Anda di halaman 1dari 3

TOKOH PENYEBAR ISLAM DI CINA BESERTA WARISANNYA

A. Zheng He

Zheng He dilahirkan pada tahun 1371 di Cina bagian Selatan, di kawasan Yunnan,
nama aslinya adalah Ma He. Di Cina, nama marga dijadikan nama depan bukan nama
belakang seperti yang kita kenal pada umumnya. Orang Cina mengenal nama “Ma” sebagai
kependekan dari nama Muhammad (dalam bahasa Indonesia “M”). Ayah dan kakeknya
pernah bersafar ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Jadi Zheng memang terlahir
seabgai seorang muslim dan keluarganya sejak lama telah menganut agama Islam.

Saat Zheng He remaja, tentara Dinasti Ming menyerang kampung halamannya. Ia pun
mejadi tawanan lalu dibawa ke ibukota, Nanjing. Di sana ia dipekerjakan sebagai pelayan
istana, dipaksa hidup dalam tekanan dan penindasan. Namun Zheng tetap bertahan dengan
keadaan sulit tersebut. Dibalik kesulitan tersebut ada secercah harapan bagi Zheng, ia
beruntung memiliki akses ke keluarga kerajaan. Dengan sebab itu ia berhasil menjalin
hubungan yang akrab dengan salah seorang pangeran di Dinasti Ming yang bernama Zhu Di.
Benar saja, saat Zhu Di naik tahta menjadi kaisar, Zheng He pun merasakan buah manis
persahabatan mereka. Status sosialnya melonjak drastis, dari pelayanan rendahan ia dipercaya
menjadi pejabat tinggi pemerintah. Saat itulah ia diberi gelar kehormatan “Zheng”, semenjak
itu ia dikenal dengan sebutan Zheng He.

B. Ekspedisi

Pada tahun 1405, Kaisar Zhu Di memutuskan untuk mengirim sebuah tim ekspedisi
untuk menjelajahi dunia. Ia berencana mengirim sebuah kapal laut raksasa untuk mengangkut
tim tersebut, dan Zheng ia angkat sebagai ketua tim ekspedisi. Dalam ekspedisi ini kurang
lebih 30.000 pelaut turut serta dibawah komando Zheng He. Antara tahun 1405 dan 1433,
Zheng He memimpin 7 ekspedisi menuju Malaysia, Indonesia, Thailand, India, Sri Lanka,
Iran, Oman, Yeman, Saudi Arabia, Somalia, Kenya, dan wilayah-wilayah lainnya. Dalam
satu perjalanan ekspedisinya menuju Mekah, Zheng menyempatkan diri untuk berhaji ke
Baitullah.

Dalam ekspedisi ini, Zheng He bukanlah satu-satunya orang Islam yang turut serta. Ia
juga turut menyertakan para penasihat-penasihatnya dari kalangan kaum muslimin, seperti
Ma Huan. Ma Huan adalah penasihat Zheng He yang memiliki kemampuan bahasa Arab
yang baik dan mampu berkomunikasi dengan masyarakat Arab yang mereka temui di
sepanjang ekspedisi. Ma Huan menuliskan pengalamannya dalam perjalalan, ia beri judul
tulisannya tersebut dengan The Ying-yai Sheng-lan. Karnyanya merupakan sumber yang
sangat penting untuk mengetahui kebudayaan manusia di sepanjang Samudera India di saat
itu.

Panjang kapal yang digunakan Zheng He lebih dari 400 kaki, berkali-kali lipat lebih besar
dibanding kapal yang digunakan Columbus untuk mengarungi Samudra Atlantik. Dengan
kapal yang sebesar itu, ratusan tahun orang-orang berpikir bahwa ukuran kapal tersebut
hanya dibesar-besarkan. Namun bukti arkeologi dari galangan kapal di Sungai Yangtze
tempat kapal tersebut dibuat membuktikan bahwa kapal-kapal itu sebenarnya lebih besar dari
lapangan sepak bola modern.

C. Menyebarkan Islam

Kepentingan ekonomi dan politik bukanlah semata-mata menjadi tujuan dari


ekspedisi yang dipmpin oleh Zheng He ini. Ia da para penasihatnya senantiasa menyebarkan
agama Islam dimanapun mereka berlabuh, di Indonesia; di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan
dan lainnya. Pada waktu itu, ia juga telah menemukan komunitas muslim di Indonesia. Islam
telah tersebar di Asia Tenggara jauh sebelum pedagang-pedagang Arab dan India datang ke
daerah tersebut. Zheng He secara aktif turut serta berdakwah dan terus mendukung
perkembangan Islam di wilayah ini.

Zheng He membangun komunitas Cina muslim di Palembang, sepanjang pulau Jawa


kemudian Malaysia, dan Filipina. Komunitas-komunitas ini sengaja dibuat untuk
memudahkan organisasi dakwah dalam menyebarkan Islam kepada masyarakat setempat.
Mereka juga melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya persuasif dengan membangun
masjid-masjid dan menggalang kegiatan sosial untuk melayani kebutuhan masyarakat
setempat.

Setelah wafatnya Zheng He di tahun 1433, orang-orang Cina muslim setelahnya tetap
giat menyebarkan dakwah Islam di Asia Tenggara. Bahkan pedagang Cina muslim di Asia
Tenggara didorong untuk menikahi dan berasimilasi dengan penduduk di pulau-pulau dan
semenanjung Malaysia. Pendekatan ini sangat efektif untuk mengajak penduduk pribumi
memeluk Islam.

D. Warisan
Sebagai seorang laksamana, diplomat, prajurit, dan pedagang, Zheng He adalah
seorang pelaku sejarah yang fenomenal di sepanjang periodesasi sejarah Islam. Ia merupakan
salah seorang figur besar yang membantu penyebaran Islam di Asia Tenggara. Namun
sayang, setelah wafatnya pemerintah Cina yang berideologi Konghucu menyembunyikan
peran penting ekspedisi yang dilakukan Zheng He. Selama berats-ratus tahun prestasi dan
kontribusinya banyak dilupakan atau diabaikan di negaranya sendiri.

Berbeda dengan di kawasan Asia Tenggara, jasanya terus dikenang. Sejumlah masjid diberi
nama dengan namanya untuk mengenang jasa dan kontribusinya. Sebagaimana diketahui
Islam tersebar di Asia Tenggara melalui banyak cara, perdagangan, perjalanan para
pendakwah, dan migrasi, dan Zheng He adalah seorang pedagang sekaligus pendakwah yang
berpengaruh kala itu. Sedikit banyak dari buah usahanya, saat ini Indonesia menjadi negara
dengan penganut Islam terbesar di dunia.

https://kisahmuslim.com/3101-penyebar-islam-dari-cina.html

Anda mungkin juga menyukai