Anda di halaman 1dari 2

METODE PENELITIAN

Tinjauan literatur digunakan oleh penulis penelitian ini, yang mengambil pendekatan deskriptif
kualitatif. Ujian ini disusun untuk mengetahui bagaimana keadaan pendidikan di Indonesia. Penulis
meninjau buku-buku yang relevan dan jurnal yang dihormati untuk literatur yang relevan tentang
topik yang sedang dibahas. Evaluasi, pengumpulan data, dan penemuan hasil dan kesimpulan
selanjutnya mengikuti. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:117), populasi adalah wilayah
generalisasi dari hal-hal atau orang-orang dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang dipilih
peneliti untuk diselidiki dan ditarik kesimpulannya. Jika populasi cukup besar sehingga peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada di dalamnya, maka sampel adalah subset dari jumlah dan
karakteristik populasi (Sugiyono, 2010: 118). Pada setiap jenjang pendidikan, pengambilan sampel
dilakukan secara proporsional dengan populasi anak usia sekolah dalam penelitian ini. Metode
sampling stratifikasi proporsional yang digunakan untuk sampel populasi yang tidak homogen dan
stratifikasi proporsional digunakan dalam penelitian ini. 120). Sementara itu dilakukan pemilihan
secara acak terhadap responden yang akan diteliti yaitu yang dapat ditemui di lapangan. Oleh karena
itu, sampling insidental bertingkat proporsional digunakan dalam penelitian ini.

Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel penelitian sebagai gejala yang berfluktuasi. Variabel adalah
objek penelitian yang bervariasi, sebagaimana gejala adalah objek penelitian (Arikunto, 2006: 116).
Faktor-faktor yang ditelaah adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak muda,
antara lain: 1. Motivasi individu: keinginan seseorang untuk mengenyam pendidikan; tujuan : Kondisi
dunia sosial : a. Interaksi sosial keluarga dan masyarakat; B. Keadaan Keuangan Keluarga a. Bayar b.
Jumlah kerabat lingkungan 4. Motivasi dari orang tua: a. Kesadaran mereka akan pentingnya
pendidikan; B. Keinginan mereka menyekolahkan anaknya; C. Kesediaan mereka untuk
melakukannya Budaya a. Budaya pendidikan keluarga Aksesibilitas meliputi: jarak tempuh; waktu
perjalanan; infrastruktur jalan; dan moda transportasi.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid. Valid
berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
(Sugiyono. 2007; 172). Suatu instrument yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi.
Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sedangkan reliabilitas
digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini untuk menghitung
reliabilitas instrument menggunakan rumus SpearmanBrown (Arikunto, 2006: 180).

Kuesioner digunakan dalam metode dan teknik pengumpulan data penelitian ini. Sejumlah
pertanyaan tertulis digunakan dalam kuesioner untuk mendapatkan informasi dari responden,
seperti laporan pribadi atau informasi lain yang sudah mereka ketahui. Metode dan instrumen
disebut dengan kuesioner (Arikunto). 2006; 151). Setiap variabel penelitian yang meliputi kondisi
sosial, kondisi ekonomi, motivasi individu, motivasi orang tua, budaya, dan aksesibilitas dikumpulkan
menggunakan kuesioner dalam penelitian ini. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, atau
angket yang sudah tersedia jawaban atas pertanyaannya dan responden tinggal memilih jawaban
yang paling sesuai dengan kondisinya. Karena pilihan jawaban sudah tersedia, diharapkan dengan
menggunakan kuesioner akan lebih memudahkan responden dalam memberikan tanggapan. Skala
pengukuran dapat digunakan untuk menentukan kriteria penilaian instrumen. Ratingscale
merupakan instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai