PENDAHULUAN
Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/
industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan
praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktik idealnya 70%
hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki
sama sekali peralatan praktik, Dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-
angan dengan teori saja tidak dengan peralatan yang sebenarnya.
1
b. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang profesional dalam
lapangan kerja antara lain strutur organisasi, jenjang karir dan teknik.
c. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan Kotabunan.
2. Manfaat Praktek Kerja Industri:
a. Dapat mengenali suatu pekerjaan industry di lapangan sehingga setelah selesai dari
SMK Negeri I Kotabunan, terjun kelapangan kerja industri dapat memandang suatu
pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
b. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang profesional
dan handal
c. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah.
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin
Dalam membuat laporan pelaksanaan Praktek Kerja Industri, penulis bertujuan
untuk :
1. Membandingkan Seluruh teori yang di dapatkan selama mengenyam pendidikan di
SMK Negeri 1 Kotabunan dengan yang di daptkan di lokasi Praktek Kerja Industri.
2. Meningkatkan keterampilan penulis yang sesuai dengen kenyataan yang ada di dunia
usaha/industry.
1.4 Metode Pengumpulan Data
1. Pemagangan/praktek yaitu penulis melaksankan praktek kerja secara langsung pada
PT.HWR (Hakian Wellem Rumansi) Kab. Minahasa Tenggara
3. Studi Pustaka yaitu penulis membaca buku yang ada kaitannya dengan masalah yang
penulis bahas.
Data yang sudah terkumpul dari berbagai sumber kemudian di gabungkan dan
dibandingkan dengan pembelajaran Praktek di SMK Negeri I Kotabunan dengan
kenyataan yang ada di lokasi Praktek Kerja Industri.Serelah itu, penulis
melukiskan/menggambarkan (Mendeskripsikan) uraian masalah secara kronologis
supaya mudah dipahami oleh pembaca.
2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Sumber daya akan berupa bahan tambang yang ada diindonesia tersebar dari
sabang sampai Merauke, dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia tiap-tiap daerah
diindonesia memiliki potensi tambang. Indonesia merupakan sumber mineral dan tambang
yang berbeda-beda tetapi dalam 20 tahun hingga 30 tahun terakhir didominasi oleh batuan
beku luar (andesit, basalt), Batubara (coal), Tembaga (copper), Himas (Tin), Emas (gold)
dan nikel (nickel).
3
Minahasa dan suku Bolaang Mongondow dimana hasilnya digunakan sebagai hadiah
untuk para pimpinan di daerah masing-masing.
Di daerah Ratatotok ini juga pernah dilakukan kegiatan pertambangan oleh PT.
Newmont Minahasa Raya sebagai pemegang kontrak karya dengan komoditas emas DMP,
namun sejak tahun 2004 mereka telah mengkhiri kegiatan penambangan dan produksi dan
saat sedang dalam proses reklamasi dan pasca tambang.
Lokasi IUP PT. Hakian Wellem Rumansi dapat ditempuh dari kota manado dengan
menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua dengan waktu tempuh sekitar 3 jam
menuju desa Ratatotok, Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara, kemudian
perjalanan dilanjutkan menuju IUP dengan menggunakan LV ataupun motor dengan
waktu tempuh sekitar 15-20 menit.
4
besarnya kesejahteraan rakyat. Penguasaan mineral dan batubara oleh pemerintah dan
atau/atau pemerintah daerah.
Wilayah pertambangan (WP) sebagai bagian dari tata ruang nasional merupakan
landasan bagi penetapan kegiatan pertambangan. WP ditetapkan oleh pemerintah setelah
ditentukan oleh pemerintah daerah dan konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia Wilayah pertambangan terdiri atas :
a. Wilayah usaha pertambangan (“WUP”), adalah bagian dari WP yang telah memiliki
ketersediaan data, potensi, dan informasi geologi ;
b. Wilayah pertambangan rakyat (“WPR”), adalah bagian dari WP tempat dilakukan
kegiatan usaha pertambangan rakyat ; dan
c. Wilayah pencadangan negara (“WPN”) adalah bagian dari WP yang dicandangkan
untuk kepentingan strategis nasional.
Menurut penjelasan umum UU 4/2009 menyatakan salah satu pokok pikiran dalam
undang-undang tersebut adalah pemerintah selanjutnya memberikan kesempatan
kesempatan kepada badan usaha yang berbadan hukum Indonesia, koprasi, perseorangan,
maupun masyarakat setempat untuk melakukan pengusahaan mineral dan batubara
berdasarkan izin, yang sejalan dengan etonomi daerah, diberikan oleh pemerintah atau
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Usaha pertambangan
dilaksanakan dalam bentuk.
a. Izin usaha pertambangan (“IUP”), adalah izin untuk melaksanakan usaha
pertambangan ;
b. Izin pertambangan rakyat (“IPR”), adalah izin untuk melaksanakan usaha
pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi
terbatas ; dan
c. Izin usaha pertambangan khusus (“IUPK”), adalah izin untuk melaksanakan usaha
pertambangan diwilayah izin usaha pertambangan khusus.
d. Dalam pasal 135 UU 4/2009 mengenai penggunaan tanah untuk usaha pertambangan
yaitu “pemegang IUP eksplorasi atau IUPK eksplorasi hanya dapat melaksanakan
kegiatannya setelah mendapat persetujuan dari pemegang ha katas tanah. Persetujuan
dari pemegang hak atas tanah dimaksudkan untuk menyelesaikan lahan-lahan yang
terganggu oleh kegiatan eksplorasi seperti pengeboran, parit uji, dan pengambilan
contoh.
5
2.3 Waktu Pelaksanaan Prakerin
Adapun waktu pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Industri SMK Negeri I
Kotabunan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan, mulai tanggal 26 september 2022 – 18
april 2023 dan bertempat di PT. HWR( Hakian Wellem Rumansi). Praktek Kerja industri
di PT. HWR (Hakian Wellem Rumansi) mulai dari pukul 07.00 Wita – 16.00 Wita, yang
diselingi jam istirahat pukul 12.00 Wita – 13.00 Wita serta dilaksanakan pada hari Senin
– Jumat.
6
2. Membandingkan batu yang mengandung Emas dan tidak mengandung Emas. Batuan
yang mengandung emas adalah batuan silicified dan batuan yang tdiak mengandung
emas adalah batuan limestone atau batu kapur.
7
3. Topografi adalah pengambilan titik koordinat dengan menggunakan alat theodolite
untuk menentukan nilai pada peta. Selanjutnya, ada pemasangan polygon untuk
mengetahui posisi adanya ore. Dan biasanya polygon tersebut ditandai dengan patok di
setiap titik, lalu dibentuk menggunakan kapur ataupun tali.
8
4. Siswa disuruh melakukan pemantauan diarea WASTE DUMP (Pembuangan Limbah) dan area
lokasi OPEN PIT (Tambang Terbuka).
9
Gambar 2.5 Lokasi Open Pit
5. Siswa mendapat teori tentang Kompas suunto. Kompas suunto adalah alat untuk melihat
kemiringan lereng dan arah mata angin.
10
6. Siswa disuruh mengentry data dikomputer yang telah diambil oleh team survey dilapangan
(Topografi) data tersebut untuk dibuat peta denah perusahaan dan rencana pembuatan tempat
salah satu contohnya LEACH PAD.
11
7. Siswa diminta untuk membantu membersihkan Gudang B3 (Bahan Beracun Berbahaya) seperti
mengumpulkan sisa-sisa oli bekas yang akan dibawah oleh pihak ke-3 untuk diolah lanjutan.
Lalu mengatur kembali kaleng sianida yang sudah kosong agar tidak berhamburan.
12
8. Siswa diminta untuk membantu mangambil sample air harian pada drainase untuk pengecekan
pH (pH adalah parameter kimia untuk pengecekan asam atau basah) pada air sebagai
pencegahan timbulnya air asam tambang. Air asam tambang yang diambil dari selokan/got air
hujan yang mengalir ataupun air yang mengandung zat-zat lain.
13
9. Siswa diminta untuk melakukan pembibitan pohon untuk di reklamasi kembali lokasi tambang
yang sudah selesai diproduksi, Lalu membersihkan nursery dengan mengeluarkan rumput-
rumput liar dan menyiramkan pupuk pada tanaman agar tanaman tetap subur.
14
10. Siswa diajarkan cara memakai alat APAR. adalah salah satu alat pemadam darurat, cara
menggunakannya:
• Tarik kunci atau pengaman
• Arahkan dan tekan pegangannya, Lalu sapukan
15
12. Siswa diajarkan cara menguji sample air ( air bersih, air minum, air waste dump, rinsing pond)
di lab metallurgy agar mengetahui apakah dalam air tersebut mengandung zat-zat berbahaya
contohnya seperti sianida (CN).
13. Siswa mengikuti Team Enviro untuk inspeksi sampah dapur agar tidak membuang sampah sisa-
sisa makanan sembarangan dan meminta untuk memisahkan sampah Organik dan Non Organik.
16
Gambar 2.14. Inspeksi sampah dapur
17
Gambar 2.15. Menerima teori crusher
15. Material sample yang masih basah dimasukkan kedalam pengering atau Oven dalam suhu
115o dengan jangka waktu 3-4 jam.
18
Setelah material sample yang sudah dikeringkan dalam oven langsung digiling atau
dihancurkan menggunakan alat penghancur atau Jow Cruhser.
Material sample yang sudah hancur dimasukkan kedalam alat penghalus (Pulverizer). Dalam
jangka waktu 3-5 menit sehingga tersebut menjadi halus
19
Boulmil atau tempat untuk menaruh sample yang sudah hancur lalu ditempatkan didalam
Boulmil lalu dimasukkan kedalam alat penghancur (Pulverizer).
Alat penghisap debu digunakan untuk menghisap debu-debu sisa matrial yang telah diolah agar
debu tersebut tidak menyebar ke area-area lain.
20
Kertas sample tersebut berfungsi untuk mengisi sample yang sudah dihaluskan, Sebelum
dimasukkan kedalam kertas tersebut. Sample ditimbang terlebih dahulu lalu dimasukkan
kedalam kertas sample.
Gelas beaker digunakan untuk tempat sample yang sudah halus, lalu sample ditimbang terlebih
dahulu sebanyak 100g
21
Siswa diajarkan cara menimbang sample dengan menggunakan alat timbang digital
Orbital shaker adalah alat untuk mencampur sample yang sudah ditimbang dan dicampur
dengan bahan kimia. Bahan kimia yang dicampur kedalam sample tersebut:
• Blank
• Kapur
• NaCi
22
Gambar 2.24 Pengaduk otomatis atau Orbital Shaker
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya siswa-siswi
SMK Negeri 1 Kotabunan. Dengan adanya kegiatan prakerin siswa di tuntut mempunyai
sikap mandiri , disiplin, bertanggung jawab, mampu berinteraksi dengan orang
lainsehingga siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan serta wawasan yangtinggi.
Selain itu prakerin merupakan kegiatan praktek di luar jam sekolah yangbekerja
sama dengan masyarakat atau instansi, sehingga siswa-siswi mampubergaul,
berkomunikasi dengan baik, dan bekerja sama dengan masyarakat luar/ pegawai dalam
instansi tersebut.
Prakerin dapat menunjangsiswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli
dan professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau bahkan
internasional.
Dengan begitu siswa- siswi akan mempunyai sikap yang akan menjadi bekal
dasarpengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan apa yang telah
diperolehnya, dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Ada beberapa hal yang kami dapatkan dilokasi praktek sebagian kecil justru tidak
kami temukan saat mengikuti proses belajar mengajar disekolah. Untuk itu, maka penulis
mencoba memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut :
− Perlunya pemberian pemahaman kepada siswa tentang budaya kerja yang ada di
instansi pemerintah dan instansi swasta, agar siswa dengan mudah melakukan adaptasi
di lokasi praktek.
− Mengasah kembali penguasaan keterampilan siswa prakerin dengan pengujian agar di
lokasi praktek siswa dapat bekerja dengan mudah dengan tugas yang diberi
− Menekankan disiplin dan sikap bertanggung jawab selama prakerin berlangsung
− Menumbuhkan kepercayaan diri yang cukup agar tidak merasa minder selama
menjalani kegiatan prakerin.
24