Anda di halaman 1dari 42

Buku Saku untuk Awam

Deteksi Dini
Gangguan
Penglihatan dan
Pendengaran

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan
2021
Buku Saku untuk Awam
Deteksi Dini
Gangguan
Penglihatan dan
Pendengaran

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan
2021
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Kata
Pengantar
Seringkali kita lupa betapa berharganya fungsi mata
dan telinga dalam kehidupan sehari-hari. Tidak kita sadari
berapa banyak orang di sekitar kita yang mengalami
masalah kesehatan pada mata dan telinganya, bahkan
mungkin diri kita sendiri mengabaikan gejala dan tandanya.
Waspadai gejala dan tanda gangguan pada mata dan
telinga dengan mengenali jenisnya. Melalui buku saku ini
diberikan informasi terkait cara deteksi dini gangguan
penglihatan dan gangguan pendengaran. Ketahui cara
pemeriksaan yang sederhana agar diri sendiri dan keluarga
dapat hidup sehat dengan penglihatan dan pendengaran
yang optimal. Apabila sudah mengetahui cara pemeriksaan,
ajarkan kepada keluarga atau satu orang lainnya sehingga
semakin banyak orang yang terbantu.
Semoga buku saku ini dapat bermanfaat untuk menjaga
kesehatan mata agar bisa lebih sehat dan produktif.
Salam Sehat.

Jakarta, September 2021


Direktur P2PTM,

dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes

ii
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Daftar
Isi
Kata Pengantar ................................................................ i
Daftar Isi ............................................................................ ii
Gangguan Penglihatan ............................................... 1
- Apa itu gangguan penglihatan ................................................ 2
- Apa saja gejala dan tanda gangguan penglihatan... 2
- Apa saja penyakit mata yang menyebabkan
gangguan penglihatan dan bagaimana cara
pencegahannya? ................................................................................... 3
- Bagaimana cara melakukan deteksi dini gangguan
penglihatan ............................................................................................ 11
- Kapan kita perlu melakukan pemeriksaan mata ... 16

Gangguan Pendengaran .......................................... 17


- Apa itu gangguan pendengaran .......................................... 18
- Apa saja gejala dan tanda gangguan pendengaran
....................................................,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 18
- Apa saja penyakit penyebab gangguan pendengaran
dan bagaimana cara pencegahannya?............................. 19
- Bagaimana cara melakukan deteksi dini gangguan
pendengaran ........................................................................................ 26
- Kapan kita harus periksa gangguan pendengaran? ... 31
- Kapan deteksi dini dilakukan? ............................................... 32

Penutup ........................................................................... 38
ii
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Gangguan
Penglihatan

1
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Apa Itu Gangguan Penglihatan?


Gangguan penglihatan yaitu kondisi yang
ditandai dengan penurunan tajam penglihatan
seperti tidak bisa melihat jauh/dekat dengan
jelas, atau penglihatan kabur.

Apa Saja Gejala dan Tanda


Gangguan Penglihatan?
Gejala dan tanda :
• Penglihatan kabur
• Tidak bisa melihat tulisan
atau objek secara jelas
• Sering menabrak benda
di sekitar saat berjalan
• Terlihat bayangan hitam
di mata
• Mata berkabut
• Penglihatan ganda
• Mata memicing
• Mata juling

2
Buku Awam:
DeteksiDeteksi
Dini Dini
Gangguan
Gangguan
Pengliharan
Mata dan
& Pendengaran
Telinga

Apa Saja Penyakit Mata Yang


Menyebabkan Gangguan
Penglihatan?

1. Kelainan Refraksi

Kelainan refraksi lebih


dikenal sebagai rabun dekat
(hipermetropia), rabun jauh
Gambar 1. (miopia), mata tua (presbiopia).
Kelainan Refraksi

Kelainan refraksi adalah kondisi cahaya yang


masuk ke dalam mata tidak dapat fokus. Hal ini
membuat bayangan benda terlihat buram atau
tidak tajam. Penyebabnya adalah panjang bola
mata terlalu panjang atau bahkan terlalu pendek,
perubahan bentuk kornea, dan penuaan lensa
mata.

Kelainan refraksi sebagian besar disebabkan


faktor genetik (keturunan). Rabun jauh (miopia)
dapat dipicu oleh kelelahan mata yang disebabkan
perilaku aktivitas mata dekat seperti membaca
buku dan menggunakan gawai berlebihan.

3i
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan :

! Batasi aktivitas melihat layar


gawai terlalu lama (screen time)

Menerapkan perilaku 20:20:20


(setelah aktivitas melihat dekat
selama 20 menit, melihat sejauh 20
kaki atau sekitar 6 meter, selama
20 detik)

Kenali gejala penurunan


penglihatan, kunjungi dokter jika
merasa memerlukan kacamata.

2. Katarak
Katarak merupakan penyakit
yang disebabkan oleh
kekeruhan pada lensa mata
Gambar 2 dengan gejala penurunan
Katarak
tajam penglihatan.

Ditandai terlihatnya warna putih pada manik


mata sehingga penglihatan menjadi berkabut.

4
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan :

Menggunakan alat pelindung


mata seperti kacamata
(diutamakan kacamata anti sinar
ultra violet), topi, caping, payung
atau sesuatu yang dapat melindungi
mata dari paparan langsung sinar
matahari.

Menghindari perilaku merokok

Kenali gejala penurunan


penglihatan, segera kunjungi
puskesmas untuk melakukan
pemeriksaan.

Pada penderita Diabetes Mellitus


agar melakukan kontrol gula darah
untuk mencegah risiko timbulnya
katarak.

5
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

3. Retinopati Diabetikum
Retinopati diabetikum adalah
penyakit mata yang disebabkan
syaraf mata mengalami masalah
Gambar 3. atau gangguan (bisa berupa
Saraf mata pada
Retinopati Diabetikum perdarahan atau pembengkakan)
akibat penyakit Diabetus Melitus
yang tidak terkontrol. Retinopati
diabetikum ditandai dengan
penurunan penglihatan, seperti
Gambar 4. melihat bayangan hitam,
Bintik hitam dan
rambut melayang pada melihat bintik hitam atau
penglihatan penderita
retinopati diabetikum rambut yang melayang.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan :

Saat pertama kali terdiagnosis


Diabetes Melitus, dianjurkan untuk
melakukan skrining retinopati
diabetikum.

Skrining pada anggota keluarga


yang memiliki riwayat Diabetes
Mellitus.

6
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Penyandang Diabetes Melitus


agar menerapkan PATUH; Periksa
kesehatan secara rutin dan ikuti
anjuran dokter, Atasi penyakit
dengan pengobatan yang tepat
dan teratur, Tetap diet dengan gizi
dan seimbang, Upayakan aktivitas
fisik dengan aman, Hindari asap
rokok, alkohol, dan zat karsinogenik
lainnya.

Kenali gejala penurunan


penglihatan, segera kunjungi
fasilitas pelayanan kesehatan
untuk melakukan pemeriksaan.

4. Glaukoma
Glaukoma adalah suatu
penyakit yang ditandai oleh
kumpulan gejala berupa
Gambar 5.
peningkatan tekanan bola
Glaukoma mata yang disertai kerusakan
saraf mata dan penyempitan
lapang pandang.

7
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Glaukoma kronis ditandai dengan mata putih


dan penurunan penglihatan sedikit demi sedikit,
serta lapang pandang menyempit. Glaukoma
akut ditandai dengan penurunan penglihatan
mendadak, mata merah, rasa nyeri pada mata,
sakit kepala, mual, hingga muntah.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan :

Orang dengan usia 40 tahun


40 dianjurkan untuk melakukan
thn
pemeriksaan mata.

Orang dengan penyakit kronis


(hipertensi, diabetes melitus) agar
melakukan kontrol penyakit.

Skrining pada anggota keluarga


yang memiliki riwayat glaukoma.

! Hindari penggunaan obat tetes


mata yang mengandung steroid
tanpa pengawasan dokter.

Jika mengalami gejala glaukoma,


maka kunjungi dokter spesialis
mata terdekat.

8
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

5. Trauma Pada Mata


Trauma pada mata dapat
disebabkan dari percikan
bahan kimia seperti cairan
pembersih kamar mandi,
hand sanitizer (trauma
kimia) atau terkena benda
tumpul seperti kayu, pintu
Gambar 6. (trauma mekanik), sedangkan
Trauma
pada mata benda tajam seperti jarum,
pensil, paku.

Tanda dan gejala trauma pada mata dapat


mengakibatkan terjadinya penurunan tajam
penglihatan, luka, robekan atau perdarahan pada
mata.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan :

Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)


khusus mata seperti kacamata
pelindung (safety google) saat
melakukan pekerjaan yang
berisiko, seperti : menggergaji,
mengelas agar melindungi mata
dari percikan benda berbahaya.

9
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Jika mata terkena percikan bahan


kimia, lakukan tindakan pertolongan
pertama dengan mencuci mata
dengan air mengalir, kemudian
segera rujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan terdekat.

Gambar 7.
Kacamata pelindung (safety google)

10
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Bagaimana Cara Melakukan


Deteksi Dini Gangguan Pada
Mata?
Pemeriksaan sederhana dengan melakukan
metode deteksi dini “MELIHAT” ini sangat
mudah dan dapat dilakukan siapa saja untuk
mengetahui adanya gangguan penglihatan.

Langkah Pemeriksaan “Melihat”

Langkah 1

MEngambil jarak dengan berjalan 20 langkah


normal orang dewasa dari orang yang akan
diperiksa.

20 Langkah

Yang perlu diperhatikan:


• Jalan 20 langkah = 6 meter
• Posisi orang yang akan diperiksa dengan
pemeriksa berhadapan
• Langkah kaki biasa normal orang dewasa,
tidak berlari atau melompat saat melangkah

11
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

• Pemeriksaan dilakukan pada tempat yang


tidak gelap (tempat terang atau dengan
pencahayaan yang bagus)
• Baik pemeriksa maupun yang akan diperiksa
tidak boleh berada pada sorotan lampu (agar
tidak kesulitan dalam melihat)

Langkah 2

Lakukan hitung jari mulai dari mata kanan, mata


kiri ditutup dengan telapak tangan, kemudian
lanjutkan pemeriksaan yang sama pada mata
kiri.

Yang Diperiksa Pemeriksa

Yang perlu diperhatikan:


• Jari pemeriksa dan mata yang diperiksa harus
sejajar, tidak boleh lebih tinggi atau lebih
rendah
• Mata diperiksa secara bergantian dengan
12
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

menutup salah satu mata yang tidak diperiksa


• Mata ditutup harus dengan telapak tangan
(agar tidak mengintip dari sela jari tangan) dan
tidak boleh menekan bola mata
• Jari tangan pemeriksa saat melakukan
pemeriksaan hitung jari tidak boleh berurutan

Langkah 3

Hitung jawaban 3 kali benar secara


berturut-turut pada masing-masing mata.

Tidak Ada Gangguan


Penglihatan

Ada Gangguan
Penglihatan

13
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Yang perlu diperhatikan:


• Pemeriksaan dilakukan pada masing-masing
mata
• Dikatakan tidak ada gangguan penglihatan jika
benar dalam hitung jari 3 kali berturut-turut
• Jika dalam pemeriksaan 3 kali hitung jari
tersebut salah maka dicurigai mempunyai
gangguan penglihatan.

Langkah 4

Antar ke fasilitas kesehatan, optik atau dokter


mata jika dari hasil pemeriksaan ada gangguan
pada mata.

• Pada tempat tersebut akan dilakukan pemeriksaan


kembali untuk mengetahui apakah memang
terdapat gangguan penglihatan atau tidak.

14
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Langkah 5

Temukan gangguan penglihatan di sekitar


dengan sebarkan Gerakan Deteksi Dini Gangguan
Pada Mata.

• Lakukan pemeriksaan kepada keluarga kemudian


sebarkan pada satu orang lain. Semakin banyak
orang yang melakukan pemeriksaan semakin
banyak orang yang dapat kita bantu.

15
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Kapan Kita Perlu Melakukan


Pemeriksaan Pada Mata?
Apakah Anda
mempunyai Gejala
Gangguan Penglihatan?

Tidak Ya

Apakah Anda mempunyai risiko penyakit


mata seperti riwayat penyakit kronis
(Diabetes Melitus, tekanan darah tinggi),
riwayat keluarga yang menggunakan
kacamata, riwayat keluarga dengan
glaukoma atau retinopati diabetikum

Tidak Ya

Tidak bergejala
namun memiliki risiko

Lakukan deteksi dini gangguan


penglihatan dengan metode MELIHAT

Tidak ada Ada Gangguan


Gangguan Penglihatan Penglihatan

Sehat Berisiko Penyandang


Gangguan pada mata

• Deteksi dini • Melakukan pemeriksaan Melakukan Berobat


gangguan ulang ke fasilitas pelayanan ke fasilitas pelayanan
penglihatan kesehatan untuk kesehatan untuk
secara berkala memastikan adanya memperoleh penanganan
SARAN

• Menerapkan gangguan penglihatan secara medis dan


metode 20:20:20 • Kontrol faktor risiko memastikan adanya
penyakit (gula darah, gangguan penglihatan.
• Menerapkan
perilaku hidup kolesterol, tekanan darah)
sehat dengan perilaku hidup sehat
• Menerapkan metode
20:20:20

16
i
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Gangguan
Pendengaran

17
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Apa Itu Gangguan Pendengaran?


Gangguan pendengaran merupakan kondisi
penurunan fungsi pendengaran di salah satu
dan atau kedua telinga sampai dengan terjadinya
ketulian. Gangguan pendengaran salah satu
tanda dan gejala gangguan pada telinga.

Apa Saja Gejala dan Tanda


Gangguan Pendengaran?

Keluar cairan telinga Infeksi jamur telinga

Sumbatan serumen Telinga gatal menetap

Nyeri telinga Nyeri telinga akibat


infeksi telinga tengah
pada anak
18
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Penurunan Gangguan
pendengaran komunikasi
akibat bising

Apa Saja Penyakit Penyebab


Gangguan Pendengaran Dan
Bagaimana Cara Pencegahannya?
1. Tuli Kongenital
Tuli pada bayi baru lahir
yang dapat disebabkan
oleh infeksi virus TORCH
Tuli (Toxoplasma, Rubella, Cyto
Kongenital
megalovirus, dan Herpes
Simplek).

Upaya pencegahan Tuli Kongenital :


Vaksinasi Measless rubella

Kenali gejala tuli kongenital pada


bayi dengan BBLR (Berat Badan
Lahir Rendah) dan atau prematur.

19
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Melakukan skrining fungsi


pendengaran sejak dini.

Konseling genetik pada keluarga


dengan riwayat tuli sejak lahir

Periksa kesehatan sebelum hamil

2. Sumbatan Serumen
Sumbatan akibat kotoran
telinga yang menutupi liang
telinga bagian luar.
Sumbatan
Serumen

Upaya pencegahan Sumbatan Serumen :


Menjaga kebersihan perorangan
dengan cuci tangan, mandi bersih.

Telinga normal tidak perlu di


korek, karena kotoran telinga
! akan keluar sendiri secara alami.
Namun jika kotoran tidak bisa
keluar sendiri, periksa ke dokter
untuk dibersihkan.

20
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Kontrol 6 bulan sekali ke Dokter


bila mempunyai kecenderungan
kotoran telinga berlebih.

3.Otitis Media Supuratif Kronik


(OMSK)/ Congek

Infeksi pada telinga tengah


selama lebih dari 2 bulan
yang ditandai dengan
Otitis Media keluarnya cairan telinga.
Supuratif Kronik
(OMSK)/ Congek

Upaya pencegahan OMSK :


Segera ke Dokter untuk mengobati
!
batuk pilek untuk mencegah infeksi
telinga tengah

! Segera ke Dokter, bila terdapat


gejala keluar cairan dari telinga

Menjaga kebersihan perorangan.

Telinga tidak boleh kemasukan


air, bila sudah terdapat infeksi
telinga.

21
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

4.Gangguan Pendengaran
Akibat Bising (GPAB)
Gangguan pada telinga
yang diakibatkan paparan
bising, yang ditandai
Gangguan dengan adanya tinnitus
Pendengaran
Akibat Bising (telinga berdenging).
(GPAB)

Upaya pencegahan GPAB :


Hindari paparan bising secara
terus menerus.
60
Menit
Terapkan 60 : 60 pada penggunaan
pemutar musik pribadi.

Gunakan Alat Pelindung Pendengaran

5.Prebiskusis
Penurunan fungsi pendengaran
pada orang lanjut usia.

Presbikusis

22
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Upaya pencegahan Prebiskusis :


Obati penyakit sistemik yang bisa
mengganggu pendengaran
seperti diabetes (kencing manis),
darah tinggi, kolesterol tinggi.

Lakukan pemeriksaan fungsi


pendengaran secara rutin.

6.Gangguan pendengaran
akibat ototoksik

Gangguan pendengaran
akibat efek samping dari
penggunaan obat-obatan
Gangguan ototoksik.
Pendengaran
Akibat Ototoksik

Upaya pencegahan Ototoksik :


Minum obat sesuai anjuran Dokter

Periksakan fungsi pendengaran


secara rutin jika mengkonsumsi
obat-obatan jangka panjang.

Tidak memakai obat tetes telinga


!
sembarangan (tanpa instruksi dokter)

23
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Jika tidak dilakukan pencegahan, gangguan


pada telinga dapat mengakibatkan ketulian.

Hal – hal yang dapat dilakukan dalam pencegahan


gangguan pada telinga :

1. Gunakan Alat Pelindung


Diri (APD) khusus telinga
seperti ear muff atau ear
plug saat melakukan
pekerjaan yang berisiko,
seperti : bekerja di tempat
bising (seperti pabrik, tempat
praktek SMK, agar melindungi
telinga dari paparan bising
yang berlebihan.

2. Lakukan rumus 60 : 60
60 : menggunakan 60
Menit
volume 60% dari
volume maksimal
60 : istirahat setelah
pemakaian selama
60 menit

24
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

3. Telinga dapat dibersihkan


hanya pada bagian luar

4. Tidak mengorek telinga


dengan benda apapun

5. Hindari paparan bising


dalam waktu lama

6. Segera berobat jika


batuk, pilek disertai
sakit telinga atau ada
gangguan di telinga,
seperti rasa penuh,
kurang dengar, keluar
cairan, masuk benda
atau binatang.

7. Lakukan pemeriksaan
telinga secara berkala
ke fasilitas pelayanan
kesehatan.

25
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Bagaimana Cara
Melakukan Deteksi Dini
Gangguan Pendengaran?
A. Deteksi Dini pada Orang Dewasa atau Anak
yang Sudah Dapat Berkomunikasi

Persiapan :
Pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak terlalu
bising. Ruangan sunyi, jarak pemeriksaan
1 meter.

Pemeriksaan :
a) Posisi pemeriksa berada setengah meter
di belakang orang yang akan diperiksa.

Gambar 1. Posisi pemeriksaan

26
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

b) Pada telinga yang tidak diperiksa, dilakukan


masking yaitu menekan bagian tragus
(bagian menonjol dari telinga bagian
depan yang dekat dengan pipi) kemudian
menggesek-gesek sehingga timbul bunyi.

Gambar 2. Masking telinga yang tidak diperiksa

c) Pemeriksaan dimulai pada telinga kanan


terlebih dahulu. Posisi kepala pemeriksa
menjauh dari telinga yang diperiksa.

Gambar 3. Posisi kepala pemeriksa pada pemeriksaan telinga kanan

27
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

d) Pemeriksa membisikkan kata-kata yang


terdiri dari dua suku kata seperti mata,
kaki, muka, susu, kaca dan meminta orang
yang diperiksa untuk mengulang kembali
kata-kata tersebut.

Gambar 4. Pemeriksa menyebutkan kata-kata

e) Kata-kata yang dibisikkan harus mengandung


huruf lunak yang terdiri dari frekuensi
rendah dan huruf desis yang terdiri dari
frekuensi tinggi. Berikut daftar kata-kata
yang digunakan untuk Tes Bisik Modifikasi.

28
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

f) Pemeriksaan diulang pada telinga kiri


dengan langkah-langkah yang sama.
Pemeriksaan pada telinga sebelah kiri,
maka telinga kanan dilakukan masking.

Gambar 5. Pemeriksa melakukan masking pada telinga kanan

Gambar 6. Posisi kepala pemeriksa pada pemeriksaan telinga kiri

29
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

PENILAIAN :
• Bila kata-kata yang dapat diulang lebih
dari 80%, maka dinyatakan lulus dari
pemeriksaan.

• Bila kata-kata yang dapat diulang kurang


dari 80%, maka dinyatakan tidak lulus dan
disarankan untuk melakukan pemeriksaan
lebih lanjut menggunakan audiometri.
Segera bawa ke fasilitas pelayanan
kesehatan untuk diperiksa kembali
pendengarannya lebih lanjut.

B. Pada Anak yang Belum Dapat Berkomunikasi

Anak yang belum dapat berkomunikasi dapat


dipantau tumbuh kembangnya untuk mende-
teksi adanya gangguan pendengaran. Indikasi
gangguan pendengaran pada anak berusia
kurang dari 36 bulan dapat dipantau dari
kondisi berikut :

Usia 12 bulan : belum dapat mengoceh (babbling)


atau meniru bunyi

30
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Usia 18 bulan : tidak dapat menyebut 1 kata


yang mempunyai arti

Usia 24 bulan : perbendaharaan kata < 10 kata

Usia 30 bulan : belum dapat merangkai 2 kata.

Kapan Kita Harus Periksa


Gangguan Pendengaran?
1. Pendengaran menurun pada salah satu atau
kedua telinga
2. Merasa telinga tertutup pada satu atau dua
sisi
3. Adanya bunyi berdenging atau berdengung
secara terus menerus pada salah satu sisi
atau kedua telinga lebih dari 5 menit
4. Keluar cairan dari telinga dengan atau tanpa
bau
5. Anak tidak berkembang pendengaran/bicara
sesuai dengan usia
6. Nyeri pada telinga.
7. Adanya gangguan komunikasi.
8. Anak tidak respon terhadap suara keras.

31
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Kapan Deteksi Dini Dilakukan?


Pengunjung UKBM
(Posbindu PTM)

Dilaksanakan
Deteksi Dini dengan
tes bisik modifikasi

Ada Gangguan
Sehat Berisiko Pendengaran

Periksa pendengaran 1.Tatalaksana sesuai


Edukasi dengan penala, gangguan pada
Evaluasi dilanjutkan rujuk telinga (obat-obatan)
ulang ke THT untuk 2.Periksa pendengaran
6 bulan pemeriksaan dengan penala, bila
pendengaran terdapat gangguan
Saran

lanjutan (audiometri segera rujuk ke THT


nada murni), dan untuk pemeriksaan
OAE/BERA pada pendengaran
anak-anak atau lanjutan (audiometri
pasien yang tidak nada murni), dan
kooperatif OAE/BERA pada
anak-anak atau
pasien yang tidak
kooperatif

Habilitasi

Rehabilitasi

32
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

PENUTUP

Apabila mengalami gejala-gejala


gangguan penglihatan dan/atau
gangguan pendengaran, serta hasil
deteksi dini yang dilakukan di rumah
menunjukkan adanya gangguan, agar
segera memeriksakan diri ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Dengan
demikian kebutaan dan ketulian
dapat dicegah.

33
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

Tim
Penyusun
Pengarah:
Direktur P2PTM
dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes

Editor:
Nurjanah, SKM, M.Kes

Kontributor:
dr. Nani Rizkiyati, M.Kes
dr. Gerda Angela Komalawati
Cicilia Nurteta, SKM, M.Kes
Resti Dwi Hasriani, SKM,M.Epid
Ajeng Tri Sulistyaningrum, SKM, MKM
dr. Masita Sari Dewi, M.Epid
drg. Ni Kadek Dyahantari, M.Kes
drg. Anita Sari, SM
Mulyadi, SKM, M.Epid
M. Yusron, SKM
Netty, SKM, MM
Yolmisatri, SKM
Prof. Dr.dr.Jenny Bashiruddin, Sp.THT-KL(K)
Dr.dr. Fikri Mirza, Sp.THT-KL (K)

34
Buku Awam: Deteksi Dini
Gangguan Pengliharan & Pendengaran

dr. Anggina Diksita Pamasya, Sp.THT-KL


Dr. dr. Nyilo Purnami, Sp.THT-KL
dr. Yeni Dwi Lestari, Sp.M(K)
dr. Hera Dwi Novita, Sp.M(K)

Tim design grafis:


Pengarah kreatif dan penyelia desain grafis :
drg. Anita Sari SM
Desain Grafis : Ira Carlina Pratiwi

35
@p2ptmkemenkesRI

@p2ptmkemenkesri

@p2ptmkemenkesRI

Jl. H.R Rasuna Said Blok X-5 Kav.4-9 p2ptm.kemkes.go.id


Jakarta Selatan
ditp2ptm@kemkes.go.id Direktorat P2PTM Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai