Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan publik : Pendidikan Karakter

Kelompok 7
Nama anggota :
 Yosefina (221710101072)
 Dione Martina (222210101037)
 Tommy Roy Andianto (181910301065)
 Aditya Bayu Hanggara (221510101071)
 Ahmad Fariq Azkiya (221510101069)

Untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat, melindungi hak-hak


masyarakat, mewujudkan ketentraman dan kedamaian dalam masyarakat, dan
pada akhirnya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, negara
memerlukan peraturan atau kebijakan public. Kebijakan public yang akan kami
bahas disini adalah kebijakan mengenai Pendidikan karakter yang ditujukan
kepada generasi muda di Indonesia. Kebijakan ini tercatat di dalam UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan
bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mula, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Pendidikan merupakan sarana bagi siswa-siswi untuk mengembangkan
kecerdasan maupun kepribadian menjadi lebih baik. Pendidikan bukan hanya
sebatas kecerdasan otak, tetapi yang lebih penting dari itu ialah karakter.
Sekarang ini banyak orang yang menganggap Pendidikan karakter tidak begitu
penting. Padahal karakter daripada setiap orang itulah yang menentukan bahwa
dirinya berpendidikan atau tidak.
Di jaman sekarang ini sering terdengar siswa-siswi yang berkata kasar
pada guru, merusak fasilitas sekolah, bolos sekolah, dan masih banyak lagi
kenakalan yang dilakukan siswa-siswi di sekolah. Dari contoh itu kita lihat
bahwa di sekolah mereka sudah berani melakukan hal yang tidak seharusnya
dilakukan, apalagi saat diluar sekolah yang tidak dalam pengawasan siapapun,
mereka bisa melakukan hal yang lebih daripada itu.
Maka dari itu pemerintah mengeluarkan kebijakan ini guna menghasilkan
generasi muda penerus bangsa yang cerdas dan juga memiliki akhlak dan budi
pekerti yang baik. Pendidikan karakter disini bukan hanya mengajarkan apa
yang benar atau salah, tetapi menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik di dalam
kehidupan sehingga memunculkan pemahaman, kesadaran dan kepedulian
dalam bermasyarakat nantinya.
Dalam kehidupan kampus, tak sedikit juga mahasiswa yang mengabaikan
Pendidikan karakter. Sehingga bermunculanlah Tindakan-tindakan kriminalitas
yang ada di lingkungan kampus. Contohnya tawuran antar mahasiswa yang
kerap kali terjadi di kampus negeri ataupun swasta yang ada di Indonesia.
Contoh lainnya yaitu kasus plagiarisme yang juga sering ditemukan di kalangan
mahasiswa. Dari Tindakan-tindakan tersebut kita bisa melihat bahwa
Pendidikan karakter ini sangatlah penting.
Sebagai mahasiswa yang sadar akan pentingnya Pendidikan karakter,
baiklah kita menjadi mahasiswa yang menjunjung tinggi kejujuran, bertanggung
jawab, peduli kepada sesama, dan menerapkan hal- hal baik lainnya yang
diajarkan melalui Pendidikan karakter yang sudah kita dapatkan sedari dulu.
Kesimpulannya ialah pemerintah membentuk kebijakan ini adalah
keputusan yang bijak dan baik. Dengan maraknya kenakalan remaja, Tindakan
kriminalitas yang ada di kalangan mahasiswa, dan lainnya. Kita memerlukan
Pendidikan karakter yang diajarkan sedari dini supaya dapat membentuk
kepribadian generasi muda yang tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlak dan
berbudi pekerti yang baik guna menjadi penerus bangsa Indonesia. Dan sebagai
mahasiswa, aksi yang harus kita lakukan yaitu dimulai dari kesadaran diri
sendiri untuk membiasakan menjadi pribadi yang mewujudkan adanya karakter
yang berakhlak dan berbudi pekerti. Karena mahasiswa harus mampu
menggerakkan perubahan negara ini menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai