Anda di halaman 1dari 2

KSP Klaim Indonesia Menuju Ekosis-

tem Kepariwisataan Berkelanjutan


dan Tangguh
Realitarakyat.com – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Helson Siagian
mengatakan, Indonesia tengah membangun ekosistem kepariwisataan yang
berkelanjutan dan memiliki ketangguhan.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, kata dia, pemerintah melalui Kementerian


Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuat Indeks atau penilaian
statistik untuk pariwisata dan perjalanan nasional, yang disebut Indeks
Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN).

“IPKN akan menjadi acuan penyelenggaraan pariwisata nasional. Saat ini proses
penyusunan IPKN sudah masuk tahap finalisasi,” terang Helson, di Jakarta, Minggu
(25/9).

Helson menjelaskan, Indeks Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) memuat


tata cara pelaksanaan, metodologi, dan indikator pengembangan ekosistem
kepariwisataan. Penyelenggaraannya melibatkan multipihak, yakni
kementerian/lembaga, pemerintah derah, akademisi, industri, masyarakat, dan
media.

Helson mengungkapkan, dalam penyusunan IPKN, Kantor Staf Presiden telah


merekomendasikan tiga langkah strategis dalam pengendalian penyelenggaraan IPKN.
Pertama, perencanaan yang baik dengan menentukan target yang jelas dan terukur.

Kedua, lanjut dia, penguatan kelompok kerja IPKN. Di mana pemerintah provinsi
diharapkan mampu melakukan debottlenecking pelaksanaan pembangunan dan anggaran
terkait pembangunan ekosistem kepariwisataan di daerahnya.

“Jadi Pemerintah Provinsi dapat menggunakan data IPKN untuk membangun pondasi
strategis dalam meningkatkan citra dan layanan pariwisata di masing-masing
daerahnya,” tuturnya.

Langkah strategis ketiga dalam pengendalian penyelenggaraan IPKN, sambung


Helson, adalah optimalisasi komunikasi publik secara massif, agar capaian IPKN
bisa diketahui dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Pada kesempatan itu, Helson mengaku optimistis, Indeks Pembangunan


Kepariwisataan Nasional (IPKN) akan meningkatkan peringkat dan skor Indeks
Pengembangan Perjalanan dan Pariwisata atau Travel and Tourism Development Index
(TTDI) Indonesia pada 2023.

TTDI sendiri merupakan evolusi langsung dari laporan pengukuran Indeks Daya
Saing Perjalanan dan Pariwisata atau Travel and Tourism Competitivenes Index
(TTCI) yang diterbitkan 2 tahun sekali selama 15 tahun terakhir.

Dari penilaian secara keseluruhan, pada 2021, Indonesia berada di peringkat


ke-32 dengan skor 4,4, setara dengan Estonia, Polandia, dan Siprus. Posisi ini
membuat Indonesia melompat 12 peringkat dari laporan indeks sebelumnya pada
2019.

“Dengan penyelenggaraan IPKN, peringkat dan skor kita tahun depan diharapkan
naik,” pungkas Helson.

Sebagai informasi, Kantor Staf Presiden terlibat dalam penyusunan Indeks


Pembangunan Kepariwisataan Nasional (IPKN) yang digelar oleh Kemenparekraf dalam
FGD Finalisasi Pedoman IPKN, di Bogor, Jawa Barat, Jum’at (25/9).

Keterlibatan Kantor Staf Presiden dalam penyusunan IPKN, karena peringkat daya
saing pariwisata merupakan salah satu indikator dalam Perpres No 18/2020 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Di mana,
pemerintah mentargetkan pada 2023, peringkat daya saing kepariwisataan Indonesia
yaitu berada pada rentang peringkat 29-34.[prs]

Anda mungkin juga menyukai