Anda di halaman 1dari 2

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)

PERATURAN BANK INDONESIA TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN


KEPATUTAN BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

1. Apa latar latar belakang dan tujuan dari penerbitan PBI


No.14/9/PBI/2010 tanggal 26 Juli 2012 tentang Uji Kemampuan dan
Kepatutan BPR?
a. Mewujudkan industri BPR yang bersih dengan memastikan BPR
dimiliki dan dikelola oleh pihak-pihak yang senantiasa memenuhi
persyaratan kemampuan dan kepatutan.
b. Memberikan pengenaan sanksi yang lebih tegas terhadap pihak-
pihak yang tidak memenuhi persyaratan.
2. Apa perbedaan PBI No.6/23/PBI/2004 tentang Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dengan PBI No.14/9/PBI/2012
tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) BPR?
a. Penyederhanaan mekanisme penilaian kemampuan dan kepatutan.
b. Pengetatan sanksi dan konsekuensi bagi pihak yang dinyatakan
Tidak Lulus.
c. Pengaturan Fit and Proper Test bagi bank dalam
penyelamatan/penanganan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
d. Perluasan obyek Fit and Proper Test terhadap pihak-pihak yang
sudah tidak menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) BPR atau
sudah tidak menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, dan Pejabat Eksekutif di BPR.
3. Faktor apa saja yang dinilai dalam Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit
and Proper Test)?
a. Untuk calon PSP dan PSP, termasuk pihak-pihak yang sudah tidak
menjadi PSP BPR: integritas dan kelayakan keuangan.
b. Untuk calon anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat
Eksekutif maupun anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan
Pejabat Eksekutif, termasuk pihak-pihak yang sudah tidak menjabat
di BPR: integritas, kompetensi dan reputasi keuangan.
4. Siapa saja yang harus menjalani Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
Proper Test)?
a. Calon PSP, calon anggota Dewan Komisaris, calon anggota Direksi
sebelum menjalankan fungsi dan tugasnya.
b. PSP, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif
yang sedang menjabat namun terindikasi melakukan pelanggaran
integritas, kelayakan/reputasi keuangan dan atau kompetensi.

1
c. Pihak-pihak yang sudah tidak menjadi atau sudah tidak menjabat
sebagai pihak sebagaimana dimaksud pada huruf b, namun yang
bersangkutan diindikasikan terlibat atau bertanggung jawab terhadap
perbuatan atau tindakan yang sedang dalam proses uji kemampuan
dan kepatutan pada BPR.
5. Apakah sanksi bagi pihak yang tidak memenuhi persyaratan dalam Uji
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)?
Pihak-pihak yang ditetapkan predikat Tidak Lulus dilarang menjadi:

a. PSP atau memiliki saham pada industri perbankan dan wajib


mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya, dan
b. anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau Pejabat Eksekutif
pada industri perbankan dalam jangka waktu tertentu.

6. Dapatkah seseorang yang telah ditetapkan Tidak Lulus dalam dalam Uji
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) kembali bekerja pada
industri perbankan?
Pihak-pihak yang telah ditetapkan predikat Tidak Lulus dapat kembali
menjadi PSP, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat
Eksekutif apabila jangka waktu sanksi telah dilalui dan telah menjalani
Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan ditetapkan
Lulus.

7. Apakah LPS sebagai pengendali pada BPR dalam


penyelamatan/penanganan LPS, harus mengikuti Uji Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and Proper Test)?
LPS sebagai pengendali dari bank yang diselamatkan/ditangani tidak
harus melalui Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) namun
calon anggota Dewan Komisaris dan calon anggota Direksi yang akan
diangkat LPS wajib mengikuti Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and
Proper Test).

Anda mungkin juga menyukai