1.1 PENDAHULUAN
1.1.1 Latar Belakang Produk
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat mempunyai
pengaruh tidak langsung terhadap adanya tuntutan pelaksanaan proses produksi
secara otomatisasi. PLC (Programmable Logic Controllers) merupakan salah satu
sistem kontrol yang telah memegang peranan penting dalam dunia perindustrian.
PLC artinya menurut NEMA adalah suatu piranti atau perangkat elektronik
digital dengan memori yang bisa diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi
yang menjalankan fungsi yang lebih spesifik seperti logika, sekuen, timing,
counting, dan aritmatika guna mengontrol mesin sesuai apa yang diinginkan.
Sedangkan menurut (Capiel, 1982) PLC adalah sistem elektronik digital yang
didesain untuk pemakaian pada industri. Memakai memori yang bisa diprogram
untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan
fungsi-fungsi spesifik seperti logic, urutan, perwaktuan, pencacahan dan aritmatik
untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun
analog.
JUMLAH
NO PART PRODUK JENIS PRODUK DIMENSI
MATERIAL
Besi Holo 2m 3m x 0.05m
Multiplek 1m x 1m
Multiplek 10mm 2m x 1m
Kertas HPL 60cm x 100cm
1 Kerangka Depan 8
Cat Hitam -
Besi Siku 2cm x 5cm
Baut 10mm x 4,4mm
Penahan Baut 5mm
Besi Holo 2m 3m x 0.05m
Multiplek 1m x 1m
Multiplek 10mm 2m x 1m
Kertas HPL 60cm x 100cm
2 Kerangka Kanan 8
Cat Hitam -
Besi Siku 2cm x 5cm
Baut 10mm x 4,4mm
Penahan Baut 5mm
Besi Holo 2m 3m x 0.05m
Multiplek 1m x 1m
Multiplek 10mm 2m x 1m
Kertas HPL 60cm x 100cm
3 Kerangka Kiri 8
Cat Hitam -
Besi Siku 2cm x 5cm
Baut 10mm x 4,4mm
Penahan Baut 5mm
Besi Holo 2m 3m x 0.05m
Multiplek 1m x 1m
Multiplek 10mm 2m x 1m
Kerangka Kertas HPL 60cm x 100cm
4 8
Belakang Cat Hitam -
Besi Siku 2cm x 5cm
Baut 10mm x 4,4mm
Penahan Baut 5mm
Berdasarkan jenis data ramalan yang disusun, peramalan dibagi menjadi dua
jenis, yaitu (Saputro dan Asri, 2000:148):
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif
pada masa lalu. Hasil ramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang
yang menyusunnya. Hal ini penting karena peramalan tersebut ditentukan
berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan
serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif
ini didasarkan atas hasil penyelidikan, seperti pendapat salesman,
pendapat sales manajer pendapat para ahli dan survey konsumen.
2. Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data
penjualan pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung
pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Penggunaan
metode yang berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda pula.
4. Menghasilkan Peramalan
Setelah menentukan metode atau model forecast/peramalan mana yang akan
kita gunakan, selanjutnya adalah menghasilkan ramalan yang kita butuhkan.
forechasts.
DATA MASA
PERIODE
LAMPAU
JANUARI 614
FEBRUARI 635
MARET 647
APRIL 656
MEI 667
JUNI 689
JULI 705
AGUSTUS 718
SEPTEMBER 733
OKTOBER 746
NOVEMBER 755
DESEMBER 771
T T
R 600,00
R
P P
412,80
35,00
N N
TAMPAK ATAS
SKALA 1:5
M M
TAMPAK ISOMETRI
SKALA 1:5
600,00
L L
35,33 A 283,12
32,55
K K
194,21
620,50
195,22
620,50
J J
B B
H H
412,80
A
POTONGAN A-A TAMPAK BELAKANG TAMPAK SAMPING
SKALA 1:5 KANAN SKALA 1:5
G
TAMPAK SAMPING KIRI TAMPAK DEPAN G
SKALA 1:5 SKALA 1:5
F F
E E
412,80
245,12
D
POTONGAN B-B
D
TAMPAK BAWAH
SKALA 1:5
C C
2.1. PENDAHULUAN
menjadi produk jadi utuh maupun sebagai komponen dan juga memuat
operasi / pemeriksaan)
• Sebagai alat untuk menentukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai
panah horizontal)
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu agar proses kerja tersebut dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Ada banyak metode yang dapat digunakan
menggunakan
atau membuat Peta Pekerja dan Mesin (Man and Machine Process Chart).
