Anda di halaman 1dari 4

Nama : Marsyadila Lutfia

Nim : 043605278

1. Siap Buka Data Bansos, Pemprov Jabar: Tapi Apa Wajar? Ini Bukan Orang Terkaya Yudha
Maulana detikNews
Kamis, 30 Apr 2020 12:39 WIB
Bandung - Sebagai langkah transparansi, Pemprov Jabar siap menyediakan data penerima
bantuan sosial (bunsos) sesuai permintaan. Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID (GTPP).

Jawa Barat, 19 Namun, menurut Daud Achmad, etika harus diperhatikan. “Intinya kami ingin
terbuka dan transparan soal bansos, kami ingin data penerimanya dibuka ke publik, tapi perlu
diingat bahwa data ini bukan daftar orang terkaya, tapi data penerima bantuan. yang
menerimanya,”
Apakah tipikal untuk terdaftar sebagai miskin dan miskin baru? Rabu (29/4) – Daud

“Sesuai undang-undang, tidak boleh dibuka data seperti itu, termasuk data penerima bansos.
Pemprov Jabar berharap bisa dibuka karena kita tidak ingin ada yang dirahasiakan. bersikap
terbuka dan transparan.

KPK sebelumnya telah menetapkan protokol pertukaran atau penerimaan asosiasi dalam rangka
pengendalian penyebaran virus Corona. Itu harus dilakukan dari pemasok identitas, aplikasi
pinjaman, melalui pengumuman penerimaan asosiasi.

“Ini masih kami dalami, tapi menurut informasi data yang saya peroleh dari DTKS, Kementerian
Sosial belum memberikan izin penerbitannya. Kami memiliki dashboard yang menampilkan
berapa banyak dukungan yang siap, disampaikan, dan diserahkan setiap hari atau bahkan secara
update-time, jadi setidaknya kita berusaha, ujarnya.

Publik akan memiliki akses ke dashboard yang bisa diakses secara online, menurut Daud. Jumlah
orang yang kembali saat kami melakukan itu juga diketahui jika tim menerima, katanya. "Kalau
tim setuju, nanti dashboard ini bisa dibuka."

Furqan AMC, Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jabar menilai pengungkapan
informasi tersebut masuk dalam kategori hukum hak publik.

“Apalagi dalam konteks isu wabah corona yang terjadi saat ini, dimana masyarakat yang terkena
dampak parah Covid-19 besar, data bantuan sosial harus segera dibuat transparan untuk
mempertahankan kepercayaan. Kepercayaan antara organisasi pemerintah dan warga negara,
serta antara masyarakat itu sendiri.

Furqon menyatakan dalam keterangan tertulis.

Pengalihan bantuan dari berbagai tingkat pemerintahan tidak sinkron, menurut Furqon. dapat
menimbulkan kecemburuan sosial. “Sementara itu, banyak kekhawatiran di masyarakat
mengapa satu kelompok mendapat dan yang lain tidak. Mengapa jumlahnya berbeda, dan
seterusnya. Bantuan pun ditawarkan, namun akhirnya ditolak oleh warga karena khawatir. dari
menghasut cemburu.

Dalam lingkungan krisis saat ini, kata dia, masalah distrust bisa semakin parah dan merusak
kohesi sosial jika perbedaan pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat tidak segera disikapi
dengan keterbukaan data.

Pengelompokan sosial dapat dibagi menjadi in-group dan out-group, keduanya signifikan dan
berdampak satu sama lain dalam hal opini publik. Beberapa akademisi menggunakan label
berbeda untuk mengkategorikan kelompok sosial. Charles Harton Cooley membaginya menjadi
kelompok primer dan kelompok tambahan, sementara Ferdinand Tonies membedakan antara
pengelompokan sosial biasa seperti kerumunan dan publik dan jenis kohabitasi seperti
Gemenschaft (masyarakat) dan Gesselshaft (masyarakat).
Kelompok sosial ini berkontribusi pada pembentukan opini publik. Kelompok kepentingan dan
budaya yang kompleks sama-sama diciptakan oleh masyarakat. Ketika suatu masalah, isu, atau
peristiwa muncul, kelompok kepentingan yang berbeda akan bereaksi secara berbeda dan
membentuk perspektif.

Contoh aspek sosial opini publik antara lain: “Transparansi data bansos sangat diperlukan untuk
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, serta kepercayaan antar instansi
pemerintah dan antar masyarakat itu sendiri,” ujar Furqon dalam keterangan tertulisnya.
Apalagi dalam suasana krisis wabah corona saat ini, di mana masyarakat sangat terdampak
Covid-19.

Pengalihan bantuan dari berbagai tingkat pemerintahan tidak sinkron, menurut Furqon. dapat
menimbulkan kecemburuan sosial. “Sementara itu, banyak pertanyaan mengapa satu orang
menerima sesuatu sementara yang lain tidak muncul di lapangan. Mengapa?

Ukurannya berbeda, dan seterusnya. Bahkan bantuan pun ditawarkan, namun akhirnya ditolak
oleh warga sekitar karena takut menimbulkan kecemburuan, tambahnya.
2. Kuartal kedua tahun 2020 melihat efek epidemi Covid-19 pada ekonomi lokal, regional, dan
internasional. Perekonomian nasional terus tumbuh sebesar 2,97% pada kuartal pertama tahun
2020. Meskipun tidak mencapai 5,07% pada kuartal pertama tahun 2019, hal itu tetap terjadi.
Pasalnya, Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara, termasuk China, akibat tekanan dari
luar.

Meski tidak ada data resmi, Indonesia diperkirakan akan mengalami kontraksi (pertumbuhan
ekonomi negatif) sekitar 3% pada kuartal kedua. Hal itu terjadi sebagai dampak dari kebijakan
isolasi sosial atau yang dikenal dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang baru
dimulai pertengahan Maret lalu. PSBB dan eksklusi sosial berdampak signifikan terhadap
aktivitas ekonomi.

Dalam skala regional dan internasional, status ekonomi Indonesia masih terus membaik.
Sejumlah negara mengalami kontraksi yang sangat parah, antara lain Singapura sebesar 41,2%,
Amerika Serikat sekitar 10%, dan Inggris sekitar 15%. Sementara itu. Bank Dunia
memproyeksikan ekonomi dunia akan turun sebesar 5,2% pada tahun 2020, sedangkan
Indonesia sebagai negara ekonomi dengan kinerja terbaik kedua setelah Vietnam diprediksi
akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif.

IMF, Bank Dunia, dan OECD adalah beberapa organisasi internasional yang meramalkan
kemerosotan ekonomi global pada tahun 2020. Negara maju akan merasakan dampak resesi ini
lebih parah. Karena kontraksi ekonomi diperkirakan "hanya" di -3%-0% dan berlangsung hanya
sekitar 2 triwulan, Indonesia diperkirakan akan mengalami resesi, meskipun kecil.

Sinergi dalam Pemulihan Perekonomian Nasional

Prakiraan ini memberi kita lebih banyak harapan bahwa kita dapat berhasil melakukan langkah-
langkah pemulihan ekonomi nasional dan mendorong kerja sama antar seluruh pelosok tanah
air. Pemerintah Pusat menerapkan strategi pemulihan ekonomi. Menyeluruh. Pemerintah
daerah harus membantu pelaksanaan kebijakan tersebut.

Dalam rangka mendorong keberhasilan dan percepatan pemulihan ekonomi nasional, peran
pemerintah daerah sangat penting. Pemerintah daerah mengetahui demografi penduduk,
keadaan sosial ekonomi, dan struktur ekonomi daerah. Selain itu, langkah-langkah APBD dapat
digabungkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi daerah.

Selain itu, UMKM dan pelaku bisnis dan komunitas lainnya memiliki peran untuk dimainkan.
Teknik untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia. Pemerintah federal memberi pelaku
usaha harus merangkul fasilitas/stimulasi fiskal dan moneter dengan menjalankan bisnis mereka
dengan sukses.

Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional


Strategi fiskal dan moneter yang komprehensif diperlukan untuk pemulihan ekonomi nasional.
Selain itu, pemerintah telah menganggarkan Rp 695,2 triliun dari APBN untuk membantu
pemulihan ekonomi.

Kuartal ketiga diprediksi menjadi awal pemulihan ekonomi negara. Ekonomi negara diharapkan
tidak turun sebanyak kuartal kedua, meskipun tidak meningkat secara menguntungkan.
Kemudian diharapkan ekonomi nasional tumbuh dengan baik pada triwulan IV, sehingga
meminimalisasi keterpurukan tahun 2020. Sementara itu, ekonomi negara diperkirakan akan
membaik secara signifikan pada tahun 2021.

3 (tiga) kebijakan yaitu peningkatan konsumsi domestik, peningkatan aktivitas korporasi, serta
menjaga stabilitas ekonomi dan ekspansi moneter ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
Kebijakan tersebut diberlakukan bersamaan dengan kerja sama lembaga-lembaga terkait di
bidang moneter, fiskal, dan kebijakan terkait lainnya.

Konsumsi domestik merupakan salah satu faktor penggerak perekonomian negara; semakin
banyak konsumsi, semakin besar pertumbuhan ekonomi. Konsumsi dan kemampuan
masyarakat untuk membeli terikat erat. Karena itu, pemerintah telah menyiapkan dana Rp
172,1 triliun untuk mendorong belanja konsumen. Bantuan Langsung Tunai, Kartu Prakerja,
pembebasan listrik, dan program lainnya digunakan untuk mengalirkan uang tersebut. Dengan
mempercepat realisasi APBN/APBD, pemerintah juga mendorong pemanfaatan kementerian
dan lembaga pemerintah daerah. Konsumsi juga difokuskan pada barang-barang rumahan untuk
menciptakan efek pengganda yang kuat.

Dengan menawarkan keringanan pajak kepada perusahaan dan UMKM serta insentif lainnya,
pemerintah berupaya mengubah cara berbisnis. Pemerintah mendukung UMKM antara lain
dengan menunda pembayaran dan mensubsidi bunga kredit bank, serta memberikan jaminan
modal kerja sampai dengan Rp10 miliar dan insentif perpajakan, seperti pembayaran pajak
penghasilan oleh pemerintah (PPh Pasal 21). Pemerintah menawarkan keringanan pajak kepada
perusahaan, seperti pembebasan PPh Pasal 22 impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25, dan
pengembalian pendahuluan PPN, serta penempatan dana pemerintah di bank untuk
restrukturisasi debitur. Selain itu, pemerintah menawarkan jaminan modal kerja untuk bisnis
yang strategis, mendesak, atau padat karya.

Bank Indonesia menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah, menurunkan suku bunga, membeli surat
berharga negara, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk
membantu pemulihan ekonomi bangsa. Penurunan suku bunga dimaksudkan untuk mendorong
likuiditas keuangan dan mendorong kegiatan ekonomi.

Edward UP Nainggolan, Direktur Wilayah DJKN Kalimantan Barat, adalah penulisnya.

Karena pemerintah bertanggung jawab atas segalanya, termasuk semua kebijakan yang
berkontribusi pada kelangsungan bangsa secara keseluruhan, tidak mungkin memisahkan
keterlibatan pemerintah dalam kebijakan ekonomi dari negara. Setiap pemerintah yang
membawahi suatu bangsa tentunya memiliki kebijakan ekonomi andalan untuk menjamin
perekonomian negara yang sehat dan stabil guna mencapai kemakmuran dan kesejahteraan,
sebagaimana kewajiban pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi guna mencapai
kemakmuran. dan kehidupan yang sejahtera bagi warganya.

Paham atau sistem ekonomi yang dianut oleh suatu pemerintahan, seperti kapitalisme,
sosialisme, hibrida, atau sistem ekonomi Islam, tidak dapat dipisahkan dari kebijakan ekonomi
negara tersebut. Tentu saja, pemerintah yang mengawasi perekonomian suatu negara
mendasarkan kebijakan ekonominya pada salah satu sistem ekonomi. Meskipun sistem ekonomi
yang dianut pemerintah memiliki sejumlah kekurangan, namun sistem tersebut tetap dianggap
sebagai sistem ekonomi terbaik bagi negara yang perekonomiannya dipimpin oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai