Anda di halaman 1dari 70

Referat: HERNIA

Oleh: Fegita Beatrix P (202006010109)


Pembimbing: dr. Yudi Susanto, Sp.B-KBD
OUTLINE
01 02 03
Definisi Anatomi Epidemiologi

04 05 06
Etiologi & FR Klasifikasi Patofisiologi

07 08 09
Manifestasi Tatalaksana Komplikasi &
Klinis & Diagnosis Prognosis
DEFINISI
DEFINISI
● Hernia ⇒ protrusi abnormal isi suatu rongga melalui defek/bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan
● “Dinding” → lapisan otot abdomen/diafragma/dinding panggul
○ Cincin hernia
○ Kantong hernia → leher, badan, fundus
○ Isi hernia → omentum, usus halus, kolon

Berry R, Francis DMA. Hernias. Textbook of Surgery. 2019;:379–93.


ANATOMI
ANATOMI
Lapisan dinding abdomen:
● Sentral
○ Linea alba → fusi lapisan
fascia rektus anterior &
posterior
○ Selubung rektus anterior
dan posterior melingkari
otot rektus superior
● Lateral
○ Terdiri dari 9 lapisan

Offiah G, Hill A. Hernias. In: RCSI Handbook of Clinical Surgery for Finals. 4th ed. CRC Press, Taylor & Francis Group; 2019. p. 33–45.
ANATOMI
Dinding Anterolateral Abdomen

● Terutama dibentuk oleh otot dan


aponeurosis
● Berlanjut sampai di regio
inguinal & membentuk insersi di
kanalis inguinalis

Offiah G, Hill A. Hernias. In: RCSI Handbook of Clinical Surgery for Finals. 4th ed. CRC Press, Taylor & Francis Group; 2019. p. 33–45.
Jones DB. Hernia. Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins; 2013.
ANATOMI
Dinding Anterolateral Abdomen
1. Kulit
2. Fascia Camper
3. Fascia Scarpa
4. Aponeurosis dan otot oblikus eksternus
5. Aponeurosis dan otot oblikus interna
6. Aponeurosis dan otot transversus
abdominis
7. Fascia transversal
8. Lemak preperitoneal
9. Peritoneum
Offiah G, Hill A. Hernias. In: RCSI Handbook of Clinical Surgery for Finals. 4th ed. CRC Press, Taylor & Francis Group; 2019. p. 33–45.
ANATOMI
Kanalis Inguinalis
Batas
● Anterior
- Aponeurosis m. oblikus eksternal
- Aponeurosis m. oblikus interna → ⅓
lateral
● Posterior
- Fascia transversalis
- Conjoint tendon (medial)
● Superior
- Aponeurosis m. Oblikus interna &
transversus abdominis
● Inferior
- Ligamen inguinal
Offiah G, Hill A. Hernias. In: RCSI Handbook of Clinical Surgery for Finals. 4th ed. CRC Press, Taylor & Francis Group; 2019. p. 33–45.
ANATOMI
Kanalis Inguinalis
Konten kanalis inguinal
❖ Deep inguinal ring - superficial ring
● Laki-laki → spermatic cord
● Perempuan → round ligament
❖ Superficial inguinal ring
● Nervus ilioinguinal

Offiah G, Hill A. Hernias. In: RCSI Handbook of Clinical Surgery for Finals. 4th ed. CRC Press, Taylor & Francis Group; 2019. p. 33–45.
ANATOMI
Trigonum Hesselbach’s

Batas
● Medial: lateral border m. rektus
abdominis
● Lateral: arteri epigastrika inferior
● Inferior: ligamen inguinal

Offiah G, Hill A. Hernias. In: RCSI Handbook of Clinical Surgery for Finals. 4th ed. CRC Press, Taylor & Francis Group; 2019. p. 33–45.
ANATOMI
Suplai Darah

● Dinding abdomen sentral → dari pembuluh epigastrika superior &


inferior → berjalan secara kraniokaudal di dalam korpus muskulus
rektus

Offiah G, Hill A. Hernias. In: RCSI Handbook of Clinical Surgery for Finals. 4th ed. CRC Press, Taylor & Francis Group; 2019. p. 33–45.
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
● Hernia → dapat terjadi di berbagai lokasi tubuh
● Paling sering melibatkan dinding abdomen → dinding anterior
abdomen, terutama pada area yang dianggap lemah (inguinal,
femoral, umbilikal)
● Hernia inguinal ⇒ 75-80% total kejadian hernia

Jones DB. Hernia. Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins; 2013.
EPIDEMIOLOGI
Hernia Inguinal
● Distribusi bimodal → puncak: usia 5 tahun & setelah 70 tahun
● 2/3 → hernia inguinal indirek
● Hernia inguinal indirek → >> sisi kanan
⇒ terkait penutupan prosesus vaginalis > lambat pada sisi kanan

Hernia Femoral Hernia Insisional


● Wanita >> pria ● 10% insisi laparotomi
● < 10% dari semua jenis ● Predisposisi:
hernia ○ Infeksi luka post op
● Usia tua (>70 tahun) ○ Obesitas
○ Riwayat operasi multipel pada
Offiah G, Hill A. Hernias. In: RCSI Handbook of Clinical Surgery for Finals.
lokasi insisi yang sama
4th ed. CRC Press, Taylor & Francis Group; 2019. p. 33–45.
○ Teknik penutupan yang inadekuat
EPIDEMIOLOGI
Hernia Umbilikal
● True umbilical hernia
○ Kongenital
○ Melalui umbilikal sikatriks
○ Dapat menutup spontan pada usia 3 tahun

● Periumbilical
○ Akuisita
○ Tidak melalui umbilikus
○ Biasanya pada pasien obese/wanita multipara

Offiah G, Hill A. Hernias. In: RCSI Handbook of Clinical Surgery for Finals. 4th ed. CRC Press, Taylor & Francis Group; 2019. p. 33–45.
ETIOLOGI & FAKTOR
RISIKO
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
3 Mekanisme yang dapat mencegah hernia inguinalis:
● Kanalis inguinalis → berjalan miring
● Struktur m. oblikus abdominis → menutup anulus inguinalis internus
saat kontraksi
● Fascia transversalis → menutupi trigonum Hesselbach

Kontraksi otot abdomen → tekanan intra abdomen ↑ → m. oblikus internus & m.


transversus abdominis kontraksi → serabut otot paling bawah membentuk atap
mioaponeurotik pada kanalis inguinalis → conjoint tendon melengkung (meliputi
spermatic cord) → berkontraksi mendekati ligamentum inguinale → melindungi
fascia transversalis → menahan tekanan intraabdomen

Öberg S, Andresen K, Rosenberg J. Etiology of Inguinal Hernias: A comprehensive review. Frontiers in Surgery. 2017;4.
Sjamsuhidajat R, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 4.Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC. 2014; 640-657.
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
Kontraksi m. transversus abd → menarik & meregangkan crura anulus
interus, traktus iliopubis & fascia transversalis → menebal → cincin
menutup seperti sfingter (Shutter mechanism).

Pada saat yang sama,

Kontraksi m. oblikus eksternus → aponeurosisnya (yang membentuk


dinding anterior kanalis inguinalis) teregang & menekan cincin interna di
dinding posterior yang lemah

Gangguan mekanisme protektif ini → HERNIA


Öberg S, Andresen K, Rosenberg J. Etiology of Inguinal Hernias: A comprehensive review. Frontiers in Surgery. 2017;4.
Sjamsuhidajat R, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 4.Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC. 2014; 640-657.
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
Faktor yang berperan:
● Prosesus vaginalis paten
● Peninggian tekanan intra abdomen
● Kelemahan otot dinding abdomen

➔ Penurunan testis → melalui prosesus vaginalis


➔ ± 90% neonatus → prosesus vaginalis tetap terbuka
➔ Bayi usia 1 tahun → 30% prosesus vaginalis masih belum menutup
➔ < 10% anak dengan prosesus vaginalis paten menderita hernia

Prosesus vaginalis paten → bukan penyebab tunggal hernia


Öberg S, Andresen K, Rosenberg J. Etiology of Inguinal Hernias: A comprehensive review. Frontiers in Surgery. 2017;4.
Sjamsuhidajat R, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 4.Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC. 2014; 640-657.
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
● Insiden hernia meningkat dengan pertambahan usia
→ ↑ penyakit yang ↑ tekanan intraabdomen & ↓ kekuatan jaringan
penunjang

● Saat otot dinding abdomen relaksasi


Bagian yang membatasi anulus internus ikut kendur → tekanan
intraabdomen tidak tinggi & kanalis inguinalis berjalan > vertikal

● Saat otot dinding abdomen kontraksi


Kanalis inguinalis berjalan > mendatar & anulus inguinalis tertutup →
mencegah masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis
Öberg S, Andresen K, Rosenberg J. Etiology of Inguinal Hernias: A comprehensive review. Frontiers in Surgery. 2017;4.
Sjamsuhidajat R, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 4.Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC. 2014; 640-657.
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
Kelemahan otot dinding abdomen:
● Seiring ↑ usia
● Kerusakan N. ilioinguinalis & iliofemoralis pasca apendiktomi

Hammoud M, Gerken J. Inguinal hernia - statpearls - NCBI bookshelf [Internet].2021. [cited 2022Jun9]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513332/
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Berdasarkan Lokasi Hernia Secara Umum

● Hernia Eksternal
- Penonjolan abnormal secara
eksternal
- Dapat dideteksi dengan pemeriksaan
klinis pada area abdomen atau
inguinal
- Co: hernia inguinalis, femoralis,
paraumbilikalis, epigastrium,
lumbalis, dll

Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.


KLASIFIKASI
Berdasarkan Lokasi Hernia Secara Umum

● Hernia Internal
- Tidak dapat diamati secara langsung
- > jarang terjadi
- Terjadi ketika usus berjalan di bawah pita
yang menyempit atau melalui peritoneal
window (defek) dalam rongga abdomen,
atau melalui diafragma atau melalui
dasar panggul.

Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.


KLASIFIKASI
Berdasarkan Terjadinya
● Hernia Kongenital
- Terjadi sejak lahir
- Disebabkan prosesus vaginalis persisten atau persistent
umbilical opening
● Hernia Akuisita
- Tidak terjadi sejak lahir
- Disebabkan oleh kelemahan dinding abdomen (ec penuaan, riw.
Op hernia sebelumnya/incisional hernia, penggunaan steroid,
infeksi post op di area pembedahan, merokok) atau peningkatan
tekanan intraabdomen (ec kehamilan, obesitas, ascites, batuk
kronik, kebiasaan mengangkat beban berat).
Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Isi Kantung Hernia
● Hernia Richter’s
○ Kantung hernia hanya berisi sebagian
sirkumferensia usus → obstruksi usus parsial
→ keluhan: mual/muntah (+), flatus (+)

● Hernia Littre
○ Divertikulum Meckel terletak di dalam
kantung hernia
○ Sering terjadi pada hernia femoralis /
inguinalis
Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Isi Kantung Hernia
● Hernia Maydl
○ Kantung hernia berisi dua lengkung usus
○ Seperti huruf ‘W’
● Hernia De Garengeot’s
○ Hernia femoralis dengan adanya appendix
pada kantung hernia
● Hernia Amyand’s
○ Hernia inguinalis dengan adanya appendix
pada kantung hernia
● Hernia Sliding
○ Hernia dengan isi kantong berasal dari organ
ekstraperitoneal (co: hiatal hernia)
Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Sifatnya

● Hernia Reponibel
○ Isi hernia dapat keluar-masuk
○ Keluhan nyeri/gejala obstruksi usus (-)
● Hernia Ireponibel
○ Kantung hernia tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga
abdomen
○ Biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong hernia pada
peritoneum kantong hernia
○ Disebut juga hernia akreta
○ Keluhan nyeri (-), tanda obstruksi usus (-)
Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Sifatnya
● Hernia Inkarserata
○ Isi hernia terjepit oleh cincin hernia → isi kantong terperangkap &
tidak dapat kembali ke rongga abdomen
○ Gangguan pasase usus
○ Secara klinis = hernia ireponibel + gangguan pasase
○ Gejala: ileus (perut kembung, muntah, obstipasi)
● Hernia Strangulata
○ Hernia ireponibel + gangguan vaskularisasi
○ Strangulais hanya menjepit sebagian = hernia Richter
○ Gejala: nyeri hebat, terus-menerus, kemerahan pada area
benjolan, pasien gelisah
Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Lokasi Anatomis

Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.


KLASIFIKASI
Berdasarkan Lokasi Anatomis
Groin
● Hernia Inguinalis
❖ Hernia Inguinalis Medialis/Direk
- Hernia menonjol melalui
trigonum Hesselbach

❖ Hernia Ingunalis Lateralis/Indirek


- Protrusi rongga peritoneum melalui annulus inguinalis internus
di lateral AV epigastrika inferior → menyusuri kanalis inguinalis
→ keluar ke rongga abdomen melalui annulus inguinalis
eksternus
Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
Hernia inguinalis indirek

Hernia inguinalis direk


Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
KLASIFIKASI
Hernia Inguinalis

DIRECT INDIRECT

Medial dari A. Epigastrika Inferior Lateral dari A. Epigastrika Inferior

Akibat defek pada otot abdomen Melalui deep inguinal ring


yang lemah

Risiko rendah terjadi komplikasi Risiko tinggi terjadi komplikasi

Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.


KLASIFIKASI
Berdasarkan Lokasi Anatomis
Groin
● Hernia Femoralis
○ >> wanita usia tua
○ Wanita : Pria = 4 : 1
○ Benjolan di lipat paha yang muncul melalui
anulus femoralis → kanalis femoralis (sejajar
vena femoralis) ± 2 cm – keluar di fossa ovalis di
lipat paha
○ Benjolan di lipat paha di bawah ligamen inguinal
di medial vena femoralis & lateral tuberculum
pubicum
Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Lokasi Anatomis
Anterior
● Hernia Umbilikalis
○ Hernia kongenital pada umbilikus yang hanya
tertutup peritoneum & kulit ec penutupan
inkomplit & tidak adanya fascia umbilikalis
○ Insidensi: ± 20% bayi, laki-laki = perempuan
○ >> bayi prematur
● Hernia Paraumbilikalis
○ Hernia melalui suatu celah di garis tengah tepi
kranial umbilikus
○ Penutupan spontan jarang → perlu
pembedahan
Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Lokasi Anatomis
Anterior
● Hernia Epigastrica
○ Hernia melalui defek di linea alba,
antara umbilikus dan proc.
Xyphoideus
○ Isi: jaringan lemak preperitoneal ±
kantung peritoneum
● Hernia Spieghel
○ Hernia interstitial ± fascia Spieghel

Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.


KLASIFIKASI
Berdasarkan Lokasi Anatomis

Pelvis
● Hernia Obturatoria
○ Penonjolan melalui foramen obturatroria
● Hernia Sciatic
○ Hernia pada pelvic floor
○ Jarang
○ Protrusi peritoneal sac & isinya melalui foramen sciatic mayor/minor
● Hernia Perinealis
○ Penonjolan melalui defek dasar panggul (primer: wanita multipara,
sekunder: setelah operasi melalui perineum, co: prostatektomi/reseksi
rektum secara abdominoperineal)
Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Lokasi Anatomis

Posterior
● Hernia Lumbalis
○ Penonjolan pada trigonum kostolumbalis
superior (Grijnfelt) & inferior
○ PF: teraba benjolan di pinggang tepi bawah
costa XII atau tepi kranial panggul dorsal

Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.


PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI
KLINIS &
DIAGNOSIS
MANIFESTASI KLINIS & DIAGNOSIS
ANAMNESIS

● Gejala & tanda klinis hernia → ditentukan oleh keadaan isi hernia
● Benjolan di lipat paha → muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin atau
mengejan dan hilang setelah berbaring.
● Nyeri → nyeri viseral → regangan mesenterium sewaktu segmen usus masuk
ke dalam kantung hernia
● Mual/muntah → bila terjadi inkarserasi/strangulasi

❖ Hernia inguinal indirek: asimtomatik di pagi hari → gejala mulai berkembang


sepanjang hari saat hernia bergerak ke bawah kanal
❖ Hernia inguinal direk: benjolan dinding abdomen segera muncul segera saat
pasien berdiri
LeBlanc KE, LeBlanc LL, LeBlanc KA. Inguinal hernias: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2013.15;87(12):844-8.
MANIFESTASI KLINIS & DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK

❖ Inspeksi
- Evaluasi benjolan
Ukuran & bentuk: HIL : piriform/lonjong → berjalan melalui deep
inguinal ring ke kanalis superfisialis &
memasuki skrotum
HIM: sferis/bulat → muncul melalui dinding
abdomen yang lemah
- Posisi dan perjalanan hernia: apakah terlihat gerakan peristaltis usus
- Perubahan warna kulit area benjolan
- Penilaian benjolan dengan rangsang batuk

LeBlanc KE, LeBlanc LL, LeBlanc KA. Inguinal hernias: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2013.15;87(12):844-8.
MANIFESTASI KLINIS & DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK

❖ Palpasi
Evaluasi apakah dijumpai;
- Tenderness → palpasi lembut area benjolan → perhatikan perubahan
ekspresi wajah pasien
- Nyeri tekan
- Temperatur lokal area hernia
- Batas atas benjolan → hernia vs hidrokel
- Karakteristik benjolan: konsistensi, apakah dapat direposisi/tidak
LeBlanc KE, LeBlanc LL, LeBlanc KA. Inguinal hernias: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2013.15;87(12):844-8.
MANIFESTASI KLINIS & DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Finger Test
● Benjolan dimasukkan terlebih dahulu ke rongga abdomen
● Dengan jari telunjuk (u/ dewasa) / jari kelingking (u/ hernia
anak) dicoba dorong isi hernia dengan menonjolkan kulit
skrotum
● Dimasukkan lewat skrotum melalui anulus eksternus ke kanalis
inguinalis sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat
direposisi atau tidak
● Bila hernia dapat direposisi → waktu jari masih berdada di
anulus eksternus, pasien diminta untuk batuk/mengedan
● Impuls dirasakan di ujung jari → hernia inguinalis lateralis
● Impuls dirasakan di samping jari → hernia inguinalis
medialis.
LeBlanc KE, LeBlanc LL, LeBlanc KA. Inguinal hernias: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2013.15;87(12):844-8.
MANIFESTASI KLINIS & DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Ziemen Test
● Benjolan dimasukkan terlebih dahulu ke rongga
abdomen
● Gunakan jari ke 2,3 dan 4
● Pasien posisi berbaring
● Hernia diperiksa dengan tangan kanan
● Jari telunjuk di annulus internus, jari tengah di
annulus eksternus, jari manis di fossa ovuli
● Pasien diminta batuk/mengejan, pemeriksa
merasakan rangsangan pada jari ke 2,3,4
○ Jari ke 2: hernia inguinalis lateralis
○ Jari ke 3: hernia inguinalis medialis
○ Jari ke 4: hernia femoralis
● LeBlanc KE, LeBlanc LL, LeBlanc KA. Inguinal hernias: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2013.15;87(12):844-8.
MANIFESTASI KLINIS & DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Thumb Test
● Pasien posisi tidur terlentang
● Isi hernia dimasukkan terlebih dahulu ke rongga
abdomen, pemeriksa menggunakan ibu jari tangan
kiri
● Annulus internus ditekan dengan ibu jari dan
penderita diminta mengejan
● Bila keluar benjolan berarti hernia inguinalis medialis
(HIM)
● Bila tidak keluar benjolan berarti suatu hernia
inguinalis lateralis (hil)
● Bila keluar benjolan di fossa ovalis berarti merupakan
suatu hernia femoralis
LeBlanc KE, LeBlanc LL, LeBlanc KA. Inguinal hernias: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2013.15;87(12):844-8.
MANIFESTASI KLINIS & DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● PF → sensitifitas 74,5%, spesifisitas 96,3%
● PP jarang diperlukan u/ diagnosis hernia
● Pencitraan mungkin berguna pada situasi klinis tertentu
(kecurigaan sports hernia; hernia berulang atau kemungkinan hidrokel;
diagnosis yang tidak pasti; komplikasi bedah, terutama nyeri kronis).
USG
● Sensitivitas: 90% (groin) ● Spesifisitas: 82-86%
CT SCAN
● CT Scan resolusi tinggi → masih dalam tahap investigasi
MRI
● Sangat bermanfaat dalam mendiagnosis sports hernia
LeBlanc KE, LeBlanc LL, LeBlanc KA. Inguinal hernias: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2013.15;87(12):844-8.
MANIFESTASI KLINIS & DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kriteria diagnosis hernia pada USG;

- Visualisasi kantung
hernia dengan isi
(intestinal peristaltis /
echogenic omental fat)
- Visualisasi defek pada
fascia dengan bulging
atau pelebaran saat
maneuver

(+) : membedakan dd inguinal pain/swelling: hidrokel, hematom, aneurisma, varikokel, abses,


torsio/massa ovarium/testicular, kehamilan ektopik, limfadenopati, dll
MANIFESTASI KLINIS & DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TERAPI UMUM

● Pengobatan konservatif ⇒ reposisi & pemakaian penyangga untuk


mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.
Reposisi → tidak dilakukan pada hernia inguinalis strangulata, kecuali pada
pasien anak.
Reposisi dilakukan secara bimanual.
● Tangan kiri memegang isi hernia sambil membentuk corong, sedangkan
tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit tekanan
perlahan yang tetap, sampai terjadi reposisi.
● Pada anak-anak, inkarserasi lebih sering terjadi pada usia di bawah 2
tahun.
● Reposisi spontan sering terjadi dan, sebaliknya, gangguan vitalitas isi
hernia jarang terjadi dibandingkan dengan orang dewasa karena cincin
hernia pada anak lebih elastis.
Lawrence PF, Smeds M, O'Connell JB. Essentials of general surgery and surgical specialties. Wolters Kluwer Health; 2018.
TATALAKSANA
TERAPI UMUM

● Pemakaian bantalan penyangga → hanya bertujuan untuk menahan hernia


yang telah direposisi → tidak pernah menyembuhkan hernia → harus
digunakan seumur hidup.
● Cara ini tidak dianjurkan karena menimbulkan komplikasi, antara lain
merusak kulit dan tonus otot dinding perut di daerah yang tertekan,
sedangkan strangulasi tetap mengancam.
● Pada anak, cara ini dapat menimbulkan atrofi testis karena funikulus
spermatikus yang mengandung pembuluh darah testis tertekan

Lawrence PF, Smeds M, O'Connell JB. Essentials of general surgery and surgical specialties. Wolters Kluwer Health; 2018.
TATALAKSANA
TERAPI BEDAH

● Terapi operatif → satu-satunya terapi yang rasional.


● Bila penderita hernia inkarserata tidak menunjukkan gejala sistemik,
dapat dicoba melakukan reposisi postural.
● Jika usaha reposisi berhasil, dapat dilakukan operasi herniorafi elektif
24-48 jam setelah edema jaringan hilang dan keadaan umum pasien
sudah lebih baik.
● Terdapat berbagai teknik yang berbeda untuk repair hernia

Köckerling F, Simons MP. Current concepts of inguinal hernia repair. Visceral Medicine. 2018;34(2):145–50.
Lawrence PF, Smeds M, O'Connell JB. Essentials of general surgery and surgical specialties. Wolters Kluwer Health; 2018.
TATALAKSANA
Open Approach
Tissue Repairs
● Perbaikan jaringan → perbaikan dimana jaringan asli digunakan untuk
menutup hernia dengan jahitan, tanpa menggunakan mesh.
● Perbaikan ini digunakan ketika bidang operasi terkontaminasi atau dalam
operasi emergensi dimana viabilitas konten hernia dipertanyakan.
● Terdapat 3 perbaikan jaringan utama, yaitu Bassini, Shouldice dan McVay.
● Shouldice memiliki tingkat kekambuhan paling rendah ketika dilakukan oleh
ahli bedah berpengalaman.
● McVay merupakan satu-satunya teknik yang dapat digunakan pada repair
hernia femoralis.
Köckerling F, Simons MP. Current concepts of inguinal hernia repair. Visceral Medicine. 2018;34(2):145–50.
Lawrence PF, Smeds M, O'Connell JB. Essentials of general surgery and surgical specialties. Wolters Kluwer Health; 2018.
TATALAKSANA
Prosthethic Repairs
● Perbaikan prostetik ⇒ perbaikan tanpa ketegangan “tension-free repairs” →
tingkat kekambuhan hernia yang lebih rendah dibandingkan dengan
perbaikan jaringan.
● Perbaikan prostetik → perbaikan bebas tegangan Lichtenstein, plug and
patch, dan Prolene Hernia System (PHS).
● Perbaikan Lichtenstein ⇒ paling populer dan paling banyak digunakan di
seluruh dunia.
● Perbaikan Prolene Hernia System ⇒ satu-satunya dari 3 yang menempatkan
mesh di ruang preperitoneal dengan perbaikan terbuka.
● Perbaikan mesh dikontraindikasikan di bidang yang terkontaminasi karena
tingkat infeksi yang tinggi
Köckerling F, Simons MP. Current concepts of inguinal hernia repair. Visceral Medicine. 2018;34(2):145–50.
Lawrence PF, Smeds M, O'Connell JB. Essentials of general surgery and surgical specialties. Wolters Kluwer Health; 2018.
TATALAKSANA
Laparoscopic Repairs
● Hernioplasti laparoskopik pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun
1980-an dan awal tahun 1990-an.
● Terdapat dua teknik yang dikenal, yakni intraperitoneum dan
ekstraperitoneum.
● Pada operasi hernia secara laparoskopik, diletakkan mesh prosthesis di
bawah peritoneum secara;
- Intraperitoneal on-lay mesh procedure (IPOM) pada dinding abdomen
atau
- Ekstraperitemeum secara transabdominal preperitoneal technique
(TAPP) atau
- Total extraperitoneal mesh placement (TEP).
Köckerling F, Simons MP. Current concepts of inguinal hernia repair. Visceral Medicine. 2018;34(2):145–50.
Lawrence PF, Smeds M, O'Connell JB. Essentials of general surgery and surgical specialties. Wolters Kluwer Health; 2018.
TATALAKSANA
● Hernioplasti laparoskopik merupakan pendekatan dengan penderita
berbaring dalam posisi Trendelenburg 40°.
● Digunakan tiga trokar, yang pertama di garis tengah di bawah umbilikus
berukuran 5-10 mm, dan dua lainnya di lateral berukuran 2-5 mm.
● Biasanya isi hernia tereposisi sendiri setelah rongga abdomen diisi gas CO2
karena usus akan jatuh ke arah kranial.
● Peritoneum parietale dibuka dan dilepaskan di sekitar daerah hernia,
kantong hernia dibiarkan ditempatnya.
● Daerah anulus internus, segitiga Hesselbach dan lakuna vasorum (pintu
masuk hernia indirek, hernia direk dan hernia femoralis) ditutup dengan
mesh yang diletakkan di belakang pembuluh epigastrika inferior yang di klip
di sebelah kaudal ligamentum Cooper.
● Peritoneum ditutup kembali dan di klip.
TATALAKSANA
● Keuntungan herniopasti laparoskopik:
- Morbiditasnya > ringan,
- Penderita tidak terlalu merasa nyeri → sayatannya kecil (2-10 mm),
- Mobilisasi pasien dapat cepat dilakukan,
- Pasien cepat minum dan makan karena usus tidak banyak
dimanipulasi,
- Kosmetik lebih baik karena jaringan parut minimal,
- Lama rawat lebih singkat dan keadaan umum tidak terlalu terganggu
dibandingkan dengan operasi terbuka.
- Penderita dapat pulang ke rumah 1-2 hari pascaoperasi dan bekerja
kembali lebih cepat dibandingkan dengan operasi terbuka.

Köckerling F, Simons MP. Current concepts of inguinal hernia repair. Visceral Medicine. 2018;34(2):145–50.
Lawrence PF, Smeds M, O'Connell JB. Essentials of general surgery and surgical specialties. Wolters Kluwer Health; 2018.
TATALAKSANA

Open hernia repair dengan mesh Laparoscopic hernia repair


KOMPLIKASI
KOMPLIKASI
● Komplikasi operasi hernia dapat berupa cedera vena femoralis, nervus
ilioinguinalis, duktus deferens atau buli-buli bila masuk pada hernia
gelincir (sliding hernia).
● Komplikasi dini beberapa hari setelah herniorafi dapat terjadi, berupa
hematoma, infeksi luka, bendungan vena femoralis terutama pada operasi
hernia femoralis, fistel urin atau feses dan hernia residif. Komplikasi lanjut
berupa atrofi testis karena isi arteri spermatika atau bendungan pleksus
pampiniformis dan hernia residif

Sjamsuhidajat R, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 4.Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC. 2014; 640-657.
PROGNOSIS
PROGNOSIS

● Secara keseluruhan, prognosis hernia inguinalis = baik.


● Secara umum → semua hernia inguinalis harus direpair
● Artikel terbaru menunjukkan bahwa menunggu dengan waspada “watchful
waiting” ⇒ pilihan yang aman & dapat diterima pada pria tanpa gejala
atau gejala minimal.
● Watchful waiting dianggap sebagai pilihan pengobatan yang dapat
diterima karena risiko inkarserasi dan strangulasi dalam penelitian minimal.
● Risiko komplikasi meningkat pada hernia inkarserata, strangulata dan
rekuren

Sjamsuhidajat R, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 4.Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC. 2014; 640-657.
KESIMPULAN
● Hernia ⇒ penonjolan atau protrusi abnormal isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan
● Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia.
● Hernia paling sering melibatkan dinding abdomen.
● Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia
di anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh kantong
dan isi hernia.
● Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia.
● Diagnosis hernia inguinal secara umum ditegakkan melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan khusus (Finger test, Ziemen test
dan Thumb test)
● Terapi bedah menjadi pengobatan definitif untuk hernia inguinalis.
Sjamsuhidajat R, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 4.Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC. 2014; 640-657.
DAFTAR PUSTAKA
1. Berry R, Francis DMA. Hernias. Textbook of Surgery. 2019;:379–93.
2. Sjamsuhidajat R, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 4.Jakarta: Penerbit buku Kedokteran EGC. 2014; 640-657.
3. Jones DB. Hernia. Philadelphia: Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins; 2013.
4. Öberg S, Andresen K, Rosenberg J. Etiology of Inguinal Hernias: A comprehensive review. Frontiers in Surgery. 2017;4.
5. Hammoud M, Gerken J. Inguinal hernia - statpearls - NCBI bookshelf [Internet].2021. [cited 2022Jun9]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513332/
6. Smith J, Kaye A. Textbook of surgery. 4th ed. Wiley Blackwell; 2020.
7. Offiah G, Hill A. Hernias. In: RCSI Handbook of Clinical Surgery for Finals. 4th ed. CRC Press, Taylor & Francis Group; 2019. p.
33–45.
8. Pluta RM. Abdominal hernia. JAMA. 2011;305(20):2130.
9. Mahadev G, Kleidi E. BMJ Clinical Review: General Surgery. 1st ed. London: BPP University School of Health; 2015.
10. Ellis H, Calne R, Watson C. General surgery: Lecture notes. Chichester: Wiley Blackwell; 2016.
11. LeBlanc KE, LeBlanc LL, LeBlanc KA. Inguinal hernias: diagnosis and management. Am Fam Physician. 2013.15;87(12):844-8.
12. Brooks DC. Classification, clinical features, and diagnosis of inguinal and femoral hernias in adults [Internet]. UpToDate. [cited
2022Jun5]. Available from:
https://www.uptodate.com/contents/classification-clinical-features-and-diagnosis-of-inguinal-and-femoral-hernias-in-ad
ults
13. Köckerling F, Simons MP. Current concepts of inguinal hernia repair. Visceral Medicine. 2018;34(2):145–50.
14. Assar A Rather MBBS. Abdominal hernias [Internet]. Practice Essentials, Background, Anatomy. Medscape; 2021 [cited
2022Jun7]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/189563-overview
15. Lawrence PF, Smeds M, O'Connell JB. Essentials of general surgery and surgical specialties. Wolters Kluwer Health; 2018.
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai