Anda di halaman 1dari 17

CONVERSIONS AND REACTOR SIZING

1. Reaksi dekomposisi reversibel fasa gas nitrogen tetraoksida, N 2O4, menjadi nitrogen dioksida:
N2O4 2 NO2
Akan dilangsungkan dalam suatu reaktor batch pada suhu dan tekanan konstan. Umpan terdiri
dari 90% N2O4 dan 10% inert N2 pada suhu 340 K dan tekanan 2 atm. Konstanta kesetimbangan
dan konstanta laju dekomposisi pada 340 K berturut-turut 0,1 mol/L dan 0,12 menit -1. Dengan
asumsi bahwa reaksi ini mengikuti hukum laju reaksi elementer, perkirakan waktu yang diperlukan
untuk mencapai 95% konversi kesetimbangan.

Solusi:
0 , 95⋅X eq
dX
t =N N
2
O 4 ,0⋅ ∫ −r N 2 O4 ¿ V
Performance equation : 0

Rate law :
−r N
2
O4 =0 , 12⋅ C N
0,1 ( 2 O4

C NO 2
2
)
Stoichiometry : Pada tekanan konstan, V =V 0⋅(1+ ε⋅X )
ε = yN ⋅δ =0,9⋅( 2−1 )=0,9
Dengan : 2 O4 , 0

NN O NN O ,0 ¿( 1− X )
1− X
CN = 2 4
= 2
=C N 2 O4 ,0 ¿
4
2 O4 V V 0 ¿( 1+0,9⋅X ) 1+ 0,9⋅X
N NO 2 2⋅N N 2 O 4 ,0 ¿ X 2⋅C N 2 O 4 , 0 ¿ X
C NO = = =¿
2 V V 0 ¿( 1+0,9⋅X ) 1+ 0,9⋅X
yN ¿P 0,9⋅2 mol
2 O 4 ,0
CN , 0= = =0 , 0645
R⋅T 2 O4 0 ,08205⋅340 L
Konsentrasi N2O4 mula-mula:
Substitusi hubungan stoikiometri ke dalam persamaan kinetik menghasilkan:

( [ ])
2
2⋅C N O ⋅X 2 4,0

( [ ])
2
1−X 1+0,9⋅X 1−X 4⋅0,0645 ¿ X
−r N O =0,12⋅ C N O ,0 ¿ − ¿ 0,12⋅C N O , 0 ¿ − ⋅
2 4 2 4 1+0,9⋅X 0,1 2 4 1+0,9⋅X 0,1 1+0,9⋅X
1− X eq
[ ]
2
4⋅0 , 0645 X eq
− ⋅ =0
Pada kesetimbangan, term dalam tanda kurung berharga nol: 1+0,9⋅X eq 0,1 1+0,9⋅X eq
Solusi persamaan terakhir ini menghasilkan X eq = 0,522. Substitusi hasil-hasil di atas ke dalam
performance equation menghasilkan:
0 , 95⋅X eq 0 ,95⋅0 , 522
dX dX
t =N N
2
O 4 ,0⋅ ∫ −r N ¿ V o ¿ (1+ 0,9⋅X )
=C N
2 O 4 ,0
¿ ∫ −r N ¿( 1+0,9⋅X )
0 2O 4 0 2O 4

0 ,496
dX
=C N , 0⋅ ∫ =10 ,59

( ])
2O 4

[
2
0 1−X 4⋅0 ,0645 X
0 , 12⋅C N 2 O 4 , 0 ¿ − ⋅ ¿ (1+ 0,9⋅X )
1+ 0,9⋅X 0,1 1+0,9⋅X
Jadi, diperlukan waktu sekitar 10 menit 36 detik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

For the irreversible gas-phase reaction A 2B


The following correlation was determined from laboratory data (the initial concentration of A is 0.2 mol/L)

1
10−8 m3 s
For X ≤ 0. 5 = 3.0
−r A mol
10−8 m3 s
For X > 0 . 5 = 3 .0 + 10 .( X−0 . 5)
−r A mol
The volumetric flow rate is 5 m3/s.
a. Over what range of conversions are the plug-flow reactor and CSTR volumes identical ?
b. What conversions will be achieved in a CSTR that has a volume of 90 L ?
c. What plug-flow reactor volume is necessary to achieve 70 % conversion ?
d. What CSTR reactor volume is required if effluent from the plug-flow reactor in part (c) is fed to a CSTR
to raise the conversions to 90 % ?
e. If the reaction is carried out in a constant-pressure batch reactor in which pure A is fed to the reactor,
what length of time is necessary to achieve 40 % conversion?
Solusi :
Dengan memasukan range konversi yang ada diperoleh hubungan laju reaksi terhadap konversi :
9

5
-8
10 /-rA
4

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

a. Dilihat dari grafik di atas diperoleh XPFR = XCSTR pada saat range konversi 0 < X  0.5

b. Untuk konversi CSTR sebesar 1 % (X=0.01) dibutuhkan volume sebesar


FA 0 = U0 ∗ CA 0
m3 mol mol
=5 ∗ 0 .2 = 1000
s L s
X
V CSTR = F A 0 ∗
−r A
8
= 1000 ∗ (0 .01 ∗3 .10 )
9 3 12
= 3 .10 m ≈ 3.10 L
Dengan volume sebesar 3.1012 L dihasilkan konversi sebesar 0.01, sehingga dapat dibandingkan bila
digunakan volume sebesar 90 L, konversi yang dihasilkan akan sangat kecil sekali sehingga dapat
diabaikan ( 0).

2
0.7
dx
V PFR = F A 0 ∗ ∫
c. 0 −r A
9

5
-8
10 /-rA
4

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

Dengan mengacu pada grafik di atas, diperoleh volume PFR


V PFR = L persegi panjang + L segitiga
1
= (3 . 108 ∗ 0.7) + ( ∗0 .2**3.108 )
2
8 3
= 2. 4 .10 m
d. Dari grafik berikut dapat dihitung
9

5
-8
10 /-rA
4

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

V CSTR = L persegi panjang = 8.108 * 0.2


= 1.6 108 m3
3
x
dx
t = C A0 ∫
e. Performance equation : 0 −r A
9

5
-8
10 /-rA
4

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

t = 0.2 mol/L * (3.108 * 0.4)


= 2.4 107 s
= 278 hari

2. Liquid A decomposes by second order kinetics, and in a batch reactor 50 % of A is converted in a 5 minute
run. How much longer would it take to reach 75 % conversion ?

Solusi :
−r A = k C 2 dengan C A = C A 0 (1−X )
A
x
dx
performance eq : t = C A 0∫
0 −r A
0.5 0.5
t = C A0 ∫ dx 2
1
⇒ k C A 0= ∗ ∫
dx
5 0 (1−X ) 5
2
=
1
0 k C 2 (1−X )
A0
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 75 % dari 50 %
0 . 75
1 dx
t= ∗∫ =5∗2
k C A 0 0 .5 (1− X )2
= 10 minute

4
3. A 10 minute experimental runs shows that 75 % of liquid reactant is converted to product by a ½ order rate.
What would be the amount of converted in a 30 minute run ?

Solusi :
−r A = k C 1 dengan C A = C A 0 (1− X )
A2
x
dx
performance eq : t = C A 0∫
0 −r A
0 . 75 0 . 75
dx k 1 dx 1
t = C A0 ∫ 1

C
=
10
∗ ∫ 1
=
10
0 2 1 0 2
kC 1 (1− X ) A 02
(1− X )
2
A0
untuk mencapai konversi 100 % dibutuhkan waktu selama
C 1
1
2 dx
t = A0 ∫ = 10 ∗ 2
k 0
1
2
(1−X )
= 20 minute
Sehingga pada saat mencapai 30 menit reaktan telah habis terkonversi menjadi produk.

4. Reaksi fasa gas: 2 A  R + 2 S merupakan reaksi orde dua terhadap A. Apabila A murni pada
tekanan 1 atm direaksikan secara isotermal dalam reaktor batch volume konstan, maka tekanan
meningkat sebesar 40% dalam waktu 3 menit.
Perkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai derajat konversi 80% apabila reaksi yang sama
dilangsungkan dalam reaktor batch tekanan konstan 1 atm pada keadaan yang sama.

Solusi :
2
Dalam reaktor batch volume konstan : C A = C A0 (1-x )
-r A = k C 2 ( 1-x )
A0

1
A→ R+S
Berdasarkan stoikiometri 2
N A = N A0 (1-x )
1
NR = N A0 ( 1-x )
2
N S = N A0 x
1
N T = N A0 + N A0 x
Total : 2
RT 1
PT = PA0 + PA0 x
Bila kedua ruas dikalikan dengan V akan dihasilkan 2
1
1,4 = 1+ x
Dengan kondisi batas PA0 = P0 = 1 atm dan PT = (1+0,4) * 1 atm = 1,4 atm, maka : 2
x = 80 % dalam 3 menit

5
x 0,8
dx dx
t = C A0 ∫ 3 = C A0 ∫ 2
kC 2 (1-x )
0 −r A
0
Dari performance equation : A0
0,8
1 N A0
3= ∫ dx
k CA0 0 (1-x )2
k C A0 = 1 ,333= k
V0
x
dx (1-x)2
t = C A0 ∫ -r A = k C 2= k C 2 1
ε = y A0 δ =( 1)( +1−1 )=
1
Dalam reaktor batch tekanan konstan : 0 −r A dengan A A0 (1 + ε x )2
dan 2 2
0,8
dx
t = C A0 ∫
(1-x )2 1
0
kC 0,8 (1 + x )2 dx
1 2 1
A02 1
(1 + x )
2 t= ∫
k CA0 0 (1-x )2
=
1,333
∗ 6 ,78
sehingga 2 = 5,1 menit

5. Kinetika reaksi dekomposisi zat A pada fasa larutan dipelajari menggunakan indikator warna yang
berubah saat konsentrasi A turun hingga kurang dari 0,1 mol/L. Umpan yang mengandung 0,6 mol
A perliter dialirkan ke dalam tangki pertama dari dua reaktor tangki berpengaduk yang disusun
secara seri, masing-masing bervolume 400 cm 3. Perubahan warna terjadi dalam reaktor pertama
pada keadaan tunak saat laju alirnya 10 cm 3/menit. Perubahan yang sama baru terjadi di reaktor
kedua pada keadaan tunak saat laju alir mencapai 50 cm 3/menit.
a) Tentukan persamaan laju dekomposisi A berdasarkan informasi di atas
b) Larutan yang mengandung 0,8 mol A perliter direaksikan dalam susunan reaktor di atas. Berapa
laju alir umpan agar dicapai konversi 95%?

Solusi :
C A0 -CA1 V
τ= τ=
Performance equation :
-r A dan
U0

400 0,6-0,1 1 mol


= -r A =
10 -r A 80 L menit pada CA = 0,1 mol/L

C A1 -0,1
τ=
Di reaktor kedua :
-r A ; -rA adalah –rA pada CA = 0,1 mol/L, yaitu

V 400 CA1−0,1
1 mol τ= = =
U 0 50 1
80 L menit dan 80

6
1 mol
8* = CA1-0,1 C A1= 0,2
80 L
V 400 0,6−0,2 0,4 1 mol
τ= = = -r A = =
Dengan demikian pada reaktor pertama :
U 0 50 −r A 8 20 L menit pada CA = 0,2
mol/L
-r A = k C
a) Bila diasumsikan mengikuti hukum pangkat, An

1
= k 0,1n
Pada CA = 0,1 mol/L 80 >
1
= k 0,2n
CA = 0,2 mol/L 20 >

( )
n
0,2
4=
Persamaan > dibagi > 0,1 n=2
1
= k 0,12
Substitusi hasil terakhit ke persamaan > 80 k = 1,25. Jadi –rA = 1,25 CA2

b) terkonversi 95 %, maka CA2=0,05 x 0,8 = 0,04 mol/L


V 400 0,8−C A1
τ= = =
U 0 U 0 1,25 C 2
Di reaktor pertama : A1 (*)
400 C A1−0,04
=
Di reaktor kedua :
U 0 1,25 . 0,042 (**)
0,8−C A1 C −0,04
= A1
1,25 C 2 1,25 . 0,042
Jadi, A1 CA1 = 0,118 mol/L
400 0,8−0,118
= =39 , 1
Substitusi hasil terakhir ke persamaan (*) menghasilkan
U 0 1,25 . 0,1182
400
U 0= =10,2 cm 3 /menit
Jadi 39,1

6. Reaksi fasa cair pembentukan butil asetat menggunakan asam sulfat sebagai katalis dipelajari
dalam reaktor batch yang dioperasikan pada 100oC. Umpan mengandung 4,97 mol butanol permol
asam asetat. Pada konsentrasi katalis 0,032% berat H 2SO4 diperoleh persamaan laju:
rA = -k CA2
Dengan k = 17,4 cm3.mol-1.menit-1, CA adalah konsentrasi asam asetat dalam mol per cm 3.
Densitas campuran dapat diasumsikan konstan sebesar 0,75 g per cm 3.
a. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai derajat konversi 50%
b. Perkirakan volume reaktor yang diperlukan untuk memproduksi 45,4 kg perjam butil asetat
pada derajat konversi 50%

Solusi:
Konsentrasi asam asetat mula-mula (CA0)
Basis
4,97 mol butanol (BM = 74 gram.mol-1)= 4,97 x 74 = 367,78 gram
1 mol asam asetat (BM = 60 gram.mol-1) = 1 x 60 = 60 gram +
427,78 gram (99,968 % dari berat campuran dengan katalis)

7
0,032
×427,78 gram = 0 ,14 gram
Berat katalis boleh diabaikan, tetapi kalau mau dihitung: 99,968
Jadi berat campuran = (427,78 + 0,14) gram = 427,92 gram
427, 92 gram
−3
=570, 56 cm3
Volume campuran = 0 ,75 gram.cm
1 mol
3
=1,7527 × 10−3 mol.cm−3
Jadi: CA0 = 570 ,56 cm
XA
dX A
t = C A0 ∫
a. Untuk reaktor batch, 0
−r A
0,5
dX A
= C A0∫
0 k .C
A2
0,5
dX A
= C A0∫
0 k .C 2 (1−X A )2
A0
0,5
1 dX A 1 1 0,5 1
t= ∫ = ( ] =
k .C A 0 0 (1−X A )2 k . C A 0 1− X A 0 k.C A 0
Jadi waktu yang diperlukan hingga derajat konversi 50 % tercapai adalah:
1
t=
17 ,4 cm .mol . menit . 1,7527.10−3 mol. cm− 3
3 −1 −1

t = 32,79 menit = 0,5465 jam

b. Bila digunakan 1 mol asam asetat seperti basis perhitungan di atas, akan didapat produk butil asetat
(C4H7OOCCH3, BM = 116 gram.mol-1) sebanyak 50 % x 1mol = 0,5 mol = 0,5 x 116 = 58 gram.
Volume reaktor = volume campuran = 570,56 cm3
−3
58 .10 Kg Kg
= 0 ,106
Laju produksinya = 0,5465 jam jam
Agar laju produksinya 45,4 Kg/jam,
45 ,4
×570,56 cm 3 =244 371, 9245 cm3 =244 ,3719 L
volume reaktor haruslah = 0,106
Catatan: Bila waktu untuk mengisi umpan, preheating dan waktu untuk discharging serta pembersihan reaktor
juga diperhitungkan, tentulah volume reaktor yang diperlukan menjadi lebih besar.

7. Sembilan puluh persen reaktan A terkonversi menjadi produk melalui reaksi fasa cair orde dua
dalam suatu reaktor tangki ideal berpengaduk. Untuk peningkatan kapasitas produksi pada derajat
konversi yang sama, hendak dipasang secara seri reaktor tangki kedua bervolume 50% dari tangki
yang ada.
a. Tentukan urutan pemasangan tangki yang akan memberikan tambahan kapasitas yang lebih
besar.
b. Hitung berapa persen penambahan kapasitas yang dicapai pada konfigurasi terbaik tersebut.

Solusi:
a.

8
V CA 0. X A C A 0 . 0,9 90 k. C A 0 . V
= = = Q0 =
Q0 −r A k (0,1 C A 0 )2 k .C A 0 90
atau (a)
Untuk reaksi orde n >1, urutan pemasangan yang lebih tepat adalah yang memberikan C A tinggi (keep CA high),
jadi reaktor baru di pasang di muka.
b.

0,5V C A 0 −C A 0 . ϕ V 1−ϕ 1 k . V . C A 0 2−2 ϕ


= ⇔ = 2 . → = 2
Q0 ' k . ϕ 2 .C 2 2 Q0 ' ϕ k . C A 0 Q0 '
Reaktor baru: A0 ϕ (1)
V ϕ . C A 0 −0,1 C A 0 V ϕ−0,1 k .V .C A 0 ϕ−0,1
= ⇔ = → =
Q0' k . 0,12 . C 2 Q 0 ' k . 0,12 .C A 0 Q0 ' 0,12
Reaktor lama: A0 (2)
Dengan mensubtitusikan persamaan (1) ke persamaan (2), maka akan diperoleh nilai φ.
2−2 ϕ ϕ−1
= ⇒ 0 , 02−0 ,02 ϕ=ϕ 3−0,1 ϕ2
ϕ2 0 , 01

ϕ 3 −0,1 ϕ 2 +0 , 02 ϕ−0 ,02=0 → ϕ=0 , 2814


k . V .C A 0 2−2. 0 , 2814 k .V .C A 0
= =18 , 15 Q '=
Sehingga: Q0 ' 0 , 2814 2
atau
0
18,15 (b)
Pembagian (b) dan (a) menghasilkan peningkatan kapasitas sebesar:
k .V . C A 0
Q0' 18 , 15
−1= −1=3 , 96
Q0 k .V . C A 0
90
Jadi peningkatan kapasitasnya sebesar 396%.

Catatan:
Bila urutannya terbalik:

V 1−ϕ '
=2
Q
Reaktor lama: 0
} = { {C r Su b { s iz e 8 {A0 } - ϕ 'C r Su b { s i z e 8 { A0 } } } o v e r { k . ϕ r Su p { s i z e 8{2 } } . C r Su b { s i z e 8{ A0 } r Su p { s i z e 8 {2} } } } ` ` d ra r o w ` { { k . V . C r Su b { s i z e 8{A0 } } o v e r { Q r Sub { s i z e 8 {0 } } ϕ' (3)

9
0,5V 2ϕ'−0,2
=2
Q } } = { {ϕ' . C rSub { size 8{A0} } - 0,1C rSub { size 8{A0} } } over {k . 0,1 rSup { size 8{2} } . C rSub { size 8{A0} rSup { size 8{2} } } } } ` drar ow ` { {k . V . C rSub { size 8{A0} } } over {Q rSub { size 8{0} } 0,1
Reaktor baru: 0 (4)
Dengan mensubtitusikan persamaan (3) ke persamaan (4), maka akan diperoleh nilai φ’.
1−ϕ' 2 ϕ'−0,2
= ⇒ ϕ'=0,2
ϕ' 2 0 ,01
k.V.C A0 k .V .C A 0
¿¿ Q0 '=
Q
Sehingga: 0 } } = { {1 - 0, 2} over {0,2 rSup { siz e 8{2} } } } =20} {¿ atau 20 (c)

Pembagian (c) dan (a) menghasilkan peningkatan kapasitas sebesar:

Q0}over{QSub{size8{0} -1={ {k.V CrSub{size8{A0} over{20} over{ k.V CrSub{size8{A0} over{90} -1=3,50}{¿
Jadi peningkatan kapasitasnya sebesar 350% saja.

8. Reaksi fasa cair pembentukan butil asetat menggunakan asam sulfat sebagai katalis dipelajari
dalam reaktor batch yang dioperasikan pada 100oC. Umpan mengandung 4,97 mol butanol permol
asam asetat. Pada konsentrasi katalis 0,032% berat H 2SO4 diperoleh persamaan laju:
rA = -k CA
Dengan k = 17,4 cm .mol .menit , CA adalah konsentrasi asam asetat dalam mol per cm 3.
3 -1 -1

Densitas campuran dapat diasumsikan konstan sebesar 0,75 g per cm 3.


a. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai derajat konversi 60%
b. Perkirakan volume reaktor yang diperlukan untuk memproduksi 45,4 kg perjam butil asetat
pada derajat konversi 60%

Solusi:
Basis
4,97 mol butanol (BM = 74 gram.mol-1)= 4,97 x 74 = 367,78 gram
1 mol asam asetat (BM = 60 gram.mol-1) = 1 x 60 = 60 gram +
427,78 gram (99,968 % dari berat campuran dengan katalis)
0,032
×427,78 gram = 0 ,14 gram
Berat katalis boleh diabaikan, tetapi kalau mau dihitung: 99,968
Jadi berat campuran = (427,78 + 0,14) gram = 427,92 gram
427, 92 gram
−3
=570, 56 cm3
Volume campuran = 0 ,75 gram.cm
1 mol
3
=1,7527 × 10−3 mol.cm−3
Jadi: CA0 = 570 ,56 cm
XA
dX A
t = C A0 ∫
a. Untuk reaktor batch, 0
−r A
XA
dX A
= C A0 ∫
0
k .C A
XA
dX A
= C A0 ∫ k .C
0 A 0 (1− X A )
XA 0,6
1 dX 1 d (1−X A ) 1
t=
k
∫ (1−XA ) =−17 , 4 ∫ =
(1− X A ) 17 , 4
0
(ln (1−X A )]0,6
0 A 0
1 1−0
t= ln =0 , 05266 menit
17 , 4 1−0,6 = 3,16 detik
Jadi waktu yang diperlukan hingga derajat konversi 60 % tercapai adalah 3,16 detik = 8,8.10-3 jam.

10
b. Bila digunakan 1 mol asam asetat seperti basis perhitungan di atas, akan didapat produk butil asetat
(C4H7OOCCH3, BM = 116 gram.mol-1) sebanyak 60 % x 1mol = 0,6 mol = 0,6 x 116 = 69,6 gram.
Volume reaktor = volume campuran = 570,56 cm3
−3
69 , 6.10 Kg Kg
=79 , 1
−4
Laju produksinya = 8,8 . 10 jam jam
Agar laju produksinya 45,4 Kg/jam,
45 ,4
×570 ,56 cm3 =326 , 7 cm 3
volume reaktor haruslah = 79 ,3
Catatan : Tentu saja di sini diasumsikan bahwa waktu untuk pengosongan, pembersihan, pengisian reaktor sama
dengan nol. Demikian pula reaktor terisi secara penuh.
Bila waktu pembersihan, pengisian dan pengosongan diperhitungkan, volume reaktor yang diperlukan
akan sangat berbeda.
Melihat waktu reaksinya yang demikian cepat, agaknya proses ini lebih layak dijalankan secara kontinu.

9. Reaksi fasa gas 2 A  B hendak dilangsungkan pada reaktor yang terdiri dari 50 buah pipa,
masing-masing berdiameter 1,91 cm dan memiliki panjang 12,2 m, yang disusun paralel dan
dioperasikan secara isotermal. Hasil-hasil percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa
konstanta laju reaksi ini adalah 0,09 menit -1 pada 90oC dan 4,40 menit-1 pada 150oC. Pada suhu
berapa reaktor harus dioperasikan agar dicapai 80% konversi A? Umpan merupakan A murni (Mr
= 58) yang dialirkan dengan laju 500 kg/jam. Tekanan operasi 10 atm.

Solusi :
dx
V = FA0 ∫
Performance Equation :
−r A
Kinetic Expression :
−r A = k C A (irreversible, lihat satuan k)
F F (1−x ) (1−x )
C A = A = A0 ⇒ C A0
Stoichiometry :
V V 0 (1+εx ) (1+εx )
1
2A → B atau A → 2B

(−1 2)=−1 2
ε = y A 0 δ =( 1 )

( )
2
0,191
V =50 .π dm 2 .12,2 dm
Nilai-nilai numerik yang diperlukan : 2 → V =174 ,778 L

yA0 = 1 dan U0.P = FT0.R.T →


FT 0=F A 0 = 500 ( )(
kg 1 mol A 100 g 1 jam
jam 58 g )(
100 kg 60 min )( )
mol A
F A 0 =143 ,68
→ min
F T 0 . R .T (143 , 68)(0 , 08205 )(T ) L
U 0= = U 0 =1 ,179 T
Maka P 10 → min

Combine :
−r A =kCA0 ( 1−0,5x
1−x
)
FA0 F A0
V=
k C A0
∫ ( 1−0,5
1−x )
x
dx
C A0
=U 0
dan

11
0,8
174 , 778=
1 ,179 T 1−0,5x
k
∫ 1−x dx
0
( ) T
k
=123 , 05
Sementara itu ......

( ) ( )
−Ea −Ea
R R
k =A 0 exp 0 , 05= A 0 exp
Dari T pada 90 oC 363

( )
−Ea
R
4 , 40= A 0 exp
150 oC 423
9
4 , 40
=exp
−Ea 1
( [
R 363 423

1
])
0 ,09
A 0=

Jadi, R
Ea
=9953 ,9
dan
exp (
−9953 , 9
363 → 0
)
A =7 , 297 .10
10

T
−123 , 05=0
T
k
=123 , 05

10
7 ,297 . 10 exp (
−9953 , 9
T ) T =418 ,4 K
Jadi, agar diperoleh konversi 80%, suhu operasi haruslah 418,4 K

10. Grafik di samping ini menunjukkan data kinetik


suatu reaksi dekomposisi fasa cair nonelementer: 60

AR+S+T+… 50

Yang berlangsung secara nonisotermal dengan


40
.menit-1

konsentrasi A mula-mula, CA0 = 1 mol/L. Untuk


mencapai konversi X = 50%,
-1

30
L.mol

a. Gambaran susunan (seri/paralel) dan jenis-jenis


20
A,

reaktor (PFR/CSTR) yang perlu dirangkai agar


1/-r

diperoleh jumlah volume reaktor yang minimum. 10


Berapa reaktor yang diperlukan?
0
b. Tentukan ukuran masing-masing reaktor yang 0% 20% 40% 60% 80% 100%
disusun pada (a) Konversi, X

12
Laju alir volumetrik umpan 5 L/menit.
Solusi :
Sebagaimana ditunjukan, untuk mendapatkan luas total minimum
diperlukan :
 PFR pada konversi x = 0 hingga 14%
 CSTR pada konversi x = 14% hingga 50%
Jadi susunan yang tepat adalah

( minL )(1 molL )


F A 0 =U 0 . C A 0= 5

F A 0 =5
mol
min

0 ,14
V PFR =F A 0 ∫ −rdx =5 x ( Luas Daerah yang biru)
Ukuran PFR : 0 A

V PFR=5
mol
min (
0, 14 x 17
L min
mol ) →
V PFR =11 ,90 L

Ukuran CSTR:
V CSTR=F A 0 ( X out− X in )
( )( )
1
−r Aout
=5
mol
min
(0 , 50−0 ,14 ) 30 (
L min
mol )

V CSTR=54 L

11. Reaksi fasa cair pembentukan butil asetat menggunakan asam sulfat sebagai katalis dipelajari dalam reaktor
batch yang dioperasikan pada 100oC. Umpan mengandung 4,97 mol butanol permol asam asetat. Pada
konsentrasi katalis 0,032% berat H2SO4 diperoleh persamaan laju:
rA = -k CA2
Dengan k = 17,4 cm3.mol-1.menit-1, CA adalah konsentrasi asam asetat dalam mol per cm3. Densitas campuran
dapat diasumsikan konstan sebesar 0,75 g per cm3.
c. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai derajat konversi 50%
d. Perkirakan volume reaktor yang diperlukan untuk memproduksi 45,4 kg perjam butil asetat pada derajat
konversi 50%

Solusi:
Konsentrasi asam asetat mula-mula (CA0)
Basis
4,97 mol butanol (BM = 74 gram.mol-1) = 4,97 x 74 = 367,78 gram
1 mol asam asetat (BM = 60 gram.mol-1) = 1 x 60 = 60 gram +
13
427,78 gram (99,968 % dari berat campuran
dengan katalis)
0,032
×427,78 gram = 0,14 gram
Berat katalis boleh diabaikan, tetapi kalau mau dihitung: 99,968
Jadi berat campuran = (427,78 + 0,14) gram = 427,92 gram
427 , 92 gram
−3
=570 , 56 cm3
Volume campuran = 0 ,75 gram.cm
1 mol
3
=1 ,7527 × 10−3 mol. cm−3
Jadi: CA0 = 570 ,56 cm
XA
dX A
t = CA0 ∫
b. Untuk reaktor batch, 0
−r A
0,5
dX A
= C A0∫
0 k .C
A2
0,5
dX A
= C A0∫
0 k .C 2 (1−X A )2
A0
0,5
1 dX A 1 1 0,5 1
t= ∫ = ( ] =
k .C A 0 0 (1−X A )2 k . C A 0 1− X A 0 k. C A 0
Jadi waktu yang diperlukan hingga derajat konversi 50 % tercapai adalah:
1
t=
17 ,4 cm .mol . menit . 1,7527 .10−3 mol. cm− 3
3 −1 −1

t = 32,79 menit = 0,5465 jam


b. Bila digunakan 1 mol asam asetat seperti basis perhitungan di atas, akan didapat produk butil asetat
(C4H7OOCCH3, BM = 116 gram.mol-1) sebanyak 50 % x 1mol = 0,5 mol = 0,5 x 116 = 58 gram.
Volume reaktor = volume campuran = 570,56 cm3
−3
58 .10 Kg Kg
= 0,106
Laju produksinya = 0,5465 jam jam
Agar laju produksinya 45,4 Kg/jam,
45 ,4
×570,56 cm 3 =244 371, 9245 cm3 =244 ,3719 L
volume reaktor haruslah = 0,106
Catatan: Bila waktu untuk mengisi umpan, preheating dan waktu untuk discharging serta pembersihan
reaktor juga diperhitungkan, tentulah volume reaktor yang diperlukan menjadi lebih besar.
12. Grafik di bawah ini menunjukkan data kinetik suatu reaksi dekomposisi fasa cair nonelementer:

A→R+S+T+…

yang berlangsung secara nonisotermal dengan konsentrasi A mula-mula, CA0 = 1 mol/L. Untuk mencapai konversi X = 80%.
a. Gambarkan susunan (seri/paralel) dan jenis-jenis reaktor (PFR/CSTR) yang perlu dirangkai agar diperoleh jumlah volume
reaktor yang minimum. Berapa reaktor yang diperlukan?
b. Tentukan ukuran masing-masing reaktor yang disusun pada (a)
Laju alir volumetrik umpan 5 L/menit.

14
Solusi:
Dasar-dasar:
dX
V =F A 0 ∫ =F . Luas
PFR : −r A A 0

X
V =F A 0 =F . Luas
CSTR :
−r A|exit A 0

Jelas bahwa untuk kurva di bawah ini, PFR lebih menguntungkan.

Tetapi untuk kurva di bawah ini, CSTR lebih menguntungkan.

a. Berdasarkan penjelasan di atas, maka untuk persoalan yang diberikan, jumlah volume reaktor akan minimum bila CSTR dan
PFR dirangkai sedemikian sehingga jumlah luas daerah menjadi minimum seperti tampak di bawah ini.

15
Antara X = 0% sampai 8% digunakan PFR.
Antara X = 8% sampai 65% digunakan CSTR.
Antara X = 65% sampai 80% digunakan PFR.

b. Pada laju alir molar umpan


FA0 = u0.CA0 = 5 L.menit-1. 1 mol.L-1 = 5 mol.menit-1
VPFR1 = FA0 . Luas PFR1 = 5 x ( 0,08 x 0,5[10 + 15] ) =5L
VCSTR = FA0 . Luas CSTR = 5 x ( [0,65 - 0,08] x 15 ) = 42,75 L
VPFR2 = FA0 . Luas PFR2 = 5 x ( [0,80 – 0,65] x 0,5[15 + 35] ) = 18,75 L

13. Reaksi fasa cair pembentukan butil asetat menggunakan asam sulfat sebagai katalis dipelajari
dalam reaktor batch yang dioperasikan pada 100oC. Umpan mengandung 4,97 mol butanol permol
asam asetat. Pada konsentrasi katalis 0,032% berat H 2SO4 diperoleh persamaan laju:
rA = -k CA
Dengan k = 17,4 cm .mol .menit , CA adalah konsentrasi asam asetat dalam mol per cm 3.
3 -1 -1

Densitas campuran dapat diasumsikan konstan sebesar 0,75 g per cm 3.


c. Perkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai derajat konversi 60%
d. Perkirakan volume reaktor yang diperlukan untuk memproduksi 45,4 kg perjam butil asetat
pada derajat konversi 60%

Solusi:
Basis
4,97 mol butanol (BM = 74 gram.mol-1) = 4,97 x 74 = 367,78 gram
1 mol asam asetat (BM = 60 gram.mol-1) = 1 x 60 = 60 gram +
427,78 gram (99,968 % dari berat campuran
dengan katalis)
0,032
×427,78 gram = 0,14 gram
Berat katalis boleh diabaikan, tetapi kalau mau dihitung: 99,968
Jadi berat campuran = (427,78 + 0,14) gram = 427,92 gram
427 , 92 gram
−3
=570 , 56 cm3
Volume campuran = 0 ,75 gram.cm

16
1 mol
3
=1 ,7527 × 10−3 mol. cm−3
Jadi: CA0 = 570 ,56 cm
XA
dX A
t = CA0 ∫
b. Untuk reaktor batch, 0
−r A
XA
dX A
= C A0 ∫
0
k .C A
XA
dX A
= C A0 ∫ k .C
0 A 0 (1− X A )
XA 0,6
1 dX 1 d (1−X A ) 1
t=
k
∫ (1−XA =−
17 , 4
∫ =
17 , 4
(ln (1−X A )]00,6
0 A) 0 (1− X A )
1 1−0
t= ln =0 , 05266 menit
17 , 4 1−0,6 = 3,16 detik
Jadi waktu yang diperlukan hingga derajat konversi 60 % tercapai adalah 3,16 detik = 8,8.10-3 jam.
b. Bila digunakan 1 mol asam asetat seperti basis perhitungan di atas, akan didapat produk butil asetat
(C4H7OOCCH3, BM = 116 gram.mol-1) sebanyak 60 % x 1mol = 0,6 mol = 0,6 x 116 = 69,6 gram.
Volume reaktor = volume campuran = 570,56 cm3
−3
69 , 6 .10 Kg Kg
=79 , 1
−4
Laju produksinya = 8,8. 10 jam jam
Agar laju produksinya 45,4 Kg/jam,
45 ,4
×570 ,56 cm3 =326 ,7 cm3
volume reaktor haruslah = 79 ,3
Catatan: Tentu saja di sini diasumsikan bahwa waktu untuk pengosongan, pembersihan, pengisian
reaktor sama dengan nol. Demikian pula reaktor terisi secara penuh.
Bila waktu pembersihan, pengisian dan pengosongan diperhitungkan, volume reaktor yang
diperlukan akan sangat berbeda.
Melihat waktu reaksinya yang demikian cepat, agaknya proses ini lebih layak dijalankan secara
kontinu.

17

Anda mungkin juga menyukai