Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PERMOHONAN IJIN PEMBENTUKAN ORGANISASI


SISWA PECINTA ALAM (SISPALA)
DI SMA NEGERI 1 RANGKASBITUNG

“ Cetak Generasi Mandiri,


Tangguh
Dan Peduli Melestarikan
lingkungan hidup
KELUARGA BESAR ALUMNI SISPALA “APIS MELLIFICA”

SMA NEGERI 1 RANGKASBITUNG

A. PENDAHULUAN
Akhir – akhir ini sering kita dengar pemberitaan tentang kenakalan
remaja dikalangan pelajar, perkelahian antar pelajar, penyalahgunaan
narkoba, minum - minuman keras, seks pra nikah dan tindakan kriminal
lainnya. Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia
menyebutkan dalam website nya www.bnn.go.id, Propinsi Banten masuk
dalam 14 besar Nasional wilayah rawan narkoba dan banyak pecandu
yang berasal dari kalangan pelajar, penanganan kenakalan remaja
dikalangan pelajar sebagai sebuah ancaman dilakukan oleh Dinas
Pendidikan (Sekolah) dan Orang tua siswa, salah satu langkah awal
penanganan kenakalan remaja ialah tindakan pencegahan, sayangnya,
partisipasi siswa dalam pencegahan kenakalan remaja belum
diperhitungkan oleh kedua unsur itu, padahal, partisipasi siswa
merupakan hak demokrasi masyarakat dalam keterlibatannya pada
pembangunan sehingga sangat menentukan keberhasilan penanganan
kenakalan remaja. Proposal ini menawarkan bentuk dan tingkatan
partisipasi siswa dalam pencegahan kenakalan remaja, tujuannya ialah
mengarahkan partisipasi siswa yang mengikuti eskul Pecinta Alam pada
bentuk kegiatan – kegiatan positif dalam mencegah kenakalan remaja
dikalangan pelajar, dari aspek kognitif dan psikomotorik memberi
pelatihan kepada siswa memanfaatkan lahan untuk Kebun Bergiji dan
Vertikultur suatu teknik budidaya tanaman secara vertikal yang
memanfaatkan lahan sempit dilingkungan sekolah, diluar lingkungan
sekolah siswa dibekali keterampilan Teknik Konservasi Sumber Daya
Hutan, keanekaragaman hayati, ekowisata, dan ilmu kepecinta alaman,
dari aspek afektif pendidikan bela negara dan pendidikan karakter
menjadi pedoman peserta didik, sehingga dapat digunakan untuk
memberikan masukan kepada sekolah dalam merancang program
pencegahan kenakalan remaja dikalangan pelajar khususnya
dilingkungan SMA Negeri 1 Rangkasbitung.

B. MAKSUD
Kami, Keluarga Besar Alumni Siswa Pecinta Alam “APIS
MELLIFICA/lebah madu” SMA Negeri 1 Rangkasbitung angkatan 1 –
13, tahun lulus 1991 sampai dengan tahun lulus 2003 (sispala terhenti
selama 12 tahun hingga sekarang), memiliki sekitar 200 orang anggota,
dengan proposal ini bermaksud mengajukan permohonan ijin untuk
melanjutkan kembali organisasi ekstrakurikuler siswa pecinta alam
dilingkungan SMA Negeri 1 Rangkasbitung.
Dengan terbentuknya siswa pecinta alam dilingkungan SMA
Negeri 1 Rangkasbitung guna mempererat Ikatan Silaturahmi antar
Alumni dengan Para Guru dan Siswa.

C. TUJUAN
Bentuk pencegahan kenakalan remaja adalah, mengarahkan siswa
pada kegiatan – kegiatan yang positif, partisipasi siswa dalam
kegiatan pecinta alam seperti :
a) Mengajak siswa berperan dalam melestarikan lingkungan,
berpikir kreatif , inovatif dan prestasi, menciptakan
lingkungan bersih, hijau dan asri dapat memanfaatkan lahan
untuk Kebun Bergiji dan Vertikultur suatu teknik budidaya
tanaman secara vertikal yang memanfaatkan lahan sempit
dilingkungan sekolah
b) Menjadikan pribadi yang sehat, kuat dan bertanggung
jawab melaui pendidikan kepecinta alaman, bela negara dan
pendidikan karakter
c) Membekali siswa berperan dalam melestarikan lingkungan
hidup diluar sekolah berupa keterampilan Teknik
Konservasi Sumber Daya Hutan, keanekaragaman hayati,
dan ekowisata.

D. DASAR PEMIKIRAN
“Saat ini Banten bukan lagi sebagai tempat transit tetapi sudah
menjadi tempat tujuan peredaran Narkotika”. (Kepala Badan Narkotika
Nasional Provinsi Banten ; Heru Febrianto) pada acara Hari Anti
Narkoba Internasional (HANI), hotel the Royale Krakatau-Cilegon,
Senin (25/5/2015)
Dilandasi oleh Undang – Undang No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Penjelasan Pasal. 26 Ayat (3) Pendidikan
kepemudaan adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
mempersiapkan kader pemimpin bangsa seperti organisasi pemuda,
pendidikan kepanduan/kepramukaan, keolahragaan, palang merah,
pelatihan, kepemimpinan, pecinta alam, serta kewirausahaan.
Sejalan dengan program-program 8 tujuan pembangunan pada
abad ke-21 MDG’s (Milenium Depelopment Goal’s) Goal ke 7 :
Pelestarian Lingkungan Hidup

E. KURIKULUM

STRUKTUR KURIKULUM DIKLAT SISPALA

Triwulan Triwulan
Mata Diklat
1 2
Kognitif
1 Pengantar Ilmu Lingkungan
2 Kepecintaalaman
3 Ekowisata
4 Pengantar Ilmu Pengukuran dan Perpetaan
5 Navigasi Darat
6 Mengenal Tanaman Vertikultur (Hias dan
Sayuran)
Afektif
7 Pengenalan Nilai Dasar Rimbawan
8 Pendidikan Karakter
9 Pendidikan Bela Negara
Psikomotorik
10 Pembinaan Fisik dan Mental (Bi Sik Men)
11 Praktek Mountaineering
12 Manajemen Perjalanan
13 Praktek Navigasi
14 Praktek KurPet
15 Praktek Survival
16 Praktek SAR
17 Praktek Menanam Tanaman Vertikultur di
Lingkungan Sekolah
18 K3 LH
Paket Keahlian
I Paket Keahlian : Teknik Inventarisasi
dan Pemetaan
1. Aplikasi Sistem Informasi Geografis
2. Inventarisasi Hutan
3. Pengukuran dan Pemetaan Digital
II Paket Keahlian : Teknik Rehabilitasi dan
Reklamasi Hutan
1. Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi
2. Teknik Konservasi Tanah dan Air
3. Teknik Agroforestry
III Paket Keahlian : Teknik Konservasi
Sumberdaya Hutan
1. Inventarisasi Keanekaragaman Hayati
2. Pembinaan Habitat Dan Populasi
3. Ekowisata
IV Paket Keahlian : Pelatihan Pemanfaatan
Lahan Untuk Kebun Bergizi dan
Vertikultur
1. Inventarisir Tanaman Vertikultur
2. Teknik Menanam Tanaman Hias
Vertikultur
3. Teknik Menanam Tanaman Sayuran
Vertikultur

Definisi Kognitif, Afektif dan Psikomotorik


1. Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk
dalam ranah kognitif. Ranah kognitif  memiliki enam jenjang atau aspek,
yaitu:
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat,
sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa
untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan,
metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang
mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat
pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
2. Afektif
      Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,
emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan
kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada
peserta didik dalam berbagai tingkah laku.
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1. Receiving atau attending ( menerima atau memperhatikan)
2. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”
3. Valuing (menilai atau menghargai)
4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan)
5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan 
suatu nilai atau
komplek nilai)
3. Psikomotorik
      Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya
merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan
dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-
kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan
dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari,
memukul, dan sebagainya.
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1)
pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama
proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti
pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa
waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.

F. KEGIATAN
Kegiatan - kegiatan Alumni Sispala akan melakukan :
 Promosi dan pengenalan kepecinta alaman pada siswa kelas
11 dan 12 atau calon peserta pendidikan dan pelatihan
 Merekrut dan mengkoordinir calon anggota baru
 Memfasilitasi dan menyiapkan operasional kegiatan
 Melakukan pengawasan sampai dengan terbentuk
kepengurusan pertama
 Melakukan evaluasi dan monitoring dalam rangka
perbaikan sispala selanjutnya.

G. PESERTA
 Siswa dan siswi kelas 11 dan 12 (untuk angkatan pertama)
 Sehat jasmani dan rohani
 Memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditentukan

H. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu dan tempat pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kegiatan
akan disesuaikan kemudian dengan memperhatikan pada jadwal dan
kegiatan sekolah, dengan mengacu pada struktur kurikulum diklat sispala
yang telah ditetapkan pada huruf E. KURIKULUM dalam proposal ini.

I. ANGGARAN
 Bantuan berupa sumbangan peralatan dan kebutuhan
operasional lainnya menjadi tanggung jawab Keluarga
Besar Alumni Sispala “Apis Mellifica” dan donatur.
 Pada tahun – tahun selanjutnya diharapkan untuk masuk
dalam perencanaan kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS)

J. PENUTUP
Demikian yang dapat disampaikan, kami berharap bahwa proposal
ini mendapat persetujuan sehingga kegiatan kepecinta alaman sebagai
upaya dalam pencegahan kenakalan remaja dapat segera direalisasikan
guna menciptakan proses pembelajaran yang kondusif, atas dukungan
dan kerjasama yang baik dari ibu, kami ucapkan terimakasih.
KELUARGA BESAR ALUMNI SISPALA
“APIS MELLIFICA”
SMA NEGERI 1 RANGKASBITUNG

Sekertaris Ketua

Deden Gumilar Dasep Novian

Anda mungkin juga menyukai