Peta Pekerja dan Mesin adalah peta yang menggambarkan aktivitas atau
proses kerja tertentu. Aktivitas yang dicatat atau digambarkan meliputi seluruh
menganggur (idle) atau dalam keadaan menunggu aktivitas yang lain (delay).
Selain itu, peta ini juga akan menggambarkan koordinasi atau hubungan
antara waktu bekerja dan menganggur dari kombinasi siklus kerja operator/
pekerja dan mesin. Jadi nantinya pada Peta Pekerja dan Mesin ini akan tergambar
dengan jelas apa saja aktivitas yang dilakukan oleh setiap operator beserta dengan
lama waktu untuk setiap aktivitas tersebut (lama waktu yang digunakan adalah
waktu baku dan akan diperoleh dengan cara melaksanakan pengukuran dimana
metode pelaksanaan pengukuran akan dibahas di bawah ini, pada sub bab 2.3.
memperbaiki proses kerja yang ada agar dapat mengurangi waktu-waktu yang
Kemungkinan yang ada misalnya saja penggabungan tugas antara dua operator,
pemisahan tugas, penggantian tugas, dan lain sebagainya. Jadi dari Peta Pekerja
dan Mesin ini akan ditentukan berapa jumlah operator yang dibutuhkan
seharusnya untuk mengoperasikan sebuah mesin atau sebuah proses kerja agar
dapat berjalan secara efektif. Dengan demikian peta ini akan menjadi alat analisa
yang baik guna mengurangi waktu menganggur sehingga penyusun akan dapat
Dari sinilah analisa Man Power Planning dapat diperoleh. Adapun langkah-
langkah di dalam pembuatan Peta Pekerja dan Mesin adalah sebagai berikut:
dianalisa seperti: deskripsi dari operasi, nama operator, jenis mesin yang
yang terjadi. Di sini peta pekerja dan mesin akan digambarkan dalam garis
untuk manusia dan mesin dipetakan secara penuh sampai satu siklus kerja
yang dioperasikan.
kerja tersebut.
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan akhir
Mengetahui kebutuhan mesin yang dipakai dalam produksi serta waktu yang
digunakan.
a. Rough Lumber
• Operasi : Merah Muda
• Inspeksi : Hitam
b. Fabrication
• Operasi : Biru
• Inspeksi : Hitam
c. Assembling
• Operasi : Merah
• Inspeksi : Hitam
d. Warehouse : Ungu
109" 117" 100" 110" 104" 126" 110" 90" 89" 96" 55"
O-33 Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan
I-21 (Cutter) & (Cutter) & (Gergaji) & (Gergaji) & (Gergaji) & (Gerindra) & (Gerindra) & (Gerindra) & (Gerindra) & O-2 (Gerindra) &
(Cutter) & O-31
I-20 O-29
I-19 O-26
I-17 O-23
I-14 O-20
I-13 O-15
I-10 O-12
I-8 O-9
I-6 O-5
I-3
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan I-1 Pemeriksaan
Pemeriksaan
41"
O-7 Bending (Alat Bending) &
I-5 Pemeriksaaan
Lem
250"
O-34 Perakitan HPL dan Multiplek
I-22 (kuas) & Pemeriksaan ElektRoda
Cat
375" O-18
Pengecatan
Baut
440"
O-35 Perakitan HPL, Multiplek dan
I-23 Rangka (Obeng) & Pemeriksaan
Penyimpanan
S-1
RINGKASAN
AKTIVITAS JUMLAH WAKTU (Detik)
11 406
1 375
20 1.627
3 1.050
1 -
Total 36 3.458
Dari data OPC yang didapat bahwa waktu terbesar pada bagian
Dari data didapat waktu siklus non running yaitu waktu siklus terbesar
• Mesin las
• Gergaji
• Bor listrik
Tools yang digunakan yaitu :
• Mata bor
• Gergaji besi
• Obeng
• Ragum
• Alat ukur (meteran)
• Stopwatch
2.7. Analisis Semua Poin Pengolahan Data
operasi suatu produksi sesuai dengan ketentuan pada simbol dan warna
sehingga kita mampu untuk melihat alur produksi dari bahan mentah
Untuk point terakhir ini,kita bisa melihat mesin apa saja yang
dibutuhkan oleh produksi dan tools atau alat apa saja yang bisa
membantu produksi
MODUL III
ROUTING SHEET
3.1. PENDAHULUAN
perlu diketahui dari hal-hal yang saling berkaitan satu sama lain. Sebuah
untuk sebuah bagian dalam sebuah produksi. Hal ini memungkinkan juga
untuk mengatur waktu untuk setiap operasi dan setiap mesin. Proses routing
bahan baku menjadi produk yang dikehendaki dimana untuk itu beberapa
informasi harus menyertai di dalam langkah ini yaitu nama dan komponen
yang akan dibuat, nomor dari gambar kerja dari komponen tersebut, macam
operasi kerja dan nomor operasinya, mesin dan peralatan produksi yang
dalam penghitungan routing sheet ini adalah urutan dari setiap komponen,
nama atau jenis peralatan yang digunakan, persentase scrap dan efesiensi
pabrik. Urutan operasi pada routing sheet ini didasarkan pada urutan operasi
yang ada pada peta proses operasi. Informasi – informasi yang diperoleh
dari perhitungan routing sheet adalah dapet mengetahui kapasitas alat
teoritis, jumlah unit yang disiapkan, produk dengan efesiensi serta jumlah
mesin teoritis.
Routing Sheet ini merupakan hal yang sangat penting bagi pengawasan
produksi, karena merupakan penentuan mutu produk yang akan dibuat, dan
produk tersebut.
dan operasi, routing sheet ini juga memuat antara lain kapasitas
Routing Sheet ini merupakan hal yang sangat penting bagi pengawasan
produksi, karena merupakan penentuan mutu produk yang akan dibuat, dan
langkah ini yaitu nama dan komponen yang akan dibuat. Routing sheet
MODUL IV
FROM TO CHART
Menurut Sritomo (2003), From to chart kadang disebut pula sebagai trif
frequency chart atau travel chart adalah sesuatu teknik konfensional yang
bahan dalam suatu proses produksi. Teknik ini sangat berguna untuk
seperti job shop, bengkel permesinan, kantor dan lain-lain. Pada dasarnya
yang terdapat dalam suatu from to chart akan menunjukan total dari berat
beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, & volume atau
from to chart menganalisis aliran bahan dan tata letak pabrik, langkahnya
(operation process chart atau flow process chart ). Disini volume handling
I 0-100 ABCDEFGHI
II 0-100 ACDFGJ
IV 0-100 ACDBEGJ
V 0-100 AEFGHJ
VI 0-100 ADCBFGHJ
From to chart juga dikenal sebagai travel chart atau cross chart ,
jumlah perjalanan material handling antara dua pusat aktifitas dan total
jarak material handling . Flow to chart dibagi menjadi dua yaitu from
to chart inflow dan from to chart outflow. From to chart inflow merupakan
koefisien atas ongkos pada from to chart dilihat dari ongkos yang masuk ke
suatu mesin. Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam perhitungan
chart dilihat dari ongkos yang keluar dari suatu mesin. Berikut ini
45
merupakan rumus yang digunakan dalam perhitungan untuk from to chart
46
4.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Praktikan mampu menyusun aliran bahan baku pokok, bahan baku yang
dibeli, dan bahan baku pembantu yang diperlukan oleh suatu mesin
aliran material antara mesin, dan aliran material antar bagian produksi.
47
4.3. PENGOLAHAN DATA OPC
109" 117" 100" 110" 104" 126" 110" 90" 89" 96" 55"
O-33 Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan
O-31 O-29 O-26 O-23 O-20 O-15 O-12 O-9 O-5
I-21 (Cutter) &
(Cutter) & I-19 (Cutter) & (Gergaji) & (Gergaji) & (Gergaji) & (Gerindra) & (Gerindra) & (Gerindra) & (Gerindra) & O-2 (Gerindra) & I-
I-20 17 I-14 I-13 I-10 I-8 I-6 I-3 I-1
41"
O-7 Bending (Alat Bending) &
I-5 Pemeriksaaan
Lem
250"
O-34 Perakitan HPL dan Multiplek
I-22 (kuas) & Pemeriksaan ElektRoda
Cat
440"
O-35 Perakitan HPL, Multiplek dan
I-23 Rangka (Obeng) & Pemeriksaan
Penyimpanan
S-1
RINGKASAN
AKTIVITAS JUMLAH WAKTU (Detik)
11 406
1 375
20 1.627
3 1.050
1 -
Total 36 3.458
Bulat : Operasi
Persegi : Pemeriksaan
Biru : Fabrikasi
Merah : Perakitan
48
4.4. PENGOLAHAN DATA ROUTING SHEET
49
4.5. PENGOLAHAN DATA FTC
1 PENGUKURAN 11 11
2 PEMOTONGAN 8 3 11
3 PENGEDRILLAN 1 4 3 8
4 BENDING 1 1
5 PENGELASAN 1 1
6 PENGECATAN 1 1
7 PERAKITAN 1 1
JUMLAH 0 11 8 1 5 1 8 34
Dari tabel OPC dan Routing Sheet di atas kita bisa melihat stasiun kerja
Selain dari data OPC , kita juga harus melihat data routing sheet untuk
melihat aliran material yang dibutuhkan setiap mesin untuk mengolah baku.
