Anda di halaman 1dari 119

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
NOMOR :13/G/2018/PTUN-TPI

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang, yang memeriksa,

do
gu memutus dan menyelesaikan sengketa pada tingkat pertama dengan Acara

Biasa, yang berlangsung di Gedung yang telah ditentukan untuk itu di Jalan Ir.

In
A
Sutami Nomor 3 Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau telah menjatuhkan

putusan sebagaimana tersebut dibawah ini dalam sengketa antara :


ah

lik
ANLY CENGGANA, SH, Warganegara Indonesia, bertempat tinggal di Komplek
am

ub
Penuin Centre Blok OC No 07, RT/RW 002/001, Kel. Batu

Selicin, Kec. Lubuk Baja, Kota Batam Pekerjaan Notaris di Kota


ep
Batam Provinsi Kepulauan Riau;
k
ah

Selanjutnya disebut sebagai…………………………..………..……PENGGUGAT;


R

si
----------------------------------------- L A W A N -------------------------------------------

MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS WILAYAH PROVINSI KEPULAUAN

ne
ng

RIAU, berkedudukan di Jalan Raya Senggarang KM 14 Tanjung

do
Pinang Provinsi Kepulauan Riau, dalam hal ini memberi kuasa
gu

kepada:
In
A

1. Nama : TOTO WIBOWO, S.H.,M.H. ;


Jabatan : Anggota Majelis Kehormatan Notaris
ah

lik

: Anggota Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

Majelis
m

ub

Kehormata
ka

n Notaris
ep

Wilayah
ah

Provinsi
R

es

Kepulauan
M

ng

Riau ;
on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Nama : DR. MARKUS GUNAWAN, S.H.,M.H. ;
Jabatan : Anggota Majelis Kehormatan Notaris

si
: Anggota Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

ne
ng
Majelis

Kehormata

do
gu n Notaris

Wilayah

In
A
Provinsi
ah

lik
Kepulauan

Riau ;
3. Nama : HAJERATI, S.H.,M.H. ;
am

ub
Jabatan : Anggota Majelis Kehormatan Notaris

: Anggota Wilayah Provinsi Kepulauan Riau


ep
k

Majelis
ah

Kehormata
R

si
n Notaris

ne
ng

Wilayah

Provinsi

do
gu

Kepulauan

Riau ;
In
A

4. Nama : ZULHARI, S.H. ;


Jabatan : Kepala Bidang Pelayanan Hukum Kantor
ah

: Anggota Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak


lik

Majelis Asasi Manusia Kepulauan Riau ;


m

ub

Kehormata

n Notaris
ka

ep

Wilayah
ah

Provinsi
R

Kepulauan
es
M

ng

Riau ;
on

Halaman | 2
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Nama : RORIF DESVYATI, S.H.,MH ;
Jabatan : Kepala Sub Bidang Pelayanan Hukum

si
: Anggota Umum Dan Kekayaan Intelektual Kantor

ne
ng
Majelis Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak

Kehormata Asasi Manusia Kepulauan Riau ;

do
gu n Notaris

Wilayah

In
A
Provinsi
ah

lik
Kepulauan

Riau ;
6. Nama : DWI MAYA CHARLLY, S.H.,MH ;
am

ub
Jabatan : Kepala Sub Bidang Penyuluhan Dan

: Anggota Bantuan Hukum Kantor Wilayah


ep
k

Majelis Kementerian Hukum Dan Hak Asasi


ah

Kehormata Manusia Kepulauan Riau ;


R

si
n Notaris

ne
ng

Wilayah

Provinsi

do
gu

Kepulauan

Riau ;
In
A

7. Nama : DWI RESTI BANGUN, SH.,MH


Jabatan : Kepala Sub Bidang Dokumentasi dan
ah

: Anggota Informasi Hukum Kantor Wilayah


lik

Majelis Kementerian Hukum Dan Hak Asasi


m

ub

Kehormata Manusia Kepulauan Riau ;

n Notaris
ka

ep

Wilayah
ah

Provinsi
R

Kepulauan
es
M

ng

Riau ;
on

Halaman | 3
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Nama : ROSDIANA EVLIN WALEWANGKO
Jabatan : Kepala Sub Bidang Fasilitasi

si
: Anggota Pembentukan Produk Hukum Daerah

ne
ng
Majelis Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan

Kehormata Hak Asasi Manusia Kepulauan Riau ;

do
gu n Notaris

Wilayah

In
A
Provinsi
ah

lik
Kepulauan

Riau ;
9. Nama : ERYK SEMBADHA, SH.,MH
am

ub
Jabatan : Perancang Ahli Muda Kantor Wilayah

: Anggota Kementerian Hukum Dan Hak Asasi


ep
k

Majelis Manusia Kepulauan Riau ;


ah

Kehormata
R

si
n Notaris

ne
ng

Wilayah

Provinsi

do
gu

Kepulauan

Riau ;
In
A

10. Nama : NOMINIKA SINAGA, SH


Jabatan : Perancang Ahli Pertama Kantor Wilayah
ah

: Anggota Kementerian Hukum Dan Hak Asasi


lik

Majelis Manusia Kepulauan Riau ;


m

ub

Kehormata

n Notaris
ka

ep

Wilayah
ah

Provinsi
R

Kepulauan
es
M

ng

Riau ;
on

Halaman | 4
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Nama : MIFTAH FARID, SH
Perancang Ahli Pertama Kantor Wilayah

si
Jabatan :
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi
: Anggota

ne
ng
Manusia Kepulauan Riau
Majelis

Kehormata

do
gu n Notaris

In
Wilayah
A
Provinsi
ah

lik
Kepulauan

Riau ;
am

ub
Masing-masing Kewarganegaraan Indonesia, semuanya

berkedudukan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak


ep
k

Asasi Manusia Kepulauan Riau, Jl. Raya Senggarang KM. 14,


ah

Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau,


R

si
Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24 Oktober 2018;

ne
ng

Selanjutnya disebut sebagai…………………..…………………..……TERGUGAT;

CONTI CHANDRA, Warganegara Indonesia, Pekerjaan Wiraswasta, Tempat

do
gu

tinggal di Perumahan Centre Point Blok A 1 No. 9 Batam Centre

Kota Batam, dalam hal ini memberiokuasaokepada EDWARD


In
A

BANNER PURBA,S.H. Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan


ah

Advokat pada Kantor Hukum EDWARD BANNER


lik

PURBA,S.H.& Partners, beralamat kantor di Harbour Bay


m

ub

Bussines Complex Blok H No. 29 Batu Ampar, berdasarkan

Surat Kuasa Khusus tanggal 13 November 2018;


ka

ep

Selanjutnya disebut sebagai…………………....……TERGUGAT II INTERVENSI;


ah

Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut;


R

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjung Pinang Nomor:


es
M

13/PEN-DIS/2018, tanggal 15 Oktober 2018 tentang Lolos Dismissal ;


ng

on

Halaman | 5
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang Nomor:

si
13/PEN-MH/2018/PTUN.TPI tanggal 15 Oktober 2018 tentang Penunjukan

Majelis Hakim ;

ne
ng
3. Penetapan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang Nomor:

do
gu 13/PEN-PPJS/2018/PTUN.TPI tanggal 15 Oktober 2018 tentang Penunjukan

Panitera Pengganti dan Jurusita Pengganti;

In
A
4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 13/PEN-PP/2018/PTUN.TPI tanggal

15 Oktober 2018 tentang Penetapan Hari Pemeriksaan Persiapan;


ah

lik
5. Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor: 13/PEN.HS/2018/PTUN.TPI. tanggal

31 Oktober 2018 tentang Penetapan Hari Persidangan;


am

ub
6. Telah membaca Putusan Sela Nomor: 13/G/2018/PTUN-TPI tanggal 21

November 2018 tentang masuknya pihak ketiga atas nama: CONTI


ep
k

CHANDRA sebagai pihak Tergugat II Intervensi;


ah

R
7. Telah membaca, memeriksa, dan mempelajari alat bukti tertulis dari Pihak

si
Penggugat , Pihak Tergugat dan Pihak Tergugat II Intervensi yang telah

ne
ng

diajukan di persidangan;

8. Telah mendengar keterangan 1 (satu) orang Ahli dari pihak Penggugat dan 1

do
gu

(satu) orang Ahli dari pihak Tergugat di Persidangan ;

9. Telah membaca Penetapan Nomor: 13/G/2018/PTUN-TPI tanggal 13


In
A

Februari 2019;
ah

lik

10. Telah mendengar keterangan para pihak di Persidangan;

11. Telah membaca Berita Acara Perkara tersebut;


12. Telah membaca berkas perkara;
m

ub

------------------------------TENTANG DUDUK PERKARA-------------------------------


ka

ep

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan terhadap


ah

Tergugat dengan surat gugatannya tertanggal 15 Oktober 2018 yang diterima


R

dan didaftarkan pada tanggal 15 Oktober 2018 di Kepaniteraan Pengadilan


es
M

ng

Tata Usaha Negara Tanjungpinang dengan Register Perkara Nomor:


on

Halaman | 6
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13/G/2018/PTUN.TPI, serta telah diperbaiki secara formal pada tanggal 31

si
Oktober 2018 yang isinya adalah sebagai berikut:

I. OBJEK SENGKETA

ne
ng
Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor:

do
gu UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, Tanggal 4 Oktober 2018 Tentang Persetujuan

Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH.

In
A
II. TENGGANG WAKTU GUGATAN

Bahwa objek sengketa yaitu Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah


ah

lik
Provinsi Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, sebagaimana

dalam surat Teranggal 4 Oktober 2018 tentang Persetujuan Pemeriksaan


am

ub
Notaris Anly Cenggana, SH, diketahui Penggugat pada tanggal 9 Oktober

2018 dari salah satu anggota Majelis Pemeriksa MKNW Provinsi Kepri. Oleh
ep
k

karena dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1986 tentang


ah

R
Peradilan Tata Usaha Negara (TUN) jo Bagian V angka 3 SEMA No. 2 Tahun

si
1991 Tentang Petunjuk Pelaksanaan beberapa ketentuan dalam UU No. 5

ne
ng

Tahun 1986 tentang PTUN, yang menyatakan bahwa pengajuan gugatan

sengketa TUN harus diajukan dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh)

do
gu

hari sejak diumumkan, diketahui serta diterimanya Obyek Sengketa. Maka

gugatan yang diajukan PENGGUGAT ini telah memenuhi syarat tenggang


In
A

waktu sebagaimana dimaksud dalam peraturan tersebut.


ah

lik

III. KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

Bahwa Keputusan a quo yang dikeluarkan oleh Tergugat telah memenuhi


m

ub

ketentuan Pasal 1 angka 9 Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang


ka

Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang


ep

Peradilan Tata Usaha untuk menjadi Objek Sengketa Tata Usaha Negara,
ah

yaitu :
es
M

ng

on

Halaman | 7
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a) Keputusan a quo adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh

si
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisikan tindakkan Hukum

Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan

ne
ng
yang berlaku, bersifat konkrit, individual dan final, sehingga menimbulkan

do
gu akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata yaitu :

1. Bahwa surat keputusan Tergugat a quo bersifat KONKRIT karena

In
A
yang disebutkan dalam surat keputusan Tergugat tersebut tidak

abstrak, tetapi berwujud dan nyata-nyata secara tegas menyebutkan


ah

lik
agar Penggugat memenuhi panggilan Penyidik Direktur Tindak
am

ub
Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri dengan menyebutkan

nama Penggugat sebagai subjek hukumnya sebagaimana tertera


ep
dalam surat Tergugat tersebut;
k
ah

2. Bahwa surat keputusan Tergugat a quo bersifat INDIVIDUAL karena


R

si
tidak ditujukan kepada umum, tetapi berwujud dan nyata-nyata secara

ne
ng

tegas menyebutkan nama Penggugat;

do
3. Bahwa surat keputusan Tergugat a quo telah bersifat FINAL karena
gu

tidak lagi memerlukan persetujuan dari instansi tertentu baik bersifat


In
A

horizontal maupun vertikal. Dengan demikian surat keputusan

Tergugat tersebut telah bersifat final dan telah menimbulkan akibat


ah

lik

hukum.
m

ub

b) Tergugat adalah badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang

mengeluarkan Keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya


ka

ep

atau yang dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan
ah

hukum perdata (Pasal 1 angka 12 Undang-undang Nomor 51 tahun


R

2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara).


es
M

ng

on

Halaman | 8
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdapat kasus yang serupa pada pertimbangan hukum putusan

si
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya dalam perkara No.

21/G/2017/PTUN.SBY, tanggal 13 Juni 2017, yang dalam pertimbangan

ne
ng
hukumnya, antara lain:

do
gu  Majelis Kehormatan Notaris Wilayah selaku Pejabat Tata Usaha

Negara yang menjalankan urusan pemerintahan yaitu memberikan

In
A
persetujuan ijin pemeriksaan Notaris berdasarkan kewenangan yang

ada padanya sesuai asas legalitas sebagaimana tercantum dalam


ah

lik
UUJN/UUJN-P dan Permenkumham No. 7/2016 tentang Majelis

Kehormatan Notaris.
am

ub
 Bahwa Objek sengketa (Putusan Majelis Kehormatan Notaris

Wilayah) merupakan keputusan Tata Usaha Negara.


ep
k
ah

 Majelis Kehormatan Notaris sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha


R

si
Negara.

ne
ng

Pada dasarnya yang mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan

dan pemeriksaan terhadap Notaris adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi

do
gu

Manusia yang dalam pelaksanaannya Menteri membentuk Majelis

Kehormatan Notaris. Menteri sebagai kepala Departemen Hukum dan


In
A

Hak Asasi Manusia mempunyai tugas membantu Presiden dalam

menyelenggarakan sebagian urusan pemerintah di bidang hukum dan


ah

lik

hak asasi manusia. Dengan demikian kewenangan pengawasan


m

terhadap Notaris ada pada pemerintah.


ub

Kedudukan Menteri selaku Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang
ka

ep

melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku membawa konsekuensi terhadap Majelis


ah

Pengawas, yaitu Majelis Pengawas berkedudukan pula sebagai Badan


es
M

atau Pejabat Tata Usaha Negara, karena menerima delegasi dari badan
ng

on

Halaman | 9
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau Pejabat yang berkedudukan sebagai Badan atau Pejabat TUN.

si
Dengan demikian secara kolegial Majelis Pengawas atau kehormatan

Notaris sebagai:

ne
ng
1. Badan atau Pejabat TUN.

do
gu 2. Melaksanakan urusan pemerintahan.

In
3. Berdasarkan perundang-undangan yang berlaku, yaitu melakukan
A
pengawasan terhadap Notaris sesuai dengan Undang-undang
ah

lik
Jabatan Notaris.
am

ub
c) Bahwa Keputusan a quo yang dikeluarkan oleh Tergugat telah

menyebabkan adanya Sengketa Tata Usaha Negara, oleh karena itu


ep
telah memenuhi ketentuan Pasal 1 angka 10 Undang-undang Nomor
k

51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor


ah

si
5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha untuk menjadi Objek

Sengketa Tata Usaha Negara, yaitu :

ne
ng

Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam

do
gu

bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata

dengan badan atau pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun
In
A

di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara,

termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-


ah

lik

undangan yang berlaku.


m

ub

Kedudukan Penggugat maupun Tergugat berdomisili di Kepulauan Riau.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa yang berwewenang


ka

ep

memeriksa dan mengadili perkara ini adalah Pengadilan Tata Usaha


ah

Negara Tanjung Pinang baik kewenangan absolut maupun kewenangan


R

relatif.
es
M

ng

IV. KEPENTINGAN PENGGUGAT YANG DIRUGIKAN :


on

Halaman | 10
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan Pasal 53 ayat 1 Undang-undang nomor 9 tahun 2004 Tentang

si
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang

Peradilan Tata Usaha Negara, Penggugat dapat mengajukan gugatan ini

ne
ng
karena Penggugat merasa dirugikan atas diterbitkannya Surat Objek

do
gu Sengketa yaitu Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi

Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, Tanggal 4 Oktober

In
A
2018 Tentang Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH a quo

Penggugat. Kerugian Penggugat baik secara materiil maupun immateriil :


ah

lik
Kerugian materiil yakni waktu yang tersita sehingga tidak dapat

melaksanakan pekerjaan dengan baik, serta mengganggu rutinitas


am

ub
Penggugat selaku pejabat umum.

Kerugian immaterial yang Penggugat alami yaitu selaku Pejabat Umum


ep
k

yang diperiksa oleh Penyidik, Penuntut Umum atau Hakim merasakan


ah

R
kekecewaan dengan adanya dugaan-dugaan publik yang seolah-olah telah

si
melakukan pelanggaran dalam jabatannya.

ne
ng

Fakta yang terjadi bahwa Penggugat telah menjalankan jabatannya selaku

pejabat umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang terkait

do
gu

dengan dibuktikan produk-produk hukum yang diterbitkan Penggugat

berupa akta otentik tidak menyalahi maupun melanggar undang-undang


In
A

sebagaimana dalam surat jawaban Tergugat yang menjadi obyek sengketa


ah

lik

dalam perkara ini, diantaranya tercantum sebagai berikut :

“Keputusan Majelis Kehormatan Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor:


m

ub

02/K-MKNW/PROVINSI KEPRI/X/2016 sebagaimana disampaikan surat


ka

Nomor: UM.MKNW-KEPRI.12.16-17 tanggal 2 Desember 2016, serta pada


ep

pemeriksaan terhadap Notaris Anly Cenggana pada tanggal 2 Oktober


ah

2018, Majelis Pemeriksa tidak menemukan kesalahan prosedur dalam


R

es

pembuatan akta-akta”
M

ng

on

Halaman | 11
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selain itu, terkait akta-akta otentik yang diperiksa yaitu Akta Rapat Umum

si
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. Bangun Megah Semesta No.

2 dan Akta Jual Beli Saham No. 3,4,5, yang kesemua akta tersebut

ne
ng
tertanggal 2 Desember 2011, atas Akta-Akta tersebut digugat pembatalan di

do
gu Pengadilan Negeri Batam dengan Putusan Pengadilan Negeri

No.195/PDT.G/2015/PN.BTM tertanggal 13 Juni 2016 jo. Putusan

In
A
Pengadilan Tinggi No.182/PDT/2016/PT.BPR tertanggal 20 Maret 2017 jis.

Penetapan Pengadilan Negeri Batam (In kracht)


ah

lik
No.01/Pen.Pdt/2017/PN.BTM, tertanggal 16 Juni 2017, telah menolak

gugatan untuk pembatalan akta-akta tersebut, karena tidak mengandung


am

ub
cacat formil sehingga terhadap akta-akta tersebut secara yuridis formal

memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna, sebagaimana dalam


ep
k

putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Disamping itu,


ah

R
sesama pemegang saham terdapat adanya laporan polisi Nomor:

si
LP/587/VI/2014/Bareskrim, tertanggal 9 Juni 2014 terkait perkara pidana

ne
ng

penipuan, memberi keterangan palsu pada akta autentik dan atau

penggelapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP, 266 KUHP,

do
gu

dan atau 372 KUHP. Pada persidangan di Pengadilan Negeri Batam tanggal

4 Oktober 2018 adapun isi dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU)
In
A

terhadap laporan polisi tersebut pada intinya adalah menyatakan perbuatan


ah

lik

terdakwa dalam unsur ini telah terbukti, akan tetapi perbuatan tersebut

bukan merupakan tindakan pidana. Melepaskan terdakwa oleh karena itu


m

ub

dari segala tuntutan hukum sebagaimana didakwakan dalam dakwaan


ka

tersebut. Oleh karena itu, berarti tidak terdapat unsur pidana atas apa yang
ep

dilaporkan sedangkan tuntutan perdata untuk pembatalan akta telah ditolak


ah

oleh pengadilan dan telah berujung inkrah.


R

es

V. ALASAN GUGATAN
M

ng

on

Halaman | 12
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Adapun uraian fakta, dalil-dalil, dan alasan hukum dari gugatan ini adalah

si
sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat sebagai Notaris di Kota Batam, yang telah diangkat

ne
ng
oleh menteri kehakiman dan Hak asasi manusia Nomor : C-

do
gu 1533.HT.03.01-Th.2002, tanggal 28 Oktober 2002, yang telah dilakukan

pengambilan sumpah pada tanggal 30 Desember 2002 Sesuai berita

In
A
acara pengambilan sumpah Notaris Nomor: 48/181.4/XII/HK/2002,

Penggugat dalam menjalankan tugas jabatannya diatur dalam Bab III-


ah

lik
Kewenangan-Kewajiban dan Larangan, pada pasal 15 sampai dengan

pasal 17 UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG


am

ub
JABATAN NOTARIS jo UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-


ep
k

UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS. Dan


ah

R
dalam menjalankan tugas jabatan juga dalam Pembinaan Menteri Hukum

si
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Pasal 66 ayat 1 UNDANG-

ne
ng

UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PERUBAHAN UNDANG- UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG

do
gu

JABATAN NOTARIS). Untuk Pembinaan tersebut Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia membentuk Majelis Kehormatan


In
A

Notaris (MKN). Dan berdasarkan Pasal 66 ayat 3 UNDANG-UNDANG


ah

lik

NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN UNDANG- UNDANG

NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS disebutkan


m

ub

ketentuan lebih lanjut mengenai tugas dan fungsi, syarat dan tata cara
ka

pengangkatan dan pemberhentian, struktur organisasi, tata kerja, dan


ep

anggaran Majelis Kehormatan Notaris, diatur dengan Peraturan Menteri.


ah

Ketentuan tersebut ditindaklanjuti dengan PERATURAN MENTERI


R

es

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7


M

ng

TAHUN 2016 TENTANG MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS yang terdiri


on

Halaman | 13
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dari Majelis Kehormatan Notaris Pusat (MKNP) yang berada di Jakarta

si
dan Majelis Pengawas Notaris Wilayah (MKNW) yang ada di tiap provinsi

(Pasal 2 PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

ne
ng
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG MAJELIS

do
gu KEHORMATAN NOTARIS).

2. Bahwa Penggugat adalah Notaris di Kota Batam yang ditunjuk untuk

In
A
penerbitan akta-akta otentik oleh para penghadap terkait PT. BANGUN

MEGAH SEMESTA (PT.BMS), yang berkedudukan di Kota Batam.


ah

lik
Penggugat dalam hal ini bertindak sebagai Notaris mulai dari akta

Pendiriannya hingga akta perubahan-perubahan perseroan terbatas


am

ub
berikutnya. Seiring dengan waktu berjalan, dua tahun kemudian timbul

perselisihan pemegang saham perseroan tersebut, yaitu mengenai


ep
k

penjualan saham perseroan. Dengan adanya perselisihan tersebut


ah

R
menyebabkan adanya tuntutan pembatalan Akta RUPSLB PT. Bangun

si
Megah Semesta No. 2 dan Akta Jual Beli Saham No. 3,4,5, yang

ne
ng

kesemua akta tersebut tertanggal 2 Desember 2011.

Padahal sejak RUPSLB tanggal 2 Desember 2011, perseroan tersebut

do
gu

telah melangsungkan belasan Rapat Umum Pemegang Saham, baik

yang dibuat di Penggugat maupun di Notaris yang lain. Dengan


In
A

banyaknya Rapat dalam perseroan terbatas tersebut telah membuktikan


ah

lik

tidak terdapatnya perselisihan hukum, berarti segala sesuatu yang

diputuskan oleh perseroan sesuai kehendak para pemegang saham.


m

ub

Apabila suatu perseroan terbatas terdapat masalah akan berhenti sampai


ka

disitu dan segera akan muncul sengketa. Dengan demikian, semestinya


ep

tidak akan menimbulkan sengketa hukum atas RUPSLB ini, justru


ah

keputusan rapat inilah yang menjadi pokok persoalan. Persoalan hukum


R

es

yang muncul semenjak 27 Juni 2013 dalam gugatan perbuatan melawan


M

ng

hukum ter-register pada perkara nomor: 126/PDT-G/2013/PN.BTM. Yang


on

Halaman | 14
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“teristimewa” dalam gugatan ini pada pokok perkara butir 5 menyatakan

si
“Penggugat sebagai direktur sesuai dengan Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. BANGUN MEGAH SEMESTA

ne
ng
berdasarkan akta nomor 2, tanggal 2 Desember 2011, ADALAH SAH

do
gu DAN BERHARGA”. Atas gugatan ditolak berdasarkan Putusan

Pengadilan Negeri No.126/Pdt.G/2013/PN.Btm tertanggal 11 Maret 2014

In
A
jo. Putusan Pengadilan Tinggi No.124/Pdt.G/2015/PT.PBR tertanggal 15

Desember 2015.
ah

lik
3. Bahwa Tergugat sebagai Badan atau Jabatan Tata Usaha Negara

berdasarkan Pasal 66 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


am

ub
2 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 30 Tahun

2004 tentang Jabatan Notaris mempunyai kewenangan :


ep
k

(1) Untuk kepentingan proses peradilan, penyidik, penuntut umum, atau


ah

R
hakim dengan persetujuan Majelis Kehormatan Notaris berwenang:

si
a. Mengambil fotokopi Minuta akta dan/atau surat-surat yang

ne
ng

dilekatkan pada Minuta Akta atau Protokol Notaris dalam

penyimpanan Notaris; dan

do
gu

b. Memanggil Notaris untuk hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan

dengan Akta atau Protokol Notaris yang berada dalam


In
A

penyimpanan Notaris.
ah

lik

Bahwa berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh Tergugat tersebut,

Tergugat telah mengeluarkan Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah


m

ub

Provinsi Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, Tanggal 4


ka

Oktober 2018 Tentang Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana,


ep

SH.
ah

4. Bahwa Tergugat selaku Badan atau Jabatan Tata Usaha Negara dalam
R

es

surat objek sengketa :


M

ng

on

Halaman | 15
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a) Tidak memberikan pertimbangan hukum yang cermat, lengkap, baik

si
dan benar, serta tidak transparan dalam menguraikan fakta-fakta yang

sebenarnya. Penggugat tidak mengetahui apa yang menjadi

ne
ng
pertimbangan hukum Tergugat dan Keputusan Tergugat tersebut tidak

do
gu mencerminkan penerapan dasar-dasar hukum yang jelas dan tepat

berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

In
A
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan

Notaris.
ah

lik
b) Tidak benar dan tidak cermat untuk suatu keputusan dari Badan atau

Pejabat Tata Usaha Negara yang seharusnya mencerminkan


am

ub
implementasi dari undang-undang/peraturan perundang-undangan

yang menjadi bahan rujukannya, dan dalam Surat Majelis Kehormatan


ep
k

Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor:


ah

R
UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, Tanggal 4 Oktober 2018 Tentang

si
Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH. Berdasarkan

ne
ng

Pasal 53 ayat 2 Undang-undang nomor 9 tahun 2004 Tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang

do
gu

Peradilan Tata Usaha Negara adapun beberapa hal yang dapat

dijadikan alasan dalam gugatan ini yaitu :


In
A

1) Bahwa dalam Pasal 21 ayat 1 Peraturan Menteri Hukum dan Hak


ah

lik

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Majelis Kehormatan Notaris mengatur bahwa : “Dalam melakukan


m

ub

pemeriksaan terhadap Notaris, Ketua Majelis Kehormatan Notaris


ka

Wilayah membentuk majelis pemeriksa yang beranggotakan


ep

sebanyak 3 (tiga) orang yang terdiri dari setiap unsur anggota


ah

Majelis Kehormatan Notaris Wilayah.”


R

es

- Faktanya, dalam perkara a quo yang membentuk Majelis


M

ng

Pemeriksa adalah Wakil Ketua Majelis Kehormatan Wilayah


on

Halaman | 16
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Provinsi Kepuluan Riau sebagaimana dalam Surat Panggilan

si
Nomor : UM.MKNW Kepulauan Riau.09.18-33, tanggal 25

September 2018, menjelaskan sebagai berikut :

ne
ng
“berdasarkan Surat Wakil Ketua MKNW Provinsi Kepulauan Riau

do
gu Nomor P.10/MKNW Kepri/09/18 Tahun 2018 tanggal 25 September

2018 tentang Penetapan Majelis Pemeriksa...”

In
A
Hal tersebut tentunya jelas telah dapat membuktikan adanya

pelanggaran terhadap Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi


ah

lik
Manusia Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis

Kehormatan Notaris, dimana Wakil Ketua Majelis Kehormatan


am

ub
Wilayah Provinsi Kepuluan Riau tidak diberikan wewenang untuk
ep
membentuk Majelis Pemeriksa dalam pemeriksaan Penggugat
k

sebagai Notaris. Dengan demikian, pembentukan Majelis Pemeriksa


ah

si
tidak sesuai dengan peraturan tersebut diatas oleh karenanya harus

dinyatakan tidak sah.

ne
ng

2) Bahwa berdasarkan Pasal 21 ayat 4 Peraturan Menteri Hukum dan

do
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang
gu

Majelis Kehormatan Notaris mengatur bahwa : “Pembentukan


In
majelis pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dilakukan
A

dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja terhitung sejak


ah

lik

tanggal laporan diterima.”

- Faktanya, Majelis Pemeriksa dibentuk 8 (delapan) hari sejak


m

ub

laporan diterima. Hal ini sebagaimana dalam Surat Panggilan


ka

Nomor: UM.MKNWKepulauan Riau.09.18-33, tanggal 25


ep

September 2018, terlihat dalam surat panggilan tersebut tertulis


ah

bahwa Surat Penetapan Majelis Pemeriksa Nomor:


R

es

P.10/MKNWKEPRI/09/18 Tahun 2018 tanggal 25 September


M

ng

2018 sedangkan Surat Permohonan penyidik No.


on

Halaman | 17
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B/3990/IX/2018/Dit Tipidum tertanggal 12 September 2018.

si
Dengan demikian, pembentukan Majelis Pemeriksa dalam

perkara a quo tidak dilakukan sesuai dengan prosedur yang

ne
ng
berdasar hukum oleh karena itu harus dinyatakan tidak sah.

do
gu 3) Bahwa dalam Pasal 23 ayat 2 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis

In
A
Kehormatan Notaris ditegaskan : “Permohonan sebagaimana dimaksud pada

ayat 1 disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan


ah

lik
tembusannya disampaikan kepada Notaris yang bersangkutan.
am

ub
- Faktanya atas panggilan dari Penyidik Direktur Tindak Pidana Umum

Badan Reserse Kriminal Polri Nomor: B/3990/IX/2018/Dit Tipidum, tanggal


ep
12 September 2018, perihal izin pemeriksaan notaris Anly Cenggana, SH
k
ah

yang ditujukan kepada MKNW Provinsi Kepulauan Riau tembusannya


R

si
tidak disampaikan kepada Penggugat.

ne
- Penggugat hingga saat ini belum menerima tembusan resmi surat
ng

tersebut atau tidak diberi tembusan. Dengan demikian telah terjadi

do
gu

pelanggaran terhadap Pasal 23 ayat 2 Peraturan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis


In
A

Kehormatan Notaris oleh karena itu harus dinyatakan tidak sah (vide

pertimbangan hukum putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)


ah

lik

Surabaya dalam perkara No. 21/G/2017/PTUN.SBY, tanggal 13 Juni

2017).
m

ub

4) Bahwa kemudian Pasal 24 ayat 2 Peraturan Menteri Hukum dan Hak


ka

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang


ep

Majelis Kehormatan Notaris mengatur bahwa : “Pemanggilan terhadap


ah

Notaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan melalui surat


es
M

ng

on

Halaman | 18
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang ditandatangani oleh Ketua Majelis Kehormatan Notaris

si
Wilayah”.

ne
ng
- Faktanya, dalam perkara a quo Surat Pemanggilan tidak

ditandatangani oleh Ketua Majelis Kehormatan Notaris Wilayah

do
gu melainkan ditandatangani oleh Wakil Ketua Majelis Kehormatan

Notaris Wilayah. Pemanggilan Penggugat selaku Notaris oleh

In
A
Tergugat, diberitahukan melalui panggilan telepon dari staff

sekretariat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi


ah

lik
Kepulauan Riau pada tanggal 25 September 2018 pukul 09.24
am

ub
W.I.B. tentang pemeriksaan yang akan dilakukan oleh Tergugat

yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2018. Hal


ep
tersebut bertentangan dengan peraturan pada Pasal 24 ayat 2
k
ah

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik


R

si
Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan

ne
Notaris, oleh karena itu objek sengketa harus dinyatakan tidak
ng

sah.

do
gu

5) Bahwa pada Pasal 24 ayat 4 mengatur bahwa “Pemanggilan

terhadap Notaris dilakukan dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari


In
A

sebelum pemeriksaan dilakukan.”


ah

lik

- Faktanya, Penggugat belum menerima Surat Panggilan resmi

secara fisik tetapi Penggugat tetap beritikad baik, sportif, dan


m

ub

proaktif untuk hadir dan mengikuti jalannya pemeriksaan oleh

Tergugat. Penggugat baru menerima fotokopi Surat Panggilan


ka

ep

pada saat pemeriksaan tanggal 2 Oktober 2018, padahal


ah

diwajibkan untuk dilakuan paling lambat 5 (lima) hari sebelum


R

pemeriksaan maka sudah tentu Tergugat melanggar aturan yang


es
M

ng

on

Halaman | 19
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah ditetapkan Pasal 24 ayat 4 diatas, oleh karena itu objek

si
sengketa harus dinyatakan tidak sah.

ne
ng
6) Bahwa kewenangan Tergugat dalam hal penyetujuan atau penolakan

pengambilan fotocopy minuta akta dan/atau surat-surat yang

do
gu dilekatkan pada minuta akta, dengan memenuhi syarat-syaratnya

yang diatur dalam Pasal 26 ayat 1 Peraturan Menteri Hukum dan

In
A
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Majelis Kehormatan Notaris yaitu :


ah

lik
“Pengambilan minuta akta dan/atau surat-surat Notaris dalam
am

ub
penyimpanan Notaris sebagaimana dimaksud dalam pasal 25,

dilakukan dalam hal:


ep
a. Adanya dugaan tindak pidana yang berkaitan dengan minuta akta
k
ah

dan/atau surat-surat yang dilekatkan pada minuta akta atau


R

si
protokol Notaris dalam penyimpanan Notaris;

ne
b. Belum gugur hak menuntut berdasarkan ketentuan tentang
ng

daluwarsa dalam peraturan perundang-undangan di bidang

do
gu

hukum pidana;

c. Adanya penyangkalan keabsahan tanda tangan dari salah satu


In
A

pihak atau lebih;

d. Adanya dugaan pengurangan atau penambahan atas Minuta Akta;


ah

lik

atau;

e. Adanya dugaan Notaris melakukan pemunduran tanggal


m

ub

(antidatum)”
ka

- Fakta hukum yang ada dalam perkara ini tidak ditemukan hal-
ep

hal sebagaimana diatas yang menjadi syarat-syarat


ah

disetujuinya pemeriksaan notaris, dan Tergugat juga tidak


es
M

menguraikan secara jelas alasan disetujuinya pemeriksaan


ng

on

Halaman | 20
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat oleh Penyidik yang berkaitan dengan

si
mempertimbangkan syarat-syarat pada Pasal 26 Peraturan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

ne
ng
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan Notaris.

do
gu Oleh karena itu objek sengketa harus dinyatakan tidak sah.

7) Bahwa dalam objek sengketa tersebut dikaitkan pula dengan pasal

In
A
27 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia Nomor 7 tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan Notaris,


ah

lik
sehingga perlu dilihat isi pasal 27 tersebut, yaitu :

(1)Pemberian persetujuan kepada penyidik, penuntut umum, atau


am

ub
hakim untuk kepentingan proses peradilan dalam pemanggilan

Notaris, dilakukan dalam hal :


ep
k

a. Adanya dugaan tindak pidana berkaitan dengan minuta akta


ah

R
dan/atau surat-s urat Notaris dalam penyimpanan Notaris;

si
b. Belum gugur hak menuntut berdasarkan ketentuan tentang

ne
ng

daluwarsa dalam peraturan perundang-undangan di bidang

hukum pidana;

do
gu

c. Adanya penyangkalan keabsahan tanda tangan dari salah satu

pihak atau lebih;


In
A

d. Adanya dugaan pengurangan atau penambahan atas Minuta


ah

lik

Akta; atau;

e. Adanya dugaan Notaris melakukan pemunduran tanggal


m

ub

(antidatum).
ka

(2) Majelis Kehormatan Notaris Wilayah dapat mendampingi Notaris


ep

dalam proses pemeriksaan dihadapan penyidik.


ah

Pasal 27 ayat 1 terdiri dari 5 item (a sampai e), dalam objek


R

es

sengketa yang ditujukan kepada Penggugat berdasarkan hasil


M

ng

pemeriksaan dan fakta hukum bahwa Tergugat tidak


on

Halaman | 21
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyebutkan item/alasan yang mana telah dilakukan Penggugat,

si
Apakah semuanya telah dilanggar atau dilakukan oleh

Penggugat? Misalnya, apakah Penggugat telah terjadi:

ne
ng
a. Adanya dugaan tindak pidana berkaitan dengan minuta akta

do
gu dan/atau surat-surat Notaris dalam penyimpanan Notaris;

b. Belum gugur hak menuntut berdasarkan ketentuan tentang

In
A
daluwarsa dalam peraturan perundang-undangan di bidang

hukum pidana;
ah

lik
c. Adanya penyangkalan keabsahan tanda tangan dari salah

satu pihak atau lebih;


am

ub
d. Adanya dugaan pengurangan atau penambahan atas Minuta

Akta; atau;
ep
k

e. Adanya dugaan Notaris melakukan pemunduran tanggal


ah

R
(antidatum).

si
Faktanya, ketika Penggugat diperiksa oleh Majelis Pemeriksa tidak

ne
ng

ada pendalaman sama sekali atas kelima item tersebut, dan tidak

dijelaskan Penggugat telah melanggar butir yang mana (dari a

do
gu

sampai e). Sehingga penguraian fakta yang menjadi pertimbangan

tidak jelas mengenai :


In
A

- Uraian fakta yang terjadi


ah

lik

- Pelapornya siapa

- Relasi atau hubungan pelapor dengan akta yang penggugat buat


m

ub

dimana
ka

- Kepentingan pelapor seperti apa terhadap akta yang


ep

bersangkutan.
ah

Ketidak jelasan ini sudah tentu sangat merugikan Penggugat dan


R

es

merupakan kesewenang-wenangan Tergugat, dan keputusannya


M

ng

telah cacat secara substansi. Disamping itu, terdapat dua


on

Halaman | 22
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keputusan yang bertolak belakang (kontradiktif) antara keputusan

si
Tergugat pada tahun 2016 yang menolak izin pengambilan fotokopi

minuta akta dan menolak izin pemeriksaan, sedangkan keputusan

ne
ng
yang menjadi objek sengketa tahun 2018 memberikan izin

do
gu pengambilan fotokopi minuta akta dan memberikan izin

pemeriksaan.

In
A
Dikeluarkan Surat Permohonan Izin Pemeriksaan Notaris Nomor:

B/7561/XI/2016/Bareskrim, tanggal 21 November 2016, yang


ah

lik
kemudian dijawab oleh Tergugat dengan Surat Jawaban Nomor :

UM-MKNW-KEPRI.12.16-17, tanggal 2 Desember 2016, dimana


am

ub
Keputusan MKNW Kepri yang intinya menolak permohonan

penyidik karena tidak tercukupinya alasan untuk dilakukannya


ep
k

pemeriksaan terhadap notaris.


ah

R
Dalam hal adanya perbedaan tersebut, Tergugat dalam

si
mengeluarkan objek sengketa berupa persetujuan izin pemeriksaan

ne
ng

notaris TIDAK menjelaskan fakta-fakta, bukti-bukti, dasar-dasar,

maupun pendapat-pendapat yang dapat menyebabkan

do
gu

terpenuhinya syarat-syarat berdasarkan pasal 27 ayat 1 tersebut.

8) Bahwa Tergugat dalam Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah


In
A

Provinsi Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34,


ah

lik

Tanggal 4 Oktober 2018 Tentang Persetujuan Pemeriksaan Notaris

Anly Cenggana, memberikan pendapat atas dasar hasil


m

ub

pemeriksaan bahwa : “jual beli saham tidak dicantumkan dalam


ka

agenda rapat…”. Hal tersebut bertentangan dengan hasil berita


ep

acara pemeriksaan, yang mana dalam Berita Acara Pemeriksaan


ah

(BAP) tertulis karena adanya agenda perubahan pemegang


R

es

saham dan perubahan pengurus, maka diadakan RUPS tanggal 2


M

ng

Desember 2011. Agenda Rapat yang dimaksud Tergugat adalah


on

Halaman | 23
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
agenda rapat dalam Undangan Rapat, Penggugat telah

si
membuktikan dengan menyerahkan bukti undangan RUPS, yang

memuat Agenda Rapat secara JELAS-JELAS TERTULIS :

ne
ng
Perubahan Pemegang Saham dan Perubahan Pengurus

do
gu Perseroan.

Perlu dijelaskan bahwa Akta Jual Beli Saham merupakan tindak

In
A
lanjut dari adanya agenda Perubahan Pemegang Saham dan

perubahan pengurus, maka diadakan RUPS tanggal 2 Desember


ah

lik
2011, yang dipimpin oleh Direktur Utama dan telah ditandatangani

oleh semua peserta rapat.


am

ub
- Akta Jual Beli saham adalah kelanjutan dari Rapat Umum

Pemegang Saham yang telah memutuskan penjualan saham,


ep
k

maka dibuatkanlah akta jual beli saham.


ah

R
Fakta hukum yang tak terbantahkan bahwa dalam undangan PT.

si
Bangun Megah Semesta kepada Penggugat yang ditandatangani

ne
ng

oleh Direktur Utama yang mengundang untuk rapat pemegang

saham, memimpin rapat dan terdapat keputusan Jual Beli saham

do
gu

sebagaimana dalam Akta RUPS No.2 dan Akta jual beli saham No.

3, Akta jual beli saham No.4, Akta jual beli saham No. 5.
In
A

Maka dari itu, alasan/pendapat Tergugat tersebut TIDAK TERBUKTI


ah

lik

memenuhi syarat-syarat yang dimaksud dalam Pasal 26 maupun

Pasal 27 ayat 1 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia


m

ub

Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2016 tentang Majelis


ka

Kehormatan Notaris, oleh karena itu objek sengketa harus


ep

dinyatakan tidak sah.


ah

9) Bahwa dalam objek sengketa Majelis Pemeriksa telah berpendapat


R

es

bahwa tidak menemukan kesalahan prosedur dalam pembuatan


M

ng

akta-akta namun tetap disetujui untuk melakukan pemeriksaan


on

Halaman | 24
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhadap Penggugat serta menyetujui menyerahkan fotokopi minuta

si
akta dan/atau surat-surat yang diperlukan kepada Penyidik,

penuntut umum atau hakim dan diperbolehkan Penggugat untuk

ne
ng
hadir dalam penyidikan, penuntutan, dan proses peradilan yang

do
gu berkaitan dengan akta atau protokol Notaris yang berada dalam

penyimpanan Notaris. Sejauh tidak dapat dibuktikan adanya

In
A
kesalahan dalam pembuatan akta-akta otentik oleh Penggugat

selaku Notaris maka akta otentik tersebut tidak mengandung cacat


ah

lik
formil, oleh karena itu telah sah dan berkekuatan hukum, maka

tidak diperlukan lagi adanya suatu pemeriksaan lebih lanjut


am

ub
mengenai akta-akta tersebut, disamping itu terdapat sejumlah

putusan pengadilan yang menguatkan akta-akta tersebut sah dan


ep
k

mempunyai kekuatan hukum. Kiranya keabsahan dari akta-akta


ah

R
otentik sudah seharusnya tidak lagi menimbulkan keraguan bagi

si
pihak manapun.

ne
ng

10)Bahwa objek sengketa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas,

telah melanggar aspek prosedural dan wewenang dan tidak sesuai

do
gu

dengan PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI

MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016


In
A

TENTANG MAJELIS KEHORMATAN NOTARIS dan Penggugat


ah

lik

telah sangat dirugikan, padahal Penggugat telah menjalankan tugas

jabatan Notaris sesuai UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN


m

ub

2004 TENTANG JABATAN NOTARIS jo UNDANG-UNDANG


ka

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG


ep

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004


ah

TENTANG JABATAN NOTARIS sehingga dalam kebijakan yang


R

es

objektif legalitas berpijak diatas dasar peraturan yang berlaku.


M

ng

on

Halaman | 25
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11) Bahwa surat keputusan Tergugat a quo telah bertentangan dengan

si
asas-asas umum pemerintahan yang baik, salah satu diantaranya

Asas bertindak cermat yang menghendaki pemerintah bertindak

ne
ng
cermat dalam melakukan aktivitas penyelenggaraan tugas

do
gu pemerintahan sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi warga

Negara. Dalam menerbitkan keputusan, pemerintah harus

In
A
mempertimbangkan secara cermat dan teliti semua faktor yang

terkait dengan materi ketetapan, mendengar dan


ah

lik
mempertimbangkan alasan-alasan yang diajukan oleh pihak yang

berkepentingan, mempertimbangkan akibat hukum yang timbul dari


am

ub
keputusan tersebut. ep
Tidak mencampur adukkan kewenangan, dimana Pejabat Tata
k
ah

Usaha Negara memiliki wewenang yang sudah ditentukan dalam


R

si
peraturan perundang-undangan (baik segi materi, wilayah, maupun

ne
waktu) untuk melakukan tindakan hukum dalam rangka
ng

melayani/mengatur warga negara. Asas ini menghendaki agar

do
gu

pejabat Tata Usaha Negara tidak menggunakan wewenangnya

untuk tujuan lain selain yang telah ditentukan dalam peraturan yang
In
A

berlaku atau menggunakan wewenang yang melampaui batas.

Berdasarkan alasan-alasan maupun fakta-fakta hukum seperti yang


ah

lik

telah diuraikan diatas, maka untuk menegakkan keadilan dan

kebenaran serta untuk menjamin adanya kepastian hukum bagi


m

ub

para pihak, dengan ini PENGGUGAT memohon dengan kerendahan


ka

hati kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara


ep

ini berkenan untuk memberikan putusan sebagai berikut :


ah

VI. PERMOHONAN PENUNDAAN


es
M

 Bahwa Objek sengketa selanjutnya agar ditunda pelaksanaanya.


ng

on

Halaman | 26
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa apabila Surat Objek Sengketa dilaksanakan maka Penggugat

si
akan sangat dirugikan/terdapat keadaan yang sulit untuk

dikembalikan/dipulihkan seperti keadaan semula.

ne
ng
 Bahwa adanya keadaan mendesak tersebut yaitu pada umumnya surat

do
gu panggilan dari Penyidik kepada saksi akan disampaikan 3 hari sebelumnya,

apabila Penggugat tidak memenuhi panggilan pertama tersebut, maka

In
A
segera menyusul lagi panggilan kedua yang juga memiliki kurun waktu 3

hari untuk pemenuhan panggilannya. Apabila Penggugat tidak memenuhi


ah

lik
panggilan kedua tersebut, maka dapat berakibat fatal dimana Penggugat

akan dijemput secara paksa oleh Penyidik.


am

ub
 Bahwa selain keadaan mendesak dapat mengakibatkan kepentingan

Penggugat dirugikan karena Penggugat sebagai Pejabat Umum


ep
k

(Notaris/PPAT) tidak dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada


ah

R
publik jika objek Sengketa dilaksanakan.

si
 Bahwa oleh karenanya Penggugat mohon agar diterbitkan Penetapan

ne
ng

yang berisi perintah kepada Tergugat agar menunda Pelaksanaan Objek

Sengketa, sampai perkara a quo berkekuatan hukum tetap.

do
gu

 Bahwa fakta-fakta diatas telah memenuhi ketentuan pasal 67 Undang-


In
undang No 5 tahun 1986 tentang Peradilan TUN.
A

VII. PETITUM/TUNTUTAN :
ah

lik

A. Dalam Penundaan

1. Mengabulkan Permohonan Penundaan yang diajukan Penggugat.


m

ub

2. Memerintahkan Tergugat untuk menunda pelaksanaan Surat Majelis


ka

Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor:


ep

UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, Tanggal 4 Oktober 2018 Tentang


ah

Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, sampai ada putusan


R

es

pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.


M

ng

B. Dalam Pokok Perkara/Sengketa


on

Halaman | 27
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya;

si
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Majelis Kehormatan Notaris

Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34,

ne
ng
Tanggal 4 Oktober 2018 Tentang Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly

do
gu Cenggana;

3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat Majelis Kehormatan Notaris

In
A
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34,

Tanggal 4 Oktober 2018 Tentang Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly


ah

lik
Cenggana;

4. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara.


am

ub
Dan/atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

adilnya (ex aequo et bono).


ep
k

Menimbang, bahwa Tergugat melalui Kuasa Hukumnya telah


ah

R
menyerahkan Jawaban Tergugat tertanggal 09 November 2018 yang pada

si
pokoknya berbunyi sebagai berikut;

ne
ng

I. DALAM EKSEPSI

A. Eksepsi Absolut

do
gu

1. Bahwa Surat Jawaban Majelis Kehormatan Notaris Wilayah

Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34 tanggal 04


In
A

Oktober 2018 tentang Pemanggilan Notaris ANLY CENGGANA,


ah

lik

S.H (selanjutnya disebut objek sengketa) bukan merupakan

Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam


m

ub

Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang

Peradilan Tata Usaha Negara, yang telah diubah berturut-turut


ka

ep

dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-


ah

Undang Nomor 51 Tahun 2009, yang untuk selanjutnya dapat


R

es

disebut UU-PTUN, berhubung objek termaksud sekedar sebagai


M

ng

pemberitahuan, sedangkan Keputusannya sendiri berupa


on

Halaman | 28
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Keputusan Majelis Pemeriksa, tanggal 02 Oktober 2018, Nomor:

si
09/K-MKNW PROVINSI KEPRI/IX/2018;

2. Bahwa objek sengketa tidak memenuhi unsur Keputusan Tata

ne
ng
Usaha Negara yang INDIVIDUAL bagi PENGGUGAT

do
gu sebagaimana dijabarkan dalam Surat Gugatan PENGGUGAT

Bagian III huruf b, mengingat objek sengketa lebih tepatnya

In
A
ditujukan kepada Penyidik di Direktorat Tindak Pidana Umum

Bareskrim POLRI. Yang mana Penyidik tersebut mengajukan


ah

lik
permohonan ijin pemeriksaan Notaris pada tanggal 12 September

2018 yang kemudian TERGUGAT menjawab dengan objek


am

ub
sengketa. Mengingat salah satu unsur dari Keputusan Tata Usaha

Negara tidak dipenuhi maka patut kiranya jika TERGUGAT


ep
k

mendalilkan bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang


ah

R
tidak berwenang menangani perkara ini.

si
3. Bahwa objek sengketa tidak memenuhi unsur Keputusan Tata

ne
ng

Usaha Negara yang FINAL, sebagaimana disebutkan dalam

Surat Gugatan PENGGUGAT Bagian III huruf b, mengingat

do
gu

berdasarkan ketentuan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor

2 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 30


In
A

Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, persetujuan atau menolakan


ah

lik

Majelis Kehormatan Notaris atas permohonan ijin pemeriksaan

dan/atau pengambilan fotokopi minuta akta adalah merupakan


m

ub

bagian dari proses peradilan atau pro justitia, yaitu dalam hal
ka

penyidikan sebagaimana diatur dalam Bab XIV KUHAP.


ep

B. Eksepsi Obscuur Libel


ah

Bahwa dalam ketentuan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2


R

es

Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30


M

ng

Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris berbunyi:


on

Halaman | 29
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Pasal 66 ayat (1)

ne
ng
Untuk kepentingan proses peradilan, penyidik, penuntut umum

do
gu atau hakim dengan persetujuan Majelis Kehormatan Notaris

berwenang:

In
A
a. Mengambil fotokopi Minuta Akta dan/atau surat-surat yang

dilekatkan pada Minuta Akta atau Protokol Notaris dalam


ah

lik
penyimpanan Notaris; dan

b. Memanggil Notaris untuk hadir dalam pemeriksaan yang


am

ub
berkaitan dengan Akta atau Protokol Notaris yang berada

dalam penyimpanan Notaris.


ep
k
ah

Dalam ketentuan Pasal tersebut di atas, jelas bahwa penafsiran yang


R

si
benar adalah: Kewenangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 66

ne
ayat (1) di atas adalah kewenangan yang diberikan oleh Undang-
ng

Undang kepada Penyidik, Penuntut Umum, dan Hakim. Bukan

do
gu

kewenangan yang dimiliki oleh Majelis Kehormatan Notaris.

Kewenangan Majelis Kehormatan Notaris hanya sebatas memberi


In
A

persetujuan agar Penyidik Bareskrim POLRI melaksanakan

kewenangannya untuk memeriksa Notaris dalam proses penyidikan


ah

lik

perkara yang sedang ditangani.

Penggugat telah jelas-jelas salah dalam memahami maksud dari


m

ub

Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 jo Undang-


ka

Undang Nomor 30 Tahun 2004. Dalam gugatan, Penggugat


ep

mendefinisikan bahwa seolah-olah Majelis Kehormatan Notaris


ah

Wilayah memiliki kewenangan untuk mengambil fotokopi minuta akta


es
M

dan/atau surat-surat yang dilekatkan pada minuta akta atau protokol


ng

on

Halaman | 30
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
notaris dalam penyimpanan notaris; dan memanggil notaris untuk

si
hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan dengan akta atau protokol

notaris yang berada dalam penyimpanan notaris. Padahal, Pasal 66

ne
ng
ayat (1) ini hendaknya dipahami secara lengkap dan utuh dengan

do
gu juga melihat ketentuan Peraturan Perundang-undangan

pelaksananya yakni Permenkumham RI Nomor 7 Tahun 2016 tentang

In
A
Majelis Kehormatan Notaris Wilayah.

Ketentuan Pasal 20 Permenkumham RI Nomor 7 Tahun 2016 telah


ah

lik
memberikan penjabaran yang lebih jelas dan lengkap mengenai

kewenangan Majelis Kehormatan Notaris Wilayah, yang meliputi :


am

ub
a. Pemeriksaan terhadap notaris yang dimintakan persetujuan

kepada Majelis Kehormatan Notaris Wilayah oleh penyidik,


ep
k

penuntut umum atau hakim;


ah

R
b. Pemberian persetujuan atau penolakan terhadap permintaan

si
persetujuan pengambilan fotokopi minuta akta dan/atau surat-

ne
ng

surat yang dilekatkan pada minuta akta atau protokol notaris

dalam penyimpanan notaris; dan

do
gu

c. Pemberian persetujuan atau penolakan terhadap permintaan

persetujuan pemanggilan notaris untuk hadir dalam penyidikan,


In
A

penuntutan, dan proses peradilan yang berkaitan dengan akta


ah

lik

atau protokol notaris yang berada dalam penyimpanan notaris.

Sehingga hal yang disampaikan oleh Penggugat dalam


m

ub

gugatannya menjadi tidak jelas berkenaan dengan kewenangan


ka

Majelis Kehormatan Notaris Wilayah.


ep

Disamping itu, merujuk pada kententuan Pasal 1 angka 1


ah

Permenkumham Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis


R

es

Kehormatan Notaris yang berbunyi:


M

ng

on

Halaman | 31
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Kehormatan Notaris adalah suatu badan yang

si
mempunyai kewenangan untuk melaksanakan pembinaan

notaris dan kewajiban memberikan persetujuan atau

ne
ng
penolakan untuk kepentingan penyidikan dan proses

do
gu peradilan atas pengambilan fotokopi minuta akta dan

pemanggilan notaris untuk hadir dalam pemeriksaan yang

In
A
berkaitan dengan akta atau protokol notaris yang berada

dalam penyimpanan notaris.


ah

lik
Ketentuan tersebut di atas telah memberikan kejelasan mengenai

kewenangan Majelis Kehormatan Notaris, yang meliputi


am

ub
pembinaan notaris dan kewajiban memberikan persetujuan atau

penolakan atas pengambilan fotokopi minuta akta dan


ep
k

pemanggilan notaris untuk hadir dalam pemeriksaan yang


ah

R
berkaitan dengan akta atau protokol notaris yang berada dalam

si
penyimpanan notaris. Di samping itu, Majelis Kehormatan Notaris

ne
ng

dalam melaksanakan tugasnya memberikan persetujuan

mengacu kepada kepentingan penyidikan dan proses

do
gu

peradilan.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka beralasan


In
A

hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk


ah

lik

menyatakan Gugatan Penggugat Ditolak atau setidak-tidaknya

dinyatakan Tidak Dapat Diterima (niet onvankelijk verklaard).


m

ub

II. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa seluruh dalil TERGUGAT sebagaimana tercantum pada


ka

ep

bagian eksepsi mohon dianggap diulang secara keseluruhan atau


ah

kata demi kata pada bagian pokok perkara ini.


R

es
M

ng

on

Halaman | 32
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa TERGUGAT menyangkal atas kebenaran seluruh dalil yang

si
diajukan oleh PENGGUGAT, kecuali yang diakui kebenarannya

secara tegas oleh TERGUGAT.

ne
ng
3. Bahwa tidak benar dalil PENGGUGAT pada bagian V poin 3.

do
gu Kewenangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 66 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 2014 jo Undang-Undang Nomor 30 tahun

In
A
2014 tentang Jabatan Notaris, adalah kewenangan penyidik, penuntut

umum atau hakim, yang mana dalam melaksanakan kewenangannya


ah

lik
itu, penyidik, penuntut umum atau hakim harus melalui persetujuan

Majelis Kehormatan Notaris.


am

ub
4. Bahwa tidak benar dalil Penggugat pada bagian V poin 4 huruf a

karena Tergugat telah melaksanakan kewenangannya dengan


ep
k

pertimbangan hukum yang cermat dan lengkap dan transparan,


ah

R
sesuai Peraturan Perundang-undangan, sebagaimana dijabarkan

si
sebagai berikut :

ne
ng

a. Bahwa pengajuan permohonan Penyidik Direktorat Tindak Pidana

Umum Bareskrim POLRI tersebut berkaitan dengan penanganan

do
gu

tindak pidana dengan tersangka a.n TJIPTA FUDJIARTA terkait

dengan penerbitan akta nomor 3, 4 dan 5 masing-masing


In
A

tertanggal 2 September 2011 yang diterbitkan oleh Notaris ANLY


ah

lik

CENGGANA, S.H. dimana saudara TJIPTA FUDJIARTA adalah

sebagai pembeli dan telah menguasai saham PT. BMS, yang


m

ub

berkas perkaranya sudah dikirim ke Jaksa Penuntut Umum dan


ka

hasil penyidikannya dinyatakan lengkap (P-21).


ep

Selanjutnya sdr. WIE MENG selaku penjual dilaporkan tersendiri oleh


ah

sdr. CONTI CHANDRA sesuai Laporan Polisi Nomor:


R

es

LP/513/V/2016/Bareskrim tanggal 17 Mei 2016 atas nama pelapor


M

ng

ALFONSO F.P selaku kuasa dari CONTI CHANDRA


on

Halaman | 33
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Untuk penerbitan Akta Nomor 3, 4 dan 5 masing-masing tertanggal 2

si
Desember 2011 yang diterbitkan oleh Notaris ANLY CENGGANA, S.H.

telah mendatangkan kerugian bagi pelapor CONTI CHANDRA

ne
ng
Dalam surat undangan CONTI CHANDRA selaku Direktur PT. BMS

do
gu hanya tercatat rapat untuk susunan pengurus dan pemegang saham,

namun faktanya Notaris ANLY CENGGANA, S.H. menerbitkan akta

In
A
jual beli No. 3, 4 dan 5 tanpa sepengetahuan pihak CONTI CHANDRA

Akta 89 nilai sahamnya sebesar Rp. 135.700.000/lembar saham, tetapi


ah

lik
berdasarkan akta No.3, 4 dan 5 tanggal 2 Desember 2011, harga

saham kembali ke harga Rp. 1.000.000/lembar saham


am

ub
Akta 3, 4 dan 5 tidak dibacakan karena para pihak tidak hadir

pada saat bersamaan tetapi pada akta disebut para pihak


ep
k

menghadap secara bersamaan, dan absen dibuat tanggal 2


ah

R
Desember 2011. Ketidakhadiran adalah untuk saudara SUTRISWI,

si
yang didukung dengan adanya manifes penumpang pesawat Lion

ne
ng

Air yang menunjukkan bahwa SUTRISWI datang dari Pekanbaru

tanggal 4 Desember 2011.

do
gu

Guna kepentingan penyidikan mengingat penerbitan Akta No. 3, 4 dan

5 tanggal 2 Desember 2011 dilakukan oleh Notaris ANLY CENGGANA,


In
A

S.H., maka keterangan Notaris ANLY CENGGANA, S.H. diperlukan


ah

lik

untuk membuat terang peristiwa pidana dalam perkara tersebut.

Dengan demikian berdasarkan ketentuan Pasal 20 Peraturan Menteri


m

ub

Hukum dan HAM RI Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan


ka

Notaris, maka Majelis Kehormatan Notaris Kepulauan Riau


ep

berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap Notaris ANLY


ah

CENGGANA, S.H. atas permintaan/permohonan penyidik.


R

es

b. Bahwa tidak benar TERGUGAT tidak transparan dalam menguraikan


M

ng

fakta-fakta dan pertimbangan hukum TERGUGAT. Di dalam Keputusan


on

Halaman | 34
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Kepulauan Riau (vide Keputusan

si
Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Kepulauan Riau Nomor: 09/K-

MKNW Provinsi Kepri/IX/2018) dijelaskan bahwa menimbang

ne
ng
keterangan yang disampaikan oleh PENGGUGAT kepada Majelis

do
gu Pemeriksa sangat penting untuk disampaikan oleh PENGGUGAT

kepada penyidik, maka Majelis Pemeriksa memberi persetujuan untuk

In
A
dilakukan pemeriksaan terhadap Notaris ANLY CENGGANA, S.H. dan

pengambilan minuta akta dan/atau surat-surat yang dilekatkan pada


ah

lik
minuta akta atau protokol notaris dalam penyimpanan notaris. Melalui

pertimbangan hukum ini diharapkan keterangan Notaris ANLY


am

ub
CENGGANA, S.H dapat membuat terang-benderang perkara yang

sedang diproses oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum


ep
k

Bareskrim POLRI.
ah

R
Terlebih dengan adanya manifes penumpang Lion Air atas nama

si
SUTRISWI tertanggal 4 Desember 2011, yang merupakan salah satu

ne
ng

pihak dalam akta tertanggal 2 Desember 2011 sebagaimana yang

dimohonkan penyidik, maka penjelasan dan keterangan dari ANLY

do
gu

CENGGANA, S.H. sangat diperlukan guna mendukung proses pro-

justitia.
In
A

5. Bahwa tidak benar dalil Penggugat pada bagian V poin 4 huruf b angka
ah

lik

1,

Berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (4) Peraturan Menteri Hukum dan


m

ub

HAM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan Notaris


ka

menerangkan bahwa:
ep

Pasal 4 ayat (4)


ah

Pemilihan ketua dan wakil ketua Majelis Kehormatan Notaris Wilayah


R

es

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan secara musyawarah


M

ng

on

Halaman | 35
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Berdasarkan ketentuan Pasal 4 tersebut di atas jelas bahwa prinsip

si
keanggotaan Majelis Kehormatan Notaris Wilayah bersifat kolektif

kolegial, artinya antara sesama anggota memiliki hak dan kewajiban

ne
ng
serta tanggungjawab yang sama. Selain itu sifat kolektif kolegial ini

do
gu juga di tunjukan dalam hal pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Majelis

Kehormatan Notaris yang dilakukan secara musyawarah mufakat,

In
A
sehingga dalam pelaksanaannya Ketua dan Wakil Ketua dapat berbagi

tanggungjawab dengan anggota lainnya. Termasuk dalam hal ini


ah

lik
penandatangan penetapan Majelis Pemeriksa oleh Wakil Ketua

merupakan bentuk pembagian tugas dan tanggung jawab yang


am

ub
dimungkinkan berdasarkan prinsip kolektif kolegial ini.

- Berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (4) dan (5) yang menyebutkan


ep
k

bahwa:
ah

R
Pasal 23

si
(4) Ketua Majelis Kehormatan Notaris Wilayah wajib memberikan

ne
ng

jawaban berupa persetujuan atau penolakan terhadap permohonan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam jangka waktu paling

do
gu

lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya

surat permohonan;
In
A

(5) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ah

lik

terlampaui, dianggap Majelis Kehormatan Notaris Wilayah

menerima permintaan persetujuan.


m

ub

Maka Majelis Kehormatan Notaris Wilayah dalam melakukan


ka

persiapan pemeriksaan perlu untuk memperhatikan tenggang waktu


ep

dalam rangka memberikan perlindungan kepada Notaris yang


ah

dimohonkan (PENGGUGAT). Sehingga dalam pelaksanaannya,


R

es

Majelis Kehormatan Notaris perlu menyesuaikan dengan keadaan-


M

ng

keadaan atau kondisi-kondisi yang terjadi pada waktu itu. Oleh


on

Halaman | 36
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karenanya penandatanganan surat penetapan Majelis Pemeriksa oleh

si
Wakil Ketua dilakukan berdasarkan kepada kepentingan Notaris yang

dimohonkan (PENGGUGAT), sebab sesuai dengan Pasal 24 ayat (5),

ne
ng
jika Majelis Kehormatan Notaris tidak memberikan jawaban pada batas

do
gu waktu yang ditentukan, maka dengan sendirinya semua permintaan

yang dimohonkan oleh penyidik dianggap disetujui oleh Majelis

In
A
Kehormatan Notaris. Dengan demikian, penandatanganan oleh Wakil

Ketua didasarkan pada pertimbangan asas “kemanfaatan”


ah

lik
(doelmatighedaad).

6. Bahwa tidak benar dalil Penggugat pada bagian V poin 4 huruf b


am

ub
angka 2, dimana dalam ketentuan Pasal 21 ayat (4) Peraturan

Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis


ep
k

Kehormatan Notaris berbunyi sebagai berikut :


ah

R
Pasal 21 ayat (4)

si
Pembentukan Majelis Pemeriksa sebagaimana dimaksud ayat (3)

ne
ng

dilakukan dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja terhitung

sejak tanggal laporan diterima.

do
gu

Dalam hal ini, Penggugat jelas-jelas salah dalam menginterpretasikan

yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 21 ayat (4) tersebut. Adanya


In
A

frase “terhitung sejak tanggal laporan diterima” bermakna merujuk


ah

lik

pada tanggal laporan tersebut telah benar-benar sampai dan diterima

oleh Sekretariat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Kepulauan Riau,


m

ub

bukan merujuk pada tanggal surat tersebut ditandatangani oleh


ka

Penyidik sebagaimana yang didalilkan PENGGUGAT. Secara


ep

administrasi laporan diterima oleh Sekretariat Majelis Kehormatan


ah

Notaris Wilayah Kepulauan Riau pada tanggal 19 September 2018,


R

es

sehingga bila dihitung sesuai jumlah hari kerja dari tanggal 19


M

ng

September 2018 sampai dengan 25 September 2018, ketentuan 5


on

Halaman | 37
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(lima) hari kerja tersebut sudah dipenuhi oleh Majelis Kehormatan

si
Notaris Wilayah Kepulauan Riau. Berikut kami lampirkan fotokopi

tanggal diterimanya surat tersebut oleh Majelis Kehormatan Notaris

ne
ng
Wilayah Kepulauan Riau:

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

7. Bahwa tidak benar dalil Penggugat pada bagian V poin 4 huruf b


R

si
angka 3, karena PENGGUGAT hanya mengutip ayat (2) dari

ne
ng

ketentuan Pasal 23 Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 7

Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan Notaris. Padahal ketentuan

do
gu

ayat (2) tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

ketentuan Pasal 23 ayat (1), sebagai berikut:


In
A

Pasal 23
ah

lik

(1) Permohonan persetujuan pengambilan minuta akta atau protokol

notaris dan pemanggilan notaris oleh pihak penyidik, penuntut


m

ub

umum, atau hakim untuk hadir dalam pemeriksaan yang terkait

dengan akta atau protokol notaris yang berada dalam


ka

ep

penyimpanan notaris diajukan kepada Ketua Majelis Kehormatan


ah

Notaris Wilayah sesuai dengan wilayah kerja notaris yang


R

es

bersangkutan.
M

ng

on

Halaman | 38
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

si
secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan tembusannya

disampaikan kepada notaris yang bersangkutan.

ne
ng
Dalam rumusan ketentuan pasal 23 ayat (1) dan ayat (2) diatas sudah

do
gu jelas disebutkan bahwa penyampaian Permohonan persetujuan

pengambilan minuta akta atau protokol notaris dan pemanggilan

In
A
notaris yang dilakukan oleh pihak penyidik, penuntut umum, atau

hakim harus disampaikan oleh penyidik tersebut kepada notaris yang


ah

lik
diperiksa. Sehingga jelas dalam hal ini penyampaian tembusan

permohonan pemeriksaan terhadap ANLY CENGGANA, SH


am

ub
merupakan kewajiban Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum

Bareskrim POLRI.
ep
k

Di samping itu, dalam surat permintaan ijin pemeriksaan


ah

R
PENGGUGAT oleh Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum

si
Bareskrim POLRI dalam tembusannya telah dicantumkan

ne
ng

sebagai tembusan adalah Dir Tipidum Bareskrim POLRI, Ketua

MKN Pusat dan Notaris ANLY CENGGANA (vide Surat Direktur

do
gu

Tindak Pidana Umum Bareksrim POLRI Nomor: B/3990/IX/2018/Dit

Tipidum Tanggal 12 September 2018 perihal izin pemeriksaan notaris


In
A

ANLY CENGGANA, SH).


ah

lik

Oleh karena itu dalil yang disampaikan oleh PENGGUGAT dalam

bagian V poin 4 huruf b angka 3 merupakan “error in persona”.


m

ub

8. Bahwa tidak benar dalil Penggugat pada bagian V poin 4 huruf b angka
ka

4.
ep

Mengenai dalil PENGGUGAT tentang kewenangan KETUA dan WAKIL


ah

KETUA, telah kami jelaskan dalam jawaban kami pada poin 7 di atas.
R

es

Selanjutnya, terkait surat panggilan oleh TERGUGAT terhadap


M

ng

PENGGUGAT, dalam ketentuan Pasal 24 ayat (4) Peraturan Menteri


on

Halaman | 39
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hukum dan HAM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan

si
Notaris sebagai berikut :

Pasal 24 ayat (4)

ne
ng
Pemanggilan terhadap Notaris dilakukan dalam waktu paling lambat 5

do
gu (lima) hari sebelum pemeriksaan dilakukan.

Surat panggilan yang ditujukan oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT

In
A
tertanggal 25 September 2018, untuk pemeriksaan yang dilakukan pada

tangal 02 Oktober 2018. Hal ini telah memenuhi ketentuan tenggang


ah

lik
waktu 5 (lima) hari sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal

tersebut di atas.
am

ub
Untuk selanjutnya, terkait mekanisme pemanggilan, TERGUGAT telah

memberitahukan pemanggilan terhadap PENGGUGAT melalui


ep
k

sambungan telepon pada tanggal 25 September 2018 dan oleh


ah

R
PENGGUGAT menyanggupi untuk hadir dalam pemeriksaan tersebut.

si
Selain itu, oleh TERGUGAT juga menyampaikan surat pemanggilan

ne
ng

terhadap PENGGUGAT melalui media elektronik, sesuai dengan print

screen berikut:

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman | 40
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

Penyampaian surat panggilan melalui media elektronik ini dilakukan

do
gu

dengan pertimbangan agar PENGGUGAT dapat segera mengetahui

surat panggilan tersebut. Sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 24


In
A

ayat (3) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 7 Tahun 2016

tentang Majelis Kehormatan Notaris sebagai berikut :


ah

lik

Pasal 24

(3) Dalam keadaan mendesak pemanggilan dapat dilakukan melalui


m

ub

faksimili dan/atau surat elektronik yang segera disusul dengan surat


ka

ep

pemanggilan.

Dan merujuk kepada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang


ah

Informasi dan Transaksi Elektonik bahwa print screen tersebut di atas


es
M

ng

on

Halaman | 41
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah memenuhi unsur Dokumen Elektronik, sesuai ketentuan Pasal 24

si
ayat (3) Permenkumham RI Nomor 7 Tahun 2016.

Selanjutnya, surat panggilan terhadap PENGGUGAT juga telah

ne
ng
disampaikan oleh TERGUGAT kepada PENGGUGAT sebelum dilakukan

do
gu pemeriksaan. Selain itu, pihak PENGGUGAT juga bersedia dilakukan

pemeriksaan dan tidak menyatakan keberatan atas mekanisme

In
A
pemanggilan tersebut. Hal ini dibuktikan pula dengan Berita Acara

Pemeriksaan yang telah ditandatangani oleh PENGGUGAT (vide Berita


ah

lik
Acara Pemeriksaan Nomor 10/BAP/MKNW KEPULAUAN RIAU/IX/2018).

Hal ini berarti telah menggugurkan dalil keberatan yang disampaikan oleh
am

ub
PENGGUGAT dalam persidangan ini.

Dengan demikian, dalil yang disampaikan oleh PENGGUGAT adalah


ep
k

tidak benar dan TERGUGAT telah melaksanakan kewajibannya sesuai


ah

R
dengan pasal 24 ayat (3) Permenkumham Nomor 7 Tahun 2016.

si
9. Bahwa tidak benar dalil Penggugat pada bagian V poin 4 huruf b angka

ne
ng

6.

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Hukum dan

do
gu

Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan

Notaris disebutkan bahwa definisi Majelis Kehormatan Notaris adalah


In
A

suatu badan yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan


ah

lik

pembinaan Notaris dan kewajiban memberikan persetujuan atau

penolakan untuk kepentingan penyidikan dan proses peradilan, atas


m

ub

pengambilan fotokopi pengambilan minuta akta dan pemanggilan notaris


ka

untuk hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan dengan akta atau


ep

Protokol Notaris yang berada dalam penyimpanan Notaris.


ah

Merujuk kepada ketentuan pasal di atas, maka Majelis Kehormatan


R

es

Notaris memiliki kewajiban untuk memberikan persetujuan atau


M

ng

penolakan terhadap permintaan penyidik, penuntut umum atau hakim.


on

Halaman | 42
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam menjalankan kewajiban tersebut, Majelis Kehormatan Notaris

si
mendasarkan pertimbangannya kepada kepentingan penyidikan dan

proses peradilan demi terangnya suatu perkara.

ne
ng
Dalam kaitannya dengan dalil PENGGUGAT pada bagian V poin 4 huruf

do
gu b angka 6, TERGUGAT melakukan kewajiban dalam hal pemberian izin

pemeriksaan terhadap PENGGUGAT sebagaimana diatur dalam Pasal 1

In
A
angka 1 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7

Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan Notaris tersebut di atas.


ah

lik
Dalam hal ini TERGUGAT memandang bahwa kewajiban Majelis

Kehormatan Notaris adalah sebagaimana di atur namun tidak terbatas


am

ub
pada ketentuan Pasal 26 dan 27 Peraturan Menteri Hukum dan HAM

Nomor 7 Tahun 2016 tentang Majelis Kehormatan Notaris, karena proses


ep
k

penyidikan (pro-justitia) memuat kepentingan negara.


ah

R
10. Bahwa sesuai Pasal 24 ayat (1) Peraturan Menteri Hukum dan HAM

si
Nomor 7 Tahun 2016, TERGUGAT hanya berwenang melakukan

ne
ng

pemeriksaan terhadap Notaris, tidak berwenang untuk menilai apa

kepentingan Pelapor tindak pidana (ALFONSO. F. Pselaku kuasa dari

do
gu

CONTI CHANDRA), serta tidak berwenang juga melakukan pemanggilan

terhadap Pelapor ataupun Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum


In
A

Bareskrim Polri. Maka dalil Penggugat pada bagian V poin 4 huruf b


ah

lik

angka 7 yang meminta TERGUGAT untuk mengetahui kepentingan

Pelapor adalah salah dan tidak pada tempatnya.


m

ub

Selanjutnya perlu kami sampaikan bahwa pemberian persetujuan ijin


ka

pemeriksaan terhadap PENGGUGAT sebagaimana dalam objek


ep

sengketa, didasarkan pada adanya petunjuk baru yang disampaikan oleh


ah

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim POLRI berupa


R

es

manifes penumpang Lion Air atas nama SUTRISWI sebagaimana yang


M

ng

on

Halaman | 43
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah TERGUGAT jelaskan dalam Jawaban Gugatan Dalam Pokok

si
Perkara poin 4 huruf a di atas.

11. Bahwa tidak benar dalil PENGGUGAT pada bagian V poin 4 huruf b

ne
ng
angka 8

do
gu Bahwa pada prinsipnya tidak terdapat pertentangan antara objek

sengketa dengan hasil Berita Acara Pemeriksaan sebagaimana yang

In
A
didalilkan oleh PENGGUGAT. Adapun isi utuh dari poin 1 objek sengketa

(vide Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Kepulauan Riau Nomor :


ah

lik
UM.MKNW-KEPRI.10.18-34 Tanggal - 4 Oktober 2018) menyebutkan

sebagai berikut :
am

ub
“Jual beli saham tidak dicantumkan dalam agenda rapat, Rapat Umum

Pemegang Saham yang telah memutuskan penjualan saham di antara


ep
k

pemegang saham maka Notaris membuat akta jual beli saham


ah

R
sebagaimana hasil Rapat Umum Pemegang Saham”.

si
Mengingat objek sengketa ini ditujukan untuk Penyidik Direktorat Tindak

ne
ng

Pidana Umum Bareskrim POLRI, maka redaksional ini adalah untuk

menjawab poin 3 huruf d Surat Ijin Pemeriksaan Notaris ANLY

do
gu

CENGGANA, S.H. (vide Surat Direktur Tindak Pidana Umum Badan

Reserse Kriminal POLRI Nomor B/3990/IX/2018/Dit Tipidum Tanggal 12


In
A

September 2018 tentang izin pemeriksaan Notaris ANLY CENGGANA,


ah

lik

S.H), sebab dalam poin tersebut Penyidik menyampaikan fakta bahwa:

“Dalam surat undangan CONTI CHANDRA, selaku Direktur PT. BMS


m

ub

hanya tercatat rapat untuk susunan pengurus dan pemegang saham,


ka

tetapi faktanya notaris ANLY CENGGANA, S.H menerbitkan akta jual beli
ep

Nomor 3, 4 dan 5 tanpa sepengetahuan pihak CONTI CHANDRA”.


ah

Dalam kalimat/redaksional tersebut, TERGUGAT telah menjelaskan


R

es

bahwa Notaris membuat Akta Nomor 3, 4 dan 5 didasarkan pada hasil


M

ng

Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan adanya perubahan


on

Halaman | 44
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemegang saham. Hal ini memiliki tendensi makna yang sama dengan

si
apa yang disampaikan oleh PENGGUGAT dalam Berita Acara

Pemeriksaan poin 4 (vide Berita Acara Pemeriksaan Nomor:

ne
ng
10/BAP/MKNW KEPULAUAN RIAU/IX/2018), sebagai berikut:

do
gu “karena adanya agenda perubahan pemegang saham dan perubahan

pengurus, maka diadakan RUPS tanggal 2 Desember 2016,

In
A
sebagaimana akta RUPS telah ditandatangani oleh pemegang saham.

Akta jual beli saham adalah kelanjutan dari RUPS yang telah
ah

lik
memutuskan penjualan saham diantara pemegang saham, maka

dilakukanlah akta jual beli saham”


am

ub
Adapun kalimat PENGGUGAT dalam Berita Acara Pemeriksaan tidaklah

mutlak harus dikutip secara utuh oleh TERGUGAT di dalam objek


ep
k

sengketa.
ah

R
12. Bahwa tidak benar dalil PENGGUGAT pada bagian V poin 4 huruf b

si
angka 9

ne
ng

TERGUGAT dalam memberikan putusan terhadap pemeriksaan Notaris

mendasarkan pada pertimbangan bahwa berdasarkan persetujuan

do
gu

pemeriksaan yang diberikan pada PENGGUGAT, PENGGUGAT dapat

membuktikan kepada Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum


In
A

Bareskrim POLRI bahwa akta yang dibuat telah memiliki kekuatan


ah

lik

hukum.

Dalam pemeriksaan oleh TERGUGAT terhadap PENGGUGAT,


m

ub

TERGUGAT tidak menemukan adanya unsur kesalahan ataupun


ka

kelalaian yang dilakukan oleh PENGGUGAT dalam menjalankan tugas


ep

jabatannya. Namun demikian TERGUGAT memiliki pertimbangan bahwa


ah

PENGGUGAT perlu menjelaskan secara langsung kepada penyidik


R

es

khususnya berkenaan dengan adanya petunjuk baru mengenai data


M

ng

manifest penumpang Lion Air atas nama SUTRISWI yang merupakan


on

Halaman | 45
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
salah satu penghadap dalam akta yang dibuat oleh PENGGUGAT yang

si
ditemukan penyidik yang disebutkan dalam surat permintaannya (vide

Surat Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim POLRI Nomor :

ne
ng
B/3990/IX/2018/Dit Tipidum Tanggal 12 September 2018 perihal izin

do
gu pemeriksaan notaris ANLY CENGGANA, SH), sehingga ada keterangan

yang berimbang dari PENGGUGAT mengenai duduk perkara yang

In
A
sebenarnya. Putusan TERGUGAT terhadap PENGGUGAT adalah

semata-mata demi kepentingan PENGGUGAT.


ah

lik
13. Bahwa apapun alasan kerugian yang didalilkan PENGGUGAT pada

bagian IV dan bagian V poin 4 huruf b angka 10 Surat Gugatan adalah


am

ub
tidak dapat dibenarkan oleh hukum, sebagaimana dikutip dari

pertimbangan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 49/PUU-X/2012


ep
k

pada bagian Pendapat Mahkamah (3.18 hal 48) yang menyatakan


ah

R
bahwa:

si
“Mahkamah pada sisi lain juga memahami pentingnya menjaga wibawa

ne
ng

seorang notaris selaku pejabat umum yang harus dijaga kehormatannya

sehingga diperlukan perlakuan khusus dalam rangka menjaga harkat

do
gu

dan martabat notaris yang bersangkutan dalam proses peradilan,

termasuk terhadap notaris, diperlukan sikap kehati-hatian dari penegak


In
A

hukum dalam melakukan tindakan hukum, namun perlakuan demikian


ah

lik

tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip negara hukum

yang antara lain adalah persamaan kedudukan di hadapan hukum


m

ub

dan prinsip independensi peradilan.


ka

Hal ini selaras pula dengan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Peraturan
ep

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 tahun 2016 yang
ah

menyatakan :
R

es
M

ng

on

Halaman | 46
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Pemberian persetujuan kepada penyidik, penuntut umum, atau hakim

si
untuk kepentingan proses peradilan dalam pemanggilan

Notaris..........”

ne
ng
Sehingga pada dasarnya sudah kewajiban seorang Notaris sebagai

do
gu warga negara yang baik untuk memenuhi panggilan Penyidik guna

kepentingan proses peradilan.

In
A
Terkait kerugian materiil dan immateriil yang di dalilkan oleh

PENGGUGAT, TERGUGAT telah mempertimbangkan hal tersebut


ah

lik
melalui persetujuan untuk melakukan pemeriksaan terhadap

PENGGUGAT oleh Penyidik Bareskrim POLRI di tempat kedudukan


am

ub
PENGGUGAT (vide Surat Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim

POLRI Nomor : B/3990/IX/2018/Dit Tipidum Tanggal 12 September 2018


ep
k

perihal izin pemeriksaan notaris ANLY CENGGANA, SH).


ah

R
C. PETITUM

si
Berdasarkan alasan-alasan dan fakta-fakta hukum yang telah diuraikan

ne
ng

dalam Jawaban, baik dalam eksepsi maupun dalam Pokok Perkara,

cukuplah kiranya TERGUGAT mohon agar Yth. Ketua Pengadilan Tata

do
gu

Usaha Negara Tanjungpinang cq Yth. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara ini

berkenan menjatuh-kan putusan yang amarnya berbunyi :


In
A

DALAM EKSEPSI
ah

lik

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang

memeriksa dan mengadili perkara a quo;


m

ub

3. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima untuk seluruhnya


ka

(N.O).
ep

DALAM POKOK PERKARA


ah

1. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


es

2. Membebankan semua biaya yang timbul dalam perkara ini kepada


M

ng

on

Halaman | 47
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT.

si
Dan/atau Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

adilnya (ex aequo et bono).

ne
ng
Menimbang, bahwa Tergugat II Intervensi melalui Kuasa Hukumnya telah

do
gu menyerahkan Tanggapan Jawaban Tergugat II Intervensi Atas Gugatan,

Jawaban dan Replik tertanggal 27 November 2018 yang pada pokoknya

In
A
berbunyi sebagai berikut;

DALAM EKSEPSI
ah

lik
a. Eksepsi Kompetensi Absolut
am

ub
1. Bahwa eksepsi kompetensi absolut ini berkenaan dengan tidak

berwenangnya Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjung Pinang untuk


ep
k

memeriksa dan memutus perkara a quo dengan alasan sebagai


ah

berikut:
R

si
a. Bahwa objek sengketa berupa Surat Majelis Kehormatan Notaris

ne
ng

Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10-

34, Tanggal 4 Oktober 2018 Tentang Persetujuan Pemeriksaan

do
gu

Notaris Anly Cenggana, S.H., bukanlah merupakan sebuah

Keputusan Tata Usaha Negara


In
A

b. Bahwa secara yuridis, berdasarkan Undang-Undang Nomor 5


ah

lik

Tahun 1985 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, sebagaimana

telah terdapat perubahan melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun


m

ub

2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun


ka

1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang


ep

Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-


ah

Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha


es

Negara (selanjutnya disingkat UU Peratun), Keputusan Tata


M

ng

on

Halaman | 48
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Usaha Negara diartikan sebagai suatu penetapan tertulis yang

si
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi

tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan

ne
ng
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret,

do
gu individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi

seseorang atau badan hukum perdata ;

In
A
c. Bahwa mencermati kewenangan Majelis Kehormatan Notaris

sebagaimana terdapat dalam definisi berdasarkan Peraturan


ah

lik
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
am

ub
7 Tahun 2016 Tentang Majelis Kehormatan Notaris, disebutkan di

dalam Pasal 1 angka 1, Majelis Kehormatan Notaris adalah suatu


ep
badan yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan
k

pembinaan Notaris dan kewajiban memberikan persetujuan atau


ah

si
penolakan untuk kepentingan penyidikan dan proses peradilan,

atas pengambilan fotokopi Minuta Akta dan pemanggilan Notaris

ne
ng

untuk hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan dengan Akta atau

do
Protokol Notaris yang berada dalam penyimpanan Notaris.
gu

d. Bahwa dalam Pasal 18 disebutkan sebagai berikut:


In
A

Majelis Kehormatan Notaris Wilayah mempunyai tugas:


ah

a. melakukan pemeriksaan terhadap permohonan yang diajukan


lik

oleh penyidik,
m

ub

penuntut umum, dan hakim;

b. dan memberikan persetujuan atau penolakan terhadap


ka

ep

permintaan persetujuan pemanggilan Notaris untuk hadir


ah

dalam penyidikan, penuntutan, dan proses peradilan.


