Anda di halaman 1dari 4

PEMANTAUAN PASCA ANESTESI DAN SEDASI DI

RUANG PULIH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
No. Dokumen PAB/ No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA 06 / I /2019/Rumkit 00 1/4
Ditetapkan oleh,
KARUMKIT BHAYANGKARA LEMDIKLAT
POLRI
STANDAR PROSEDUR Tanggal berlaku:
OPERASIONAL 31 Januari 2019
(SPO)

dr. RINI AFRIANTI, MKK


PEMBINA NIP. 197304172002122003
Suatu tindakan observasi/ pemantauan yang dilakukan saat pasien berada
PENGERTIAN di ruang pemulihan sampai pasien akan kembali ke ruang
perawatan.
1. Memantau keadaan pasien setelah menjalani operasi dan setelah
pemberian tindakan anestesi dan sedasi
2. Memastikan kesadaran dan tanda vital pasien kembali stabil setelah
TUJUAN tindakan anestesi dan sedasi
3. Mengevaluasi ada tidaknya keluhan pasien pasca anestesi dan sedasi

Keputusan Karumkit Bhayangkara Lemdiklat Polri No.


Kep/ 248 / I / 2019 Tentang Kebijakan Layanan Anestesi Dan Sedasi Unit
KEBIJAKAN
Kamar Bedah Rumah Sakit Bhayangkara Lemdiklat Polri.

1. Pasien yang telah menjalani operasi, dipindahkan dari rang kamar


operasi ke ruang pemulihan untuk dilakukan tindakan observasi pasca
operasi
2. Perawat ruang pulih mencatat waktu kedatangan pasien ke ruang
pemulihan.
PROSEDUR
3. Perawat ruang pulih memberikan oksigenasi dan memasang monitor
tanda vital pasien (tekanan darah, saturasi O2).
4. Perawat ruang pulih melakukan evaluasi kesadaran, tanda vital dan
menghitung skor aldrete pasien masuk ke ruang pemulihan
PEMANTAUAN PASCA ANESTESI DAN SEDASI DI
RUANG PULIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PAB/ 06 / I /2019/Rumkit 00 2/4

5. Dilakukan observasi/ pemantauan kesadaran, tanda vital, produksi urine


secara berkala tiap 15 menit atau sesuai kondisi pasien selama 1-2 jam
hingga kondisi pasien stabil
6. Perawat ruang pullih melakukan evaluasi ada tidaknya keluhan pasien
seperti mual, muntah, sesak nafas, hipotensi, menggigil, nyeri,
perdarahan. Melaporkannya ke dokter anestesi untuk segera
mendapatkan penanganan lebih lanjut. Kejadian dan intruksi dokter
anestesi didokumentasikan dalam status anestesi bagian observasi di
ruang pulih.
7. Pasien boleh keluar dari ruang pemulihan sesuai dengan kriteria skor
aldrette (untuk pasien dewasa) dengan total skor ≥ 9.
PEMANTAUAN PASCA ANESTESI DAN SEDASI DI
RUANG PULIH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA No. Dokumen PAB/ No. Revisi Halaman
06 / I /2019/Rumkit 00 3/4

8. Pasien boleh keluar dari ruang pemulihan sesuai dengan kriteria skor
steward (untuk pasien anak) dengan total skor ≥5.

9. Pasien yang dilakukan pembiusan regional dengan spinal, maka


dilakukan evaluasi kekuatan motoric anggota gerak bawah
menggunakan skor bromage. Pasien dapat dipindahkan ke ruang
perawatan bila ekstremitasi bawah sudah dapat menggerakkan
pergelangan kaki/ fleksi pergelangan kaki (skor bromage 2)

10. Perawat ruang pulih melaporkan kondisi pasien ke dokter anestesi, bila
sudah acc pindah ruangan maka perawat ruang pulih menghubungi
perawat ruangan untuk menginformasikan bahwa pasien pasca operasi
sudah dapat dijemput.

PEMANTAUAN PASCA ANESTESI DAN SEDASI DI


RUANG PULIH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA No. Dokumen PAB/ No. Revisi Halaman
06 / I /2019/Rumkit 00 4/4
11. Perawat ruang pulih mencatat waktu keluar pasien dari ruang pulih,
mengevaluasi kesadaran, tanda vital dan skor aldrete/ steward dan
bromage (bila pasien dengan anestesi spinal) sebelum pasien
meninggalkan ruang pemulihan. Dicatat di rekam medis pasien.
12. Perawat ruang pulih melakukan serah terima pasien dengan perawat
ruangan.
13. Apabila pada kondisi tertentu, pasien dapat dipindahkan langsung dari
ruang kamar operasi ke unit yang mampu memberikan asuhan pasca
anestesi dan sedasi seperti ICU, perina.

1. Unit Kamar Bedah


UNIT TERKAIT 2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai