Anda di halaman 1dari 8

Romance Formula Topic

Penelitian ini berfokus pada plot novel berjudul Crazy Rich Asians karya Kevin Kwan.
Hubungan para karakter utama terancam oleh konflik internal dan eksternal. Peneliti ingin
mengetahui bagaimana mereka menghadapi dan mengatasinya. Untuk menjawab
permasalahan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan formula sastra populer oleh John G
Cawelti dan kritik baru sebagai teori pendukung. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
hubungan tersebut mengalami masalah ketika mereka hendak melegalkannya. Tradisi Tionghoa
yang harus mengetahui latar belakang calon anggota keluarga membuat keluarga kaya tersebut
mencari tahu. Hal ini juga mengungkapkan rahasia orang tua Rachel. Karakter utama juga dapat
mengungkapkan kisah yang terjadi di masa lalu.

THE ANALYSIS OF FORMULA IN THE LEGEND OF JAPANESE SAMURAI RUROUNI


KENSHIN AND MIYAMOTO MUSHASI: POPULAR LITERARY APRROACH

Penelitian ini mengkaji tentang formulasi pada kisah heroic legendaris serta popular di
Jepang tentang cerita Rurouni Kenshin atau sering disebut sebagai Samurai X dan Miyamoto
Mushashi atau disebut Samurai I. Kedua cerita tersebut kemudian disadur kedalam layar
kaca dan mendapat respon positif bahkan masuk dalam star 7 di Box Office dan imdb. Jelas
kedua cerita tersebut melonjak kembali sebagai karya popular dan layak dikaji dengan
menggunakan pendekatan Sastra Populer. Untuk menguji hipotesis tersebut, peneliti
menggunakan teori Cawelty dengan pendekatan formula Sastra Populer. Dengan
menggunakan konsep Cawelty, penelitian ini mengkaji tentang formula yang digunakan
dalam kedua cerita legenda jepang Rurouni Kenshin dan Miyamoto Mushashi terkait
persamaan dan perbedaan serta faktor-faktor yang menyebabkan keduanya menjadi popular
sesuai nilai dan selera penonton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua legenda aksi
tersebut secara umum mempunyai formula cerita action yang sama sebagaimana rumusan
cawelty, struktur cerita/narasi, dan kesamaan motif tindakan. Perbedaan dari kedua
ceritanya terutama terletak pada cara narator menyajikan mitologi dan metafor. Formula
merupakan salah satu faktor utama yang membuat suatu cerita disukai dan mendapat
respon positif di pasaran, termasuk juga konsistensi, orisinalitas, kemampuan menarik
keajaiban, tempat dan gaya dalam penyajian cerita. Kata Kunci: Sastra Populer, Formula,
Arketipe, Miyamoto Musashi, dan Rurouni Kenshin.
ROMANCE FORMULA PADA NOVEL DASAMUKA KARYA JUNAEDI SETIYONO
Zahroh Muniroh
Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan menganalisa romance formula serta
struktur narasi pada novel Dasamuka yang merupakan karya dari Junaedi Seitiyono. Dengan
latar budaya Jawa yang kental dan dengan bahasanya yang santun, romance formula tetap
tersaji dengan apiknya dalam Dasamuka. Seperti karya romance yang lain, novel ini melukiskan
keindahan dan kecantikan yang dimiliki keempat tokoh wanitanya sehingga mampu menggiring
pembaca untuk memiliki bayangan tentang masing-masing tokoh tersebut. Selain keindahan
tokoh wanita yang menjadi salah satu unsur dari karya-karya romance, novel ini juga
menyajikan jalinan kisah cinta dari masing-masing tokohnya lengkap dengan liku-liku serta
perjuangan berat yang harus dihadapi dari pihak ketiga yang berusaha untuk mengahncurkan
jalinan tersebut. Meskipun tidak dieksploitasi secara vulgar, namun novel ini tetap membawa
pembaca ke suasana romantis yang memang dihasilkan dari membaca sebuah karya romance.
Berkaitan dengan struktur narasi sebuah karya romance, yang  agak mengecewakan dalam
novel ini adalah salah satu ending dari kisah asmara antara Dasamuka dan Rara Ireng yang
berakhir memilukan yaitu dengan meninggalnya Rara Ireng. Meskipun demikian, dengan
kehalusan dan kesantuna bahasanya, Junaedi Setiyono mampu meracik romance formula
dalam Dasamuka sehingga mampu memunculkan simpati maupun emosi dari pembaca seperti
yang diharapkan dari sebuah karya romance.

 Kata kunci: romance formula, eksploitasi romance, struktur narasi

Romance Formula dalam Novel Hijab Traveller Love Spark in Korea Karya Asma Nadia
Ika Widyastuti-UNNES
Sastra populer adalah sebuah fenomena budaya yang bersifat temporal serta adanya
keseragaman bentuk yang terjadi pada perkembangan sastra di Indonesia. Salah satu genre
sastra populer adalah novel populer. Novel Hijab Traveller : Love Spark In Korea merupakan
salah satu novel terkenal. Novel yang sangat populer hingga di angkat ke layar lebar. Novel ini
menjadi salah satu novel yang booming dari seorang penulis bernama Asma Nadia. Novel
popular bertema percintaan namun menyuguhkan unsur agama yang sangat kental walaupun
ini bukan cerita yang dibawa serius. Data penelitian ini berupa tuturan tokoh dan kalimat atau
paragraf yang masuk dalam kategori formula romance. Penelitian ini menggunakan
metode qualitative-descriptive research. Novel berjudul  Hijab Traveller : Love Spark In
Korea karya Asma nadia memenuhi kriteria sebagai suatu karya romance dalam pengertiannya
yang paling sederhana. Namun dari sisi jalan ceritanya situasi awal dan akhir dari novel Hijab
Traveller : Love Spark In Korea ini memang tidak memenuhi formulasi romansa, tetapi plot-plot
yang membangun cerita telah mendukungnya. Kemudian Berdasarkan penokohan tokoh utama
dalam romance formula sudah tergambar pada tokoh utamanya.

Kata Kunci : Sastra Populer, Romance formula, Novel populer

THE ROMANCE FORMULA IN JOHN GREEN’S THE FAULT IN OUR STARS

Tesis ini menganalisis novel yang berjudul The Fault in Our Star karya John Green.
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk menjabarkan formula-formula yang ada pada novel
sastra populer. Dalam menganalisis tesis ini, proses pencarian data dan informasi yang
mendukung penulisan, penulis menggunakan metode pencarian perpustakaan. Teori yang
menjadi pedoman pengerjaan tesis ini adalah teori sastra populer (romansa) oleh John G.
Cawelti.. Hasil analisis menunjukkan bahwa novel tersebutmengandung unsur-unsur formula
sastra populer yaitu karakter hero dan heroine dan alur kisah percintaan itu terbangun yang
menjadi fokusnya dan karakter yang diumpamakan sebagai hero dalam kisah romansa.

An Analysis Of Romance Formula In One Day Novel By David Nicholls


kunci: teori formula roman, objektif, cerita percintaan, perjuangan Penelitian yang berjudul ―

Analysis Nicholls ini bertujuan untuk menemukan dan menyusun situasi, karakter dan
hubungannya, tempat, dan alur dengan menggunakan formula roman. Pendekatan objektif
milik Abram dan teori roman formula milik Cawelti digunakan dalam penelitian ini untuk
menganalisis objek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis
data berupa dialog dan narasi pada novel One Day karya David Nicholls. Terdapat empat
langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam menganalisis novel untuk menjawab rumusan
masalah. Pertama, membaca novel One Day terlebih dahulu untuk memahami isi novel
tersebut. Kedua, mengidentifikasi parameter dalam pengumpulan data dan mengusulkan jenis
data yang harus dikumpulkan. Ketiga, mencari informasi yang relevan dengan topik penelitian.
Kemudian langkah terakhir adalah mengatur, menganalisis dan menjelaskan data. Berdasarkan
analisis yang ada, ditemukan banyak bukti yang memenuhi syarat novel One Day untuk
dikategorikan sebagai cerita bergenre roman. Dalam penelitian ini, pembahasan difokuskan
pada perjuangan Emma dan Dexter demi kisah cinta mereka. Sebab itulah formula roman
dalam novel ini ditemukan, seperti: pertemuan pertama mereka, saat mereka jatuh cinta,
beberapa halangan dalam hubungan mereka, pernikahan dan akhir dari kisah cinta mereka.
Bagianbagian tersebut dengan jelas menyempurnakan syarat formula roman yang harus
dipenuhi sebagaimana disebutkan oleh John G. Cawelti.
Formula Romansa Melalui Plot Dan Penokohan Dalam Novel Me Before You Karya
Jojo Moyes Skripsi.

Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu (1) Bagaimana
konstruksi alur dalam novel Me Before You karya Jojo Moyes dalam novel Me Before You karya
Jojo Moyes? (2) Bagaimana karakter tokoh utama dalam novel Me Before You karya Jojo Moyes
dalam novel Me Before You? Penelitian ini merupakan penelitian sastra populer, di mana
penelitian ini sedikit sedikit berbeda dengan penelitian lainnya. Hal ini dikarenakan objek dalam
penelitian ini adalah karya sastra yang termasuk dalam kategori populer. Penelitian ini
menggunakan teori utama Cawelty untuk mendeskripsikan formula untuk membuat cerita
roman. Teori Cawelty berfokus untuk dapat membantu peneliti dalam mengkategorikan bahwa
objek dalam penelitian ini memang termasuk ke dalam kajian sastra populer. Di Selain itu,
penelitian ini tidak hanya berfokus pada penggunaan teori Cawelty sebagai teori utama, peneliti
menggunakan teori pendukung lainnya seperti Radway dan Abrams yang membantu peneliti
untuk untuk dapat mengkaji karakter dalam penelitian ini. Sehingga penelitian ini dapat dapat
melakukan analisis yang cukup mendalam sesuai dengan kegunaan teori yang peneliti gunakan
dalam penelitian ini. penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kritik sastra dengan
menggunakan pendekatan objektif. Salah satu alasan mengapa menggunakan pendekatan
objektif adalah karena peneliti ingin mengkaji secara secara seimbang. Hasil dari penelitian ini
menemukan sebuah temuan baru bahwa pengarang novel Me Before You menggunakan teknik
yang berbeda dalam menulis cerita romannya. Biasanya penulis-penulis dari genre roman
biasanya penulis genre roman memiliki formula yang sama dengan penulis lainnya, namun
dalam penelitian ini penggambaran tokoh laki-laki dalam cerita ini menjadi sesuatu yang
berbeda dari cerita cinta lainnya. Jika sebelumnya dalam cerita cinta lainnya, biasanya formula
lain, biasanya formula yang akan digunakan adalah tokoh laki-laki memiliki karakter pahlawan
atau memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menyelamatkan nyawa tokoh perempuan.
Namun, dalam cerita ini keadaan Namun, dalam cerita ini situasinya terbalik, tokoh laki-laki
dalam penelitian ini mengalami cacat setelah tragedi tabrakan tersebut. Sehingga dapat
dipastikan bahwa karakter laki-laki jauh dari kata pahlawan. Akan tetapi, di akhir cerita peneliti
dapat menyimpulkan bahwa kekuatan seseorang dalam sebuah kisah cinta tidak hanya terfokus
pada fisik, namun kekuatan tersebut adalah kemurahan hati dari tokoh utama. Hal ini tentunya
merupakan sesuatu yang baru karena hampir di setiap cerita roman, tokoh laki-laki selalu
memiliki fisik yang kuat dan hati yang kuat. Berbeda dengan karakter film ini, yang dimiliki oleh
karakter pria adalah tekad untuk mampu membahagiakan orang yang dicintainya meskipun
harus menderita. Penelitian ini memberikan sesuatu yang baru bagi perkembangan cerita
roman, hal ini dapat dipastikan karena hampir semua akhir cerita roman selalu berakhir dengan
bahagia. Memang benar bahwa objek dalam penelitian ini berakhir bahagia, namun akhir cerita
dalam film ini berakhir bahagia bukan karena hidup bersama melainkan berakhir dengan
mewujudkan mimpi masing-masing dari kedua tokoh, karena tokoh laki-laki dalam penelitian ini
memilih untuk mati dan meninggalkan karakter perempuan.

Kata kunci: Sastra Populer, Plot, Karakter, Formula Romansa

FORMULA ROMANCE DALAM PERFECT ROMANCE KARYA INDAH HANACO: KAJIAN


SASTRA FEMINIS

Romancemerupakan genre fiksi populer yang mengisahkan percintaan di antara dua


tokoh (umumnya heteroseksual), yang mengalami permasalahan dalam relasi mereka, namun
dapat diselesaikan, dan cerita pun berakhir bahagia. Formula tersebut bersifat konvensional
dan menetap. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memverifikasi formula
romanceyang terdapat di dalam Perfect Romancekarya Indah Hanaco. Metode yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif, dengan pendekatan analisis struktural dan kritik sastra feminis. Data
berupa kata, frasa, dan kalimat dikumpulkan dari novel tersebut dengan teknik studi pustaka
dan dikaji dengan landasan teoritis yang relevan. Teori-teori tentang formula dan
romancediapropriasi di antaranya dari gagasan Cawelti, Radway, dan Modleski. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara keseluruhan, unsur-unsur konstruktif teks naratif yaitu alur, tokoh,
dan latar pada novel Perfect Romancememenuhi kriteria formula romance. Alur bersifat
progresif, memenuhi ketiga belas sekuen romance,ada rintangan dalam percintaan, dan kisah
yang berakhir bahagia. Meskipun terungkap adanya deviasi, yaitu cerita yang terpusat pada
tokoh laki-laki, serta status tokoh perempuan yang pernah menikah, penokohan dalam novel
tersebut relatif sesuai dengan formula romance. Kehidupan masyarakat urban serta nilai-nilai
tentang keluarga yang mapan dan normatif menjadi latar ‘sihir’ dari percintaan kedua
protagonis.

The Romance Formula in Nicholas Sparks’ The Notebook Novel.

Setiap karya sastra memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda antara satu sama lain.
Dalam sastra populer, karakteristik tersebut dinamakan formula. Salah satu formula tersebut
adalah formula romansa. Formula romansa terletak pada alur cerita antara karakter laki-laki
(hero) dan karakter perempuan (heroin). Formula romansa yang dibangun dalam sebuah karya
sastra dapat dilihat dari menganalisis plot dan karakter. Penelitian ini berfokus pada formula
romansa yang dibangun dalam novel The Notebook karya Nicholas Sparks. Penelitian ini akan
terbagi kedalam tiga pertanyaan penelitian, yaitu: (1) Bagaimana alur dalam novel The
Notebook membangun formula romansa? (2) Bagaimana karakter dalam novel The Notebook
membangun formula romansa? (3) Bagaimana mitos dalam novel The Notebook membangun
formula romansa? Penelitian ini menggunakan teori Cawelti (1976) dalam menganalisis formula
romansa yang diperkuat oleh Radway (1991), serta menggunakan teori Frye (1971) dalam
menganalisis mitos. Untuk menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif
kualitatif, yaitu mengeksplorasi dan memaparkan isi cerita dalam novel The Notebook.
Penerapan metode ini berarti data yang dihasilkan berupa kata atau kalimat dalam bentuk
tulisan. Metode ini mengarahkan penulis untuk mengidentifikasi, mengkategorisasi,
menginterpretasi dan menyimpulkan data penelitian secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini;
pertama yaitu novel The Notebook mengimplementasikan plot untuk membangun formula
romansa seperti, pertemuan pertama antara Noah dan Allie, kemudian mereka saling jatuh
cinta, menghadapi berbagai rintangan, dan berakhir bahagia. Karakter adalah kunci utama yang
membuat novel dapat diklasifikasikan kedalam genre romansa, karena menyajikan karakteristik
formula romansa melalui karakter Noah dan Allie. Mitos musim adalah salah satu elemen yang
dapat membangun formula romansa. Formula yang ditemukan dalam novel ini dibangun
melalui satu musim yaitu musim panas. Kata kunci: sastra populer, formula, romansa, mitos.

THE ROMANCE FORMULA IN LISA KLEYPAS RAINSHADOW ROAD

Skripsi ini menganalisis novel yang berjudul Rainshadow Road karya Lisa Kleypas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan formula romansa yang ada dalam
novel sastra populer. Dalam menganalisis skripsi ini, proses pencarian data dan informasi
menggunakan metode kepustakaan dan jurnal dari internet. Teori yang memandu pengerjaan
skripsi ini adalah teori sastra roman populer oleh John G. Cawelti. Hasil analisis menunjukkan
bahwa novel ini mengandung unsur tokoh dan alur roman yang dibangun ke dalam formula
roman.

Belle’s journey in finding her love : Romance formula analysis in the movie script
Beauty and the Beast

Beauty and the Beast merupakan salah satu cerita yang bergenre roman. Hal yang
menarik dan berbeda dari film ini terletak pada beberapa unsur yang ada pada formula cerita
roman, terutama pada tokoh. Tokoh perempuan dalam film ini digambarkan sebagai seorang
perempuan feminine yang mempunyai prilaku heroik. Terlebih alur film ini dibangun seperti
alur dalam cerita adventure. Dengan demikian, dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan
analisis pada tiga hal berikut: (1) Menganalisis formula roman yang dibangun melalui plot; (2)
Menganalisis formula roman yang dibangun melalui character; (3) Menemukan prilaku heroik
dari karakter heroine. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, karena data yang dianalisis berupa kata-kata yang diambil naskah film Beauty and
the Beast dan hasil dari analisis ini di tulis dalam bentuk urian naratif. Sementara data
penelitian ini diperoleh dari kutipan naskah film yang diambil secara spesifik. Selain itu,
teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumentasi karena
sumber data penelitian ini adalah naskah film. Kemudian penelitian ini menggunakan teknik
analisis data yang berdasar pada teory formula cerita roman dari Cawelti yang berpendapat
bahwa formula cerita roman dapat diketahui melalui plot dan karakter. Dengan demikian
peneliti menemukan dan mengumpulkan data yang terdiri dari plot, karakter dan aksi heroic
dari karakter heroin. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 33
temuan data yang membangun formula romance dalam naskah film Beauty and the Beast.
Diantaranya adalah 14 data yang diperoleh dari plot, 15 data yang diperoleh dari tokoh dan 3
data yang di peroleh dari aksi heroic. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa formula
romans dalam naskah film Beauty and the Beast terdapat hal-hal yang membuat tokoh hero
dan heroin menjadi seorang yang saling mencintai.

THE ANALYSIS OF FORMULA IN THE LEGEND OF JAPANESE SAMURAI RUROUNI


KENSHIN AND MIYAMOTO MUSHASI: POPULAR LITERARY APPROACH

Penelitian ini mengkaji formulasi cerita kepahlawanan yang melegenda dan populer di
Jepang yaitu tentang kisah Rurouni Kenshin atau yang sering disebut dengan Samurai X dan
Miyamoto Mushashi atu yang disebut dengan Samurai I. Kedua cerita tersebut kemudian
diadaptasi ke dalam layar lebar dan mendapatkan respon positif bahkan masuk dalam urutan
7 besar di Box Office dan imdb. Jelas bahwa kedua cerita tersebut melejit sebagai karya yang
populer dan layak untuk dianalisis dengan menggunakan pendekatan sastra populer. Untuk
menguji hipotesis, peneliti menggunakan teori Cawelty dengan terminologi formula/rumus.
Dengan menggunakan konsep Cawelty, penelitian ini mengkaji formula-formula yang
digunakan dalam kedua cerita legenda Jepang Rurouni Kenshin dan Miyamoto Mushashi
mengenai persamaan dan perbedaan serta faktor-faktor yang menyebabkan keduanya
menjadi populer sesuai dengan nilai dan selera khalayak. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kedua legenda laga tersebut secara umum me
miliki formula cerita laga yang sama seperti formula cawelty, struktur cerita/narasi, dan motif
aksi yang serupa. Perbedaan dari kedua alur cerita tersebut terutama terletak pada cara
pengarang menyajikan mitologi dan metafora. Formula merupakan salah satu faktor utama
yang membuat sebuah cerita disukai dan mendapat respon positif di pasaran, termasuk
konsistensi, orisinalitas, dan kemampuan menarik keajaiban, tempat, dan gaya dalam
penyajian cerita.
Firman-Mu itu pelita r bagi kakiku dan terang  bagi jalanku. Firman-Mu adalah pelita
bagi kakiku, dan terang bagi jalanku.

Anda mungkin juga menyukai