Anda di halaman 1dari 25

KATARAK

Muhammad Nur H (J.210181194)


Reza Febriyantika (J.210181195)
Inggit Retna Pramesthi (J.210181197)
Shara Oktavia (J.210181204)
KASUS KATARAK
• Seorang pasien Tn. D Umur 60 tahun datang ke Poli Mata RS X
dengan keluhan pandangan kabur dan silau, seperti melihat air
terjun, susah melihat dimalam hari. Hasil pemeriksaan ditemukan
tampak pengembunan seperti mutiara keabuan, dengan
oftalmoskop direk terlihat tampak hitam terhadap reflek fundus.
DEFINISI
• Pandangan kabur adalah hilangnya ketajaman penglihatan dan ketidakmampuan untuk melihat
suatu benda secara mendetail.
• Silau adalah berkilau-kilau pandangannya, tidak dapat melihat nyata karena terlampau terang
cahayanya
• Malam adalah waktu setelah matahari terbenam hingga matahari terbit.
• Pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau
uap) menjadi cairan.
• Mutiara adalah suatu benda keras yang diproduksi di dalam jaringan lunak (khususnya mantel)
dari moluska hidup.
• Keabuan adalah nama yang diberikan pada semua residu non-cair yang tersisa setelah sampel
dibakar, dan sebagian besar terdiri dari oksida logam
mata
• Reflek adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon segera setelah
adanya rangsang.
• fundus adalah permukaan dalam mata, yang terletak bertentangan dengan lensa.
• Pandangan Kabur KESIMPULAN
1. Apa penyebab pandangan mata Tn. D kabur ?
Jawab : Seiring dengan bertambah besarnya lesi katarak, kabut yang menyerang
lensa akan semakin banyak dan menganggu cahaya yang masuk melalui lensa
mata. Yang dapat menimbulkan pandangan yang lebih menganggu.
2. Bagaimana cara mengatasi pandangan mata kabur pada Tn. D ?
Jawab : Yang paling efektif adalah Operasi katarak
3. Bagian mata mana yang tergangu/terserang ?
Jawab : lensa mata, yaitu bagian transparan di belakang pupil (titik hitam di
tengah mata)
4. Kenapa pandangan mata Tn. D terlihat kabur ?
Jawab : Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan
bukannya ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada
retina.Hasilnya adalah pandangan menjadi kabur atau redup.
5. Asuhan keperawatan apa yang diberikan pada Tn. D dengan keluhan pandangan
kabur/ katarak ?
Jawab :
• DS : Klien mengatakan pandangannya kabur dan silau
• DO : Tampak susah untuk melihat jelas
• Diagnosa : Gangguan Persepsi Sensori b.d Gangguan Penglihatan
• NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam Fungsi Sensori
normal
Pengembunan pada mata tidak terganggu
Kilasan cahaya tidak ada
• NIC : Monitor Neurologi
Pantau ukuran pupil, bentuk, kesimetrisan dan reaktivitas
• Silau
1. Apa penyebab mata Tn. D silau ?
Jawab :Pada mata katarak, lensa yang keruh akan menimbulkan gejala sebegai
berikut :
• Sensitif / silau terhadap cahaya
• Penglihatan buram atau berkabut
• Melihat lampu seperti ada lingkaran cahaya
2. Bagaimana cara mengatasi silau pada pandangan mata Tn. D ?
Jawab : Pemberian kacamata dengan ukuran lensa R/L S -1.75 dan dengan
pemberian lensa jenis photokromik.
3. Bagian mata mana yang terganggu ?
Jawab : lensa mata. Seiring bertambahnya usia, protein pada lensa akan
menggumpal dan perlahan-lahan membuat lensa keruh dan berkabut.
• Susah Melihat Di Malam Hari
1. Bagian mata mana yang terganggu ?
Jawab : Bagian lensa mata
2. Seberapa sering mata Tn. D terasa silau ?
Jawab : Saat melihat sinar terang atau terik matahari
3. Apa penyebab Tn. D susah melihat di malam hari ?
Jawab : Silau bila menatap cahaya dari depan
4. Bagaimana cara mengatasi masalah susah melihat dimalam hari yang dialami Tn.
D?
Jawab : Perbaiki pencahyaan yang ada di rumah, batasi kebiasaan menyetir di
malam hari.
5. Bagian mata mana yang terganggu pada Tn. D ?
Jawab : Lensa mata
6. Asuhan keperawatan apa yang diberikan pada Tn.D dengan keluhan silau ?
Jawab : Asuhan Keperawatan
• DS : Klien mengatakan pandangannya kabur dan silau
• DO : Tampak susah untuk melihat jelas
• Diagnosa Keperawatan : Resiko cedera b.d Disfungsi Integrasi Sensori
• NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ..x24 jam Kejadian Jatuh tidak
ada :
Jatuh saat berjalan tidak ada
• NIC : Manajemen lingkungan : keselamatan
identifikasi kebutuhan keamanan pasien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif serta riwayat
identifikasi hal yang membahayakan dilingkungan
• Tampak Pengembunan Seperti Keabuan
1. Apa itu yang dimaksud pengembunan ?
Jawab : endapan atau kondensasi pada vitreous
2. Mengapa terjadi pengembunan pada Tn.D ?
Jawab : faktor usia dapat dikaitkan dengan terjadinya pengembunan pada mata,
karena gel vitreous bisa mencair secara bertahap.
3. Bagian mata mana yang terganggu atau terserang ?
Jawab : Vitreous. Vitreus akan mengalami proses penuaan dan terlepas dari retina
dan kan terlihat oleh mata kita sendiri sebagai benda yang melayang-layang.
4. Bagaimana penanganan pada Tn.D yang tampak pengembunan seperti keabuan ?
Jawab : Dapat dilakukan vitrectomy. Vitrectomy adalah prosedur operasi mata untuk
mengeluarkan cairan seperti jeli dari rongga mata.
5. Apa komplikasi yang akan terjadi pada mata Tn.D ?
Jawab : Ablasio atau terlepasnya retina dari mata, kerobekan dan perdarahan dari
retina.
6. Asuhan keperawatan apa yang diberikan pada Tn.D ?
Diagnosa : Gangguan Persepsi Sensori b.d Gangguan Penglihatan
Tujuan : Diharapkan masalah persepsi sensori penglihatan teratasi.
Kriteria Hasil : -Mengenal gangguan sensori terhadap perubahan penglihatan
Intervensi : -Observasi ketajaman penglihatan
-Kolaborasi : Prosedur tindakan pembedahan
• Oftalmoskop Direk
1. Apakah yang dimaksud dengan oftalmoskop direk?
Jawab : alat yang digunakan untuk melihat media dan fundus mata.
2. Bagaimana cara menggunakan oftalmoskop?
Jawab :
• Pasien duduk dengan pandangan lurus kedepan
• Mata penderita ditetesi midriatikum, kemudian ditunggu ± 20 menit.
• Pemeriksa berdiri di depan samping kanan atau kiri pasien.
• Putar lensa oftalmoskop sesuai dengan refraksi mata pemeriksa
• Misalnya pemeriksa adalah miop 2D dan penderita emetrop, pakailah lensa -2
(warna merah).
• Bila pemeriksa dan penderita adalah emetrop, pakailah 0.
• Bila yang diperiksa mata kanan, oftalmoskop dipegang dengan tangan kanan,
gunakan mata yang kanan juga, jari telunjuk berada pada panel pengatur ukuran
lensa dan sebaliknya.
• Pandangan penderita diminta memfiksasi suatu titik jauh tak terhingga atau ±
6m.
• Peganglah oftalmoskop dengan cara menggenggam bagian pegangannya,
sedangkan jari telunjuk berada pada panel pengatur ukuran lensa, siap untuk
menyesuaikan ukuran lensa sehingga dapat diperoleh bayangan yang paling
tajam.
• Pada jarak 30 cm, di depan temporal (±450) mata penderita, sinar oftalmoskop
diarahkan pada pupil mata penderita .
• Perhatikan reflex fundusnya :cemerlang atau tidakcemerlang/ gelap.
3. Bagaimana mekanisme kerja oftalmoskop direk?
Jawab :dipegang yang memproyeksikan cahaya melalui prisma dan membelokan
cahaya dengan sudut 90 derajat, memungkinkan pemeriksa melihat retina.
4. Apa fungsi oftalmoskop?
Jawab : Untuk melihat dan menilai kelainan dan keadaan pada fundus okuli
5. Apa yang dimaksud dengan reflek fundus?
Jawab : Permukaan bagian dalam mata yang berlawanan dengan lensa yang
meliputi retina, cakram optik, makula, fovea, dan kutub posterior mata.
6. Bagaimana cara memeriksa reflek fundus?
Jawab : Alat :1. Oftalmoskop, 2. Obat melebarkan pupil : Tropicamide 0.5%-
1% (mydriacyl), Fenilefrinhidroklorida 2.5% (kerjalebihcepat)
7. Mengapa Tn. D harus di periksa reflek fundus?
Jawab : Pemeriksaan reflek fundus dilakukan untuk menilai kejernihan media
refraksi (kornea, humor akuos, lensa, dan vitreus).
8. Mengapa saat pemeriksaan reflek fundus pada Tn. D terlihat hitam?
Jawab : Reflek fundus tidak normal apabila terdapat bayangan hitam di area
jingga dalam pupil akibat kekeruhan sebagian media refraksi atau reflek fundus
MEMBUAT PROBLEM TREE

ETIOLOGI

PATOFISIO-
DEFINISI
LOGI

KATARAK

PEMERIKSA- PENATALA
AN
PENUNJANG KSANAAN

MANIFESTASI
KLINIS
MENATA KEMBALI INFORMASI YANG DI PEROLEH

 ANATOMI LENSA
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular tak berwarna dan
transparan. Tebal sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm
Lensa terdiri dari enam puluh lima persen air, 35% protein, dan sedikit
sekali mineral.
• FISIOLOGI LENSA
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Untuk
memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot-otot siliaris relaksasi,
menegangkan serat zonula dan memperkecil diameter anteroposterior lensa
sampai ukurannya yang terkecil, daya refraksi lensa diperkecil sehingga
berkas cahaya paralel atau terfokus ke retina. Untuk memfokuskan cahaya
dari benda dekat, otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula
berkurang. Kapsul lensa yang elastik kemudian mempengaruhi lensa
menjadi lebih sferis diiringi oleh peningkatan daya biasnya.
• DEFINISI
Katarak merupakan keadaan dimana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan
lensa didalam kapsul lensa. Umumnya terjadi akibat proses penuaan yang terjadi
pada semua orang yang berusia lebih dari 65 tahun. (Muttaqin, 2008).
• Anatomi Fisiologi
Didalam mata ada 3 lapisan yaitu :
1. Lapisan luar, yang terdiri dari :
Sclera
Kornea
2. Lapisan tengah, yang terdiri dari :
Koroid
Badan (korpus) siliare
Iris
3. Lapisan dalam, yang terdiri dari :
Retina
Fundus optic ,Lensa dan Badan vitreus
ETIOLOGI KATARAK

Katarak disebabkan oleh berbagai faktor seperti :


1. Fisik
2. Kimia
3. Penyakit predisposisi
4. Genetik dan gangguan perkembangan
5. Infeksi virus di masa pertumbuhan janin
6. Usia(Tamsuri, 2008)
Klasifikasi Katarak

• Katarak congenital
Berdasarkan
• Katarak juvenile
pada usia :
• Katarak senile

• Katarak traumatika
Berdasarkan
• Katarak Toksika
penyebabnya :
• Katarak Komplikata

• Katarak insipient
Berdasarkan • Katarak imatur
stadium : • Katarak matur
• Katarak hipermatur
Manifestasi Klinis Katarak

Katarak didiagnosis dengan gejala subjektif. Biasanya


pasien mengalami penurunan ketajaman penglihatan dan
silau serta gangguan fungsional sampai derajat tertentu yang
diakibatkan kehilangan penglihatan. Temuan objektif meliputi
pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga
retina tak akan tampak dengan oftalmoskop.
Katarak biasanya terjadi bertahap selama bertahun -
tahun, dan ketika katarak sudah sangat memburuk, lensa
koreksi yang lebih kuat pun tak akan mampu memperbaiki
penglihatan (Suddarth, 2001).
Pathway
Pemeriksaan Diagnostik

– Uji mata
– Keratometri
– Pemeriksaan lampu slit dan oftalmoskopis
– A-scan ultrasound (echography)
– Dan hitung sel endotel yang sangat berguna sebagai alat
diagnostik, khususnya bila dipertimbangkan akan dilakukan
pembedahan (Suddarth, 2001).
– Darah putih: dibawah 10.000 normal
Asuhan Keperawatan

Pengkajian
Adapun data-data dari pengkajian Katarak adalah:
• Aktivitas /Istirahat: Gejalanya yaitu Perubahan aktivitas biasanya/
hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan.
• Makanan/cairan: Gejalanya yaitu Mual/muntah (glaukoma akut)
• Neurosensori : Gejalanya yaitu Gangguan penglihatan (kabur/tak
jelas),sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap
penglihatan perifer, kesulitan memfokus kerja dengan dekat/merasa
di ruang gelap (katarak). Penglihatan berawan/kabur, tampak
lingkaran cahaya/pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan
perifer, fotofobia(glaukoma akut). Dan tandanya ytaitu Tampak
kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak), Pupil menyepit ddan
merah/mata keras dengan kornea berawan (glaukoma
darurat),danPeningkatan air mata.
• Nyeri/Kenyamanan :Gejala yaitu Ketidaknyamanan
ringan/mata berair (glaukoma kronis), Nyeri tiba –tiba/berat
menetap atau tekanan pada dan sekitar mata, sakit
kepala (glaukoma akut).
• Penyuluhan / Pembelajaran :Gejala yaitu Riwayat keluarga
glaukoma, diabetes, gangguan sistem vaskuler, Riwayat stres,
alergi, gangguan vasomotor (contoh peningkatan tekanan
vena), dan ketidakseimbangan endokrin, diabetes
(glaukoma).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Menurut Doenges Marylin diagnosa keperawatan yang
ditemukan pada pasien dengan penyakit katarak adalah:
 Gangguan persepsi sensori b.d gangguan penglihatan
 Resiko cedera b.d disfungsi integrasi sensori
 Hambatan berjalan b.d adanya gangguan penglihatan (katarak)
 Ansietas b.d stress situasional akibat prosedur medis
 Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai