Anda di halaman 1dari 31

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
No. 729 K/Pdt.Sus/2010

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG

do
memeriksa perkara perdata khusus (kepailitan) pada tingkat kasasi telah
gu memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara :

In
PT. CITOPUTRA INDOPRIMA, diwakili oleh LUGITO EMT,
A
Direktur, berkedudukan di Jalan Diponegoro No. 25 Desa
Nganguk, Kecamatan Kota, Kudus yang dalam hal ini
ah

lik
memberikan kuasa kepada : ARIANO SITORUS,BAc.,SH.,MM.,
dan kawan-kawan, para Advokat, berkantor di Perkantoran ITC-
am

ub
Cempaka Mas Lt. 9 No. 16 A, Jalan Letjen Soeprapto, Sumur
Batu, Jakarta Pusat, berdasarkan surat kuasa tertanggal 13 juli
2010,
ep
k

Pemohon Kasasi dahulu Termohon ;


ah

R
terhadap:

si
PT. BANK CIMB NIAGA Tbk. (penerima penggabungan PT.

ne
ng

Bank Lippo Tbk.), diwakili oleh DANIEL JAMES ROMPAS, Wakil


Presiden Direktur, berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman

do
gu

Kav. 58 Jakarta Selatan, dalam hal ini memberi kuasa kepada :


D. DJUNAEDI,SH.,Sp.N, dan kawan-kawan, para Advokat,
berkantor di Jalan Pattimura No. 6A Semarang, berdasarkan
In
A

surat kuasa tertanggal 18 Januari 2010,


Termohon Kasasi dahulu para Pemohon ;
ah

lik

Mahkamah Agung tersebut ;


Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
m

ub

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang


ka

Termohon Kasasi dahulu sebagai Pemohon telah mengajukan permohonan


ep

pernyataan pailit di muka persidangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan


Negeri Semarang pada pokoknya atas dalil-dalil :
ah

A. TENTANG ADANYA UTANG TERMOHON KEPADA PEMOHON YANG


R

es

TELAH JATUH WAKTU DAN DAPAT DITAGIH.


M

ng

on
gu

Hal. 1 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Termohon (PT. CITOPUTRA INDOPRIMA) adalah suatu

si
perseroan terbatas berkedudukan di Kudus yang Anggaran Dasarnya
berikut perubahan-perubahannya telah mendapatkan pengesahan dari

ne
ng
pihak yang berwajib, dan terakhir diubah dengan Akta Berita Acara No. 6
tanggal 28 Maret 2008 yang dibuat oleh Lilis Gunawan, SH. Notaris di
Kudus, yang bergerak dalam bidang usaha perdagangan kertas dan/

do
gu atau penyediaan bahan baku kertas ( Bukti P.1).
2. Bahwa guna mendukung dan mengembangkan usaha perdagangannya

In
A
tersebut baik untuk kegiatan ekspor maupun import bahan baku,
perusahaan Termohon perlu mendapatkan perlindungan nilai (hedging)
ah

lik
resiko mata uang.
3. Bahwa pada tanggal 11 Agustus 2008, Termohon berdasarkan Formulir
Permohonan Kredit No. 129 /FKP/KDS/VIII/ 08 tertanggal 11 Agustus
am

ub
2008 telah mengajukan Permohonan Kredit dengan tujuan untuk
perlindungan resiko nilai mata uang (hedging) dalam pembayaran bahan
ep
baku dan hasil penjualan (trading kertas). (Bukti P.2).
k

4. Bahwa berdasarkan Surat Persetujuan tanggal 28 Agustus 2008, No.


ah

090/OL/KRD/KDS/VIII/2008, Pemohon telah menyetujui Pengajuan


R

si
Fasilitas Kredit yang diajukan oleh Termohon, dengan syarat dan
ketentuan sbb :

ne
ng

- Jenis Fasilitas : PS-Forward/Swap/Option.


- Jangka Waktu : 12 bulan.

do
gu

- Tujuan Penggunaan : Untuk Lindung Nilai (hedging) resiko mata


uang.
- Pengikatan Kredit : Bawah Tangan Perjanjian Jual-Beli Valas.
In
A

(Bukti P.3)
5. Bahwa sebagai tindak lanjut atas disetujuinya pengajuan Kredit
ah

lik

Termohon sesuai Surat Persetujuan No. 090/OL/KRD/KDS/VIII/2008


tanggal 28 Agustus 2008, kemudian antara Pemohon dalam hal ini
m

ub

diwakili oleh Tuan Rachmad Basuki Dwiyanto dan Tuan Bambang


Sunariyo selaku Kuasa Direksi dari dan oleh karenanya bertindak untuk
ka

dan atas nama PT. Bank Lippo Tbk. ( Sekarang PT. Bank CIMB Niaga
ep

Tbk ), dan Termohon yang diwakili oleh Tuan Lugito selaku Direktur PT.
ah

CITOPUTRA INDOPRIMA yang telah mendapatkan persetujuan dari


R

Tuan Herryanto Rahardjo selaku Komisaris PT. CITOPUTRA


es

INDOPRIMA pada tanggal 29 Agustus 2008 telah menandatangani


M

ng

Perjanjian Jual Beli Valuta Asing, Nomor : 003/FX/RO.JTG-KDS/VIII/


on
gu

Hal. 2 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2008, dengan Jenis dan Jumlah Fasilitas Transaksi Valuta Asing berjenis

si
Forward/Swap/Option yang lamanya 12 (dua belas) bulan dengan jumlah
maksimal USD 2.000.000 ( dua juta Dollar Amerika) dengan Pre

ne
ng
Settlement Limit Rp. 2.480.000.000,- (dua milyar empat ratus delapan
puluh juta Rupiah ) atau ekuivalennya dalam valuta-valuta yang tersedia
di Bank ( Bukti P.4).

do
gu 6. Bahwa selanjutnya untuk melaksanakan Perjanjian Jual Beli Valuta Asing
Nomor : 003/FX/RO.JTG-KDS/VIII/2008 tanggal 29 Agustus 2008 antara

In
A
Pemohon dan Termohon telah menandatangani transaksi jual-beli valuta
asing yaitu ”Confirmation for Callable Forward Transaction”, No.
ah

lik
CFWD/009A/290808 tertanggal 29 Agustus 2008, dengan syarat dan
ketentuan :
a. Apabila pada saat tanggal penyelesaian/pencairan USD ke Rupiah
am

ub
terjadi pada atau dibawah patokan harga yang telah disepakati yakni
1 USD = Rp. 9.600,-
ep
b. Apabila pada saat penyelesaian/pencairan USD ke Rupiah harga saat
k

itu diatas patokan harga yang telah disepakati, maka Termohon akan
ah

menjual USD 600.000 ( National Amount 2) kepada Pemohon dengan


R

si
patokan harga yang telah disepakati, yaitu : 1 USD = Rp. 9.600,-
Jatuh tempo penyelesaian transaksi tersebut di mulai dari tanggal 29

ne
ng

Agustus 2008 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2009 dengan basis


transaksi mingguan, dan jatuh tempo tersebut dapat dipercepat bilamana

do
gu

Termohon tidak memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi yang telah


jatuh tempo (settlement dates) ( Bukti P.5).
7. Bahwa selanjutnya pada tanggal 8 September 2008 antara Pemohon dan
In
A

Termohon kembali menandatangani transaksi jual-beli valuta asing


”Confirmation For Callable Forward Transaction” No. CFWD/012A/
ah

lik

080908 tertanggal 8 September 2008 dengan ketentuan :


a. Apabila pada saat tanggal penyelesaian/pencarian USD ke Rupiah
m

ub

terjadi pada atau dibawah patokan harga yang telah disepakati, maka
Termohon akan menjual USD 200.000 ( National Amount 1) kepada
ka

Pemohon dengan patokan harga yang telah disepakati yaitu 1 USD =


ep

Rp. 9.700,-
ah

b. Apabila pada saat penyelesaian/pencairan USD ke Rupiah harga saat


R

itu diatas patokan harga yang telah disepakati, maka Termohon akan
es

menjual USD 400.000 (National Amount 2) kepada Pemohon dengan


M

ng

patokan harga yang telah disepakati, yaitu 1 USD = Rp. 9.700,-


on
gu

Hal. 3 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jatuh tempo penyelesaian transaksi tersebut dimulai dari tanggal 8

si
September 2008 sampai dengan tanggal 7 September 2009 dengan
basis transaksi mingguan dan jatuh tempo tersebut dapat dipercepat

ne
ng
bilamana Termohon tidak memenuhi kewajiban penyelesaian transaksi
yang telah jatuh tempo (settlement dates) ( Bukti P.6).
8. Bahwa guna menjamin penyelesaian Jumlah Utang Termohon kepada

do
gu Pemohon berdasarkan Perjanjian Jual-Beli Valuta Asing Nomor
003/FX/RO.JTG-KDS/VIII/2008 tanggal 29 Agustus 2008, jo.

In
A
”Confirmation for Callable Forward Transaction” No. CFWD/009A/290808
tertanggal 29 Agustus 2008 jo. ”Confirmation for Callable Forward
ah

Transaction” No. CFWD/012A/080908 tertanggal 8 September 2008,

lik
Termohon telah memberikan Jaminan Deposito Berjangka berupa : 1
(satu) lembar Asli Bilyet Deposito No. BD 1175322(546-20-58176-9),
am

ub
Nominal Rp. 730.000.000,- : bunga 08,75 % jatuh tempo 01/12/2008 atas
nama PT. CITOPUTRA INDOPRIMA dan selanjutnya Objek Jaminan
ep
berupa Deposito Berjangka tersebut telah diikat dengan Perjanjian Gadai
k

No. 001/gadai Tunai/RO.JTG-KDS/VIII/2008 tanggal 29 Agustus 2008


ah

(Bukti P.7).
R

si
9. Bahwa selanjutnya dengan Surat Kuasa tertanggal 29 Agustus 2008,
Termohon telah memberikan Kuasa kepada Pemohon Khusus untuk :

ne
ng

- Memblokir, memperpanjang dan/atau memperbaharui serta jika


dianggap perlu bank (Pemohon) mencairkan deposito berjangka

do
gu

beserta bunganya pada Bank Lippo (sekarang Bank CIMB NIAGA)


BD 117 5322 (546-20-58176-9) sejumlah Rp.730.000.000,- Jatuh
tempo 01/12/2008 ;
In
A

- Memindahbukukan uang hasil dari pencarian deposito itu atau


deposito-deposito berjangka di atas berikut bunganya ke dalam
ah

lik

rekening No. 546-30-00889-1 a/n PT. CITOPUTRA INDOPRIMA di


Kudus ;
m

ub

- Memperhitungkannya, dengan seluruh jumlah hutang PT.


CITOPUTRA INDOPRIMA kepada BANK yang timbul berdasarkan :
ka

Perjanjian Jual-Beli valuta Asing Nomor 003/FX/RO.JTG-


ep

KDS/VIII/2008 tanggal 29 Agustus 2008 berikut dengan


ah

penambahannya dan perubahan lainnya dan/atau hutang lain yang


R

sekarang ada dan/atau yang akan ada dikemudian hari yang timbul
es

karena sebab lain ( Periksa foto copy Bukti P. 8).


M

ng

on
gu

Hal. 4 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bahwa pada saat tanggal penyelesaian (Settlement dates) yang berbasis

si
mingguan telah jatuh waktu, ternyata Termohon tidak mau menjual USD
Dollar pada patokan harga yang telah ditentukan dan disepakati dalam

ne
ng
”Confirmation For Callable Forward Transaction”, No. CFWD/ 009A/
290808 tanggal 29 Agustus 2008, dan Confirmation for Callable Forward
Transaction” No. CFWD/012A/080908 tertanggal 8 September 2008.

do
gu 11. Bahwa oleh karena Termohon tidak dapat menyelesaikan kewajibannya
sebagaimana tersebut dalam posita 10 di atas, maka telah berkali-kali.

In
A
Pemohon memberikan peringatan kepada Termohon baik secara lisan
maupun tertulis, yaitu dengan Surat Peringatan I tanggal 30 Oktober
ah

lik
2008 No. 594/krd/kds/X/2008, Surat Peringatan II tanggal 5 Nopember
2008 No. 605/ KRD/KDS/XI/2008, dan terakhir dengan Surat Peringatan
III Nomor : 622/KRD/KSD/XI/2008 tertanggal 13 Nopember 2008 ( bukti
am

ub
P.9, P.10, dan P.11) .
12. Bahwa terhadap peringatan-peringatan yang telah dilakukan oleh
ep
Pemohon terhadap Termohon tersebut, ternyata Termohon keberatan
k

untuk membayar utangnya dan selanjutnya Termohon dalam


ah

pertemuannya dengan Pemohon pada tanggal 20 Nopember 2008,


R

si
ternyata Termohon hanya sanggup untuk membayar utangnya sebesar
Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar Rupiah) yang tentu saja kesanggupan

ne
ng

Termohon tersebut ditolak oleh Pemohon (periksa bukti Berita Acara


Pertemuan dengan kode P.12) .

do
gu

13. Bahwa berhubung Termohon pada saat tanggal penyelesaian yang telah
ditentukan (settlement dates) tidak mau menyelesaikan transaksi
penjualan USD Dollar kepada Pemohon sebagaimana yang telah
In
A

disepakati bersama, maka Pemohon dengan suratnya No.


042/SURAT/TRS/XI/08 telah memberitahukan kepada Termohon bahwa
ah

lik

”Confirmation for Callable Forward Transaction” No. CFWD/009A/290808


tertanggal 29 Agustus 2008 telah berakhir pada tanggal 21 Nopember
m

ub

2008, sedangkan ”Confirmation for Callable Forward Transaction” No.


CFWD/012A/080908 tertanggal 08 September 2008 telah berakhir pada
ka

tanggal 24 Nopember 2008 dan jumlah keseluruhan utang yang harus


ep

dibayar oleh Termohon kepada Pemohon adalah sebesar


ah

Rp.182.224.100.000,- ( seratus delapan puluh dua milyar dua ratus dua


R

puluh empat juta seratus ribu Rupiah ) ( Periksa foto copy bukti P.13)
es

B. TENTANG TERMOHON YANG MEMILIKI 2 (DUA) ATAU LEBIH


M

ng

KREDITUR.
on
gu

Hal. 5 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14. Bahwa berdasarkan bukti-bukti dan informasi yang diperoleh Pemohon

si
yang pada saatnya nanti akan Pemohon ajukan sebagai alat bukti,
ternyata disamping mempunyai utang kepada Pemohon, Termohon juga

ne
ng
memiliki utang kepada kreditur lainnya, yaitu kepada PT. Bank Danamon
Tbk. berkantor pusat di Jakarta dan PT. Bank BCA berkantor Pusat di
Jakarta.

do
gu 15. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat dibuktikan secara
sederhana bahwa pada saat permohonan ini diajukan Termohon telah

In
A
mempunyai 2(dua) atau lebih kreditur dan tidak membayar lunas
sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih sehingga
ah

lik
berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang RI No. 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang cukup
beralasan apabila Termohon dinyatakan pailit dengan segala akibat
am

ub
hukumnya .
C. PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN HAKIM PENGAWAS DAN
ep
KURATOR.
k

16. Bahwa guna kepentingan pemberesan harta pailit diperlukan Hakim


ah

Pengawas Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Semarang,


R

si
sehingga dalam permohonan ini Pemohon mohon kepada Ketua
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang cq. Majelis Hakim

ne
ng

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang yang memeriksa


dan mengadili perkara a quo untuk berkenan mengangkat Hakim

do
gu

Pengawas dari Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang.


17. Bahwa disamping itu, guna kepentingan pengurusan dan pemberesan
harta pailit diperlukan pengangkatan Kurator, sehingga dalam
In
A

permohonan ini Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Niaga pada


Pengadilan Negeri Semarang untuk berkenan mengangkat Balai Harta
ah

lik

Peninggalan (BHP) Semarang yang beralamat di Jl. Hanoman Raya


Semarang selaku kurator.
m

ub

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas para Penggugat mohon


kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang agar memberikan
ka

putusan sebagai berikut :


ep

1. Menerima dan mengabulkan permohonan pernyataan pailit dari Pemohon ;


ah

2. Menyatakan bahwa Termohon (PT. CITOPUTRA INDOPRIMA) bekeduduk-


R

an di Kudus Jl. Diponegoro No. 25 Kudus dalam keadaan pailit dengan


es

segala akibat hukumnya ;


M

ng

on
gu

Hal. 6 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Mengangkat Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang

si
sebagai Hakim Pengawas ;
4. Mengangkat Balai Harta Peninggalan Semarang beralamat di Jl. Hanoman

ne
ng
Raya Semarang sebagai Kurator ;
5. Menghukum kepada Termohon untuk membayar seluruh biaya perkara yang
timbul dalam perkara ini .

do
gu bahwa terhadap permohonan pernyataan pailit tersebut Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Semarang telah mengambil putusan, yaitu putusan No.

In
A
08/Pailit/2010/PN.Niaga.Smg. tanggal 12 Juli 2010 yang amarnya sebagai
berikut :
ah

lik
1. Mengabulkan Permohonan Pemohon untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Termohon PT. CITOPUTRA INDOPRIMA yang berkedudukan
di Kudus Jalan Diponegoro No. 25 Kudus dalam keadaan pailit dengan
am

ub
segala akibat hukumnya ;
3. Mengangkat Balai Harta Peninggalan Semarang yang berkantor di Jalan
ep
Hanoman Raya Semarang sebagai kurator ;
k

4. Mengangkat EDY TJAHYONO,SH.,MH., sebagai Hakim Pengawas dalam


ah

kepailitan ini ;
R

si
5. Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara yang timbul yang
ditaksir sebesar Rp. 861. 000,- (delapan ratus enam puluh satu ribu Rupiah);

ne
ng

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri


Semarang tersebut diucapkan dengan hadirnya Termohon pada tanggal 12 Juli

do
gu

2010, kemudian terhadapnya oleh Termohon dengan perantaraan kuasanya,


berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 13 Juli 2010, diajukan permohonan
kasasi secara lisan pada tanggal 19 Juli 2010 sebagaimana ternyata dari akte
In
A

permohonan kasasi No. 08/Pailit/2010/PN.Niaga.Smg. jo. No. 03/Pailit/K/2010/


PN.Niaga.Smg. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri/Niaga Semarang,
ah

lik

permohonan mana disertai memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang


diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada hari itu juga ;
m

ub

bahwa setelah itu oleh Termohon Kasasi/Pemohon yang pada tanggal


20 Juli 2010 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Pemohon
ka

Kasasi/Termohon diajukan jawaban memori kasasi yang diterima di


ep

Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga pada tanggal 26 Juli 2010 ;


ah

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya


R

telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam


es

tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang,


M

ng

maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;
on
gu

Hal. 7 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/

si
Termohon dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
I. Bahwa yang menjadi dasar Termohon Kasasi/Pemohon Pailit mengajukan

ne
ng
Permohonan Pailit adalah didasarkan pada fasilitas transaksi valuta asing,
yang mana Majelis Hakim Pengadilan Niaga Semarang dalam Putusan No.
08/Pailit/2010/PN.NIAGA.SMG telah sewenang-wenang dan salah

do
gu memahami permasalahan yang sebenarnya karena dalam pertimbangannya
Majelis Hakim menyatakan bahwa Pemohon Kasasi/Termohon Pailit telah

In
A
menerima kredit dari Termohon Kasasi/Pemohon Pailit.
1. Bahwa Majelis Hakim Judex Factie telah sewenang-wenang, sangat
ah

lik
keliru dan tidak paham sama sekali mengenai permasalahan yang
sebenarnya, Majelis Hakim Judex Factie tidak mengerti dan tidak
memahami hubungan hukum antara Pemohon Kasasi/Termohon Pailit
am

ub
dengan Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit serta tidak mengerti dan
memahami pengertian dan perbedaan antara Fasilitas Kredit dengan
ep
Fasilitas Transaksi Valuta Asing. Majelis Hakim dalam pertimbangannya
k

secara berulang-ulang menyatakan bahwa Pemohon Kasasi/ Termohon


ah

Pailit telah menggunakan fasilitas kredit untuk transaksi valuta asing.


R

si
Berikut dikutip beberapa pertimbangan Majelis Hakim Judex Factie dalam
putusannya :

ne
ng

Dalam halaman 37 putusannya, menyebutkan :


”... Termohon telah menggunakan fasilitas kredit tersebut guna transaksi

do
gu

valuta asing (bukti P-5/T-1a, P-6/T-2a dan P-16, P-17), sehingga dalam
hal ini pihak Pemohon sebagai pemberi fasilitas kredit disebut sebagai
kreditur yang memiliki piutang kepada Termohon yang dalam hal ini
In
A

disebut sebagai debitor yang memiliki hutang”


Dalam halaman 38 putusannya, menyebutkan :
ah

lik

” Bahwa guna pengembalian fasilitas yang diberikan kepada Termohon


atas transaksi valuta asing yang telah dilakukan Termohon tersebut
m

ub

diatas, ternyata Termohon tidak segera membayar atas fasilitas kredit


yang telah digunakan itu, hal tersebut dapat dilihat dari Bukti P-9 ( Surat
ka

peringatan pertama) terbukti Pemohon yang waktu itu masih PT. Bank
ep

Lippo, tbk telah melakukan penagihan dengan peringatan agar Termohon


ah

menyelesaikan kewajiibannya di dalam penggunaan fasilitas kredit untuk


R

jumlah sebagaimana tersebut diatas berikut dendanya ( dimaksud bukti


es

P-7/T-3 dan P-8/T-5)”


M

ng

Dalam halaman 40 putusannya, menyebutkan :


on
gu

Hal. 8 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
”Menimbang, bahwa oleh karena secara nyata dapat dilihat bahwa

si
hutang Termohon tersebut berawal dari perjanjian pemberian hasil
fasilitas kredit yang digunakan untuk transaksi Valuta Asing, dan juga

ne
ng
dapat dibuktikan dengan mudah bahwa Termohon telah mendapat
fasilitas pinjaman yang digunakan dalam transkasi valuta asing, dengan
demikian mempunyai kewajiban mengembalikan pinjamannya tersebut,

do
gu namun ternyata dalam hal ini Termohon belum mengembalikan
pinjamannya kepada Pemohon yang telah jatuh tempo serta beberapa

In
A
kali ditagih, sehingga majelis memandang pembuktian tentang Termohon
memiliki hutang kepada Pemohon yang belum dibayar dan telah jatuh
ah

tempo telah dapat dibuktikan ”.

lik
2. Berdasarkan kutipan pertimbangan majelis hakim Judex factie dengan
sangat jelas terlihat tidak memahami permasalahan yang sebenarnya.
am

ub
Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit tidak pernah menerima dan atau
menggunakan dan atau menerima uang dari Termohon Kasasi/ Pemohon
ep
Pailit, baik karena fasilitas kredit maupun fasilitas transaksi valuta asing/
k

derivatif . Majelis Hakim Judex Factie tidak mengerti dan memahami apa
ah

yang dimaksud dengan kredit oleh bank yang tunduk pada ketentuan
R

si
perbankan dan peraturan perkreditan yang telah diatur serta tidak
memiliki pemahaman yang cukup mengenai transaksi derivatif yang

ne
ng

notabene adalah dasar ataupun alasan termohon Kasasi/ Pemohon Pailit


dalam mengajukan permohonan pernyataan Pailitnya, walaupun secara

do
gu

gamblang telah diuraikan oleh pemohon kasasi / Termohon Pailit dalam


jawaban pada persidangan bahwa Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit
tidak pernah memberikan kredit kepada Pemohon Kasasi/ Termohon
In
A

Pailit namun Judex Factie sama sekali tidak mempertimbangkannya


bahwa mengabaikan fakta tersebut. Terkait transaksi derivatif akan
ah

lik

diuraikan lebih lanjut oleh Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit dalam


memori Kasasi ini.
m

ub

3. Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit dalam kedudukannya sebagai Bank


tidak pernah memberikan pinjaman dalam bentuk kredit satu sen pun
ka

kepada Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit, hal tersebut terbukti dalam


ep

pemeriksaan dalam persidangan oleh Judex Factie dimana tidak pernah


ah

terdapat ada bukti yang menunjukan bahwa antara Termohon Kasasi/


R

Pemohon Pailit dan Pemohon Kasasi/Termohon Pailit terdapat suatu


es

hubungan pemberian kredit yang seharusnya sesuai dengan SK. Direksi


M

ng

BI No. 27/162/Kep/Dir dan SEBI No. 27/7/UPPB tanggal 31 Maret 1995


on
gu

Hal. 9 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pada lampiran Pedoman Penyusunan Kebijaksanaan Pemberian Kredit

R
(PPKPB) angka 450 tentang perjanjian kredit dinyatakan : ” Setiap kredit

si
yang disetujui dan disepakati Pemohon Kredit wajib dituangkan dalam

ne
ng
Perjanjian Kredit ( akad kredit) secara tertulis, dengan demikian
pemberian kredit oleh Bank wajib dilakukan akad kredit. Bukti konkret
lainnya yang menunjukkan bahwa memang benar bukti pemberian kredit

do
gu tersebut benar-benar tidak pernah ada dan terjadi adalah Pemohon
Kasasi/ Pemohon Pailit tidak dapat mengajukan bukti adanya pinjaman

In
A
dan atau setoran uang ataupun aliran dana dalam bentuk apapun kepada
Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit, sehingga membuktikan bahwa
ah

lik
Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit merupakan penerima kredit dari
Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit sebagai pemberi kredit.
4. Bahwa dari penjelasan tersebut diatas, maka pemberian kredit dalam
am

ub
dunia perbankan hanya dapat dibuktikan melalui a. Adanya perjanjian
kredit yang dibuat dalam bentuk tertulis ; b. Adanya peralihan dana yang
ep
menjadi nilai kredit dari bank kepada nasabah. Syarat mana sebagai
k

dasar untuk menilai ada tidaknya hubungan kredit sama sekali tidak
ah

pernah diungkap dan dibuktikan dalam pemeriksaan di persidangan oleh


R

si
Judex Factie. Oleh karenanya pertimbangan Judex Factie yang
menyatakan bahwa antara Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit dengan

ne
ng

Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit terdapat hubungan kredit merupakan


kekeliruan yang nyata yang tidak dapat di tolerir.

do
gu

5. Bahwa Judex Factie telah mendasarkan pendapatnya bahwa adanya


hubungan kredit dengan menggunakan bukti P-5/T-1a, P-6/T-2a, dan P-
16, P-17 dan seluruh bukti-bukti lainnya yang diajukan Termohon Kasasi/
In
A

Pemohon Pailit adalah terkait Confirmation for Callable Forward


Transaction ( Konfirmasi untuk Transaksi Callable Forward/merupakan
ah

lik

transaksi derivatif), konfirmasi ini adalah kontrak yang dijadikan dasar


untuk jadwal pelaksanaan suatu transaksi derivatif, dengan demikian
m

ub

Majelis Hakim Judex Factie telah salah, keliru dan tidak memiliki
pemahaman yang cukup untuk mengerti apa yang menjadi isi dari bukti-
ka

bukti tersebut, karena dengan bukti-bukti tersebut telah mendasarkan


ep

adanya pemberian fasilitas kredit.


ah

6. Bahwa transaksi derivatif berbeda dengan kredit, dimana pengertian dari


R

Transaksi Derivatif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No 7/31/2005


es

tentang Transaksi Derivatif menyebutkan :


M

ng

on
gu

Hal. 10 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
”Transaksi Derivatif adalah transaksi yang didasari oleh suatu kontrak

si
atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan turunan dari nilai
instrument yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi,

ne
ng
ekuiti, dan indeks baik yang diikuti dengan pergerakan atau tanpa
pergerakan dana atau instrumen, namun tidak termasuk transaksi
derivatif kredit ”

do
gu 7. Bahwa adapun teknis dan tata cara pelaksanaan suatu transaksi derivatif
( dalam perkara a quo nasabah menjual dollar (USD) kepada Bank)

In
A
adalah sebagai berikut : Bank akan meminta Nasabah untuk
menandatangani suatu kontrak yang merupakan jadwal jatuh tempo
ah

lik
penentuan tanggal penjualan dollar, kemudian pada saat tanggal jatuh
tempo tersebut Nasabah terlebih dahulu harus menyediakan sejumlah
uang/dana dalam USD yang kemudian uang milik nasabah tersebut di
am

ub
transfer oleh Nasabah dan diberikan kepada Bank yang kemudian bank
akan menukarkan sejumlah uang / USD tersebut ke dalam Rupiah sesuai
ep
dengan kurs yang telah ditetapkan dalam kontrak dimaksud. Bank sendiri
k

yang akan membuat jadwal tersebut dan harus mempertimbangkan


ah

kemampuan dari Nasabah dan harus mematuhi ketentuan-ketentuan


R

si
yang mengatur secara khusus mengenai Derivatif yaitu Peraturan Bank
Indonesia.

ne
ng

8. Bahwa dalam persidangan oleh Judex Factie, Termohon kasasi/


Pemohon Pailit tidak dapat membuktikan mengenai adanya bukti setor

do
gu

pencairan uang satu sen pun dari Termohon Kasasi/Pemohon Pailit


kepada Pemohon Kasasi/Termohon Pailit, sehingga klaim Termohon
Kasasi/ Pemohon Pailit yang menyatakan bahwa Pemohon Kasasi/
In
A

Termohon Pailit mempunyai kewajiban sebesar Rp.182.224.100.000,- (


seratus delapan puluh dua milyar dua ratus dua puluh empat juta seratus
ah

lik

ribu rupiah) sama sekali tidak berdasar, Termohon Kasasi/ Pemohon


Pailit hanya mengajukan bukti tagihan yang didasarkan pada transaksi
m

ub

derivatif yang nota bene settlement (penyelesainnya) tidak pernah


terealisasi. Dengan demikian jelas sekali bahwa Majelis Hakim Judex
ka

Factie yang menyimpulkan terdapat hubungan kredit untuk tujuan valuta


ep

asing telah menunjukan bahwa Judex Factie sama sekali tidak


ah

memahami permasalahan yang sebenarnya yang mengakibatkan Judex


R

Factie memberikan putusan yang keliru karena dengan sewenang-


es

wenang dan tanpa berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti dipersidangan


M

ng

telah dengan brutal dan sembrono serta telah melanggar Undang-


on
gu

Hal. 11 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang dan tanpa mempertimbangkan asas keadilan dengan

si
mengabulkan Permohonan Pernyataan Pailit dari Termohon Kasasi/
Pemohon Pailit.

ne
ng
9. Bahwa kesewenangan Judex Factie yang tanpa memperhatikan secara
seksama bukti dipersidangan dimana Termohon Kasasi / Pemohon Pailit
telah secara brutal mengatakan Pemohon Kasasi/ Termohon pailit tidak

do
gu menyelesaikan kontrak yang sudah jatuh tempo nominal USD
5.000.000,- dengan selisih kurs / IDR Rp. 14.430.000.000,- dan untuk

In
A
kontrak yang masih out standing nominal USD 41.400.000 dengan selisih
kurs/ IDR Rp. 167.794.100.000,- atau G- Total nominal USD 46.400.000
ah

lik
dengan selisih kurs / IDR Rp. 182.224.100.00,- sebagaimana dapat
dilihat pada halaman 39, Pemohon telah melakukan pemutusan transaksi
yang kemudian diberitahukan kepada Termohon sesuai surat No.
am

ub
042/Surat/TRS/XI/2008 (tanpa tanggal) ( bukti P-13), dimana dalam :
Lampiran 1, Pengcoveran ke Interbank Untuk transaksi Unsettled No.1
ep
sampai 10 dalam Expiry Date / Delivery date dari tanggal 17 Oktober
k

2008/ 19 Nopember 2008, strike/ cover Interbank Loss Rp.


ah

14.430.000.000,-
R

si
Lampiran 2, Callable Forward untuk transaksi tanggal 29 Agustus 2008 ,
strike 9600, nominal USD 300.000/600.000, period 1 sampai 41 dalam

ne
ng

Expiry Date/ Delivery date dari tanggal 21 Nopember 2008/ 1 September


2009, strike 9600 Loss Rp. 100.399.844.927,54

do
gu

Lampiran 3, Callable Forward untuk transaksi tanggal 8 September 2008,


strike 9700, nominal USD 200.000/400.000, period 1 sampai 42 dalam
Expire Date / Delivery date dari tanggal 24 Nopember 2008/9 September
In
A

2009, strike 9700 Loss Rp. 67.394.225.072,46


Lagi pula keseluruhan transaksi tersebut yang dikatakan Majelis Hakim
ah

lik

kredit Valuta Asing disamping tidak pernah ada diterima oleh Pemohon
Kasasi/ Termohon Pailit dari Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit, tidak
m

ub

pernah diberitahukan kepada Pemohon Kasasi / Termohon Pailit pada


hal Pemohon Kasasi/Termohon Pailit melalui suratnya pada tanggal 16
ka

Oktober 2008 ( bukti T-7) sudah meminta pemohon Kasasi/ Termohon


ep

Pailit untuk menghentikan transaksi yang berdasarkan Confirmation for


ah

Callable Forward Transaction No. CFWD/009A/290808 tanggal 29


R

Agustus 2008 tersebut dan No. CFWD/012A/080908 tanggal 8


es

September 2008 tersebut untuk diberhentikan terhitung tanggal 16


M

ng

Oktober 2008, artinya seluruh transaksi yang dijadikan piutang yang tidak
on
gu

Hal. 12 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dibayar oleh Pemohon kasasi/ Termohon Pailit dan dinyatakan telah jatuh

si
tempo sebagaimana di atas dilakukan Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit
tidak dengan dan atas persetujuan Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit ,

ne
ng
dengan demikian jelas keseluruhan hutang sebesar Rp.
182.224.100.000,- tersebut merupakan tindakan sewenang-wenang yang
melanggar hukum yang diikuti Majelis Hakim yang tidak memperhatikan

do
gu bukti secara seksama dan atau ketidakpahaman atas transaksi derivatif
dalam perkara ini sehingga telah membuat keputusan yang keliru yang

In
A
menurut hukum patut untuk dibatalkan.
10. Bahwa disamping itupula kekeliruan Judex factie yang tidak memahami
ah

lik
permasalahan atau tidak mempertimbangkan keseluruhan bukti yang
terungkap dalam persidangan seandainya Majelis Hakim beranggapan
ada fasilitas kredit, quod non, maka berdasarkan permohonan kredit No.
am

ub
129/FPK/KDS/VIII/08 tanggal 11-08-2008 (bukti P-2) dan Surat
Persetujuan Kredit oleh Termohon Kasasi/Pemohon Pailit No.
ep
090/OL/KDS/VIII/2008 tanggal 28 Agustus 2008 (bukti P-3 = bukti T-15a
k

dan T-15b), jelas memberikan syarat dan ketentuan (terjemahan resmi) :


ah

Nasabah/ Debitor : PT. Citoputra Indoprima.


R

si
Jenis Fasilitas & : PSL – Forward/Swap/Option IDR 2.248.000
Jumlah Fasilitas : Batas penyelesaian tunai terhadap dana

ne
ng

baik.
Jangka Waktu : 12 bulan.

do
gu

Tujuan penggunaan : Untuk lindung nilai (hedging) resiko mata


uang.
Pengikatan kredit : Bawah tangan
In
A

- Perjanjian Jual Beli Valas


Agunan : 1. Ketika kerugian yang tidak terealisir
ah

lik

mencapai 75 % dari uang Jaminan yang


digadaikan, nasabah akan diminta untuk
m

ub

memenuhi uang jaminan tambahan


dengan mengikuti standar departemen
ka

keuangan .
ep

2. Jika nasabah tidak dapat memenuhi uang


ah

jaminan tambahan dalam waktu 24 jam (


R

1 hari kerja) setelah pemebritahuan oleh


es

bank, bank berhak untuk mengakhiri


M

ng

on
gu

Hal. 13 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kontrak sepihak dan nasabah harus

si
menanggung kerugian.
Dikaitkan dengan Perjanjian Jual Beli Valuta Asing No. 003/FX/RO.JTG-

ne
ng
HDS/VIII/2008 tanggal 29 Agustus 2008 ( bukti P-4 = bukti T-4) dan
Confirmation for Callable Forward Transaction No.CFWD/009A/290808
tanggal 29 Agustus 2008 ( bukti P-5 = bukti T-1a) tersebut serta

do
gu Confirmation for Callable Forward Transaction No CFWD/012A/080908
tanggal 8 September 2008 (bukti P-6 = bukti T-2a) tersebut serta pula

In
A
berkaitan dengan Perjanjian Gadai (atas tagihan tunai) No. 001/Gadai
Tunai/RO.JTG-KDS/VIII/2008 tanggal 29 Agustus 2008 berikut
ah

lik
lampirannya (bukti T-3), apabila dalam transaksi tersebut telah
mengalami kerugian 75% dari nilai jaminan berupa Deposito No.BD
1175322 (546-20-58176-9) sebesar Rp. 730.000.000,- atau sebesar Rp.
am

ub
547. 500.000,- dengan tanpa ada jaminan tambahan sesuai persyaratan
dari Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit , maka terhadap keseluruhan
ep
transaksi tersebut setelah 1 x 24 jam (1 hari kerja) sudah harus
k

diberhentikan. Hal ini tidak dijadikan perhatian dan pertimbangan hukum


ah

Majelis Hakim yaitu dengan sengaja tidak menulis secara lengkap atau
R

si
sengaja menghilangkan syarat dan ketentuan yang essensial dari
persetujuan pemberian fasilitas kredit tersebut yaitu mengenai kalimat

ne
ng

”agunan” sebagaimana dapat dilihat pada pertimbangan hukum Majelis


Hakim pada halaman 35, bagian ”Menimbang, bahwa untuk itu perlu

do
gu

diperhatikan fakta fakta sebagai berikut a dan seterusnya, sehingga


dengan menghilangkan kalimat sebagaimana di atas telah terjadi
kesewenangan Majelis untuk membuat keputusan yang keliru dan salah
In
A

dan tidak berkeadilan yang wajar dan patut menurut hukum putusan yang
demikian haruslah dibatalkan.
ah

lik

Maka berdasarkan fakta hukum tersebut mengenai hutang Pemohon


Kasasi / Termohon pailit dengan Termohon kasasi/ Pemohon Pailit
m

ub

bukanlah merupakan pembuktian yang sederhana.


11. Bahwa berdasarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang
ka

Perbankan Jo. Undang Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan


ep

atas Undang –Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan ( Pasal 1


ah

angka 11) menyebutkan :


R

”Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan


es

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam


M

ng

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
on
gu

Hal. 14 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

R
bunga ”

si
Dari pengertian tersebut diatas dapat dipahami bahwa unsur-unsur kredit

ne
ng
adalah :
a. Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu ;
b. Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara

do
gu bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu ;

In
A
c. Dengan pemberian bunga.
12. Bahwa berdasarkan uraian dan merujuk pada pengertian kredit di atas,
ah

lik
maka tidak satu pun unsur yang dapat dipenuhi oleh Termohon Kasasi /
Pemohon Pailit yang dapat membuktikan bahwa Pemohon Kasasi /
Termohon Pailit adalah Kreditur dari Termohon Kasasi/ pemohon Pailit
am

ub
berdasarkan hubungan pemberian kredit.
II. Judex Factie tidak mempertimbangkan fakta bahwa Termohon Pailit/
ep
Pemohon Kasasi adalah korban Misleading (Penyesatan) dari produk
k

derivatif yang ditawarkan oleh termohon Kasasi/Pemohon Pailit.


ah

13. Bahwa walaupun telah secara gamblang dalam jawabannya pemohon


R

si
Kasasi/Termohon Pailit menguraikan adanya penyesatan dan atau
adanya dugaan Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh

ne
ng

Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit terhadap Pemohon Kasasi/Termohon


Pailit dengan bukti-bukti yang juga telah diajukan Pemohon Kasasi/

do
gu

Termohon Pailit kehadapan Judex Factie yang mana atas Perbuatan


Melawan Hukum tersebut Pemohon Kasasi/Termohon Pailit telah
mengajukan Gugatan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, akan
In
A

tetapi Judex Factie malah menanggapinya sebagai suatu itikad kurang


baik untuk menggagalkan permohonan pailit dari Termohon Kasasi/
ah

lik

Pemohon Pailit. Judex Factie secara subjektif dan sewenang-wenang


telah memberikan penilaian tanpa mempelajari terlebih dahulu apa yang
m

ub

menjadi latar belakang pengajuan gugatan Pemohon Kasasi/Termohon


Pailit, bahkan penilaian dari Judex Factie telah mendahului putusan atas
ka

pemeriksaan perkara dimaksud oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.


ep

Selain Judex factie tidak berhak untuk memberikan penilaian terhadap


ah

perkara yang saat ini sedang diperiksa oleh Pengadilan Negeri Jakarta
R

Selatan, karena yang berhak menilai kebenaran dari gugatan Pemohon


es

Kasasi/Termohon Pailit adalah Majelis hakim yang sedang memeriksa


M

ng

perkara tersebut bukan Judex Factie .


on
gu

Hal. 15 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Halaman 44 putusannya, menyebutkan :

R
” .... sedangkan nyata permohonan pailit dalam perkara a quo di

si
daftarkan di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang pada

ne
ng
tanggal 17 Mei 2010, yang mana justru gugatan Termohon dimaksud T-8
dan T-17 dapat menunjukan adanya itikad kurang baik dari Termohon
dalam menghindari tentang proses kepailitan yang diajukan oleh

do
gu Pemohon Tersebut ”
Bahwa penilaian mengenai pengajuan gugatan yang saat ini sedang

In
A
diperiksa oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai suatu itikad
kurang baik dari Pemohon Kasasi/Termohon Pailit dalam menghindari
ah

lik
proses kepailitan yang diajukan oleh Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit
yang hanya didasarkan karena gugatan tersebut didaftarkan setelah
Permohonan Pernyataan Pailit dari Termohon Kasasi/Pemohon Pailit
am

ub
adalah keliru dan bertentangan dengan Hak Asasi, karena setiap orang
yang merasa telah diperlakukan secara tidak adil ataupun mengalami
ep
kerugian dapat mengajukan gugatan kepada Pengadilan sebagai ciri dari
k

negara hukum tanpa terikat oleh waktu asal dilakukan sesuai dengan
ah

hukum acara yang berlaku ( process orde).


R

si
Disamping itu tidak diajukannya gugatan perbuatan melawan hukum oleh
pemohon Kasasi/Termohon Pailit sebelum adanya Permohonan Pailit

ne
ng

oleh Termohon Kasasi/Pemohon Pailit adalah dikarenakan diantara


Pemohon Kasasi/Termohon Pailit dan Termohon Kasasi/Pemohon Pailit

do
gu

sebelumnya telah terjadi kesepakatan sebagaimana dapat dilihat dari


surat Termohon Kasasi/Pemohon Pailit No. 032/CLSG/II /2009 tanggal
13 Pebruari 2009 (bukti tambahan T-18) perihal Penyelesaian Kewajiban
In
A

an. PT. Citroputra sepakat penyelesaian fasilitas Callable Forward tidak


melalui jalur hukum ” sehingga dengan demikian diajukannya gugatan
ah

lik

perkara No. 398/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. melalui PN. Jakarta Selatan


yang didaftarkan tanggal 8 Juni 2010 sehubungan dengan permohonan
m

ub

pailit dari Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit dilakukan pada Pengadilan


Niaga Semarang tanggal 17 Mei 2010, bukanlah tidak berdasar dan
ka

bukan merupakan itikad kurang baik Pemohon Kasasi/Termohon Pailit


ep

dalam menghindari tentang proses kepailitan sebagaimana pertimbangan


ah

Majelis pada halaman 44 di atas, dan karenanya pula pertimbangan


R

hukum tersebut patut untuk dikesampingkan .


es

14. Bahwa pada faktanya Termohon Kasasi/Pemohon Pailit menggiring


M

ng

Pemohon Kasasi/Termohon Pailit untuk menandatangani suatu kontrak


on
gu

Hal. 16 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
derivatif dalam jangka waktu 12 bulan yang sebenarnya Termohon

si
Kasasi/Permohon Pailit mengetahui bahwa Pemohon Kasasi/Termohon
Pailit tidak akan sanggup untuk memenuhi jumlah angka yang terdapat

ne
ng
dalam kontrak derivatif tersebut, dalam pertimbangannya halaman 37
menyebutkan sebagai berikut :
”Menimbang, bahwa memperhatikan fakta-fakta dari bukti-bukti

do
gu sebagaimana diuraikan dalam huruf a s/d g diatas, dapat disimpulkan
bahwa antara Pemohon (PT Bank CIMB NIAGA) dengan Termohon (PT.

In
A
CITOPUTRA INDOPRIMA) telah terdapat perjanjian fasilitas kredit
dengan Jenis Fasilitas : OSL–Forward/Swap/Option IDR 2.248.000.000,-
ah

lik
dengan fasilitas : Settlement limit : cash, again good fund, untuk jangka
waktu : 12 bulan, dengan tujuan penggunaan : untuk lindung nilai
(hedging) resiko mata uang, pengikatan kredit : bawah tangan-perjanjian
am

ub
jual beli valas, dan untuk itu Termohon telah menggunakan fasilitas kredit
tersebut guna transaksi valuta asing ....”
ep
Dari pertimbangan tersebut seharusnya Judex factie dapat melihat
k

bahwa telah jelas terdapat suatu penyesatan yang dilakukan oleh


ah

Termohon Kasasi/Pemohon Pailit kepada Pemohon Kasasi/Termohon


R

si
Pailit karena ternyata total jumlah USD yang tertera di dalam kontrak
derivatif (Confirmation for Callable Transaction) yang ditawarkan

ne
ng

Termohon Kasasi/Pemohon Pailit kepada Pemohon Kasasi/Termohon


Pailit telah melebihi dari jumlah yang telah ditetapkan dan disetujui oleh

do
gu

Termohon Kasasi/Pemohon Pailit.


Kemudian apabila dengan adanya jasa valuta asing tersebut Pemohon
Kasasi/Termohon Pailit dianggap memiliki utang kepada termohon kasasi
In
A

(quad non) walaupun tidak, maka jumlah utang yang dimaksud tidak
pasti jumlahnya, dimana dalam perjanjian dibatasi hanya sejumlah Rp.
ah

lik

2.248.000.000,- sementara Termohon Kasasi/Pemohon Pailit dalam


permohonan pailitnya menyatakan Pemohon Kasasi/Termohon Pailit
m

ub

memiliki utang sejumlah yaitu Rp. 182.224.100.000 (seratus delapan


puluh dua milyar dua ratus dua puluh empat juta seratus ribu rupiah),
ka

jumlah yang sangat berbeda jauh yang bersifat merugikan Pemohon


ep

Kasasi/Termohon Pailit.
ah

Hal ini merupakan salah satu alasan Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit
R

mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum kepada Termohon


es

Kasasi/Pemohon Pailit yang saat ini sedang diperiksa oleh Pengadilan


M

ng

Negeri Jakarta Selatan dengan perkara register Nomor :


on
gu

Hal. 17 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
398/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel, sehingga pernyataan Majelis Hakim Judex

si
Factie yang menyatakan bahwa gugatan dimaksud adalah itikad kurang
baik dari Pemohon Kasasi/Termohon Pailit merupakan pernyataan

ne
ng
subjektif yang lagi lagi tanpa didasari oleh bukti hukum yang cukup dan
cenderung untuk dipaksakan.
III. Judex Factie tidak mempertimbangkan mengenai kerugian yang diderita oleh

do
gu Pemohon Kasasi/Termohon Pailit akibat produk derivatif (Transaksi Valuta
Asing) yang diberikan oleh Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit.

In
A
15. Bahwa kenyataannya Pemohon Kasasi/Termohon Pailit justru mengalami
kerugian akibat transaksi derivatif yang diberikan oleh Termohon Kasasi/
ah

lik
Pemohon Pailit kepada Pemohon Kasasi/Termohon Pailit, karena
ternyata transaksi derivatif yang ditawarkan oleh Termohon
Kasasi/Pemohon Pailit tersebut adalah transaksi yang hanya
am

ub
menguntungkan Termohon Kasasi/Pemohon Pailit tidak dibatasi
sementara apabila Termohon Kasasi/Pemohon Pailit merasa posisinya
ep
akan merugi maka Termohon Kasasi/Pemohon Pailit selaku Bank
k

mempunyai hak untuk memutus kontrak tersebut secara sepihak


ah

(cancelable), terlihat Termohon Kasasi/Pemohon Pailit selaku Bank


R

si
bukannya memberikan perlindungan kepada Pemohon Kasasi/
Termohon Pailit selaku Nasabah yang mana seharusnya adalah

ne
ng

kewajiban Bank lah untuk melindungi Nasabahnya dan bukannya


mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan

do
gu

kondisi dari Nasabah dalam hal ini Pemohon Kasasi/Termohon Pailit,


apalagi berusaha mematikan dan menjerumuskan dengan cara
mempailitkan Nasabahnya padahal Termohon Kasasi/Pemohon Pailit
In
A

selaku Bank jelas jelas mengetahui bahwa Pemohon Kasasi/Termohon


Pailit tidak akan mampu memenuhi limit kontrak derivatif dalam
ah

lik

Confirmation letter yang ditawarkan tersebut, dan terlepas dari itu


Termohon Kasasi/Pemohon Pailit tidak pernah memberikan pinjaman
m

ub

kepada Pemohon Kasasi/Termohon Pailit.


IV. Judex Factie telah sangat keliru dan salah dalam menerapkan pasal 2 ayat
ka

(1) Jo. Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang
ep

Kepailitan dan PKPU.


ah

16. Bahwa Judex factie dalam halaman 32 putusannya, menyebutkan :


R

”bahwa termohon telah memiliki hutang kepada Pemohon seluruhnya


es

sebesar Rp.182.224.100.000,- (seratus delapan puluh dua milyar dua


M

ng

ratus dua puluh empat juta seratus ribu rupiah) yang berasal dari tidak
on
gu

Hal. 18 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diselesaikannya (settelement dates) yang berbasis mingguan dan telah

R
jatuh tempo, dalam ” Confirmation for Callable Forward Transaction”, No.

si
CFWD/009A/290808 tertanggal 29 Agustus 2008 yang telah berakhir

ne
ng
pada tanggal 21 Nopember 2008 dan ” Confirmation For Callable
Forward Transaction ” No. CFWD/ 12A/080908 tertanggal 8 September
2008 yang telah berakhir pada tanggal 24 Nopember 2008 ”

do
gu Bahwa Judex Factie dalam halaman 39 putusannya menyatakan :
”.... total kewajiban Termohon sebesar Rp. 182.224.100.000,- dengan

In
A
perincian : tidak menyelesaikan kontrak yang sudah jatuh tempo nominal
USD 5.000.000,- dengan selisih kurs/IDR Rp. 14.430.000.000,- dan untuk
ah

lik
kontrak yang masih out standing nominal USD 41.400.000,- dengan
selisih kurs/IDR Rp. 167.794.100.000 atau G-total nominal USD
46.400.000 dengan selisih kurs/IDR Rp. 182.224.100.000,- yang mana
am

ub
merupakan besarnya tagihan/piutang yang dimiliki Pemohon kepada
Termohon menurut perhitungan Pemohon ”
ep
Bahwa dari pertimbangan Judex Factie tersebut, tidak didukung oleh
k

bukti yang mendukung adanya pemberian kredit ataupun dana kepada


ah

Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit dengan tidak adanya bukti setor atas
R

si
perhitungan dimaksud dengan kata lain perhitungan tersebut hanya
merupakan perhitungan sepihak dari Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit

ne
ng

yang tidak ada dasar perhitungannya.


Dalam halaman 39 putusannya menyebutkan :

do
gu

”Menimbang, bahwa dari fakta-fakta dari bukti-bukti sebagaimana


diuraikan dalam huruf a s/d huruf e di atas dapat disimpulkan bahwa
Termohon terbukti memiliki utang kepada Pemohon dan atas hutang
In
A

tersebut telah jatuh tempo dan dapat ditagih dimuka pengadilan,


sedangkan tentang fakta Termohon menganggap jumlah hutang yang
ah

lik

ditagihkan oleh Pemohon terhadap Termohon dianggap tidak sejumlah


atau dianggap terlalu berat oleh Termohon tidaklah menghilangkan fakta
m

ub

bahwa Termohon memiliki hutang kepada Pemohon danpula tentang


berapa tepatnya besar jumlah hutang dapat ditentukan di dalam rapat
ka

pencocokan piutang”.
ep

Berdasarkan pertimbangan ini, Judex factie mengakui dengan nyata


ah

bahwa jumlah hutang Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit masih tidak pasti
R

jumlahnya, sehingga terbukti bahwa pembuktian sederhana mengenai


es

jumlah hutang harus menunggu adanya putusan dari Pengadilan Negeri


M

ng

Jakarta Selatan karena pembuktian ada tidaknya hutang serta siapa yang
on
gu

Hal. 19 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akan berhutang dan besaran jumlah hutang hanya dapat ditentukan

si
melalui proses hukum secara perdata yaitu setelah adanya putusan yang
berkekuatan hukum tetap (inkracht) terhadap transaksi derivatif yang

ne
ng
merupakan dasar dari Termohon Kasasi/Pemohon Pailit dalam
permohonannya pernyataan pailitnya.
Bahwa Judex Factie dalam kutipan pertimbangan putusannya tersebut

do
gu juga menunjukan ketidakpahaman dari Majelis Hakim Judex Factie
mengenai fungsi dan tujuan rapat pencocokan piutang yang mana rapat

In
A
pencocokan piutang yag akan dibicarakan adalah mengenai pembagian
pembayaran hutang yang menajdi kewajiban Pemohon Kasasi/
ah

lik
Termohon Pailit yang artinya bahwa hutang tersebut sudahlah pasti.
Dengan demikian berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan oleh
Pemohon Kasasi/Termohon Pailit di atas Judex factie tidak dapat
am

ub
menerapkan dasar pertimbangannya untuk mempailitkan Pemohon
Kasasi/Termohon karena tidak terbukti memenuhi Pasal 2 ayat (1) Jo.
ep
Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan
k

dan PKPU , sehingga Mohon Majelis Hakim Judex Juris yang terhormat
ah

untuk membatalkan putusan Pengadilan Niaga Semarang a quo.


R

si
17. Bahwa tentang hutang yang tidak dapat dibuktikan secara sederhana dan
atau tentang ada atau tidaknya hutang dari pihak yang dimohonkan pailit,

ne
ng

Yurisprudensi terkait sebagai berikut :


Putusan Mahkamah Agung RI. No. 708 K/Pdt.Sus/2009 tanggal 8 Maret

do
gu

2010 dalam perkara PT. Esa Kertas Nusantara melawan PT. Bank
Danamon Indonesia Tbk., menyatakan :
”bahwa hutang yang didasarkan atas gagalnya bayarnya kontrak-kontrak
In
A

akta perjanjian kredit derivative adalah tidak sederhana untuk


menghitungnya sebab adanya utang dengan jumlah yang pasti belum
ah

lik

dapat ditentukan tanpa dilakukan pemeriksaan melalui proses perdata di


Pengadilan Negeri atau Pengadilan Umum.
m

ub

Putusan Mahkamah Agung RI No. 03/K/N/2000 tanggal 21 Januari 2000


antara Berdnard Ibnu Hardjojo melawan Hashim Djojohadikusumo
ka

menyatakan :
ep

”bahwa persyaratan untuk dapat dinyatakan pailit adalah selain tercan-


ah

tum dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang kepailitan, masih juga harus
R

dihubungkan dengan syarat prosedural yaitu bahwa pembuktian-nya


es

dapat dilakukan secara sederhana/sumir (vide Pasal 6 ayat (3) Undang-


M

ng

on
gu

Hal. 20 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang kepailitan), persyaratan inilah yang tidak terpenuhi dalam kasus

R
permohonan pailit yang diajukan oleh Pemohon Kasasi ”

si
Putusan Mahkamah Agung RI No. 14/K/N/2001 tanggal 3 April 2001

ne
ng
antara Teddy Thohir , heru sajuto, Setiadhi Lukman, Joey H. Wihardja
melawan PT. Karabha Digdaya menyatakan :
”bahwa keberatan-keberatan ini tidak dapat dibenarkan, karena

do
gu Pengadilan Niaga tidak salah menerapkan hukum, lagipula apakah ada
utang berupa gaji yang belum dibayar oleh PT. Karabha Digdaya kepada

In
A
para Pemohon Kasasi, masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan
demikian, dalam perkara ini terdapat fakta atau keadaan yang tidak dapat
ah

lik
dibuktikan secara sederhana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(3) Undang-Undang No. 4 Tahun 1998.”
Putusan Mahkamah Agung RI No. 18 K/N/2000 tanggal 8 Juni 2000
am

ub
antara Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) melawan PT.
Sumi Asih menyatakan :
ep
”Pembuktian perkara permohonan pailit itu tidak dapat dilakukan secara
k

sederhana atau sumir ( vide pasal 6 ayat (3) Undang-Undang Kepailitan)


ah

sebab eksistensi adanya utang dengan jumlah yang pasti belum dapat
R

si
ditentukan tanpa dilakukan pemeriksaan melalui proses perdata di
Pengadilan Negeri atau Pengadilan Umum”.

ne
ng

Putusan Mahkamah Agung RI No.14/K/N/2000 tanggal 1 Mei 2000 :


”dengan demikian permasalahan hubungan hukum antara Pemohon

do
gu

Kasasi dengan Termohon Kasasi dalam hal kontrak pembangunan kapal


tersebut ternyata terlalu kompleks, sehingga apakah Termohon Kasasi
dapat di kwalifikasikan sebagai kreditur atau Pemohon Kasasi sebagai
In
A

Debitur tidak dapat dilakukan pembuktian secara sederhana atau sesuai


dengan pasal 6 ayat 3 PERPU No.1 Tahun 1998 yang telah ditetapkan
ah

lik

menjadi Undang-Undang dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1998 ”


Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 32/K/N/1999 dalam
m

ub

perkara kepailitan antara PT. Bank International Indonesia Tbk terhadap


1) Abu Hermanto ; 2) Wahyu Budianto ; dan 3) Surya Andalas
ka

Corporation , Mahkamah Agung berpendapat :


ep

”bahwa apabila pembuktian tidak sederhana, maka pokok sengketa


ah

masih harus dibuktikan di Pengadilan Negeri ”


R

Putusan Mahkamah Agung No. 23/K/N/1999 tanggal 16 Agustus 1999


es

antara PT. Waskita Karya melawan PT. Mustika Princess Hotel, dengan
M

ng

pertimbangan hukum sebagai berikut :


on
gu

Hal. 21 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
”bahwa dengan terkaitnya kasus perkara ini dengan masalah hukum

si
exeptio non adimpleti contractus dihubungkan pula dengan, masalah
hukum ipso jure compernsatur, maka penyelesaian permasalahan ada

ne
ng
atau tidak adanya utang yang di syaratkan pasal 1 ayat (1) UU No. 4
Tahun 1998, memerlukan pembuktian yang rumit dan berkepanjangan ,
sedangkan prinsip proses pemeriksaan pembuktian maupun system

do
gu pembuktian yang digariskan pasal 6 ayat (3) UU No. 4/1998 adalah cara
cepat (expedited procedure) dengan sistem pembuktian sederhana.

In
A
Bertitik tolak dari fakta fakta indikasi problema hukum adanya exeptio non
adimpleti contractus dan ipso jure compensatur dihubungkan dengan
ah

lik
prinsip pasal 6 ayat (3) dimaksud penyelesaian perkara ini tidak bisa
diselesaikan melalui proses Pengadilan Niaga berdasar UU No.4/1998,
akan tetapi harus melalui jalur Penyelesaian Perdata biasa sebagaimana
am

ub
hal itu telah disimpulkan Pengadilan Niaga dalam putusannya ”
Putusan Mahkamah Agung No. 18 K/N/ 2000 tanggal 8 Juni 2000 antara
ep
badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) melawan PT. Sumi Asih,
k

dengan pertimbangan hukum sebagai berikut :


ah

”pembuktian perkara permohonan pailit itu tidak dapat dilakukan secara


R

si
sederhana atau sumir (vide pasal 6 ayat (3) Undang-Undang kepailitan)
sebab eksistensi adanya utang dengan jumlah yang belum pasti belum

ne
ng

dapat ditentukan tanpa dilakukan pemeriksaan melalui proses perdata di


Pengadilan Negeri atau Pengadilan Umum.”

do
gu

18. Bahwa dikarenakan pemahaman yang sangat keliru dan salah terhadap
permasalahan yang sebenarnya, dimana Judex factie dalam
pertimbangannya sebagaimana telah dikutip dan diuraikan diatas dengan
In
A

tegas menyatakan bahwa Pemohon Kasasi/Termohon Pailit telah


menggunakan dan menerima pinjaman atas fasilitas kredit dari Termohon
ah

lik

kasasi/Pemohon Pailit, yang nota bene pinjaman tersebut tidaklah pernah


ada, maka Judex Factie secara serta merta juga telah salah dan sangat
m

ub

keliru dalam menerapkan Pasal 2 ayat (10 Jo. Pasal 8 ayat (4) Undang-
Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Pasal 2 ayat (1)
ka

Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU yang


ep

menyatakan :
ah

”Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar
R

lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih,
es

dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan , baik atas permohonannya


M

ng

sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditornya ”


on
gu

Hal. 22 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan

si
dan PKPU yang menyatakan :
”Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta

ne
ng
atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk
dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah
dipenuhi ”

do
gu 19. Bahwa Judex factie telah salah dan dengan sangat keliru telah
mengabulkan permohonan pailit dari Termohon Kasasi/Pemohon Pailit

In
A
karena telah sangat jelas berdasarkan fakta dan bukti bukti yang diajukan
bahwa ada tidaknya dan atau besarnya jumlah hutang Pemohon Kasasi/
ah

lik
Termohon Pailit kepada Termohon Kasasi/Pemohon Pailit tidak terbukti
secara sederhana, karena :
a. Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit tidak pernah memberikan pinjaman
am

ub
kepada Pemohon Kasasi/Termohon Pailit dengan demikian tidak
terdapat adanya hutang dan atau yang jatuh tempo ;
ep
b. Quad non klaim yang diajukan Termohon Kasasi/Pemohon Pailit
k

sebesar Rp. 182.224.100.000 ( seratus delapan puluh dua milyar dua


ah

ratus dua puluh empat juta seratus ribu rupiah ) yang berasal dari
R

si
transaksi derivatif dikatakan sebagai kewajiban oleh Termohon
Kasasi/Pemohon, faktanya jumlah/limit untuk transaksi valuta asing/

ne
ng

derivatif yang disetujui Termohon Kasasi/Pemohon Pailit berdasarkan


Surat Persetujuan tanggal 28 Agustus 2008 No.

do
gu

090/OL/KRD/KDS/VIII/2008 ( bukti P-3, P-4/T-15a) adalah sebesar


Rp. 2.248.000.000,- dengan demikian terdapat jumlah yang sangat
tidak signifikan antara klaim yaitu Rp. 182.224.100.000 dengan jumlah
In
A

yang disetujui Rp. 2.248.000.000,


c. Adanya jumlah klaim yang sangat besar tersebut yang nyta-nyata
ah

lik

tidak berdasarkan adanya penghitungan yang jelas dan wajar dari


Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit, maka Pemohon Kasasi Kasasi/
m

ub

Termohon Pailit telah mengajukan gugatan perbuatan melawan


hukum terhadap Termohon Kasasi/Pemohon Pailit .
ka

d. Bahwa Pemohon Kasasi/Termohon Pailit mempunyai hak untuk


ep

mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Termohon


ah

Kasasi/Pemohon Pailit karena ternyata Termohon kasasi/Pemohon


R

Pailit dalam proses menawarkan produk derifatifnya kepada Pemohon


es

Kasasi/Termohon Pailit telah melakukan perbuatan melawan hukum


M

ng

yang mana dalam menawarkan produk derivatifnya kepada Pemohon


on
gu

Hal. 23 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kasasi/Termohon Pailit telah melakukan perbuatan melakukan hukum

si
yang mana dalam menawarkan produk derivatifnya Termohon
kasasinya/Pemohon Pailit telah melanggar dan tidak memenuhi

ne
ng
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku yaitu UU No. 10
Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan dan Peraturan Bank Indonesia diantaranya PBI No.

do
gu 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Resiko bagi Bank
Umum, PBI No.7/6/PBI/2005 Tentang Transparansi Informasi Produk

In
A
bank dan Penggunaan data Pribadi Nasabah, SE BI No. 7/25/DPNP
perihal Transparansi Informasi Produk bank dan Penggunaan Data
ah

lik
Pribadi nasabah PBI No. 7/31/PBI/2005 Tentang Transaksi Derivatif.
20. Bahwa Judex Factie juga tidak memahami dan tidak mengerti
hubungan hukum antara Pemohon Kasasi/Termohon Pailit dengan
am

ub
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk (BDI), Judex Factie telah dengan
sangat keliru menyatakan bahwa BDI sebagai kreditur dari Pemohon
ep
Kasasi/Termohon Pailit, juga tidak dapat dibuktikan secara
k

sederhana, karena :
ah

a. Bahwa Pemohon Kasasi/Termohon Pailit tidak pernah menerima


R

si
kredit/ pinjaman dari BDI dalam bentuk apapun dan dalam jumlah
satu sen pun ;

ne
ng

b. Bahwa seluruh bukti-bukti yang diajukan oleh BDI dalam


persidangan Judex Factie adalah terkait transaksi derivatif, yang

do
gu

mana BDI tidak dapat membuktikan adanya pinjaman dan tidak


terdapat fakta fan bukti adanya setoran sebagai realisasi fasilitas
kredit dari BDI kepada Pemohon Kasasi/Termohon Pailit.
In
A

c. Bahwa sebagaimana telah diuraikan pada bagian awal Memory


kasasi ini, yaitu bahwa transaksi derivatif bukanlah merupakan
ah

lik

pinjaman, akan tetapi adalah suatu produk yang diberikan oleh


Bank kepada Nasabahnya yang mana Nasabah terlebih dahulu
m

ub

harus menyetorkan sejumlah dana milik Nasabah dalam bentuk


USD (dollar) kepada Bank, yang kemudian Bank akan
ka

menukarkan uang USD milik Nasabah tersebut ke dalam Rupiah


ep

berdasarkan kurs yang telah ditentukan dalam Confirmation Letter/


ah

Kontrak derivatif.
R

d. Judex factie dalam putusannya, halaman 40 menyatakan :


es

” .... dapat diketahui bahwa PT. Bank Danamon Indonesia Tbk,


M

ng

telah menyetujui memberikan fasilitas kredit Termohon dengan


on
gu

Hal. 24 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jenis fasilitas : PSE/ SE/Line, Plafon : USD 747.500/125.000 (

R
baru), jangka waktu 12 (dua belas) bulan ”

si
Berdasarkan pertimbangan tersebut yang menyebutkan bahwa

ne
ng
jumlah fasilitas kredit (quad non) adalah hanya sebesar USD
747.500 sementara jumlah hutang yang di klaim berdasarkan
transaksi derivatif oleh BDI adalah sebesar Rp. 25.950.070,- (dua

do
gu puluh lima milyar sembilan ratus lima puluh juta tujuh puluh ribu
rupiah), sehingga dengan demikian seharusnya Majelis Hakim

In
A
Judex factie dapat melihat adanya suatu misleading (penyesatan)
yang telah dilakukan oleh BDI terhadap Pemohon Kasasi/
ah

lik
Termohon Pailit. Akan tetapi terlihat dengan jelas kekeliruan dan
kesalahan Judex factie dan telah menutup mata terhadap fakta-
fakta dan juga bukti-bukti yang ada degan dikabulkannya
am

ub
permohonan pernyataan pailit dari Termohon Kasasi/ Pemohon
Pailit.
ep
Adanya jumlah klaim yang sangat besar tersebut yang nyta-nyata
k

tidak berdasarkan adanya penghitungan yang jelas dan wajar dari


ah

BDI, maka Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit telah mengajukan


R

si
gugatan perbuatan melawan hukum terhadap BDI.
e. Judex factie dalam putusannya , halaman 41 menyatakan :

ne
ng

” bahwa atas fasilitas kredit yang diberikan oleh PT Bank danamon


Indonesia Tbk. tersebut dari bukti B-3 dapat diketahui Termohon

do
gu

pada tanggal 2 September 2008 telah melakukan transaksi valuta


asing untuk periode transaksi 12 bulan dimulai tanggal 16
September 2008 s/d 1 September 2009, sebagaimana dalam
In
A

Target Redemption Forward Confirmation Letter Nomor :


258406DR tanggal 2 September 2008 ”
ah

lik

Lagi-lagi berdasarkan pertimbangan ini, terlihat jelas betapa telah


gegabah dan kelirunya Judex factie dalam membuat kesimpulan
m

ub

yaitu dalam pemahaman Judex Factie bahwa BDI telah


memberikan pinjaman kepada termohon Kasasi/Pemohon Pailit
ka

padahal faktanya Pemohon Kasasi/Termohon Pailit tidak pernah


ep

menerima satu sen pun uang dari BDI, yang mana dalam
ah

persidangan yaitu berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang


R

diajukan dipersidangan tidak pernah ada bukti berupa setoran


es

sebagai realisasi pinjaman atas fasilitas kredit.


M

ng

on
gu

Hal. 25 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dengan demikian berdasarkan uraian diatas Judex Factie telah

si
salah dan sangat keliru dalam menerapkan Pasal 2 ayat (1) Jo.
Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang

ne
ng
Kepailitan dan PKPU karena pembuktian dalam perkara a quo
tidaklah sederhana sebagaimana dimaksud dalam 8 ayat (4) dan
juga jumlah hutang dan dasar pengenaan hutang dari Termohon

do
gu Kasasi/ Pemohon Pailit terhadap Pemohon Kasasi/Termohon Pailit
belum jelas sehingga membutuhkan pembuktian yang lebih lanjut.

In
A
V. Judex Factie dalam putusan sama sekali tidak mempertimbangkan asas
keseimbangan , asas keadilan, dan asas kelangsungan usaha.
ah

lik
21. Bahwa sebagaimana yang dijelaskan dalam Penjelasan Umum UU No.
37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan PKPU yang antara lain
menyatakan : (quad non dalam hal ini Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit
am

ub
belum bisa dikatakan sebagai Debitor) Undang-Undang tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ini didasarkan
ep
pada beberapa asas, Asas-asas tersebut antara lain adalah :
k

1. Asas keseimbangan
ah

Undang- undang ini mengatur beberapa ketentuan yang merupakan


R

si
perwujudan dari asas keseimbangan yaitu disatu pihak, terdapat
ketentuan yang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan pranata

ne
ng

dan lembaga kepailitan oleh Debitor yang tidak jujur, dilain pihal
terdapat ketentuan yang mencegah terjadinya penyalahgunaan

do
gu

pranata dan lembaga kepailitan oleh kreditor yang tidak beritikad baik.
2. Asas kelangsungan Usaha
Dalam Undang-undang ini terdapat ketentuan yang memungkinkan
In
A

perusahaan Debitor yang prospektif tetap dilangsungkan.


3. Asas keadilan
ah

lik

Dalam kepailitan asas keadilan megandung pengertian, bahwa


ketentuan mengenai kepailitan dapat memenuhi rasa keadilan bagi
m

ub

para pihak yang berkepentingan. Asas keadilan ini untuk mencegah


terjadinya kesewenang-wenangan pihak penagih yang mengusaha-
ka

kan pembayaran atas tagihan masing-masing terhadap debitor


ep

dengan tidak memperdulikan kreditor lainnya.


ah

22. Judex Factie dengan kaca mata kuda dengan menutup mata terhadap
R

fakta-fakta dan bukkti-bukti dalam persidangan telah dengan sewenang-


es

wenang dalam membuat keputusannya atas perkara a quo dengan


M

ng

mengabulkan permohonan pailit dari Termohon Kasasi/ Pemohon Pailit


on
gu

Hal. 26 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Halaman 45 putusannya menyatakan :

R
”... Disamping itu manakala persyaratan untuk dinyatakan pailit telah

si
terpenuhi, maka dalam pengaturan pembayaran tersangkut kepentingan

ne
ng
Debitor maupun para kreditor, karena dengan adanya putusan
pernyataan pailit tersebut diharapkan agar harta pailit Debitor dapat
digunakan untuk membayar kembali seluruh utang Debitor secara adil

do
gu dan merata serta seimbang ”
Sangat terlihat jelas dalam pertimbangan ini Judex Factie yang apakah

In
A
akibat ketidakpahamannya terhadap permasalahan yang sebenarnya
atau karena faktor lain sehingga berpura-pura untuk tidak mengerti dan
ah

lik
memahami permasalahan yang sebenarnya telah menutup hati
nuraninya dengan mempailitkan suatu perusahaan yang nota bene masih
memiliki masa depan adanya karyawan yang sangat membutuhkan
am

ub
pekerjaan, yang mana di sisi lain terkait jumlah hutang (quad non) antara
Pemohon Kasasi/ Termohon Pailit dengan Termohon Kasasi/Pemohon
ep
Pailit juga belum jelas jumlahnya.
k

Judex Factie dengan sewenang-wenang dan telah salah mengartikan


ah

asas dan tujuan dari Undang-undang tentang Kepailitan dan Penundaan


R

si
Kewajiban Pembayaran Utang
23. Bahwa putusan Judex Factie terhadap perkara a quo yang mengabulkan

ne
ng

permohonan pailit dari Termohon Kasasi/Pemohon Pailit sangatlah miris


dan sangat disesalkan karena Judex Factie telah salah dalam

do
gu

menerapkan Undang-Undang Kepailitan khususnya terkait dengan Pasal


2 ayat (1) Jo Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan PKPU, yang mana seharusnya berdasarkan asas-
In
A

asas yang termaktub dalam Undang-undang No. 37 Thun 2004 tentang


Kepailitan dan PKPU maka prinsip hukum kepailitan bertujuan untuk
ah

lik

menciptakan keseimbangan kepentingan antara debitor dan kreditor


secara adil, akan tetapi dengan pertimbangan yang tidak masuk akal
m

ub

yang berdasarkan bukti-bukti dan fakta Judex Factie seharusnya telah


mengetahui bahwa Pemohon Kasasi/Termohon Pailit tidak pernah
ka

menerima pinjaman kredit baik dari Termohon Kasasi/Pemohon Pailit


ep

maupun dari BDI yang oleh mengaku sebagai Kreditor lain dari Pemohon
ah

Kasasi/Termohon Pailit.
R

24. Bahwa berkenaan dengan hal tersebut dalam perkara a quo ” Penerapan
es

Undang-Undang Kepailitan harus dilakukan secara adil, dalam arti


M

ng

memperhatikan kepentingan perusahaan sebagai debitor atau


on
gu

Hal. 27 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepentingan kreditor secara seimbang. Potensi dan prospek dari usaha

si
debitor harus pula dipertimbangkan secara baik. Jika debitor tersebut
masih mempunyai potensi dan prospek, berarti tunas-tunasnya masih

ne
ng
dapat berkembang, maka seharusnya masih diberi kesempatan untuk
hidup dan berkembang. Oleh karena itu pernyataan pailit masih diberi
kesempatan untuk hidup dan berkembang. Oleh karena itu pernyataan

do
gu pailit merupakan ultimum remedium ” sebagaimana Putusan Mahkamah
Agung No.24/PK/N/1999 dalam perkara antara Sanyong Engineering &

In
A
Construction dengan PT. Citra Jimbaran Indah Hotel.
25. Bahwa sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung 02/PK/N/2001 dalam
ah

lik
perkara antara Rodney Alexander Bothwell dengan PT. WRS Indonesia
dalam pertimbangannya menyatakan ” Bahwa pada prinsipnya hukum
kepailitan bertujuan untuk menciptakan keseimbangan kepentingan
am

ub
antara debitor , kreditor dan kepentingan umum. Kepentingan debitor
berupa keinginan untuk meneruskan usaha tanpa harus mengalami pailit
ep
tetapi tetap dapat membayar utangnya. Kepentingan kreditor adalah
k

menginginkan pengembalian utang secepatnya atau semaksimal


ah

mungkin. Kepentingan umum adalah menciptakan kenyamanan dalam


R

si
berusaha, menghentikan perusahaan yang memang tidak dapat
diselamatkan dan mempertahankan atau menyelamatkan suatu

ne
ng

perusahaan yang patut atau pantas untuk diselamatkan . oleh karena itu
Majelis Hakim peninjauan kembali berpendapat tidak semua utang dapat

do
gu

dinyatakan pailit. Ditinjau dari segi keadilan, adalah tidak adil jika suatu
perusahaan yang mempunyai potensi dan prospek yang masih
diharapkan untuk berkembang baik , harus dinyatakan pailit karena tidak
In
A

membayar gaji salah seorang pegawainya.


Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
ah

lik

berpendapat :
mengenai alasan ke I :
m

ub

bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, Judex Facti tidak salah
menerapkan hukum karena Termohon adalah Debitor/Nasabah dari Pemohon,
ka

sesuai dengan definisi Pasal 1 angka 3 UU No. 37 Tahun 2007 hal mana dapat
ep

dibuktikan oleh Pemohon vide bukti P-2 dan P-3;


ah

mengenai alasan ke II, III dan V :


R

bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, Judex Facti tidak


es

salah menerapkan hukum, lagi pula alasan-alasan tersebut mengenai penilaian


M

ng

hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan hal mana
on
gu

Hal. 28 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan dalam tingkat kasasi, karena

si
pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak dilaksanakan
atau ada kesalahan penerapkan hukum, adanya pelanggaran hukum yang

ne
ng
berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan, yang mengancam kelalaian itu dengan
batalnya putusan yang bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau

do
gu melapaui batas wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 30
Undang-Undang Mahkamah Agung No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah

In
A
diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua
dengan UU No. 3 Tahun 2009 ;
ah

lik
mengenai alasan ke IV :
bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, Judex Facti tidak salah
menerapkan hukum karena fakta dan keadaan terbukti secara sederhana, dari
am

ub
alat-alat bukti dan surat-surat yang diajukan Pemohon terbukti keadaan
sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat (1) UU No. 37 Tahun 2004, adapun
ep
mengenai besarnya jumlah hutang adalah irrelevan ;
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata


ah

bahwa putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
R

si
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh
Pemohon Kasasi : PT. CITOPUTRA INDOPRIMA tersebut harus ditolak ;

ne
ng

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon


Kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara

do
gu

dalam tingkat kasasi ini ;


Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004,
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan
In
A

ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua


dengan UU No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang
ah

lik

bersangkutan ;
MENGADILI
m

ub

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. CITOPUTRA


INDOPRIMA tersebut ;
ka

Menghukum Pemohon Kasasi/Termohon untuk membayar biaya perkara


ep

dalam tingkat kasasi sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;


ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


R

Agung pada hari Rabu, tanggal 13 November 2010 oleh Atja Sondjaja,SH.,
es

Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
M

ng

Majelis, Djafni Djamal,SH. dan H.M. Zaharuddin Utama,SH.,MM., Hakim-


on
gu

Hal. 29 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk

si
umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim
Anggota tersebut dan dibantu oleh Edy Pramono,SH.,MH., Panitera Pengganti

ne
ng
dengan tidak dihadiri oleh para pihak ;

Hakim-Hakim Anggota : Ketua :

do
gu ttd/Djafni Djamal,SH.
ttd/H.M. Zaharuddin Utama,SH.,MM.
ttd/Atja Sondjaja,SH.

In
A
Biaya – biaya : Panitera Pengganti :
1. Meterai Rp. 6.000,- ttd/Edy Pramono,SH.,MH.
ah

lik
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Administrasi Kasasi Rp. 4.989.000,-
Jumlah : Rp. 5.000.000,-
am

ub
Untuk Salinan :
ep
Mahkamah Agung R.I.
k

Atas nama Panitera,


ah

R
Panitera Muda Perdata Khusus,

si
ne
ng

RAHMI MULYATI,SH.,MH.

do
gu

NIP. 040 049 629 In


A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 30 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 31 dari 30 hal. Put. No. 729 K/Pdt.Sus/2010


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Anda mungkin juga menyukai