Anda di halaman 1dari 3

Sop

budidaya udang vaname pdf

Elazhari Elazhari, Reza Hanafi Lubis, Chairina Chairina, Limega Candrasa, Jarungjung Hutagaol, Ida Zulfida Tujuan kegiatan PKM ini yaitu untuk memberikan edukasi cara budidaya udang vaname dari awal hingga panen dan memberikan pengetahuan kepada kahalayak umum yang ingin membudidayakan udang vaname ini.Kegiatan PKM ini
dilaksanakan di Pasantren Darussalam Guntur Batubara. Adapaun hasil kegiatan ini berupa edukasi budi saya udang vaname yaitu bahwa budidaya udang vaname relatif mudah dan dengan resiko gagal panen yang kecil tentunya dengan mengikuti tahapan pelakasanaan budidaya yang benar. Keunggulan udang vaname ini yaitu 1) Laju pertumbuhan
udang bisa mencapai 1-1,5 gram/ minggu; 2) Bisa dibudidayakan dengan kepadatan penebaran tinggi (80-500 ekor/m²); 3) Kebutuhan pakan protein lebih rendah 20-30 persen dibanding jenis udang lainnya; 4) Memiliki FCR (Feed Conversion Ratio) yang lebih rendah; 5) Ukuran udang saat panen seragam; 6) Jumlah udang yang under size saat panen
cenderung sedikit. Budidaya udang vaname yang dilakukan dipasantren Darussalam ini sudah berlangsung 2 tahun terakhir sejak 2020 dan telah menghasilkan lebih kurang 1 ton dalam satu tahun.
Dengan resiko gagal panen selama du atahun teakhir tidak ada.Kata Kunci : Budidaya; Udang Vaname; Media Tambak.

Erika Erilia, tirto.id (2022), Cara Budidaya Udang Vaname di Tambak dan Penjelasan Tahapannya, url: Suhendra. 2021. Budidaya Udang Menjadi Peluang Bisnis Menjanjikan, Tapi ini Kendalanya. diakses pada 6 Oktober 2021 Haryanti, S.B.M., I.G.N. Permana, K. Sugama.
2003. Mutu Induk dan Benih Udang Litopenaeus vannamei yang Baik. Makalah disampaikan pada Temu teknis Evaluasi Perkembangan Udang Vaname di Hotel Sinsui Situbondo. Kordi, M.G.H dan A.B. Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta. 208 hal. Santoso, B.J. dan Ramadina. 2021. SOP Budidaya
Udang Vaname. Dokumen Internal. Khairuddin Tampubolon, dkk (2021); Penyuluhan Tentang Mengenal Mesin Pompa Air dan Cara Perawatannya di Serikat Tolong Menolong Nurul Iman (STMNI) Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas; J-LAS (Journal Liaison Academia and Society);V.1,No.2;(1-8). Surya Irawan, K Tampubolon, ELAZHARI
(2021), Sosialisasi Pembuatan Pupuk Cair Organik Dari Air Kelapa Dan Molase, Nasi Basi, Kotoran Kambing Serta Activator Jenis Produk EM4; J-LAS (Journal Liaison Academia and Society);V.1,No.2;(1-18). Khairuddin Tampubolon, dkk (2022), Sosialisasi Protokol Kesehatan dalam Upaya Tindakan Preventif di Lokasi Wisata Theme Park Pantai
Cermin; J-LAS (Journal Liaison Academia and Society); Url: . DOI: There are currently no refbacks. J-LAS (Journal Liaison Academia and Society) Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat berbagai bidang ilmu. Publisher : Lembaga Komunikasi dan Informasi Dosen (LEMKOMINDO) 2798-0871; p-ISSN: 2798-1061 Oleh : Haig Babikian, PhD., Heny Budi
Utari, PhD., Rajeev K. Jha, PhD., Ir. Bambang Indiadie dan Guruh Suryawan, SPi. Early Mortality Syndrome (EMS) atau Sindrom Kematian Dini (SKD) adalah suatu istilah untuk infeksi yang sangat mematikan pada periode awal budidaya udang vanamei, termasuk di dalamnya adalah penyakit Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND).
AHPND disebabkan oleh Vibrio para-haemolyticus yang memiliki plasmid unik yang tidak dimiliki oleh strain non-patogenik, plasmid tersebut mengkode gen beracun ganda Photorhabdus insect-related (Pir) A dan B. AHPND dilaporkan menyebabkan kematian di beberapa Negara produksi udang seperti China (2009), Malaysia (2010) (FAO, 2013),
Vietnam (2012), Thailand (2012), Filipina, bahkan ke Amerika Latin. Penyakit udang ini menimbulkan dampak enokomi yang cukup besar terhadap produksi udang dunia (Ligthner et al., 2012; Mooney et al., 2012). Tanda-tanda klinis AHPND (Gambar 1) meliputi lambung dan hepatopankreas pucat dan kosong, warna udang pucat, hepatopankreas
mengkerut, disertai kematian masif di dasar saat siphon. AHPND sering muncul pada umur udang 8 - 45 hari setelah tebar benur. PondGuard Upaya penanggulangan sudah banyak dilakukan di negara-negara terdampak, namun sampai saat ini negara-negara tersebut masih cukup terpuruk dengan hasil produksi udangnya. Salah satu solusi untuk
menanggulangi dampak AHPND telah diaplikasikan di Vietnam dengan menggunakan PondGuard. PondGuard atau PG merupakan campuran minyak esensial alami yang diformulasikan sehingga mempunyai kemampuan sebagai imunomodulator. Fungsi imunomodulator merupakan fungsi dengan cara menaikkan sistem imun udang yang rendah ke
tingkat optimal dan bila terlalu tinggi akan mengatur sistem imun udang kembali ke tingkat optimal. Selain itu, PG mampu menjaga udang dari stres lingkungan, memproteksi dari penyakit infeksi, menjaga fungsi metabolisme, mengorganisir elemen-elemen dan mineral dalam air lalu meningkatkan sampai tahap eksponensial. Dengan demikian
mampu mengurangi load pathogen di dalam tubuh udang dan lingkungan tambak. Riset tentang efikasi PG dalam melawan Vibrio parahaemolyti¬cus AHPND telah dilakukan di Vietnam, Ben Tre Akuakultur, Binh Dai dengan cara dicampurkan ke dalam pakan sedangkan kontrol udang diberikan pakan regular tanpa PG, lalu udang ditantang dengan
merendam bakteri V. parahaemolyticus AHPND.

Konsen¬trasi bakteri V. parahaemolyticus adalah 107 CFU/mL berasal dari strain Universitas Arizona, Amerika. Kontrol positip menunjukkan tanda-tanda AHPND kurang lebih 60 % pada 18 - 22 jam dibandingkan perlakuan dan kontrol negatif. Konsumsi pakan menurun hingga 50 % yang menunjuk¬kan udang dalam kondisi stres dan angka
kematian mencapai 56% selama 2 hari setelah uji tantang (Gambar 2 dan 3). Dari riset ini menunjukkan bahwa formulasi herbal alami PondGuard mampu melindungi udang dari serangan AHPND (Jiaravanon et al., 2016; Kumar Jha et al., 2016). Riset selanjutnya untuk melihat kemampuan PondGuard terhadap AHPND juga dilakukan di Vietnam,
dimana udang didederkan dari College of Aquaculture and Fisheries, Universitas Cantho, Vietnam (Babikian et al., 2019) dimana udang bebas dari patogen termasuk AHPND dan Enterocytozoon hepatopenaei (EHP). Pengaturan bak perlakuan dan kontrol berjarak minimal 30 meter, dosis PondGuard sebanyak 40 ppm disiapkan dalam trial ini.

Bakteri V parahaemolyticus yang digunakan diisolasi dari tambak di provinsi Soc Trang, Vietnam. Setelah uji tantang dengan cara imersi selama 15 menit konsentrasi 108 CFU/mL maka setelah udang dipindahkan ke akuarium dengan penambahan air laut sehingga konsentrasi turun menjadi 106 CFU/ml, tidak dilakukan pergantian air sampai 48
jam, setelah itu baru air diperbarui setiap 2 hari sekali sebanyak 30 %. Kematian kumulatif tampak meningkat pada kontrol positif (58 %) dibandingkan perlakuan 40 ppm PondGuard setelah hari ke-8 paska uji tantang (Gambar 4). Demikian juga, bioassay skala kecil telah dilakukan untuk menguji efikasi PG terhadap Vibrio koloni hijau.
PG diaplikasikan selama 2 minggu di dalam bak untuk uji tantang. Udang vannamei diuji tantang dengan dosis sub-letal log 6 VP-AHPND (Gambar 5). Hasil riset menunjukkan bahwa PG mempunyai kemampuan untuk mengurangi load bakteri Vibrio koloni hijau sampai 0 % dalam waktu 24 jam periode uji tantang. Hasil uji ini juga membuktikan
bahwa PG mampu mengurangi load Vibrio dalam lingkungan yang terkontrol. Pengujian pada tahap selanjutnya PG diaplikasikan ke dalam air kolam setelah diinduksi dengan bakteri Vibrio AHPND, strain berasal dari Universitas Arizona (Le Van Khoa, et al., 2020). Udang SPF dengan MBW 0,6 – 0,8 gram direndam selama 15 menit. Dosis letal
Vibrio-AHPND adalah log 7 digunakan dalam perlakuan ini dengan aerasi, lalu produk PG diaplikasikan dengan konsentrasi 0,2 % (treatment 1) dan 0,3% (treatment 2). Setelah 3 hari paska infeksi, pergantian air dilakukan sebanyak 20 %. Pada hari ke-8, kematian kumulatif tercatat 48,6 % untuk positif kontrol dibandingkan dengan perlakuan yang
tidak ditemukan kematian sama sekali (Gambar 6), sedangkan tanda klinis AHPND mulai muncul pada hari ke-1 (100 %) walaupun pada akhir riset mengalami penurunan (Gambar 7 dan 8). Pengujian konfirmasi dilakukan dengan uji Realtime PCR dan Chromagar-Vibrio. Dari riset-riset yang sudah dilakukan tersebut menunjuk¬kan bahwa PG terbukti
dapat menghambat dan menurunkan pertumbuhan vibrio parahaemolyticus AHPND baik dalam tubuh udang maupun di dalam air. (aplikasi campur pakan dan melalui media air tambak). Budidaya New Normal Kebiasaan baru berbudidaya udang harus signifikan lebih baik dari kebiasaan lama. Misi dari SOP Budidaya New Normal ini adalah
mengajak petambak dan stakeholder lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan keseriusan dalam berbudidaya, mengingat efek yang ditimbulkan oleh penyakit AHPND ini sangat besar dalam bisnis perudangan, baik di hatchery maupun di tambak udang. Harus dijadikan pemahaman bersama bahwa AHPND ini berbasis bakteri, bukan berbasis
virus yang sudah biasa dialami pertambakan udang. Harapannya pencegahan dan penanganannya tidak semua disamakan dengan penyakit yang berbasis virus. Hal yang perlu diperhatikan dalam SOP budidaya New Normal ini adalah memasti¬kan keseluruhan isi tambak (baik petak, inlet, outlet, tandon, ipal) dan lingkungan sekitarnya sudah tidak
ditemukan AHPND, apalagi dengan benur yang akan ditebar, semua diuji dengan Realtime PCR, bukan dengan konvensional PCR, pockit PCR dan lain lain. Dalam upaya mencegah dan menangani AHPND, CP Prima telah menerbitkan Buku Pegangan Protokol Budidaya “New Normal” yang sudah dibagikan ke petambak dengan penjelasan rinci
mengenai : 1. a. Layout, Konstruksi dan Sarana Penunjang. b. BIOSECURITY dan Desinfeksi sesuai SOP 2. Pengeringan dan Pengapuran 3. Surveilan dan Monitoring AHPND 4. Proses pembentukan plankton beserta material dan dosisnya 5. Aplikasi PondGuard (PG) sesuai protokol 6. Kegiatan siphon sebelum dan sesudah tebar 7. Penurunan
padat tebar dan Carrying Capacity, serta jangan terlambat panen partial 8. Pemilihan benur yang berkualitas bagus dan BEBAS AHPND serta penyakit lainnya 9. Menjaga level DO (Disolved Oxygen) terendah > 4,5 ppm 10. Menjaga jumlah vibrio dalam level rendah, dibawah standarnya 11. Menjaga dan menjalin komunikasi yang baik dan efektif
dengan petambak dan teknisi sekitarnya untuk upaya bersama dalam pencegahan dan penanganan AHPND Khusus produk herbal berupa PondGuard ini di masukkan ke dalam SOP New Normal dan sudah banyak dipakai petambak di Aceh, Medan, Bengkulu, Lampung, Bangka, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa dan
Sulawesi mem¬berikan hasil yang signifikan dalam Pencegahan dan Penanganan AHPND. Beberapa tambak di Lampung dan Jawa Timur yang siklus lalu terkena AHPND cukup parah, siklus ini mampu berproduksi secara optimal dan terbebas dari AHPND setelah mengaplikasikan PondGuard secara benar dalam menjalankan SOP Budidaya New
Normal. Pada akhirnya, menyikapi AHPND ini membutuhkan kebersamaan dalam keseriusan dan kehati-hatian tingkat tinggi pada semua stakeholder perudangan dalam upaya mencegah dan menanganinya. Referensi: 1. Haig Yousef Babikian, Rajeev Kumar Jha, Dang Thi Hoang Oanh and Truong Quoc Phu, 2019. Study on the Efficacy of Pondguard
in Improving Clinical Performance of White Leg Shrimp (Penaeus Vannamei) in an AHPND Bacterial Challenge Model.
American Journal of Biomedical Science & Research. 212-217. 2. Le Vun Khoa, To long Thaanh, Haig Babikian and Rajeev Kumar Jha., 2020. TSVN 6 (325) THU HAI. 3. Benjamin Jiaravanon, Yousef Haig Babikian, Haig Yousef Babikian, Le Van Khoa, Iswadi, Rajeev Kumar Jha., 2016. 3rd International Conference of Aquaculture & Fisheries. Sep 29 –
Oct 01., 2016. London, UK. 4. Rajeev Kumar Jha, PhD; Haig Yousep Babikian, PhD; Haig Yousef Babikian, MSc; Le Van Khoa, PhD; Daniel Wisoyo, BSc; Sarayut Srisombat, MSc; Benjamin Jiaravanon, MSc., 2016. Efficacy of Natural Herbal Formulation against Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) causing Vibrio parahaemolyticus in
Penaeus vannamei. Journal Veterinary Medicine. Vol 1: 50-55. TROBOS Aqua/Adv Embed Size (px) 344 x 292 429 x 357 514 x 422 599 x 487 cara budidaya udang putih vanamei BUDIDAYA UDANG VANAME METODE @KOLBUN ORCHIDI.

Pemilihan lokasi Kolbun.II. Desain dan konstruksi Kolbun. III. Cara-cara persiapan Kolbun yang benar.IV. Pemilihan benur yang baik serta cara penebaran benur yang benar.V. Pengelolaan pakan yang baik.VI. Cara-cara pengelolaan kualitas air. I. Pemilihan lokasi Kolbun.Pemilihan lahan berdasarkan rencana yang matang untuk pengembangan
selanjutnya dan sesuai dengan peruntukannyauntuk lokasi yang berwawasan lingkungan. Desain dan konstruksikolbun sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakanlingkungan. II. Desain dan konstruksi Kolbun.Kolam sebaiknya adalah kolam bundar yang dilengkapi dengan central drain dengan stopkran untuk mengatur
pembuangankotoran padat (outlet), juga dilengkapi dengan saluran pemasukanair (inlet). Sebagai referensi sekaligus informasi harga kolbun ORCHID :Kolbun Tinggi 1meter Diameter 1meter 140ribu Diameter 2meter 250ribu Diameter 3meter 430ribu Diameter 4meter 615ribu Diameter 5meter 875ribu Kolbun tinggi 1,2 meterDiameter 1meter
170ribu Diameter 2meter 285ribu Diameter 3meter 485ribu Diameter 4meter 700ribu Diameter 5meter 950ribu Harga diatas tidak termasuk rangka, tidak termasuk ongkos kirim dan harga bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti kurs dollar hehehehe. Untuk harga rangka besi Wiremesh 5mm Diameter 1m 135ribu Diameter 2m 235ribu Diameter 3m
345ribu Diameter 4m 460ribu Diameter 5m 570ribu III. Cara-cara persiapan Kolbun yang benar. Kolam bundar/kolbun adalah kolam yang dibuat dengan press terpal(bukan dijahit). Rangka kolam yang paling praktis adalah wire meshyang dapat di beli di toko bahan bangunan. Kolam dilengkapisaluran pembuangan dengan menggunakan pipa paralon
sesuaidengan skema gambar. Kolam perlu dibuatkan pondasi yangposisinya lebih tinggi dari tanah dengan membentuk cekungan danpada bagian tengah disambung dengan pipa paralon yang ujungnyadipasang stopkran.

Kolbun baru perlu dicuci untuk menghilangkansisa-sisa bahan kimia. Sebaiknya kolbun dibuatkan naungan denganrangka bambu dan atap dari plastic UV. Kolbun perlu diberi jaringdiatasnya untuk mencegah Udang melompat atau hewan lainmasuk kolbun. IV. Pemilihan benur yang baik serta cara penebaran benur yang benar. Belilah selalu benur
dari unit pembenihan yang memenuhi standar perawatan yang baik • Utamakan menggunakan stadia PL-15 (panjang tubuh harus lebih dari 12 mm). Ukuran kecil tidak siap untuk dilepas dan mudah mati dengan cepat di dalam kolbun.• PL harus seragam dari segi ukuran dan warna (coklat terang atau gelap. Tapi bukan merah/biru /hijau).• Kuat dan
aktif (berenang melawan arus air).– Ambil kira-kira 50 benur dari dalam bak PL dan taburkan disekitar cawan. Putarlah air.
Setelah 2-3 menit jika banyak PL yang berada di tengah maka jangan pilih kumpulan benih tersebut.• Benih harus di uji ketahananya terhadap perbedaan salinitas stress test.– Ambil kira-kira 50 ekor benur dalam satu gelas kemudian tuangkan air minum secukupnya. Tunggu setelah 3 jam. Jika lebih dari 90% bibit hidup maka pilihlah benur tersebut.
V. Pengelolaan pakan yang baik Mulailah pemberian pakan pada hari pelepasan. Gunakan pakan udang yang dijual secara komersil.
Jumlah pakan sehari-hari tidak boleh berlebihan. Penentuan banyaknya pakan berdasarkan ukuran dari udang. Lakukan pengecekan udang 2 jam setelah pemberian pakan, jika ususnya kosong maka berikan lagi pakan. Jangan berikan pakan terlalu berlebihan. Karena pakan yang terbuang akan membusuk dan dapat melepaskan gas beracun yang
menyebabkan stres pada udang. Sebarkanlah pakan ke setiap sisi kolbun. Jangan hanya menabur di pinggiran kolbun. Jangan memberikan pakan mentah atau daging/ikan/udang/kepiting/siput dan lain-lain. Jangan gunakan makanan ternak atau pakan sapi dalam kolbun. Jangan campurkan bahan kimia khususnya antibiotik. Usahakan simpan karung
pakan ditempat kering dan gelap.
Hingga 60 hari pertama berikan pakan 2 kali sehari dengan cara memisahkan jumlah keperluan pakan perhari dalam 2 kalipemberian pakan.
Setelah 60 hari berikan pakan 3 kali sehari dengan memisahkan jumlah keperluan pakan perhari dalam 3 kali pemberian pakan.
VI. Cara-cara pengelolaan kualitas air. Sebelum tebar benur PL15 siapkan media air kolbun dengan menggunakan pupuk super phosphate (SP-36) dan urea. Dan juga gunakan dolomite untuk pemberian jangan bersamaan.
