian dalam waktu
yang sama di mana dua pihak yaitu pengirim dan penerima dapat melakukan
kounikasi secara langsung. Contohnya: telepon, video call, dan lain-lain.

Gambar 3.3 Komunikasi dua arah (duplex)


Sumber: Sri Widodo,2019 (Dokumen Pribadi)

TEKNIK TRANSMISI
48 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

3. Komunikasi semi dua arah (halfduplex)


Bentuk komunikasi dua arah namun tidak dapat melakukan komunikasi
secara bersamaan, hanya dapat bergantian waktu. Contoh: handy talky, room
chat dan mesin faxcimile.

Gambar 3.4 Komunikasi Half Duplex


Sumber: Sri Widodo, 2019 (Dokumen Pribadi)

Jaringan lokal sangat penting di dalam jaringam telepon nasional, karena


tanpa jaringan lokal tidak akan terbentuk jaringan interlokal. Jaringan lokal
merupakan jaringan yang hanya mencakup satu wilayah saja sebagai contoh
pesawat pelanggan yang terhubung sampai pada RPU (Rangka Pembagi Utama)
atau MDF (Main Distribution Frame) sentral telepon.
Ada 3 jenis media saluran transmisi dijaringan lokal yang dipergunakan, yaitu
sebagai berikut.
1. Jaringan lokal media kabel tembaga (Jarlokat)

Gambar 3.5 Jaringan Lokal Media Kabel Tembaga (Jarlokat)


Sumber: Jaringan Akses PSTN Institut Teknologi Telkom 2009

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 49
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

2. Jaringan Lokal Radio (Jarlokar)

Gambar 3.6 Jaringan Lokal Radio (Jarlokar)


Sumber: Jaringan Akses PSTN Institut Teknologi Telkom 2009

3. Jaringan Lokal Kabel Fiber Optik (Jarlokaf)

Gambar 3.7 Jaringan Lokal Kabel Fiber Optik (Jarlokaf)


Sumber: materi PT Telkom Akses

Investasi jaringan telekomunikasi mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:


1. Lokasi yang berdasarkan kondisi geografis.
2. Pelanggan yang akan memakai jasa komunikasi.
3. Kebiasaan bertelepon.
4. Penggunaan telepon untuk bisnis.
5. Sudah terdapat lokasi sentral yang paling dekat.
6. Jaringan nasional yang telah terskema.
7. Sistem transmisinya.

TEKNIK TRANSMISI
50 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Dari berbagai faktor tersebut, penyelenggara sistem telekomunikasi


berkewajiban memberikan layanan yang optimal, layanan yang handal untuk
memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Dari tuntutan tersebut penyelenggara
sistem telekomunikasi harus mengikuti perkembangan teknologi terkini untuk
mendukung jasa pelayanan terhadap pelanggan. Diharapkan semua proses
sistem komunikasi berjalan dengan baik dan lancar tampa adanya gangguan baik
diperangkat, peralatan, infrastruktur, dan sumber daya manusianya. Berkembang-
nya teknologi khususnya di bidang industri telekomunikasi, maka akan
mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Keinginan berinteraksi yang semula hanya
lewat layanan suara, sekarang telah dikembangkan menjadi layanan broadband
atau multiplay (voice, data, dan video). Trafik data akan mendominasi dan jauh
melampui bila dibandingkan dengan trafik voice (suara). Selain di sisi konten,
aspek mobilitas juga menjadi kebutuhan yang utama.
FTTH (Fiber to The Home) menjadi salah satu teknologi yang diutamakan untuk
menghandle besarnya trafik yang melonjak begitu tajam. Hal tersebut dikarenakan
terdaptnya banyak keuntungan yang bias diperoleh bila menggunakan jaringan
FTTH. Kecepatan, harga, kapabilitas, dan berbagai keuntungan yang lain menjadi
pertimbangan penggunaan jaringan FTTH.Penerapan jaringan FTTH dapat melalui
beberapa konfigurasi, yaitu sebagai berikut.
1. FTTC (Fiber To The Curb)
2. FTTZ (Fiber To The Zone)
3. FTTB (Fiber To The Building)
4. FTTO (Fiber To The Office)
5. FTTH (Fiber To The Home)
Di era broadband ini terdapat 3 siklus yang akan saling berhubungan, yaitu sebagai
berikut.
1. Connectivity, FTTH (Fiber to The Home) menjadi salah satu teknologi yang
diutamakan untuk menghandle besarnya trafik yang melonjak begitu tajam.
Hal tersebut dikarenakan terdaptnya banyak keuntungan yang bias diperoleh
bila menggunakan jaringan FTTH. Kecepatan, harga, kapabilitas, dan berbagai
keuntungan yang lain menjadi pertimbangan penggunaan jaringan FTTH.
2. Contents,merupakan konten atau situs yang sering diakses oleh user, seperti,
Google, face book, detik, kompas, youtube, twitter, dan konten lain sejenis.
Layanan ini sering disebut juga sebagai OTT (Over The Top), dan juga bisa
berupa konten yang sifatnya untuk komunitas dan privat.
3. Device, merupakan perangkat CPE (Customer Premises Equipment) yang
digunakan oleh user. Contohnya adalah smartphone, laptop, mobhile phone,
Ipad, dan perangkat lainya yang digunakan oleh user untuk mengakses konten.

B. Pengenalan Penyambungan Kabel Fiber Optik


Kabel yang dibutuhkan untuk diinstalasi di lapangan bermacam-macam
ukuran sesuai dengan yang dibutuhkan. Panjang kabel dalam 1 haspel (1 rol
gulungan) dari pabrikan berkisar antara 2 km untuk kapasitas 144 dan 264 core
dan 3 km untuk kapasitas 96 core. Maka jika di lapangan membutuhkan instalasi
kabel lebih dari 3 km diperlukan Sarana Sambung Kabel (SSK).

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 51
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Sarana Sambung Kabel (SSK) yang dipakai adalah Universal Closure berfungsi
sebagai perangkat untuk tempat terminasi dan pelindung sambungan fiber optik.
Closure yang merupakan tipe dari sarana sambung kabel memiliki ukuran
sebagai berikut.
1. Ukuran 1 memuat sampai 64 core
2. Ukuran 2 memuat sampai 96 core
3. Ukuran 3 memuat sampai 144 core
4. Ukuran 4 memuat sampai 264 core

Gambar 3.8 Universal Closure


Sumber: Materi PT Telkom Akses

Penyambungan (splicing) adalah peralatan atau proses untuk menghubungkan


satu kabel serat optik dengan kabel yang lainnya secara permanen. Splice
merupakan perlengkapan tetap yang menyambung konektor. Meskipun demikian,
beberapa vendor menawarkan penyambungan yang dapat terhubung dengan tidak
permanen sehingga dapat diputus untuk perbaikan dan penyusunan kembali.
Penyambungan serat otpik jauh berbeda dengan penyambungan kawat
tembaga, butuh ketepatan dan keakuratan yang sempurna karena yang dihubungkan
adalah seutas serat yang terbuat dari kaca.

C. Teknik Penyambungan Kabel Fiber Optik


Penyambungan serat optik jauh berbeda dengan penyambungan kawat
tembaga, butuh ketepatan dan keakuratan yang sempurna karena yang dihubungkan
adalah seutas serat yang terbuat dari kaca. Ada 2 jenis prinsip sambungan serat
optik, yaitu sebagai berikut.
1. Sambungan fusi
Metode ini yang paling sederhana pada penyambungan serat optik, tetapi
memiliki banyak kendala bila dalam pemotongannya tidak rata dan hati-hati
karena inti serat optik yang terbuat dari kaca sangat mudah pecah dan sulit
terpotong dengan rata.

TEKNIK TRANSMISI
52 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.9 Fusion Splicer


Sumber: Materi PT Telkom Akses

Metode sambungan dengan cara Fusi atau Fusion splicing adalah salah
satu dari berbagai teknik penyambungan pada kabel serat optik, yaitu dengan
proses penyambungan secara permanen dan bermetode menggabungkan dua
ujung core fiber optik yang kemudian dipanaskan dan dilelehkan sampai kedua
ujungnya menyatu secara permanen.

Gambar 3.10 Proses Splicing Menggunakan


Alat Fusion Splicer
Sumber: Materi PT. Telkom Akses
2. Sambungan mekanik
Splice mekanik adalah merupakan metode untuk mengkoneksikan
atau menghubungkan masing-masing ujung fiber optik secara mekanik.
Penyambungan mekanik ini juga menggunakan alat penyambung mekanik
yang berbeda dengan fusion splicer.
Splice mekanik merupakan metode di mana penyambungan dua core
fiber optik dilakukan dengan disejajarkannya dua ujung core fiber optik serta
penempatannya denga disangga suatu selubung yang berprinsip mekanik.
Hasilnya cahaya dapat terkirim dari core satu menuju ke core yang lain.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 53
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.11 Splice Mekanik


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Penyambungan fiber optik dengan metode mekanik menggunakan


konektor termasuk sambungan yang bersifat sementara (tidak permanen),
bisa dilepas kembali. Berbeda dengan motode fusi. Syarat dalam pemilihan
konektor yang baik adalah sebagai berikut.
a. Tidak mudah aus jika berkali-kali dilepas dipasang atau mempunyai
penyusutan kopling yang rendah.
b. Tidak peka dengan keadaan lingkungan misalkan konektor mudah tergeser
atau terkena gerakan.
c. Mudah dipasang juga mudah dilepas, ringkas fleksibel, bentuk minimalis.
d. Mudah dalam pengoperasiannya

D. Proses Penyambungan Nonpermanen Kabel Fiber Optik


Sebelum membahas tentang penyambungan nonpermanen tentunya akan
dipelajari terlebih dahulu tentang penyebab kabel fiber optik memerlukan
sambungan. Penyebab dan gangguan sehingga diperlukannya sambungan pada
kabel optik, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Gangguan terjadinya kabel fiber optik putus yang disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu sebagai berikut.
a. Tertimpa pepohonan yang tumbang yang mungkin disebabkan oleh alam
atau yang tumbang dikarenakan oleh manusia.
b. Putus dikarenakan dirusak oleh binatang pengerat, contohnya tikus.
c. Tiang yang roboh.
d. Kabel tanah yang terputus karena tanah yang longsor.
e. Perbaikan infrastruktur jalan yang terjadi penggalian tanah, sehingga
merusak jaringan fiber optik bawah tanah.
f. Pencurian kabel oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
2. Gangguan yang terjadi secara umum, yaitu sebagai berikut.
a. Gangguan terletak pada titik sambung jaringan kabel. Penyebabnya adalah
closure yang kemasukan air.
b. Karakteristik kabel yang dapat menurun dalam kurun waktu 5-10 tahun.
c. Penyambungan kabel serat optik harus mengikuti prosedur yang sesuai
dengan petunjuk pelaksanaannya.

TEKNIK TRANSMISI
54 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN
d. Secara umum pekerjaannya adalah menyambung core serat optiknya dan
penyambungan hasil sambungan serat optik ke dalam Sarana Sambung
Kabel (SSK).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas penyambungan adalah sebagai
berikut.
a. Pemotongan kabel fiber optik
b. Pengupasan coating
c. Pembersihan serat
d. Pemotongan core/cladding
e. Penyambungan serat dengan fusion splicer
f. Kualitas bahan serat
4. Secara umum hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyambungannya adalah
sebagai berikut.
a. Baca petunjuk penyambungan dari manual booknya mengenai peralatan.
b. Lakukan penyambungan kabel serat optik sesuai dengan SOP-nya.
c. Gunakan material dan peralatan harus sesuai dengan fungsinya.
d. Pemasangan sarana sambung kabel harus sesuai petunjuk pemasangan dan
perakitanya.
e. Setelah selesai semua perakitannya baru dilakukan pengetesan.
f. Pasang Sarana Sambung Kabel sesuai dengan peraturan pemasangan
perangkat.
g. Selalu utamakan keselamatan dan kesehatan kerja, baik personel maupun
peralatan yang digunakan.
5. Rugi-rugi yang terjadi pada hasil penyambungan tidak sempurna adalah
sebagai berikut:

Gambar 3.12 Rugi-Rugi Penyambungan Serat Optik


Sumber: materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 55
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

6. Pengenalan penyambungan kabel fiber optik


a. Sarana Sambung Kabel (SSK)
SSK harus dapat melindungi sambungan fiber optik dari gangguan
alam dan mekanis, seperti, kedap air, tahan panas, tahan terhadap reaksi
kimia, mampu meredam getaran, dan tension (ketegangan), melindungi
dari bending/tekukan.
b. Tray cable
Kabel tray  adalah perlengkapan yang digunakan untuk jalur
pemasangan kabel listrik agar aman dan terlihat rapih. Kabel tray merupakan
sebuah sistem managemen saluran  kabel  untuk mendukung konstruksi
instalasi fiber optik berisolasi yang digunakan untuk distribusi industri
listrik dan industri komunikasi.
Bentuk tray tergantung dari jenis closure. Hal-hal yang harus diperhatikan
pada waktu pengaturan serat pada tray, yaitu sebagai berikut.
1) Bending radius (3 cm).
2) Puntiran.
3) Melindungi fiber pada titik yang menekuk.
7. Persiapan penyambungan kabel fiber optik
Persiapan secara umum:

Gambar 3.13 Persiapan secara Umum Penyambungan Kabel Fiber Optik


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

8. Komponen dalam closure set


Closure itu sendiri mempunyai beberapa macam kapasitas. Mulai dari 12
core sampai dengan 96 core. Sarana Sambung Kabel (SSK) Joint Closure  adalah
boks tempat untuk menaruh dan melindungi hasil sambungan dari serat fiber

TEKNIK TRANSMISI
56 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

optik atau tempat terminasi sambungan fiber optik. Untuk Kapasitas Closure
bervariasi mulai dari 6 core, 12 core, 24 core, 48 core, sampai 256 core

Gambar 3.14 Komponen Closure


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Contoh, ada kabel fiber optik putus atau dalam penggelarannya kurang panjang
maka kabel tersebut di sambung/splicing dan hasil sambungan di tempatkan
dalam Closure. Closure ada 2 jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Joint closure
Kebanyakan closure jenis ini tertanam dalam tanah, tapi tidak jarang
yang terpasang atau tergantung di atas tanah, terpasang didekat tiang atau
bahkan ditiangnya.

Gambar 3.15 Joint Closure


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

b. Closure dom
Closure ini terpasang ditiang tiang. Bentuknya seperti bom. Pada prinsipnya
adalah sama dengan joint closure.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 57
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.16 Closure Dom


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Alat kerja yang digunakan


1) Kunci L
2) Gunting baja
3) Obeng min
4) Obeng plus
5) Cutter
6) Pita ukur (meteran)
7) Gunting
8) Palu

Penanganan penyambungan kabel fiber optik

Gambar 3.17 Memasang Baut Penyangga


Tray
Sumber: Materi PT. Telkom Akses

1) Memasang baut dan masukan pipa plastik sebagai penyangga tray


kabel pada closure di bagian bawah.

TEKNIK TRANSMISI
58 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.18 Memasang Klip


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

2) Memasang klip kabel ditempat yang sesuai pada dasar closure.


3) Memasang dua buah karet pelindung terhadap kebocoran cairan
(sealing washer) pada tiap ujung kabel.
4) Arah kabel dapat dibedakan dengan cara menggunakan dua warna
berbeda pada pemasangan pengikat kabelnya, misalkan warna hijau
dan warna biru untuk dua ujung yang berbeda.
5) Ukur panjang kabel kurang lebih 180 cm (untuk toleransi jika dalm
penyambungan kabel terjadi kegagalan) dan kupas kulit kabel lalu urai
loose tube.
6) Bersihkan sisa cairan Jelly diisolasi kabel yang menempel dengan
menggunakan Jelly Cleaner lalu lap dengan kain yang bersih
7) Memotong Filler dan lepaskan. Jangan memotong strength member
dulu.

Penanganan terhadap kabel yang akan disambung

Gambar 3.19 Memasang Seal Tip


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 59
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

1) Membersihkan kotoran pada kabel dengan menggunakan tisu atau kain


bersih yang dibasahi dengan alkohol 90%.
2) Kabel yang memiliki ketebalan lebih dari diameter washer dan letaknya
di antara 2 sealing washer harus dililitkan seal tape dan dipasang
sempurna agar air atau sesuatu yang berupa cairan tidak dapat masuk
ke dalam closure.

Gambar 3.20 Memasang Seal Tip Di Plug


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

3) Tutuplah dengan menggunakan plug yang diberi lilitan seal serapat-


rapatnya pada lubang closure yang tidak digunakan agar tidak terbuka.

Pemasangan Pentanahan (Grounding)

Gambar 3.21 Memasang Arde/Grounding


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Jepitkan ujung terminal pentanahan pada klem kemudian dipasang


sebelum menambatkan kabel.

TEKNIK TRANSMISI
60 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Persiapan pada kabel Serat Optik

Gambar 3.22 Memasang Kabel Serat Optik


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

1) Gunakan loose tube cutter untuk mengupas loose tube dengan


menyisakan 50 mm dari ujung kupasan kabel, kemudian jellynya
dibersihkan dengan tisu beralkohol.
2) Flexible tube dipotong dengan ukuran 838mm, kemudian serat optik
dimasukkan ke dalam flexible tube. Ukuran overlap pada flexible tube
dan loose tube adalah 25 mm.

Proses Penyambungan Serat Optik


1) Memasang tray.
2) Saat memasang flexible tube urutkan warnanya sesuai warna tube pada
tray kemudian mengaitkannya pada klip dengan rapi, sehingga dapat
menghindari bending yang terlalu kecil.

Gambar 3.23 Memasang Kabel dengan Rapi


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

3) Membuat mal kabel sehingga posisi sambungan bisa tepat.


4) Gunakanlah fusion splicer untuk menyambung dua ujung kabel fiber
optik.
5) Cek hasil sambungan.
6) Setelah pengecekan hasil sambungan maka letakkan sambungan
tersebut pada tray yang sudah disediakan serta gulunglah yang rapi
sisa seratnya. Sambungan yang dapat terpasang pada tray maksimal 12.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 61
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.24 Memasang Penutup Tray


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

7) Setelah sambungan rapi terpasang pada tray kemudian tray ditutup


dan fiber dirapikan serta diikat tube fleksibelnya dengan kencang
menggunakan tie wrap.
8) Letakan fleksible tube dalam closure dengan rapi jangan sampai
tertekuk.

Gambar 3.25 Memasang Fleksibel


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Proses Penutupan closured

Gambar 3.26 Memasang Penutup Closure


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
62 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

1) Pasangkan karet pelindung pada alur yang terletak di bagian bawah


tutup closure.

Gambar 3.27 Memasang Sealing Cord pada


Penutup Closure
Sumber: Materi PT. Telkom Akses

2) Memasang penutup closure dan kencangkan. Kencangkan baut closure


dengan menggunakan kunci pas ring torsi.

Gambar 3.28 Penutupan Closure


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

3) Di samping closure terdapat pengunci closure sebanyak 4 buah,


pasanglah serta kencangkan dengan ketukan palu beberapa kali.
4) Cek ulang kerapatan penutupan tutup closure.

Proses pemasangan closure ditiang

Gambar 3.29. Pemasangan Closure Ditiang


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 63
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

E. Proses Penyambungan Permanen dengan Mekanik pada Kabel Fiber Optik


Sistem proses penyambungan fiber optik yang kedua adalah dengan metode
mekanik. Berbeda dengan metode fusion splicing yang dengan cara meleburkan
ujung core, metode penyambungan mekanik (mechanical splicing) adalah
penyambungan dengan cara dua ujung core yang disejajarkan dan ditempatkan
serta disangga dengan selubung dan dilakukan dengan cara mekanik. Sistem
mekanik ini lebih mudah dalam pengerjaannya, syarat utama yang menentukan
keberhasilan penyambungan yaitu kesempurnaan potongan ujung core serat
optiknya.

Gambar 3.30 Bantalan/Selubung (Alignment Sleeve)


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Dengan sejajarnya ujung kedua core yang telah disambung, maka cahaya dapat
dilewatkan dari ujung satu core ke ujung core yang lain. Metode mekanik ini jenis
sambungannya bersifat tidak permanen bisa dilepaskan kembali.

Gambar 3.31 Kontruksi Bantalan/Selubung (Alignment


Sleeve)
Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
64 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Langkah-langkah yang harus dilakukan pada proses penyambungan, yaitu sebagai


berikut.
1. Lakukan pembersihan pada tempat yang akan disambung.
2. Bagian Buffer tubenya dikupas lalu jelly dibersihkan dengan cleaner.
3. Tempatkanlah fiberlock splice pada splice holding.
4. Toggle arms atau lengan penjepit diposisikan sesuai tempatnya. Putar ke arah
dalam jika diameter coating berukuran 250 μm dan putar ke arah luar jika
diameter berukuran 900 μm.
Peralatan yang digunakan pada penyambungan mekanik, yaitu sebagai berikut.
1. Fiberlock Assembly Tool merupakan Alat yang digunakan untuk menyambungkan
fiber secara mekanik).

Gambar 3.32. Fiberlock Assembly Tool


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

2. Plastic Coating Stripper (Untuk mengupas coating)

Gambar 3.33 Stripper


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

3. Tisu yang diberi alkhol 90% untuk membersihkan serat setelah pengupasan
pada coatingnya.
4. Cleaver adalah alat untuk memotong serat  yang telah dibersihkan.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 65
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.34 Cleaver


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Proses kerja penyambungan kabel fiber optik dengan metode mekanik sebagai
berikut.
1. Siapkan mechanical stripper yang digunakan untuk mengupas coating,
kemudian kupaslah coating sepanjang 25 mm-51 mm.
2. Gunaknlah tisu yang telah diberi alkohol 95% untuk membersihkan bare fiber.
3. Gunakanlah fiber cleaver untuk memotong fiber dengan panjang 12,5 mm + 0,5
mm untuk ukran 250 ataupun 900 μm.
4. Gunakanlah pengukur panjang untuk memeriksa fiber yang telah dipotong
dengan panjang 12,5mm yang terletak pada fiberlock assembly tool.
5. Potongan fiber yang telah terpotong oleh fiber cleaver tersebut, lakukanlah
pengaturan panjangnya agar panjang bare fiber sesuai ukuran.
6. Jepitkan fiber pada penggenggam dengan panjang coating dari bare fiber
6 mm di tempat penyimpanan fiber.
7. Doronglah ke dalam fiberlock splice sampai terhenti untuk bisa memasukkan
ujung fiber pertama.
8. Untuk fiber kedua juga dilakukan hal yang serupa di atas.
9. Sentuhkanlah ujung fiber pertama dan kedua dengan mendorong masuk ke
dalam fiberlock splice.
10. Doronglah fiber pertama ke arah fiber kedua sekali lagi untuk meyakinkan
bahwa kedua ujung fiber telah bersentuhan.
11. Lakukan pengepresan dengan cara menekan Handle (pada Fiberlock Assembly
Tool) ke bawah sampai fibrlok splice berbunyi. Hal yang perlu diperhatikan
padasaat pengaturan sambungan fiber ke dalam tray.

TEKNIK TRANSMISI
66 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.35 Proses Penyambungan secara Mekanik


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

12. Angkatlah fiberlock splice dari assembly tool jika proses penyambungan telah
selesai kemudian masukkanlah pada tray.
13. Perhatikanlah bending radius serat saat pengaturan serat ke dalam tray dengan
ukuran tidak boleh kurang dari 3 cm.
14. Pada serat jangan sampai terjadi puntiran.

F. Proses Penyambungan Permanen dengan Fusion Splicer pada Kabel Fiber Optik
Teknik penyambungan permanen berbeda jauh dengan teknik penyambungan
sistem mekanik. Jika pada sistem mekanik proses penyambungan sangat mudah
dan praktis, tapi pada penyambungan permanen lebih rumit dan tingkat kegagalan
cukup tinggi. Pemakaian alat fusion splicer untuk memperkecil dari rugi-rugi
penyambungan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses penyambungan
dengan menggunakan fusion splicer adalah sebagai berikut.
1. Sebelum melakukan pekerjaan penyambungan, kondisikan lingkungan
pekerjaan nyaman, peralatan dan bahan posisikan dengan tertata rapi.
2. Cek kondisi kelayakan peralatan.
3. Cek kondisi bahan material sesuai dengan yang dibutuhkan.
4. Pastikan kebersihan peralatan, bahan dan tangan kita karena dapat
menimbulkan adanya kotoran pada serat optik yang mengakibatkan semakin
besarnya redaman pada serat.
5. Pada core yang memiliki diameter kurang dari 1 cm jangan sampai digulung
karena dapat mengakibatkan core patah.
6. Tube jangan sampai terinjak atau tertimpa material yang berat karena dapat
mengakibatkan core di dalamnya pecah atau retak.
7. Buanglah sampah hasil pemotongan core pada wadah yang khusus agar tidak
sampai masuk ke dalam kulit karena dapat mengganggu kesehatan.
8. Melakukan pekerjaan penyambungan harus mengikuti prosedur dan SOP-nya.
9. Setelah selesai pemakaian fusion splicer dibersihkan seteliti mungkin dari sisa-
sisa kotoran yang mungkin tertinggal di fusion splicer.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 67
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

10. Lakukan persiapan pada kabel drop wire dan Pigtail yang akan disambung.
11. Memasukan serat optik ke dalam Protection Sleeve (pelindung sambungan).
12. Pengupasan pelindung serat optik (coating).
13. Basahi tisu dengan alkohol 90% dan gunakan untuk membersihkan fiber optik
yang telah dikupas.
14. Pemotongan core serat optik dengan teliti agar hasil potongan rata sempurna
sesuai ukuran.
15. Pemasangan serat pada alur V pada fusion splicer.
16. Membuat sejajar serat kedua ujung core yang akan di sambung dengan teliti
dan hati-hati dialat fusion splicer.
17. Proses penyambungan fiber optik dimulai, lihat dilayar monitor, jika kedua
ujung core telah sempurna maka proses peleburan core dimulai.
18. Setelah penyambungan selesai cek hasil sambungan.
19. Setelah diyakinkan penyambungan telah sempurna lakukan pemanasan
Protection Sleeve (pelindung sambungan).
Pada sistem penyambungan permanen membutuhkan alat fusion splicer sebagai
alat utamanya, struktur utama fusion splicer adalah terdiri dari berikut ini.
1. Alur V dan klem.
2. Mikro positioned dan sensor.
3. Elektroda.
4. Sistem sensor yang berisi kaca dan lensa.
5. Layar monitor
Fungsi dari masing-masing bagian tersebutlah yang akan memadukan terjadinya
proses penyambungnan core serat optik dengan baik dan sempurna juga didukung
proses pemotongan core yang baik.

Proses fusion splicing


1. Siapkanlah kabel dropwire dan Pigtail yang akan dilakukan penyambungan.

Gambar 3.36. Persiapan Pigtail


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

2. Pemasangan Protection Sleeve (pelindung sambungan core serat optik)

TEKNIK TRANSMISI
68 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.37. Pemasangan Protection


Sleeve (Pelindung Sambungan Core Serat
Optik)
Sumber: Materi PT. Telkom Akses

3. Pengupasan (coating) pelindung serat.

Di
Di
TianD T S
Ud a t
g i r r
ara i
f
D FSPtgH SH i
P
k
p
i
i eehetoo
b
i btm rl
p
e
e
est e

Gambar 3.38 Pengupasan Coating


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 69
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

4. Pergunakan tisu yang dibasahi alkohol untuk pembersihan core fiber optik.

Gambar 3.39 Pembersihan Fiber Optik


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

5. Pemotongan serat

Gambar 3.40 Hasil Pemotongan


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

6. Pemasangan serat pada alur V

Gambar 3.41 Pemasangan Core Serat Optik pada


Alur V
Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
70 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

7. Membuat sejajar kedua ujung core serat optik dalam fusion splicer

Gambar 3.42 Mensejajarkan Ujung Elektroda


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

8. Penyambungan fiber optik dengan fusion splicing

Gambar 3.43 Penyambungan Serat Optik


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 71
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

9. Mengecek hasil sambungan

Gambar 3.44 Hasil Sambungan


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

10. Pemanasan Protection Sleeve (pelindung sambungan).


Proses pemanasan pelindung sambungan core dengan meletakkan
protection sleve di tengah sambungan, yang kemudian menekan heat pada layar
monitor yang berfungsi untuk membuka tutup heater, selanjutnya diletakkan
di atas heater.

Gambar 3.45 Pemanasan Protection Sleeve (pelindung


sambungan core serat optik)
Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Memeriksa kualitas sambungan core serat optik

Gambar 3.46 Kualitas Sambungan


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
72 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Penyambungan harus dilakukan ulang apabila keadaan sambungan terlihat


adanya gelembung, garis tebal dan terdapat bayangan hitam, karena mempengaruhi
kualitas sambungan.
Kesalahan dalam penyambungan
Kesalahan dalam penyambungan akan menyebabkan semakin besarnya nilai
rugi-rugi penyambungan.

Gambar 3.47 Hasil Penyambungan yang Tidak Baik


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

1. Diameter kedua ujung core yang disambung tidak sama.


2. Ujung core fiber optik tidak bulat.
3. Terjadinya pengecilan pada bagian kedua ujung core yang disambung

Pemeliharaan fusion splicer.


Pemeliharaan alat fusion splicing sangat diharuskan dikarenakan fusion
splicer ini bentuknya fisik dari perangkat-perangkat yang bekerja sangat kecil dan
rawan kotor.
1. Memelihara alur V.
2. Membersihkan lensa, lensa, dan LED.
3. Membersihkan atau mengganti elektroda.
Jadi pemeliharaan alat fusion splicer sangat penting agar kehandalan perangkat
terjaga.

G. Identifikasi peralatan penyambungan Kabel Fiber Optik berdasarkan teknik


penyambungannya.
Dalam mengidentifikasi peralatan diperlukan memisahkan antara
peralatan dan bahan yang di gunakan. Kemudian klasifikasikan peralatan
utama atau peralatan khusus, peralatan bantu atau peralatan umum, dan
peralatan ukur. Di dalam proses penyambungan serat optik membutuhkan
peralatan-peralatan yang dibedakan dibagi menjadi 3 peralatan, yaitu
peralatan khusus, peralatan umum, dan peralatan ukur.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 73
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Peralatan khusus yang terdiri atas:


1. Tube cutter
Merupakan alat yang berfungsi untuk memotong dan mengupas jaket terluar
kabel fiber optik.

Gambar 3.48 Tube Cutter


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Tube cutter untuk kabel fiber optik  adalah alat yang kuat dan berkualitas
untuk memotong jaket atau pembungkus kabel fiber optik, baik untuk kabel
yang berjenis outdoor luar ruangan maupun yang berjenis indoor atau dalam
ruangan. Alat ini juga sering digunakan untuk memotong alumunium atau pipa
tembaga dipekerjaan refrigerant/pendingin AC. Alat ini bisa distel sesuai tube
yang akan dipotong.
2. Lup cutter
Alat yang dipergunaka untuk mengupa jaket dari fiber optik.

Gambar 3.49 Lup cutter


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Alat untuk membelah kulit PE kabel Fiber optik, kabel Coaxial maupun
Kabel Listrik, dengan mata pisau yang dapat diatur ketinggiannya dan juga
diatur arah mata pisaunya, sangat efisien dengan tingkat safety yang tinggi
dibanding metode konvensional menggunakan Pisau Cutter.

TEKNIK TRANSMISI
74 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

3. Fiber cleaver
Setelah serat optik terkelupas isolasi jaketnya dan sudah dibersihkan
dengan tisu yang sudah dibasahi dengan alcohol, maka core serat optik
siap untuk dipotong dengan menggunakan fiber cleaver. Jadi fungsi Fiber
cleaverini adalah untuk memotong core yang kulit kabel optiknya sudah
dikupas, pemotongan core ini wajib menggunakan fiber cleaver. Hal ini karena
dengan alat khusus inilah core akan terpotong dengan rapih. Kesempurnaan
dan kerapihan pemotongan core ini yang akan menjadi syarat utama untuk
mendapatkan penyambungan yang baik dengan menggunakan fusion splicer.

Gambar 3.50 Fiber Cleaver


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Tingkat keberhasilan penyambungan core serat optik yang sempurna


dengan los yang kecil ditentukan oleh kualitas pemotongan core serat optik.
Pemotongan core serat optik akan sempurna jika fiber cleaver dalam kondisi
baik.
4. Fiber stripper
Kabel fiber optik sangat kecil dan tipis diameternya, seperti sehelai
rambut manusia, maka dari itu fiber stripper ini memiliki presisi yang sangat
akurat untuk memastikan hanya cladding atau pelindungnya saja yang
terkelupas tampa merusak core atau inti dari kabel fiber optik. Maka dari itu
dalam mengupasnya tidak diperbolehkan menggunakan alat yang lain.

Gambar 3.51 Fiber Stripper


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 75
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Seperti halnya kabel tembaga, kabel fiber optik juga harus dikupas
terlebih dahulu sebelum disambung atau dipasangi konektor. Fiber stripper ini
dibuat dengan ukuran diameter core serat optik.
5. Sheath cutter
Sheath cutter adalah pengupas kabel fiber optik. Berikut ini cara
penggunaan dan karakteristik sheath cutter.
a. Sheath cutter adalah alat yang ideal untuk pembangunan danpemeliharaan
kabel serat optik serta untuk mengupas kabel fiber optik dan kabel lainnya.
b. Pengupas kabel ini digunakan untuk mengupas lapisan luar kabel FO untuk
kabel fiber optik duct (tanam), double jacket, atau aerial (udara).
c. Pengupas ini dapat mengupas kabel yang memiliki kulit berdiameter
25mm.

Gambar 3.52 Sheath Cutter atau Pengupas


Kabel Fiber Optik
Sumber: Materi PT. Telkom Akses

d. Pengupas ini digunakan juga untuk menghapus semua lapsisan isolasi pada
kabel yang berdiameter 25mm, kabel komunikasi, dan semua kabel PVC.
e. Kedalaman pemotongan dapat diatur dengan sekrup yang dapat disesuaikan
sedalam 0-5mm.
f. Pisau pemotong dapat diganti ataupun digunakan pada kedua sisi.
g. Pemotong ini terbuat dari bahan polyester.
6. Fiber lock (mechanic)
Fiber lock mechanic berfungsi untuk menyambung fiber optik dengan prinsip
mekanik (ditekan).

Gambar 3.53 Fiber Lock (Mechanic)


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
76 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

7. Fusion splicer
Metode penyambungan teknologi fusi dengan cara menyambungkan
dua ujung core fiber optik dengan dipanaskan ujungnya kemudian dengan
menggunakan lelehannya menjadi perekat, sehingga membentuk suatu
sambungan pada ujung corenya. Penyambungan ini menjadi permanen tidak
dapat dilepas lagi kecuali dengan cara memotong sambungannya lagi seperti
semula. Alat yang digunakan adalah fusion splicer.

Gambar 3.54 Fusion Splicer


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Penyambungan kabel optik dengan menggunakan fusion splicer dikenal


dengan istilah splicing. Terdapat 2 metode dalam penyambungan serat optik,
yaitu fusion splicing dan mechanical splicing.
Metode fusion splicing lebih baik dibandingkan dengan metode
mechanical splicing. Fusion splicing memiliki redaman atau loss lebih kecil,
yaitu sekitar 0.1 dBm dibanding Mechanical splicing yang mencapai 0.5 sampai
0.75 dbm di setiap sambungannya.

Peralatan umum
1. Pemanas elektrik (Heater Gun)
2. Gunting
3. Pisau Cutter
4. Gergaji Besi
5. Tang potong
6. Tang kombinasi
7. Obeng plus
8. Obeng minus
9. Penggaris/meteran
10. Spidol permanen

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 77
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.55 Peralatan umum


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Peralatan ukur
1. Optikal Time Domain Reflectometer (OTDR)
Optikal Time Domain Reflectometer  atau biasa disingkat menjadi  OTDR,
merupakan suatu peralatan  optoelektronik  yang digunakan untuk mengukur
parameter-parameter, seperti, pelemahan (attenuation), panjang, kehilangan
pencerai, dan penyambung, dalam sistem  telekomunikasi  serat optik. OTDR
pada dasarnya terdiri dari satu sumber optik dan satu penerima (receiver),
modul akuisisi data, CPU, media penyimpanan data, dan layar monitor. OTDR
merupakan alat yang digunakan untuk mengevaluasi suatu saluran serat optik
pada domain waktu.
Selain itu, OTDR dapat mendeteksi jarak distribution loss pada transmisi
serat optik atau untuk menemukan kerusakan serat atau sejenisnya. Dengan
menggunakan OTDR, pulsa cahaya ditransmisikan ke serat dan sinyal back
scattered terdeteksi. Intensitas cahaya back scattered memberikan ukuran
kerugian pada serat optik, dan waktu antara mentransmisikan pulsa dan
mendapatkan cahaya back scattered memberikan ukuran jarak pada serat optik.

Gambar 3.56 Optikal Time Domain Reflectometer (OTDR)


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
78 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Prinsip pengukuran OTDR adalah berdasarkan  radar  optik, dengan


menghantarkan denyutan sumber optik (biasanya laser) ke dalam satu masukan
serat optik yang sedang diuji dan mengukur waktu yang diperlukan untuk
dipantul balik pada penerima. Dengan prinsip kerja seperti itu kevalidan data
yang dihitung atau ditampilkan teruji.
Dengan mengetahui  indeks bias  (Index of Refraction, IoR) serat optik dan
waktu pantulan balik yang diperlukan, OTDR dapat menghitung jarak yang
dilalui oleh pantulan denyutan cahaya tadi. Selanjutnya OTDR dapat juga
menentukan kuat pantulan denyutan cahaya dan memberi paparan hasil
pelemahan melawan jarak serat optik yang diuji. Hasil perhitungan OTDR
diberikan dari persamaan berikut.

di mana:
c=K   ecepatan cahaya dalam ruang hampa (299, 792, 458 m/s)
t = Waktu
n =  Indeks bias
Optikal Time Domain Reflectometer (OTDR) merupakan alat yang digunakan
untuk mengevaluasi suatu serat optik pada domain waktu.
a. OTDR merupakan salah satu peralatan utama baik untuk instalasi maupun
pemeliharaan link serat optik.
b. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari satu ujung.
c. OTDR dipakai untuk mendapatkan gambaran visual dari redaman serat
optik sepanjang sebuah link yang diplot pada sebuah layar dengan jarak
digambarkan pada sumbu X dan redaman pada sumbu Y.
d. Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor, dan
lokasi gangguan, serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari display
ini.
Fungsi OTDR (Optikal Time Domain Reflectometer)
a. Mengukur jarak pada suatu titik dalam serat.
b. Mengukur besar loss rata-rata (dB/km) antara dua titik yang dipilih dalam
sebuah serat optik.
c. Mengetahui jenis Event dalam serat optik (apakah konektor, tekukan,
konektor, atau patahan).
d. Mengetahui lokasi titik penyambungan dan berapa besar lossnya.
e. egangguan pada fiber optik.
f. Mengetahui besar porsi daya yang dipantulkan pada suatu event pantulan
(Optikal Return Loss).
g. Mensupport Reporting Data

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 79
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

2. Optikal Power Meter (OPM)


Pengukuran dengan optikal power meter digunakan untuk menentukan
loss (rugi) daya cahaya pada saluran serat optik. Optikal Power Meter (OPM)
adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan dalam sinyal optik.
Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat untuk menguji daya rata-rata
dalam sistem serat optik. Perangkat tujuan umum kekuatan cahaya measuring
biasanya disebut radiometers, fotometer, daya laser meter, meter ringan, atau
lux meter.

Gambar 3.57 Optikal Power Meter (OPM)


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

3. Optikal Light Source (OLS)


Optikal Light Source, yaitu suatu suatu alat yang berfungsi sebagai
pemancar sinyal optik. Alat ini adalah memancarkan sinar laser. Optikal Laser
Source (OLS) adalah sebuah alat yang dapat mengeluarkan sinar cahaya/infra
merah. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur redaman kabel serat optik
yang penggunaannya harus dibarengi dengan alat Optikal Power Meter (OPM).
Optikal Laser Source (OLS) memiliki panjang gelombang (λ) yang dapat diubah-
ubah.

Gambar 3.58 Light Source


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

Pada dasarnya, alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan
suatu signal untuk jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu
redaman jalur atau end to end di mana Light Source ini akan berfungsi sebagai
media yang memberi signalnya.

TEKNIK TRANSMISI
80 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

4. Optikal Fiber Identifier (OFI)


Fungsi Optikal Fiber Identifier (OFI) adalah untuk mengetahui arah signial
dengan penunjuk arah dan besar daya yang dilaluinya.

Gambar 3.59 Optikal Fiber Identifier


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

5. Visual Fault Locator (VFL)


Alat ini sering disebut juga laser fiber optik atau senter fiber optik.
Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada core fiber optik. Laser akan
mengikuti serat optik pada kabel fiber optik dari POP sampai ke user (end to
end), bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan.

Gambar 3.60 Visual Fault Locator


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 81
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

6. Biterror rate test


Alat ini berfungsi sebagai pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio
Multipleksi). Secara spesifiknya untuk mengecek dan mengetahui TX atau RX
yang eror.

Gambar 3.61 Biterror Rate Test


Sumber: Materi PT. Telkom Akses

LEMBAR PRAKTIKUM

PRAKTIKUM 1
Praktik Penyambungan Serat Optik
A. Tujuan praktikum
1. Peserta mampu melaksanakan penyambungan kabel optik.
2. Peserta mampu memahami dan melaksanakan penyambungan kabel optik
dengan fusion splicer.
3. Peserta mampu memahami dan menggunakanan peralatan dipekerjaan
fiber optik.
4. Peserta mampu dan paham keselamatan kerja dipekerjaan penyambungan
serat optik.
B. Bahan dan peralatan yang dibutuhkan
1. Bahan-bahan
a. Closure, 4 bh
b. Kabel 12 core, 10-30 meter
c. Spiral/fleksibel pipa, 10 meter
d. Isolasi, 5 rol
e. Lakband, 2 rol
f. Alkohol 96 %, 1 liter
g. Protector slevee, 100 bh
h. Tisu alkohol, 2 gulung
i. Tie rape, 1 pak
j. Cotoon but, 2 pak
k. Kain majun, ½ kg
2. Alat ukur dan alat sambung yang digunakan sebagai berikut.
a. OPM/OLS, 2 set

TEKNIK TRANSMISI
82 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

b. Fusion splicer, 4 buah


c. Pacth cord, 10 m
3. Peralatan tangan
a. Tools kit, 4set
b. Tools kit obeng, 4 set
c. Gergaji, 4 bh
d. Tang kombinasi, 4 buah
e. Knife tang, 4 buah
f. Gunting
g. Pisau cutter
h. Lup cutter
i. Seath cutter
j. Meteran
4. Safey tools
a. Sarung tangan karet
b. Kaca mata bening
c. Pakaian kerja
d. Shoes safety
C. Petunjuk praktik
1. Persiapkan alat dan bahan serta gunakan alat dan bahan tersebut sesuai
dengan fungsinya!
2. Lakukan praktik sesuai dengan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3)!
3. Jaga kebersihan tempat praktik dan alat praktik saat kegiatan praktik
berlangsung!
4. Kembalikan alat praktik ke tempat semula setelah kegiatan praktik selesai!
D. Langkah percobaan
1. Persiapan kabel dan closure!

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 83
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

2. Lakukan penyambungan sesuai dengan prosedur tersebut!


3. Lanjutkan dengan pengukuran!

TEKNIK TRANSMISI
84 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

PRAKTIKUM 2
Mengukur Loss dengan Menggunakan OLS dan OPM

A. Tujuan Praktikum
1. Peserta mampu melaksanakan mengukur loss dengan menggunakan OLS
dan OPM.
2. Peserta mampu memahami dan melaksanakan mengukur loss dengan
menggunakan OLS dan OPM.
3. Peserta mampu memahami dan menggunakanan peralatan Optikal Light
Source dan Optikal Power Meter (OPM).
4. Peserta mampu dan paham keselamatan kerja dipekerjaan pengukuran
OLS dan OPM.
B. Alat dan peralatan yang dibutuhkan
1. Daftar peralatan
a. Optikal Light Source
b. Optikal Power Meter (OPM)
2. Safey tools
a. Sarung tangan karet
b. Kaca mata bening
c. Pakaian kerja
d. Shoes safety
C. Petunjuk praktik
1. Persiapkan alat dan bahan serta gunakan alat dan bahan tersebut sesuai
dengan fungsinya!
2. Lakukan praktik sesuai dengan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3)!
3. Jaga kebersihan tempat praktik dan alat praktik saat kegiatan praktik
berlangsung!
4. Kembalikan alat praktik ke tempat semula setelah kegiatan praktik selesai!
D. Langkah Percobaan

1. Mengukur loss suatu peralatan pasif pada sistem komunkasi serat optik,
sangat diperlukan. Karena untuk mengetahui karateristik dari alat tersebut,
kegunaan mengukur loss pada peralatan pasif pada sistem komunikasi
serat optik adalah, untuk hal-hal berikut.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 85
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

a. Mengetahui apakah peralatan tersebut sesuai standard teknis untuk


operasional.
b. Mengetahui apakah peralatan tersebut mengalami gangguan teknis.
2. Optikal Light Source,  yaitu suatu suatu alat yang berfungsi sebagai
pemancar sinyal optik.Alat ini adalah memancarkan sinar laser, dengan
Class yang sudah ditetapkan oleh pabrik.

Pembuatnya, pada umumnya menggunakan Laser Class-1 =-4


dBm dan Class-2 = 0 dBm. Pada OLS terdapat simbol radiasi laser, yang
menandakan bahwa  dilarang menatap langsung sumber sinar laser
(adapter out/in) karena dapat mengakibatkan kerusakan retina mata. Pada
OLS terdapat beberapa setting, yaitu Lambda/atau panjang gelombang.
a. 850 nm digunakan untuk mengukur multimode.
b. 1310 nm digunakan untuk mengukur singlemode dengan jarak yang
relatif pendek (10 km).
c. 1550 nm digunakan untuk mengukur Single mode dengan jarak jauh
backbone (di atas 10 km).
3. Optikal Power Meter (OPM). Alat ini adalah berfungsi sebagai penerima
sinyal optik. Kegunaan dari OPM adalah sebagai berikut.
a. Menerima sinyal optik.
b. Mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik dan diukur dalam skala
dBm.
4. Menampilkan hasil pengukuran pada display.

TEKNIK TRANSMISI
86 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

5. Proses mengukur loss. Dalam hal ini contoh mengukur loss suatu patchcord.
a. Siapkan patchcord yang akan diukur!
b. Siapkan OLS yang sudah diketahui class laser pemancar, misal class-1!

c. Pasang Patchcord yang akan diukur pada OLS dan OPM!


d. Pastikan semua konektor terpasang pada adapter dengan tepat,
jangan sampai longgar!
e. Hidupkan power (ON) OPM dan OLS!

f. Lakukan setting pada OLS, yaitu panjang gelombang misal 1.310


nm dan mode = CW dan lakukan setting pada OPM yaitu 1 Panjang
Gelombang = 1.310 nm!
g. Amati display pada OPM, misal =-6,99 dBm (nilai tersebut adalah PRx)!

h. Lakukan perhitungan dengan menggunakan rumus PRx = PTx-Loss


atau Loss = PTx-PRx!
Loss = (class-1)-(-6,99 dBm)
Loss =-4 dBm + 6,99 dBm
Loss = 2,99 dB dibulatkan menjadi 3 dB
Maka artinya loss patchcord yang diukur adalah = 3 dB.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 87
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CONTOH SOAL

Hitung loss patchcord yang diukur! Jika panjang gelombang misal 1.310 nm 2)
Mode = CW dan display pada OPM lakukan setting pada OPM, yaitu 1 Panjang
Gelombang = 1.310 nm., misal =-6,99 dBm (nilai tersebut adalah PRx)
perhitungan dengan menggunakan rumus PRx = PTx-Loss atau Loss = PTx-PRx
Loss = (class-1)-(-6,99 dBm)
Loss =-4 dBm + 6,99 dBm
Loss = 2,99 dB dibulatkan menjadi 3 dB
Maka artinya loss patchcord yang diukur adalah = 3 dB

CAKRAWALA

Hypernet Solusi Masa Pandemi Covid-19

Wabah yang melanda dunia cukup menjadi pemikiran bersama, wabah ini
tidak hanya melanda satu negara saja namun sudah dinyatakan pandemi, yaitu
pandemi virus Covid-19. Dengan adanya pandemi ini semua proses kerja tidak
dapat berjalan normal seperti biasanya termasuk tatap muka dalam jumlah
banyak orang. Adanya pembatasan sosial yang berakhir pada lingkungan kerja,
dituntut dengan bekerja dari jarak jauh. Meskipun saat ini banyak kantor besar
telah dibuka oleh pemerintah, namun masih banyak pembatasan sehingga
pekerja melakukan pekerjaan dari rumah. Perubahan cara bekerja sebagai akibat
dari pandemi ini akhirnya memerlukan kemampuan teknologi yang memerlukan
dukungan internet cepat. Tren pekerjaan saat ini dan untuk ke depannya
menjadikan strategi manajemen dan kinerja dengan suasana yang baru.
1. Proses Kerja Jarak jauh
Berdasarkan jajak pendapat saat ini menunjukkan lebih dari 48 %
pegawai dan karyawan bekerja jarak jauh. Untuk bekerja jarak jauh sangat
dibutuhkan kendali melalui sistem jaringan internet dan digital yang cepat.
Dalam mengontrol pekerjaan dari rumah perlu memanage service provider
yang tidak mengecewakan. Teknologi yang tepat saat ini adalah hypernet.
Hypernet sendiri adalah penyedia managed service provider dapat dijadikan
solusi kebutuhan IT pada kondisi pandemi. Hypernet adalah suatu bentuk
layanan internet yang sepenuhnya dapat menyesuaikan kebutuhan
penggunanya. Layanan internet yang dikembangkan oleh hypernet berbasis
enam model infrastruktur jaringan adalah sebagai berikut.
a. Internet fiber optik
b. Jaringan satelit
c. SD WAN
d. Jaringan nirkabel
e. Jaringan closed user group
f. Jaringan advanced closed user group
Adanya 6 infrastruktur tersebut hypernet dapat memberikan layanan
sambungan internet sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pengguna.

TEKNIK TRANSMISI
88 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CAKRAWALA

2. Kebutuhan Penggunaan Data


Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, banyak pengusaha
yang sering menggunakan teknologi virtual untuk memantau karyawan
mereka. Contoh penggunaan virtual clocking untuk masuk dan pulang
karyawan, melacak computer kerja, dan penggunaan email, serta komunikasi
internal, agar data tersimpan dengan teratur dan mudah terhubung saat
akan dievaluasi maka hypernet menghadirkan layanan cloud (komputasi
awan). Teknologi ini dapat membantu bisnis berkembang pesat dan efisien
dengan cara mengurangi biaya pengeluaran melalui penyediaan teknologi
tepat pada tiap fase pertumbuhan bisnis. Teknologi ini dapat memungkinkan
kolaborasi antar karyawan, fleksibilitas lokasi kerja, efisiensi biaya, dan
jaminan keamanan. Hypernet juga mengembangkan system security managed
service yang berfungsi untuk menjaga keamanan data dan infrastruktur
dengan layanan keamanan end point dan VPN perusahaan.
3. Penguatan Sistem IT
Hypernet memiliki layanan IT yang memiliki tugas dalam memberikan
solusi terhadap kebutuhan klien untuk membina departemen IT dalam
bentuk konsultan.
4. Peningkatan Layanan Komunikasi Digital
Komunikasi digital sangat dibutuhkan dalam pola kerja dalam kondisi
pandemi saat ini. Sebagai contoh penggunaan aplikasi webinar, webex, dan
zoom dalam rapat dikarenakan tidak diperbolehkannya mengumpulkan
banyak orang dalam 1 ruangan. Hypernet berfokus pada penambahan nilai
terhadap aktivitas yang dilandasi oleh sistem jaringan pelanggan.
5. Wi-Fi
Wi-Fi sangat dibutuhkan dalam kantor perusahaan jika sewaktu-waktu
karyawan harus berpindah tempat dan tidak menggunakan komputer meja.
Hypernet mengembangkan bermacam bentuk layanan Wi-Fi yang dirancang
untuk menangani berbagai lingkup pekerjaan di dalam satu perangkat.
Hypernet mengembangkan bermacam bentuk layanan Wi-Fi yang dirancang
untuk menangani berbagai lingkup pekerjaan di dalam satu perangkat.

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh tentang penyambungan kabel serat


optik, kalian dapat mempelajari secara mandiri melalui internet. Di internet
kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang teknik-teknik penyambungan
kabel optik tersebut disertai penjelasannya. Salah satu website yang dapat
kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang
penyambungan kabel optik adalah sebagai berikut.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 89
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

JELAJAH INTERNET

1. http://eprints.undip.ac.id/25812/1/ML2F301419.pdf
2. https://www.scribd.com/doc/98987124/PENYAMBUNGAN-SPLICING-KABEL-
FIBER-OPTIK
atau dengan QR code seperti berikut.

RANGKUMAN

1. Inti serat optik terbuat dari kaca yang dilindungi oleh beberapa bagian
utama lainya.
2. Struktur serat optik terdiri dari 3 bagian utama, yaitu, core (inti), cladding
(lapisan), dan coating (jaket).
3. Sumber cahaya yang digunakan dalam sistem Serat Optik adalah LD (Laser
Diode) dan LED (Light Emithing Diode).
4. Peralatan utama dalam pekerjaan penyambungan kabel serat optik sistem
splicing adalah fiber stripper untuk mengupas coating, fiber cleaver untuk
memotong serat optik, splicing machine untuk mengecek potongan serat
optik, dan fusion splicer untuk melebur serat optik agar tersambung.
5. Proses penyambungan serat optik terdiri dari 2 macam teknik penyambungan
nonpermanen dan permanen.
6. Teknik penyambungan serat optik nonpermanen dengan menggunakan
teknik mekani atau tekan.
7. Teknik penyambungan permanen dengan menggunakan sistem peleburan
ujung masing-masing core yang akan disambung.

TUGAS MANDIRI

Silahkan tentukan wilayah pengamatan di lingkunganmu, amati dan


dokumentasikan 10 penempatan closure, buatlah laporan sesuai format yang
telah disepakati! Mencakup jenis closure, penempatan pemasangan posisi
closure, alamat jalan penempatan closure. Lengkapi dengan foto dokumentasi!

TEKNIK TRANSMISI
90 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!


1. Uraikan tentang kekurangan kabel fiber optik!
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi performance fiber optik!
3. Jabarkan jenis-jenis konektor pada kabel fiber optik!
4. Identifikasikan yang termasuk peralatan khusus dalam penyambungan fiber
optik!
5. Jelaskan cara penyambungan fiber optik dengan fusion splicer!
6. Bagaimana fungsi OTDR?
7. Jelaskan fungsi OPM!
8. Apa yang kamu ketahui tentang fungsi closure?
9. Apa yang menjadi sebab terputusnya fiber optik?
10. Terangkan unsur-unsur komunikasi!

REFLEKSI

Setelah mempelajari tentang bab ketiga ini, Anda tentu telah paham
tentang proses penyambungan fiber optik dengan teknik mekanik dan slicing.
Dari semua materi yang telah dijelaskan pada bab ketiga ini, bagian mana
yang belum dapat dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman dan guru
pengampu anda, karena pemahaman dan praktik penyambungan fiber optik
yang telah dipelajari sebagai konsep dasar untuk memahami bab selanjutnya,
yaitu tentang transmiter dan receiver serat optik!

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 91
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL


SEMESTER GASAL

A. Pilihan Ganda
Kerjakan soal di bawah ini dengan memilih jawaban a, b, c, d, atau e yang
merupakan jawaban yang paling benar!
1. Serat optik terbuat dari bahan…..
a. Kaca
b. Karet
c. Nikel
d. Tembaga
e. Keramik

2. Untuk bisa melakukan telekomunikasi ada 4 komponen pokok untuk


mendukungnya, yaitu……
a. Sumber informasi, informasi, televisi, telegraf
b. Sumber informasi, informasi, media transmisi, penerima informasi
c. Telepon, informasi, fiber optik, penerima informasi
d. Receiver, transmiter, media transmisi, penerima informasi
e. Pemancar, informasi, media transmisi, penerima

3. Dalam komunikasi ini, pengirim dan penerima informasi dapat menjalin


komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama dan dalam
waktu yang bersamaan. Pengertian ini adalah prinsip dari …..
a. Simplex
b. Duplex
c. Full duplex
d. Half full duplek
e. Komunikasi fiber optik

4. Yang dimaksud jaringan lokal adalah …..


a. Saluran yang menghubungkan sentral dengan pelanggan
b. Saluran catuan langsung
c. Saluran yang menghubungkan antara MDF ke pelanggan
d. Saluran yang menghubungkan antara RK dan pelanggan
e. Saluran yang menghubungkan pesawat pelanggan sampai dengan RPU
(Rangka Pembagi Utama) atau MDF (Main Distribution Frame) pada sentral
telepon.

5. Penerapan jaringan FTTH dapat melalui beberapa konfigurasi, yaitu di bawah


ini, kecuali….
a. FTTC (Fiber To The Curb)
b. FTTZ (Fiber To The Zone)
c. FTTB (Fiber To The Building)
d. FTTO (Fiber To The Optik)
e. FTTH (Fiber To The Home)

TEKNIK TRANSMISI
92 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL

6. Fungsi Optikal Time Domain Reflectometer OTDR adalah di bawah ini, kecuali….
a. Mengetahui jenis kabel optik
b. Mengukur jarak pada suatu titik dalam serat
c. Mengukur besar loss rata-rata (dB/km) antara dua titik yang dipilih dalam
sebuah serat optik
d. Mengetahui jenis event dalam serat optik (apakah konektor, tekukan,
konektor, atau patahan)
e. Mengetahui lokasi titik penyambungan dan berapa besar lossnya

7. Alat yang digunakan untuk memotong jaket atau pembungkus kabel fiber
optik, baik untuk kabel yang berjenis outdoor atau luar ruangan maupun yang
berjenis indoor atau dalam ruangan, yaitu….
a. Tube cutter
b. Lup cutter
c. Fiber cleaver
d. Fiber stripper
e. Sheath cutter

8. Alat yang berfungsi untuk memotong inti core yang kulit kabel optiknya sudah
dikupas, yaitu…
a. Tube cutter
b. Lup cutter
c. Fiber cleaver
d. Fiber stripper
e. Sheath cutter

9. Kabel fiber optik sangat kecil dan tipis diameternya, seperti sehelai rambut
manusia, maka dari itu dibutuhkan peralatan yang memiliki presisi yang
sangat akurat untuk memastikan hanya cladding atau pelindungnya saja
yang terkelupas tanpa merusak core atau inti dari kabel fiber optik. Alat yang
dipergunakan adalah…
a. Tube cutter
b. Lup cutter
c. Fiber cleaver
d. Fiber stripper
e. Sheath cutter

10. Optikal Power Meter (OPM) berfungsi untuk …


a. Digunakan untuk menentukan loss (rugi) daya cahaya pada saluran serat
optik dan untuk mengukur kekuatan dalam sinyal optik.
b. Alat yang berfungsi sebagai pemancar sinyal optik
c. Berfungsi sebagai pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio
Multipleksi)
d. Berfungsi untuk menyambung fiber optik dengan prinsip mekanik
(ditekan)
e. Mengukur jarak pada suatu titik dalam serat

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 93
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL

11. Berikut ini yang bukan merupakan jenis kabel fiber optik adalah….
a. Kabel udara
b. Kabel laut
c. Kabel air
d. Kabel tanah
e. Kabel koaksial

12. Dari gambar konstruksi kabel optik tersebut yang berfungsi untuk penguat
pada sambungan di closure adalah….

a. Optikal fiber
b. Water blocking binders
c. Ripcord
d. Central strength member
e. Strength yarms

13. Perencanaan instalasi kabel optik meliputi tiga gambar penjelasan kecuali….
a. Peta kabel
b. Skema duct
c. Skema kabel
d. Peta tanah
e. Peta globe

14. Gambar tersebut merupakan gambar penjelasan….

TEKNIK TRANSMISI
94 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL

a. Peta kabel
b. Peta tanah
c. Skema kabel
d. Skema duct
e. Peta globe

15. Merupakan gambar instalasi jaringan fiber optik….

a. FTTH
b. FTTX
c. FTTB
d. FTTC
e. FTTO

16. 36/3T-SM-D-LT Arti kode notifikasi standard kabel serat optik tersebut adalah…
a. 36 serat 3 tube Single mode kabel udara loose tube
b. 36 serat 3 tube Single mode kabel duct loose tube
c. 36 serat 3 tube multimode kabel udara loose tube
d. 36 serat 3 tube multimode kabel duct loose tube
e. 36 serat 3 tube multimode kabel laut loose tube

17. Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik kabel serat optik adalah….
a. Mampu beroperasi dengan kecepatan gigabit per detik
b. Kapasitas paket data kecil
c. Media dan ukuran konektor kecil
d. Tidak terganggu dengan interferensi gelombang elektromagnetik
e. lentur

18. Salah satu kekurangan dari penggunaan kabel fiber optik adalah….
a. Tingkat keamanan yang relatif tinggi
b. Ukuran kabel lebih kecil
c. Kecepatan transmisi yang tinggi
d. Harga relatif lebih mahal
e. Tidak terganggu dengan interferensi gelombang elektromagnetik

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 95
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL

19. Jika spesifikasi teknik suatu kabel fiber optik ditarik dengan beban sebesar
50.000 gram dan kabel tersebut akan putus pada percepatan. 4 meter/det2,
maka kekuatan gaya tarik yang digunakan adalah sebesar ....
a. 400 Newton
b. 200 Newton
c. 200 Joule
d. 100 Newton
e. 100 Joule

20. Jika suatu kabel Fiber Optik dengan strukturnya 36F/3T, maka fiber urutan ke
13 mempunyai kode warna ....
a. Tube warna hijau, fiber warna kuning.
b. Tube warna hijau, fiber warna cokelat.
c. Tube warna biru, fiber warna biru.
d. Tube warna oranye, fiber warna biru.
e. Tube warna pink, fiber warna tosca.

21. Suatu jaringan Kabel Fiber Optik, dengan panjang kabel 20 kilometer bila
redaman/loss kabel adalah 0,1 dB/km. Kabel tersebut mempunyai sambungan
(splice) sebanyak 10 titik sambungan dengan rata rata redaman/loss = 0.1 dB/
splice. Jika pemancar OLTE mengirim daya sinar LASER sebesar = 2 milliwatt.
Maka daya yang diterima pada OLTE penerima adalah ....
a. 1,25 milli watt
b. 0,25 milli watt
c. 1,00 milli watt
d. 0,50 milli watt
e. 0,10 mili watt

22. Alat ini berfungsi mengubah sinyal optik/cahaya menjadi sinyal listrik.
a. Photo detector
b. LDR
c. LED
d. dioda zener
e. dioda penyearah

23. Salah satu struktur dari fusion splicer adalah


a. Elektroda
b. Closure
c. Cleaver
d. cutter
e. clipper

TEKNIK TRANSMISI
96 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
24. Yang bukan merupakan langkah pemeliharaan fusion splicer adalah....
a. Memelihara alur V
b. Membersihkan lensa
c. Membersihkan atau mengganti elektroda
d. Membersihkan kabel optik
e. Membersihkan lensa dan LED

25. Yang bukan merupakan warna serat optik adalah....


a. Tosca
b. Pink
c. Nila
d. Violet
e. Biru

26. Kabel Fiber Optik pada dasarnya terdiri dari beberapa bagian utama yaitu di
bawah ini, kecuali....
a. Core
b. Cladding 
c. Coating
d. Outer Jacket k
e. Konektor

27. Warna tube dan warna core dari serat optik core ke 74 adalah…
a. Warna tube merah dan warna core orange
b. Warna tube orange dan warna core merah
c. Warna tube putih dan warna core pink
d. Warna tube orange dan warna core hitam
e. Warna tube merah dan warna core pink

28. Penumbukan materi (tabrakan) oleh cahaya pada sebuah materi akan
memunculkan sifat-sifat fisis cahaya, seperti interferensi, difraksi, dispersi,
refleksi, dan refraksi. Yang dimaksud dispersi adalah….
a. Perpaduan
b. Pelenturan
c. Penguraian
d. Pemantulan
e. Pembiasan

29. Yang dimaksud dengan Direct Buried Cable adalah….


a. Kabel udara
b. Kabel optik tanam langsung
c. Kabel duct
d. Kabel dengan pemipaan
e. Kabel tanam langsung dengan duct

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 97
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL

30. Salah satu kelemahan fiber optik adalah bahwa kabel fiber optik tidak bisa
diletakkan di belokan yang sangat tajam. Maksud dari kelemahan fiber optik
ini adalah.…
a. Kabel serat optik akan bertambah panjang
b. Cahaya akan hilang
c. Kabel akan kesulitan di dalam penggelaranya
d. Jika kabel ditekuk maka cahaya akan bocor dan akan mengalir ke tekukkan
tersebut.
e. Cahaya akan dipantulkan terbalik

B. URAIAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud telekomunikasi!
2. Jelaskan yang dimaksud komunikasi 2 arah (duplex)!
3. Sebutkan peralatan ukur di dalam pekerjaan penyambungan serat optik!
4. Sebutkan syarat untuk mendapatkan konektor yang baik!
5. Sebutkan 2 jenis prinsip sambungan serat optik!
6. Gambarkan dan jelaskan konstruksi kabel fiber optik!
7. Bagaimana pemasangan penggelaran kabel tanah tanam langsung di bahu
jalan atau di trotoar?
8. Apa yang dimaksud dengan kabel tanah duct?
9. Bagaimana cara penarikan kabel duct?
10. Gambarkan peta kabel FTTH!

TEKNIK TRANSMISI
98 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

SISTEM TRANSMITER DAN RECEIVER PADA KOMUNIKASI


BAB
FIBER OPTIK IV

BAB IV SISTEM TRANSMITER DAN RECEIVER PADA KOMUNIKASI FIBER OPTIK

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi sistem transmiter dan receiver pada komunikasi


fiber optik peserta didik dapat menerangkan pengertian sistem transmiter dan
receiver pada komunikasi fiber optik, menguraikan sifat sistem transmitter,
dan receiver pada komunikasi fiber optik serta dapat menerapkan sifat sistem
transmiter dan receiver pada media optik.

PETA KONSEP
Sistem Transmitter Dan Receiver

Pengertian Transmitter
Pada Komunikasi Fiber Optik

dan Receiver

Sistem Transmitter
pada Komunikasi Fiber
Optik

Sistem receiver pada


Komunikasi Fiber
Optik

KATA KUNCI

Komunikasi fiber optik-transmiter-receiver.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 99
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENDAHULUAN

Kabel serat optik merupakan salah satu media transmisi yang bahan pembuatannya
berasal dari serat kaca dengan mendapat lapisan isolator serta pelindung. Kabel serat
optik memiliki fungsi sebagai penyalur informasi dengan bentuk berupa gelombang
cahaya. Bahan pembuat serat optik yaitu kaca (glass) untuk bahan inti dan plastic
untuk bahan pelindung. Sumber cahaya dalam serat optik membangkitkan energi
cahaya dan menstransmisikan sampai pada perangkat penerima (receiver).
Struktur Serat Optik secara umum terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai
berikut.

Gambar 4.1 Kontruksi Serat Optik


Sumber: https://www.slideshare.net/muhtarfauzy/kabel-optik

Serat optik merupakan media transmisi yang membawa data informasi untuk
dikirimkan dari satu perangkat transmiter dan diterima oleh perangkat receiver dalam
bentuk cahaya. Sangat berbeda dengan media transmisi tembaga dan kabel koaksial,
Media transmisi ini tidak bersifat listrik, karena medianya terbuat dari kaca. Sistem
transmisi serat optik berupa perangkat transmiter yang mengubah sinyal listrik
menjadi sinyal cahaya, serat optik membawa cahaya tersebut, sedangkan receiver
penerima yang menerima sinyal cahaya dan diubah kembali menjadi sinyal listrik.
Kompleksitas jaringan sistem serat optik dapat berkisar dari yang sangat sederhana
(yaitu jaringan area lokal) menjadi sangat canggih, rumit dan mahal (yaitu telepon
jarak jauh, kabel televisi, atau internet).

Gambar 4.2 Serat Optik


Sumber: https://investor.id/archive/
pt-inti-resmikan-pabrik-rifd-produk-
serat-optik

TEKNIK TRANSMISI
100 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENDAHULUAN

Di dalam menyalurkan data atau informasi dibutuhkan sebuah media. Media


transmisi adalah alat atau peralatan atau medium adalah sebagai sarana untuk
menyalurkan atau mentransmisikan informasi dari sumber informasi ke penerima
informasi. Informasi sendiri bisa berbentuk kode, lambang, suara, gambar, atau
perpaduan suara dan gambar.

Gambar 4.3 Blok Diagram Proses Terjadinya Komunikasi


Sumber: Sri Widodo, 2019 (Dokumen Pribadi)

Media transmisi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu sebagai berikut.


1. Media transmisi fisik
2. Media transmisi nonfisik
Berdasarkan jenis dan penggunaanya maka media transmisi terdiri atas berikut ini.
1. Open wire cable
2. Pair cable
3. Coaxial cable
4. Kombinasi pair cable dan coaxial cable
Sedangkan Media Transmisi Nonfisik merupakan media transmisi yang menggunakan
gelombang elektromagnetik terdiri atas hal berikut.
1. Ground Wave
2. Space Wave
3. Guide Wave
4. Sky Wave
Jjika menurut tata letak pemasanganya dikelompokan menjadi berikut ini.
1. Over Head Cable
2. Ground Cable

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 101
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Seperti kita ketahui bahwa era sekarang ini adalah era digital, sering juga
mendengar istilah era fiber optik atau serat optik ketika kita membahas tentang
sistem telepon, sistem televis kabel, dan internet. Serat optik juga banyak digunakan
di bidang pencitraan kedokteran dan pemerikasaan mesin mesin mekanis.
Hal itu karena serat optik terbuat dari helai kaca yang sangat tipis dan fleksibel,
maka dapat digunakan dalam bidang medis untuk diagnosa seperti endoskopi.
Pencitraan dan pencahayaan komponen endoskopi adalah aplikasi yang paling
signifikan dan lazim dari serat optik dalam kedokteran. Perangkat endoskopi dibangun
untuk menahan dua bundel optik, di mana akan disediakan dengan cahaya dan berdifusi
ringan lainnya kembali dari tubuh yang tercermin dari jaringan. Citra tercermin akan
menyediakan gambar lengkap dari jaringan yang terkena.

Gambar 4.4 Proses Endoskopi Pasien


Sumber: https://sentralalkes.com/blog/endoskopi/

Endoskopi diciptakan sesuai dengan kebutuhan penggunaan. Serat optik


rendah rugi yang digunakan untuk memancarkan energi laser untuk operasi dan
photocoagulation. Untuk memberikan banyak pencahayaan untuk melihat dan fotografi
warna sinar laser multicolor ditransfer melalui satu tipis serat optik. Pernahkah kita
bertanya-tanya bagaimana manusia bisa berkomunikasi dan mengirimkan data ke
penerima yang jaraknya bisa mencapai ribuan kilometer secara langsung? Tentu kita
membayangkan bagaimana suara kita diubah menjadi gelombang elektromagnetik
dan dihantarkan oleh muatan listrik melalui konduktor.
Telekomunikasi yang diawali oleh ditemukannya mesin telegraf hampir 200
tahun yang lalu, tentunya sudah jauh berkembang bila dibandingkan saat ini. Kita tidak
akan membahas bagaimana evolusi teknologi telekomunikasi dari awal hingga akhir
tapi membahas peralihan teknologi dari coaxial cable ke fiber optik. Jika kita telah
berlangganan internet rumahan dari ISP (Internet Service Provider) pelat merah sejak
dari dulu pasti kita merasakan perbedaan kecepatan bandwidth. Hal ini disebabkan
karena teknologi kabel yang digunakan beralih dari tembaga ke fiber optik.
Tidak hanya jenis bahan kabelnya saja yang berbeda tapi prinsip kerja juga
berbeda antara kabel tembaga dan fiber optik. Setelah ini kita akan kembali mengulang
pelajaran fisika saat di bangku sekolah dulu untuk membahas perbedaan prinsip kerja
antara fiber optiks dan kabel tembaga.

TEKNIK TRANSMISI
102 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

A. Prinsip Kerja Sinyal Melalui Kabel


Pada awal penggunaannya, internet sebenarnya menumpang teknologi
telepon sebagai media untuk koneksinya. Data sebenarnya merupakan sinyal
digital yang terdiri 0 atau 1, ada atau tak ada arus. Sinyal digital ini mirip dengan
sinyal mesin telegraf yang menggunakan sandi morse. Bedanya kode morse yang
dipakai mesin telegraf hanya menerjemahkan sinyal 1 (ada arus listrik) yang
kurang cepat dan sinyal 1 yang sedikit pendek serta mengabaikan sinyal 0 (tidak
ada arus listrik). Sementara itu, telepon merupakan alat yang dapat mengubah
gelombang suara (longitudinal) menjadi gelombang elektromagnetik (transversal).
Gelombang elektromagnetik ini kemudian diboncengi muatan listrik, sehingga
dapat dihantarkan melalui konduktor dalam hal ini kabel tembaga.

Gambar 4.5 Prinsip Kerja Sinyal Melalui Kabel


Sumber: https://www.slideshare.net/DwiDewati/presentasi-kabel-fiber-
optik

Kita dapat mengirimkan data melalui koneksi telepon dengan proses


diubahnya sinyal digital menjadi sinyal analog. Proses ini dilakukan oleh alat yang
disebut modem (modulator/demodulator). Bilangan biner 1 diubah menjadi tone
tertentu seperti nada saat kita menekan tombol pada telepon. Bagi yang pernah
merasakan era internet dial-up tentu tahu suara apa yang akan kita dengar jika kita
mengangkat telepon saat internet sedang digunakan. Lalu pada perkembangannya
kita tetap dapat menggunakan telepon dan internet secara bersamaan karena
frekuensi sinyalnya sudah dipisah.
Walau secara teori elektron dapat memiliki kecepatan yang hampir menyamai
kecepatan cahaya, jika melewati medium seperti tembaga kekuatan gelombang
elektromagnetik sering menjadi lemah apalagi jika ada gangguan dari radiasi
gelombang elektromagnetik yang lain. Maka dari itu, setiap jarak beberapa
kilometer tergantung ukuran kabel. Proses inilah yang membuat bandwidth kabel
tembaga terbatas dan relatif memiliki latency yang tinggi.

B. Prinsip Kerja Fiber Optik


Einstein mengeluarkan teori bahwa tidak ada partikel yang memiliki massa di
semesta ini yang dapat melebihi kecepatan cahaya. Inilah yang menjadi landasan
dibuatnya fiber optik mengganti elektron dengan photon (partikel cahaya) sebagai
alat untuk mengirimkan data. Alasannya, karena photon lebih cepat daripada

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 103
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

elektron. Photon juga tidak terganggu dengan radiasi elektromagnetik di sekitar


media penghantarnya.
Sistem kerjanya hampir mirip jika kita terdampar di pulau antah berantah
lalu mengirimkan pesan S.O.S kepada kapal yang lewat dengan senter yang kita
miliki. Hanya bedanya fiber optik menggunakan inti (core) serat gelas/plastik dan
dibungkus dengan lapisan pemantul cahaya (cladding). Melalui serat inilah sinar
laser lalu ditembakkan. Kita pasti mengira bahwa cahaya laser tersebut pasti
memiliki kecepatan cahaya tapi kenyataanya kecepatan cahaya yang melewati
kabel fiber optik lebih rendah karena mediumnya berupa zat padat.
Meskipun begitu lebar bandwidth dan latency fiber optik memiliki nilai yang
lebih tinggi bila dibandingkan kabel tembaga. Hal ini juga disebabkan karena
sinar laser di dalam fiber optik dapat menempuh 80-100 Km tanpa menggunakan
amplifier. Bandingkan dengan kabel tembaga yang membutuhkan amplifier setiap
jarak 30-300 meter.
Kekurangan  fiber optik  adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk
infrastrukturnya. Kabel  fiber optik  juga memiliki sudut terbatas untuk dapat
dibelokkan. Itulah mengapa untuk di dalam ruangan kabel ethernet Cat 5e lebih
relevan untuk digunakan. Fiber optik akan relevan untuk digunakan sebagai
infrastruktur LAN jika ruangan tersebut memiliki radiasi elektromagnetik yang
tinggi seperti di pembangkit listrik.
Fiber optik merupakan helaian optik murni yang sangat tipis tebal setipis
rambut manusia, diamaternya sekitar 2 μm sampai 50 μm. Core fiber optik ini
mentransmisikan (mengirim) cahaya hampir tidak ada kerugianya. Artinya, cahaya
yang berhasil dikirim dari satu tempat ke tempat yang lain hanya sedikit mengalami
kehilangan sinyal.
Fiber optik memanfaatkan serat kaca sebagai bahan penyusunnya untuk
mendapatkan refleksi atau pantulan cahaya total yang tinggi dari cermin tersebut
sehingga data akan ditransmisikan dengan cepat pada jarak yang tidak terbatas.
Pantulan tersebut didapatkan melalui cahaya yang berjalan pada serat kaca dengan
sudut yang rendah. Selain itu, dalam proses kerjanya, efisiensi dari pantulan cahaya
dipengaruhi oleh kemurnian bahan fiber optik di mana semakin murni bahan gelas
yang digunakan maka penyerapan cahaya yang semakin sedikit oleh fiber optik.
Minimnya penyerapan tersebut akan menghasilkan pantulan cahaya yang tinggi.

Gambar 4.6 Fiber Optik


Sumber: https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/
pengertian-fiber-optik.html

TEKNIK TRANSMISI
104 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Seperti yang telah disinggung pada subbab pengertian fiber optik di atas
bahwa prinsip kerja dari kabel ini berbeda dengan kabel pada umumnya. Pada
kebanyakan kabel, data ditransmisikan menggunakan aliran listrik, namun pada
fiber optik menggunakan aliran cahaya yang dikonversikan dari aliran listrik
sehingga tidak akan terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik.

Gambar 4.7 Prinsip Kerja Fiber Melalui Beberapa Jenis Serat Optik
Sumber: https://www.monitorteknologi.com/pengertian-fiber-optik/

Prinsip kerja serat optik adalah sinyal awal/source berbentuk sinyal listrik
pada transmiter diubah oleh transducer elektro optik (Dioda/Laser Dioda)
menjadi  gelombang-gelombang cahaya yang ditransmisikan melalui kabel serat
optik menuju penerima/receiver dan terletak pada ujung lainnya dari serat optik.
Pada penerima/receiver sinyal optik diubah oleh transducer Optoelektronik (Photo
Dioda/Avalanche Photo Dioda) menjadi sinyal elektris lagi. Dalam perjalanan
sinyal optik pada transmiter menuju receiver kemungkinan terjadi redaman cahaya
di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor
pada  perangkatnya. Maka dari itu, jika  jarak transmisinya jauh diperlukan sebuah
atau beberapa buah repeater dengan fungsi untuk memperkuat gelombang cahaya
yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.

Gambar 4.8 Posisi Transmiter dan Receiver


Sumber: https://pemasangan.com/jenis-kabel-fiber-optik-kelebihan-
kekurangan-kabel-fiber-op/

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 105
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

C. Sistem Relay Fiber Optik


Pengertian relay adalah saklar elektrik yang dioperasikan secara otomotis.
Arus yang mengalir melalui kumparan relay yang menciptakan medan magnet
yang menarik tuas dan mengubah kontak saklar. Relay differensial adalah suatu
relay yang prinsip kerjanya berdasarkan kesimbangan, yang membandingkan arus-
arus sekunder pada transformator arus (CT) yang terpasang pada terminal-terminal
peralatan atau instalasi listrik yang diamankan. Relay differensial merupakan salah
satu proteksi utama yang di dalamnya termasuklah pilot relay. Pilot relai merupakan
relai pemandu yang berfungsi menghantarkan dan menguatkan sinyal dari suatu
batas daerah perlindungan yang jauh ke relai. Sistem pengaman pilot merupakan
suatu jenis relay tersendiri tetapi merupakan suatu sistem yang berfungsi
menambah kehandalan kerja dari suatu sistem pengaman. Beberapa jenis pilot
relay, yaitu, Wire pilot protection, Current-carrier pilot protection, Microwave pilot
protection, dan Fiber Optik pilot protection.

Gambar 4.9 Blok Diagram Sistem Komunikasi Fiber Optik


Sumber: https://slideplayer.info/slide/11917391/

Secara umum komunikasi fiber optik dapat dijelaskan bahwa data yang akan
dikirimkan dapat berupa analog atau digital. Dalam sistem pengiriman data dalam
sistem fiber optik maka data berasal dari elektrik akan diubah dahulu ke optik oleh
sumber cahaya berupa LED, Laser Dioda (LD). Kemudian disambungkan dengan
splices atau konektor dari fiber satu ke yang lain dan diterima oleh photodetektor
bisa berupa PIN, APD (Avalance Photodioda) yang akan mengubah dari optik ke
elektrik selanjutnya akan diubah ke data semula.

TEKNIK TRANSMISI
106 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 4.10 Blok Diagram Blok Sistem Komunikasi Fiber Optik


Sumber: http://www.gatewayforindia.com/technology/optikalfiber.htm

Komponen utama dalam di dalam komunikasi fiber optik, yaitu sebagai berikut.
1. Cahaya pembawa informasi
Awal terjadinya sistem komunikasi fiber optik yaitu berasal dari cahaya.
Cahaya, merupakan salah satu komponen alam yang memiliki banyak kelebihan
sehingga dapat dimanfaatkan untuk membawa data dengan kecepatan dan
bandwidth yang sangat tinggi. Saat melewati fiber optik, cahaya memiliki
kecepatan tinggi, tahan terhadap gangguan-gangguan, dan juga memiliki
kemampuan berjalan jauh.
2. Pemancar optik (Optikal Transmiter)
Pemancar optik adalah merupakan komponen yang memiliki fungsi
untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke media pembawanya. Di dalam
komponen tersebut akan terjadi proses perubahan sinyal-sinyal elektronik
analog maupun digital menjadi bentuk sinyal cahaya. Pemancar optik secara
fisik sangat dekat dengan media fiber optik pada penggunaannya. Pemancar
optik dilengkapi dengan sebuah lensa yang akan memfokuskan cahaya ke
dalam media fiber optik tersebut. Untuk sumber cahaya dari pemancar optik
ini bisa bermacam-macam. Contohnya, yaitu menggunakan sumber cahaya
yang biasanya digunakan adalah Light Emitting Dioda (LED) atau solid state laser
dioda. Sumber cahaya yang menggunakan LED lebih sedikit mengonsumsi
daya daripada laser. Namun sebagai konsekuensinya, sinar yang dipancarkan
oleh LED tidak dapat menempuh jarak sejauh laser.
3. Kabel serat optik
Kabel serat optik merupakan pemeran utama dalam sistem ini. Kabel serat
optik terbuat dari serat kaca dan terdiri dari satu atau lebih fiber optik yang
memiliki tugas memandu cahaya-cahaya dari lokasi asalnya hingga sampai ke
tujuan. Kabel serat optik secara konstruksi hampir menyerupai kabel listrik,

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 107
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

hanya saja ada sedikit tambahan proteksi untuk melindungi transmisi cahaya.
Hal yang menjadi pertimbangan khusus di dalam pemilihan kabel serat optik
adalah dikarenakan kemampuan serat optik yang mampu mengirimkan data
yang sangant besar. Biasanya kabel fiber optik juga bisa disambung, namun
dengan proses yang sangat rumit.
4. Penguat sinyal (Optikal regenerator/amplifier/repeater)
Optikal regenerator atau dalam bahasa Indonesianya penguat sinyal
cahaya, untuk pemakian fiber optik dalam jarak yang pendek, sebenarnya
komponen penguat sinyal ini tidak perlu dipakai. Sinyal cahaya yang dikirimkan
baru akan mengalami degradasi dalam jarak kurang lebih 1 km. Maka dari
itu, untuk pemakaian fiber optik di atas 1 km atau lebih, penguat sinyal ini
dipergunakan dan komponen ini menjadi komponen utama juga. Biasanya
optikal generator disambungkan di tengah-tengah media fiber optik untuk
lebih menguatkan sinyal-sinyal yang lemah.
5. Penerima (Optikal receiver)
Fungsi dari Optikal receiver, yaitu memiliki tugas untuk menangkap semua
cahaya yang dikirimkan oleh optikal transmiter. Setelah cahaya ditangkap
atau diterima dari media fiber optik, maka sinyal ini akan didecode menjadi
sinyal-sinyal digital yang tidak lain adalah informasi yang dikirimkan. Setelah
didecode, sinyal listrik digital tadi dikirimkan ke sistem pemrosesnya seperti
misalnya ke televisi, ke perangkat komputer, ke telepon, atau perangkat digital
lainnya. Biasanya optikal receiver ini adalah berupa sensor cahaya, seperti
photocell yang sangat peka dan sensitif terhadap perubahan cahaya.
Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu dua
komponen atau perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali
paduan komponen yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya.
Perpaduan dan kerja sama tersebut akan menghasilkan banyak sekali
manfaat bagi berlangsungnya transfer informasi. Dengan demikian, jadilah
sebuah sistem komunikasi.
Di dalamnya terdapat proses modulasi agar sinyal-sinyal informasi yang
sebenarnya dapat dimungkinkan dibawa melalui udara. Setibanya di lokasi
tujuan, proses demodulasi akan terjadi untuk membuka informasi aslinya
kembali. Jika berjalan dalam jarak yang jauh maka penguat sinyal pasti
dibutuhkan. Proses komunikasi pada sistem fiber optik juga mengalami hal
yang sama seperti sistem komunikasi yang lainnya.

D. Sistem Transmiter pada Komunikasi Serat Optik


Sistem komunikasi fiber optik adalah suatu sistem di mana prinsip kerjanya
adalah dengan menggunakan metode mentransmisikan data atau informasi
dari sumber pesan dari satu tempat kepenerima pesan ditempat lain dengan
mengirimkan sinar atau cahaya melalui serat optik.

TEKNIK TRANSMISI
108 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 4.11 Transmiter fiber optik


Sumber: https://www.slideshare.net/eksingh1/optikal-fiber-communication-52519748

1. Transmiter  sistem komunikasi serat optik terdiri atas dari beberapa bagian.
Bagian utamanya adalah sumber cahaya yang dibantu oleh komponen
multiplexer, modulator, coupler, dan lain sebagainya. Berdasarkan mekanisme
pembangkitannya, sumber cahaya yang digunakan dalam bidang komunikasi
yaitu menggunakan sinar laser dioda atau LED.
2. Komponen transmiter berikutnya adalah  modulator. Modulator adalah
suatu rangkaian yang berfungsi melakukan proses modulasi, yaitu proses
menumpangkan data pada frekuensi gelombang pembawa (carrier signal) ke
sinyal informasi/pesan agar bisa dikirim ke penerima melalui media tertentu,
bisa berupa kabel tembaga, kabel coaksial, serat optik, ataupun media udara,
biasanya berupa gelombang sinus. Sinyal elektrik diubah ke dalam sinyal optik
melalui proses modulasi.
Pengertian modulasi adalah sebagai berikut.
a. Modulasi adalah bagaimana sebuah sinyal informasi diterjemahkan ke
sinyal lain yang bekerja sebagai pembawa (carrier).
b. Modulasi  adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodic,
sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi.
c. Modulasi adalah proses menumpangkan data pada frekuensi gelombang
pembawa (carrier signal) ke sinyal informasi/pesan agar bisa dikirim ke
penerima melalui media tertentu.
3. Multiplexer komunikasi serat optik adalah suatu komponen yang memungkinkan
peningkatan kapasitas fiber optik melalui sistem TDM  (Time Division
Multiplexing)  dan WDM  (Wavelength Division Multiplexing). Perbedaan sistem
TDM dan WDM yaitu, untuk WDM yang menyebabkan kapasitas pada jaringan
fiber optik WDM jauh lebih besar adalah dikarenakan pada WDM, sinyal tidak
dikirimkan satu persatu melainkan tiap sumber memiliki panjang gelombang
yang berbeda, sehingga dapat dikirimkan bersamaan dalam satu fiber.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 109
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Sedangkan pada TDM, informasi dari banyak sumber dikirimkan berurutan


ke satu tujuan yang menyebabkan kapasitas TDM lebih sedikit dibandingkan
dengan WDM.

Gambar 4.12 Konsep Dasar WDM 


Sumber: https://warstek.com/2017/04/20/ftth-2/

4. Jalur atau media


Sebuah jaringan transmisi telekomunikasi tidak bisa hanya terdiri dari
sebuah kabel lurus saja, melainkan akan terdapat banyak sambungan ataupun
percabangan dari jaringan fiber optik tersebut. Beberapa jenis sambungan
yang ada pada fiber optik adalah  coupler,  konektor, dan  splice. Coupler  adalah
lensa mikro pada ujung fiber optik yang berfungsi memfokuskan cahaya dari
transmiter  agar terpandu dalam fiber secara maksimal. Sedangkan konektor
adalah sebuah komponen yng berfungsi untuk sambungan antara ujung fiber
optik dengan ujung lain yang sifatnya bisa dipasang dan dilepas berulang kali.
Sambungan menggunakan konektor merupakan sambungan yang bersifat
nonpermanen.

Gambar 4.13 Konektor SC (a) dan ST (b)


Sumber: https://warstek.com/2017/04/20/ftth/

TEKNIK TRANSMISI
110 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Untuk sambungan fiber optik ada sambungan yang bersifat nonpermanen


ada juga sambungan yang bersifat permanen, yaitu dengan sistem splice.
Untuk sambungan tidak permanen, yaitu menggunakan sebuah konektor
atau mechanical splicing. Sedang untuk sambungan permanen menggunakan
sambungan berupa  splice. Sambungan splice adalah sambungan langsung
antar dua ujung fiber yang diperoleh melalui  fusion. Pada metode  fusion
splicing, ujung fiber optik dipanaskan hingga lebur dan disambungkan secara
permanen. Keakuratan, ketelitian dan kesempurnaan di dalam proses splicing
yang akan menentukan kualitas sambungan serat optik tersebut. Sedangkan
pada mechanical splicing, ujung fiber ditempelkan satu sama lain dan diikat
dengan clamp atau tempat khusus.

E. Sistem Receiver pada Komunikasi Fiber Optik

Gambar 4.14 Receiver Fiber Optik


Sumber: https://www.slideshare.net/eksingh1/optikal-fiber-communication-52519748

Fungsi dari Optikal Receiver  ini adalah untuk menerima sinyal cahaya yang
disalurkan oleh fiber optik dan kemudian mengubahnya kembali ke dalam
bentuk sinyal elektrik.  Receiver  terdiri dari komponen utama yaitu  coupler, coupler
sendiri berfungsi untuk memfokuskan sinyal yang diterima menuju  photodetector.
Photodetector berfungsi sebagai penerima sinyal, dan demodulator berfungsi untuk
mengubah sinyal kembali ke sinyal elektronik.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 111
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

Pengecekan Serat Fiber Optik Yang Putus Atau Bending Dengan Menggunakan
Laser Fiber Optik (Visual Fault Locator)

A. Tujuan praktikum
1. Memahami cara pengecekan serat optik yang putus atau mengalami
bending.
B. Alat dan Bahan
Daftar alat
1. Laser fiber optik (visual fault Locator).
2. Cleaver
3. Gunting
4. Stripper
Daftar bahan
1. 2 buah baterai 1,5 volt
2. Kabel fiber optik Single mode, 10 m atau menyesuaikan
3. Konektor SC, 2 buah
4. Alkhohol, 0,5 liter
5. Tisu, 1 gulung
C. Petunjuk praktik
1. Persiapkan alat dan bahan serta gunakan alat dan bahan tersebut sesuai
dengan fungsinya!
2. Lakukan praktik sesuai dengan prosedur Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3)!
3. Jaga kebersihan tempat praktik dan alat praktik saat kegiatan praktik
berlangsung!
4. Kembalikan alat praktik ke tempat semula setelah kegiatan praktik selesai!
D. Langkah kerja
1. Persiapkan kabel fiber optik!
2. Potong jaket kabel kurang lebih 5 cm!
3. Gunting serabut penguat kabel dan rapikan!
4. Kupas coatingnya kurang lebih 1 cm!
5. Potong core menggunakan cleaver kurang lebih 1 cm!
6. Bersihkan core yang telah dikupas dengan menggunakan tisu yang sudah
dibasahi dengan menggunakan cairan alkohol 90 persen!
7. Masukan core ke dalam konektor SC!
8. Pasang pengaman konektor!
9. Pasang konektor yang satunya diujung kabel fiber optik!
10. Pasang baterai pada laser fiber optik (visual fault Locator)!
11. Masukan konektor SC pada laser fiber optik (visual fault Locator)!
12. Nyalakan laser fiber optik (visual fault Locator)!
13. Arahkan konektor SC diujung kabel yang satunya kedinding atau kearah
landasan, lihat apakah ada cahaya laser yang keluar diujung konektor SC
apa tidak!
14. Jika ada cahaya yang keluar diujung yang satunya berarti kabel tidak
putus.

TEKNIK TRANSMISI
112 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

15. Jika cahaya tidak keluar berarti kabel putus atau konektor tidak terpasang
dengan baik.
16. Jangan pernah mengarahkan ujung cahaya laser kearah mata atau tidak
boleh melihat langsung cahaya laser, karena cahaya laser akan merusak
retina mata!

CONTOH SOAL

1. Buatlah blok diagram transmiter fiber optik!


2. Kabel Fiber Optik mempunyai spesifikasi pabrik 5 ps/km.nm. Pemancar
LASER yang digunakan mempunyai lebar pulsa cahaya = 0,01 nm, untuk
memancarkan pulsa dengan kecepatan 10 Gbps. Berapa panjang kabel
maksimum jika digunakan untuk mentransmisikan data dengan kecepatan 10
Gbps, jika toleransi lebar pulsa cahaya maksimum sebesar 10%?

Jawaban:
1.

2. Periode pulsa untuk 10 Gbps = 1: 10x E+9


= 0,1 ns
= 100 ps
Toleransi 10 % = 10% x 100 ps
= 10 ps
Dispersion = Spesikasi pabrik x specttral width x panjang
kabel
10 ps = 5 ps x 0,01 nm x panjang kabel
Panjang kabel maksimum = 10 ps/5 ps x 0,01 nm
Panjang kabel maksimu = 10/0,05 nm
= 200 kilo meter.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 113
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CAKRAWALA

Charles K. Kao

Charles K. Kao menerima gelar kehormatan dari Universitas Princeton pada tahun


2004
Sumber Wikipedia

Sir Charles Kuen Kao,  (lahir  4 November  1933, meninggal  23 September


2018  pada umur 84 tahun) adalah seorang  fisikawan  dan  insinyur elektro Hong
Kong, Amerika, Britania yang menjadi perintis pengembangan dan pengguna-
an serat optik dalam telekomunikasi. Pada tahun 1960-an, Kao membuat berbagai
macam metode untuk menggabungkan  serat kaca  dengan  laser  untuk mengirim
data digital, yang merupakan dasar bagi evolusi  internet. “Komunikasi seperti
yang kita tahu, termasuk internet, tidak akan ada tanpa serat optik,” kata William
Wulf, presiden National Academy of Engineering pada tahun 1999.
Kao dikenal sebagai “Godfather of Broadband”,”Bapak Serat Optik”,  dan
“Bapak Komunikasi Serat Optik”,  Kao dianugerahi  Nobel Fisika  pada tahun 2009
karena “pencapaiannya yang luar biasa mengenai transmisi cahaya dalam
serat untuk komunikasi optik”.  Kao memiliki kewarganegaraan Britnia Raya, dan
Amerika Serikat, serta telah menjadi penduduk tetap di Hong Kong
Nama  Asal 高錕
Charles Kuen Kao
Lahir 4 November 1933
Shanghai, Republik Tiongkok
23 September 2018  (umur 84)
Meninggal
Sha Tin, Hong Kong
Republik Tiongkok (1933–1948)
Hong Kong (1949–2018)
Tempat tinggal
Britania Raya (1952–1970)
Amerika Serikat

TEKNIK TRANSMISI
114 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CAKRAWALA

Amerika Serikat
Warga negara
Britania Raya
University College London (PhD 1965,
dikeluarkan oleh Universitas London)
Almamater
Universitas Greenwich (BSc 1957, dikeluarkan
oleh Universitas London)
Serat optik
Dikenal atas
Komunikasi serat optik
Medali Stuart Ballantine Medal (1977)
IEEE Morris N. Liebmann Memorial
Award (1978)
IEEE Alexander Graham Bell Medal (1985)
Penghargaan Marconi (1985)
Penghargaan C&C (1987)
Medali Faraday (1989)
Penghargaan James C. McGroddy untuk
Material Baru (1989)
FREng (1989)
Penghargaan Medali Emas SPIE (1992)
CBE (1992)
Medali Pangeran Philip (1996)
Penghargaan Jepang (1996)
3463 Kaokuen (1996)
FRS (1997)
Penghargaan Charles Stark Draper (1999)
Asian of the Century (1999)
Nobel Fisika (2009)
Medali Bauhinia Besar (2010)
KBE (2010)
Karier ilmiah
Bidang Fisika
Chinese University of Hong Kong
ITT Corporation
Institusi
Universitas Yale
Standard Telephones and Cables

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 115
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

JELAJAH INTERNET

Kalian dapat mempelajari secara mandiri dengan mengakses internet atau


membaca literatur buku, majalah, artikel dan media yang lain yang relevan
dengan materi untuk menambah wawasan lebih jauh tentang sistem transmiter
dan receiver pada komunikasi fiber optik.
1. https://www.elektroindonesia.com/elektro/el0400b.html adalah salah satu
website yang bisa kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman
tentang fiber optik. Atau dengan menggunakan QR code seperti di bawah ini.
2. Dapat mengunjungi situs ini, https://docplayer.info/65828219-Bab-ii-
sistem-komunikasi-serat-optik.html atau dengan menggunakan QR code
seperti berikut ini.

RANGKUMAN

1. Media transmisi  adalah  media  yang menghubungkan antara pengirim dan


penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu
diubah menjadi  kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi
dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
2. Prinsip kerja dari serat optik, yaitu sinyal awal yang berbentuk sinyak listrik
pada transmiter diubah oleh elektro optik (diode/laser diode) menjadi
gelombang cahaya kemudian ditransmisikan melalui serat optik menuju
receiver yang terletak diujung serat optik yang lain. Pada receiver cahaya optik
ini diubah oleh transducer opto elektronik menjadi sinyal elektris kembali.
3. Penyaluran informasi membutuhkan media transmisi. Media transmisi ada 2
macam, media fisik dan media nonfisik.
4. Transmisi fisik adalah jenis media yang memiliki bentuk fisik seperti kabel
pasangan berpilin (twisted pair), kabel serat optik (fiber optik cable), dan kabel
coaksial (coaxial cable). Setiap media transmisi memiliki karakteristiknya
tersendiri seperti kecepatan transmisi, efek suara, biaya, dan penampilan
fisiknya. Dikatakan sebagai Guided Media karena sinyal listrik atau gelombang-
gelombang dituntun transmisinya melewati media fisik.
5. Transmisi nonfisik adalah media yang menggunakan sistem gelombang
elektromagnetik dalam mentransmisikan informasi dari pengirim ke penerima
tanpa ada perangkat fisik yang menuntunnya. Media yang tidak dituntun atau

TEKNIK TRANSMISI
116 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

RANGKUMAN

Unguided Media ini di antaranya adalah Frekuensi Radio, Gelombang Mikro


(Microwave), Inframerah, dan Satelit
6. Di dalam penyalurannya, informasi di serat optik membutuhkan perangkat
transmiter dan perangkat receiver.

TUGAS MANDIRI

Salah satu teknologi sistem komunikasi yang saat ini digunakan


adalah Sistem Komunikasi Serat Optik. Tugas Anda adalah carilah
pengetahuan tentang sejarah Sistem Komunikasi Serat Optik hingga
teknologi terkini melalui internet kemudian diuraiakan sistem transmiter
dan receivernya dan disertai dengan gambar blok diagram sistemnya!
Tugas dikerjakan dalam bentuk makalahdengan format yang sudah
disepakati dengan guru pengampu!

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakan soal essay berikut ini dengan jelas dan tepat


1. Terangkan pengertian dari media transmisi!
2. Sebutkan dan jelaskan perbedaan media transmisi fisik dan nonfisik!
3. Jelaskan bagian-bagian dari serat optik!
4. Jelaskan yang dimaksud dengan:
a. Over Head cable
b. Ground cable
5. Jelaskan fungsi dari transmiter!
6. Jelaskan perangkat-perangkat dari transmiter!
7. Jelaskan fungsi dari receiver!
8. Jelaskan perangkat-perangkat dari receiver!
9. Jelaskan prinsip kerja dari serat optik!
10. Tuliskan tabel warna serat optik 144 core!

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ke empat ini, Anda tentu telah paham tentang
sistem transmiter dan receiver pada komunikasi fiber optik. Dari semua materi
yang telah dijelaskan pada bab ke empat ini, coba Anda diskusikan dengan
teman dan guru pengampu Anda mengenai materi yang belum dipahami, karena
pemahaman sistem transmiter dan receiver pada komunikasi fiber optik yang
telah dipelajari sebagai konsep dasar untuk memahami bab selanjutnya!

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 117
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

BAB
KABEL FIBER OPTIK OUTDOOR DAN INDOOR
V

BAB V KABEL FIBER OPTIK OUTDOOR DAN INDOOR

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari Kabel Fiber Optik Outdoor dan Indoor peserta didik dapat
mengklasifikasikan alat dan bahan instalasi kabel fiber optik Outdoor dan Indoor
dan menerapkan alat dan bahan instalasi kabel fiber optik Outdoor Indoor.

PETA KONSEP

Media Transmisi

Kabel Fiber Optik Kabel Outdoor Kabel Indoor

KATA KUNCI

Media Transmisi, Kabel Fiber Optik, Kabel Outdoor, Kabel Indoor

TEKNIK TRANSMISI
118 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENDAHULUAN

Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu atau dua
komponen atau perangkat saja. Di dalamnya pasti terdapat banyak sekali paduan
komponen yang saling bekerjasama satu dengan yang lainnya untuk membentuk
sebuah sistem komunikasi. Media transmisi adalah media yang menghubungkan
antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang cukup jauh. Media
transmisi digunakan untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya
dapat melakukan pertukaran data.

Gambar 5.1 Kabel Fiber Optik Indoor


Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Fiber-optikcable

Media transmisi merupakan paduan jaringan yang menggunakan sistem kabel


berupa kabel tembaga dan kabel fiber optik. Fiber optik atau serat optik menjadi
salah satu komponen yang cukup populer dalam dunia telekomunikasi belakangan
ini. Pasalnya, kabel jaringan tersebut memiliki kecepatan akses yang tinggi sehingga
banyak digunakan sebagai media transmisi.

Gambar 5.2 Kabel Fiber Optik Outdoor


Sumber: https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/
internet/pengertian-fiber-optik.html

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 119
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Saat ini teknologi telekomunikasi berkembang sangat pesat, akses data sudah
menjadi kebutuhan bagi sebagian umum masyarakat saat ini. Kebutuhan informasi
dan keterbukaan informasi tak lepas dengan cepatnya perkembangan teknologi saat
ini, hampir semua masyarakat membutuhkan informasi terkini baik informasi voice
maupun data.
Jaringan lokal fiber optik, paling sedikitnya terdapat 2 (dua) perangkat aktif yang
dipasang di central office dan satu lagi dipasang di dekat lokasi pelanggan.Berdasarkan
arsitektur FTTx, terdapat beberapa fungsi mengenai lokasi penempatan perangkat
aktif yang dipasang di dekat lokasi pelanggan, berikut di antaranya.
1. Fiber To The Building (FTTB)
TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi
di basement atau tersebar dibeberapa lantai, terminal pelanggan dihubungkan
dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKG, FTTB dapat dianalogikan
dengan daerah catu langsung pada jaringan kabel tembaga.
2. Fiber To The Zone (FTTZ)
TKO terletak disuatu tempat di luar bangunan, biasanya berupa kabinet
yang ditempelkan dipinggir jalan sebagaimana biasanya RK, terminal pelanggan
dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer,
FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK.
3. Fiber To The Curb (FTTC)
TKO terletak disuatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet, di atas
tiang maupun di Manhole, terminal dihubungkan dengan TKO maupun kabel
tembaga hingga beberapa ratus meter saja, FTTC dapat dianalogikan sebagai
pengganti titik pembagi.
4. Fiber To The Home (FTTH)
TKO terletak di dalam rumah pelanggan, terminal dihubungkan dengan TKO
melalui kabel tembaga Indoor atau IKR hingga beberapa puluh meter saja, FTTH
dapat dianalogikan sebagai pengganti terminal blok (TB).
5. Fiber To The Tower (FTTT)
TKO terletak di dalam shelter pada tower, terminal equipment System GSM/
CDMA dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor hingga beberapa
meter saja.
Dari analogi tersebut di atas dapat di jelaskan melalui gambar diagram berikut ini.

TEKNIK TRANSMISI
120 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.3 Arsitektur dan Topologi FTTx


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 9

A. Pengenalan Kabel Fiber Optik Outdoor dan Indoor


Secara umum jaringan fiber optik dalam proses pendistribusiannya dapat kita lihat
melalui diagram berikut ini.

Gambar 5.4 Element dan Network FTTH


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 12

Elemen dan Network FTTH dibagi menjadi 2 (dua) perangkat, yaitu sebagai berikut
ini.
1. Perangkat Aktif.
Perangkat aktif merupakan perangkat utama jaringan yang melalui media kabel
fiber optik. Berikut ini perangkat aktif Network FTTH.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 121
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

a. OLT (Optikal Line Therminal)


b. Salah satu perangkat aktif dalam jaringan FTTH yaitu OLT (Optikal Line
Therminal). Fungsi perangkat aktif ini adalah sebagai berikut.
1) Sebagai alat multiplex, yaitu perangkat penggabung beberapa sinyal
dalam suatu kanal pembawa.
2) Mengubah Sinyal Elektrik menjadi Sinyal Optik (cahaya).

Gambar 5.5 OLT (Optikal Line Terminal)


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 13

c. ODN
ODN kepanjangan dari Optikal Distribution Network adalah suatu
perangkat aktif yang berfungsi sebagai peghubung antara OLT dan ONT.

Gambar 5.6 Prinsip GPON dan Multiplexing Data


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 18

TEKNIK TRANSMISI
122 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Keterangan:
1 Core terdiri 3 (Full Duplex) di mana,
1) 1 dipergunakan untuk broadcast TV/Video (downstream)
2) 2 dipergunakan untuk komunikasi Voice dan IP/Ethernet kirim/terima
(downstream/upstream)

Gambar 5.7 Arsitektur G.PON


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 17

d. ONU/ONT
ONU kepanjangan dari Optikal Network Unit dan ONT kepanjangan
dari Optikal Network Terminal adalah suatu perangkat aktif (Opto-Elektrik)
yang dipasang disisi pelanggan, di mana ONU/ONT tersebut mempunyai
fungsi sebagai berikut.
1) Mengubah Sinyal Optik menjadi sinyal elektrik.
2) Sebagai alat demultiplex.
Output dari ONU/ONT adalah layanan sebagai berikut.
1) Telepon (Voice)
2) Data dan Internet
3) CATV/IPTV

Gambar 5.8 Optikal Network Terminal (ONT)


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 57

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 123
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

2. Perangkat Pasif
Perangkat pasif jaringan fiber optik adalah perangkat yang memberi
layanan interface pada pelanggan. Dalam perangkap pasif terdapat 4 segmen
catuan kabel sebagai berikut.
a. Segmen A: Catuan Kabel Feeder
b. Segmen B: Catuan Kabel Distribusi
c. Segmen C: Catuan Kabel Penanggal/Drop
d. Segmen D: Catuan Kabel Rumah/Gedung

B. Instalasi Kabel Fiber Optik Outdoor


1. Kabel Feeder Fiber Optik
Fungsi dari kabel feeder fiber optik adalah untuk menyalurkan informasi
berupa sinyal optik hasil konversi OLT (Optikal Line Terminal), dan kabel yang
dipergunakan adalah kabel fiber optik jenis single mode. Dilihat dari macam
jenis instalasinya, jenis kabel feeder terdiri dari dua macam instalasi, yaitu
sebagai berikut.
a. Instalasi kabel fiber optik tanam langsung (direct buried), yaitu kabel fiber
optik digelar langsung dilubang dalam tanah, kemudian ditutup tanah
langsung tanpa terlindungi oleh pipa.
b. Instalasi kabel fiber optik (Duct/Duct system), yaitu kabel fiber optik
dimasukan ke dalam pipa atau kanal yang sudah terpasang di dalam tanah.

Gambar 5.9 Kabel Duct Sistem


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 29

TEKNIK TRANSMISI
124 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Untuk jenis Kabel Fiber Optik Duct sendiri ada 2 macam, yaitu sebagai
berikut.
1) Sistem duct konvensional, yaitu instalasinya dengan cara penarikan,
menggunakan pelindung atau duct dan pipa HDPE.
2) Sistem Micro Duct di mana cara instalasinya dengan dorongan tekanan
udara (Air Blown System) .
c. Kabel fiber optik udara (aerial)
Kabel udara (aerial) ada dua sistem pemasangannya, yaitu sebagai berikut.
1) Sistem Micro Duct di mana cara instalasinya dengan dorongan tekanan
udara (Air Blown System).
2) Sistem konvensional dengan penggantung (instalasinya dengan cara
penarikan).
Elemen-elemen yang saling terhubung di antaranya adalah sebagai berikut.
a. FTM (ODF-FMS) (Fiber Termination Management)
FTM (Fiber Termination Management) adalah suatu perangkat yang
digunakan untuk tempat terminasi, interkoneksi, dan cross connect fisik
kabel optik baik dari outside plant (OSP), maupun dari perangkat aktif,
serta merupakan tempat di dalam melakukan fungsi monitoring dan
pengukuran fiber optik.
b. ODF-FMS (Optikal Distribution Frame dan Fiber Management System)
Bagian dari FTM, yaitu sebuah perangkat yang berupa suatu frame
tertutup dengan struktur mekanik berupa rack atau shelf yang mempunyai
fungsi utama sebagai tempat pegangan kabel (fiber). Pasif splitter
dilengkapi fiber organizer dan untuk melindungi perangkat-perangkat di
dalamnya yang digunakan untuk tempat terminasi kabel serat optik yang
berasal dari OSP dan perangkat aktif.
c. Feeder Fiber Optik
Feeder Fiber Optik yang dipakai adalah kabel udara, kabel duct dan
kabel tanah/tanam langsung.
d. Optikal Distribution Cabinet (ODC)

Kapasitas kabel FO yang digunakan sebagai Feeder, biasanya sebgai berikut.


a. Kabel Duct mulai 48 s.d 264 core
b. Kabel Udara (aerial) mulai dari 48 s.d 96 core

Gambar 5.10 Kabel FO Feeder


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 29

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 125
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Untuk kapasitas kabel fiber optik yang dipergunakan sebagai kabel feeder
tergantung kondisi di lapangan baik itu potensi Existing feeder, pemenuhan
homepass serta pengembangannya.
2. Kabel Distribusi
Kabel fiber optik distribusi sama halnya dengan kabel fiber optik
feeder, yaitu mempunyai fungsi untuk meneruskan atau menghubungkan
informasi berupa sinyal optik dari mulai ODC sampai dengan ODP. Kabel yang
dipergunakan adalah tetap menggunakan kabel fiber optik single mod. Untuk
jenis instalasinya tetap sama dengan feeder, yaitu model tanam langsung, dalam
polongan duct, HDPE, micro duct, dan aerial. Untuk kapasitas kabel fiber optik
untuk distribusi hanya lebih kecil berkisar 6 core sampai 48 core tergantung
jenis kabel yang digunakan, seperti berikut ini.
a. Duct convensional cable dan HDPE mulai dari 12 s/d 24 dengan 6 tube dan
24 s/d 48 dengan 8 tube.
b. Micro duct cable mulai dari 2 s/d 24 core.
c. Aerial cable mulai dari 12 s/d 24 dengan 6 tube dan 24 s/d 48 dengan 8
tube.
d. Aerial cable and Duct dengan konstruksi Single Core Per Tube (SCPT) dengan
kapasitas 12 dan 24 core.
e. Single Fiber type SSW (Self Supporting Window) kapasitas sampai dengan
8 core.
f. C Slotted SSW untuk Aerial (Maks 48) dan untuk Duct (Maks 48).
g. Ribbon Slotted SSW (untuk kapasitas 48 core dan bisa sampai 300 core)
h. Aerial dan Ribbon Slotted (untuk kapasitas 48 dan bisa sampai 1.000 core)
untuk Duct.
Fungsi dari kabel drop adalah untuk meneruskan sinyal optik dari ODP ke rumah
pelanggan. Kapasitas dari kabel ini drop pada umumnya 1, 2, dan 4 core. Sesuai
dengan kondisi lokasi instalasinya, maka kabel drop terdiri dari 3 macam, yaitu
sebagai berikut.
a. Untuk kabel drop dengan penggantung (aerial system), sesuai STEL K-033-
2009 Versi: 1.0.
b. Untuk kabel drop bawah tanah (under ground), diinstalasi dengan pelindung
pipa PVC dan konstruksi Hand Hole/Pit Hand Hole sesuai STEL K-034-2010
Versi: 1.0
c. Untuk kabel Drop ABF (Air Blown Fiber) dengan pelindung Micro Duct.

TEKNIK TRANSMISI
126 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.11 Kabel Drop FO


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 46

C. Instalasi Kabel Fiber Optik Indoor


Instalasi kabel fiber optik indoor atau disebut kabel rumah/gedung adalah
Instalasi Jaringan Kabel Telekomunikasi di rumah pelanggan/gedung yang biasa
disingkat IKR/IKG mencakup kabel fiber optik, kabel telepon (Copper Cable), dan
kabel data (UTP) lengkap dengan soket terminal dan roset serta perkabelan listrik
yang mencatu perangkat aktif. Dalam kondisi tertentu kabel yang dipasang pada
IKR (IKPB) hanya kabel UTP dan kabel telepon saja serta kabel power listrik. Untuk
elemen jaringan IKR, yaitu terdiri dari sebagai berikut.
1. Soket RJ-45 Cat-6 dan RJ-11 serta roset fiber optik.
2. Pipa pelindung/PVC untuk jalur kabel.
3. Kabel listrik dan power plug.
4. Kabel telepon (copper cable).
5. Kabel drop fiber optik (drop core) type G.657 A/B.
6. Kabel fiber optik Indoor G.657 A/B (Tergantung pilihan penggunaan).
7. Kabel data-Unshielded Twisted Pair (UTP) Cat-6.
Untuk pemasangan dan cara Instalasi IKR-G ada 3 cara, yaitu sebagai berikut.
1. Cara Tanam
Kabel dimasukan dalam sebuah pipa yang tertanam dalam didinding dan
tertutup semen dalam tembok.
2. Cara Eksposibel
Kabel dipasang pada dinding dengan cara terekat atau diklem pada dinding
tanpa dimasukan ke dalam pipa dalam tembok
3. Cara Tempel.
Kabel dimasukan ke dalam tray kabel dan ditempel pada dinding.
Proses instalasi kabel IKR-G meliputi instalasi kabel fiber optik, kabel UTP,
kabel power catu daya listrik, dan Multipair. Proses instalasi dimulai dari pasang
ducting cable sepanjang jalur tersebut dengan memperhatikan titik belok/lekukan
pada dinding. Langkah-langkah instalasi kabel IKR-G adalah sebagai berikut.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 127
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

1. Persiapkan peralatan dan bahan yang akan dipergunakan.


2. Surveilah kondisi real di lapangan, buat gambar layout penempatan perangkat
pelanggan.
3. Tentukan jalur-jalur instalasi kabel .
4. Buatlah kabel power listrik untuk sumber ke ONT dan STB dari sumber listrik yang
paling dekat.
5. Pilihan socket outlet atau roset tanam atau model tempel atas persetujuan
pelanggan.
6. Rapikan instalasi catu daya kelistrikan.
7. Potong kabel Indoor (Fiber optik, UTP, dan Multipair) sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan dan diberi tambahan toleransi untuk mengantisipasi kesalahan di
dalam proses pemotongan kabel.
8. Sedang khusus untuk instalasi sistem tanam, pemasangan pipa dan perkabelan
dilakukan bersamaan persegmen tarikan kabel dan pemipaan.
9. Pada saat penarikan kabel dilakukan secara hati-hati dan perlahan, agar pada
jalur berbelok tidak terjadi bending (patah atau terlipat).
10. Pasang connector (SC/UPC, RJ-4 dan RJ-11) pada masing-masing kedua
ujung kabel dengan teliti dan hati-hati jangan terlalu banyak dipotong karena
toleransi kabel hanya sedikit.
11. Jika pamasangan konektor telah selesai, hubungkan kedua ujung connector ke
perangkat OTP/ONT dan Roset/STB, ONT, dan terminal telepon.
12. Cek sekali lagi dengan teliti semua instalasi perkabelan.
13. Tutup dan rapihkan dengan teliti ducting cable.
14. Hidupkan perangkat dengan catu daya listrik.
15. Lakukan aktivasi dan pengetesan layanan.
16. Buat laporan rekapitulasi material yang digunakan.

Gambar 5.12 Instalasi IKR


Sumber: Materi PT Telkom Akses hal. 106

TEKNIK TRANSMISI
128 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

D. Proses Identifikasi Alat dan Bahan Berdasarkan Jenis Instalasinya


1. Sarana Sambung Fiber Optik Outdoor
a. ODC (Optikal Distribution Cabinet)
ODC adalah satu perangkat pasif yang diinstalasi di luar STO bisa di
lapangan (outdoor) dan juga bisa di dalam ruangan/di MDF Gedung HRB
(Indoor) yang berfungsi sebagai berikut.
1) Sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan pangkal kabel distribusi.
2) Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder) menjadi
beberapa kabel yang kapasitasnya lebih kecil lagi (distribusi) untuk
fleksibilitas.
3) Tempat Splitter
4) Tempat Penyambungan

Gambar 5.13 ODC (Optikal Distribution Cabinet)


Sumber: http://karyaputrapandawa.blogspot.
com/2015/11/odc-optikal-distribution-center.html

Gambar 5.14 ODC dan Pasif Splitter


Sumber: https://www.pngdownload.id/png-
24klp3/

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 129
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

b. Optikal Distribution Point (ODP)


Jaringan Kabel Fiber Optik distribusi ini berfungsi untuk meneruskan
informasi yang berupa sinyal optik dari mulai ODC sampai dengan Optikal
Distribution Point (ODP). Optikal Distribution Point (ODP) merupakan suatu
perangkat pasif yang diinstalasi di luar STO, bisa di luar ruangan atau bisa
di dalam gedung atau ruangan.
Fungsi dari ODP adalah sebagai berikut.
1) Sebagai titik percabangan distribusi untuk kabel distribusi menjadi
beberapa bagian saluran penanggal (kabel dropwire).
2) ODP adalah merupakan titik terminasi ujung kabel distribusi dan titik
tambat awal atau pangkal kabel dropwire (kabel penanggal).
3) Tempat titik penyambungan percabangan.
4) Tempat diletakannya spliter.
ODP dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan dari segi tempat lokasi
pemasanganya, yaitu sebagai berikut.
1) ODP tipe wall/On Pole
ODP jenis ini bisa dipasang pada dinding atau juga bisa terpasang
di atas tiang. Untuk yang di atas tiang adalah untuk instalasi kabel drop
atas tanah (aerial).

Gambar 5.15 ODP Wall


Sumber: http://transpasifikteknologi.com/

Sesuai dengan kebutuhannya, pabrikan memproduksi kapasitas ODC


bermacam-macam kapasitas sesuai dengan standar pabrikan, yaitu
sebagai berikut.
a) Kapasitas 8 port
b) Kapasitas 12 port
c) Kapasitas 16 port
d) Kapasitas 24 port
e) Kapasitas 48 port
2) ODP tipe pedestal
ODP pedestal dipergunakan untuk instalasi kabel dropwire bawah
tanah dengan pelindung pipa PVC dan ODP pedestal ini diinstalasi atau
dipasang di atas permukaan tanah.

TEKNIK TRANSMISI
130 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.16 ODP Pedestal


Sumber: http://transpasifikteknologi.com/

ODP Pedestal adalah sebuah tabung yang berisi terminasi


sambungan kabel fiber optik yang di letakan di atas permukaan tanah,
ODP Pedestal ini dipasang di sekitar komplek perumahan ataupun area
perkantoran.
3) ODP tipe closure
ODP jenis closure sangan fleksibel di dalam pemasangannya. Bisa
dipasang di bawah tanah (tertanam dalam tanah) untuk kabel tanah,
bisa dipasang ditiang kabel atau bahkan bisa dipasang di antara 2 tiang
yang terpancang dan dipasang dikabelnya. Untuk pemasangan seperti
ini ODP tipe closure untuk jaringan kabel atas tanah.

Gambar 5.17 ODP Closure


Sumber: http://www.intinusa.co.id/photo/

c. OTP (Optikal Terminal Premises)


Perangkat pasif berikutnya adalah OTP. OTP dipasang dirumah pelanggan.
Fungsi dari OTP adalah sebagai berikut.
1) Titik terminasi atau titik tambat terakhir drop optik di sisi pelanggan.
2) Tempat koneksi kabel drop optik dengan kabel indoor optik
(patchcord).

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 131
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.18 OTP (Optikal Terminal Premises)


Sumber: https://www.amazon.in/Port-Wallmount-
Fiber-Termination

OTP sendiri mempunyai kapasitas 1,2 dan 4 port.


2. Sarana Sambung Fiber Optik Indoor
Setelah semua perangkat outdoor terhubung dan terinstalasi dengan baik
sesuai standar pemasangan perangkat, intstalasi jaringan akan memasuki ke
jaringan Instalasi Kabel Rumah (IKR) atau ke jaringan Instalasi Kabel Gedung
(IKG). Jaringan outdoor akan terhubung kejaringan pelanggan.
a. Roset
Roset adalah boks tempat terminasi kabel indoor dan patch cord yang
terhubung ke ONT (optikal network terminal), atau kotak tempat penghubung
antara indoor optik cables dengan kabel optik arah CPE (Customer Premises
Equipment) dalam bentuk ONT/ONU.

Gambar 5.19 Roset


Sumber: https://jagonetwork.com/product-tag/roset-fiber-
optik-2-core

TEKNIK TRANSMISI
132 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

b. ONT/ONU (Optikal Network Terminal atau Optikal Network Unit)


Fungsinya dari ONT adalah sebagai berikut.\
1) Sebagai alat demultiplexer layanan pelanggan.
2) Sebagai Output layanan ONT/ONU adalah berupa Voice, Video/IP TV,
dan Data Internet
3) Mengkonversi layanan dalam sinyal optik menjadi sinyal elektrik.

Gambar 5.20 Optikal Network Terminal atau Optikal Network Unit


(ONT/ONU)
Sumber: https://www.aleashop.es/blog/2017/05/30/gpon-ont-
huawei/

Perbedaan antara ONT dan ONU, adalah jika ONT hanya untuk melayani
satu pelanggan saja sedangkan ONU dapat melayani beberapa pelanggan
dalam satu kluster, misal untuk perkantoran, pertokoan, mal, dan apartemen

Gambar 5.21 Pemasangan ONT


Sumber: http://blog.dayaciptamandiri.
com/2017_10_22_archive.html

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 133
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.22 Pemasangan ONU


Sumber:https://www.jawaracloud.net/2017/08/membangun-jaringan-
gpon-fiber-optik.html

c. Kabel Pigtail (Pigtail fiber optik)


Kabel Pigtail fiber optik (Pigtail fiber optik) adalah seutas kabel fiber
optik yang hanya memiliki satu buah konektor saja diujungnya, sementara
ujung yang yang satunya tidak ada konektornya.

Gambar 5.23 Kabel Pigtail


Sumber: http://indonesian.outdoorfiberoptikcables.com/sale-
11389598-sc-apc-single-mode-fiber-optik-Pigtail-simplex-duplex-cord-
type-oem.html

Ujung kabel Pigtail ini akan disambungkan dengan kabel fiber optik
yang ujungnya belum memiliki konektor. Biasanya kabel Pigtail di install
di  OTB (Optikal Distribution Box)  dan disambung dengan tarikan kabel
optik yang glondongan  (Loose tube cable/Tight buffered cable) dari kabel
penanggal dengan proses penyambungannya menggunakan tenik splicing
dengan fusion splicer.
d. Patch-cord
Sementara hampir sama dengan Pigtail, jika kabel Pigtail hanya
mempunyai satu konektor. Patch cord  adalah seutas kabel  fiber optik  yang
pada kedua ujung sisinya sudah terpasang konektor.

TEKNIK TRANSMISI
134 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.24 Patch-cord


Sumber:https://www.indiamart.com/
proddetail/armoured-fiber-optik-patch-
cord-16626786891.html

Patch cord digunakan untuk menghubungkan device antara perangkat


dengan perangkat yang lain atau lebih dikenal juga dengan optik jumper.
e. Konektor
Pada jaringan transmisi fiber optik tidak ada kabel fiber optik yang
kedua ujungnya sudah ada kenoktornya. Fiber Optik merupakan jenis
kabel yang terbuat dari kaca yang berbentuk serat kaca yang digunakan
untuk mentransmisikan sebuah data yang berupa cahaya sehingga proses
transfer data pada kabel ini akan sangat cepat dari satu tempat ketempat
lain. Di dalam praktiknya dibutuhkan bermacam-macam konektor yang
disesuaikan dengan kebutuhannya.

Gambar 5.25 Macam-macam Konektor


Sumber: http://platindokaryaprima.com/jenis-konektor-fiber-optik/

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 135
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Sesuai dengan kebutuhannya, ada banyak macam dan jenis konektor yang
dapat dipasang untuk keperluan instalasi kabel serat optik ini, beberapa
jenis konektornya fiber optik, antara lain sebagai berikut.
1) Konektor SC (Subcriber Connector)
Konektor ini digunakan oleh kabel fiber optik dengan mode tunggal.

Gambar 5.26 Konektor SC (Subcriber Connector)


Sumber: https://www.thorlabs.com/newgrouppage9.
cfm?objectgroup_id=1382

2) Konektor ST (Straight Tip) 


Konektor ini mirip dengan konektor BNC, dan biasanya digunakan
untuk kabel firber optik tunggal ataupun multimode.

Gambar 5.27 ST (Straight Tip) 


Sumber:https://sg.rs-online.com/web/p/
fibre-optik-cable/5357339/

3) Konektor LC (Lucent Connector)


Konektor LC ini dipergunakan untuk menghubungkan antara
switch dengan SFP, dan konektor ini dapat digunakan untuk kabel fiber
optik jenis tunggal ataupun multimode.

Gambar 5.28 Konektor LC (Lucent Connector)


Sumber:https://www.fiberoptiks4sale.com/blogs/archive-posts/95147398-fiber-
optik-connectors-tutorial-fiber-termination-fiber-ferrule-polish-types-fiber-
connector-types

TEKNIK TRANSMISI
136 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

4) Konektor FC (Fiber Connector) 


Konektor ini biasanya digunakan untuk jaringan backbone yang
menggunakan kabel fiber optik tunggal. Kabel dengan konektor ini
akan lebih bagus hasilnya jika digunakan dengan transmiter maupun
receiver.

Gambar 5.29 Konektor FC (Fiber Connector)


Sumber: https://www.thorlabs.com/newgrouppage9.
cfm?objectgroup_id=1380

5) Konektor D4 
Jenis konektor ini hampir mirip dengan konektor FC (Fiber
Connector) hanya saja ukurannya yang berbeda dengan ukuran 2 mm
pada bagian ferrulenya.

Gambar 5.30 Konektor D4


Sumber: https://www.fiberoptiks4sale.com/blogs/archive-posts/95147398-
fiber-optik-connectors-tutorial-fiber-termination-fiber-ferrule-polish-types-
fiber-connector-types

6) Konektor SMA (Subminiature version A)


Konektor ini merupakan jenis konektor yang lebih dahulu muncul
dari konektor ST yang sama-sama memiliki penutup dan pelindung.

Gambar 5.31 Konektor SMA (Subminiature version A)


Sumber:https://www.fiberoptiks4sale.com/blogs/archive-posts/95147398-
fiber-optik-connectors-tutorial-fiber-termination-fiber-ferrule-polish-types-
fiber-connector-types

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 137
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

7) Konektor MT-RJ (Mechanical Transfer Registered Jack)


Konektor fiber optik yang terbaru pada saat ini ialah konektor MT-RJ
yang menggunakan model plastik seperti RJ-45 serta instalasi yang
mudah untuk dipasang. 

Gambar 5.32 Konektor MT-RJ (Mechanical Transfer Registered Jack)


Sumber: http://www.aminite.com/bs/proizvod-detalji/mtrj-fiber-
opti%C4%8Dkih-patch-kabel/

f. Fiber Optik Adapter


Fungsinya adalah digunakan untuk melakukan penyambungan atau
menghubungkan 2 buah kabel fiber optik yang satu dengan fiber optik
yang lain yang masing-masing kabel tersebut sudah terpasang konektor
dimasing-masing ujungnya. Optik adapter hibrid  atau  Spesial Adapter
adalah adapter yang digunakan untuk penyambungan kabel fiber optik
yang mempunyai konektor yang berbeda pada kedua ujung fiber optik
yang akan disambung.
1) SC Adapter Fiber Optik

Gambar 5.33 SC Adapter Fiber Optik


Sumber: https://www.exfiber.com/old/product-os/Fiber-Optik-Passive-Component/Fiber-
Optik-Adapter/SC-Fiber-Optik-Adapter-71.html

Untuk jenis SC adapter ini tersedia dalam jenis single mode dan multimode,


serta  simplex  dan  duplex. SC adapter fiber optik dengan perumahan
(housing) plastik, mempunyai beberapa varian warna, yaitu: sebagai
berikut.
a) Hijau untuk APC Single mode dan multimode beige untuk PC.
b) Biru untuk PC Single mode.

TEKNIK TRANSMISI
138 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

2) ST (Straight Tip) Adapter Fiber Optik 

Gambar 5.34 ST Adapter Fiber Optik


Sumber: http://www.fiberoptikcable.com/adp-st-sx-m

ST (Straight Tip) Adapter Fiber Optik  semuanya dengan jenis prinsip


ulir, dengan rumah (housing) terbuat dari logam.
3) LC (Lucent Connector) Adapter Fiber Optik
LC (Lucent Connector) Adapter Fiber Optik ada simpleks LC adapter dan
adapter LC duplex.

Gambar 5.35 LC Adapter Fiber Optik


Sumber:https://www.fiber-optikpatchcables.com/sale-11638317-lc-fiber-optik-
lc-adapter-sm-mm-simplex-duplex-apc-upc-sc-footprint-zirconia-ceramic-
sleeve-good-il.html

Semua rumah (housing) LC  (Lucent Connector) Adapter Fiber Optik


terbuat dari plastik. Fiber optik adapter LC dengan lengan perunggu
untuk multimode dan lengan zirkonia untuk Single mode.
4) FC (Fiber Connector)Adapter Fiber Optik
Ada tiga jenis bentuk/tipe adafter fiber optik FC, tipe persegi, tunggal,
dan ganda tipe D.

Gambar 5.36 FC Adapter Fiber Optik


Sumber: https://www.fibertekfibershop.com/
products/fc-fiber-optik-adapter

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 139
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

MATERI PEMBELAJARAN

Jenis adapter FC ini tersedia dalam jenis  single mode dan


multimode. Semua FC adapter ini dengan rumah (housing) terbuat dari
logam dan lengan (Sleeves) terbuat dari keramik.
5) D4 Adapter Fiber Optik 

Gambar 5.37 D4 Adapter Fiber Optik


Sumber: https://www.prolinkproducts.com/product/d4-to-d4-simplex-
adapter/

6) SMA (Subminiature Version A) Adapter Fiber Optik

Gambar 5.38 SMA (Subminiature Version A) Adapter Fiber Optik


Sumber: https://www.fiberdesign.com/products/fiber-optik-connectors-and-
adapters/fiber-optik-adapters#.XrzRYUQzbIU

7) MT-RJ (Mechanical Transfer Registered Jack) Adapter Fiber Optik

Gambar 5.39 MT-RJ (Mechanical Transfer Registered Jack) Adapter Fiber Optik


Sumber: http://www.tarluz.com/product-details/mtrj-mtrj-fiber-optik-adaptor/

TEKNIK TRANSMISI
140 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

IKR-G JARINGAN FTTH


A. Tujuan
1. Peserta didik dapat memasang kabel pada IKR (Instalasi Kabel Rumah)
2. Peserta didik dapat memasang kabel pada IKG (Instalasi Kabel Gedung)
B. Definisi umum
1. Dalam kondisi tertentu instalasi kabel yang dipasang pada IKR/IKG hanya
kabel UTP dan kabel telepon serta kabel power listrik.
2. Pada jaringan IKR/IKG (Instalasi jaringan kabel dirumah/gedung
pelanggan), adalah mencakup kabel fiber optik, kabel telepon, dan kabel
data lengkap dengan soket terminal dan roset serta sumber instalasi
listrik.
C. Kebutuhan Alat dan Bahan dalam IKR
1. Kebutuhan bahan dalam IKR
a. Kabel drop fiber optik (drop core)
b. Kabel fiber optik indoor
c. Kabel UTP
d. Kabel telepon
e. Soket
f. Sumber listrik
g. Roset
h. Klem kabel
i. Konektor Rj 45
j. Konektor telepon Rj 11
k. ONT
l. Set Top Boks
m. OTB
n. Pathcord
o. Pigtail
p. Sekrup
q. Fisher
r. Kabel HDMI
s. Kabel RCA
2. Kebutuhan peralatan
a. Bor listrik
b. Obeng plus
c. Obeng minus
d. Tang patong
e. Cutter
f. Fusion splicer beserta peralatanya
g. Tangga
h. Tang potong
i. Tang crimping
j. LAN thester
k. Fault Locator/OptikalFiber Identifier

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 141
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

D. Metode instalasi IKR-G


1. Cara tanam
2. Cara tempel
E. Gambar kerja

F. Langkah langkah instalasi


Gambar denah ruang dan rencana tata letak perangkat yang akan
dipasang beserta ukuranya agar bisa merekap keperluan bahan yang akan
dipasang. Tentukan jalur kabel yang akan dilalui dengan melihat denah ruang
yang akan diinstalasi!
1. Instalasi Optikal Termination Block (OTB)
Optikal Termination Block (OTB) terdiri dari 2 (dua) bagian utama,
yaitu bagian yang menuju ODF dan bagian yang menuju perangkat. Optikal
Termination Block (OTB) adalah merupakan tempat titik terminasi atau
titik sambung antara kabel fiber optik dari perangkat ODF dengan
kabel fiber optik dari perangkat akses, sentral atau transmisi/backbone.
Sambungan dari OTB ke ODF atau dari OTB ke perangkat disambungkan
dengan patchcord atau indoor cable. Sedangkan fungsi dari patchord dan
indoor cable, yaitu sebagai berikut.
a. Patchcord digunakan jika jarak dari OTB dengan ODF, jarak OTB ke
perangkat atau dari ODF ke perangkat kurang dari 25 meter. Dan
penarikannya atau pemasangan kabel patchcord harus dilindungi
oleh flexible pipe (Tray) cable (Patch) cord guide.
b. Indoor cable (Tie) Line atau Pathcord bundle dipakai bila jarak OTB
dengan ODF, jarak OTB ke perangkat atau dari ODF ke perangkat lebih
dari 25 meter. Penarikan atau pemasangan kabel patchcord harus
dilindungi oleh Tray cable (Wire Mesh).
Untuk Optikal Termination Block (OTB) ini adalah dipasang di dalam
ruangan perangkat yang dipasang menempel pada dinding atau di dalam
rack perangkat.

TEKNIK TRANSMISI
142 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

a. Pemasangan Perangkat Optikal Termination Block (OTB)


Pertimbangan-pertimbangan di dalam pemilihan lokasi untuk
penempatan/pemasangan perangkat OTB di antaranya sebagai
berikut.
1) Untuk pemilihan ruangan yang akan dipasangi OTB harus
direncanakan secara terpadu dengan perangkat yang lainnya.
2) Untuk penempatan OTB harus dipasang teratur dan berurutan
disesuaikan kebutuhan.
3) Lokasi OTB dipilih pada tempat yang aman, mudah dijangkau,
serta tidak mengganggu aktifitas pengguna
4) OTB dipasang pada ruangan yang bersih, sirkulasi udara bagus
dan apabila dipasang ditembok maka cari yang kondisi temboknya
yang kuat.
5) Pemasangan OTB sebaiknya dekat dengan perangkatyaitu
untuk mengurangi rugi-rugi transmisi dan patchcord tidak terlalu
panjang.
6) Jika memungkinkan sedapat miungkin pemasangan OTB
diusahakan sedekat mungkin dengan jalur kabel yang keluar
ruangan.
7) Perangkat OTB adalah termasuk perangkat indoor yang dipasang
di dinding.
8) Untuk langkah-langkah pemasangan perangkat OTB, di antaranya
sebagai berikut.
a) Pilih dinding yang sekiranya tidak akan dipasangi sesuatu!
b) Dinding yang telah ditentukan dibor sesuai dengan ukuran
dan posisi lubang rack OTB!
c) Pasang dinabolt sesuai ukuran lubang pada OTB!
d) Pasang rak OTB menggunakan baut y a n g sesuai ukuran,
dan pastikan rak OTB benar-benar terpasang dengan kuat!
e) Pasang perangkat OTB pada rak dengan menggunakan mur/
baut dan pastikan OTB terpasang dengan kuat dan kokoh
pada rak!
f) OTB dipasang pada rangka rak (Rak 19”) pada space yang
kosong dan tidak menganggu operasional perangkat lain
dengan menggunakan mur/baut yang sesuai dengan
ukuranya!
g) Pastikan OTB telah terpasang dengan kuat dan kokoh!
b. Instalasi kabel fiber optik pada Optikal Termination Block (OTB)
Prosedur terminasi kabel pada perangkat OTB adalah sebagai berikut.
1) Pelajari gambar kerja terlebih dahulu!
2) Persiapkan perlatan dan bahan yang akan dipergunakan!
3) Tarik kabel fiber optik dengan teliti dan hati-hati dari perangkat
menuju OTB. Kabel jangan sampai tertekuk patah!
4) Perhatikan jalur kabel agar melalui rute yang ada sesuai
rancangan gambar!

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 143
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

5) Pada rute-rute membelok, kabel aturlah dengan rapi agar tidak


terjadi tekukan atau patahan yang menyebabkan bending pada
serat optik!
6) Di bagian sisi belakang (Rear) OTB, terminasikan Pigtail yang
di splice dengan kabel indoor, sesuai dengan urutan core dan
jangan sampai salah dan tertukar posisi serat!
7) Atur dengan rapi slack Pigtail atau slack core di tempat yang
tersedia!
8) Di bagian sisi depan (Front) OTB, terminasikan konektor patchcord
yang berasal dari perangkat dan jangan sampai salah!
9) Untuk penomoran port-port di OTB diatur dari kiri atas ke kanan,
selanjutnya pindah ke row di bawahnya jangan sampai terbalik!
10) Ujung dari kabel yang masuk ke OTB ikatlah atau terminasikan
di kabel holder!
11) Pada penyambungan antara bagian in dan bagian out baik
dari OTB ke perangkat maupun dari OTB ke ODF menggunakan
pathcord.
2. Instalasi Optikal Network Termination (ONT)
Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam pemasangan atau instalasi ONT
di dalam rumah pelanggan, yaitu sebagai berikut.
a. Karena instalasi ONT ini berada dikawasan/area pelanggan, maka
untuk pemasangan ONT ini harus seizin, sepengetahuan, dan
persetujuan pemilik rumah. Sesuai dengan permintaan pelangga tapi
tetap menggunakan prosedur pemasangan perangkat.
b. ONT sedapat mungkin harus dipasang dekat dengan catuan daya
listrik.
c. Pergunakan panjang kabel listrik yang diperlukan dari ONT dan STB
ke jalur sumber daya listrik terdekat dan berilah opsi pilihan soket
atau roset tanam atau temple sesuai dengan persetujuan pelanggan.
d. Instalasilah kabel listrik dengan rapi dan baik.
e. Usahakan untuk penempatan letak posisi ONT jika memungkinkan
sedekat mungkin dengan terminal yang dibutuhkan oleh pelanggan
seperti pesawat telepon, Personal Komputer (PC), televisi digital dan
Setup Boks (STB).
f. Jika jarak ke terminal pelanggan cukup jauh, lindungilah kabel
yang keluar dari ONT dengan pipa PVC kabel dengan baik dan rapi.
Pemasangan pipa boleh model tempel ataupun model tanam sesuai
persetujuan pelanggan.
g. Untuk instalasi ONT yang dipasang di luar rumah, misal digarasi atau
teras rumah, pastikan posisi ONT harus terlindungi dari gangguan
cuaca, phisik maupun nonphisik, misal harus terlindungi dari cuaca
hujan dan panas, posisi tidak menggangu aktifitas pelanggan.
h. Konektor yang masuk ke port input ONT berupa kabel path cord.
i. Dari Roset Optik kabel indoor, dari OTP adalah kabel drop.
j. Kalau yang dari ODP sesuai dengan kondisi di lapangan.

TEKNIK TRANSMISI
144 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

Untuk lebih detail cara instalasi pemasangan ONT, di antaranya sebagai


berikut.
a. Pada prinsipnya, untuk penempatan atau pemasangan ONT dapat
ditempatkan di atas meja atau rak atau bisa juga di tempelkan di
dinding, melihat situasi dan kondisi dirumah pelanggan atau sesuai
persetujuan dari pelanggan.
b. Sedang khusus untuk penempatan atau pemasangan ONT pada
dinding minimal ketinggiannya adalah 40 cm dari permukaan lantai.
c. Untuk koneksi inputnya dari ONT ke roset menggunakan kabel patch
cord.
d. Untuk koneksi input ONT yang berasal dari OTP atau ODP dapat
menggunakan fast connector atau dengan proses penyambungan
splicing dengan menggunakan Pigtail SC-UPC.
e. Untuk port input ONT dapat berasal dari Roset, OTP, atau dari ODP.
3. Instalasi Roset
Langkah-langkah yang harus diperhatikan di dalam pemasangan perangkat
Roset Optik, di antaranya sebagai berikut.
a. Pilihlah jenis roset yang akan dipasang, bisa berupa roset tempel atau
roset tanam.
b. Pastikan posisi pemasangan roset optik harus aman terlindungi dari
berbagai macam gangguan.
c. Pastikan posisi pemasangan roset optik sedapat mungkin dekat
dengan tempat/jalur untuk kabel indoor/drop.
d. Di dalam pemasangan roset harus memperhatikan nilai estetika dan
memberikan kemudahan petugas dalam bekerja.
e. Ukurlah ketinggian pemasangan roset optik di dinding disesuaikan
dengan kondisi lapangan dan pelanggan minimal 40 cm dari
permukaan lantai.
Secara detail cara menginstalasi Roset Optik. di antaranya adalah sebagai
berikut.
a. Pasang Roset dengan rapi, kuat, dan kokoh ditempat yang telah
ditentukan sesuai posisi yang dikehendaki oleh pelanggan, baik
dengan sistim tanam atau sistim temple!
b. Masukan ujung kabel input Roset (kabel drop atau kabel indoor)
melalui jalur input kabel pada Roset!
c. Terminasilah kabel fiber optik indoor dari OTP atau kabel drop dari
ODP ke Roset Optik dapat menggunakan fast connector atau splicing
dengan menggunakan Pigtail SC!
d. Untuk keperluan maintenance maka di Roset Optik diperlukan adanya
slack kabel sepanjang 1 (satu) meter atau sesuai dengan kapasitas
managemen kabel di roset!
e. Gulunglah dengan rapi Slack kabel tersebut pada tempatnya yang
sudah ada di dalam!
f. Sedangkan untuk port output dari Roset ke ONT menggunakan kabel
patch cord.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 145
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

LEMBAR PRAKTIKUM

4. Instalasi Splitter
Di dalam pemasangan atau penempatan splitter, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.
a. Untuk keperluan jaringan FCL splitter dapat ditempatkan di ODF.
b. Pemasangan splitter dapat dilakukan di ODC dan ODP.
c. Untuk pengembangan kedepan, penempatan pemasangan splitter
harus direncanakan secara terpad.
Beberapa cara pemasangan passive spliter di perangkat ODF, ODC, atau
ODP, yaitu sebagai berikut.
a. Tentukan tempat atau posisi di mana splitter akan dipasang dengan
memperhatikan estetika!
b. Pasangkanlah perangkat splitter pada tempatnya yang telah
disediakan baik di ODF, ODC, maupun ODP!
c. Perhitungkan tingkat bending radius (radius bengkokan) dari Pigtail
splitter!
d. Pada pemasangan di ODF koneksikan input splitter ke port arah
Equipment/perangkat aktif (OLT) sedangkan untuk output splitternya
disambungkan ke arah kabel Feeder (OSP).
e. Untuk pemasangan di ODC koneksikan input splitter ke port arah
kabel feeder sedangkat untuk output splitternya disambungkan ke
arah kabel distribusi.
f. Sedangkan untuk pemasangan di ODP, input splitter dengan proses
splicing ke core kabel distribusi sedangkat konektor output splitter
di terminasikan/dikoneksikan ke port kabel drop pada ODP.

CONTOH SOAL

A. Terangkan urutan dan jelaskan langkah-langkah di dalam pemasangan


instalasi ODC Indoor dan Outdoor!
Penyelesaian:
Langkah-langkah urutan pemasangan perangkat ODC Indoor secara umum di
antaranya sebagai berikut.
1. Buatlah lantai cor/beton yang kuat dan rata.
2. Untuk prosedur di dalam pembuatan TUGAS MANDIRI
pondasi ODC mengacu kepada cara
pembuatan pondasi ODC outdoor.
3. Pasang dina bolt di lantai sesuai posisi dudukan ODC.
4. Pasang perangkat ODC pada posisinya dengan kokoh rata dan tidak miring.
5. Untuk mengangkat ODC pergunakan alat bantu seperti pengungkit, katrol
atau alat lainnnya.
6. Untuk keamanan dari tegangan listrik berlebih atau induksi medan
elektromagnetik maka harus dipasang sistem grounding pada perangkat
ODC dan bodi perangkat.

TEKNIK TRANSMISI
146 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CONTOH SOAL

Sedangkan langkah-langkah secara umum untuk pemasangan perangkat ODC


Outdoor di antaranya sebagai berikut.
1. Buat pondasi cor beton untuk dudukan ODC sesuai dengan ukuran ODC
yang akan dipasang.
2. Komposisi kontruksi pondasi harus kuat dan rata terbuat dari beton cor.
3. Pasang sekalian baut sesuai ukuran lubang di ODC biar tidak perlu
memakai dinabolt.
4. Untuk mengantisipasi agar air hujan tidak masuk ke ruang dalam ODC
maka permukaan atas pondasi bagian paling luar kabinet ODC harus
dibuat miring minimal 15 derajat.
5. Setelah pondasi kering pasang perangkat ODC pada posisinya dengan
kokoh dan tidak miring.
6. Karena beban berat dari perangkat ODC, maka untuk mengangkat
perangkat ODC pergunakan alat bantu seperti pengungkit, katrol atau alat
lainnnya.
7. Pada setiap perangkat yang dipasang harus terpasang sistem pembumian
atau grounding pada perangkat ODC juga bodi ODC.

CAKRAWALA

TEKNOLOGI MASA DEPAN ANTARA TANTANGAN DAN TREN

Berbicara mengenai perubahan dan inovasi, kita tidak daoat terlepas


dari masalah digitalisasi dan teknologi masa depan, khususnya di bidang
telekomunikasi. Karena pada dasarnya manusia tak akan pernah berhenti
bereksplorasi, manusia tidak akan puas untuk tidak menemukan dan menciptakan
hal-hal baru, khususnya di bidang teknologi. Dari awal manusia hanya bersifat
pemakai teknologi menjadi manusia berkarakter menciptakan hal baru-hal baru.
Perubahan disemua sektor akan cepat terjadi dalam budaya pola kehidupan
manusia dari budaya kerja, kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat,
perekonomian, norma sosial, dan politik karena seiring makin tingginya
pengadopsian teknologi kecerdasan buatan, teknologi 5G, komputasi awan
(cloud computing), yaitu internet sebagai pusat pengelolaan data, dan aplikasi,
serta sejumlah teknologi berkembang lainnya.
Kekawatiran manusia akan dampak kemajuan teknologi yang tanpa batas
memang perlu dikawatirkan, apalagi ketika teknologi dimanfaatkan untuk
saling menjatuhkan, terutama jika disalahgunakan untuk berperang. Kemajuan
teknologi bukanlah hal yang perlu atau yang harus dikhawatirkan asalkan masih
dalam batas dan koridor syarat keilmuan yang dipersyaratkan dan dimanfaatkan
demi untuk kesejahteraan umat manusia. Di awal mungkin memang akan
menyulitkan, membutuhkan waktu untuk mempelajari karena setiap sesuatu hal
baru pasti membutuhkan adaptasi untuk menyesuaikan teknologi yang berlaku.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 147
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CAKRAWALA

Semuanya pasti bisa dilakukan, hanya butuh berproses dan waktu juga
kemauan untuk mempelajarinya. Salah satu prosesnya bisa kita lakukan dengan
mulai dari mencari tahu dan belajar soal teknologi masa depan tersebut,
mempelajari cara dan prinsip kerjanya. Melalui berbagai literasi dan catatan-
catatan penjelasan ilmiah,mengikuti seminar dan workshop teknologi.
Impian dan keinginan yang kuat dan kebutuhan yang terus berubah lagi,
membuat manusia tidak puas dengan apa yang telah ada. Ditambah lagi dengan
adanya kemajuan informasi yang tanpa batasan, kemudahan akses informasi
dan terus meningkatnya dunia keilmuan, yang mendorong manusia untuk
berkembang ke arah yang semakin baik.Perkembangan teknologi masa depan
yang begitu pesat akan memunculkan beberapa perubahan dikehidupan umat
manusia, di antaranya sebagai berikut ini.
A. Kemungkinan di Era Teknologi Mas Depan
Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat. Teknologi saat ini adalah
hasil karya dan hasil dari menciptakan mimpi-mimpi, karena membicarakan
tentang masa depan adalah berarti berbicara tentang sesuatu yang akan
datang dan belum terjadi dan identik dengan apa yang manusia impikan.
Ditambah lagi dengan kemampuan dan keinginan manusia yang kuat yang
selalu tidak mau berpuas diri untuk menjadi lebih baik, menciptakan dn
membuat adanya inovasi dan perubahan.
Dari impian, ditambah kemampuan, keinginan yang kuat dan ditambah
untuk bertahan hidup, akhirnya menghasilkan suatu inovasi atau perubahan.
Inovasi-inovasi membuat berbagai kemungkinan hal-hal yang baru yang
perlu kita hadapi dan memaksa diri kita untuk beradaptasi mengikutinya.
Semakin kedepan ada teknologi-teknologi yang baru tercipta, ada
teknologi dari hasil modifikasi dari teknologi yang sudah ada dan ada juga
teknologi ari hasil pengembangan dari teknologi yang sudah ada.
B. Munculnya Berbagai Pekerjaan Baru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evolusi industri adalah sebuah
perubahan radikal dalam usaha mencapai produksi dengan menggunakan
mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun untuk tenaga pemroses.
Revolusi industri diawali dari Revolusi Industri 1.0, yaitu pada rentang tahun
1750-1850 yang ditandai dengan tenga manusia digantikan oleh tenaga
mesin. Revolusi Industri 2.0 berlangsung pada akhir abad ke-19 sampai
dengan awal abad 20, ditandai dengan penggantian mesin uap oleh tenaga
listrik. Revolusi Industri 3.0 berlangsung pada akhir abad 20 ditandai dengan
kemunculan internet dan komputer.
Saat ini kita mengenal dengan istilah revolusi industri 4.0, yang
berlangsung pada awal abad 21 yang ditandai dengan adanya internet of
things, big data, artificial intelligence, human machine interface, robotic
and sensor technology, 3d printing technology. Hal yang cukup menjadi cirri
khas evolusi industri 4.0 adalah di mana salah satu cirinya adalah kemajuan
teknologi dan era digitalisasi. Digitalisasi dapat dan sangat mungkin terjadi
di berbagai sektor. Awalnya memang mengkhawatirkan, karena digitalisasi
membuat kerja manusia tergantikan.

TEKNIK TRANSMISI
148 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CAKRAWALA

Akan tetapi jangan khawatir, karena tertutupnya pekerjaan manusia,


bukan berarti tertutup begitu saja. Akan banyak pekerjaan baru yang muncul,
tentunya yang berkaitan dengan teknologi. Hal itu karena, secanggih-
canggihnya teknologi, ia tetap buatan manusia. Di mana saat terjadi
kesalahan atau kerusakan, manusialah yang tetap bisa memperbaikinya.
C. Tuntutan Keterampilan dan Kemampuan Baru
Dengan akan adanya pekerjaan-pekerjaan baru hal itu membuat
atau bahkan menuntut kita untuk memiliki keterampilan yang baru
juga mengikuti perkembangan yang terjadi. Minimal kita beradaptasi
untuk mempelajari teknologi baru tersebut, biarpun tidak mampu untuk
menciptakan teknologi yang baru. Jika kita tidak mau tertinggal dan kalah
dengan kepesatan kemajuan teknologi dan digitalisasi tersebut, maka kita
harus segera secepatnya mengakrabkan diri dan menaklukannya. Semakin
cepat kemampuan daya adaptasi dan kemampuan kita menganalisa
kebutuhan akan kemampuan tertentu, membuat kita tidak perlu khawatir dan
takut dengan berbagai kemajuan zaman. Kita akan sanggup untuk bersaing.
D. Manusia Bekerja Berdampingan dengan Robot dan Mesin
Kita juga harus mempersiapkan diri dan memperhatikan kemampuan
kita untuk bekerja bersama robot. Membuat kita berkerja berdampingan
dengan robot dan membuat mereka sebagai pihak yang bisa memudahkan
pekerjaan kita. Kita latihan bekerja dengan robot yang tidak bisa mengenal
sakit tidak mengenal lelah.
E. Teknologi Masa Depan
Kedepan, teknologi akan sulit untuk diprediksi walaupun sudah jelas
kelihatannya.Untuk tren dan kemungkinan jenis-jenis teknologi yang akan
hadir di masa depan, kepastian waktunya sangat tidak menentu, belum pasti,
masa depan yang dimaksud tidaklah harus sepuluh tahun mendatang, bisa
lebih cepat dari pada itu, atau bahkan tahun depan kita sudah menemuinya.
F. Tata Kelola Global
Terkait pada tata kelola global yang akan berubah ke arah digital, bisa
berbentuk dalam hal pengelolaan keuangan, hingga pemeritahan. Kondisi
ini akan memanfaatkan big data dalam menjalankan berbagai kebutuhan
pengelolaannya.
G. Komunikasi Tanpa Batas
Untuk di masa depan yang akan menjadi tren dari teknologi adalah di
bidang komunikasi yang semakin mudah, tanpa batas, dan bebas hambatan.
Di bidang telekomunikasi banyak sektor yang akan saling berkaitan,
mempengaruhi dan saling mendukung terjadinya kelancaran komunikasi ini.
Contohnya di bidang inovasi big data dan penggunaannya, hingga teknologi
informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Diciptakannya peralatan-
peralatan yang lebih modern dan canggih, sehingga tidak ada lagi batasan
wilayah atau waktu untuk saling melakukan komunikasi dan bertukar
informasi.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 149
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CAKRAWALA

H. Jaringan 5G
Disaat ini sebagian besar masyarakat masih menggunakan jaringan 4G
untuk mengakses internet dan berkomunikasi. Untuk kecepatan sudah baik
tapi kita terus melakukan inovasi. Gelaran 5G diprediksi bisa dirasakan dan
digunakan di tahun 2025, tapi ia baru bisa menjangkau 58% dari populasi
manusia yang ada. Diharapkan jaringan ini akan lebih cepat dari jaringan
sebelumnya.
I. Transportasi Cerdas
Saat ini kita sudah familiar dengan perangkat smartphone,  nanti
kedepannya kecerdasan itu juga akan menular pada hal lain, seperti
pada bidang transportasi. Untuk teknologi di masa depan dalam bidang
transportasi memungkinkan adanya keterkaitan dan saling mendukung
antara transpotasi, infrastruktur dan manusia. Membuat semuanya menjadi
lebih mudah, lebih efisien dan diharapkan bebas hambatan karena semuanya
terkoneksi secara digital.
J. Simbiotik Economi
Akan ada jalinan atau terbangunnya sinergi atau simbiosis yang kuat
dalam berbagai sektor. Kegiatan ekonomi tersebut akan saling berkaitan
dan saling menguntungkan. Hal tersebut akan berdampak pada kekuatan
disektor ekonomi.
K. Augmented Creativity Technology
Augmented creativity technology adalah suatu teknologi atau terobosan
yang nantinya akan menjadi jembatan antara pekerjaan di dunia nyata
dengan pengalaman digital. Augmented creativity technology yaitu semacam
aplikasi yang akan menggabungkan antara interaksi, kreativitas dan
digital. Ia akan bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sains,
teknologi, seni dan lainnya. Diprediksikan kedepan akan semakin banyak
perusahaan yang menggunakannya dan memanfaatkannya aplikasi ini untuk
mendukung eksistensi perusahaan tersebut. Teknologi masa depan satu ini
bisa menggabungkan berbagai hal, seperti konsep, komputer program, dan
ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang dan sektor.
L. Teknologi Masa Depan
Perkembangan dunia di bidang ilmu pengetahuan, sains, teknologi dan
telekomunikasi, selalu direncanakan oleh para ilmuwan, atau bahkan sudah
diproses oleh mereka untuk menghasilkan teknologi-teknologi terbaru.
Di bawah ini adalah beberapa contoh dari teknologi di masa depan
yang akan ada dan tengah dalam proses pembuatan.
1. Self Driving Car
Secara bahasa, maka kita akan memahami maksudnya adalah
mobil yang dapat berkendara sendiri tanpa supir. Seperti yang sudah
dibahas di bagian teknologi pintar, sangat mungkin nantinya kita tidak
membutuhkan supir untuk berkendara. Konsepnya adalah berkendara
dengan bantuan komputer untuk mengendalikannya. Namun, itu semua
tetap tidak sepenuhnya otomatis. Manusia tetap harus mengatur secara
digital perjalanan mobil tersebut.

TEKNIK TRANSMISI
150 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

CAKRAWALA

2. Jasa transfortasi udara atau transfortasi penerbangan dengan drone


Drone atau pesawat tanpa awak merupakan inovasi yang lahir
dari kemajuan teknologi yang pada awalnya hanya untuk pemakaian
dikalangan militer. Saat ini penggunaan drone masih mencakup untuk
dunia fotografer untuk pengambilan gambar atau video yang sulit
terjangkau. Untuk dunia militer memanfaatkan kemampuan drone untuk
pemetaan, pesawat tempur, pesawat mata-mata, dan untuk misi di
daerah berbahaya. Tapi tidak menutup kemungkinan pada masa ke depan
drone dipakai secara komersil untuk mengangkut penumpang atau jasa
membawa barang.
Teknologi masa depan antara tantangan dan tren adalah pemanfaatan secara
bijak pemakaian teknologi tanpa terlepas dari budaya dan norma yang berlaku,
tanpa harus merusak alam dan lingkungan hidup, tanpa harus saling bermusuhan
antar umat manusia. Biarlah teknologi berkembang sesuai zamannya untuk bisa
dipergunakan oleh umat manusia.

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan dan pemahanan lebih jauh tentang penyambungan


kabel serat optik, kalian dapat mempelajari secara mandiri melalui internet,
membaca literatur majalah, buku dan majalah. Di internet kalian bisa mempelajari
lebih jauh materi tentang kabel indoor dan outdoor serat optik tersebut disertai
penjelasannya. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah
wawasan dan pemahaman kalian tentang kabel indoor dan outdoor adalah
sebagai berikut. https://www.youtube.com/watch?v=eA4f4-F3yWo
Atau dengan QR code sebagai berikut.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 151
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

RANGKUMAN

Sebuah sistem komunikasi tentu tidak hanya didukung oleh satu atau
dua komponen atau perangkat saja. Media transmisi adalah media yang
menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak
yang cukup jauh.
Di dalam jaringan lokal fiber optik terdapat 2 (dua) perangkat aktif.
Perangkat aktif yang satu dipasang di central Office dan yang satunya lagi
dipasang di dekat lokasi pelanggan (customer).
Kabel fiber optik dibagi menjadi dua sistem, kabel out door dan kabel
indoor. Peralatan atau perangkat yang termasuk di dalam perangkat indoor di
antaranya OLT, FTM/ODF, OTB, Splitter, Roset, dan ONT. Adapun yang termasuk
perangkat outdoor perangkat yang terpasang di luar/di lapangan di antaranya
adalah ODC, ODP, dan OTP.
Di dalam pemasangan perangkat indoor harus memperhatikan persyaratan-
persyaratan yang berlaku, sebagai berikut.
1. Perangkat indoor dipasang harus mudah dijangkau dan tidak mengganggu
perangkat existing (bila ada), posisi harus mudah di dalam pemasangan atau
perbaikan.
2. Terdapat name plate yang jelas dari perangkat tersebut.
3. Untuk perangkat tersebut harus dipasang secara teratur/berurutan sesuai
SOP dengan dokumen survei dan dokumen manual instalasi dari perangkat
tersebut.
4. Di dalam penempatan atau pemasangan perangkat-perangkat diatur
sedemikian rupa sehingga tersedia ruang yang cukup untuk kegiatan operasi
dan pemeliharan, serta tidak berada di bawah tetesan air kondensasi AC dan
terlindung dari kemungkian terkena air hujan.
5. Semua perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi
estetika keindahan.
6. Semua perangkat harus tergrounding dengan baik. Grounding dan
perangkatnya harus terintegrasi/terhubung dengan sistem grounding
perangkat telekomunikasi lainnya.
7. Besarnya tahanan grounding maksimum 3 Ohm. Instalasi kabel grounding
harus tertata rapi terpisah dengan instalasi kelistrikan. Kabel grounding
direkomendasikan yang mempunyai jaket PE dengan diameter yang sesuai.
8. Setelah rak utama dipasang barulah sub rack dan modul-modul bisa dipasang.
Pemasangan dengan urut dan sempurna.
9. Persyaratan umum di dalam pemasangan modul adalah sebagai berikut.
a. Penanganan modul harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti.
b. Untuk keselamatan kerja, sebelum memasang dan mencabut modul,
petugas harus memakai gelang ani listrik statis untuk keamanan
perangkat dari listrik statis ketubuh manusia dan terhubung dengan
sistem grounding perangkat, memakai sepatu isolator karena modul
sangat sensitif dengan elektrostatik.

TEKNIK TRANSMISI
152 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

RANGKUMAN

c. Pada modul yang terpasang harus di pasang name plate dengan jelas
menerangkan spesifikasi dari modul tersebut.
d. Di dalam pemasangan modul harus terpasang tepat pada slotnya
dan konektor modul pastikan benar-benar sudah terhubung dengan
konektor pada backplane.
e. Pada slot-slot yang kosong yang belum terpakai harus dipasang penutup
agar tidak ada debu dan kotoran yang masuk.
10. Untuk jalur kabel catu daya kelistrikan, kabel tembaga kelistrikan harus
terpisah dengan j alur kabel fiber optik untuk menghindari medan
electromagnet dari kelistrikan tersebut dan kabel harus diikat rapi dengan
cable ties pada cable tray.
11. Untuk jarak pemasangan pengikat cable ties pada cable tray atau tersebut
sekitar 50 cm untuk alur vertikal dan 100 cm untuk alur horisontal.
12. Untuk jumlah kabel yang banyak harus menggunakan benang montage.
13. Instalasi harus dipasang cable tray, wire mesh atau yang lainnya sesuai
dengan kondisi dan untuk kemudahan operasi dan pemeliharaan serta
menjaga estetika jika perangkat dipasang untuk ruangan yang terpisah
untuk perangkat yang satu dengan perangkat lainnya.
Hal atau persyaratan-persyaratan umum di dalam pemasangan perangkat
outdoor adalah sebagai berikut.
1. Perangkat yang terpasang didekat persimpangan jalan, jarak minimal adalah
5 meter dari sudut jalan, dan dari pinggir jalan jarak minimal adalah 1 meter,
hal ini adalah untuk mengantisipasi perubahan infrastruktur jalan dan
mngurangi gangguan terhadap para pengguna jalan.
2. Perangkat-perangkat outdoor dikemas dalam almari kabinet yang terbuat dari
logam,yang membuat suhu di dalam kabinet akan panas, untuk itu ventilasi
udara kabinet tidak boleh tertutup, apabila perlu dipasang fan tambahan
agar temperatur di dalam kabinet tidak terlalu panas (suhu di dalam kabinet
direkomendasikan maksimum 30 derajat Celcius).
3. Perangkat harus terpasang dengan kokoh, tidak miring dan memenuhi
estetika keindahan serta dilengkapi dengan grounding yang baik, baik
grounding perangkat maupun grounding bodi.
4. Harus diperhatikan, apabila karena suatu hal kabinet harus ditempatkan
dihalaman atau lahan penduduk atau halaman kantor, maka harus mendapat
ijin tertulis terlebih dahulu dari pemilik lahan yang bersangkutan dan tetap
mengutamakan estetika jangan sampai menggangu kenyaman pemilik lahan.
5. Harus diperhatikan juga, jika di dalam satu lokasi ada lebih dari satu perangkat
outdoor yang terpasang maka penempatannya harus memperhatikan
kemudahan di dalam operasional, estetika, keindahan, kenyamanan, dan
juga harus diperhatikan dari sisi keamanan.

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 153
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

TUGAS MANDIRI

Merancang dan mendesign pemasangan kabel indoor di rumah pelanggan

Kebutuhan akses internet dimasyarakat saat ini semakin meningkat. Oleh


karena itu, penyedia layanan internet berlomba-lomba memberikan layanan
yang maksimal kepada calon pelanggannya. Salah satunya adalah pemasangan
instalasi rumah yang baik, indah secara estetika dan aman perangkat dan
pemakainya. Sehubungan dengan hal tersebut, buatlah gambar rancangan atau
design pemasangan kabel indoor di sebuah ruang keluarga, sesuai dengan syarat-
syarat instalasi rumah! Buatlah juga daftar kebutuhan bahan yang dibutuhkan
sesuai dengan rancang ruang yang akan dipasang instalasi!

PENILAIAN AKHIR BAB

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas!


1. Jelaskan yang dimaksud media tranmisi dan jelaskan fungsi media transmisi!
2. Jelaskan letak posisi dari FTTH!
3. Sebutkan perangkat-perangkat aktif dari FTTH!
4. Sebutkan 4 segment perangkat-perangkat pasif dari FTTH!
5. Kabel feeder yang menghubungkan dari ODP ke ODC adalah segmen....
6. Jelaskan fungsi dari OLT!
7. Terangkan peralatan yang mempunyai fungsi sebagai pengubah sinyal optik
menjadi sinyal elektrik dan sebagai alat demultiplex!
8. Jelaskan fungsi dari kabel feeder FO!
9. Jelaskan yang dimaksud sarana sambung fiber optik outdoor ODC!
10. Ditinjau dari jenis instalasinya maka jenis kabel feeder terdiri dari beberapa
macam, sebutkan!

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ke lima, telah dipahami tentang Kabel Fiber


Optik Outdoor dan Indoor komunikasi fiber optik. Dari semua materi yang telah
dijelaskan pada bab ke lima ini, coba Anda diskusikan dengan teman dan guru
pengampu Anda mengenai materi yang belum dipahami, karena pemahaman
Kabel Fiber Optik Outdoor dan Indoor pada komunikasi fiber optik yang telah
dipelajari sebagai konsep dasar untuk memahami dalam mengklasifikasikan alat
dan bahan instalasi kabel fiber optik Outdoor dan Indor dan menerapkan alat dan
bahan instalasi kabel fiber optik Outdoor Indoor!

TEKNIK TRANSMISI
154 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP PENILAIAN AKHIR


SEMESTER GENAP

A. Pilihan Ganda
Kerjakan soal di bawah ini dengan memilih jawaban a, b, c, d, atau e yang
merupakan jawaban yang paling benar!
1. Di bawah ini adalah media transmisi fisik, kecuali….
a. Udara
b. Fiber optik
c. Tembaga
d. Kawat koaksial
e. Kawat baja

2. Media transmisi fisik menurut jenis dan penggunaanya adalah di bawah ini,
kecuali….
a. Open wire cable
b. Pair cable
c. Coaxial cable
d. Kombinasi pair cable dan coaxial cable
e. Drop wire

3. Ground Wave, Space Wave, Guide Wave, dan Sky Wave adalah bagian-bagian
dari …..
a. Media transmis fisik
b. Media transmisi nonfisik dengan menggunakan gelombang elektromagnetik
c. Media transmisi fisik dengan menggunakan gelombang elektromagnetik
d. Media gabungan dari media fisik dan nonfisik
e. Media elektromagnetik

4. Prinsip kerja dari serat optik ini adalah sinyal awal/source yang berbentuk
sinyal listrik ini pada transmiter diubah menjadi gelombang-gelombang cahaya.
Sedangkan perangkat yang digunakan untuk mengubah sinyal tersebut
adalah….
a. Transmitter
b. Receiver
c. Transducer Elektrooptik
d. Transducer Optoelektronika
e. Repeater

5. Komponen utama dalam di dalam komunikasi fiber optik yaitu di bawah ini,
kecuali...
a. Cahaya pembawa informasi
b. Pemancar optik (Optikal Transmiter)
c. Kabel serat optik
d. Penguat sinyal (Optikal regenerator/amplifier/repeater) dan Penerima
(Optikal receiver)
e. konektor

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 155
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP

6. Sedangkan peralatan untuk mengubah kembali sinyal optik ke sinyal elektris


adalah…
a. Transmiter
b. Receiver
c. transducer elektrooptika
d. transducer Optoelektronika
e. repeater

7. Fungsi dari repeater adalah…


a. Untuk meningkatkan atau memperkuat gelombang cahaya yang telah
mengalami redaman sepanjang perjalanannya sampai ketempat tujuanya.
b. Untuk mengubah kembali sinyal optik ke sinyal elektris
c. Untuk mengirimkan data dari sumber informasi
d. Untuk melindungi peralatan dari tegangan listrik berlebih
e. Untuk mentransmisikan data

8. Lima komponen utama dalam sistem komunikasi fiber optik adalah Cahaya
pembawa informasi, Optikal Transmiter (Pemancar), Kabel Fiber optik, Optikal
regenerator/amplifier/repeater dan Optikal receiver (Penerima). Fungsi dari
Optikal Transmiter (Pemancar) adalah …
a. Untuk mengirimkan sinyal-sinyal cahaya ke dalam media pembawanya
b. Untuk memandu cahaya dari lokasi asalnya hingga sampai ke tujuan.
c. Untuk penguat sinyal cahaya
d. Untuk menangkap semua cahaya yang dikirimkan oleh optikal transmiter
e. Untuk membawa data dengan kecepatan dan bandwidth yang sangat tinggi

9. Perangkat yang berfungsi untuk menangkap cahaya yang dikirimkan oleh


optikal transmiter adalah …
a. Cahaya pembawa informasi
b. Optikal Transmiter (Pemancar)
c. Kabel Fiber optik
d. Optikal regenerator/amplifier/repeater
e. Optikal receiver (Penerima)

10. Komponen ini adalah komponen yang memungkinkan peningkatan


kapasitas fiber optik melalui sistem TDM  (Time Division Multiplexing)  dan
WDM (Wavelength Division Multiplexing) yaitu komponen…
a. Demux
b. modulasi
c. demodulasi
d. Multiplexer 
e. Multiplexing

TEKNIK TRANSMISI
156 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP

11. Fungsi dari konektor fiber optik adalah …


a. Sambungan antara ujung fiber optik dengan ujung lain yang sifatnya tidak
bisa dipasang dan dilepas berulang kali
b. Sambungan antar ujung fiber optik dengan ujung lain yang sifatnya bisa
dipasang dan dilepas kembali
c. Sambungan permanen
d. Sambungan semi permanen
e. Sambungan dengan jalan dileburkan

12. Kabel di bawah ini adalah jenis kabel…..

a. UTP
b. Patch cord
c. Pigtail
d. Fiber optik
e. Penanggal

13. Berdasarkan arsitektur FTTx fiber optik, lokasi penempatan perangkat aktifnya
dipasang didekat lokasi pelanggan maka terdapat beberapa konfigurasi
jaringan. Jaringan yang dianalogikan atau disamakan dengan Jaringan Catuan
Langsung pada Jarlokat adalah…
a. FTTB (Fiber To The Building)
b. FTTZ (Fiber To The Zone)
c. FTTC (Fiber To The Curb)
d. FTTH (Fiber To The Home)
e. FTTT (Fiber To The Tower)

14. Sedang jaringan yang dapat dianalogikan atau disamakan sebagai pengganti
RK adalah…
a. FTTB (Fiber To The Building)
b. FTTZ (Fiber To The Zone)
c. FTTC (Fiber To The Curb)
d. FTTH (Fiber To The Home)
e. FTTT (Fiber To The Tower)

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 157
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP

15. Fiber To The Home (FTTH) dianalogikan atau disamakan sebagai pengganti…..
a. TB
b. DP
c. RK
d. CTL
e. Central

16. Hal yang dimaksud saluran primer dalam jaringan fiber optik adalah…
a. Saluran dari DP/TP/ODP sampai TB/OTP
b. Saluran dari cabinet/RK/ODC sampai DP/TP/ODP
c. Saluran dari TB/OTP sampai pelanggan
d. Saluran dari central office sampai cabinet/RK/ODC
e. Saluran dari KTB sampai roset

17. Kabel fiber optik dibagi menjadi dua sistem, kabel out door dan kabel indoor.
Peralatan atau perangkat yang termasuk di dalam perangkat indoor di antaranya
di bawah ini, kecuali….
a. OLT
b. FTM/ODF
c. OTP
d. OTB
e. Splitter, Roset

18. Adapun yang termasuk perangkat outdoor yaitu perangkat yang terpasang di
luar/di lapangan, di antaranya adalah ….
a. ODC, OTB
b. ODC, OTB
c. OTP, OTB
d. ODC, ODP
e. OLT, ONT

19. Hal yang dimaksud saluran sekunder dalam jaringan fiber optik adalah…
a. Saluran dari DP/TP/ODP sampai TB/OTP
b. Saluran dari cabinet/RK/ODC sampai DP/TP/ODP
c. Saluran dari TB/OTP sampai pelanggan
d. Saluran dari central office sampai cabinet/RK/ODC
e. Saluran dari KTB sampai roset

20. Dalam FTTH ada 2 sistem perangkat. Perangkat aktif dan perangkat pasif, yang
termasuk perangkat aktif adalah…
a. ONT,OLT
b. KTB, modem
c. ODC, hub
d. ODP, pesawat telepon
e. Roset

TEKNIK TRANSMISI
158 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP

21. Kabel feeder yang menghubungkan dari ODP ke ODC adalah segment...
a. Segment A
b. Segment B
c. Segment C
d. Segment D
e. Segment F

22. Salah satu perangkat pasif yang bisa dipasang di luar STO, bisa dipasang di
dalam ruangan (di MDF) atau dipasang di luar adalah perangkat …
a. ONU
b. OLT
c. ONT
d. DP
e. ODC

23. Suatu perangkat aktif (Opto-Elektrik) yang berfungsi mengubah sinyal elektrik
menjadi sinyal optik dan sebagai alat multiplex adalah…..
a. ONU
b. OLT
c. ONT
d. DP
e. ODC

24. Ketinggian minimal pemasangan ONT pada dinding dari permukaan lantai
adalah…..
a. 20 cm
b. 40 cm
c. 60 cm
d. 80 cm
e. 100 cm

25. Dari gambar di bawah ini, yang dinamakan ONT ditunjukan pada nomor….

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 159
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP

26. Dari gambar pada soal 25, yang dinamakan OLT ditunjukan pada nomer….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

27. Fungsi roset fiber optik adalah…


a. Boks terminasi kabel Pigtail ke perangkat
b. Boks terminasi kabel UTP
c. Boks terminasi kabel indoor
d. Boks terminasi kabel penanggal
e. Boks terminasi kabel indoor dan patch cord yang terhubung ke ONT

28. Pada setiap perangkat yang dipasang harus terpasang sistem pembumian atau
grounding pada perangkat ODC juga bodi ODC. Fungsi dari grounding tersebut
adalah ….
a. Perangkat untuk menghantarkan arus listrik
b. Perangkat untuk mengamankan peralatan dari tegangan listrik berlebih
dengan cara menghantarkan tegangan listrik berlebih ke dalam tanah
c. Perangkat untuk mengamankan peralatan dari petir
d. Perangkat untuk menyalurkan arus listrik
e. Perangkat pengaman dari hubung singkat

29. Nilai hambatan grounding yang diperbolehkan dalam pemasangan sebuah


grounding adalah….
a. 10 ohm
b. 15 ohm
c. Kurang dari 5 ohm
d. Lebih dari 5 ohm
e. Lebih dari 10 ohm

30. Salah satu teknologi big data adalah cloud computing (komputasi awan), yaitu
gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengemangan berbasis
internet. Salah satu contoh dari cloud computing (komputasi awan), adalah…..
a. Google drive
b. Face book
c. Youtube
d. Masanger
e. Yahoo

TEKNIK TRANSMISI
160 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP

B. Essay
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan media transmisi telekomunikasi!
2. Fungsi dari Laser fiber optik (visual fault Locator) adalah untuk…
3. Jelaskan yang dimaksud dengan hal berikut!
a. Over Head cable
b. Ground cable
4. Sebutkan 4 segment perangkat-perangkat pasif dari FTTH!
5. Sebutkan jenis kabel feeder dilihat dari jenis instalasinya!

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 161
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

DAFTAR
DAFTAR PUSTAKA
PUSTAKA

Admin. 2016. Perbedaan Kabel Fiber Optik Single mode dan Multimode. Dikutip dari
https://www.dct.co.id/home/artikel/195-perbedaan-kabel-fiber-optik-single-
mode-dan-multimode.html pada 22 November 2019
Annaisabiru, E. Aulia. 2018. Pengertian Pemantulan Cahaya dan Macam-macamnya.
Dikutip dari. https://blog.ruangguru.com/pengertian-pemantulan-cahaya-dan-
macam-macamnya pada 11 November 2019
Awak, Uda. 2017. Mengenal Lup Sebagai Alat Optik. Dikutip dari https://www.
matrapendidikan.com/2017/03/mengenal-lup-sebagai-alat-optik.html pada
15 Desember 2019.
Blog, MIPA Supervisor. 2017. Kamera: Bagian & Fungsi, Prinsip Kerja, Pembentukan
Bayangan, Contoh Soal + Pembahasan. Dikutip dari https://www.fisikabc.
com/2017/12/kamera.html pada 17 November 2019.
Blog, MIPA Supervisor. 2018. Mikroskop: Bagian & Fungsi, Prinsip Kerja, Pembentukan
Bayangan, Contoh Soal + Pembahasan. Dikutip dari https://www.fisikabc.
com/2018/01/pengertian-bagian-fungsi-pembentukan bayangan-rumus-
gambar-mikroskop.html pada 17 November 2019.
College, Loan Consolidation. 2014. Cahaya. Dikutip dari https://fisikazone.com/
cahaya/cahaya-merambat-lurus/ pada 11 November 2019.
Dewantoro, Hajar. 2018. Manfaat Energi Matahari Bagi Hewan. Dikutip dari https://
silabus.org/manfaat-energi-matahari-bagi-hewan/ pada 26 Oktober 2019.
Felicitas, Dini. 2015. Bagaimana Tumbuhan Menggunakan Cahaya Matahari? Dikutip
dari https://nationalgeographic.grid.id/read/13300583/tes pada 26 Oktober
2019.
Ilham, Mughnifar. 2019. Pengertian Cahaya, Sifat-sifat Cahaya dan Contohnya [Lengkap].
Dikutip dari https://materibelajar.co.id/sifat-sifat-cahaya-dan-contohnya/ pada
15 Desember 2019.
Larasati, Zara. 2018. Fisika Kelas 7. Apa yang Terjadi Jika Matahari Menghilang? Dikutip
dari https://blog.ruangguru.com/matahari pada 26 Oktober 2019.
Laudensius, Oktaf. 2014. Cahaya Merambat Lurus. Dikutip dari https://www.slideshare.
net/fxoktaf/cahaya-merambat-lurus pada 11 November 2019.
Materi, PT. Telkom Akses. 2017. Overview Jaringan FTTx. Yogyakarta: Fiber Academy.
Musthofa, Ismail. 2013. Gelombang Cahaya. Dikutip dari https://www.slideshare.net/
ismailmusthofa/gelombang-cahaya pada 27 Oktober 2019.
Pranindito, Dadiek. 2018. Sistem Komunikasi Serat Optik. Dikutip dari https://
slideplayer.info/slide/11855170/ pada 20 November 2019.
Pustekkom, Kemdikbud. 2015. Gelombang Cahaya. Dikutip dari https://sumberbelajar.
belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Gelombang-Cahaya-/konten5.
html pada 27 Oktober 2019.

TEKNIK TRANSMISI
162 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

DAFTAR
PUSTAKA

Riadi, Muchlisin. 2018. Pengertian, Jenis dan Prinsip Kerja Serat Optik. Dikutip dari
https://www.kajianpustaka.com/2018/07/pengertian-jenis-dan-prinsip-kerja-
serat-optik.html pada 20 November 2019.
Studio, belajar. 2020. Gelombang Cahaya. Dikutip dari https://www.studiobelajar.
com/gelombang-cahaya/ pada 13 Januari 2020.
Ulfa. 2017. Cahaya. Dikutip dari https://www.sciencemediaedu.com/cahaya/ pada 15
Desember 2019.
  Tekno dan Sains. 2017. Prinsip Kerja Kacamata (Bagian 2). Dikutip dari https://
kumparan.com/lampu-edison/prinsip-kerja-kacamata-bagian-2 pada 16
Desember 2019

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 163
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

GLOSARIUM GLOSARIUM

Cladding : Komponen yang melindungi bagian inti (selubung core) dari


air maupun hal-hal yang berpotensi mengganggu transmisi
telekomunikasi.
Cleaver : Alat untuk memotong dan mengupas kabel optik.
Coating : Mantel tidak terbuat dari kaca tetapi terbuat dari bahan
polymer, yaitu plastik.
Core : Bagian kabel optik yang terbuat dari serat kaca.
Difraksi : Proses cahaya yang terpecah-pecah menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil dan memiliki sifat cahaya yang baru.
Dispersi : Pembiasan cahaya putih atau cahaya polikromatik menjadi
komponennya, yaitu cahaya monokromatik
Fotosintesis : Suatu proses pembentukan karbohidrat dari bahan
anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan.
Fusion Splicer : Alat penyambung kabel fiber optik.
Interferensi : Penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau
lebih yang dapat menimbulkan adanya satu gelombang
baru.
Kabel Duct : Salah satu jenis kabel fiber optik yang instalasinya dapat
dipendam dalam tanah dengan galian terbuka.
Monokromatik : Cahaya yang hanya terdiri dari satu warna (satu panjang
gelombang) dan tidak dapat diuraikan lagi.
Multimode : Serat optik yang cahayanya memantul berkali-kali.
Optikal Power : Alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan sinyal optik
Meter
OTDR : Alat yang digunakan untuk mengevaluasi serat optik dalam
domain waktu.
Ripcord : Benang pengupas outer atau inner PE jacket.
Single mode : Serat optik dengan ukuran core sangat kecil dengan cahaya
tunggal.
Stripper : Alat untuk mengupas kulit fiber optik dari terluar hingga
core.

TEKNIK TRANSMISI
164 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

BIODATA PENULIS BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS 1

Nama Lengkap : Chairunnisa, S. Pd


Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 23 September 1980
Telepon /HP/WA : 082225595553
Email : nisa2309@gmail.com
Alamat Kantor : SMK Negeri 5 Semarang, Jl. Dr. Cipto
No. 121, KotaSemarang,
Provinsi Jawa Tengah
Kompetensi Keahlian : Teknik Transmisi Telekomunikasi

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 Tahun Terakhir)


1. Guru Produktif Teknik Transmisi Telekomunikasi
2. Kepala Program KeahlianTeknik Telekomunikasi (2010-2016)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S1 Pendidikan Teknik Telekomunikasi, (Lulus Tahun 2005)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)


-

Informasi Lain dari Penulis


-

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 165
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS 2

Nama Lengkap : Sutiyo, S. Pd


Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 17 Juni 1980
Telepon /HP/WA : 088215037120
Email : abmfarm@gmail.com
Alamat Kantor : SMK Negeri 5 Semarang, Jl. Dr. Cipto
No. 121, KotaSemarang,
Provinsi Jawa Tengah
Kompetensi Keahlian : Teknik Transmisi Telekomunikasi

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 Tahun Terakhir)


1. Guru Produktif Teknik Transmisi Telekomunikasi
2. Kepala Program Keahlian Teknik Telekomunikasi ( 2016-sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S1 Pendidikan Teknik Telekomunikasi , (Lulus Tahun 2005)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)


-

Informasi Lain dari Penulis


-

TEKNIK TRANSMISI
166 TELEKOMUNIKASI
OPERASI PEMELIHARAAN
JARINGAN UTAMA

BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS 3

Nama Lengkap : Sri Widodo, S. Pd


Tempat/Tanggal Lahir : Purworejo, 15 februari 1976
Telepon /HP/WA : +62 813-2500-4123
Email : w1d0d0sr176@gmail.com
Alamat Kantor : SMK Negeri 5 Semarang,
Jl. Dr. Cipto No. 121,
Kota Semarang,
Provinsi Jawa Tengah
Kompetensi Keahlian : Teknik Transmisi Telekomunikasi

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 Tahun Terakhir)


1. Guru Produktif Teknik Transmisi Telekomunikasi
2. Sekertaris Program Keahlian Teknik Telekomunikasi ( 2016-sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S1 Pendidikan Teknik Telekomunikasi , (Lulus Tahun 2002)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir)


-

Informasi Lain dari Penulis


-

TEKNIK TRANSMISI
TELEKOMUNIKASI 167

Anda mungkin juga menyukai