Dari data FTC yang telah dianalisa kita dapat melihat berapa banyak
50
Dari proses pengedrillan ke bending dilakukan sebanyak 1 kali
51
4.6. KESIMPULAN
Dari hasil tabel FTC tersebut dapat dilihat bahwa ada 7 aliran stasiun
pemotongan.
52
MODUL V
5.2
BESI SIKUBESI HOLO BESI SIKUBESI HOLOMULTIPLEX
MULTIPLEX
MULTIPLEXHPL HPL HPL
PENYANGGAH
RANGKA COVER RANGKA COVER BAUT COVER COVER RANGKASAMPING
COVER DEPAN
COVER COVER COVER
RANGKA BELAKANG
COVER SAMPING
COVER DEPAN
COVER BELAKANG
INSPEKSI THEORY AKTUAL
SAMPINGBAWAH DEPANBELAKANG
SAMPING
2. Routing sheet
1. Operation Process chart (OPC)
assembling box).
produksi
(Meteran) 0-1 0-4 0-8 0-11 0-14 0-19 0-22 0-1125 0,575 8
Pemotongan0,229
0,230 0,228 0,230 0,230 I-3II-1I-6 I-3 I-6
(rought
(Gerinda) 0-20-5 0-9 0-12 0-15 I-8 I-8I-10 I-10
1.377 5
Tabel MPPC
0,041 0,041 0,041
Pemotongan
0-20 0-23 0-26 II-13 II-15 II-170.123 3
(Gergaji)
lumber,
0,057 0,057 0,057
Pemotongan
(Cutter) 0-29 0-31 0-33 II-19 II-20 II-210.171 3
0,071 0,071 0,071 0,071 0,071 0,071 0,071 0,071 II-2 II-4 II-7
Pengedrillan0-3 0-6 0-10 0-13 0-16 0-21 0-24 0-27 0,568
II-9 II-11 II-14 II-16 II-18 8
(Mesin Bor)
fabrication,
0,045
Bending
0-766 II-5 0,045 1
Pengelasan 0,063
(Elektroda) 0-17 II-12 0,063 1
assembling,
Pengecatan 0,189 0-18
(Kuas) 0,189 1
0,189
Perakitan
0-35 0,189 1
dan
II-23
(Obeng)
S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1 S-1
Stop
5.3 KESIMPULAN
6.1 PENDAHULUAN
keinginan agar industrinya dapat maju dimasa yang akan datang. Ini
perusahaan. Semakin jauh jarak perpindahan, maka waktu nya semakin lama dan
material
merupakan salah ongkos yang termasuk ke dalam biaya produksi. Perancangan
(seperti tools room, workshop, genset, water, AC, dsb) Penjelasan cara
membuat ARC ini dapat kita pelajari pada buku pedoman Tata Letak
3. Mesin-mesin pabrik.
bengkel,
tool room, wc, masjid, GSG, koperasi, poliklinik, kantin genset, power
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan akhir
adalah :
(ARC).
9
6.3.2. Gambar ARC Pelayanan
lebih efektif dan efisien sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran dan
LUAS
LANTAI
pesanan dimana terdapat banyak pesanan yang berbeda baik dalam bentuk,
Product Layout atau Line Layout, di dalam layout jenis ini mesin-mesin dan
Posisi Tetap, layout ini merupakan susunan letak mesin dan fasilitas
produksi yang diatur di dekat tempat proses produksi dengan posisi tetap.