Biarkan air matang selama 2 minggu dan aerasi kuat. Larutkan probiotik dan ulangi setiap seminggu sekali. Benur siap ditebar sebelum ditebar baca Basmallah bersama- sama dan lebih baik lagi undang tetangga kanan-kiri untuk syukuran pembukaan tebar benur semoga sukses budidayannya. Jangan terlalu sering menukar atau memasukkan air.o
Untuk bulan pertama usahakan jangan ganti air, mulai bulan kedua jika perlu bisa ganti air tetapi upayakan seminimal mungkin.
o Keluarkan air jika pertumbuhan plankton terlalu tebal (air hijau gelap). Jangan memasukkan atau membuang air lebih dari 15 – 30 cmperhari o Selalu gunakan saringan rangkap dengan ukuran 300 mikron untuk menyaring air masuk. o Gunakanlah kapur pertanian setelah setiap kali memasukkan air atau menukar air dan setelah hujan. Kapur
tersebut akan berfungsi sebagai penetral air. o Jika timbul buih di permukaan air atau jika warna air tiba-tiba berubah atau menjadi terang maka laukan penukaran air 5-10 cm dan tambahkan kapur pertanian (200-300 kg/ha). PH air harus 7,5 - 8,5o Gunakan alat ukur PH cairan universal untuk pengukuran PH.o Jika PH air lebih rendah dari 7,5 maka
gunakan kapur meningkatkannya.o Jika PH lebih tinggi dari 8,5 maka tukarlah air untuk menurunkan PH.o Kadar garam (salinitas) yang ideal untuk udang adalah 10-25 ppt. Tetapi jika kolbun air tawar maka tambahkanlah garam grosok. o Kadar kelarutan oksigen (DO) di dalam air sebesar 5-6 ppm. o Warna air yang bagus adalah hijau/warna
coklatTidak keruh. Tidak transparan. Tidak berwarna hijau gelap/ coklat gelap (pertumbuhan plankton terlalu berlebihan). o Alkalinitas harus 100 ppm. Gunakan alat tes kandungan alkalinitas. o Ammonia harus kurang dari 0.5 ppm. Gunakan alat tes kandungan ammonia. o Hidrogen sulfat harus 0 ppm. Gunakan alat tes kandungan hidrogen sulfat
Disarikan dari berbagai sumber yang jelas bukan sumber air, mohon koreksi untuk kesempurnaan karena kami sebagai manusia biasa tidak ada yang sempurna, yang sempurna hanyalah Allah SWT. JAYALAH PEMBUDIDAYA UDANG KOLBUN ORCHID INDONESIA AQUACULTURE INOVATION 2014 BUDIDAYA UDANG VANAME METODE
@KOLBUN ORCHID BIAYA INVESTASI :1 Unit Kolam bulat D 5M T 1,2M + Wiremesh Rp. 1.800.000,-1 Unit Aerator komplit Rp. 150.000,-1 Pengukur suhu Rp. 12.000,-1 Pengukur PH Rp. 75.000,-1 Pengukur Amoniak Rp. 125.000,- 1 Pengukur Salinitas Rp. 65.000,-1 Pengukur DO Rp. 215.000,-TOTAL RP.
2.442.000,-BIAYA PRODUKSI :1 Rean/5000 ekor BENUR PL-15 Vaname air tawar Rp. 125.000,-100 kg Pakan udang protein 38% Rp. 1.500.000,-1 Paket Probiotik Rp. 80.000,-1 Paket Pupuk Rp. 75.000,-1 Paket Kapur, Mineral, Vitamin Dll Rp. 125.000,-TOTAL RP. 1.905.000,-TOTAL PENJUALAN :Panen Size 50 ; 75kg x Rp. 85.000,- : Rp. 6.375.000,-
TOTAL LABA : PENJUALAN - BIAYA PRODUKSIRp. 6.375.000,- - Rp. 1.905.000,- : Rp. 4.470.000,-TOTAL LABA 10 KOLBUN :10 X Rp.4.470.000,- : Rp. 44.700.000,- PENDAPATAN DALAM 1 TAHUN 3 KALI SIKLUS :3 X Rp. 44.700.000,- : Rp. 134.000.000,-FANTASTIS JADI TUNGGU APALAGI ???? You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in
this preview. Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website. To keep our site running, we need your help to cover our server cost (about $400/m), a small donation will help us a lot. Please help us to share our service with your friends.

Anda mungkin juga menyukai