Anda di halaman 1dari 28

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN

PANCASILA
Kelompok 3 :
Ailsa Lucianningtyas Eka Putri (190113020071)
Mala Herpanilah (190113020061)
Sinta Rahayuningsih (190113020028)
HUKUM DAN PENEGAKAN HUKUM
DALAM SUDUT PANDANG MAHASISWA
Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku
manusia agar dapat terkontrol, selain itu hukum juga merupakan aspek terpenting
dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Hukum mempunyai tugas
untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Setiap masyarakat
berhak mendapatkan pembelaan didepan hukum, sehingga hukum itu memuat
peraturan atau ketentuan-ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
kehidupan masyarakat dan apabila melanggar akan mendapatkan sanksi.
Apa yang menjadi dasar dan penyebab dari pelanggaran
hukum

01 Kenakalan Remaja 02 Kekerasan

03 Kriminalitas : Pembunuhan hingga pemerkosaan


01 Kenakalan Remaja

• Faktor Internal
Kepribadian
Konsep diri
Penyesuaian sosial
Tugas perkembangan dan kemampuan penyelesaian masalah yang
rendah

• Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang menjadi penyebab dari kenakalan remaja
adalah bagaimana lingkungan keluarga seperti pola asuh,
lingkungan sekolah, dan lingkungan teman sebaya pada remaja
tersebut.
02 Kekerasan
• Ciri-Ciri Kekerasan
Menunjukkan perubahan perilaku dan kemampuan belajar
Selalu curiga dan siaga terhadap orang lain
Kurangnya pengarahan dari orang tua
Selalu mengeluh, pasif, dan menghindar
• Jenis-Jenis Kekerasan
Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik berat
Kekerasan fisik ringan
• Faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan
Lingkaran kekerasan
Stres dan kurangnya dukungan
Pecandu alkohol atau narkoba
03 Kriminalitas : Pembunuhan

• Unsur pembunuhan ada tiga macam yaitu:


Pembunuhan secara disengaja
Pembunuhan yang menyerupai kesengajaan (semi sengaja)
Pembunuhan tidak sengaja
• Penyebab Terjadinya Pembunuhan
Faktor utama pemicu pembunuhan adalah konflik sosio-emosional, karena seseorang merasa
kecewa, sakit hati, atau dendam kepada orang lain. Secara ekstrim pelampisan rasa kecewa
tersebut, sakit hati, dendam atau amarah dilampiaskan dengan cara membunuh orang lain.
• Undang-Undang Tindak Pembunuhan
Tindak pembunuhan diatur dalam Pasal 338 KUHP, yaitu “barangsiapa sengaja merampas
nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan, dengan tindak pidana penjara paling lama
lima belas tahun” (Moeljatno, 2009a: 122-123)
Upaya Pemerintah Dalam Menangani Kasus Hukum di
Indonesia

• Dibentuknya Komnas HAM


Tujuan
Dikutip dari Pasal 75 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,
Komnas HAM memiliki dua tujuan penting. Berikut bunyi pasalnya:
• Mengembangkan kondisi yang konduksif bagi pelaksanaan hak asasi manusia
sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Piagam
Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
• Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya
berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
Ketidakmerataan Penyaluran Dana Bansos
Ke Masyarakat
Pengertian Bantuan Sosial (Bansos)

Bantuan sosial merupakan pemberian bantuan yang sifatnya tidak secara


terus menerus dan selektif dalam bentuk uang/barang kepada masyarakat
yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bantuan
berupa uang, barang, atau jasa kepada seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat miskin, tidak mampu, dan/atau rentan terhadap risiko sosial.
Dalam pemberian bantuan sosial, baik Pemerintah Daerah sebagai pemberi
bantuan sosial maupun Masyarakat/Lembaga Kemasyarakatan sebagai
penerima bantuan sosial mempunyai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan bantuan sosial sesuai porsinya berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Penyaluran Bantuan Sosial di Indonesia

Pusat dan alur administrasi penyaluran bantuan sosial yang memusingkan membuahkan
kekacauan seperti kesimpangsiuran informasi akan akses penerimaan bantuan sosial
yang beredar di masyarakat. Tidak hanya itu, klasifikasi yang tidak sesuai dengan target
dan jangka waktu pendistribusian bansos yang tidak serempak menjadi permasalahan
yang tidak kunjung
berakhir. Bantuan sosial sepanjang pandemi Covid-19 berlangsung juga belum
merangkul kelompok masyarakat yang sebelum adanya pandemi termasuk
golongan masyarakat mampu, namun saat terjadi pandemi harus kehilangan
penghasilan hingga kehilangan pekerjaannya
01 Bantuan Sosial Tunai

Bantuan Sosial Tunai (BST) disalurkan pemerintah semenjak awal mula terdeteksi penyebaran Covid-19 di
Indonesia. Penyaluran BST dibagi menjadi dua gelombang terhitung dari bulan April sampai dengan
Desember 2020.
• Gelombang pertama berada di bulan April s.d. Juni 2020, penerima BST memperoleh bantuan sebesar
Rp600.000,00 per KK per bulan.
• Selanjutnya gelombang kedua penyaluran BST berlangsung dari bulan Juli s.d. Desember 2020 dengan
jumlah nominal bantuan yang telah disetarakan menjadi Rp300.000,00 per KK per bulan.
Kenyataannya akses untuk menyalurkan BST kepada masyarakat tidak semudah aturan pemerintah. Didapati
banyak data penerima ganda yang berakibat pada ketidakadilan dan ketidakmerataan penyaluran BST. Tidak
sampai disitu, persoalan pun bertambah karena lamanya proses distribusi sehingga membuat bantuan yang
datang sering terlambat jika dibandingkan
dengan kota-kota lain di Indonesia.
02 Pembebasan Biaya Listrik

Pemerintah membebaskan biaya listrik bagi 24 juta pengguna listrik berkapasitas 450 KV. Pembebasan ini
dimandatkan melalui Perppu 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona. Listrik gratis ini berlangsung selama tiga bulan, terhitung
sejak April sampai Juni 2020. Keringanan biaya penggunaan di masa pandemi covid-
19 tidak hanya berlaku bagi para pengguna pengguna 450 KV. Pemerintah melalui Perppu 1 Tahun 2020
juga memberikan keringanan berupa potongan tarif sebesar 50 persen bagi pengguna listrik berkapasitas 900
VA. Permasalahan yang terjadi adalah banyak warga yang gagal mendapatkan subsidi listrik karena salah
memasukkan format ID Pelanggan yang terdapat di meteran dan kurangnya sosialisasi cara pendaftaran yang
dilakukan Pemerintah. Sehingga masyarakat yang
belum mengerti akan teknologi sangat terdampak sekali dan tidak menjadi sasaran utama bansos ini (Pradita,
2020).
03 Kartu Prakerja

Lewat Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi


Kerja Melalui Program Kartu Prakerja, Pemerintah memberikan pelatihan kerja serta
insentif bagi mereka pekerja yang terdampak pandemi covid-19. Pemerintah membuka
kesempatan bagi 5,6 juta pendaftar. Kriteria pelamar program adalah WNI berusia di
atas 18 tahun dan tidak sedang menempuh program pendidikan. Jika syarat tersebut
dipenuhi pelamar, proses pendaftaran dapat diakses melalui situs www.prakerja.go.id.
Setelah mengikuti pelatihan kerja, para peserta berhak mendapatkan dana insentif
sebesar Rp 600 ribu. Dana itu akan cair setelah lima hari peserta menghabiskan masa
pelatihan. Dana ditransfer langsung ke rekening perta selama empat bulan.
Siapa Penerima Bantuan Sosial (Bansos) ?

Penerima Bantuan Sosial adalah seseorang, keluarga, kelompok atau


masyarakat miskin, tidak mampu, dan atau penyandang masalah
kesejahteraan sosial. Calon penerima bansos merupakan masyarakat
yang masuk ke dalam daftar data yang dilakukan oleh rukun tetangga
(RT) atau rukun warga (RW) tempat tinggalnya. Penyaluran Bantuan
Sosial non tunai adalah penyaluran Bantuan Sosial yang dilaksanakan
oleh pemberi Bantuan Sosial melalui bank penyalur ke rekening atas
nama PenerimaBantuan Sosial.
Penyebab Ketidakmerataan Bansos Hingga Salah Sasaran

Bantuan Sosial bisa saja mengalami ketidakmerataan kepada masyarakat seperti berbeda kelurahan
berbeda nilai uang yang didapat. Pejabat yang memperoleh kuasa dari pengguna anggaran untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan harus bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada
Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. Mungkin saja tiap kepala daerah mendapatkan
nominal yang sama tetapi kepala daerah mempunyai bawahannya lagi seperti rt/rw. Selain itu yang
menerima bantuan sosial seharusnya benar-benar orang yang sangat membutuhkan atau ekonomi
yang sangat turun.
Penyebab Ketidakmerataan Bansos Hingga Salah Sasaran

Bantuan Sosial bisa saja mengalami ketidakmerataan kepada masyarakat seperti berbeda kelurahan
berbeda nilai uang yang didapat. Pejabat yang memperoleh kuasa dari pengguna anggaran untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan harus bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada
Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. Mungkin saja tiap kepala daerah mendapatkan
nominal yang sama tetapi kepala daerah mempunyai bawahannya lagi seperti rt/rw. Selain itu yang
menerima bantuan sosial seharusnya benar-benar orang yang sangat membutuhkan atau ekonomi
yang sangat turun.
Kesimpulan

Program bantuan social yang pemerintah lakukan dalam rangka penanggulangan


pandemi COVID-19, antara lain bantuan langsung tunai dana desa, bantuan sosial tunai,
pembebasan biaya listrik, kartu prakerja, dan
penambahan peserta program keluarga harapan. Berdasarkan hasil pemetaan terhadap
literatur, berita dan informasi terkait permasalahan penyaluran bantuan social di masa
pandemic COVID-19, inti dari semua permasalahan terkait penyaluran bantuan sosial
tersebut adalah ketidakandalan basis data penerima bantuan sosial. Di masa pandemi ini,
semua bantuan sosial harus disalurkan segera dengan menggunakan data yang ada.
Namun, data yangdigunakan seringkali tidak akurat sehingga menyebabkan
menimbulkan banyak permasalahan di lapangan
Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Diantara
Ideologi Dunia
Pengertian dikemukakan oleh George Ritzer (1980) dengan
menyatakan paradigma sebagai pandangan yang mendasar dari
pada ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang
semestinya dipelajari oleh salah stu cabang/disiplin ilmu
pengetahuan.
Inti sari paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi
teoritis yang umum dan dijadikan sumber hukum metode serta
penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan
sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.
Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan
a. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pandangan hidup yang terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai
luhur yang merupakan suatu tolak ukur kebaikan yang berkenaan
dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup manusia yang
menjadi suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan.
b. Pancasila sebagai dasar negara
Adapun isi sumber hukum dan tata urutan peraturan perundangan RI, seperti
tercantum pada TAP MPR tersebut adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar 1945,
2. Ketetapan MPR RI,
3. Undang-Undang,
4. Peraturan Pemerintah pengganti undang-undang,
5. Peraturan pemerintah,
6. Keputusan presiden, dan
7. Peraturan daerah.
c. Pancasila sebagai suatu ideologi
Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius
yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk
negara, dengan lain perkataan unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila
tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri.
Ideologi Pancasila memiliki berbagai aspek, baik berupa cita-cita pemikiran atau nilai-
nilai, maupun norma yang baik dapat direalisasikan dalam kehidupan praksis dan bersifat
terbuka dengan memiliki tiga dimensi sebagai berikut:
1. Dimensi idealis
2. Dimensi normatif
3. Dimensi realistis
Keterbukaan ideologi Pancasila didukung oleh beberapa hal antara lain:
1. Tekad bangsa dalam memperjuanagkan tercapainya tujuan nasional/tujuan
proklamasi,
2. Pembangunan nasional yang teratur dan maju pesat,
3. Tekad yang kuat dalam mempertahankan nilai sila-sila Pancasila yang sifatnya
abadi,
4. Hilangnya ideologi komunis/sosialis sebagai ideologi tertutup.

Hal-hal yang membatasi keterbukaan ideologi Pancasila adalah sebagai berikut:


5. Stabilitas nasional yang mantab,
6. Tetap berlakunya larangan terhadap paham komunisme di Indonesia,
7. Adanya pencegahan atas pengembangan ideologi liberal di Indonesia, dan
8. Pencegahan terhadap gerakan ekstrem dan paham-paham lain yang
dapat menggoyahkan nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
Asal Mula Pancasila

Secara kausalitas Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat negara nilai-
nilainya telah ada dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai-nilai adat-
istiadat, nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius.
Kemudian para pendiri negara Indonesia mengangkat nilai-nilai tersebut
dirumuskan secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur, antara lailn
dalamsidang BPUPKI pertama, sidang panitia sembilan yang kemudian menghasilkan
Piagam Jakarta yang memuat Pancasila yang pertama kali, kemudian dibahas lagidalam
sidang BPUPKI kedua.
Karakteristik Ideologi Pancasila

Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang


terkandung di dalamnya, namun mengekplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit,
sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah
aktual yang senantiasa berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek
serta zaman.
Pengertian Ideologi Liberal

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh
kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung
usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan
yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh
karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasarbagi tumbuhnya kapitalisme.
Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut:

1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik


2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian
terbesar individu berbahagia.
6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan manapun.
Pengertian Ideologi Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi
lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang
mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Secara
umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama
dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari
pemikiran yang rasional dan nyata.
Ciri-ciri Ideologi Komunisme

Ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak
mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir
Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka,
keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.

Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu.
Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna
seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai individu, terbukti dari
ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi
Negara yang menganut Ideologi Komunis

Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi


Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Pada tahun 2005 negara yang masih
menganut paham komunis adalah Republik Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea
Utara, Kuba dan Laos.
Thank You 

Anda mungkin juga menyukai