Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perlu disadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap
langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir
setiap dunia usaha/ industri ketika merekrut tenaga kerja lulusan SMK masih menerapkan
pendidikan dan pelatihan bagi yang telah lolos seleksi penerimaan karyawan rata-rata 3
(tiga) bulan. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum
diakui oleh pihak dunia usaha/ industri.

Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/
industri. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan
praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktik idealnya 70%
hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki
sama sekali peralatan praktik, Dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-
angan dengan teori saja tidak dengan peralatan yang sebenarnya.

Melihat kenyataan di atas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang


berdasarka kepada kebijakan “Link and Match” (kesesuaian dan kesepadanan)
Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan Pendidikan
Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam
Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional, PP Nomor 20
tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang Peran serta
Masyarakat dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor 080/U/1992 tentang
Sekolah Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum
SMK.

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Industri (Prakerin)


1. Tujuan Praktek Kerja Industri adalah sebagai berikut :
a. Diharapakan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan
memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan
kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada dilapangan.

1
b. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang profesional dalam
lapangan kerja antara lain strutur organisasi, jenjang karir dan teknik.
c. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan Kotabunan.
2. Manfaat Praktek Kerja Industri:
a. Dapat mengenali suatu pekerjaan industry di lapangan sehingga setelah selesai dari
SMK Negeri I Kotabunan, terjun kelapangan kerja industri dapat memandang suatu
pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.

b. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang profesional
dan handal
c. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah.
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Prakerin
Dalam membuat laporan pelaksanaan Praktek Kerja Industri, penulis bertujuan
untuk :
1. Membandingkan Seluruh teori yang di dapatkan selama mengenyam pendidikan di
SMK Negeri 1 Kotabunan dengan yang di daptkan di lokasi Praktek Kerja Industri.
2. Meningkatkan keterampilan penulis yang sesuai dengen kenyataan yang ada di dunia
usaha/industry.
1.4 Metode Pengumpulan Data
1. Pemagangan/praktek yaitu penulis melaksankan praktek kerja secara langsung pada
PT.HWR (Hakian Wellem Rumansi) Kab. Minahasa Tenggara

2. Observaasi yaitu Penulis melakukan pengamatan selama melaksanakan Praktek Kerja


Industri pada PT. HWR (Hakian Wellem Rumansi) Kab. Minahasa Tenggara yang
ada kaitannya dengan masalah yang penulis akan bahas.

3. Studi Pustaka yaitu penulis membaca buku yang ada kaitannya dengan masalah yang
penulis bahas.
Data yang sudah terkumpul dari berbagai sumber kemudian di gabungkan dan
dibandingkan dengan pembelajaran Praktek di SMK Negeri I Kotabunan dengan
kenyataan yang ada di lokasi Praktek Kerja Industri.Serelah itu, penulis
melukiskan/menggambarkan (Mendeskripsikan) uraian masalah secara kronologis
supaya mudah dipahami oleh pembaca.

2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

2.1 Sejarah Singkat Lokasi Prakerin


Pertambangan yaitu Sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolahan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan konstruksi, penambangan, pengelolahan
dan pemurnian, pengangkatan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang.

Amanat UUD 1945 merupakan landasan pembangunan pertambangan dan energi


yang dimiliki secara optimal dalam mendukung pembangunan nasional yang
berkelanjutan. Indonesia sangat kaya Akan sumber daya alamnya yang sangat melimpah
sehingga pertambngan merupakan salah satu usaha industri yang sangat diandalkan untuk
mendatangkan devisa negara bagi Indonesia. Selain itu, industry pertambangan juga
menciptakan lapangan kerja dikabupaten dan kota dimana merupakan sumber pendapatan
(PAD). Adanya lingkungan pertambangan ini masyarakat Indonesia selalu berlomba-
lomba untuk berada didalamnya. Karena pertambangan merupakan perindustrian yang
mendunia dan bagi masyarakat Indonesia ini adalah suatu keberuntungan tersendiri.

Sumber daya akan berupa bahan tambang yang ada diindonesia tersebar dari
sabang sampai Merauke, dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia tiap-tiap daerah
diindonesia memiliki potensi tambang. Indonesia merupakan sumber mineral dan tambang
yang berbeda-beda tetapi dalam 20 tahun hingga 30 tahun terakhir didominasi oleh batuan
beku luar (andesit, basalt), Batubara (coal), Tembaga (copper), Himas (Tin), Emas (gold)
dan nikel (nickel).

Diprovinsi Sulawesi Utara khususnya Kabupaten Minahasa Tenggara, daerah


Ratatotok merupakan salah satu daerah yang mempunyai sejarah panjang dari kegiatan
pertambangan dengan komoditas emas yang sudah mendunia hal ini dibuktikan dengan
tercatatnya daerah ini pada british dan Celebes (sekarang Sulawesi) sebagai tambang
emas, bahkan sebuah laporan awal pemerintah Hindia Belanda mencatat bahwa daerah
sekitar Ratatotok telah di tambang oleh masyarakat sekitar yang berasal dari suku

3
Minahasa dan suku Bolaang Mongondow dimana hasilnya digunakan sebagai hadiah
untuk para pimpinan di daerah masing-masing.

Di daerah Ratatotok ini juga pernah dilakukan kegiatan pertambangan oleh PT.
Newmont Minahasa Raya sebagai pemegang kontrak karya dengan komoditas emas DMP,
namun sejak tahun 2004 mereka telah mengkhiri kegiatan penambangan dan produksi dan
saat sedang dalam proses reklamasi dan pasca tambang.

Kegiatan pertambangan dari PT. Hakian Wellem Rumansi berlokasi disebelah


utara dari bekas tambang PT. Newmont Minahasa Jaya, di daerah nona hoa dan
pasolo/lobongan, dengan lokasi IUP yang tepatnya berada di kecamatan Ratatotok,
Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, dengan besar wilayah IUP
sebesar 100 Ha.

Lokasi IUP PT. Hakian Wellem Rumansi dapat ditempuh dari kota manado dengan
menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua dengan waktu tempuh sekitar 3 jam
menuju desa Ratatotok, Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara, kemudian
perjalanan dilanjutkan menuju IUP dengan menggunakan LV ataupun motor dengan
waktu tempuh sekitar 15-20 menit.

2.2 Kepemilikan Dan Peruntukan Lahan


Sumber daya tambang dikuasai negara di indonesia, negara memiliki kewenangan
untuk menguasai sumber daya alam mineral dan batubara, sesuai amanat dari pasal 33
ayat (3) Undang Undang dasar 1445, bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara yang dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
Hak menguasai dari negara tersebut memberi wewenang untuk :
a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunakan, persediaan, dan
pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut ;
b. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan
bumi air dan ruang angkasa ;
Pada dasarnya, mineral dan batubara sebagai sumber daya alam yang tak
terbarukan merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh negara untuk sebesar-

4
besarnya kesejahteraan rakyat. Penguasaan mineral dan batubara oleh pemerintah dan
atau/atau pemerintah daerah.
Wilayah pertambangan (WP) sebagai bagian dari tata ruang nasional merupakan
landasan bagi penetapan kegiatan pertambangan. WP ditetapkan oleh pemerintah setelah
ditentukan oleh pemerintah daerah dan konsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia Wilayah pertambangan terdiri atas :
a. Wilayah usaha pertambangan (“WUP”), adalah bagian dari WP yang telah memiliki
ketersediaan data, potensi, dan informasi geologi ;
b. Wilayah pertambangan rakyat (“WPR”), adalah bagian dari WP tempat dilakukan
kegiatan usaha pertambangan rakyat ; dan
c. Wilayah pencadangan negara (“WPN”) adalah bagian dari WP yang dicandangkan
untuk kepentingan strategis nasional.
Menurut penjelasan umum UU 4/2009 menyatakan salah satu pokok pikiran dalam
undang-undang tersebut adalah pemerintah selanjutnya memberikan kesempatan
kesempatan kepada badan usaha yang berbadan hukum Indonesia, koprasi, perseorangan,
maupun masyarakat setempat untuk melakukan pengusahaan mineral dan batubara
berdasarkan izin, yang sejalan dengan etonomi daerah, diberikan oleh pemerintah atau
pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Usaha pertambangan
dilaksanakan dalam bentuk.
a. Izin usaha pertambangan (“IUP”), adalah izin untuk melaksanakan usaha
pertambangan ;
b. Izin pertambangan rakyat (“IPR”), adalah izin untuk melaksanakan usaha
pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi
terbatas ; dan
c. Izin usaha pertambangan khusus (“IUPK”), adalah izin untuk melaksanakan usaha
pertambangan diwilayah izin usaha pertambangan khusus.
d. Dalam pasal 135 UU 4/2009 mengenai penggunaan tanah untuk usaha pertambangan
yaitu “pemegang IUP eksplorasi atau IUPK eksplorasi hanya dapat melaksanakan
kegiatannya setelah mendapat persetujuan dari pemegang ha katas tanah. Persetujuan
dari pemegang hak atas tanah dimaksudkan untuk menyelesaikan lahan-lahan yang
terganggu oleh kegiatan eksplorasi seperti pengeboran, parit uji, dan pengambilan
contoh.

5
2.3 Waktu Pelaksanaan Prakerin
Adapun waktu pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Industri SMK Negeri I
Kotabunan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan, mulai tanggal 26 september 2022 – 18
april 2023 dan bertempat di PT. HWR( Hakian Wellem Rumansi). Praktek Kerja industri
di PT. HWR (Hakian Wellem Rumansi) mulai dari pukul 07.00 Wita – 16.00 Wita, yang
diselingi jam istirahat pukul 12.00 Wita – 13.00 Wita serta dilaksanakan pada hari Senin
– Jumat.

2.4 Tempat Pelaksanaan Prakerin


Tempat yang dipergunakan untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri adalah
PT HWR (Hakian Wellem Rumansi). Lokasi tepatnya berada di Jl. Pasolo Site Kec.
Ratatotok Kab. Minahasa Tenggara.

2.5 Pembahasan Tentang Kompetensi Yang Diajarkan


1. Siswa disuruh melakukan pengambilan sample (Treanching) dengan kedalaman 1
meter, menggunakan alat berat Excavator, Lalu sample di bawah ke Laboratorium
untuk diuji. Selanjutnya, jika sudah diuji dan langsung di proses sampai mendapatkan
emas tersebut.

Gambar 2.1 Trenching atau Pengambilan Sample

6
2. Membandingkan batu yang mengandung Emas dan tidak mengandung Emas. Batuan
yang mengandung emas adalah batuan silicified dan batuan yang tdiak mengandung
emas adalah batuan limestone atau batu kapur.

Gambar 2.2 Melihat Perbandingan ORE dan WASTE

7
3. Topografi adalah pengambilan titik koordinat dengan menggunakan alat theodolite
untuk menentukan nilai pada peta. Selanjutnya, ada pemasangan polygon untuk
mengetahui posisi adanya ore. Dan biasanya polygon tersebut ditandai dengan patok di
setiap titik, lalu dibentuk menggunakan kapur ataupun tali.

Gambar 2.3 Melakukan Topografi

8
4. Siswa disuruh melakukan pemantauan diarea WASTE DUMP (Pembuangan Limbah) dan area
lokasi OPEN PIT (Tambang Terbuka).

Gambar 2.4 Lokasi waste dump

9
Gambar 2.5 Lokasi Open Pit

5. Siswa mendapat teori tentang Kompas suunto. Kompas suunto adalah alat untuk melihat
kemiringan lereng dan arah mata angin.

Gambar 2.6. Mempelajari Kompas Suunto

10
6. Siswa disuruh mengentry data dikomputer yang telah diambil oleh team survey dilapangan
(Topografi) data tersebut untuk dibuat peta denah perusahaan dan rencana pembuatan tempat
salah satu contohnya LEACH PAD.

Gambar 2.7. Entry data

11
7. Siswa diminta untuk membantu membersihkan Gudang B3 (Bahan Beracun Berbahaya) seperti
mengumpulkan sisa-sisa oli bekas yang akan dibawah oleh pihak ke-3 untuk diolah lanjutan.
Lalu mengatur kembali kaleng sianida yang sudah kosong agar tidak berhamburan.

Gambar 2.8. Pembersihan Gudang B3

12
8. Siswa diminta untuk membantu mangambil sample air harian pada drainase untuk pengecekan
pH (pH adalah parameter kimia untuk pengecekan asam atau basah) pada air sebagai
pencegahan timbulnya air asam tambang. Air asam tambang yang diambil dari selokan/got air
hujan yang mengalir ataupun air yang mengandung zat-zat lain.

Gambar 2.9. Pengambilan Sample Air Harian

13
9. Siswa diminta untuk melakukan pembibitan pohon untuk di reklamasi kembali lokasi tambang
yang sudah selesai diproduksi, Lalu membersihkan nursery dengan mengeluarkan rumput-
rumput liar dan menyiramkan pupuk pada tanaman agar tanaman tetap subur.

Gambar 2.10. Pembibitan Pohon di Nursery

14
10. Siswa diajarkan cara memakai alat APAR. adalah salah satu alat pemadam darurat, cara
menggunakannya:
• Tarik kunci atau pengaman
• Arahkan dan tekan pegangannya, Lalu sapukan

Gambar 2.11. Pemasangan APAR


11. Siswa diminta untuk membantu memasangkan jalur evakuasi, Tujuan pemasangan jalur
evakuasi tersebut agar mengetahui jalur yang telah ditentukan.

Gambar 2.12 Pemasangan Jalur Evakuasi

15
12. Siswa diajarkan cara menguji sample air ( air bersih, air minum, air waste dump, rinsing pond)
di lab metallurgy agar mengetahui apakah dalam air tersebut mengandung zat-zat berbahaya
contohnya seperti sianida (CN).

Gambar 2.13. Menguji Sample Air Harian

13. Siswa mengikuti Team Enviro untuk inspeksi sampah dapur agar tidak membuang sampah sisa-
sisa makanan sembarangan dan meminta untuk memisahkan sampah Organik dan Non Organik.

16
Gambar 2.14. Inspeksi sampah dapur

14. Crusher adalah alat penghancur material/batu, Adapun bagian-bagiannya yaitu:


• Crusher : untuk penggilingan batu
• Huper (tretek) : untuk tempat giling
• Jow : untuk Penghancur 1
• Kounveyer : karet untuk memutar
• Kun : untuk menghaluskan
• Skrin : untuk memisahkan batu

17
Gambar 2.15. Menerima teori crusher

15. Material sample yang masih basah dimasukkan kedalam pengering atau Oven dalam suhu
115o dengan jangka waktu 3-4 jam.

Gambar 2.16 Alat Untuk Mengeringkan Material (Oven)

18
Setelah material sample yang sudah dikeringkan dalam oven langsung digiling atau
dihancurkan menggunakan alat penghancur atau Jow Cruhser.

Gambar 2.17 Alat Penghancur Material (Jow Cruhser)

Material sample yang sudah hancur dimasukkan kedalam alat penghalus (Pulverizer). Dalam
jangka waktu 3-5 menit sehingga tersebut menjadi halus

Gambar 2.18 Alat Penghalus Sample (Pulverizer)

19
Boulmil atau tempat untuk menaruh sample yang sudah hancur lalu ditempatkan didalam
Boulmil lalu dimasukkan kedalam alat penghancur (Pulverizer).

Gambar 2.19 BOULMIL

Alat penghisap debu digunakan untuk menghisap debu-debu sisa matrial yang telah diolah agar
debu tersebut tidak menyebar ke area-area lain.

Gambar 2.20 Penghisap debu (Dust Collector)

20
Kertas sample tersebut berfungsi untuk mengisi sample yang sudah dihaluskan, Sebelum
dimasukkan kedalam kertas tersebut. Sample ditimbang terlebih dahulu lalu dimasukkan
kedalam kertas sample.

Gambar 2.21 Kertas Sample

Gelas beaker digunakan untuk tempat sample yang sudah halus, lalu sample ditimbang terlebih
dahulu sebanyak 100g

Gambar 2.22 Gelas Beaker

21
Siswa diajarkan cara menimbang sample dengan menggunakan alat timbang digital

Gambar 2.23 Menimbang sample menggunakkan Timbangan Digital

Orbital shaker adalah alat untuk mencampur sample yang sudah ditimbang dan dicampur
dengan bahan kimia. Bahan kimia yang dicampur kedalam sample tersebut:
• Blank
• Kapur
• NaCi

22
Gambar 2.24 Pengaduk otomatis atau Orbital Shaker

2.6 Masalah Yang Dihadapi dan Penanganan Masalah


Selama melaksanakan Praktek Kerja Industri Pada PT. HWR (Hakian Wellem
Rumansi) siswa tidak menemui kendala yang dalam melaksanakan tugas dan teori yang
didapatkan di sekolah sesuai dengan praktek di tempat magang.

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya siswa-siswi
SMK Negeri 1 Kotabunan. Dengan adanya kegiatan prakerin siswa di tuntut mempunyai
sikap mandiri , disiplin, bertanggung jawab, mampu berinteraksi dengan orang
lainsehingga siswa diharapkan dapat memiliki keterampilan serta wawasan yangtinggi.
Selain itu prakerin merupakan kegiatan praktek di luar jam sekolah yangbekerja
sama dengan masyarakat atau instansi, sehingga siswa-siswi mampubergaul,
berkomunikasi dengan baik, dan bekerja sama dengan masyarakat luar/ pegawai dalam
instansi tersebut.
Prakerin dapat menunjangsiswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli
dan professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau bahkan
internasional.
Dengan begitu siswa- siswi akan mempunyai sikap yang akan menjadi bekal
dasarpengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan apa yang telah
diperolehnya, dalam kehidupan sehari-hari.

3.2 Saran
Ada beberapa hal yang kami dapatkan dilokasi praktek sebagian kecil justru tidak
kami temukan saat mengikuti proses belajar mengajar disekolah. Untuk itu, maka penulis
mencoba memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut :
− Perlunya pemberian pemahaman kepada siswa tentang budaya kerja yang ada di
instansi pemerintah dan instansi swasta, agar siswa dengan mudah melakukan adaptasi
di lokasi praktek.
− Mengasah kembali penguasaan keterampilan siswa prakerin dengan pengujian agar di
lokasi praktek siswa dapat bekerja dengan mudah dengan tugas yang diberi
− Menekankan disiplin dan sikap bertanggung jawab selama prakerin berlangsung
− Menumbuhkan kepercayaan diri yang cukup agar tidak merasa minder selama
menjalani kegiatan prakerin.

24

Anda mungkin juga menyukai