Anda di halaman 1dari 3

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

1. Tujuan Umum. Memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa


mengenai hubungan antara warganegara dengan negara, hubungan antara warganegara
dengan warganegara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warganegara
yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

2. Tujuan Khusus. Agar mahasiswa memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara
santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai Warganegara Republik Indonesia yang
terdidik dan bertanggung jawab.

a. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasi dengan pemikiran kritis dan
bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional.

b. Agar mahasiswa memiliki sikap perilaku sesuai nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, rela
berkorban bagi nusa dan bangsa.

[Drs. H. Mardoto, M.T. , Penggugah Jiwa Kewarganegaraan, Tinggal di Yogyakarta]

Tujuan PKN

PKN disusun untuk menjamin konservasi, pengelolaan dan pembangunan hutan lestari untuk
memenuhi kebutuhan lokal, nasional, regional dan global, untuk kepentingan generasi
sekarang dan mendatang.

PKN merupakan suatu pendekatan yang komprehensif dan holistik untuk mengatasi
fragmentasi upaya menuju pengelolaan hutan lestari dan untuk mengintegrasikan semua
tindakan yang terkait dengan hutan dengan mempertimbangkan kepentingan berbagai pihak.

Tujuan dari PKN adalah:

1. Melakukan pendekatan antar sektor dengan melibatkan seluruh mitra dengan melibatkan
seluruh mitra dalam perencanaan kebijakan dan program untuk mengatasi berbagai konflik
yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya hutan.
2. Membangun kesadaran dan komitmen seluruh lapisan masyarakat dalam menangani
berbagai masalah yang berkaitan dengan pembangunan hutan secara lestari.
3. Meningkakan efektifitas dan effesiensi kegiatan publik maupun swasta dalam melakukan
pembangunan menuju hutan lestari.
4. Mendorong komitmen lokal, nasional dan internasional.
5. Menggerakkan dan mengorganisasikan seluruh sumberdaya nasional dan (bila perlu)
internasional yang ada serta mendukung berbagai upaya dalam mengimplementasikan
rencana dan program secara terkoordinasi.
6. Merencanakan dan melaksanakan berbagai program kehutanan untuk kontribusi terhadap
inisiatif nasioal dan global seperti yang tercantum dalam Forest principles, Chapter 11
Agenda 21, Convention on Biodiversity, Convention on Climate Change dan Convention on
Combating Disertification.
UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS SISWA PADA PEMBLAJARAN
PKn DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNINGDI SMP NEGERI XXXXXXX

Damayanti, Yuni. 2009. Upaya Peningkatan Aktifitas Siswa Dengan Menggunakan


Pendekatan Contextual Teaching and Learning Pada Pembelajaran PKn di SMP Negeri 5
Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. Nur Wahyu Rochmadi, M.Pd., M.Si., (II)
Hj. Yuni Astuty, SH., M.Pd.

Kata Kunci : Aktifitas siswa, contextual teaching and learning, pembelajaran PKn

Salah satu upaya perbaikan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas
pendidikan. Kualitas pendidikan akan baik apabila proses penyampaiannya dapat dipahami
dan dimengerti siswa dengan tidak hanya menguasai materi pengetahuan saja akan tetapi
mampu menggunakan pengetahuannya dalam kehidupan nyata yang memiliki keterkaitan
dengan ilmu yang dimiliki.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktifitas belajar siswa di SMP Negeri 5
Malang, cara menerapkan pendekatan contextual teaching and learning dalam pembelajaran
PKn di SMP Negeri 5 Malang, penggunaan pendekatan contextual teaching and learning yang
dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa di SMP Negeri 5 Malang, hambatan-hambatan
yang muncul selama melakukan pembelajaran PKn dengan menggunakan pendekatan
contextual teaching and learning di SMP Negeri 5 Malang, dan upaya dalam mengatasi
hambatan yang muncul selama melakukan pembelajaran PKn dengan menggunakan
pendekatan contextual teaching and learning di SMP Negeri 5 Malang.

Berdasarkan tujuan tersebut diatas, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan sumber data dibedakan menjadi dua yaitu, sumber
data manusia dan sumber data non manusia (dokumen). Penentuan informan penelitian
ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan tiga metode, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis
data dilakukan meliputi tiga unsur, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau
perifikasi data. Untuk menjamin keabsahan data dilakukan dengan menggunakan empat
teknik, yaitu perpanjangan kehadiran peneliti, ketekunan pengamatan, triangulasi (sumber,
metode, teknik), dan pemeriksaan sejawat.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa; pertama, aktifitas belajar siswa di SMP
Negeri 5 Malang yaitu peningkatan aktifitas belajar siswa dari indikator kemampuan
menjawab pertanyaan, keberanian menyampaikan pertanyaan, kemampuan dalam
mengemukakan pendapat, keterampilan dalam memberikan saran, kemampuan dalam
mengemukakan kesimpulan sudah meningkat dalam setiap siklus. Kedua, cara menerapkan
pendekatan contextual teaching and learning dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 5
Malang telah dilaksanakan dengan baik oleh guru dengan memasukkan indikator REACT
pada proses pembelajaran yang dilaksanakan pada setiap siklus. Ketiga, penggunaan
pendekatan contextual teaching and learning yang dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa
di SMP Negeri 5 Malang siswa belajar dari kegiatan belajar yang aktif memperoleh
pengetahuan baru melalui proses mengalami, menemukan, dan menganalisis materi.
Kemudian menggunakan kemampuannya pada situasi yang lain. Dalam prakteknya
pembelajaran dilaksanakan didalam kelas, dan diluar kelas.Keempat, hambatan-hambatan
yang muncul selama melakukan pembelajaran PKn dengan menggunakan pendekatan
contextual teaching and learning di SMP Negeri 5 Malang adalah jumlah jam pelajaran yang
terbatas sehingga kesulitan membawa siswa untuk langsung kelapangan. Kelima, upaya
dalam mengatasi hambatan yang muncul selama melakukan pembelajaran PKn dengan
menggunakan pendekatan contextual teaching and learning di SMP Negeri 5 Malang adalah
karena keterbatasan waktu sehingga solusinya dengan mencari kasus-kasus yang dialami oleh
masyarakat dan kemudian dibawa didalam kelas untuk didiskusikan.

Bertolak dari temuan penelitian ini beberapa saran yang dapat peneliti ajukan guna
mendukung penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching
and learning guna meningkatkan aktifitas belajar siswa, yaitu: (1) Guru sebagai pengarah dan
fasilitator harus lebih kreatif dan terampil dalam melaksanakan proses pembelajaran
contextual teaching and learning ini. Karena dalam pembelajaran contextual teaching and
learning guru dituntut untuk menyiapkan strategi yang sesuai dengan materi dan minat siswa,
serta dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan oleh guru,
(2) Sarana dan prasara penunjang pendidikan harus dipenuhi, karena pemenuhan
perlengkapan tersebut akan sangat memudahkan para pendidik (guru) dalam melaksanakan
pembelajaran contextual teaching and learning, (3) Guru harus lebih kreatif untuk
memotivasi, merangsang aktifitas siswa dan kreatifitas serta kemampuan berfikir siswa agar
pengetahuan siswa menjadi berkembang dan keingingintahuan siswa terhadap pengetahuan
semakin berkembang pula, (4) Guru diharapkan agar membuat perencanaan pembelajaran
terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar agar pembelajaran dapat
terarah dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai