PEMBIASAN
LENSA
BY DIVANIE ADHIPUTRI/XIA1/11
SMAK 6 PENABUR
OVERVIEW
PEMBIASAN CAHAYA LUP (KACA PEMBESAR)
ALAT OPTIK
SMAK 6 PENABUR
PEMBIASAN CAHAYA
PEMBENTUKAN BAYANGAN
(KONVEKS) pembiasan
SMAK 6 PENABUR
Benda diletakkan di antara titik fokus F2 dan pusat optik Benda diletakkan tepat di titik fokus depan lensa F2.
lensa O. Dengan menggunakan sinar istimewa pertama Dengan menggunakan sinar istimewa pertama dan ketiga,
dan ketiga, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak maka tidak terlihat. Hal ini terjadi karena sifat bayangan
dan diperbesar. Letak bayangan berada di depan lensa yang dihasilkan adalah maya, tegak dan diperbesar tak
atau di ruang (IV). hingga. Letak bayangan berada di depan lensa atau ruang
(IV) dengan jarak bayangan tak hingga. Tak hingga di sini
mengindikasikan kepada kita bahwa bayangan tak
teridentifikasi.
SMAK 6 PENABUR
Benda diletakkan di antara titik fokus F2 dan pusat bidang Benda diletakkan tepat di titik pusat bidang lengkung lensa
lengkung lensa P2. Dengan menggunakan sinar istimewa P2. Dengan menggunakan sinar istimewa kedua dan
pertama dan kedua, diperoleh bayangan yang bersifat ketiga, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik,
nyata, terbalik, dan diperbesar. Letak bayangan berada di dan sama besar. Letak bayangan berada di belakang lensa
belakang lensa tepatnya di luar P1 atau ruang (III). tepatnya di titik P1.
SMAK 6 PENABUR
LENSA
Sinar ini akan keluar dari lensa secara divergen dan membentuk
bayangan di sebelah sisi lensa dengan ukuran lebih kecil dari objek dan
terbalik.
2. Sinar yang datang dari titik fokus lensa dan melewati sumbu optik: Sinar
CEKUNG ini akan keluar dari lensa secara sejajar dan membentuk bayangan di
sebelah sisi lensa dengan ukuran tak terhingga dan terbalik.
3. Sinar yang datang dari pusat lensa: Sinar ini akan keluar dari lensa
(KONKAF) secara sejajar dan tidak akan mengalami pembiasan sehingga akan
membentuk bayangan yang sama ukurannya dengan objek dan tidak
terbalik.
SMAK 6 PENABUR
Pada lensa cekung, bayangan selalu terbentuk di depan Bayangan pada lensa cekung selalu bersifat virtual, artinya
lensa. Hal ini karena lensa cekung bersifat divergen, bayangan yang terbentuk tidak dapat ditangkap pada layar
sehingga sinar yang melewati lensa akan terpecah dan atau permukaan yang sebenarnya. Bayangan tersebut
menyebar keluar, sehingga bayangan yang terbentuk hanya tampak seperti gambar yang terbentuk di mata
berada di sisi yang berlawanan dengan sumber cahaya. pengamat.
SMAK 6 PENABUR
Bayangan pada lensa cekung selalu lebih kecil dari objek Bayangan pada lensa cekung cenderung tampak kabur
yang dilihat. Hal ini disebabkan karena lensa cekung atau tidak terlalu jelas, terutama jika lensa cekung tersebut
bersifat divergen, sehingga sinar yang melewatinya akan memiliki ketebalan yang cukup besar atau jika sumber
tersebar dan membentuk gambar yang lebih kecil dari cahaya yang digunakan tidak terlalu terang. Hal ini
objek aslinya. disebabkan karena lensa cekung memiliki kekuatan optik
yang lemah, sehingga gambar yang terbentuk cenderung
kurang tajam dan jelas.
SMAK 6 PENABUR
ALAT OPTIK
ISTILAH CONTOH
www.reallygreatsite.com
SMAK 6 PENABUR
lensa cembung atau lensa positif yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar terlihat lebih
jelas, bayangan yang dibentuk lup selalu bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Lup atau kaca pembesar
tersusun atas sebuah gagang yang dijadikan pegangan, serta lensa cembung yang fungsinya berguna
untuk membantu mengamati benda-benda yang semula tampak kecil dan kabur menjadi lebih besar dan
jelas.
SMAK 6 PENABUR
PROSES PEMBENTUKAN
BAYANGAN
Proses pembentukan bayangan pada lup sama dengan proses pembentukan bayangan pada lensa positif (lensa
cembung). Di mana bayangan yang dihasilkan bergantung di mana ruang letak benda berada. Benda yang
terletak pada ruang II memiliki akan berbeda pada benda yang terletak ruang I.
Ada tiga ruang di depan lensa cembung yang dibatasi titik pusat lensa (O), titik fokus lensa (f), dan jari-jari
kelengkungan lensa (R = 2f). Untuk banyak ruang di belakang lensa cembung terdiri dari satu buah ruang.
Bagian depan lensa adalahbagian yang terdapat sinar datang mengenai lensa. Bagian belakang lensa adalah
bagian lensa yang dekat dengan mata pengamat. Lensa cembung memiliki ruang yang berbeda untuk benda dan
bayangan.
SMAK 6 PENABUR
PEMBAGIAN RUANG
PADA LENSA
CEMBUNG
PROSES PEMBENTUKAN BAYANGAN
1. Sinar yang datang sejajar dengan sumbu optik: Sinar yang datang sejajar dengan sumbu optik lensa
cembung akan melewati lensa tanpa mengalami perubahan arah. Sinar ini akan melalui lensa dan
mengenai titik fokus primer yang berada di sebelah lain lensa cembung.
2. Sinar yang melewati fokus primer: Sinar yang mengenai lensa dengan arah yang tepat ke titik fokus
primer akan keluar lensa dengan arah yang sejajar dengan sumbu optik. Sinar yang keluar ini akan
terlihat berasal dari satu titik, yaitu fokus sekunder yang berada di depan lensa.
3. Sinar yang melewati pusat lensa: Sinar yang mengenai lensa dengan arah yang melewati pusat lensa,
akan keluar lensa dengan arah yang sama seperti saat memasuki lensa, tetapi dengan sedikit
pergeseran. Sinar ini akan membentuk bayangan yang sama ukurannya dengan objek aslinya dan
terletak di belakang lensa cembung.
SMAK 6 PENABUR
PROSES PEMBENTUKAN
BAYANGAN
BENDA DI DEPAN LUP PADA LETAK BENDA DI DEPAN LUP
RUANG 1 PADA TITIK FOKUS
SMAK 6 PENABUR
PROSES PEMBENTUKAN
BAYANGAN
BENDA DI DEPAN LUP PADA LETAK BENDA DI DEPAN LUP
RUANG 2 PADA PUSAT KELENGKUNGAN
LENSA
SMAK 6 PENABUR
MIKROSKOP
BAGIAN PADA MIKROSKOP
Mikroskop tersusun atas kombinasi 2 jenis lensa konvergen (lensa cembung) yaitu lensa objektif & lensa
okuler. Sehingga proses pembentukan bayangan pada mirkroskop merupakan pembentukan bayangan
benda oleh 2 buah lensa cembung.
Lensa objektif adalah lensa yang terletak dekat benda yang diamati, sedangkan lensa okuler adalah lensa
yang terletak dekat dengan mata pengamat. Pada mikroskop, panjang titik fokus lensa obyektif (fob) lebih
kecil dari pada panjang titik fokus lensa okuler (fok). Adanya 2 lensa yang digunakan membuat
pembentukan bayangan pada mikroskop terjadi sebanyak 2 kali.
SMAK 6 PENABUR
Hasil bayangan benda yang dihasilkan oleh sebuah mikroskop mengalami dua kali proses. Proses yang pertama
adalah pembentukan bayangan oleh lensa obyektif. Dan prosess yang kedua adalah pembentukan bayangan
oleh lensa okuler
Lensa obyektif akan menghasilkan bayangan dengan sifat nyata, terbalik, dan diperbesar ketika benda
ditempatkan di antara fokus (f) dan pusat kelengkungan lensa (2f). Bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif
dianggap sebagai benda oleh lensa okuler.
Selanjutnya lensa okuler memperbesar bayangan tersebut sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh mata. Hasil
akhir pembentukan bayangan pada mikroskop adalah bayangan benda yang dihasilkan oleh lensa okuler.
Di mana sifat bayangan akhir yang dihasilkan oleh mikroskop untuk benda yang ditempatkan antara f dan 2f
lensa okuler adalah adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MIKROSKOP DENGAN MATA
OBJECTIVES BERAKOMODASI MAKSIMUM
Bayangan yang dihasilkan oleh lensa okuler berada di depan lensa okuler
dan bersifat maya. Sehingga, bayangan pada lensa okuler dapat diamati
oleh mata.
RUMUS PERBERSARAN OLEH MIKROSLOP PADA MATA
OBJECTIVES BARAKOMODASI MAKSIMUM
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MIKROSKOP DENGAN MATA
OBJECTIVES TAK BERAKOMODASI
TEROPONG
Prinsip kerja pada proses pembentukan bayangan pada teropong bergantung dari lensa yang digunakan.
Pada umumnya teropong menggunakan dua buah lensa positif. Sebuah lensa pada teropong yang dekat
dengan obyek disebut lensa obyektif, sedangkan sebuah lensa pada teropong yang dekat dengan mata
disebut lensa okuler.
Penggunaan lensa yang lebih dari satu pada teropong membuat proses pembentukan bayangan pada
teropong tidak hanya terjadi dalam satu tahapan. Lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah
obyek jauh, sedangkan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Di mana hasil pembentukan bayangan benda
pada lup bergantung pada letak benda di depan lensa.
SMAK 6 PENABUR
TEROPONG BUMI
BAGIAN PADA TEROPONG BUMI
Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek yang terletak jauh di permukaan bumi. Contoh
penggunaan teropong bumi untuk mengamati keadaan puncak gunung dari kaki gunung. Terpong bumi
mampu membuat obyek yang jauh nampak lebih jelas, lebih dekat, dan tidak terbalik.
Lensa yang digunakan pada teropong bumi terdiri dari 3 lensa positif atau lensa cembung. Salah satu
lensa positif yang digunakan berfungsi sebagai pembalik bayangan. Letak lensa pembalik berada di
antara dua lensa lainnya (lensa obyektif dan okuler). Fungsi dari lensa pembalik adalah untuk
menghasilkan bayangan dengan sifat tegak (tidak terbalik).
SMAK 6 PENABUR
TEROPONG BUMI
PROSES PEMBENTUKAN
Proses pembentukan bayangan pada teropong bumi diawali saat bayangan benda dibentuk oleh lensa
objektif berada di titik fokus yang berimpit dengan 2F di depan lensa pembalik. Sifat bayangan yang
dibentuk lensa obyektif adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan benda tersebut kemudian
ditangkap oleh lensa pembalik dan menghasilkan bayangan benda dengan sifat nyata, tegak, dan sama
besar.
Selanjutnya, bayangan benda akan ditangkap lensa okuler dan dihasilkan bayangan benda yang
dibedakan melalui dua kondisi pengamatan. Kedua jenis pengamatan tersebut adalah pengamatan
dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tak berakomodasi.
SMAK 6 PENABUR
TEROPONG BINTANG
Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit seperti bintang, galaksi, komet, dan lain
sebagainya. Benda yang diamati menggunakan teropong bintang terletak di jauh tak hingga sehingga bayangan benda akan
jatuh pada titik fokus lensa obyektif (sob’ = fob).
Lensa yang digunakan pada teropong bintang adalah dua buah lensa cembung. Lensa cembung sebagai lensa obyektif (dekat
dengan benda) memiliki diameter dan jarak fokus yang cukup besar. Sedangkan lensa cembung sebagai lensa okuler (dekat
dengan pengamat) memiliki jarak fokus yang pendek. Sehingga jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari pada lensa okuler
(fob > fok).
Penggunaan teropong bintang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tanpa
akomodasi.
PROSES PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA TEROPONG BINTANG
OBJECTIVESDENGAN MATA TAK BERAKOMODASI
Benda yang diamati menggunakan teropong bintang terletak pada jarak tak terhingga
(sob = ∞) sehingga memenuhi persamaan sob’ = fob. Dengan kata lain, bayangan oleh
lensa objektif terletak di titik fokus lensa obyektif bagian belakang.
Panjang teropong (d) sama dengan penjumlahan jarak bayangan (d = sob’ + sok) . Atau,
panjang teropong juga dapat dihitung melalu penjumlahan panjang fokus lensa obyektif
(fob) dan jarak bayangan benda oleh lensa obyektif ke lensa okuler (sok).
SMAK6 PENABUR
THANK YOU
BY DIVANIE ADHIPUTRI