Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ACARA 1

MATA KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN

“Acara 1 : Menghitung Harga Pokok Produk


Menggunakan Metode Full Costing dan Variable Costing”

Oleh :
Sagesti Dwi Hutri
A1A017065

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN

Salah satu tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang
optimal dengan cara mencapai target penjualan maka perlu dilakukan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari setiap aktivitas usaha. Oleh karena itu
diperlukan pula keahlian manajemen perusahaan dalam membuat keputusan untuk
mengelola perusahaan agar dapat menekan biaya seefisien mungkin dan menjual
produknya dengan harga yang wajar, terutama dalam mengatur dan mengawasi
pengeluaran-pengeluaran biaya yang digunakan dalam memproduksi. Terdapat
dua metode yang dapat digunakan dalam menentukan harga pokok produksi
berdasarkan kartu harga pokok pesanan, yaitu metode full costing yang tidak
membedakan antara biaya yang sifatnya variabel dengan bersifat tetap, sehingga
metode full costing disebut juga dengan absorption costing (biaya serapan) dan
variabel costing hanya menggunakan biaya variabel saja (Rifqi, 2014).
Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi,
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya
non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum). Variablel costing
adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan
biaya produksi yang bersifat variabel yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik variable (Rifqi, 2014).
Harga Pokok Produksi menurut Bustami dan Nurlela (2009) Harga Pokok
Produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi ditambah persediaan produk
dalam proses awal dikurang persediaan produk dalam proses jadi. Sedangkan
menurut Hernanto (1992) harga pokok produksi adalah biaya yang dikeluarkan
pada saat memproduksi dan melekat pada produknya. Harga pokok produksi
terdiri dari elemen biaya produksi yaitu : Biaya bahan baku adalah harga
perolehan dari bahan baku yang dipakai didalam pengolahan produk; Biaya
tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik
yang manfaatnya dapat diidentifikasi atau diikuti jejaknya pada produk tertentu
yang dihasilkan perusahaan; Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
II. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dilakukannya praktikum mata kuliah akuntansi manajemen adalah


mahasiswa dapat menghitung Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Produk
dengan menggunakan metode Full Costing dan Variable Costing.
III. METODE PRAKTIKUM

Metode praktikum yang digunakan dalam praktikum ini adalah


menggunakan metode praktikum kelas.
IV. HASIL PRAKTIKUM

Soal :
Tentukan Harga Pokok Produksi (Biaya Produksi), Harga Pokok Produk (Harga
Pokok Penjualan) dan Laporan Rugi-Laba Sriping Singkong pada perusahaan
“Sari Rasa” bulan Januari 2017 berdasarkan data-data yang terdapat pada Tabel 1
dan 2. Jumlah sriping singkong yang dihasilkan pada Januari 2017 sebanyak
1.320 bal dengan harga jual Rp44.000/bal. Kesimpulan apa yang dapat saudara
ambil dari hasil perhitungan tersebut.
Tabel 1. Data biaya variabel usaha sriping pisang pada Perusahaan “Sari Rasa”
bulan Januari 2017
No Uraian Jumlah Harga Jumlah biaya
(unit) (unit) (Rp)
1 Bahan baku singkong 13.200 kg 1.500
2 Minyak goreng 1104 kg 11.300
3 Bahan bakar solar 1.417 liter 5.150
4 Tenaga Kerja Langsung 83,6 HOK 50.000
5 Plastik kemasan 60 kg 30.000
6 Tali raffia 2 kg 25.000
7 Biaya pengiriman via jasa 766.500
pengriman
8 Biaya transportasi 80.625
9 Biaya telepon 100.000

Tabel 2. Data biaya tetap usaha sriping pisang pada Perusahaan “Sari Rasa” bulan
Januari 2017
No Komponen Biaya Tetap Jumlah biaya
(Rp)
1 Penyusutan Peralatan Produksi 345.569,44
2 Penyusutan Kendaraan 220.833,33
3 Penyusutan Bangunan Produksi 23.611,11
4 Pajak Kendaraan 75.000
5 Pajak Bangunan Produksi 2.142,85
Penyelesaian :
BBB :
Biaya bahan baku singkong = Rp19.800.000
BTK :
Tenaga kerja Langsung = Rp 4.180.000
BOP Variabel :
Minyak goreng (1104kg x Rp11.300)= Rp 12.475.200
Bahan bakar solar (1.417liter x Rp5.150) = Rp 7.297.550
Plastik kemasan (60kg x Rp30.000) = Rp 1.800.000
Tali raffia (2kg x Rp25.000) = Rp 50.000
Jumlah BOP variable = Rp 21.622.750
Biaya Pemasaran dan adm umum Variabel :
Biaya tranfortasi = Rp 80.625
Biaya Pengiriman via jasa pengirim = Rp 766.500
Biaya Telfon = Rp 100.000
Jumlah Pemasaran dan adm umum Variabel = Rp 947.125
BOP tetap :
Penyusutan peralatan peratan produksi = Rp 345.569,44
Penyusutan kendaraan = Rp 220.833,33
Penyusutan bangunan = Rp 23.611,11
Jumlah BOP tetap = Rp 590.013,88
Biaya adm umum tetap
Pajak kendaraan = Rp 75.000
Pajak bangunan produksi = Rp 2.142,85
Jumlah Biaya Adm umum = Rp 77.142,85
Full Costing

PERUSAHAAN SARI RASA


Laporan Harga Barang yang Diproduksi
Untuk Tahun 2017
Biaya bahan baku Rp39.572.750
Biaya tenaga kerja langsung Rp 4.180.000
BOP variabel Rp 1.850.000
BOP tetap Rp 371.323,4 +
Biaya Produksi Rp 45.974.073,4
Biaya Pemasaran dan adm. umum Rp947.125
variabel
Biaya Pemasaran dan adm. umum Rp295.833,33 +
tetap Rp 1.242.958,33 +
Biaya non produksi
Harga Pokok Penjualan Rp 47.217.031,73

PERUSAHAAN SARI RASA


Laporan Rugi – Laba
Untuk Tahun 2017
Harga penjualan (Rp44.000 x 1.320) Rp58.080.000
Biaya produksi Rp45.974.073,4 -
Laba bruto Rp12.105.926,6
Biaya pemasaran & adm. umum Rp 947.125
variabel
SBiaya pemasaran & adm. umum Rp 295.833,33 +
tetap
Jumlah biaya produksi Rp 1.242.958,33 -
Laba bersih perusahaan Rp10.862.968,27
Variabel Costing

PERUSAHAAN SARI RASA


Laporan Harga Barang yang Diproduksi
Untuk Tahun 2017
Biaya bahan baku
- Bahan baku singkong Rp19.800.000
- Minyak goreng Rp12.475.200
- Bahan baku solar Rp 7.297.550
Biaya tenaga kerja langsung Rp 4.180.000
BOP Variabel
- Plastik kemasan Rp 1.800.000
- Tali rafia Rp 50.000
BOP Tetap
- Penyusutan peralatan Rp 345.369,44
produksi
- Penyusutan bangunan Rp 23.611,11
produksi
- Pajak bangunan produksi Rp 2.142,85 +

Harga Pokok Produksi Rp45.974.073,4

Biaya Pemasaran & Adm. Umum Variabel


- Biaya pengiriman via Rp 766.500
jasa pengiriman
- Biaya transportasi Rp 80.625
- Biaya telepon Rp 100.000
Biaya Pemasaran & Adm. Umum Tetap
- Penyusutan kendaraan Rp 220.833,33
- Pajak kendaraan Rp 75.000 +

Biaya Non Produksi Rp1.242.958,33 +

Harga Pokok Penjualan Rp47.217.031,73


PERUSAHAAN SARI RASA
Laporan Rugi – Laba
Untuk Tahun 2017
Harga Penjualan (Rp44.000 x 1.320) Rp58.080.000
Biaya produksi variabel Rp45.602.750
Biaya pemasaran & adm. umum Rp 947.125
variabel
Laba bruto Rp46.549.875 -
Dikurangi biaya tetap Rp11.530.125
BOP tetap Rp371.323,4
Biaya pemasaran & adm. umum tetap Rp295.833,33
Jumlah biaya tetap Rp 667.156,73 -

Laba bersih perusahaan Rp10.862.968,27

Kesimpulan :
Berdasarka hasil perhitungan full costing diperoleh harga pokok penjualan
Rp47.217.031,73 dengan laba perusahaan Rp10.862.968,27 dan perhitungan
variabel costing diperoleh harga pokok penjualan Rp47.217.031,73 dengan laba
perusahaan Rp 10.862.968,27.
DAFTAR PUSTAKA

Bustami, B., & Nurlela. 2009. Akuntansi Biaya. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Hernanto, 1992. Pengantar Akuntansi Biaya. Erlangga, Jakarta.

Rifqi, M. A. H. 2014. Analisis full costing dan variabel costing dalam perhitungan
harga pokok produksi pada usaha Moulding Karya Mukti Samarinda.
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis. 2(2): 187-200.

Anda mungkin juga menyukai