untuk produksi untuk pesanan maupun produksi untuk pasar. Akan tetapi
PLC
DIBUAT OLEH KELOMPOK IX
Dasar Perhitungan
1. Rencana Kapasitas Produksi :8 unit per shift
2. Tingkat efficiency : 90 %
3. Satu orang diasumsikan bekerja
Jam kerja efektif
Senin - Jumat :8 Jam per hari
Sabtu :8 Jam per hari
Total : 40 Jam per minggu
4. Jumlah orang diasumsikan langsung :7 Orang (2 shift)
5. Kedatangan Rough Lumber per 1 minggu :1 Kali
6.Pengiriman produk jadi per 1 minggu :1 Kali
7. Pemindahan bahan adalah :1 Kali per jam
8. Alat Material Handling
KELOMPOK IX
DIBUAT OLEH
II.1 Bahan Yang Dibeli
Luas Luas
Pcs Keb/j RL/j RL/ 1 Jumlah Unit Rak Keb. Rak ALLW
No Part Production Size Rough Lumber Size Type Pcs Pts Kap Rak Lantai Total
Ass am am minggu 150%
P L T P L T P L T Theory Actual (m²) (m²)
1 Baut 0.005 0.006 0.03 0.05 0.06 0.3 100 1 15 15 15 12 0.3 0.3 0.3 0.027 0.40 1 0.09 0.135 0.225
2 Engsel 0.06 0.04 0.001 0.06 0.48 0.014 12 1 2 2 2 13.33 0.3 2 0.2 0.12 0.04 1 0.6 0.9 1.5
TOTAL 1.725
Produksi/shift 80 Unit
Jam Produksi/minggu 80 jam
Produksi/minggu 400 unit
BOX
Ukuran (box) untuk 1 PLC
Panjang 0.7 m
Lebar 0.4 m
Tinggi 0.82 m
Volume box 0.23 𝑚3
LUAS RAK UNTUK 20 BOX
Kapasitas Rak 100 box 4 Tumpukan
Panjang 7.5 m
Lebar 4.5 m
Tinggi 4 m
Total Box Besar perminggu
Total Box Besar perminggu 400 Box
RAK & LUAS LANTAI
Kebutuhan Rak 1 Rak
Luas Lantai Yang Dibutuhkan 40 m²
Luas Lantai Total (termasuk allowance) 200% 120 m²
VI. RESUME
luas lantai gudang, luas lantai produksi, luas lantai pelayanan dan luas lantai
shipping-warehous. Luas lantai yang paling besar atau yang paling luas
adalah luas lantai pelayanan dengan luas 2778 m. Jadi, total luas lantai yang
1. Komputer set
2. Kertas HVS ukuran A3 80gram
3. Kertas/karton cover berwarna hijau muda
4. Tabel FTC
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8
(obeng)
Tabel 8.3.2. ARD Bagian Proses Produksi
No Symbol Departemen A E I O U X
1 A PENGUKURAN 1 1 1,2,6,6,6
2 B PEMOTONGAN 1,9,3 6 3 6
3 C PENGEDRILAN 2 3 1,3,6
4 D PENGELASAN 2 3 1,1
5 E PENGAMPLASAN 1 3
6 F PELAPISAN 3 3
7 G PENGECETAN 2
8 H PERAKITAN 2
A O X A O X A O X
1 1,2,6,6,6 1,9,3 6 2
PENGUKURAN PEMOTONGAN PERAKITAN
E U I E U I E U I
1 6 3
A O X A O X A O X
3 2 1,3,6 3 3
PENGEDRILLAN PELAPISAN
E U I E U I
3
PENGAMPLASAN
A O X A O X
2 1,1 2
PENGELASAN PENGECATAN
E U I E U I E U I
1 3
Gambar 8.3.1. ARD Bagian Proses Produksi
Tabel 8.3.3. ARD Bagian Tata Letak Pabrik
No Symbol Departemen A E I O U X
1 A KANTOR 1,1 1 1,1 1,1,3,1,7,1,1 8
2 B RESEPSIONIST 1 1,1,2,3,1,7,1 6,6,6 8
3 C GUDANG BAHAN & PRODUK JADI 3,2 1 1 2,1,7 6,6,6,6 8
4 D SHIPPING WAREHOUSE 1,2,1,1,7,1 6 8
5 E RUANG PRODUKSI 3 1,9,3,1,1,1 6,6 8
6 F LAB 9 1,2,1,1,1 6,6 8
7 G RUANG TEKNISI 1 6,6 8,8,8
8 H PENAMPUNGAN LIMBAH 2 1 6,6,6 8
9 I KLINIK 1 6,6,6
10 J KANTIN 1,1 6,6
11 K PARKIR 1,1 6
12 L MUSHOLLA 5,1
13 M TOILET 6
14 N AULA 6
A O X A O X A O X A O X
1,1 1,1,3,1,7,1,1 8 1,1,2,3,1,7,1 8 3,2 2,1,7 8 3 1,9,3,1,1,1 8
1.KANTOR 2.RESEPTIONIST 3.GUDANG BAHAN & PRODUK JADI 4.RUANG PRODUKSI
E U I E U I E U I E U I
1 1,1 6,6,6 1 1 6,6,6,6 1 6,6
A O X A O X A O X A O X
9 1,2,1,1,1 8 1,2,1,1,7,1 8 1 8,8,8 2 1 8
5.LAB 6.SHIPPING WAREHOUSE 7.RUANG TEKNISI 8.PENAMPUNGAN LIMBAH
E U I E U I E U I E U I
6,6 6 6,6 6,6,6
A O X A O X A O X A O X
1 1,1 1,1 1,5,1
9.KLINIK 10.KANTIN 11.PARKIR 12.MUSHOLLA
E U I E U I E U I E U I
6,6,6 6,6 6
A O X A O X
13.TOILET 14.AULA
E U I E U I
6 6
Setelah kita praktikum dan mengolah data dengan menggunakan metode ARD
minimum dan waktu lebih efisien ,jadi yang menempati prioritas pertama pada TSP
MATERIAL HANDLING
COST
(MHC)
9.1.1 Pendahuluan
(warehouse).
3. Meningkatkan produktivitas.
meter.
lain, data didapat per jam dan data unit receive per jam
untuk bahan pembantu dan bahan dibeli pada modul
luas lantai.
routing sheet.
1000
𝐁𝐚𝐡𝐚𝐧
1000
𝐏𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠 𝐈
+
𝐏𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠
𝐈𝐈2
mesin tertentu.
handling (Rp/m)
Ongkos angkut
(Rp/m)
dibuat.
9.2 PENGOLAHAN DATA
9.2.1 TABEL MHC
Dari Ke Komponen Jml Berat Ongkos
Produksi Berat/jam Jarak Ongkos/meter
Luas Sisi Luas Sisi Nama P(m²) L(m²) T(m²) Pcs Penerimaa Angkut
/jam (kg) (m) (Rp)
Ass n (Rp)
STORAGE PENGUKURAN
Besi Holo Rangka Cover Bawah 4 0,04 0,02 1 2 0,020 0,0000403 7,01 3000 21034
Besi Siku Cover Samping 6 0,02 0,02 2 4 0,013 0,0000528 8,98 3000 26940
Besi Plat Penyangga Cover Samping 6 0,02 0,02 4 8 0,067 0,0005376 8,98 3000 26940
Besi Siku Rangka Cover Depan 6 0,04 0,02 1 2 0,026 0,0000528 8,98 3000 26940
9 3,00 Besi Holo Rangka Cover Belakang 4 0,04 0,02 1 2 0,016 0,0000314 8,98 3000 26940
Multiplek Cover Samping 2,4 1,2 0,004 1 2 0,0046 0,0000092 8,98 2000 17960
121,5 11,02
Multiplek Cover Depan 2,4 1,2 0,004 1 2 0,0046 0,0000092 8,98 2000 17960
Multiplek Cover Belakang 2,4 1,2 0,004 1 2 0,0046 0,0000092 8,98 2000 17960
HPL Cover Samping 2,44 1,22 0,001 2 4 0,00045 0,0000018 6,51 1000 6511
4 2,00 HPL Cover Depan 2,44 1,22 0,001 1 2 0,00045 0,0000009 6,51 1000 6511
HPL Cover Belakang 2,44 1,22 0,001 1 2 0,00045 0,0000009 6,51 1000 6511
TOTAL 89,41 202208
PENGUKURAN PEMOTONGAN
Besi Holo Rangka Cover Bawah 4 0,04 0,02 1 2 0,020 0,0000403 3,00 2000 6000
Besi Siku Cover Samping 6 0,02 0,02 2 4 0,013 0,0000528 3,00 2000 6000
9 3,00 Besi Plat Penyangga Cover Samping 6 0,02 0,02 4 8 0,067 0,0005376 3,00 2000 6000
Besi Siku Rangka Cover Depan 6 0,04 0,02 1 2 0,026 0,0000528 3,00 2000 6000
9 3,00 Besi Holo Rangka Cover Belakang 4 0,04 0,02 1 2 0,016 0,0000314 3,00 2000 6000
Multiplek Cover Samping 2,4 1,2 0,004 1 2 0,0046 0,0000092 2,72 2000 5440
6 2,45 Multiplek Cover Depan 2,4 1,2 0,004 1 2 0,0046 0,0000092 2,72 2000 5440
Multiplek Cover Belakang 2,4 1,2 0,004 1 2 0,0046 0,0000092 2,72 2000 5440
HPL Cover Samping 2,44 1,22 0,001 2 4 0,00045 0,0000018 2,22 1000 2220
4 2,00 6 2,45 HPL Cover Depan 2,44 1,22 0,001 1 2 0,00045 0,0000009 2,22 1000 2220
HPL Cover Belakang 2,44 1,22 0,001 1 2 0,00045 0,0000009 2,22 1000 2220
TOTAL 29,82 52980
PEMOTONGAN PENGEDRILLAN
Besi Holo Rangka Cover Bawah 2,02 0,04 0,02 1 2 0,010 0,0000204 3,00 2000 6000
Besi Siku Cover Samping 0,82 0,02 0,02 2 4 0,002 0,0000072 3,00 2000 6000
9 3,00 Besi Plat Penyangga Cover Samping 0,05 0,02 0,02 4 8 0,001 0,0000045 3,00 2000 6000
Besi Siku Rangka Cover Depan 0,65 0,04 0,02 1 2 0,003 0,0000057 3,00 2000 6000
9 3 Besi Holo Rangka Cover Belakang 2,15 0,04 0,02 1 2 0,008 0,0000169 3,00 2000 6000
Multiplek Cover Samping 0,71 0,33 0,003 1 2 0,0003 0,0000006 2,72 2000 5440
6 2,45 Multiplek Cover Depan 0,65 0,82 0,003 1 2 0,0006 0,0000013 2,72 2000 5440
Multiplek Cover Belakang 0,72 0,57 0,003 1 2 0,0005 0,0000010 2,72 2000 5440
TOTAL 23,16 46320
PEMOTONGAN PERAKITAN (PENGELEMAN)
HPL Cover Samping 0,37 0,18 0,003 2 4 0,00003 0,0000001 2,22 1000 2220
6 2,45 4 2 HPL Cover Depan 0,67 0,84 0,003 1 2 0,00025 0,0000005 2,22 1000 2220
HPL Cover Belakang 0,74 0,59 0,003 1 2 0,00020 0,0000004 2,22 1000 2220
TOTAL 6,66 6660
PENGEDRILLAN BENDING
9 3,00 4 2 Besi Holo Rangka Cover Bawah 2,02 0,04 0,02 1 2 0,010 0,0000204 2,5 1000 2500
TOTAL 2,5 2500
PENGEDRILLAN PERAKITAN (PENGELASAN)
Besi Siku Cover Samping 0,82 0,02 0,02 2 4 0,002 0,0000072 3,23 2000 6460
Besi Plat Penyangga Cover Samping 0,05 0,02 0,02 4 8 0,001 0,0000045 3,23 2000 6460
9 3 12 3,46 Besi Siku Rangka Cover Depan 0,65 0,04 0,02 1 2 0,003 0,0000057 3,23 2000 6460
Besi Holo Rangka Cover Belakang 2,15 0,04 0,02 1 2 0,008 0,0000169 3,23 2000 6460
TOTAL 12,93 25840
BENDING PERAKITAN (PENGELASAN)
Besi Holo Rangka Cover Bawah 2,02 0,04 0,02 1 2 0,010 0,0000204 2,73 1000 2732,05
4 2 12 3,46
9.3 KESIMPULAN
Material Handling Cost adalah suatu tabel yang menunjukkan
kalkulasi biaya penanganan material antar mesin maupun antar bagian
produksi, dan biaya penanganan bahan dari bagian assembling ke gudang
produksi jadi (warehouse).Total berat/ jam (kg) = 21953423, dan untuk
total ongkos angkutnya Rp. 2252356286 .Berbagai faktor perlu
dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan penanganan bahan
yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan diperlukan.
Faktor-faktor pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut: Jalur
pengangkutan , Sifat objek yang diangkut, Karakteristik-karakteristik
bangunan, Keadaan ruang yang tersedia, Kapasitas peralatan penanganan
yang diperlukan, dan Biaya setiap metode alternative.Manfaat yang
diperoleh dari material handling diantaranya yaitu untuk penghematan
biaya produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan ruangan lebih
efisien, serta meningkatkan produktifitas perusahaan.Tata letak dan
pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada produktivitas dan
keuntungan dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor faktor
lainnya. Dalam pelaksanaannya, tata letak dan material handling memiliki
hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
MODUL X
modul ini akan dirancang fasilitas pabrik dan pelayanan secara total tetapi belum
terperinci. Misal untuk kantor, cukup dibuat garis pembatas antar ruangan saja
dan tidak perlu terperinci sampai perabot yang ada. Bagian produksi pun
demikian, dalam bentuk atau dimensi dengan luas lantai menggunakan kertas
dalam ARC diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas. Maka
dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas harus dekat dengan
aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa
aktivitas tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area
hubungan kedekatan antar departemen dengan skala ukuran luas lantai yang
sebenarnya. Input dari pembuatan AAD ini adalah Area Relation Diagram dan
data luas lantai setiap departemen. Ukuran setiap departemen pada AAD akan
disesuaikan dengan luas lantai dan piñataletakan awal pada ARD yang telah
terbentuk.
10.2 PENGOLAHAN DATA
Dari data yang didapat dari perhitungan ARC, ARD dan perhitungan luas
A. ADD Fabrikasi
22
3
6 8
Keterangan :
Skala : 1 : 10 Digambar : Kelompok 9
masing departemen.
MODUL 11
LINE BALANCING
11.1. PENDAHULUAN
komposisi mesin-mesin dan aliran material dari gudang bahan bahu (storage) ke
dengan contoh MPPC. Beban kerja mesin ditulis delam 3 digit tiga angka
dibelakang koma). Beban kerja maksimum adalah satu, dengan allowance 10%.
Buatlah susunan mesin sedemikian rupa sehingga tiap mesin mempunyai beban
material diberi tanda garis bujur sangkar putusputus. Dalam pembuatan LB ini
Praktikan mampu menyusun distribusi beban kerja tiap mesin agar dicapai
Mampu merancang susunan mesin yang ekonomis dan aliran material yang
lancar.
41.8 "105.8"73.4"
FQAB
GR
46.8"111.8"62.4" AC
251.4 "
101.8" 60.4"
42.8"
H S AD AF
128.8"
56.8" V
K
480
𝐾max = 𝑊𝑂 = = 8,04 unit/hari
𝑊𝑆 59,68
Ws Kmax di dapat dari waktu rata rata (3581) detik ke menit (59,68)
K = 65
K. T 65 . 59,68 3879,2
N= = = = 8,082 = 9 stasiun
WO 480 480
41.8 "105.8"73.4"
FQAB
GR
46.8"111.8"62.4" AC
251.4"
101.8" 60.4"
42.8"
H S AD AF
128.8"
56.8" V
K
𝑇 59,68
Efisiensi = 𝑋 100 % = 𝑋100 = 59,68 = 1,5%
𝑁 .𝑊𝑆 9.443 3987
Stasiun I : A,B,C,D,E,F,G,H,I,J&K
Stasiun II : L,M,N,O
Stasiun IV : S,T,U
Stasiun V : V,W,X,Y,Z,AA
Stasiun VI : AB,AD,AE,AF
Stasiun VIII : AG
Stasiun IX : AI
Dalam line balancing kita juga menghitung waktu kosong , waktu kosong
lebih ideal yaitu menghasilkan biaya material yang optimal. ARD-R ini hampir
bias saja ARD-R yang terjadi merupakan revisi yang ke- 2,3,4 atau seterusnya.
Sebagai salah satu dasar revisi ARDR ini adalah melihat dari Line Balancing
keputusan yang relatif lebih cepat karena tidak ada lagi yang namanya proses
banding dan kasasi. Eksekusinya pun bisa langsung dilakukan dan tanpa diadili
oleh siapa pun, karena penyelesaian dilakukan sendiri oleh penggugat dengan
Dapat menjadi model urutan proses bisnis jika diagram ini digunakan di
Dengan adanya diagram ini, semakin mudah untuk mengerti dan memahami suatu
berdasar dengan use case atau diagram yang telah dibuat sebelumnya.
1 2 3 4 5
A,B,C,D,E,F, G,H,I,J,K
(2.926) V,W,X,Y,Z,A
L,M,N,O P,Q,R S,T,U A (1.579)
(1.421) (1.075) (1.114)
STASIUN 5
STASIUN 1
STASIUN 2
STASIUN 3
STASIUN 4
6 7 8 9
STASIUN 7
STASIUN 8
STASIUN 9
12.2.2. Gambar ARDR Fabrikasi
GAMBAR ARD
STASIUN 1
STASIUN 2
STASIUN 8
WIRE HOUSE
STASIUN 9
STASIUN 7
No . 9 / 11/ 22 A4
MODUL 13
13.3. KESIMPULAN
Pada kesimpulan kali ini MHC yang sebelum di revisi mempunyai
11 stasiun & hasil total berat / jam (kg) nya 21.953.423 kg dan total
ongkos nya RP. 43.224.842.846,dan setelah di revisi menjadi 9 stasiun
seperti contoh diatas yang memiliki total berat /jam 213.70 kg dan total
ongkosnya Rp. 421.400.000, Mengingat besarnya material handling
terhadap produksi secara keseluruhan, maka sangat sukar untuk
menentkan besarnya biaya material handling dengan tepat disebabkan
unsur biaya material handling terpisah dengan unsur biaya produksi
lainnya. Oleh sebab itu sebagian besar perusahaan dalam kegiatan
material handling melakukan usaha-usaha mendapatkan sumber-sumber
kemungkinan mengadakan perbaikan material handling yang terdapat
dalam perusahaan atau pabrik.
11
13
14
12
13 9
10
13
7
6 13
S kala
Satuan Ukura n