Anda di halaman 1dari 10

sap kelainan refraksi

oleh:
Wandasari
A.19.11.068
STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
KELAS DOMISILI SELAYAR 2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TIPS MENJAGA MATA AGAR TETAP SEHAT

TOPIK : KELAINAN REFRAKSI (

POKOK PEMBAHASAN : 1. Apa itu kelainan refraksi?

2. Jenis-jenis kelainan refraksi.

3. Penyebab kelainan refraksi.

4. Gejala-gejala kelainan refraksi.

5. Pengobatan kelainan refraksi.

6. cara mencegah kelainan refraksi.

SASARAN : Umum, (umur 10-60 tahun)

HARI/TANGGAL : kamis, 25 maret 2021

WAKTU : Pukul 09.00-10.00 WITA

 TUJUAN UMUM

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Peserta mampu memahami tentang


apa itu kelainan refraksi, Fakta kelainan refraksi, Jenis-jenis kelainan refraksi,
Penyebab kelainan refraksi, Gejala-gejala kelainan refraksi, Pengobatan
kelainan refraksi, cara mencegah kelainan refraksi.
 TUJUAN KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan diharapakan peserta dapat :

1) Menyebutkan tentang apa itu kelainan refraksi.


2) Menyebutkan Jenis-jenis kelainan refraksi.
3) Mengidentifikasi Penyebab kelainan refraksi.
4) Menyebutkan Gejala-gejala kelainan refraksi.
5) Menyebutkan pengobatan apa saja yag dilakukan untuk kelainan
refraksi.
6) Meenyebutkan cara apa saja yang dilakukan untuk mencegah kelainan
refraksi.
 MATERI

Materi penyuluhan terlampir :

1. Apa itu kelainan refraksi?


2. Jenis-jenis kelainan refraksi
3. Penyebab kelainan refraksi
4. Gejala-gejala kelainan refraksi
5. Pengobatan kelainan refraksi
6. cara mencegah kelainan refraksi
 METODE
1. Ceramah
2. tanya jawab
 MEDIA
1. Laptop
2. Leaflet
 PELAKSANAAN

NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN SASARAN


1 3 menit Pembukaan Mengucapkan salam dan Membalas
tujuan tujuan kegiatan salam dan
menyimak
tujuan
2 15 Menyampaikan Menjelaskan Menyimak
menit materi mengenaiapa itu materi yang
penyuluhan kelainan refraksi, jenis- disampaikan
jenis, penyebab, gejala,
diagnosa, pengobatan,
dan cara mencegah
kelainan refraksi
3 10 Diskusi Membuka sesi Bertanya dan
menit pertanyaan dan menyimak
menjawab pertanyaan
4 5 menit Penutup Menyimpulkan dan Menyimak
menutup acara dan
peyuluhan, menjawab
mengucapkan salam salam

MATERI PENYULUHAN

A. Apa itu Kelainan Refraksi?

Kelainan refraksi adalah kelainan yang mempengaruhi kemampuan fokus


mata Anda. Jika Anda menderita kondisi ini, Anda akan kesulitan melihat
dengan jelas karena mata tidak dapat fokus dengan baik. Pada orang yang
memiliki penglihatan normal, sinar cahaya yang masuk akan disesuaikan oleh
kornea dan lensa agar fokus tepat pada retina. Ketika ada kelainan refraksi,
kornea dan lensa tidak dapat memfokuskan sinar cahaya pada retina,
sehingga objek yang dilihat akan tampak buram. Kelainan refraksi adalah
kelainan yang mempengaruhi kemampuan mata untuk fokus dan biasanya
muncul sejak masa kanak-kanak.

B. Jenis-jenis Kelainan Refraksi

Berikut ini adalah beberapa jenis dari kelainan refraksi:

 Astigmatisme

Astigmatisme adalah suatu kondisi di mana penglihatan seseorang kabur


disebabkan karena kornea yang berbentuk tidak sempurna. Pada orang yang
menderita astigmatisme, kornea berbentuk seperti telur. Cahaya yang
mengenai mata dengan astigmatisme terdistorsi dan dibiaskan ke beberapa
fokus di dalam mata dan bukan pada retina. Seiring bertambahnya waktu,
orang-orang yang menderita astigmatisme mengalami kesulitan melihat objek
dari dekat ataupun jauh.

Ada dua jenis astigmatisme:

1. Teratur, di mana bola mata tidak berbentuk bulat tetapi simetris.

2. Tidak beraturan, di mana bola mata tidak bulat dan tidak simetris.
Astigmatisme teratur jauh lebih umum daripada astigmatisme tidak
teratur.

Astigmatisme dapat muncul saat lahir dan umumnya didiagnosis pada anak
kecil. Kondisi ini biasanya mempengaruhi kedua mata. Astigmatisme juga
dapat disebabkan oleh suatu kondisi yang disebut keratoconus, suatu kondisi
di mana kornea menipis dan mulai menonjol ke luar.
 Rabun Dekat (hyperopia)

Hyperopia atau yang disebut juga rabun jauh, terjadi ketika objek yang jauh
lebih mudah dilihat dengan jelas daripada objek yang dekat. Jika hyperopia
signifikan, penglihatan dapat buram pada jarak berapa pun. Hiperopia bisa
terjadi pada siapapun dari segala usia. Tetapi, hyperopia biasanya akan
semakin terlihat seiring bertambahnya usia seseorang.

 Presbiopia

Presbiopia akan semakin terlihat seiring bertambahnya usia. Ketika seseorang


mencapai usia 40 tahun atau lebih, biasanya akan menyadari bahwa
kemampuan mereka untuk fokus saat membaca atau melihat objek yang
dekat, semakin memburuk. Masalah ini terjadi karena lensa kehilangan
kemampuannya untuk berubah bentuk.

Presbiopia berbeda dengan degenerasi makula, yakni suatu kondisi di mana


terjadi kerusakan pada makula, yang terletak di dekat pusat retina.
Degenerasi makula biasanya dialami oleh orang yang berusia lebih tua dari 70
tahun dan menyebabkan penglihatan kabur ketika Anda melihat benda dari
dekat atau jauh. Presbiopia hanya memengaruhi lensa mata. Dokter spesialis
mata dapat membedakan antara presbiopia, dan degenerasi makula hanya
dengan pemeriksaan menyeluruh.

 Rabun Jauh (miopia)

Miopia atau yang disebut juga dengan rabun jauh, yaitu suatu kondisi ketika
seseorang tidak mampu untuk melihat objek yang jauh dengan jelas. Objek
yang terlihat tampak buram. Miopia biasanya muncul pertama kali pada masa
kanak-kanak dan cenderung bisa menurun jika memiliki keluarga dengan
kondisi yang sama. Dalam kebanyakan kasus, miopia memburuk selama
pasien berusia sekolah dan berusia remaja, dan kondisinya cenderung stabil
ketika pasien tersebut berusia 20-an. Banyak penderita miopia, terutama yang
berusia di bawah 35, dapat melihat objek dari dekat tanpa mengalami
kesulitan. Beberapa orang yang lebih tua dari usia 35 dapat pula mengalami
presbiopia, sehingga membuatnya sulit untuk melihat benda-benda dari dekat.

C. Penyebab Kelainan Refraksi

Kelainan refraksi biasanya terjadi ketika gambar yang dilihat oleh mata tidak
dapat fokus tepat di belakang mata Anda (retina). Jenis-jenis kondisi mata ini
biasanya dimulai pada masa kanak-kanak, tetapi mereka dapat
mempengaruhi orang-orang dari berbagai usia.
Peluang Anda untuk mengalami kelainan refraksi akan lebih tinggi jika Anda
memiliki anggota keluarga yang mengalami kelainan refraksi. Faktor
lingkungan juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kelainan ini.

Penyebab Kelainan refraksi meliputi:

 Astigmatisme; kornea atau lensa mata Anda mengalami kelainan pada


kelengkungan (berbentuk oval). Kondisi ini membuat pandangan buram,
baik dalam jarak dekat maupun jauh.

 Rabun dekat; terjadi ketika cahaya yang dibiaskan difokuskan di


belakang retina karena bola mata terlalu pendek atau permukaan
kornea terlalu datar.

 Presbiopia; terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan melihat dalam


cahaya yang redup dan sulit fokus pada objek yang dekat, karena lensa
mata tidak dapat menfokuskan cahaya yang masuk . Ini merupakan
kondisi yang normal sebagai akibat dari penuaan.
 Rabun jauh; terjadi ketika cahaya yang dibiaskan difokuskan di depan
retina karena permukaan kornea terlalu melengkung atau bola mata
Anda memiliki bentuk terlalu panjang dari biasanya.

D. Gejala-gejala Kelainan Refraksi

Gejala yang paling umum dari kelainan refraksi adalah penglihatan kabur.
Gejala lainnya meliputi:

 Penglihatan kabur saat Anda melihat objek di kejauhan atau dari dekat.

 Penglihatan ganda.

 Mata berair.

 Sakit kepala

 Ketegangan mata (saat mata Anda merasa lelah atau sakit).

 Kesulitan fokus saat membaca atau melihat komputer.

 Berkedip berlebihan dan mengerutkan kening saat membaca. Biasanya


gejala ini dialami oleh anak-anak.

Beberapa orang dapat tidak menyadari bahwa ia memiliki gejala kelainan


refraksi. Untuk itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan mata
secara teratur sehingga dokter mata Anda dapat memastikan mata Anda dapat
melihat dengan jelas.

Jika Anda mengenakan kacamata atau lensa kontak dan masih memiliki
gejala-gejala ini, Anda mungkin perlu resep baru. Bicaralah dengan dokter
mata Anda dan dapatkan pemeriksaan mata jika Anda mengalami masalah
dengan penglihatan Anda.

E. Pengobatan Kelainan Refraksi

Untuk mengobati kelainan refraksi, ada beberapa cara yang dapat dokter,
mata Anda lakukan diantaranya adalah:

 Kacamata

Cara paling sederhana dan paling aman untuk memperbaiki kelainan refraksi
ialah dengan menggunakan kacamata. Dokter mata Anda akan
merekomendasikan lensa kacamata yang tepat agar mata Anda dapat melihat
sejelas mungkin.

 Lensa Kontak

Selain kacamata, dokter juga mungkin dapat menyarankan Anda untuk


menggunakan lensa kontak. Lensa kontak dapat menjadi pilihan perawatan
yang aman dan efektif jika digunakan dengan benar.

Sebelum meminta Anda menggunakannya, dokter mata Anda biasanya akan


merekomendasikan lensa yang cocok untuk Anda gunakan dan menunjukkan
kepada Anda cara membersihkan dan memakainya dengan aman.

 Operasi

Dokter mata Anda dapat membantu Anda memutuskan apakah operasi mata
adalah perawatan yang tepat untuk mengobati kondisi Anda. Ada beberapa
jenis operasi mata diantaranya yaitu:

 Lensectomy bias; disebut juga dengan pertukaran lensa refraktif


merupakan salah satu jenis operasi mata untuk memperbaiki rabun
jauh atau rabun jauh. Operasi dilakukan dengan mengganti lensa alami
pada mata dengan implan lensa intraokular buatan ( IOL ), Tenik
pengobatan ini menggunakan teknik yang sama dengan operasi katarak
modern.

 LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis); merupakan operasi yang


bertujuan untuk membentuk kembali lapisan tengah kornea sehingga
sinar cahaya yang masuk difokuskan tepat pada retina. Operasi mata ini
dapat memperbaiki rabun jauh (miopia), rabun jauh (hyperopia) dan
astigmatisme.

 PRK (Photo Refractive Keratectomy); operasi ini menggunakan laser


untuk membentuk kembali lapisan permukaan kornea Anda agar sinar
cahaya yang masuk fokus pada retina Anda. Operasi mata ini efektif
dalam memperbaiki rabun jauh, rabun dekat dan astigmatisme mulai
dari tingkat keparahan ringan hingga sedang. Beberapa pasien yang
memiliki presbiopia juga dapat menggunakan operasi mata ini.

F. Cara Mencegah Kelainan Refraksi

Tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kelainan refraksi.
Obat untuk mengatasi kondisi ini pun hingga kini belum ditemukan.
Namun, kondisi ini dapat didiagnosis lebih cepat jika Anda rutin
melakukan pemeriksaan mata ke dokter. Semakin awal kelainan refraksi
didiagnosis tentu akan semakin baik agar masalah tersebut dapat cepat
teratas.

Anda mungkin juga menyukai