R

e. Bahwa tindakan TERGUGAT dalam menerbitkan objek sengketa


es
M

ng

atau memberikan persetujuan atau penolakan terhadap


on

Halaman | 49
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permintaan persetujuan pemanggilan Notaris untuk hadir dalam

si
penyidikan, penuntutan, dan proses peradilan, pada prinsipnya

merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Bahkan

ne
ng
ketika kewajiban tersebut tidak dipenuhi atau tidak dijawab, maka

do
gu secara hukum dianggap memenuhi atau menerima permintaan

persetujuan. (vide Pasal 23 ayat 5 Peraturan Menteri);

In
A
f. Bahwa memperhatikan penomoran surat objek sengketa, tidak

terdapat kode “KEP” yang berarti “Keputusan”, melainkan hanya


ah

lik
kode “UM” yang berarti “Umum”, yakni merujuk pada surat
am

ub
korespondensi biasa. (UM.MKNW-KEPRI.10-34)

2. Bahwa dari uraian tersebut di atas, terlihat jelas dan terang bahwa
ep
k

kewenangan persetujuan atau penolakan yang dimiliki oleh TERGUGAT,


ah

tidaklah dapat disamakan dengan persetujuan yang memerlukan


R

si
adanya unsur-unsur beslissing atau pernyataan kehendak sebagaimana

ne
ng

terdapat dalam Keputusan Tata Usaha Negara pada umumnya. Dalam

analogi sederhana, Majelis Kehormatan Notaris Wilayah dalam hal

do
gu

memberikan persetujuan terhadap permintaan persetujuan pemanggilan

Notaris untuk hadir dalam penyidikan, penuntutan, dan proses peradilan,


In
A

dapat diibaratkan seperti Kepala Sekolah yang melakukan pembinaan

terlebih dahulu kepada anak didiknya sebelum memberikan persetujuan


ah

lik

kepada penyidik ketika anak didiknya tersebut tersangkut permasalahan


m

pidana. Ketika Majelis Kehormatan Notaris Wilayah menerima


ub

permintaan dari pihak penyidik, kemudian dilakukan pemanggilan kepada


ka

ep

Notaris untuk dilakukan pemeriksaan dan ternyata atas dugaan atau

alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) Peraturan


ah

Menteri, dapat diduga benar adanya, maka Majelis Kehormatan Notaris


es
M

ng

on

Halaman | 50
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Wilayah dapat memberikan persetujuan pemanggilan Notaris untuk hadir

si
dalam penyidikan, penuntutan, dan proses peradilan;

ne
ng
3. Bahwa secara normatif, untuk dapat dikatakan sebagai Keputusan Tata

Usaha Negara harus memenuhi syarat kumulatif, yakni kongkrit,

do
gu individual dan final serta menimbulkan akibat hukum. Dalam perkara a

quo, unsur menimbulkan akibat hukum pada objek sengketa tidaklah

In
A
terpenuhi mengingat sifat objek sengketa hanyalah memberikan

persetujuan untuk dimintai keterangan saja. Pemberian persetujuan


ah

lik
tersebut tidaklah mengubah status hukum PENGGUGAT, karena
am

ub
prinsipnya TERGUGAT hanya memberikan persetujuan agar

PENGGUGAT dapat diperiksa oleh penyidik untuk memberikan


ep
keterangan terkait dugaan tindak pidana dalam pembuatan Akta Nomor
k

2, 3, dan 4, sehingga tidak ada akibat hukum apapun kepada


ah

si
PENGGUGAT. Persetujuan dari TERGUGAT tidaklah menimbulkan

akibat hukum, misalnya menjadikan status PENGGUGAT sebagai

ne
ng

tersangka, sehingga nama baiknya menjadi tercela atau tercemar.

do
gu

4. Bahwa terhadap syarat-syarat tersebut secara kumulatif tidak dapat

terpenuhi, terutama tidak terpenuhinya syarat menimbulkan akibat


In
A

hukum, maka jelas dan terang bahwa objek sengketa bukanlah

merupakan sebuah Keputusan Tata Usaha Negara;


ah

lik

Bahwa karena objek sengketa bukanlah merupakan sebuah Keputusan Tata


m

Usaha Negara dan bukan menjadi kompetensi dari Pengadilan Tata Usaha
ub

Negara Tanjung Pinang, maka berdasarkan hukum acara yang berlaku,


ka

ep

TERGUGAT II Intervensi mohon kepada Majelis Hakim Yang Terhormat yang

memeriksa perkara a quo berkenan menyatakan tidak berwenang untuk


ah

memeriksa dan mengadili perkara a quo, sehingga gugatan PENGGUGAT


es
M

sepatutnya tidak dapat diterima atau niet onvantkelijke verklaard (NO).


ng

on

Halaman | 51
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B. Eksepsi Kompetensi Eror in Persona

si
1. Bahwa Eksepsi error in persona ini merujuk pada subjek TERGUGAT

ne
ng
dalam perkara a quo, in casu Majelis Kehormatan Notaris Wilayah,

bukanlah merupakan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara. Dalam

do
gu ketentuan UU Peratun, definisi atas Badan atau Pejabat Tata Usaha

Negara adalah badan atau pejabat yang melaksanakan urusan

In
A
pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ah

lik
2. Bahwa ketentuan dimaksud dikaitkan dengan ketentuan Pasal 66 A ayat

(1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas


am

ub
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris

(selanjutnya disingkat UUJN), yang berbunyi “Dalam melaksanakan


ep
k

pembinaan, Menteri membentuk Majelis kehormatan Notaris”;


ah

3. Bahwa dalam Pasal 2 ayat (3) Peraturan Menteri disebutkan “Majelis


R

si
Kehormatan Notaris Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

ne
ng

b dibentuk oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri dan berkedudukan

di ibukota Provinsi.”

do
gu

4. Bahwa dengan merujuk pada kedua ketentuan tersebut di atas, maka


In
sejatinya yang memiliki status sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha
A

Negara adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik


ah

lik

Indonesia, karena kewenangan yang dimilikinya untuk melakukan

pembinaan kepada Notaris diperoleh secara atributif berdasarkan UUJN,


m

ub

namun dalam pelaksanaannya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia


ka

memberikan mandat dengan membentuk Majelis Kehormatan Notaris;


ep

5. Bahwa oleh karena sumber kewenangan yang diperoleh oleh Majelis


ah

Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau in casu


es
M

TERGUGAT dalam perkara a quo adalah merupakan mandat dari pemilik


ng

on

Halaman | 52
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kewenangan sesungguhnya, yakni Menteri Hukum dan Hak Asasi

si
Manusia Republik Indonesia (melalui Majelis Kehormatan Notaris Pusat),

maka semestinya tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada

ne
ng
pada pemberi mandat, yakni Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

do
gu Republik Indonesia. Oleh karenanya posisi TERGUGAT dalam perkara a

quo sebenarnya adalah Menteri Hukum dan Hak Asasi Republik

In
A
Indonesia, dan bukan Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi

Kepulauan Riau;
ah

lik
6. Bahwa TERGUGAT II Intervensi menolak tegas dalil PENGGUGAT yang
am

ub
menyebut Majelis Kehormatan Notaris sebagai Badan atau Pejabat Tata

Usaha Negara dengan mendasarkan pada pertimbangan hukum yang


ep
termuat di dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya
k

Nomor: 21/G/2017/PTUN.SBY., tanggal 13 Juni 2017, dengan alasan


ah

si
sebagai berikut:

a. Bahwa putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya Nomor:

ne
ng

21/G/2017/PTUN.SBY., tanggal 13 Juni 2017 tersebut belum

do
berkekuatan hukum tetap, sehingga belum dapat disebut sebagai
gu

preseden ataupun yurisprudensi;


In
A

b. Bahwa sistem hukum yang dianut oleh Negara Republik Indonesia

bukanlah sistem hukum Common Law atau Anglo Saxon yang


ah

lik

menganut asas “the binding force of precedent”. Hakim di Indonesia

tidak terikat dengan Putusan Hakim sebelumnya (preseden),


m

ub

sehingga Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya Nomor:


ka

21/G/2017/PTUN.SBY., tanggal 13 Juni 2017 tidaklah mengikat


ep

Majelis Hakim dalam perkara a quo untuk memberikan pertimbangan


ah

hukum yang sama.


es
M

ng

on

Halaman | 53
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa oleh karena gugatan PENGGUGAT telah salah dalam menentukan

si
subjek Tergugat atau error in persona, maka kiranya cukup beralasan bagi

TERGUGAT II Intervensi untuk memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim

ne
ng
yang memeriksa perkara a quo untuk berkenan menyatakan gugatan

do
gu PENGGUGAT tidak dapat diterima atau atau niet onvantkelijke verklaard

(NO).

In
A
C. Eksepsi Gugatan PENGGUGAT Kabur atau Tidak Jelas (Obscuurlibel)

1. Bahwa di dalam surat gugatan, PENGGUGAT telah mencampuradukan


ah

lik
antara fakta keperdataan terkait penerbitan Akta Nomor 2, 3, dan 4
am

ub
dengan fakta prosedural dalam penerbitan objek sengketa a quo, dan

cenderung mempertunjukkan sisi pembelaan PENGGUGAT atas


ep
tindakannya dalam pembuatan Akta Nomor 2, 3, dan 4 telah sah sesuai
k

ketentuan peraturan perundang-undangan. PENGGUGAT berupaya


ah

si
menarik TERGUGAT dalam fakta keperdataan yang sesungguhnya

bukan wewenang TERGUGAT dan bukan pula ranah Pengadilan Tata

ne
ng

Usaha Negara Tanjung Pinang untuk memeriksanya;

do
gu

2. Bahwa PENGGUGAT juga mendalilkan mengalami kerugian materiil

berupa waktu yang tersita sehingga tidak dapat menjalankan pekerjaan


In
A

dengan baik, serta mengganggu rutinitas PENGGUGAT selaku pejabat

umum. Jika ditelisik lebih mendalam, kerugian dimaksud bukanlah


ah

lik

disebabkan oleh TERGUGAT melalui objek sengketa. Seandainya pun


m

TERGUGAT tidak merespon atau tidak menjawab permintaan dari


ub

Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse dan Kriminal Umum


ka

ep

Kepolisian Republik Indonesia, maka secara hukum (Pasal 66 ayat 3 dan

4 UUJN) dalam waku 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterimanya


ah

permohonan, Majelis Kehormatan Notaris Wilayah in casu TERGUGAT


es
M

dianggap menerima permintaan persetujuan (fiktif positif). Dengan


ng

on

Halaman | 54
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
demikian, sejatinya kerugian yang didalilkan PENGGUGAT ditimbulkan

si
oleh Penyidik in casu Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse

dan Kriminal Umum Kepolisian Republik Indonesia, yang tentunya diawali

ne
ng
dengan tindakan PENGGUGAT yang diduga telah melakukan tindak

do
gu pidana tertentu;

3. Bahwa PENGGUGAT juga mendalilkan mengalami kerugian immateril,

In
A
yakni selaku pejabat umum yang diperiksa oleh Penyidik, Penuntut

Umum, atau Hakim merasakan kekecewaan dengan adanya dugaan-


ah

lik
dugaan publik yang seolah-olah telah melakukan pelanggaran dalam
am

ub
jabatannya. Dalih tersebut sama sekali tidak terdapat kaitannya dengan

objek sengketa. Sebagai seorang Sarjana Hukum, tentunya


ep
PENGGUGAT paham akan asas praduga tak bersalah (presumption of
k

innoncence). Dalih tersebut justru menunjukkan bahwa PENGGUGAT


ah

si
terlalu melebih-lebihkan dan terlalu khawatir akan dugaan publik yang

belum tentu seperti yang dibayangkan oleh PENGGUGAT. Tentunya tidak

ne
ng

akan menjadi masalah bagi PENGGUGAT jika PENGGUGAT merasa

do
benar dalam menjalankan jabatannya, dan pastinya akan merasa
gu

tertantang untuk membuktikan kepada publik bahwa tindakannya


In
A

memang benar. Namun dengan kekhawatiran yang terlalu berlebihan

tersebut justru menunjukkan bahwa PENGGUGAT ingin


ah

lik

menyembunyikan sesuatu dari publik.

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, secara jelas dan terang


m

ub

menunjukkan bahwa gugatan PENGGUGAT mengandung ketidakjelasan,


ka

kekaburan atau obscuurlibel, sehingga cukup beralasan bagi TERGUGAT II


ep

Intervensi untuk memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang


ah

memeriksa perkara a quo untuk berkenan menyatakan gugatan


es
M

ng

on

Halaman | 55
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PENGGUGAT Tidak dapat diterima atau atau niet onvantkelijke verklaard

si
(NO).

II. DALAM POKOK PERKARA

ne
ng
1. Bahwa TERGUGAT II Intervensi dengan ini memohon kepada Majelis

do
gu Hakim Yang Terhormat, agar apa yang telah TERGUGAT II Intervensi

kemukakan dalam Eksepsi mohon dianggap merupakan satu

In
A
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan JAWABAN TERGUGAT II

Intervensi dalam Pokok Perkara ini;


ah

lik
2. Bahwa TERGUGAT II Intervensi menolak tegas seluruh dalil-dalil
am

ub
yang disampaikan oleh PENGGUGAT yang tertuang di dalam surat

gugatan, kecuali yang diakui kebenarannya oleh TERGUGAT II


ep
Intervensi;
k
ah

3. Bahwa TERGUGAT II Intervensi tetap berkeyakinan bahwa gugatan


R

si
PENGGUGAT tidaklah memenuhi syarat formil seperti yang telah

ne
ng

TERGUGAT II Intervensi uraikan pada bagian eksepsi, namun apabila

Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo berpendapat lain,

do
gu

mohon agar mempertimbangkan hal-hal yang akan TERGUGAT II

Intervensi uraikan dalam bagian Pokok Perkara ini;


In
A

4. Bahwa TERGUGAT II Intervensi menolak tegas dalil PENGGUGAT


ah

dalam surat gugatan halaman 8 angka 4 huruf a, yang pada intinya


lik

menyatakan TERGUGAT tidak memberikan pertimbangan yang


m

ub

cermat, lengkap, baik dan benar, serta tidak transparan. Justru

TERGUGAT II Intervensi melihat bahwa tindakan TERGUGAT dalam


ka

ep

menerbitkan objek sengketa telah tepat dengan pertimbangan bahwa


ah

TERGUGAT tidaklah mempunyai kewenangan untuk melakukan


R

penyidikan seperti halnya penyidik dari Kepolisian atau Kejaksaan.


es
M

ng

Pemeriksaan yang dilakukan oleh TERGUGAT hanyalah melihat dari


on

Halaman | 56
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sisi prosedural pembuatan Akta saja, dan faktanya TERGUGAT telah

si
menegaskan secara prosedural tidak terdapat kesalahan prosedural

dalam hal penerbitan Akta (vide objek sengketa angka 2). Hal tersebut

ne
ng
tentunya tidak kontradiktif dengan keputusan tahun 2016, yakni

do
gu nomor: UM-MKNW-KEPRI.12.16-17, tanggal 2 Desember 2016.

Namun demikian, TERGUGAT menyadari bahwa dirinya tidak

In
A
mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan maupun

penilaian secara materiil atas fakta yang terjadi, dalam arti,


ah

lik
TERGUGAT tidak berwenang untuk mengkonstatir, mengkualifisir dan

mengkonstituir sebuah fakta, sehingga dan oleh karenanya


am

ub
TERGUGAT memberikan persetujuan kepada penyidik agar dapat

diperiksa atas kebenaran materiilnya dan supaya dugaan tindak


ep
k

pidana menjadi terang benderang;


ah

si
5. Bahwa salah satu tugas Majelis Kehormatan Notaris Wilayah adalah

Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap permintaan

ne
ng

persetujuan pemanggilan Notaris untuk hadir dalam penyidikan,

do
penuntutan, dan proses peradilan. Tugas dimaksud bersifat wajib,
gu

namun bukan berarti terhadap tugas tersebut Majelis Kehormatan


In
A

Notaris dapat diposisikan untuk menghalang-halangi proses

penyidikan dengan memberikan perlindungan kepada Notaris secara


ah

lik

tidak proporsional. Kepentingan penyidikan atau penegakan hukum

haruslah ditempatkan diatas kepentingan lainnya, seperti


m

ub

perlindungan terhadap Notaris. Oleh karenanya, Notaris haruslah


ka

bertindak cermat dan hati-hati di dalam pembuatan akta, sehingga


ep

dapat meminimalisir potensi timbulnya masalah hukum di kemudian


ah

hari yang berujung pada proses penyelidikan dan penyidikan atau


es

bahkan hingga pemeriksaan di Pengadilan.


M

ng

on

Halaman | 57
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa apabila Majelis Hakim dalam perkara a quo berpendapat

si
bahwa TERGUGAT merupakan Badan atau Pejabat Tata Usaha

Negara, maka kiranya dapatlah dipertimbangkan aspek wewenang,

ne
ng
prosedur dan substansi dalam pemeriksaan a quo sebagai berikut :

do
gu a. Aspek Wewenang

1. Bahwa sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya,

In
A
sumber kewenangan TERGUGAT didasarkan pada ketentuan
ah

lik
Pasal 66 A ayat (1) UU JN yang berbunyi “Dalam

melaksanakan pembinaan, Menteri membentuk Majelis


am

ub
kehormatan Notaris.” Ketentuan tersebut mengandung arti

bahwa kewenangan pembinaan berada pada Menteri Hukum


ep
k

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, namun dalam


ah

pelaksanaannya dilakukan oleh Majelis Kehormatan Notaris.


R

si
Pemberian wewenang tersebut lebih tepatnya merupakan

ne
ng

mandat bukan delegasi, karena Majelis Kehormatan Notaris

tetap bertanggungjawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi

do
gu

Manusia Republik Indonesia, sebagai pemberi mandat.

2. Bahwa , secara spesifik, dalam Peraturan Menteri Pasal 18


In
A

huruf b disebutkan “Majelis Kehormatan Notaris Wilayah


ah

mempunyai tugas memberikan persetujuan atau penolakan


lik

terhadap permintaan persetujuan pemanggilan Notaris untuk


m

ub

hadir dalam penyidikan, penuntutan, dan proses peradilan.”

Dengan demikian, berdasarkan ketentuan tersebut diatas


ka

ep

TERGUGAT mempunyai kewenangan untuk memberikan


ah

persetujuan atau menerbitkan objek sengketa;


R

es

3. Bahwa TERGUGAT II Intervensi menolak tegas dalil


M

ng

PENGGUGAT sebagaimana tertuang di dalam surat gugatan


on

Halaman | 58
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
halaman 9-10 huruf b angka 1 yang pada intinya menyatakan

si
penerbitan objek sengketa bertentangan dengan Pasal 21 ayat

(1) Peraturan Menteri, karena pembentukan majelis pemeriksa

ne
ng
dilakukan oleh Wakil Ketua, bukan Ketua Majelis Kehormatan

do
gu Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau. Dalih PENGGUGAT

tersebut hanyalah akal-akalan saja yang mencoba mencari

In
A
celah atau kesalahan prosedural yang dapat mengabaikan

substansi. Memang di dalam Peraturan Menteri diatur


ah

lik
mengenai pembentukan majelis pemeriksa oleh Ketua, namun

haruslah dicermati bahwa ketentuan tersebut tidaklah bersifat


am

ub
imperatif atau terdapat konsekuensi logis berupa ancaman

batal apabila pembentukan majelis pemeriksa dilakukan oleh


ep
k

selain Ketua. Mengacu pada salah satu prinsip Good


ah

R
Governance, yakni efisiensi dan efektivitas, dimana proses-

si
proses pemerintahan dan lembaga lembaga mampu

ne
ng

menggunakan sumber daya yang seoptimal mungkin untuk

memperoleh hasil yang sesuai kebutuhan warga masyarakat.

do
gu

Demikian halnya, dalam pembentukan majelis pemeriksa,

ketika Ketua berhalangan untuk menjalankan tugasnya, maka


In
A

untuk alasan efisiensi dan efektivitas tentu tidak ada salahnya


ah

lik

jika dilakukan oleh Wakil asalkan secara prosedural tidaklah

menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan. Apalagi


m

ub

dalam hal pemberian persetujuan pemeriksaan oleh penyidik


ka

terdapat tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari, sehingga apabila


ep

pembentukan majelis pemeriksa hanya bergantung pada sosok


ah

ketua saja, sementara yang bersangkutan misalkan


R

es

berhalangan, maka tentu saja batas waktu tersebut akan


M

ng

terlampaui.
on

Halaman | 59
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka TERGUGAT

si
mempunyai wewenang untuk menerbitkan objek sengketa,

sehingga pengujian dari aspek wewenang tidak terdapat

ne
ng
kesalahan atau penyimpangan.

do
gu b. Aspek Prosedur

1. Bahwa tindakan TERGUGAT yang melakukan pemanggilan

In
A
kepada PENGGUGAT, terlebih dahulu sebelum memberikan
ah

lik
persetujuan pemeriksaan oleh penyidik, pada prinsipnya telah

sesuai dengan prosedur yang telah diatur di dalam Peraturan


am

ub
Menteri;

2. Bahwa TERGUGAT II Intervensi sependapat dengan Jawaban


ep
k

TERGUGAT yang membantah dalil PENGGUGAT dalam surat


ah

gugatan halaman 10 angka 2, yang pada intinya


R

si
mempermasalahkan pembentukan Majelis Pemeriksa lebih dari

ne
ng

5 (lima) hari, sehingga tidak sesuai dengan Peraturan Menteri.

Sebagai seorang Sarjana Hukum dan praktisi hukum, terlalu

do
gu

naif jika PENGGUGAT menghitung jangka waktu berdasarkan

tanggal yang tertera di surat permohonan, sementara dalam


In
A

Peraturan Menteri secara tegas dan jelas disebutkan “terhitung


ah

sejak tanggal laporan diterima” (vide Pasal 21 ayat 4 Peraturan


lik

Menteri);
m

ub

3. Bahwa TERGUGAT II Intervensi menolak tegas dalil


ka

PENGGUGAT sebagaimana tertuang di dalam surat gugatan


ep

halaman 10-11 angka 3, yang pada intinya menyatakan


ah

penerbitan objek sengketa tidak sesuai dengan ketentuan


R

es

Pasal 23 ayat (2) Peraturan Menteri. Ketiadaan (surat)


M

ng

tembusan yang ditujukan kepada Notaris dalam Surat


on

Halaman | 60
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Permohonan Penyidik (Direktorat Tindak Pidana Umum Badan

si
Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian Republik Indonesia)

tidaklah mengurangi substansi permohonan. Esensi diaturnya

ne
ng
tembusan bagi Notaris adalah agar Notaris yang bersangkutan

do
gu mengetahui ada permohonan pemeriksaan. Sekalipun di dalam

surat Penyidik tidak memuat tembusan kepada Notaris

In
A
(PENGGUGAT), dan faktanya terhadap proses lanjutannya

TERGUGAT juga memberitahukan kepada Notaris, maka


ah

lik
secara substansi materiil tidak terdapat permasalahan, karena

tujuan akhirnya supaya Notaris mengetahui. Dalih


am

ub
PENGGUGAT tersebut justru terkesan mencari kelemahan

prosedural untuk mengabaikan subtansial materiil;


ep
k

4. Bahwa TERGUGAT II Intervensi Menolak tegas dalil


ah

si
PENGGUGAT sebagaimana tertuang di dalam surat gugatan

halaman 11 angka 4, yang pada intinya menyatakan

ne
ng

pemanggilan terhadap Notaris tidak sesuai dengan ketentuan

do
Pasal 24 ayat (2) Peraturan Menteri, karena surat pemanggilan
gu

tidak ditandatangai oleh Ketua, melainkan oleh Wakil Ketua.


In
A

Seperti yang telah TERGUGAT II Intervensi sampaikan pada

bagian sebelumnya, dalih PENGGUGAT tersebut hanyalah


ah

lik

akal-akalan saja yang mencoba mencari celah atau kesalahan

prosedural yang dapat mengabaikan substansi. Memang di


m

ub

dalam Peraturan Menteri diatur mengenai pemanggilan Notaris


ka

disampaikan melalui surat yang ditandatangani oleh Ketua,


ep

namun haruslah dicermati bahwa ketentuan tersebut tidaklah


ah

bersifat imperatif atau terdapat konsekuensi logis berupa


es

ancaman batal apabila surat pemanggilan tersebut


M

ng

on

Halaman | 61
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditandatangani oleh selain Ketua. Kembali mengedepankan

si
salah satu prinsip Good Governance, yakni efisiensi dan

efektivitas, dimana proses-proses pemerintahan dan lembaga

ne
ng
lembaga mampu menggunakan sumber daya yang seoptimal

do
gu mungkin untuk memperoleh hasil yang sesuai kebutuhan

warga masyarakat. Demikian halnya, dalam hal pembuatan

In
A
surat pemanggilan Notaris, ketika Ketua berhalangan untuk

menjalankan tugasnya, maka untuk alasan efisiensi dan


ah

lik
efektivitas tentu tidak ada salahnya jika dilakukan oleh Wakil

Ketua sepanjang secara prosedural tidaklah menyimpang dari


am

ub
ketentuan yang telah ditetapkan;
ep
5. Bahwa dalil PENGGUGAT dalam surat gugatan halaman 12
k

angka 5 lebih menunjukkan pada sikap mencari kelemahan


ah

si
prosedural yang dapat menutupi fakta materiil

substansial.Bahwa tergugat telah memenuhi syarat sesuai

ne
ng

dengan peraturan perundang-undangan tersebut sesuai

do
dengan jawaban Tergugat Halaman 10 poin 6. Esensi yang
gu

dapat dipahami atas Surat Panggilan Resmi adalah bukti


In
A

bahwa telah dilakukan pemberitahuan secara resmi dan patut

sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jika


ah

lik

faktanya PENGGUGAT telah mengetahui, walaupun tidak

melalui surat resmi dan bahkan telah hadir memenuhi


m

ub

panggilan, maka secara substantial materiil telah selesai,


ka

sehingga tidak perlu diperdebatkan lagi mengenai ada tidaknya


ep

panggilan resmi;
ah

6. Bahwa TERGUGAT II Intervensi menolak tegas dalil


es
M

PENGGUGAT sebagaimana tertuang di dalam surat gugatan


ng

on

Halaman | 62
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
halaman 12-17 yang pada intinya menyatakan dalam hal

si
pemberian persetujuan pengambilan minuta akta dan lain-lain,

serta pemberian persetujuan kepada penyidik, TERGUGAT

ne
ng
tidak dapat menjelaskan alasan pemberian persetujuan,

do
gu sebagaimana dimaksud di dalam ketentuan Pasal 26 ayat (1),

Pasal 27 ayat (1). TERGUGAT II Intervensi dapat memahami

In
A
batasan kewenangan dari TERGUGAT yang hanya berwenang

memeriksa dalam konteks prosedural pembuatan akta secara


ah

lik
formil. TERGUGAT tidak mempunyai kewenangan untuk

membuktikan lebih lanjut atas fakta materiil-nya, sehingga


am

ub
ketika pembuktian atas fakta materiil-nya (fakta di luar prosedur

pembuatan akta) tidak dapat dijangkau oleh TERGUGAT, maka


ep
k

tindakan yang dapat dilakukan oleh TERGUGAT adalah


ah

R
memberikan persetujuan pemeriksaan atas Notaris yang

si
bersangkutan. Dalam surat permohonan Direktorat Tindak

ne
ng

Pidana Umum Badan Reserse dan Kriminal Umum Kepolisian

Republik Indonesia tentunya telah disampaikan alasan

do
gu

pemeriksaan Notaris, yakni adanya dugaan tindak pidana yang

berkaitan dengan minuta akta dan/atau surat-surat yang


In
A

dilekatkan pada minuta akta atau protokol Notaris dalam


ah

lik

penyimpanan Notaris. Terhadap dugaan tersebut kiranya

TERGUGAT tidak dapat membuktikan fakta-fakta materiil yang


m

ub

disampaikan, baik dengan mengkonstatir, mengkualifisir


ka

maupun mengkonstituir, sehingga persetujuan pemeriksaan


ep

yang dilakukan oleh TERGUGAT sejatinya tetaplah didasarkan


ah

pada adanya dugaan.


R

es

c. Aspek Substansi
M

ng

on

Halaman | 63
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Dari aspek substansi, tidak terdapat penyimpangan

si
atas ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Objek sengketa merupakan bentuk surat

ne
ng
korespondensi yang berisi konfirmasi atau respon atas

do
gu permintaan penyidik, yakni berupa persetujuan TERGUGAT

untuk dilakukan pemeriksaan;

In
A
2. Bahwa , tidak terdapat maksud lain selain dari apa yang

tertulis di dalam objek sengketa. Oleh karenanya, secara


ah

lik
substansi penerbitan objek sengketa telah sesuai dengan
am

ub
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Bahwa TERGUGAT II Intervensi menolak tegas dalil PENGGUGAT


ep
k

dalam surat gugatan halaman 17 angka 11 yang pada intinya


ah

menyatakan penerbitan objek sengketa telah bertentangan


R

si
dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik, salah satunya

ne
ng

Asas bertindak cermat. Dalih PENGGUGAT tersebut didasarkan

pada penilaian subjektif dan hanya dilihat dari prespektif

do
gu

PENGGUGAT saja, tanpa melihat kepentingan yang lebih besar,

yakni kepentingan penegakan hukum. Nampak jelas bahwa


In
A

PENGGUGAT seolah ingin berlindung dibalik Majelis Kehormatan

Notaris dengan menghindari pemeriksaan atau penyidikan dan


ah

lik

seolah justru terlihat menyembunyikan sesuatu. Dalam perkara a


m

quo, TERGUGAT sudah semestinya bertindak secara


ub

proporsional. Jangan sampai eksistensi TERGUGAT justru


ka

ep

kembali menghalang-halangi proses penegakan hukum, seperti

lembaga sebelumnya yaitu Majelis Pengawas Daerah yang


ah

didalam Permohonan Uji Materi Pasal 66 ayat (1) UU No.30 tahun


es
M

2004 dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi.


ng

on

Halaman | 64
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka jelas dan terang bahwa

si
penerbitan objek sengketa tidaklah bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku maupun Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik

ne
ng
(AUPB).

do
gu III. DALAM PENUNDAAN PELAKSANAAN OBJEK SENGKETA

1. Bahwa pada prinsipnya TERGUGAT II Intervensi tetap berkeyakinan

In
A
bahwa objek sengketa bukanlah sebuah Keputusan Tata Usaha

Negara, namun demikian, apabila Majelis Hakim berpendapat lain,


ah

lik
maka TERGUGAT II Intervensi ber-keberatan terhadap permohonan

penundaan pelaksanaan objek sengketa yang diajukan oleh


am

ub
PENGGUGAT, dengan alasan sebagai berikut :
ep
a. Bahwa sesuai dengan asas praesumptio justae causa yang berarti
k

setiap keputusan pemerintah atau pejabat tata usaha negara


ah

si
selalu dianggap rechtmatig (sesuai hukum) sampai ada putusan

pengadilan yang berkekuatan tetap yang menyatakan batal atau

ne
ng

tidak sah atas keputusan dimaksud;

do
gu

b. Bahwa dalam menerbitkan objek sengketa, TERGUGAT telah

memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan


In
A

Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, oleh karenanya

TERGUGAT meyakini kebenaran atas objek sengketa sampai


ah

lik

dengan adanya Putusan Pengadilan berkekuatan hukum tetap


m

yang menyatakan sebaliknya ;


ub

2. Bahwa terkait dengan permohonan penundaan pelaksanaan Objek


ka

ep

Sengketa yang diajukan oleh PENGGUGAT dalam perkara a quo,


ah

mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia agar berkenan untuk


R

mempertimbangkan ketentuan Pasal 65 ayat (1) Undang Undang


es
M

ng

on

Halaman | 65
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, yang

si
berbunyi sebagai berikut :

“ Keputusan yang sudah ditetapkan tidak dapat ditunda

ne
ng
pelaksanaannya, kecuali jika berpotensi menimbulkan “:

do
gu a. kerugian negara;

b. kerusakan lingkungan hidup; dan/atau

In
A
c. konflik sosial.
ah

lik
3. Bahwa jelas terlihat maksud PENGGUGAT mengajukan

permohonan penundaan pelaksanaan objek sengketa hanya untuk


am

ub
menghindar dari kewajiban warga negara untuk memberikan

keterangan dalam proses penyidikan, sehingga apabila Majelis Hakim


ep
k

mengabulkan permohonan PENGGUGAT, maka justru akan


ah

mengakibatkan proses penyidikan menjadi terhambat atau terhenti,


R

si
dan upaya penegakan hukum menjadi bias.

ne
ng

Berdasarkan uraian di atas, dapatlah TERGUGAT II Intervensi tegaskan bahwa

penerbitan Objek Sengketa tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-

do
gu

undangan maupun Asas Asas Umum Pemerintahan yang Baik, sehingga atas

dasar hal tersebut TERGUGAT II Intervensi memohon kepada Majelis Hakim


In
A

Yang Terhormat yang memeriksa perkara tata usaha negara a quo agar dapat
ah

memberikan putusan sebagai berikut :


lik

1. DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN PELAKSANAAN


m

ub

 Menolak Permohonan PENGGUGAT untuk menunda pelaksanaan Objek


ka

Sengketa
ep

2. DALAM EKSEPSI
ah

 Menerima Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;


es
M

ng

 Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima.


on

Halaman | 66
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. DALAM POKOK PERKARA

si
 Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau Gugatan

ne
ng
PENGGUGAT dinyatakan tidak dapat diterima;

 Menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara.

do
gu Atau

Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang

In
A
seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).
ah

lik
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Replik atas Jawaban

Tergugat tertanggal 21 November 2018;


am

ub
Menimbang, bahwa atas Replik Penggugat tersebut, Tergugat melalui

kuasa hukumnya mengajukan Dupliknya tertanggal 27 November 2018;


ep
k

Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil gugatannya, Penggugat


ah

telah mengajukan alat bukti surat berupa foto copy surat - surat yang telah
R

si
diberi materai dengan cukup serta telah pula disesuaikan dengan asli

ne
ng

atau pembandingnya, dan keseluruhan bukti-bukti surat tersebut sesuai dengan

aslinya serta diberi tanda Bukti P-1 s/d P-36, yakni sebagai berikut:

do
gu

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Anly Cenggana NIK:

2171060101640002 Provinsi Kepulauan Riau (Sesuai dengan


In
A

aslinya)…………...................................………………..(Bukti P-1);

2. Fotokopi Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia


ah

lik

Republik Indonesia Nomor: C-1533.HT.03.01-Th. 2002 Tentang


m

ub

Pengangkatan Notaris tanggal 28 Oktober 2002 (Sesuai dengan

aslinya)…………...................................………………..(Bukti P-2);
ka

ep

3. FotokopiqBerita Acara Pengambilan Sumpah Notaris Nomor:


ah

48/181.4/XII/HK/2002 tanggal 30 Desember 2002 (Sesuai


R

dengan aslinya)………….............................................(Bukti P-3);


es
M

ng

on

Halaman | 67
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Fotokopi Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik

si
Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Majelis Kehormatan

Notaris tanggal 3 Februari 2016 (Ad. Informandum).(Bukti P-4);

ne
ng
5. Fotokopi Print Screen Panggilan Telepon dari Staf Sekretariat MKNW Kepri

do
gu atas nama Resti (Fotokopi dari foto)…………....(Bukti P-5);

6. Fotokopi Surat Panggilan Nomor: UM.MKNWKepulauan Riau.09.18-33

In
A
tanggal 25 September 2018 (Fotokopi dari Fotokopi)..(Bukti P-6);

7. FotokopibBerita Acara Pemeriksaan Majelis Pemeriksa Nomor:


ah

lik
10/BAP/MKNW Kepulauan Riau/IX/2018 (Fotokopi dari fotokopi)

………………………………….........................(Bukti P-7);
am

ub
8. Fotokopi Surat Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34 Hal: Pemanggilan

Notaris Anly Cenggana,S.H. dari Majelis Kehormatan Notaris


ep
k

Wilayah Provinsi Kepulauan Riau kepada Direktur Tindak Pidana


ah

R
Umum Badan Reserse Dan Kriminal Kepolisian Republik

si
Indonesia tanggal 4 Oktober 2018 (Fotokopi dari fotokopi)

ne
ng

……………………………………….…………..(Bukti P-8);

9. Fotokopi Putusan Nomor: 21/G/2017/PTUN.SBY. tanggal 20 Juni 2017

do
gu

(Fotokopi dari fotokopi)………………….......................(Bukti P-9);

10. Fotokopi Salinan Putusan Perkara No: 156/B /2017/PT.TUN.SBY tanggal 1


In
A

November 2017 (Fotokopi dari fotokopi)………….....(Bukti P-10);


ah

lik

11. Fotokopi Putusan Reg.No. 77/G/2018/PTUN-MDN tanggal 23 Oktober

2018 (Fotokopi dari fotokopi)…………………............(Bukti P-11);


m

ub

12. Fotokopi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014


ka

Tentang Administrasi Pemerintahan tanggal 17 Oktober 2014


ep

(Ad. Informandum)…………………………………….(Bukti P-12);


ah

13. Fotokopi Surat Tuntutan No. Reg. Perkara: PDM-06/Epp.2/Batam/01/2018


R

es

tanggal 24 Oktober 2018 (Fotokopi dari fotokopi)......(Bukti P-13);


M

ng

on

Halaman | 68
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
14. FotokopifBerita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

si
Perseroan Terbatas PT. Bangun Megah Semesta tanggal 17

Nopember 2011 Nomor: 43 (empat puluh tiga) (Fotokopi dari

ne
ng
fotokopi).....................................................................(Bukti P-14);

do
gu 15. Fotokopi Akta Pembatalan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa Perseroan Terbatas PT. Bangun Megah Semesta

In
A
tanggal 27 Juli 2011 tertanggal 30 November 2011 Nomor: 98

(Sembilan puluh delapan) (Fotokopi dari fotokopi)....(Bukti P-15);


ah

lik
16. Fotokopi Surat No: 431/BMS/X/2011 Hal: Permohonan Persetujuan atas

Rencana Perubahan Pemegang Saham dan Susunan Penggurus


am

ub
PT. Bangun Megah Semesta dari PT. Bangun Megah Semesta

kepada PT. Bank Panin,Tbk. Corporate Banking Group tanggal


ep
k

14 Oktober 2011 (Fotokopi dari fotokopi)...................(Bukti P-16);


ah

R
17. Fotokopi Surat Nomor: 1434/CIB/EXT/11 Perihal: Perpanjangan Fasilitas

si
PRK, Perubahan Komposisi Permodalan, Susunan Pemegang

ne
ng

Saham, Susunan Penggurus, Perubahan Jaminan serta

Perubahan Jadwal Angsuran Fasilitas PJP dari Panin Bank

do
gu

kepada PT. Bangun Megah Semesta U.P. Bpk. Conti Chandra

Direktur Utama tanggal 11 November 2011(Fotokopi dari


In
A

fotokopi).....................................................................(Bukti P-17);
ah

lik

18. Fotokopi Bundel Fotocopy Undangan Rapat PT. Bangun Megah Semesta

tanggal 2 Desember 2011 (Fotokopi dari fotokopi)....(Bukti P-18);


m

ub

19. FotokopibBerita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa


ka

Perseroan Terbatas PT. Bangun Megah Semesta tanggal 02


ep

Desember 2011 Nomor: 2 (dua) (Fotokopi dari fotokopi)


ah

………………………………………………….(Bukti P-19);
R

es

20. Fotokopi Akta Jual Beli Saham Tanggal 02 Desember 2011 Nomor: 3 (tiga)
M

ng

(Fotokopi dari fotokopi)……………………………..….(Bukti P-20);


on

Halaman | 69
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
21. Fotokopi Akta Jual Beli Saham Tanggal 02 Desember 2011 Nomor: 4

si
(empat) (Fotokopi dari fotokopi)……………….…..….(Bukti P-21);

22. Fotokopi Akta Jual Beli Saham Tanggal 02 Desember 2011 Nomor: 5

ne
ng
(lima) (Fotokopi dari fotokopi)………………………....(Bukti P-22);

do
gu 23. FotokopimSalinan Putusan Perkara Perdata Nomor:

195/PDT.G/PLW/2015/PN.BTM tanggal 13 Juni 2016 Antara Tn.

In
A
Conti Chandra Melawan Tn. Tjipta Fudjiarta (Sesuai dengan

aslinya) ……………………………………………..…...(Bukti P-23);


ah

lik
24. FotokopimSalinan Putusan Perkara Perdata Nomor:

182/PDT.G/PLW/2016/PN.BTM tanggal 15 Maret 2017 Antara Tn.


am

ub
Conti Chandra Melawan Tn. Rikardo Fujiarta.Dkk (Sesuai dengan

aslinya)…………………………………….…...(Bukti P-24);
ep
k

25. Fotokopi Surat Penetapan Pengadilan Negeri Klas 1 A Batam Nomor:


ah

R
01/Pen.Pdt/2017/PN.BTM Tanggal 16 Juni 2017 (Fotokopi dari

si
fotokopi)…………………………………………….…....(Bukti P-25);

ne
ng

26. Fotokopi Surat Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Dan Pembatalan

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dari Conti Chandra

do
gu

kepada Ketua Pengadilan Negeri Batam tanggal 27 Juni 2013

(Fotokopi dari fotokopi)…………………………….......(Bukti P-26);


In
A

27. Fotokopi Putusan No. 126/PDT.G/2013/PN.BTM tanggal 11 Maret 2014


ah

lik

(Fotokopi dari fotokopi)………………………………...(Bukti P-27);

28. Fotokopi Bundel Fotokopi Surat Panggilan Kasus PT. Bangun Megah
m

ub

Semesta Kepada Anly Cenggana (Fotokopi dari Fotokopi)


ka

…………………………………….…………..(Bukti P-28);
ep

29. Fotokopi Surat Nomor: B/7561/XI/2016/Bareskrim Perihal: Permohonan Ijin


ah

Pemeriksaan Notaris dari Markas Besar Kepolisian Negara


R

es

Republik Indonesia Badan Reserse Kriminal kepada Ketua


M

ng

on

Halaman | 70
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Kehormatan Notaris Kepulauan Riau tanggal 21

si
Nopember 2016 (Fotokopi dari fotokopi)………….....(Bukti P-29);

30. Fotokopi Surat Nomor: UM.MKNW-KEPRI.12.16-17 Perihal: Jawaban

ne
ng
Terhadap Permohonan Ijin Pemeriksaan Notaris dari Majelis

do
gu Kehormatan Notaris Wilayah Kepulauan Riau kepada Kepala

Badan Reserse Kriminal Polri tanggal 02 Desember 2016

In
A
(Fotokopi dari fotokopi)………………………..…….....(Bukti P-30);

31. Print Out Artikel Berjudul “Peran MKN Dalam Mewujudkan Kepastian
ah

lik
Hukum dan Pelayanan Hukum” (Foto) .….……….....(Bukti P-31);

32. Print Out Artikel Berjudul “Bagaimana Menafsir Peraturan?” (Foto)


am

ub
……………………………………………………..(Bukti P-32);

33. Fotokopi Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 1956 (Ad.


ep
k

Informandum)………………………………………….(Bukti P-33);
ah

R
34. Fotokopi Putusan No. 262/PDT.G/2016/PN.Btm. tanggal 26 April 2017

si
(Fotokopi dari fotokopi)………………………………...(Bukti P-34);

ne
ng

35. FotokopimSurat Nomor: AHU-AH.01.10-40891 Perihal: Penerimaan

Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT. Bangun Megah

do
gu

Semesta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum


In
A

Umum Kepada Notaris Anly Cenggana,S.H. (Fotokopi dari


ah

lik

Fotokopi)……………………………...…..….......……..(Bukti P-35);

36. Fotokopi Memori Banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Batam


m

ub

tanggal 11 Desember 2018 Nomor 129/PID.B/2018/PN.BTM.


ka

atas nama terdakwa Tjipta Fudjiarta tanggal 31 Desember 2018


ep

(Fotokopi dari Fotokopi)…………………...........……..(Bukti P-36);


ah

Menimbang, bahwa Tergugat melalui Kuasa Hukumnya telah


R

es

mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi alat bukti surat yang telah dibubuhi
M

ng

on

Halaman | 71
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
materai serta dilegalisasi oleh Kantor Pos dan diberi tanda Bukti T-1 sampai

si
dengan Bukti T-10. Seluruh alat bukti surat tersebut yaitu sebagai berikut;

1. Fotokopi Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

ne
ng
Republik Indonesia Nomor: AHU-39 AH.02.07.Tahun 2017

do
gu Tentang Perubahan Kedua Keputusan Menteri Hukum Dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-21 HM.07.04

In
A
Tahun 2016 Tentang Pengangkatan Anggota Majelis Kehormatan

Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Fotokopi dari Fotokopi)


ah

lik
…………................................………………..(Bukti T-1);

2. FotokopiqSurat Nomor: B/3990/IX/2018/Dit Tipidum Perihal: Ijin


am

ub
Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana,S.H. dari Badan Reserse

Kriminal Polri Direktorat Tindak Pidana Umum kepada Ketua


ep
k

Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau


ah

R
tanggal 12 September 2018 (Sesuai dengan aslinya).(Bukti T-2);

si
3. Fotokopi Lembar Disposisi Penerimaan Surat pada Kementerian Hukum

ne
ng

dan HAM RI Kantor Wilayah Kepulauan Riau tanggal 19

September 2018 (Sesuai dengan aslinya)…………….(Bukti T-3);

do
gu

4. Fotokopi Surat Penetapan Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi

Kepulauan Riau Nomor: P.10/MKNW Provinsi Kepulauan


In
A

Riau/09.18 Tahun 2018 tanggal 25 September 2018 (Fotokopi


ah

lik

dari Fotokopi)………….........................………………..(Bukti T-4);

5. Fotokopi Surat Panggilan Nomor: UM.MKNWKepulauan Riau.09.18-33


m

ub

tanggal 25 September 2018 (Fotokopi dari Fotokopi)..(Bukti T-5);


ka

6. Printscreen Pengiriman Surat Panggilan kepada Anly Cenggana,S.H.


ep

melalui Whatsap tanggal 25 September 2018 (Foto Printscreen)


ah

……………………………………………… (Bukti T-6);


R

es
M

ng

on

Halaman | 72
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. FotokopimBerita Acara Pemeriksaan Majelis Pemeriksa Nomor:

si
10/BAP/MKNW Kepulauan Riau/IX/2018 tanggal 2 Oktober 2018

(Sesuai dengan aslinya)………………………..….…….(Bukti T-7);

ne
ng
8. FotokopibDaftar Hadir Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana,S.H tanggal 2

do
gu Oktober 2018 (Sesuai dengan aslinya)…………….….(Bukti T-8);

9. Fotokopi Surat Keputusan Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi

In
A
Kepulauan Riau No.09/K-MKNW PROVINSI KEPRI/IX/2018

tanggal 2 Oktober 2018 (Sesuai dengan aslinya)…….(Bukti T-9);


ah

lik
10. Fotokopi Surat Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34 Hal: Pemanggilan

Notaris Anly Cenggana,S.H. dari Majelis Kehormatan Notaris


am

ub
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau kepada Direktur Tindak Pidana

Umum Badan Reserse Dan Kriminal Kepolisian Republik


ep
k

Indonesia tanggal 4 Oktober 2018 (Fotokopi dari fotokopi)


ah

R
………………………………………………….(Bukti T-10);

si
Menimbang, bahwa Tergugat II Intervensi melalui Kuasanya telah

ne
ng

mengajukan alat bukti surat berupa fotokopi alat bukti surat yang telah dibubuhi

materai serta dilegalisasi oleh Kantor Pos dan diberi tanda Bukti T II Int-1 s/d

do
gu

Bukti T II Int-4. Seluruh alat bukti surat tersebut yaitu sebagai berikut;

1. Fotokopi Putusan Nomor: 129/Pid.B/2018/PN Btm tanggal 11 Desember


In
A

2018 (Fotokopi dari Fotokopi)……………...……..(Bukti T II Int-1);


ah

lik

2. Fotokopi tanda bukti lapor Nomor: TBL/312/VI/2014/Bareskrim tanggal 9

Juni 2014 (Sesuai dengan aslinya) ……………...(Bukti T II Int-2);


m

ub

3. Fotokopi Petikan Putusan Pasal 226 juncto Pasal 267 ayat (2) KUHAP
ka

Nomor: 41PK/PID/2018(Fotokopi dari Fotokopi).(Bukti T II Int-3);


ep

4. Fotokopi Berita Acara Pengeluaran Narapidana Bebas dari Dakwaan


ah

Nomor: W.32.PAS.PAS.05.PK.01.01.02-1055 tanggal 3 Oktober


R

es

2018 (Sesuai dengan aslinya) …………………...(Bukti T II Int-4);


M

ng

on

Halaman | 73
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan 1 (satu) orang Ahli

si
dalam persidangan perkara ini;

1. Nama : Dr. HABIB ADJIE, S.H., M.Hum. Ahli memberikan pendapatnya

ne
ng
dibawah sumpah yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
- Bahwa Ahli kenal dengan Penggugat, tidak ada hubungan kerja dan tidak

do
gu -
ada hubungan keluarga dengan Penggugat;
Bahwa Ahli tidak kenal, tidak ada hubungan kerja dan hubungan

In
A
keluarga dengan Tergugat maupun Kuasa Hukum Tergugat;
- Bahwa Ahli tidak kenal, tidak ada hubungan kerja dan hubungan
ah

keluarga dengan Tergugat II Intervensi maupun Kuasa Hukum Tergugat II

lik
Intervensi;
- Bahwa Ahli berpendapat Majelis Kehormatan Notaris diatur dalam pasal
am

ub
66 UU No. 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan atas UU No. 30 Tahun

2004 Tentang Jabatan Notaris. Didalam pasal 66 disebutkan bahwa


ep
k

untuk kepentingan proses peradilan penyidik, penuntut umum atau hakim


ah

R
untuk memeriksa notaris harus meminta izin dari Majelis Kehormatan

si
Notaris. MKN ada 2 (dua) yaitu Majelis Kehormatan Notaris Pusat

ne
ng

(MKNP) yang ada di Jakarta dan Majelis Kehormatan Notaris Wilayah

(MKNW) yang ada di setiap provinsi.

do
gu

- Bahwa Ahli berpendapat di pasal 66 ayat 1 (satu) UU No. 2 Tahun 2014

untuk kepentingan proses peradilan, Penyidik, Penuntut Umum atau


In
A

Hakim dengan persetujuan Majelis Kehormatan Notaris berwenang: a.

mengambil fotokopi Minuta Akta/atau surat-surat yang dilekatkan pada


ah

lik

Minuta Akta atau protocol Notaris dalam penyimpanan Notaris dan b.

memanggil Notaris untuk hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan


m

ub

dengan Akta atau Protokol Notaris yang berada dalam penyimpanan


ka

ep

Notaris. Kemudian dipertegas juga dengan Peraturan Menteri Hukum

dan HAM (PERMENKUMHAM) No. 7 Tahun 2016 dijelaskan lagi tentang


ah

tugas dan kewenangannya.


es

- Bahwa Ahli berpendapat unsurnya disini ada 3 (tiga) di pasal 66A


M

ng

disebutkan Menteri membentuk MKN sebanyak 7 (tujuh) orang dengan


on

Halaman | 74
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
unsur Notaris 3 (tiga) orang, Pemerintah 2 (dua) orang, Ahli atau

si
Akademisi 2 (dua) orang. Baik di MKNP atau MKNW sama.
- Bahwa Ahli berpendapat menurut PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016

ne
ng
disebutkan MKNW atau MKNP ada yang namanya Sekretariat. Ke 2

(dua) jika mau memeriksa Notaris maka MKNW akan membentuk Majelis

do
gu Pemeriksa yang terdiri dari 1 (satu) orang Ahli , 1 (satu) orang Notaris

dan 1 (satu) orang unsur pemerintah.

In
A
- Bahwa Ahli berpendapat yang menentukan Majelis Pemeriksa di

PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 semua kewenangannya


ah

lik
ditentukan oleh Ketua MKNW.
- Bahwa Ahli berpendapat didalam PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016
am

ub
tidak diatur jika berhalangan, maka tetap menjadi kewenangan Ketua.

Kecuali misalnya ada pendelegasian, tapi yang saya tahu sampai hari ini
ep
k

di dalam PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 belum ada.


- Bahwa Ahli berpendapat di dalam beberapa pasal disebutkan bahwa,
ah

R
didalam setiap persetujuan harus ditandatangani oleh Ketua MKN dan

si
tidak bisa diganti.

ne
ng

- Bahwa Ahli bependapat sepanjang itu tidak ada pendelegasian maka

ditunda.
- Bahwa Ahli berpendapat biasanya kalau didalam praktek kepada organ

do
gu

atau dibawahnya. Atau dicollect dari dua-duanya.


- Bahwa Ahli berpendapat kalau permohonan berulang-ulang dengan
In
A

subjek atau objek yang sama, menurut saya telah terjadi pelanggaran.

Sebagai contoh PTUN Medan menolak putusan MKNW yang memanggil


ah

lik

Notaris 3 (tiga) kali, panggilan pertama dan kedua ditolak lalu panggilan

ketiga dikabulkan. Dari putusan itu saya baca, menyebutkan bahwa MKN
m

ub

adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak sesuai dengan UU
ka

ep

Administrasi Pemerintahan. Jadi harus konsisten. Kalau menolak ya

menolak. Karena tidak sesuai dengan asas-asas pemerintahan yang baik


ah

dalam UU Administrasi Pemerintahan.


es

- Bahwa Ahli berpendapat setiap Warga Negara bisa menjadi Saksi


M

ng

apabila terjadi sesuatu hal. Tapi, khusus untuk Notaris, bahwa saya ingin
on

Halaman | 75
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menjelaskan Notaris dikonstruksikan bahwa Notaris melaksanakan

si
sebagian kewenangan Negara dibidang hukum perdata dalam

pembuatan Akta, yang mana Akta itu eksistensinya dibuat oleh Pejabat

ne
ng
Negara, sehingga demikian negara punya kewajiban kepada siapapun

do
gu yang melakukan kewenangan tersebut untuk diberikan sebuah

perlindungan jika Notaris dijadikan sebagai Saksi ada mekanismenya.

In
A
Maknanya saya jelaskan sekali lagi Notaris ini dihadirkan oleh Negara.

Sehingga Negara mempunyai kewajiban untuk melindungi siapa saja


ah

lik
yang pekerjaannya sebagai Notaris, jadi untuk memeriksa Notaris

sebagai Saksi ada mekanismenya.


am

ub
- Bahwa Ahli berpendapat secara normative di dalam UU No. 2 Tahun

2014 dan PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 itu tidak ada. Tadi saya
ep
k

mengilustrasikan seperti contoh bahwa PTUN Medan menolak putusan


ah

MKNW dimana Notaris dipanggil berulang-ulang dengan objek yang


R

si
sama, menurut saya ini dari putusan pengadilan bisa mengikat siapa

ne
ng

pun.
- Bahwa Ahli berpendapat bahwa khusus untuk Notaris jika dipanggil untuk

diperiksa Penyidik, Penuntut Umum dan Hakim sifatnya wajib imperative

do
gu

harus mendapat izin dari MKNW di setiap wilayah provinsi. Di pasal 66

disebutkan seperti itu wajib mendapat persetujuan dari MKN.


In
A

- Bahwa Ahli berpendapat dalam UU Jabatan Notaris ada Majelis

Pengawas Notaris dan Majelis Kehormatan Notaris. Majelis Pengawas


ah

lik

Notaris punya kewenangan lain dari unsur keterkaitan tadi. MKNW

diberikan kewenangan untuk memeriksa dahulu sebelum memberikan


m

ub

persetujuan untuk memeriksa Notaris. Di PTUN Surabaya ada seorang


ka

ep

Notaris dijadikan tersangka dan melakukan praperadilan dan dia

menang. Dengan alasan yang bersangkutan diperiksa tanpa izin dari


ah

MKN. Jadi saya menjelaskan bahwa ini adalah imperative bagian dari
es
M

hukum acara yang harus dipenuhi sebelum ia dipanggil sebagai Saksi.


ng

on

Halaman | 76
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Ahli berpendapat PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016

si
disebutkan ketika seorang Notaris itu mendapat panggilan dari MKNW,

saya ingin membatasi bahwa yang dilakukan oleh Notaris adalah dalam

ne
ng
kaitannya dengan pelaksanaan tugasnya sebagai Jabatan Notaris.

do
gu Notaris kalau kena kasus KDRT, notaris tidak bisa dilindungi. Tetapi disini

Notaris dengan dalam pelaksanaan tugasnya sebagai Notaris. Jadi saya

In
A
ingin mengatakan jika Notaris dipanggil oleh Penyidik dengan kaitannya

melaksanakan tugas sebagai Notaris, maka Penyidik harud berkirim


ah

lik
surat kepada MKNW. Di pasal 23 PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016

disebutkan bahwa setiap permohonan yang diajukan oleh Penyidik harus


am

ub
diajukan kepada MKNW diwilayah Notaris berada dan tembusannya

disampaikan kepada Notaris yang bersangkutan. Jadi peraturan ini


ep
k

menyebutkan jika akan memanggil Notaris, surat ditujukan kepada


ah

R
MKNW dan Notaris dapat tembusannya. Setelah itu MKNW akan

si
melakukan pemeriksaan dan membentuk Majelis Pemeriksa. Majelis

ne
ng

Pemeriksa akan memeriksa Notaris seperti dipersidangan. Hasil

pemeriksaan Notaris akan disampaikan lewat sidang pleno MKN.

do
gu

Kemudian keluarlah surat yang namanya ditolak atau disetujui.

Prosesnya seperti itu.


In
A

- Bahwa Ahli berpendapat yang saya tahu bahwa sidang rapat pleno MKN

itu hanya menerima laporan dari Majelis Pemeriksa untuk menyampaikan


ah

lik

apakah di izinkan atau tidak, jadi seperti itu. Jadi tidak bisa dijadikan

laporan sedangkan hasil sudah ada. Jadi harus diperiksa dulu Notaris
m

ub

yang bersangkutan. Jadi menurut saya sebuah pelanggaran prosedur


ka

ep

ketika melakukan pemeriksaan terhadap Notaris tersebut.


- Bahwa Ahli berpendapat saya menambahkan di dalam pasal 26
ah

PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 dijelaskan bahwa pengambilan


R

es

minuta akta dan/atau surat-surat Notaris dalam penyimpanan Notaris


M

ng

sebagaimana dimaksud dalam pasal 25, dilakukan dalam hal: a. adanya


on

Halaman | 77
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dugaan tindak pidana yang berkaitan dengan minuta akta dan/atau surat-

si
surat yang dilekatkan pada minuta akta atau protokol Notaris dalam

penyimpanan Notaris. b. belum gugur hak menuntut berdasarkan

ne
ng
ketntuan tentang daluwarsa dalam peraturan perundang-undangan

do
gu dibidang hukum pidana.c. adanya penyangkalan keabsahan tanda

tangan dari salah satu pihak atau lebih. d. adanya dugaan pengurangan

In
A
atau penambahan atas minuta akta,atau e. adanya dugaan Notaris

melakukan pemunduran tanggal (antidatum). itulah kewenangan


ah

lik
tambahan dari MKNW.
- Bahwa Ahli berpendapat pemeriksaan di MKNW harus didasarkan oleh 3
am

ub
(tiga) hal yaitu prosedur, wewenang, dan substansi. Sehingga apabila

ada hal yang tidak dipenuhi, menurut saya itu suatu hal yang tidak sah.
ep
k

Misalnya begini, ada suatu keputusan MKNW jika yang melakukan


ah

pemeriksaan adalah Notaris, Ahli dan Karir. Ternyata yang memeriksa


R

si
sebagai Majelis Pemeriksa adalah yang hadir hanya dari unsur Karir dan

ne
ng

unsur Notaris. sedangkan unsur dari Ahli tidak ada hanya 2 (dua) unsur.

Saya melihat ini terjadi pelanggaran di PTUN Surabaya, ternyata betul

do
gu

ketika kekurangan unsur dalam pemeriksaan merupakan pelanggaran

prosedur dan putusan MKNW dibatalkan oleh PTUN Surabaya. Jadi


In
A

menurut saya, jika ada pelanggaran unsur/prosedur tidak sah.


- Bahwa Ahli berpendapat bahwa apakah MKNW ini Badan atau Pejabat
ah

lik

Tata Usaha Negara dan apakah keputusannya adalah keputusan tata

usaha negara. Memang di dalam Undang-Undang Jabatan Notaris tidak


m

ub

jelas. Tapi di beberapa putusan MKNW yang saya tahu sampai hari ini
ka

belum pernah terjadi gugatan Notaris terhadap MKNW tidak diterima,


ep

semuanya diterima. Artinya saya bisa membuktikan bahwa MKNW


ah

adalah sebagai Badan Tata Usaha Negara dan putusannya bisa dijadikan
R

es

objek sengketa di tata usaha Negara. Sehingga ada Notaris merasa


M

ng

ketika dilakukan pemeriksaan yang bersangkutan sudah tentu tahu ada


on

Halaman | 78
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
prosedur yang tidak benar dia punya hak untuk mempersoalkan putusan

si
MKNW ke PTUN. Ini saya katakan sekali lagi apabila Notaris tahu dan

merasa ada pelanggaran dalam persidangan atau persuratan, Notaris

ne
ng
silahkan menggugat karena itu bentuk suatu perlindungan Notaris itu

do
gu sendiri.
- Bahwa Ahli berpendapat kalau Penyidik memanggil Notaris melalui

MKNW tanpa ditembuskan, menurut saya seharusnya MKNW itu

In
A
mengembalikan kepada Penyidik “tolong tembuskan kepada Notaris
ah

yang bersangkutan”. Jadi kalau ini tidak dilakukan menurut saya salah.

lik
Yang tadi saya sebutkan setiap memanggil Notaris yang dilakukan oleh
am

ub
Penyidik melalui MKNW, panggilan itu harus ditembuskan kepada

Notaris yang bersangkutan. Apabila MKNW tidak menegur Penyidik,


ep
k

menurut saya cacat dari segi prosedur, karena ini menurut saya
ah

imperative atau di dalam PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016


R

si
disebutkan bahwa pada pasal 23 ayat (2) permohonan sebagaimana

ne
ng

dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis dalam bahasa

Indonesia dan tembusannya disampaikan kepada Notaris yang

do
gu

bersangkutan.
- Bahwa Ahli berpendapat kalau misalnya Notaris yang bersangkutan

paham dan tahu itu pelanggaran, diajukan saja ke PTUN agar surat
In
A

tersebut dibatalkan. Atau misalnya tidak ingin menjadi objek gugatan,


ah

lik

MKNW mencabut surat itu dahulu. Apabila tidak dilakukan pencabutan

memang menurut saya terjadi pelanggaran. Itu apabila dijadikan objek


m

ub

gugatan maka menjadi kewajiban PTUN untuk membatalkan surat


ka

tersebut.
ep

- Bahwa Ahli berpendapat saya sudah menyebutkan ketika MKNW

melakukan pemeriksaan adalah prosedur, wewenang dan substansi.


ah

Sehingga ketika semua kewenangan itu sudah dilakukan dengan


es
M

semestinya sehingga kita misalnya MKNW memeriksa Notaris


ng

on

Halaman | 79
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
katakanlah yang menjadi objek adalah akta, MKNW memutuskan tidak

si
ada pelanggaran dalam Akta yang dibuat oleh Notaris yang

bersangkutan saya berpendapat bahwa Akta itu secara materil secara

ne
ng
formal betul. Kalau putusan MKNW menyatakan tidak ada pelanggaran

do
gu meurut saya Notaris tidak perlu diizinkan. Kenapa begitu, banyak MKNW

menyatakan Akta sudah benar tetapi di izinkan. Ketika dilakukan

In
A
penyidikan ternyata berkembang, kadang-kadang yang diperiksa bukan

lagi akta tapi tanda tangan palsu. Jadi saya berpendapat jika Notaris
ah

lik
telah melakukan sesuai prosedur tidak terjadi kesalahan apapun, tidak

perlu diizinkan, ditolak saja. Sehingga apabila sudah benar diizinkan,


am

ub
menurt saya kontradiksi. Jadi menurut saya apabila sudah sesuai, tidak

perlu lagi, harus ditolak. Kenapa saya mengatakan seperti ini karena
ep
k

semata-mata perlindungan terhadap Notaris. pemerintah membentuk


ah

R
MKNW salah satunya untuk meberikan perlindungan kepada Notaris.

si
- Bahwa Ahli berpendapat MKNW sebagai Badan Pejabat Tata Usaha

ne
ng

Negara dan putusannya adalah Putusan Tata Usaha Negara harus

bekerja sesuai dengan kewenangannya. Di pasal 26 dan 27

do
gu

PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 itu harus betul-betul dipahami,

tidak boleh menyimpang disitu. Kalau menyimpang ada istilah sebuah


In
A

perbuatan diluar kewenangan. Sebenarnya ada istilah dalam hokum

administrasi namanya Diskresi. Diskresi itu adalah keputusan dan/atau


ah

lik

tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan oleh pejabat

pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret yang dihadapi dalam


m

ub

penyelenggaraan pemerintahan dalam hal peraturan perundang-


ka

ep

undangan yang memberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau

tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi pemerintahan. Dengan ketentuan


ah

diskresi ini tidak mutlak. Artinya apa bisa juga dijadikan objek gugatan di
es
M

PTUN. Jadi boleh MKNW menggunakan diskresi tapi tetap jika diskresi
ng

on

Halaman | 80
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ini tidak baik dan tidak benar, menyimpang dari pasal 26 dan 27

si
PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 saya kira ini tidak baik, sehingga

bisa merugikan.

ne
ng
- Bahwa Ahli berpendapat di pasal 23 PERMENKUMHAM No. 7 Tahun

2016 tadi disebutkan secara kolektif disebutkan wajib ditembuskan

do
gu kepada Notaris yang bersangkutan, hanya menyebutkan seperti itu.

Normatifnya wajib disampaikan kepada Notaris. saya menafsirkan bahwa

In
A
ada kemungkinan disurat tembusan oleh Penyidik, mungkin surat itu
ah

tidak ditembuskan Notarisnya, itu yang salah. Tapi kalau surat sudah ada

lik
nama Notaris yang bersangkutan ditembuskan berarti tidak apa-apa. Jadi
am

ub
dalam pemikiran Undang-undang ini adaah jika didalam surat ini tidak

disebutkan tembusannya atau tembusannya ada tetapi Notaris tidak


ep
k

terima. Tidak bicara waktu, tetapi surat diterima tembusannya .


- Bahwa Ahli berpendapat jika kejadianya seperti itu, maka prosedurnya
ah

R
kalau misalnya Wakil Ketua tidak ada atau meninggal dunia, di

si
PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 ini tidak mnyebutkan, apapun

ne
ng

wajib Ketua MKNW yang harus menandatangani. Sebenarnya apabila itu

terjadi, hal teknis. Menurut saya MKNW mengirim surat lagi kepada

do
gu

Penyidik minta diulang. Misalnya 30 (tiga puluh) hari hampir habis, Ketua

MKNW meninggal dunia atau pergi tidak didelegasikan. Pokoknya


In
A

dikomunikasikan saja dengan Penyidiknya. Memang nanti akan ada


ah

lik

akibat hukum, yang dipanggil tidak akan mau. Dengan adanya panggilan

dan persetujuan menurut saya akan menjadi objek sengketa. Jadi tidak
m

ub

ada dispensasi apapun, menurut saya tetap apapun yang terjadi ketua
ka

yang tandatangan.
ep

- Bahwa Ahli berpendapat ada 2 (dua) fakta yang terjadi. Tentang surat

dan kedua Berita Acara. Jadi saya punya pendapat jangan mau diproses
ah

hukum jika yang bersangkutan tahu bahwa itu salah. Jika hadir maka
es
M

surat panggilan menjadi sesuatu yang benar. Jadi meskipun dipanggil


ng

on

Halaman | 81
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Wakil Ketua dan kemudian Notarisnya hadir, dilakukan pemeriksaan

si
bukan berarti mengeleminasi yang ada. Tapi fakta menyalahi prosedur.

Jadi saya punya pendapat meskipun sudah menjadi catatan, tetapi Wakil

ne
ng
Ketua tidak boleh tanda tangan sehingga akan menjadi objek sengketa.

do
gu Tidak bisa berarti kalau Notaris hadir bahwa ia setuju.
- Bahwa Ahli berpendapat Notaris tidak boleh dipanggil berulang-ulang itu

adalah subjeknya, Notarisnya yang sama dan objeknya pun sama.

In
A
- Bahwa Ahli berpendapat saya sudah menjelaskan bahwa izin dari MKNW

secara umum yang ada kaitannya dengan tugas dan jabatannya sebagai
ah

lik
Notaris. tadi sudah dijelaskan di pasal 26 dan 27 PERMENKUMHAM No.

7 Tahun 2016. Jadi saya ingin mengatakan selama itu ada kaitannya
am

ub
dengan tugas dan jabatan Notaris, apapun itu menurut saya izin dari

MKNW itu wajib.


ep
k

- Bahwa Ahli berpendapat saya sudah menjelaskan Notaris hadir di


ah

Republik ini, itu adalah kehendak Negara. Kenapa Negara yang


R

si
menghendaki adanya institusi Notaris sehingga wajib secara teori selain

ne
ng

kepada Presiden, Notaris menggunakan lambang Negara. Sehingga

wajib bagi Negara melindungi. Sudah melaksanakan kewajiban Negara,

do
gu

kok diperlakukan seenaknya. Bukannya Notaris kuat tapi Undang-

undang yang mengatakan seperti itu.


- Bahwa Ahli berpendapat mengenai putusan MKNW Selama putusan itu
In
A

tidak dipermasalahkan pihak berarti mengikat. Tetapi apabila


ah

lik

dipermasalahkan, belum mempunyai kekuatan hukum tetap.

- Bahwa Ahli berpendapat tidak ada tingkat banding dalam MKNW,


m

ub

upayanya ke PTUN.
ka

Menimbang, bahwa Tergugat telah mengajukan 1 (satu) orang Ahli


ep

dalam persidangan perkara ini;


ah

1. Nama : Dr. MUALIMIN ABDI, S.H., M.H. Ahli memberikan pendapatnya


es

dibawah sumpah yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:


M

ng

on

Halaman | 82
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Ahli kenal dengan Penggugat, tidak ada hubungan kerja dan tidak

si
ada hubungan keluarga dengan Penggugat;
- Bahwa Ahli kenal, ada hubungan kerja secara organisasi dengan

ne
ng
Tergugat maupun Kuasa Hukum Tergugat dan tidak ada hubungan

keluarga dengan Tergugat maupun Kuasa Hukum Tergugat;

do
gu - Bahwa Ahli tidak kenal, tidak ada hubungan kerja dan hubungan

keluarga dengan Tergugat II Intervensi maupun Kuasa Hukum Tergugat II

In
A
Intervensi;
- Bahwa Ahli berpendapat bahwa kehadiran PERMENKUMHAM No. 7
ah

Tahun 2016 itu merespon dari adanya putusan Mahkamah Konstitusi.

lik
Pasal 66 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 pernah digugat ke
am

ub
Mahkamah Konstitusi mengenai kewenangan MKN itu ada di Majelis

Pengawas daerah tiap Kabupaten. Siapa itu menggugat ? Notaris itu


ep
k

sendiri. Oleh Mahkamah Konstitusi karena saat itu saya menjadi kuasa
ah

hukumnya, pasal ini dianggap bertentangan dengan Pasal 27 ayat (1)


R

si
UU RI. Tidak adanya kesamaan kesekretariatan dihadapan hukum

ne
ng

seolah Notaris itu diberi kedudukan yang berbeda dari yang lain. Saat

pasal itu di batalkan oleh Mahkamah Konstitusi, maka Notaris telah

do
gu

kehilangan perlindungan hukumnya oleh Lembaga yang memberikan

perlindungan hukum. Maka dari itu, sebagai pejabat umum yang sangat
In
A

erat kaitannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang

sangat mudah, sangat rentan di kriminalisasi. Oleh karena itu, saya pada
ah

lik

saat itu saya dengan kawan Eselon I dengan Dirjen yang lain saya

berfikir, berikhtiar maka Pasal 66 itu dengan Undang-Undang No 30


m

ub

Tahun 2004 maka disisipkan pasal 66A. Kebetulan pada waktu itu saya
ka

ep

sebagai Dirjen Peraturan Perundang-Undangan. Maka di Pasal 66A kita

masukkan yang dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi. Kemudian diubah


ah

menjadi Majelis Kehormatan Notaris. Sehingga saya ingin


es
M

menyampaikan MKN itu sejatinya untuk kepentingan Notaris di Republik


ng

on

Halaman | 83
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Indonesia. MKN berdasarkan PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016

si
memang memberikan perlindungan hukum bukan untuk menghalang-

halangi. Terkait dengan Pasal 4 bahwa intinya MKN itu sifatnya kolektif

ne
ng
kolegial oleh karena itu di sana ada 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang

do
gu Wakil Ketua dan 5 (lima) orang Anggota itu sifatnya kolektif kolegial. Di

MKNW juga sifatnya kolektif kolegial. Tidak bisa bekerja sendiri-sendiri,

In
A
artinya kalau seorang Ketua tidak ada Wakil Ketua tidak ada maka MKN

yang bersifat kolektif kolegial bisa saja by phone, rapat resmi karena
ah

lik
memang disana sifatnya kolektif kolegial. Kalau sifat kolektif kolegial,

bukan berarti segala tanda tangan harus di tanda tangani bersama.


am

ub
- Bahwa Ahli berpendapat bekerja MKN dilengkapi dengan alat

kelengkapannya dengan Majelis Pemeriksa disana memang di batasi


ep
k

oleh waktu. Jika tidak dibatasi waktu kemudian ada permohonan


ah

panggilan dari Penyidik, Jaksa dan Hakim pada waktu 30 (tiga puluh)
R

si
hari tidak memberikan respon maka di anggap menyetujui. Oleh karena

ne
ng

itu, Majelis Pemeriksa di beri waktu secara cepat dan waktu selambat-

lambatnya 5 (lima) hari untuk melakukan pemeriksaan. Jika MKNW

do
gu

secara sengaja mengabaikan permohonan dari aparat penegak hukum

dalam 30 (tiga puluh) hari, itulah saya sebagai Ketua MKNW akan
In
A

membentuk tim pemeriksa. Maka Majelis Pemeriksa diatur oleh waktu.

Kalau diatur oleh waktu dengan harapan kepada pihak yang dimintakan
ah

lik

persetujuan oleh polisi, jaksa dan hakim maka juga diberikan

kesempatan kepada Notaris yang dipanggil atau diminta persetujuannya


m

ub

oleh penyidik untuk di periksa, dihadapkan untuk mencari terangnya


ka

ep

masalah seperti apa yang sudah saya sampaikan. Kedua, terkait dengan

pasal 26 PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016, memang di situ


ah

normalnya adalah dilakukan dalam hal, kalau di sini dilakukan dalam hal
es
M

ada huruf a sampai e antara lain adanya dugaan yang disangkalkan para
ng

on

Halaman | 84
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pihak, belum daluarsa dan ada dugaan tindak pidana. Saya selaku

si
penyusun peraturan perundang-undangan yang sifatnya tabulasi maka

akan dilihat yang paling ujung dahulu. Disini misalnya minuta akta. Tetapi

ne
ng
kalau minuta dan akta bisa komulatif makna disini harus dipenuhi.

do
gu Pertanyaannya adalah dalam hal maka secara limitatif apa yang di atur

dalam a sampai e jika kemungkinannya ada hal lain menurut penyidik

In
A
mungkin pada saat itu di angka 1 (satu) ada tindak pidana. Dugaan

tindak pidana ada beberapa macam makanya yang pertama yang kita
ah

lik
cantumkan. Maka di sini karena dalam hal nanti kalau kita lakukan

perubahan PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 bisa di sempurnakan.


am

ub
Artinya dari rumusan PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 maka

dimaknai dalam pasal 26 itu pemaknaannya penyidik jika cukup dia


ep
k

melihat adanya dugaan maka penyidik bisa masuk. Kalau penyidik


ah

R
menggunakan huruf d belum daluarsa maka penyidik bisa masuk.

si
Konstruksi pasal 26 disambung pasal 27 syarat pemanggilan Notaris,

ne
ng

maka hemat kami penyidik diberikan apa yang menjadi kewenangannya

kalau polisi pasti menggunakan KUHAP dimana adanya dugaan tindak

do
gu

pidana. Menurut saya apabila ada Notaris yang diminta keterangannya

sebenarnya lebih baik datang karena untuk menghindari kriminalisasi.


In
A

- Bahwa Ahli berpendapat kalau setiap orang yang jadi terdakwa diadili

dengan kasus yang sama bahkan saya bisa menjelaskan sedikit


ah

lik

pengalaman saya maka di Mahkamah Konstitusi sebagai acuan. Padahal

ada aturan yang mengatakan jika seseorang telah menggugat pasal,


m

ub

frasa, koma (,)dan titik (.) yang pernah di gugat di Mahkamah Konstitusi
ka

ep

maka tidak bisa di ajukan kembali. Tapi di pasal berikutnya sepanjang

para pihak bisa membuktikan ada kerugian konstitusional bisa di ajukan.


ah

Maka kepolisian menjalankan Undang-Undang atau tugas sebagai polisi


es
M

juga bisa melaksanakan Diskresi yang terbatas atau positif. Maka


ng

on

Halaman | 85
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sejatinya polisi tidak bisa juga mengenyampingkan aduan yang

si
dilaporkan oleh masyarakat. Polisi jika ada pengaduan dari masyarakat ,

maka polisi bisa melakukan pemanggilan dan pemeriksaan ulang.

ne
ng
- Bahwa Ahli berpendapat bahwa apabila MKN dengan sengaja

membiarkan dari rentang waktu 30 (tiga puluh) hari dan berujung

do
gu disetujui maka Majelis Pemeriksa akan diperiksa. Oleh karena itu MKN

tidak punya alasan lain untuk tidak memeriksa, tidak punya, tidak bisa

In
A
berkata lain dan tidak punya kewenangan lain untuk tidak memeriksa.
ah

Persoalan dia disetujui atau tidak, kemarin ditolak sekarang dikabulkan

lik
bukan hasilnya, tapi prosesnya harus dilalui. Hasil pemeriksaan ditolak
am

ub
atau disetujui tidak ada hubungannya dengan panggilan sekali atau

berkali-kali. Jika Majelis Pemeriksa Kehormatan Notaris memandang ada


ep
k

hal lain sesuai permintaan penegak hukum maka hasilnya disetujui,,


ah

tidak ada masalah. Sekali lagi tidak ada batasan tidak ada peraturan
R

si
yang mengatur itu. Tidak ada peraturan yang sempurna kami telah

ne
ng

selesai merevisi PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 untuk

menghindari hal yang seperti ini, kesalahan prosedur. Maka hemat saya

do
gu

para pihak harus melewati prosedur ini agar menjadi terang. Saya

menjelaskan di dalam PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 MKNW juga


In
A

bisa melakukan pendampingan terhadap Notaris yan pada produk MKN

nya menyetujui. Persetujuan itu bukan meningkatnya status yang


ah

lik

bersangkutan menjadi lebih jauh. Awalnya hanya bisa menjadi Saksi atau

hanya meminta Fotokopi Minuta Akta atau surat-surat yang melekat pada
m

ub

Minuta akta tersebut. Apabila Notaris dipanggil oleh polisi dan didampingi
ka

ep

oleh MKN maka kewajibannya MKN juga harus menjelaskan kalau

menurut keyakinan anggota MKN tidak tepat Notaris itu untuk dinaikkan
ah

statusnya.
es

- Bahwa Ahli berpendapat Notaris itu Pejabat Umum. Banyak orang


M

ng

mengatakan Notaris itu sebagai profesi. Saya termasuk orang yang


on

Halaman | 86
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menghindari istilah Notaris sebagai profesi. Saya berketetapan Notaris

si
itu sebagai Pejabat Umum. Maaf ya Notaris itu mencari uang sendiri,

mengontrak ruko sendiri dan membayar gaji pegawai sendiri, tetapi di

ne
ng
Republik Indonesia satu-satunya yang berhak menggunakan lambang

do
gu negara. Menjadi senjatanya dia sendiri, tapi dia dipensiunkan, dia

diperpanjang, dia bisa diberhentikan dan seterusnya. Oleh karena itu

In
A
dengan alasan tadi maka pemerintah melalui kebijakannya baik melalui

Undang-Undang atau Peraturan Perundang-Undangan yang lain Notaris


ah

lik
perlu diberi perlindungan hukum. Tapi perlindungan hukum itu bukan

berarti kalau kemudian semua panggilan harus ditolak. Itu bukan


am

ub
perlindungan hukum tetapi bumper hukum. Jenis perlindungannya, kita

dudukkan Notaris, di awasi, dipensiunkan, apa-apa jika diperiksa tunggu


ep
k

lengkap. Kalau kita lihat pasal 27 ayat (1) ia adalah warga negara biasa,
ah

R
tetapi hukum melindunginya itu yang luar biasa. Bentuk perlindungannya

si
saya tegaskan sekali lagi apabila Notaris disetujui permohonannya wajib

ne
ng

diberikan perlindungan.
- Bahwa Ahli berpendapat Pasal 66A itu salah satu proses peradilan.

do
gu

Didalam RUU KUHP proses peradilan itu dimulai dari Kepolisian, Jaksa

lalu Hakim. Itu proses peradilan. Maka yang memiliki kewenangan untuk
In
A

meminta persetujuan kepada MKNW adalah Polisi, Jaksa dan Hakim.

Pada saat ada Notaris yang dipanggil oleh KPK untuk penyelidikan, saya
ah

lik

protes keras, kenapa? Karena KPK tidak meminta izin kepada MKNW

dan KPK mengakui itu. Jaksa dan Hakim apabila ingin memeriksa
m

ub

Notaris wajib meminta melalui MKN. Notaris diperiksa atas persetujuan


ka

ep

Majelis Pemeriksa yang berkaitan dengan tugas dan jabatannya, bukan

tindak pidana lain misalnya KDRT.


ah

- Bahwa Ahli berpendapat saya yang merumuskan PERMENKUMHAM


R

es

No. 7 Tahun 2016 itu berfikir bahwa putusan dari Majelis Pemeriksa
M

ng

hanyalah sebuah jawaban. Seperti orang menjawab surat. Kalau final


on

Halaman | 87
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berbentuk keputusan. Penyidik meminta persetujuan ya dijawab.

si
Jawabannya hanya disetujui atau tidak. Didalam PERMENKUMHAM No.

7 Tahun 2016 saya tidak menemukan bahwa putusan dari MKNW itu final

ne
ng
dan mengikat. Kalau keputusan di Majelis Pengawas itu final, karena di

do
gu Majelis Pengawas itu seperti proses pengadilan. Saya tidak bisa

mengatakan bahwa putusan dari MKN Majelis Pemeriksa itu Final dan

In
A
mengikat.

- Bahwa Ahli berpendapat prinsipnya MKNW apabila ada permohonan dari


ah

lik
Penyidik, Jaksa atau Hakim maka segera Majelis Pemeriksa melakukan
am

ub
pemeriksaan. Artinya kita tidak melihat perkara a,b,atau c. Kalau pasal

26 PERMENKUMHAM No. 7 Tahun 2016 jelas dalam hal ada dugaan,


ep
begitu ada keterkaitan. Lebih cepat disampaikan oleh Penyidik, lebih
k
ah

cepat diperiksa kemudian disetujui atau ditolak. Bukan masalah


R

si
berulang-ulang dengan kasus yang sama, setiap ada permohonan dari

Penyidik harus izin dari MKNW.

ne
ng

Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Tergugat II Intervensi tidak

do
gu

mengajukan Saksi walaupun telah diberi kesempatan oleh Majelis Hakim;

Menimbang, bahwa Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat II Intervensi


In
A

telah mengajukan Kesimpulan secara tertulis tertanggal 30 Januari 2019 dan

Kuasa Hukum Tergugat telah mengajukan Kesimpulan secara tertulis tanggal 28


ah

lik

Januari 2019, masing-masing pada persidangan tanggal 30 Januari 2019;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang termuat di dalam Berita Acara


m

ub

adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;


ka

Menimbang, bahwa akhirnya Para Pihak menyatakan tidak mengajukan


ep

apa-apa lagi dalam perkara ini dan selanjutnya mohon untuk putusan;
ah

-----------------T E N T A N G P E R T I M B A N G A N H U K U M------------------
es
M

ng

on

Halaman | 88
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

si
sebagaimana telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut diatas ;

Menimbang, bahwa Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang

ne
ng
dimohonkan untuk dinyatakan batal atau tidak sah dalam gugatan Penggugat,

do
gu yang selanjutnya dalam pertimbangan hukum ini akan disebut sebagai objek

sengketa adalah :

In
A
Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, tanggal 4 Oktober 2018, tentang


ah

lik
Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH (Vide bukti P-

8=T-10) ;
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo.

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun


ep
k

2009 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara dalam pertimbangan hukum ini
ah

R
disebut Undang-Undang Peratun;

si
Menimbang, bahwa untuk selanjutnya Peraturan Menteri Hukum dan Hak

ne
ng

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Majelis

Kehormatan Notaris dalam pertimbangan hukum ini akan disebut sebagai

do
gu

PermenHum&HAM Tentang MKN;

Menimbang, bahwa objek sengketa diterbitkan tanggal 4 Oktober 2018,


In
A

sedangkan gugatan didaftarkan tanggal 15 Oktober 2018, sehingga masih


ah

lik

dalam tenggang waktu pengajuan gugatan yaitu 90 (Sembilan puluh) hari sejak

diterbitkan atau diterimanya objek sengketa sebagaimana ketentuan Pasal 55


m

ub

Undang-Undang Peratun;
ka

Menimbang, bahwa untuk melindungi kepentingan pihak ketiga yang


ep

terkait dengan surat keputusan objek sengketa a quo dan sebagai perwujudan
ah

dari Asas Dominus Litis, serta sejalan dengan ketentuan Pasal 83 Ayat (1)
R

es

Undang-Undang Peratun, Majelis Hakim telah memanggil beberapa kali pihak


M

ng

ketiga sebagai pemegang surat keputusan objek sengketa a quo yaitu Direktur
on

Halaman | 89
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tindak Pidana Umum Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik

si
Indonesia melalui surat panggilan tanggal 7 November 2018, 13 November

2018, 21 November 2018 dan 28 November 2018 dan atas panggilan tersebut,

ne
ng
pihak ketiga tidak datang menghadap di depan persidangan sehingga Majelis

do
gu Hakim berkesimpulan bahwa pihak ketiga tersebut tidak menggunakan haknya

untuk membela kepentingannya dalam perkara a quo dan juga telah datang

In
A
menghadap pihak ketiga lainnya yaitu CONTI CHANDRA, yang diwakili oleh

kuasa hukumnya yang bernama EDWARD BANNER PURBA, SH berdasarkan


ah

lik
surat kuasa khusus , tanggal 13 November 2018 melalui surat permohonan

tanggal 14 Nopember 2018 yang pada pokoknya mengajukan permohonan


am

ub
untuk masuk sebagai Pihak Tergugat II Intervensi dalam rangka

mempertahankan keabsahan terhadap surat keputusan objek sengketa a quo


ep
k

dengan tujuan untuk membuat jelas suatu pemeriksaan perkara


ah

R
LP/513/V/2016/Bareskrim, tanggal 17 Mei 2016 yang sedang berjalan di

si
Bareskrim Polri dan atas permohonan tersebut Majelis Hakim telah mengambil

ne
ng

sikap sebagaimana termuat dalam Putusan Sela Nomor : 13/G/2018/PTUN.TPI

dan CONTI CHANDRA didudukkan sebagai pihak Tergugat II Intervensi yang

do
gu

pararel kedudukannya dengan Tergugat ;

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat dan


In
A

Tergugat II Intervensi telah mengajukan jawabannya masing-masing tanggal 09


ah

lik

November 2018 dan tanggal 27 November 2018 jawaban dimaksud termuat

mengenai eksepsi yang pada pokoknya mendalilkan bahwa ;


m

ub

DALAM EKSEPSI
ka

EKSEPSI TERGUGAT
ep

1. Eksepsi Absolut
ah

Bahwa objek sengketa bukan merupakan Keputusan Tata Usaha Negara


R

es

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Peratun


M

ng

berhubung objek termaksud sekedar sebagai pemberitahuan sedangkan


on

Halaman | 90
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keputusannya sendiri berupa Keputusan Majelis Pemeriksa, tanggal 02

si
Oktober 2018, Nomor: 09/K-MKNW PROVINSI KEPRI/IX/2018 serta objek

sengketa tidak memenuhi unsur Keputusan Tata Usaha Negara yang

ne
ng
individual dan final ;

do
gu 2. Eksepsi Obscuur Libel

Bahwa kewenangan Majelis Kehormatan Notaris hanya sebatas memberi

In
A
persetujuan agar Penyidik Bareskrim POLRI melaksanakan kewenangannya

untuk memeriksa notaris dalam proses penyidikan perkara yang sedang


ah

lik
ditangani sehingga Penggugat telah salah dalam memahami maksud dari

Pasal 66 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 jo. Undang-Undang


am

ub
Nomor 30 Tahun 2004 ;

EKSEPSI TERGUGAT II INTERVENSI


ep
k

1. Eksepsi Kewenangan Absolut


ah

R
Bahwa objek sengketa bukanlah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara

si
dan bukan menjadi kompetensi dari Pengadilan Tata Usaha Negara

ne
ng

Tanjungpinang ;

2. Eksepsi Error In Persona

do
gu

Bahwa Penggugat telah salah dalam menentukan subyek Tergugat dalam

perkara a quo, in casu Majelis Kehormatan Notaris Wilayah bukanlah


In
A

merupakan badan atau pejabat tata usaha negara ;


ah

lik

3. Eksepsi Gugatan Penggugat Kabur atau Tidak Jelas (Obscuur Libel)

Bahwa Penggugat mencampuradukkan antara fakta keperdataan dengan


m

ub

fakta prosedural dalam penerbitan objek sengketa a quo selain itu


ka

Penggugat mendalilkan mengalami kerugian materiil dan immateril ;


ep

Menimbang, bahwa atas eksepsi tersebut, Tergugat dan Tergugat II


ah

Intervensi memohon kepada Majelis Hakim untuk menerima dan menyatakan


R

es

gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;


M

ng

on

Halaman | 91
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa atas eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi di

si
atas, Penggugat dalam replik dan kesimpulannya pada pokoknya menolak dalil

eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi tersebut;

ne
ng
Menimbang, bahwa atas jawab jinawab Penggugat, Tergugat dan

do
gu Tergugat II Intervensi tersebut di atas Majelis Hakim akan

mempertimbangkannya sebagai berikut :

In
A
Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan

mempertimbangkan mengenai eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi


ah

lik
mengenai kewenangan absolut Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang

dalam memeriksa perkara a quo yang pertimbangan hukumnya akan dikaitkan


am

ub
dengan apakah objek sengketa merupakan keputusan tata usaha negara ? ;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 47 dan Pasal 50


ep
k

Undang-Undang Peratun, dapat diketahui mengenai kewenangan Pengadilan


ah

R
Tata Usaha Negara adalah memeriksa, memutus dan menyelesaikan Sengketa

si
Tata Usaha Negara ;

ne
ng

Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 1 Angka 10

Undang-Undang Peratun, mengatur bahwa : Sengketa Tata Usaha Negara

do
gu

adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau

badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di
In
A

pusat maupun di daerah sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha


ah

lik

negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku ;


m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Angka 9 Undang-


ka

Undang Peratun, mengatur bahwa : Keputusan Tata Usaha Negara adalah


ep

suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha
ah

negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan
R

es

peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual,


M

ng

on

Halaman | 92
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum

si
perdata ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 2 Ayat (1) Keputusan Presiden

ne
ng
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan Pengadilan Tata

do
gu Usaha Negara Tanjungpinang dan Pengadilan Tata Usaha Negara Serang,

mengatur bahwa : Daerah hukum Pengadilan Tata Usaha Negara

In
A
Tanjungpinang meliputi wilayah Kabupaten dan Kota yang terdapat dalam

wilayah Provinsi Kepulauan Riau ;


ah

lik
Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa a quo berbentuk

dalam bukti P-8=T-10 dan kemudian dihubungkan dengan ketentuan Pasal 1


am

ub
Angka 9 Undang-Undang Peratun tersebut diatas, menurut pendapat Majelis

Hakim objek sengketa telah memenuhi secara kumulatif unsur-unsur dari


ep
k

sebuah keputusan tata usaha negara dengan pertimbangan sebagai berikut ;


ah

R
Menimbang, bahwa objek sengketa a quo berbentuk penetapan tertulis

si
berupa Keputusan Tergugat menyetujui untuk melakukan pemeriksaan terhadap

ne
ng

Notaris Anly Cenggana, SH ditempat kedudukan Notaris dan pengambilan

fotocopy minuta akta dan/atau surat-surat yang dilekatkan pada minuta akta

do
gu

atau protokol Notaris dalam penyimpanan Notaris sebagaimana dimintakan oleh

penyidik ;
In
A

Menimbang, bahwa objek sengketa a quo diterbitkan oleh Tergugat


ah

lik

selaku pejabat tata usaha negara yang menjalankan urusan pemerintahan yaitu

persetujuan pemberian ijin pemeriksaan notaris berdasarkan kewenangan yang


m

ub

ada padanya sesuai dengan asas legalitas sebagaimana tercantum dalam


ka

ketentuan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris,


ep

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang


ah

Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan PermenHum&HAM Tentang


R

es

MKN ;
M

ng

on

Halaman | 93
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa tindakan Tergugat menerbitkan objek sengketa a quo

si
dapat dikategorikan telah melaksanakan tindakan hukum tata usaha negara

karena terbitnya objek sengketa telah menimbulkan atau menciptakan

ne
ng
hubungan hukum yang bersifat tata usaha negara yaitu dengan adanya

do
gu persetujuan dari Tergugat memberikan kewenangan bagi Direktur Tindak Pidana

Umum Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia untuk

In
A
melakukan pemeriksaan terhadap Notaris Anly Cenggana, SH (Penggugat)

ditempat kedudukan Notaris dan pengambilan fotocopy minuta akta dan/atau


ah

lik
surat-surat yang dilekatkan pada minuta akta atau protokol notaris dalam

penyimpanan notaris sebagaimana dimintakan oleh penyidik sedangkan bagi


am

ub
Penggugat ada kewajiban memenuhi pemanggilan untuk diperiksa dan

memberikan fotocopy minuta akta dan/atau surat-surat yang dilekatkan pada


ep
k

minuta akta atau protokol notaris dalam penyimpanan notaris sebagaimana


ah

R
dimintakan oleh penyidik dalam hal ini Direktur Tindak Pidana Umum Badan

si
Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia ;

ne
ng

Menimbang, bahwa objek sengketa a quo merupakan keputusan tata

usaha negara yang bersifat konkrit karena berisi suatu tindakan hukum yang

do
gu

berwujud dan dapat ditentukan atau tidak abstrak ;

Menimbang, bahwa objek sengketa a quo juga telah bersifat individual karena
In
A

objek sengketa a quo jelas ditujukan kepada orang yang namanya tercatat
ah

lik

dalam objek sengketa a quo dalam hal ini ditujukan kepada Direktur Tindak

Pidana Umum Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia ;


m

ub

Menimbang, bahwa demikian pula objek sengketa a quo yang diterbitkan


ka

oleh Tergugat telah bersifat final karena setelah objek sengketa a quo
ep

diterbitkan tidak memerlukan persetujuan dari Badan atau Pejabat Tata Usaha
ah

Negara lainnya serta telah menimbulkan akibat hukum yaitu dengan adanya
R

es

persetujuan dari Tergugat memberikan kewenangan bagi Direktur Tindak Pidana


M

ng

Umum Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia untuk


on

Halaman | 94
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memanggil Penggugat agar diperiksa ditempat kedudukan Notaris dan

si
memberikan fotocopy minuta akta dan/atau surat-surat yang dilekatkan pada

minuta akta atau protokol Notaris dalam penyimpanan Notaris sebagaimana

ne
ng
dimintakan oleh penyidik ;

do
gu Menimbang, bahwa setelah mencermati objek sengketa a quo tertera

bahwa yang menerbitkan objek sengketa adalah Majelis Kehormatan Notaris

In
A
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau, yang berkedudukan di jalan Raya

Senggarang KM. 14 Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, oleh karena


ah

lik
Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang yang berlokasi di Sekupang,

Batam wilayah hukum pengadilannya mencakup seluruh Provinsi Kepulauan


am

ub
Riau ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas,


ep
k

Majelis Hakim menilai bahwa objek sengketa yang digugat oleh Penggugat
ah

R
merupakan keputusan tata usaha negara sehingga sengketa yang timbul oleh

si
karenanya merupakan sengketa tata usaha negara dan Pengadilan Tata Usaha

ne
ng

Negara Tanjungpinang berwenang, memeriksa, memutus dan menyelesaikan

sengketa a quo di tingkat pertama (Vide Pasal 1 Angka 9, Pasal 1 Angka 10,

do
gu

Pasal 47, Pasal 50 Undang-Undang Peratun, Pasal 2 Ayat (1) Keputusan

Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan


In
A

Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang dan Pengadilan Tata Usaha


ah

lik

Negara Serang);

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan hukum mengenai eksepsi


m

ub

yang diajukan oleh Tergugat dan Tergugat II Intervensi, Majelis Hakim


ka

berpendapat bahwa eksepsi mengenai kewenangan absolut tidak berdasar


ep

hukum dan haruslah ditolak;


ah

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


R

es

terhadap eksepsi dari Tergugat dan Tergugat II Intervensi yaitu eksepsi kabur
M

ng

atau tidak jelas (obscuur libel), sebagai berikut :


on

Halaman | 95
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Majelis Hakim untuk menguji secara yuridis gugatan

si
tidak jelas dan kabur (obscuur libel) adalah dengan mempedomani ketentuan

Pasal 56 Ayat (1) Undang-Undang Peratun yang mengatur bahwa ;

ne
ng
(1) Gugatan harus memuat :

do
gu a. nama, kewarganegaraan, tempat tinggal, dan pekerjaan penggugat, atau

kuasanya ;

In
A
b. nama, jabatan, dan tempat kedudukan tergugat ;

c. dasar gugatan dan hal yang diminta untuk diputuskan oleh Pengadilan ;
ah

lik
Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mencermati surat gugatan

Penggugat a quo, ternyata tertuang nama, kewarganegaraan, tempat tinggal,


am

ub
dan pekerjaan dari Penggugat, nama, jabatan dan tempat kedudukan Tergugat,

serta dasar gugatan dan hal yang diminta untuk diputuskan oleh Pengadilan ;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan pada hal-hal sebagaimana


ah

R
dipertimbangkan di atas, serta dalam sengketa a quo telah dilakukan

si
pemeriksaan persiapan sebagaimana maksud ketentuan Pasal 63 Undang-

ne
ng

Undang Peratun dan oleh Majelis Hakim gugatan Penggugat telah dinyatakan

layak untuk dilanjutkan pada tahapan persidangan terbuka untuk umum dan

do
gu

Iebih dari itu dalam hukum acara Peradilan Tata Usaha Negara, Hakim bersifat

aktif (dominus litis) dalam rangka mencari kebenaran materiel sebagaimana


In
A

maksud ketentuan Pasal 107 Undang-Undang Peratun, sehingga tidak terikat


ah

lik

dengan dalil-dalil dari dasar gugatan Penggugat, maka Majelis Hakim

berkesimpulan bahwa gugatan Penggugat telah jelas dan tidak kabur ;


m

ub

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan hukum mengenai eksepsi


ka

yang diajukan oleh Tergugat dan Tergugat II Intervensi, Majelis Hakim


ep

berpendapat bahwa eksepsi mengenai obscuur libel tidak berdasar hukum dan
ah

haruslah ditolak;
R

es
M

ng

on

Halaman | 96
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

si
terhadap eksepsi dari Tergugat II Intervensi yaitu eksepsi Error In Persona,

sebagai berikut;

ne
ng
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 Angka 12 Undang-Undang

do
gu Peratun yang mengatur bahwa : Tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha

negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada

In
A
padanya yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata ;

Menimbang, bahwa yang menjadi objek sengketa yang digugat oleh


ah

lik
Penggugat yang dimohonkan untuk dinyatakan batal atau tidak sah adalah

Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor:


am

ub
UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, tanggal 4 Oktober 2018, tentang Persetujuan

Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH (Vide bukti P-8=T-10) ;


ep
k

Menimbang, bahwa Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi


ah

R
Kepulauan Riau adalah badan/pejabat tata usaha negara yang menerbitkan

si
objek sengketa a quo sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Penggugat

ne
ng

dalam gugatannya yang mendudukkan Majelis Kehormatan Notaris Wilayah

Provinsi Kepulauan Riau sebagai Tergugat dalam perkara a quo adalah tepat

do
gu

dan beralasan hukum ;

Menimbang, bahwa dari uraian pertimbangan hukum mengenai eksepsi


In
A

yang diajukan oleh Tergugat II Intervensi, Majelis Hakim berpendapat bahwa


ah

lik

eksepsi mengenai Error In Persona dalam sengketa ini tidak berdasar hukum

dan haruslah ditolak;


m

ub

Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi yang diajukan oleh Tergugat dan
ka

Tergugat II Intervensi ditolak untuk seluruhnya maka selanjutnya akan


ep

dipertimbangkan pokok sengketanya sebagai berikut ;


ah

DALAM POKOK PERKARA


R

es

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang telah dipertimbangkan Majelis


M

ng

Hakim pada bagian Eksepsi di atas, juga merupakan bagian yang tidak
on

Halaman | 97
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terpisahkan dengan pertimbangan hukum Majelis Hakim pada pokok perkara

si
berikut ini;

Menimbang, bahwa dari jawab jinawab, alat bukti surat, keterangan ahli,

ne
ng
kesimpulan para pihak serta berkas perkara, maka menurut Majelis Hakim yang

do
gu menjadi permasalahan hukum dalam perkara ini adalah : “Apakah Keputusan

objek sengketa yang telah diterbitkan oleh Tergugat tersebut cacat yuridis

In
A
ditinjau dari segi kewenangan, prosedur formal maupun substansi materi yaitu

bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan/atau


ah

lik
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik sebagaimana didalilkan oleh

Penggugat atau sebaliknya”;


am

ub
Menimbang, bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan objek

sengketa a quo dari segi kewenangan penerbitan objek sengeta;


ep
k

Pertimbangan dari Aspek kewenangan Tergugat dalam Menerbitkan Objek


ah

R
Sengketa ;

si
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 Ayat (1), Pasal 18

ne
ng

Ayat (1) Huruf b dan Pasal 20 PermenHUM&HAM Tentang MKN mengatur

bahwa :

do
gu

Pasal 1 Ayat (1) : Majelis Kehormatan Notaris adalah suatu badan yang

mempunyai kewenangan untuk melaksanakan pembinaan Notaris dan


In
A

kewajiban memberikan persetujuan atau penolakan untuk kepentingan


ah

lik

penyidikan dan proses peradilan, atas pengambilan fotokopi Minuta Akta

dan pemanggilan Notaris untuk hadir dalam pemeriksaan yang berkaitan


m

ub

dengan Akta atau Protokol Notaris yang berada dalam penyimpanan


ka

Notaris ;
ep

Pasal 18 Ayat (1) Huruf b : Majelis Kehormatan Notaris Wilayah mempunyai


ah

tugas :
R

es
M

ng

on

Halaman | 98
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. memberikan persetujuan atau penolakan terhadap permintaan

si
persetujuan pemanggilan Notaris untuk hadir dalam penyidikan,

penuntutan, dan proses peradilan ;

ne
ng
Pasal 20 : Kewenangan Majelis Kehormatan Notaris Wilayah berdasarkan

do
gu keputusan rapat majelis Kehormatan Notaris Wilayah meliputi :

a. Pemeriksaan terhadap Notaris yang dimintakan persetujuan kepada

In
A
Majelis Kehormatan Notaris Wilayah oleh penyidik, penuntut umum,

atau hakim ;
ah

lik
b. Pemberian persetujuan atau penolakan terhadap permintaan

persetujuan pengambilan fotokopi minuta akta dan/atau surat-surat


am

ub
yang dilekatkan pada minuta akta atau protokol Notaris dalam

penyimpanan Notaris ; dan


ep
k

c. Pemberian persetujuan atau penolakan terhadap permintaan


ah

R
persetujuan pemanggilan Notaris untuk hadir dalam penyidikan,

si
penuntutan, dan proses peradilan yang berkaitan dengan akta atau

ne
ng

protokol Notaris yang berada dalam penyimpanan Notaris.

Menimbang, bahwa terhadap penerbitan objek sengketa yaitu Surat

do
gu

Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor:

UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, Tanggal 4 Oktober 2018, Tentang Persetujuan


In
A

Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH, diterbitkan oleh Tergugat berdasarkan


ah

lik

Pasal 1 Ayat (1), Pasal 18 Ayat (1) Huruf b dan Pasal 20 PermenHum&HAM

Tentang MKN tersebut diatas sehingga Tergugat berwenang dalam


m

ub

menerbitkan objek sengketa a quo ;


ka

Menimbang, bahwa penerbitan objek sengketa adalah telah sesuai


ep

kewenangan yang dimiliki oleh Tergugat selanjutnya Majelis Hakim akan


ah

mempertimbangkan objek sengketa dari segi prosedur sebagai berikut ;


R

es
M

ng

on

Halaman | 99
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pertimbangan dari Aspek Prosedur Tergugat dalam Menerbitkan Objek

si
Sengketa ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

ne
ng
apakah Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa telah melewati tahapan

do
gu prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang

pertimbangan hukumnya sebagai berikut ;

In
A
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca berkas perkara dan

meneliti dengan seksama alat-alat bukti dari Para Pihak di persidangan, maka
ah

lik
terbukti ditemukan fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa Kepala Badan Reserse Kriminal Polri DIR Tipidum telah mengajukan
am

ub
surat kepada Ketua Majelis Kehormatan Notaris Kepulauan Riau, nomor :

B/7561/XI/2016/Bareskrim, tanggal 21 Nopember 2016, perihal permohonan


ep
k

ijin pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH berisikan yang pada pokoknya


ah

R
terkait adanya Laporan Polisi Nomor: LP/513/V/2016/Bareskrim, tanggal 17

si
Mei 2016 atas nama Pelapor Alfonso F.P (kuasa dari CONTI CHANDRA)

ne
ng

dan beberapa nomor akta yang akan diperiksa (Bukti P-28 halaman 21-22) ;

2. Bahwa selanjutnya Kepala Badan Reserse Kriminal POLRI Direktur Tindak

do
gu

Pidana Umum kembali bersurat kepada Ketua Majelis Kehormatan Notaris

Kepulauan Riau, Nomor B/7740-Um/XI/2016/Bareskrim, tanggal 29


In
A

November 2016, perihal Permohonan ijin pemeriksaan Notaris atas nama


ah

lik

Anly Cenggana, SH dan Syaifuddin, SH berisikan yang pada pokoknya

terkait adanya Laporan Polisi Nomor: LP/587/VI/2014/Bareskrim, tanggal 09


m

ub

Juni 2014 atas nama Pelapor CONTI CHANDRA dan beberapa nomor akta
ka

yang akan diperiksa (Bukti P-28 halaman 35-36) ;


ep

3. Bahwa Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau


ah

mengirimkan surat (terkait dengan fakta hukum nomor 1) kepada Kepala


R

es

Badan Reserse Kriminal POLRI, nomor: UM.MKNW-KEPRI.12.16-17,


M

ng

tanggal 02 Desember 2016, perihal jawaban terhadap permohonan ijin


on

Halaman | 100
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH, berisikan yang pada pokoknya

si
menolak pemeriksaan sebagai saksi terhadap Notaris Anly Cenggana, SH

dengan alasan Notaris Anly Cenggana, SH telah dilakukan pemeriksaan

ne
ng
beberapa kali oleh Mabes POLRI (Bukti P-28 halaman 52-53) ;

do
gu 4. Bahwa Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

mengirimkan surat (terkait dengan fakta hukum nomor 2) kepada Kepala

In
A
Badan Reserse Kriminal POLRI Up. Direktur Tindak Pidana Umum Mabes

POLRI, Nomor: UM.MKNW.KEPRI.12.16-20, tanggal 16 Desember 2016,


ah

lik
perihal Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH dan Notaris

Syaifuddin, SH (Bukti P-28 halaman 56) ;


am

ub
5. Bahwa kemudian Direktur Tindak Pidana Umum Wadir telah mengirimkan

surat kepada Ketua Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Kepulauan Riau,


ep
k

Nomor B/229/Subdit-I/II/2017/Dit. Tipidum, tanggal 2 Februari 2017, perihal


ah

R
permohonan ijin pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH dan Syaifudin, SH

si
berisikan yang pada pokoknya terkait adanya Laporan Polisi Nomor:

ne
ng

LP/782/VIII/2016/Bareskrim, tanggal 04 Agustus 2016 dan nomor akta yang

akan diperiksa (Bukti P-28 halaman 38-39) ;

do
gu

6. Bahwa selanjutnya Direktur Tindak Pidana Umum mengirimkan surat

(terkait dengan fakta hukum nomor 3) kepada Ketua Majelis Kehormatan


In
A

Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau, nomor: B/2677/IX/2017/Dit


ah

lik

Tipidum, tanggal 22 September 2017, perihal tanggapan surat Nomor:

UM.MKNW-KEPRI.12.16-17 tanggal 2 Desember 2016 (Bukti P-28 halaman


m

ub

24-26) ;
ka

7. Bahwa Majelis Kehormatan Notaris mengirimkan surat kepada Kepala


ep

Kejaksaan Negeri Batam, nomor: UM.MKNW-KEPRI.05.18-23, tanggal 23


ah

Mei 2018, perihal Bantuan Pemanggilan Saksi dalam Perkara atas nama
R

es

Terdakwa TJIPTA FUJIARTA berisikan yang pada pokoknya Majelis


M

ng

Kehormatan Notaris menyutujui pemanggilan Notaris Syaifudin, SH dan


on

Halaman | 101
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Anly Cenggana, SH untuk dihadirkan dan didengarkan keterangannya

si
sebagai saksi pada sidang perkara pidana dengan terdakwa TJIPTA

FUJIARTA (Bukti P-28 halaman 57) ;

ne
ng
8. Bahwa Direktur Tindak Pidana Umum Wadir kembali mengajukan surat

do
gu kepada Ketua Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan

Riau, nomor: B/3990/IX/2018/Dit Tipidum, tanggal 12 September 2018,

In
A
perihal ijin pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH berisikan yang pada

pokoknya terkait dengan adanya Laporan Polisi Nomor:


ah

lik
LP/513/V/2016/Bareskrim, tanggal 17 Mei 2016 atas nama Pelapor Alfonso

F.P kuasa dari CONTI CHANDRA dan nomor akta yang akan diperiksa yaitu
am

ub
(Bukti P-28 halaman 27-29=T-2):

a. Akta Pendirian PT. BANGUN MEGAH SEMESTA Nomor 13, tanggal 19


ep
k

Oktober 2007;
ah

R
b. Akta Berita Acara RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA Nomor

si
47, tanggal 17 Januari 2011;

ne
ng

c. Akta Keputusan RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA Nomor 89

tanggal 27 Juli 2011;

do
gu

d. Akta Pernyataan Para Pemegang Saham PT. BANGUN MEGAH

SEMESTA Nomor 1601/W/Not.AC/VII/2011 tanggal 28 Juli 2011;


In
A

e. Akta Perubahan Keputusan RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA


ah

lik

tertanggal 27 Juli 2011 Nomor 1 tanggal 1 Agustus 2011;

f. Akta Pembatalan Keputusan RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH


m

ub

SEMESTA tertanggal 27 Juli 2011 Nomor 98, tanggal 30 November


ka

2011;
ep

g. Akta Keputusan RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA Nomor 99,


ah

tanggal 30 November 2011;


R

es

h. Akta Berita Acara RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA Nomor 2,


M

ng

tanggal 2 Desember 2011;


on

Halaman | 102
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i. Akta Jual Beli Saham Nomor 3, tanggal 2 Desember 2011;

si
j. Akta Jual Beli Saham Nomor 4, tanggal 2 Desember 2011;

k. Akta Jual Beli Saham Nomor 5, tanggal 2 Desember 2011;

ne
ng
9. Bahwa surat tersebut (fakta hukum nomor 8) diterima oleh Kementerian

do
gu Hukum dan HAM RI Kantor Wilayah Kepulauan Riau, tanggal 19 September

2018 (Bukti T-3);

In
A
10. Bahwa Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau

membentuk Majelis Pemeriksa terhadap Penggugat melalui Penetapan


ah

lik
Majelis Pemeriksa Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan

Riau, Nomor : P.10/MKNW Provinsi Kepulauan Riau/09.18 tahun 2018,


am

ub
tanggal 25 September 2018 (Bukti T-4) ;

11. Bahwa Penggugat dipanggil untuk menghadap Majelis Pemeriksa


ep
k

berdasarkan Surat Panggilan Nomor: UM.MKNW kepulauan Riau.09.18-33,


ah

R
tanggal 25 September 2018 (Bukti P-28 halaman 58=T-5) dan

si
pemberitahuan secara elektronik (media sosial WA), yang diterima dan

ne
ng

dibaca oleh Penggugat tanggal 25 September 2018 (Bukti T-6) ;

12. Bahwa pemeriksaan Penggugat dituangkan dalam Berita Acara

do
gu

Pemeriksaan Majelis Pemeriksa Nomor: 10/BAP/MKNW Kepulauan

Riau/IX/2018, tanggal 2 Oktober 2018 (Bukti T-7) dan dikuatkan dari daftar
In
A

hadir pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH (Bukti P-8);


ah

lik

13. Bahwa Majelis Kehormatan Notaris Wilayah provinsi Kepulauan Riau telah

melakukan rapat guna menindaklanjuti hasil pemeriksaan Penggugat dan


m

ub

mengambil keputusan yang dituangkan dalam surat Nomor: 09/K-MKNW


ka

Provinsi KEPRI/IX/2018, tanggal 2 Oktober 2018 (Bukti T-9) ;


ep

14. Bahwa selanjutnya Tergugat menerbitkan Surat Majelis Kehormatan Notaris


ah

Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34,


R

es

Tanggal 4 Oktober 2018, Tentang Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly


M

ng

Cenggana, SH (Objek Sengketa =Bukti P-8=T-10) ;


on

Halaman | 103
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat yang menyatakan

si
Majelis Pemeriksa dibentuk oleh Wakil Ketua Majelis Kehormatan Notaris

Wilayah sehingga Tergugat melanggar Pasal 21 Ayat (1) Permen Hum&HAM

ne
ng
tentang MKN dan telah dibantah oleh Tergugat di dalam dalil jawabannya yang

do
gu menyatakan bahwa prinsipnya keanggotaan Majelis Kehormatan Notaris

Wilayah bersifat kolektif kolegial artinya antara sesama anggota memiliki hak

In
A
dan kewajiban serta tanggung jawab yang sama ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 21 Ayat (1) Permen Hum&HAM


ah

lik
tentang MKN mengatur bahwa : Dalam melakukan pemeriksaan terhadap

Notaris, Ketua Majelis Kehormatan Notaris Wilayah membentuk majelis


am

ub
pemeriksa yang beranggotakan sebanyak 3 (tiga) orang yang terdiri dari setiap

unsur anggota Majelis Kehormatan Notaris Wilayah ;


ep
k

Menimbang, bahwa dalam Pasal 14 Ayat (4) dan Ayat (8) Undang-
ah

R
Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan mengatur

si
bahwa :

ne
ng

Ayat (4) : Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang menerima mandat harus

menyebutkan atas nama Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang

do
gu

memberikan mandat ;

Ayat (8) : Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang memperoleh Wewenang


In
A

melalui Mandat tanggungjawab Kewenangan tetap pada pemberi


ah

lik

Mandat;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim berpendapat setelah


m

ub

mencermati dan membaca Penetapan Majelis Pemeriksa Majelis Kehormatan


ka

Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau, Nomor : P.10/MKNW Provinsi


ep

Kepulauan Riau/09.18 tahun 2018, tanggal 25 September 2018 (Bukti T-4),


ah

sebelum dalam konsideran menimbang menyebutkan kalimat “Ketua Majelis


R

es

Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau”, sehingga Wakil Ketua


M

ng

bertandatangan berdasarkan mandat bertindak untuk dan atas nama Ketua


on

Halaman | 104
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau, dan

si
tanggungjawab kewenangan tetap pada pemberi mandat sehingga telah sesuai

dengan Pasal 21 Ayat (1) Permen Hum&HAM tentang MKN dan Pasal 14 Ayat

ne
ng
(4) dan Ayat (8) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

do
gu Pemerintahan sehingga dalil Penggugat tersebut patut untuk dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat yang menyatakan

In
A
Pembentukan Majelis Pemeriksa dibentuk 8 (delapan) hari sejak laporan

diterima sehingga Tergugat melanggar Pasal 21 Ayat (4) Permen Hum&HAM


ah

lik
tentang MKN dan telah dibantah oleh Tergugat di dalam dalil jawabannya yang

menyatakan bahwa secara administrasi laporan diterima oleh Sekretariat


am

ub
Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Kepulauan Riau pada tanggal 19

September 2018 ;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 21 Ayat (4) Permen Hum&HAM


ah

R
tentang MKN mengatur bahwa : Pembentukan majelis pemeriksa sebagaimana

si
dimaksud pada ayat (3) dilakukan dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja

ne
ng

terhitung sejak tanggal laporan diterima.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa berdasarkan

do
gu

Lembar Disposisi penerimaan surat Kementerian Hukum dan HAM RI Kantor

Wilayah Kepulauan Riau menerima laporan tanggal 19 September 2018 (Bukti


In
A

T-3) sehingga jika dihitung sejak tanggal laporan diterima sampai dengan
ah

lik

dibentuknya Majelis Pemeriksa paling lambat 5 (lima) hari kerja yaitu tanggal 25

September 2018 dan apabila dikaitkan dengan Penetapan Majelis Pemeriksa


m

ub

(Bukti T-4) telah sesuai dengan Pasal 21 Ayat (4) Permen Hum&HAM tentang
ka

MKN sehingga dalil Penggugat tersebut patut untuk dikesampingkan;


ep

Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat yang menyatakan


ah

Penggugat hingga saat ini belum/tidak menerima tembusan resmi dari Penyidik
R

es

Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri B/3990/IX/2018/Dit


M

ng

Tipidum, tanggal 12 September 2018, perihal ijin pemeriksaan Notaris Anly


on

Halaman | 105
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Cenggana, SH dan telah dibantah oleh Tergugat di dalam dalil jawabannya

si
yang menyatakan bahwa di dalam Surat Penyidik Direktur Tindak Pidana Umum

Badan Reserse Kriminal Polri B/3990/IX/2018/Dit Tipidum, tanggal 12

ne
ng
September 2018, perihal ijin pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH telah

do
gu dicantumkan sebagai tembusan antara lain ke Notaris Anly Cenggana ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 23 Ayat (2) PermenHum&HAM

In
A
tentang MKN mengatur bahwa : Permohonan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dan tembusannya
ah

lik
disampaikan kepada Notaris yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat berdasarkan Surat


am

ub
Direktur Tindak Pidana Umum Wadir kepada Tergugat, nomor:

B/3990/IX/2018/Dit Tipidum, tanggal 12 September 2018, perihal ijin


ep
k

pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH (Bukti T-2) menyebutkan surat


ah

R
tersebut ditembuskan antara lain ke Notaris Anly Cenggana, SH selain itu

si
Tergugat juga telah menginformasikan surat tersebut melalui media sosial WA

ne
ng

kepada Penggugat, tanggal 1 Oktober 2018 (Bukti T-6) telah sesuai dengan

Pasal 23 Ayat (2) PermenHum&HAM tentang MKN sehingga dalil Penggugat

do
gu

tersebut patut untuk dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat yang menyatakan


In
A

Surat Pemanggilan ditandatangani oleh Wakil Ketua Majelis Kehormatan


ah

lik

Notaris, pemanggilan Penggugat diberitahukan melalui panggilan telepon dari

staff sekretariat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau


m

ub

dan Fotokopi Surat Panggilan diterima oleh Penggugat pada saat pemeriksaan
ka

yaitu tanggal 2 Oktober 2018 dan telah dibantah oleh Tergugat di dalam dalil
ep

jawabannya yang menyatakan bahwa Tergugat telah memberitahukan


ah

pemanggilan terhadap Penggugat melalui sambungan telepon pada tanggal 25


R

es

September 2018 ;
M

ng

on

Halaman | 106
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 24 Ayat (2, Ayat (3) dan Ayat (4)

si
PermenHum&HAM tentang MKN mengatur bahwa :

Ayat (2) : Pemanggilan terhadap Notaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ne
ng
dilakukan melalui surat yang ditandatangani oleh Ketua Majelis

do
gu Kehormatan Notaris Wilayah

Ayat (3) : Dalam keadaan mendesak pemanggilan dapat dilakukan melalui

In
A
faksimili dan/atau surat elektronik yang segera disusul dengan surat

pemanggilan.
ah

lik
Ayat (4) : Pemanggilan terhadap Notaris dilakukan dalam waktu paling lambat 5

(lima) hari sebelum pemeriksaan dilakukan.


am

ub
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat telah

melakukan pemanggilan kepada Penggugat melalui surat pemanggilan, tanggal


ep
k

25 September 2018 yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Majelis kehormatan


ah

R
Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Bukti T-5 ) dimana kewenangannya

si
diperoleh melalui mandat dan surat pemanggilan tersebut telah disampaikan

ne
ng

melalui pemberitahuan secara elektronik (media sosial WA), yang diterima dan

dibaca oleh Penggugat tanggal 25 September 2018 (Bukti T-6), dan waktu

do
gu

pemeriksaan dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2018 telah sesuai Pasal 24

Ayat (2, Ayat (3) dan Ayat (4) PermenHum&HAM tentang MKN sehingga dalil
In
A

Penggugat patut untuk dikesampingkan;


ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 20 sampai dengan Pasal 26

Permen Hum&HAM tentang MKN mengenai syarat-syarat dan


m

ub

mekanisme/prosedur sebagaimana di dalam bukti-bukti surat sebagai berikut :


ka

1. Surat Direktur Tindak Pidana Umum Wadir kepada Tergugat, nomor:


ep

B/3990/IX/2018/Dit Tipidum, tanggal 12 September 2018, perihal ijin


ah

pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH (Bukti P-28 halaman 27-29=T-2) ;


R

es

2. Tergugat membentuk Majelis Pemeriksa terhadap Penggugat melalui


M

ng

Penetapan Majelis Pemeriksa Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi


on

Halaman | 107
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepulauan Riau, Nomor : P.10/MKNW Provinsi Kepulauan Riau/09.18 tahun

si
2018, tanggal 25 September 2018 (Bukti T-4) ;

3. Penggugat dipanggil untuk menghadap Majelis Pemeriksa berdasarkan

ne
ng
Surat Panggilan Nomor: UM.MKNW kepulauan Riau.09.18-33, tanggal 25

do
gu September 2018 (Bukti P-28 halaman 58=T-5) dan pemberitahuan secara

elektronik (media sosial WA), yang diterima dan dibaca oleh Penggugat

In
A
tanggal 25 September 2018 (Bukti T-6) ;

4. Pemeriksaan Penggugat dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan


ah

lik
Majelis Pemeriksa Nomor: 10/BAP/MKNW Kepulauan Riau/IX/2018, tanggal

2 Oktober 2018 (Bukti T-7) ;


am

ub
5. Tergugat telah melakukan rapat guna menindaklanjuti hasil pemeriksaan

Penggugat dan mengambil keputusan yang dituangkan dalam surat Nomor:


ep
k

09/K-MKNW Provinsi KEPRI/IX/2018, tanggal 2 Oktober 2018 (Bukti T-9) ;


ah

R
6. Tergugat menerbitkan Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi

si
Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, Tanggal 4 Oktober

ne
ng

2018, Tentang Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH (Bukti

P-8=T-10) ;

do
gu

Menimbang, bahwa setelah mencermati fakta dan bukti dipersidangan

(tersebut diatas) dikaitkan dengan tahapan-tahapan berdasarkan Pasal 20


In
A

sampai dengan Pasal 26 Permen Hum&HAM tentang MKN diatas, maka Majelis
ah

lik

Hakim berpendapat Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa a quo telah

menempuh semua tahapan-tahapan prosedural pemberian ijin persetujuan


m

ub

pemeriksaan terhadap Notaris Anly Cenggana, SH di tempat kedudukan Notaris


ka

dan pengambilan fotocopy minuta akta dan/atau surat-surat yang dilekatkan


ep

pada minuta akta atau protocol Notaris dalam penyimpanan Notaris


ah

sebagaimana dimintakan oleh penyidik sehingga Tergugat telah prosedural


R

es

dalam menerbitkan objek sengketa a quo ;


M

ng

on

Halaman | 108
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Tergugat telah sesuai dari segi prosedur dalam

si
menerbitkan objek sengketa selanjutnya Majelis Hakim akan membahas dari

segi substansi penerbitan objek sengketa a quo ;

ne
ng
Pertimbangan dari Aspek Substansi Tergugat dalam Menerbitkan Objek

do
gu Sengketa ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

In
A
mengenai substansi penerbitan objek sengketa a quo dikaitkan dengan Asas-

Asas Umum Pemerintahan Yang Baik ;


ah

lik
Menimbang, bahwa selain fakta persidangan sebagaimana terurai di atas,

Majelis Hakim menemukan fakta sebagaimana yang didalilkan oleh Penggugat


am

ub
dalam gugatan dan bukti suratnya ;

Menimbang, bahwa Penggugat mendapatkan beberapa kali surat


ep
k

panggilan dari Pengadilan baik sebagai saksi maupun sebagai pihak, terkait
ah

R
pembuatan akta-akta PT. Bangun Megah Semesta yaitu :

si
a. Surat Panggilan Penggugat sebagai saksi pada perkara nomor:

ne
ng

24/G/2016/PTUN-JKT (Bukti P-28 halaman 3,4, dan 5) ;

b. Risalah Panggilan Penggugat sebagai Pihak Tergugat II pada perkara

do
gu

perdata nomor : 147/PDT.G/2015/PN. Btm (Bukti P-28 halaman 6 dan 7) ;

c. Risalah Panggilan Penggugat sebagai Turut Tergugat IV dalam Perkara


In
A

Perdata Nomor : 163/PDT.G/2011/PN.BTM (P-28 halaman 9 dan 10) ;


ah

lik

d. Risalah Panggilan Penggugat sebagai Turut Tergugat VI dalam Perkara

Perdata Nomor : 195/PDT.G/2015/PN.BTM (P-28 halaman 11, 12,13 dan


m

ub

14);
ka

e. Surat Panggilan Penggugat sebagai saksi dengan perkara atas nama


ep

terdakwa Tjipta Fudjiarta (P-28 halaman 40, 42, 43, 44) ;


ah

f. Surat Panggilan Penggugat sebagai saksi dengan perkara atas terdakwa


R

es

Conti Chandra (P-28 halaman 41) ;


M

ng

on

Halaman | 109
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Penggugat juga telah mendapatkan beberapa kali

si
panggilan dari Badan Reserse Kriminal POLRI direktorat Tindak Pidana Umum

terkait pembuatan akta-akta PT. Bangun Megah Semesta yaitu :

ne
ng
a. Surat Panggilan Penggugat sebagai saksi atas laporan Polisi Nomor :

do
gu LP/587/VI/2014/Bareskrim (P-28 halaman 16, 17, 31, 32, 33, 34, 37) ;

b. Surat Panggilan Penggugat sebagai saksi atas laporan polisi :

In
A
LP/82/VII/2014/SPKT-KEPRI (P-28 halaman 18) ;

c. Surat Panggilan Penggugat sebagai saksi atas laporan polisi nomor :


ah

lik
513/V/2016/ Bareskrim, tanggal 17 Mei 2016, atas nama pelapor Alfonso F.P.

(Kuasa dari CONTI CHANDRA) (Bukti P-28 halaman 19, 20, 23, 30)
am

ub
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat juga telah menjalani

beberapa kali pemeriksaan dari Majelis Pengawas dan Majelis Pemeriksa terkait
ep
k

pembuatan akta-akta PT. Bangun Megah Semesta yaitu :


ah

R
a. Undangan Majelis Pengawas Wilayah Provinsi Kepulauan Riau perihal

si
pemeriksaan laporan dugaan pelanggaran kode etik Notaris Anly Cenggana,

ne
ng

SH yang dilaporkan oleh Sdr. Conti Chandra (P-28 halaman 47) ;

b. Surat Wakil Ketua Majelis Pengawas Daerah perihal keterangan saksi dan

do
gu

fotokopi yang dilegalisir dari minuta akta (P-28 halaman 48) ;

c. Surat panggilan Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan


In
A

Riau untuk menghadap Majelis Pemeriksa berdasarkan surat dari penyidik


ah

lik

kepolisian Mabes POLRI Nomor: B/6563/X/2016/Bareskrim, tanggal 13

Oktober 2016 (Bukti P-28 halaman 49) ;


m

ub

d. Surat panggilan Majelis Kehormatan Notaris Provinsi Kepulauan Riau untuk


ka

menghadap Majelis Pemeriksa terkait Akta Nomor 33 (Bukti P-28 halaman


ep

54) ;
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan surat Kepala Badan Reserse Kriminal


R

es

Polri DIR Tipidum kepada Ketua Majelis Kehormatan Notaris Kepulauan Riau,
M

ng

nomor: B/7561/XI/2016/Bareskrim, tanggal 21 Nopember 2016, perihal


on

Halaman | 110
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permohonan ijin pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH dan terhadap

si
permohonan tersebut telah dilakukan pemanggilan kepada Penggugat oleh

Tergugat (Bukti P-28 halaman 50 s/d 51) selanjutnya permohonan tersebut

ne
ng
dijawab oleh Tergugat, tanggal 02 desember 2016 yang pada pokoknya

do
gu menolak pemeriksaan sebagai saksi terhadap Notaris Anly Cenggana, SH

dengan alasan Notaris Anly Cenggana, SH telah dilakukan pemeriksaan

In
A
beberapa kali oleh Mabes POLRI (Bukti P-28 halaman 52-53) ;

Menimbang bahwa kembali berdasarkan surat nomor : B/7740-


ah

lik
Um/XI/2016/Bareskrim, tanggal 29 November 2016, dan telah dijawab oleh

Tergugat tanggal 16 Desember 2016, yang pada pokoknya memberikan ijin


am

ub
kepada Penyidik untuk meminta keterangan kepada Notaris sebagai saksi

dengan catatan dilakukan ditempat kedudukan Notaris sehingga tidak


ep
k

memberatkan/menghalangi pelaksanaan tugas Notaris mengingat Notaris yang


ah

R
bersangkutan sudah di panggil dan diperiksa berulang-ulang (Bukti P-28

si
halaman 56) ;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Majelis Kehormatan Notaris,

nomor: UM.MKNW-KEPRI.05.18-23, tanggal 23 Mei 2018, perihal Bantuan

do
gu

Pemanggilan Saksi dalam Perkara atas nama Terdakwa TJIPTA FUJIARTA

berisikan yang pada pokoknya Majelis Kehormatan Notaris menyutujui


In
A

pemanggilan Notaris Syaifudin, SH dan Anly Cenggana, SH untuk dihadirkan


ah

lik

dan didengarkan keterangannya sebagai saksi pada sidang perkara pidana

dengan terdakwa TJIPTA FUJIARTA (Bukti P-28 halaman 57) dikaitkan dengan
m

ub

Surat Tuntutan Nomor Register Perkara : PDM-06/EPP.2/Batam/01/2018,


ka

tanggal 24 Oktober 2018 (Bukti P-13 halaman 12) dan Putusan Nomor :
ep

129/Pid.B/2018/PN. Btm, tanggal 11 Desember 2018, Penggugat telah


ah

memberikan keterangan di bawah sumpah di depan persidangan atas terdakwa


R

es

TJIPTA FUDJIARTA berkaitan dengan tindak pidana “penipuan dan menyuruh


M

ng

menempatkan keterangan palsu ke dalam surat autentik” yang salah satu surat-
on

Halaman | 111
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
surat terkait adalah Akta Notaris yang dibuat dan dicatat oleh Penggugat (Bukti

si
T2 Intervensi-1 halaman 108 s/d 114) dan dalam perkara tersebut juga telah

memberikan keterangan di bawah sumpah atas nama SUTRISWI (Bukti T2

ne
ng
Intervensi-1 halaman 101) ;

do
gu Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mencermati surat permohonan

ijin pemeriksaan Penggugat yang diajukan oleh Penyidik Direktur Tindak Pidana

In
A
Umum Wadir Badan Reserse Kriminal POLRI Direktorat Tindak Pidana Umum

pada tanggal 12 September 2018 (Bukti T-2) adalah terkait dengan fakta-fakta
ah

lik
hasil penyidikan salah satunya mengenai ketidakhadiran untuk SUTRISWI

didukung dengan adanya data manifest pesawat lion yang menunjukkan bahwa
am

ub
SUTRISWI datang dari Pekanbaru tanggal 4 Desember dikaitkan dengan Akta-

Akta yang diterbitkan oleh Penggugat yaitu :


ep
k

a. Akta Pendirian PT. BANGUN MEGAH SEMESTA Nomor 13, tanggal 19


ah

R
Oktober 2007;

si
b. Akta Berita Acara RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA Nomor 47,

ne
ng

tanggal 17 Januari 2011;

c. Akta Keputusan RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA Nomor 89

do
gu

tanggal 27 Juli 2011;

d. Akta Pernyataan Para Pemegang Saham PT. BANGUN MEGAH SEMESTA


In
A

Nomor 1601/W/Not.AC/VII/2011 tanggal 28 Juli 2011;


ah

lik

e. Akta Perubahan Keputusan RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA

tertanggal 27 Juli 2011 Nomor 1 tanggal 1 Agustus 2011;


m

ub

f. Akta Pembatalan Keputusan RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA


ka

tertanggal 27 Juli 2011 Nomor 98, tanggal 30 November 2011;


ep

g. Akta Keputusan RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA Nomor 99,


ah

tanggal 30 November 2011;


R

es

h. Akta Berita Acara RUPS-LB PT. BANGUN MEGAH SEMESTA Nomor 2,


M

ng

tanggal 2 Desember 2011;


on

Halaman | 112
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
i. Akta Jual Beli Saham Nomor 3, tanggal 2 Desember 2011;

si
j. Akta Jual Beli Saham Nomor 4, tanggal 2 Desember 2011;

k. Akta Jual Beli Saham Nomor 5, tanggal 2 Desember 2011;

ne
ng
Menimbang, bahwa terhadap permohonan ijin pemeriksaan tersebut

do
gu telah dilakukan pemeriksaan terhadap Penggugat oleh Majelis Pemeriksa pada

tanggal 2 Oktober 2018 sesuai isi dari berita acara pemeriksaan terungkap

In
A
bahwa Penggugat telah beberapa kali di panggil dan oleh Majelis pun sudah

pernah diperiksa (Bukti P-7=T-7) selanjutnya berdasarkan Keputusan Majelis


ah

lik
Kehormatan Notaris Provinsi Kepulauan Riau No. 09/K-MKNW Provinsi

KEPRI/IX/2018, tanggal 2 Oktober 2018 didalam pertimbangan hukum yang


am

ub
pada pokoknya Majelis tidak menemukan kesalahan prosedur dalam

pembuatan akta-akta namun mengingat pentingnya pemeriksaan ini, demi


ep
k

terangnya perkara dengan harapan segera terselesaikannya kasus ini, maka


ah

R
Majelis memberikan persetujuan pemeriksaan terhadap Notaris Anly Cenggana

si
dan pengambilan fotocopy minuta akta dan/atau surat-surat yang dilekatkan

ne
ng

pada minuta akta atau protokol Notaris dalam penyimpanan notaris (Bukti T-9)

sehingga diterbitkanlah Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi

do
gu

Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, Tanggal 4 Oktober 2018,

Tentang Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH (Objek


In
A

Sengketa=Bukti P-8=T-10) ;
ah

lik

Menimbang, bahwa setelah mencermati fakta hukum nomor 1 (Bukti P-28

halaman 50 s/d 51) dan nomor 3 (Bukti P-28 halaman 52-53) dikaitkan dengan
m

ub

fakta hukum nomor 8 (Bukti P-28 halaman 27-29=T-2) dan nomor 14 (objek
ka

sengketa=Bukti P-8=T-10), Majelis Hakim berpendapat terhadap permohonan


ep

ijin pemeriksaan terhadap Penggugat telah pernah dilakukan oleh penyidik


ah

Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik
R

es

Indonesia dan telah dijawab oleh Tergugat ;


M

ng

on

Halaman | 113
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 113
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa permasalahan yang dijadikan dasar penyidik Direktur

si
Tindak Pidana Umum Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik

Indonesia yang dijadikan alasan permohonan ijin pemeriksaan Penggugat

ne
ng
adalah sama dengan pemeriksaan permasalahan terkait penerbitan akta-akta

do
gu notaris PT. Bangun Megah Semesta yang diterbitkan oleh Penggugat telah

cukup pada keterangan fakta yang terungkap pada pemeriksaan yang pernah

In
A
dilakukan oleh penyidik Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse dan

Kriminal Kepolisian Republik Indonesia dan atas perkara perdata dan pidana
ah

lik
terdahulu ;

Menimbang, bahwa Notaris sebagai pejabat umum yang menjalankan


am

ub
profesi dalam memberikan jasa hukum kepada masyarakat perlu mendapatkan

perlindungan dan jaminan oleh negara sehingga dibentuklah Badan Majelis


ep
k

Kehormatan Notaris yang salah satu kewenangannya memberikan persetujuan


ah

R
atau penolakan untuk kepentingan penyidikan dan peradilan, atas pengambilan

si
fotokopi Minuta Akta dan pemanggilan Notaris untuk hadir dalam pemeriksaan

ne
ng

yang berkaitan dengan Akta atau Protokol Notaris yang berada dalam

penyimpanan Notaris serta sejalan dengan keterangan saksi ahli yang bernama

do
gu

Dr. HABIB ADJIE. SH.,M.Hum, hadir di persidangan yang terbuka untuk umum,

tanggal 10 Januari 2019, telah memberikan pendapatnya di bawah sumpah


In
A

bahwa Notaris melaksanakan sebagian kewenangan Negara dibidang hukum


ah

lik

perdata khususnya dalam pembuatan akta, yang mana akta itu esensinya di

buat oleh pejabat Negara sehingga Negara mempunyai kewajiban kepada


m

ub

siapapun yang melakukan kewenangan tersebut untuk diberikan perlindungan


ka

jika notaris dijadikan sebagai saksi ada mekanismenya (berita acara


ep

persidangan) ;
ah

Menimbang, bahwa Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi


R

es

Kepulauan Riau (in casu Tergugat) dalam menerbitkan objek sengketa a quo
M

ng

yang berisikan persetujuan pemeriksaan terhadap Notaris Anly Cenggana, SH


on

Halaman | 114
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 114
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(in casu Penggugat) memberikan jawaban yang tidak konsisten sehingga

si
menurut Majelis Hakim tidak memberikan kepastian hukum bagi Penggugat

yang mana hal tersebut merupakan pelanggaran asas kepastian hukum selain

ne
ng
ketidakpastian dan jawaban yang tidak konsisten dari Tergugat tersebut juga

do
gu melanggar asas permainan yang layak (fair play) ;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat persetujuan pemeriksaan

In
A
terhadap Notaris Anly Cenggana, SH melalui objek sengketa a quo adalah

bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik khususnya


ah

lik
asas kepastian hukum dan asas permainan yang layak (fair play) ;

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan hukum di


am

ub
atas, maka Majelis Hakim berkesimpulan terhadap alasan-alasan Tergugat yang

memberikan persetujuan pemeriksaan terhadap Penggugat adalah tidak


ep
k

beralasan hukum sehingga substansi penerbitan objek sengketa a quo


ah

R
bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik dan oleh

si
karenanya gugatan Penggugat adalah berdasar hukum dan haruslah

ne
ng

dikabulkan untuk seluruhnya;

Menimbang, bahwa oleh karena obyek sengketa a quo (vide bukti P-8=T-

do
gu

10) dinyatakan batal, maka kepada Tergugat diwajibkan untuk mencabut obyek

sengketa a quo (vide bukti P-8=T-10) ;


In
A

Permohonan Penundaan Penggugat


ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Penundaan Penggugat

terhadap pelaksanaan objek sengketa a quo, Majelis Hakim akan


m

ub

mempertimbangkan sebagai berikut :


ka

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas, Majelis Hakim berpendapat


ep

objek sengketa a quo harus tetap ditunda pemberlakuannya oleh karenannya


ah

Penetapan Nomor: 13/G/2018/PTUN-TPI tanggal 13 Februari 2018 tentang


R

es

penundaan pelaksanaan dan tindak lanjut dari Surat Majelis Kehormatan


M

ng

Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34,


on

Halaman | 115
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 115
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 4 Oktober 2018, tentang Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly

si
Cenggana, SH harus dinyatakan tetap sah dan berlaku sampai adanya putusan

yang berkekuatan hukum tetap atau sampai ada penetapan lain yang

ne
ng
mencabutnya ;

do
gu Menimbang, bahwa oleh karena Putusan dan atau Penetapan

Pengadilan Tata Usaha Negara bersifat mengikat semua pihak, bukan hanya

In
A
mengikat terhadap para pihak yang bersengketa (erga omnes), maka kepada

Tergugat atau Lembaga Negara lainnya wajib untuk mematuhi putusan dan atau
ah

lik
penetapan yang telah diterbitkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara. Putusan

badan peradilan adalah norma khusus yang berupa penerapan dan


am

ub
pembentukan hukum yang bersandar kepada norma umum berupa undang-

undang dan kebiasaan yang ditujukan kepada peristiwa konkrit yang disebut
ep
k

norma khusus. Maka, Putusan Badan Peradilan memiliki kedudukan hukum


ah

R
yang sederajat dengan Undang-undang yang berisi norma umum yang berupa

si
penerapan dan pembentukan hukum yang bersandar kepada norma dasar

ne
ng

berupa konstitusi. Oleh karena itu, baik Putusan maupun Penetapan Pengadilan

dapat dijadikan sebagai dasar hukum untuk dapat melakukan kegiatan hukum

do
gu

baik dilapangan hukum publik maupun lapangan hukum perdata ;

Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya gugatan Penggugat untuk


In
A

seluruhnya, maka Tergugat dan Tergugat II Intervensi selaku pihak yang kalah
ah

lik

dan berdasarkan ketentuan Pasal 110 dan Pasal 112 Undang-Undang Peratun,

Tergugat dan Tergugat II Intervensi dihukum secara tanggung renteng untuk


m

ub

membayar biaya perkara ini yang jumlahnya akan ditentukan dalam amar
ka

putusan di bawah ini ;


ep

Menimbang, bahwa dengan demikian segala bukti dan keterangan ahli


ah

telah seluruhnya dipertimbangkan, akan tetapi hanya bukti dan keterangan ahli
R

es

yang relevan saja yang dijadikan dasar pengambilan keputusan Majelis Hakim,
M

ng

sedangkan bukti dan keterangan ahli yang tidak relevan tidak dijadikan dasar
on

Halaman | 116
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 116
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertimbangan Majelis Hakim akan tetapi tetap menjadi bagian yang tidak

si
terpisahkan dengan berkas perkara ini ;

Mengingat ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986

ne
ng
tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diubah dan ditambah

do
gu dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 51

Tahun 2009, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

In
A
Indonesia Nomor 7 tahun 2016 Tentang Majelis Kehormatan Notaris serta

ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan perkara a quo ;


ah

lik
MENGADILI

DALAM PENUNDAAN
am

ub
- Menyatakan Penetapan Nomor: 13/G/2018/PTUN-TPI tanggal 13 Februari

2019 tetap sah dan berlaku sampai dengan putusan perkara ini berkekuatan
ep
k

hukum tetap atau sampai ada penetapan lain yang mencabutnya ;


ah

R
DALAM EKSEPSI

si
- Menolak Eksepsi Tergugat dan Tergugat II Intervensi untuk seluruhnya ;

ne
ng

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;

do
gu

2. Menyatakan batal Surat Keputusan yang diterbitkan oleh Tergugat berupa

Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Nomor:


In
A

UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, Tanggal 4 Oktober 2018, Tentang Persetujuan


ah

lik

Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH ;

3. Mewajibkan untuk mencabut Surat Keputusan yang diterbitkan oleh


m

ub

Tergugat berupa Surat Majelis Kehormatan Notaris Wilayah Provinsi


ka

Kepulauan Riau Nomor: UM.MKNW-KEPRI.10.18-34, Tanggal 4 Oktober


ep

2018, Tentang Persetujuan Pemeriksaan Notaris Anly Cenggana, SH ;


ah

4. Menghukum Tergugat dan Tergugat II Intervensi untuk membayar biaya


R

es

perkara yang timbul dalam perkara ini secara tanggung renteng sejumlah
M

ng

Rp. 545.000-(lima ratus empat puluh lima ribu rupiah);


on

Halaman | 117
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 117
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim

si
Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang, pada hari Senin tanggal 11

Februari 2019, oleh Kami, DEWI MAHARATI,S.H.,M.H. selaku Hakim Ketua

ne
ng
Majelis, DEBORA D.R. PARAPAT,S.H.,M.Kn. dan PUTRI SUKMIANI,S.H.,

do
gu masing-masing selaku Hakim Anggota, Putusan mana diucapkan pada

persidangan yang terbuka untuk umum, pada hari Rabu, tanggal 13 Februari

In
A
2019, oleh Majelis hakim tersebut diatas dengan dibantu oleh EGA WILDA

PUTRI, S.H selaku Panitera Pengganti pada Pengadilan Tata Usaha Negara
ah

lik
Tanjungpinang, dengan dihadiri oleh Penggugat, Kuasa Hukum Tergugat dan

Kuasa Hukum Tergugat II Intervensi.


am

ub
ep
HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
k
ah

si
ne
DEBORA D.R. PARAPAT,S.H.,M.Kn. DEWI MAHARATI, S.H.,M.H.,
ng

do
gu

PUTRI SUKMIANI, S.H.,


In
A

PANITERA PENGGANTI,
ah

lik

EGA WILDA PUTRI, S.H.,


m

ub
ka

ep
ah

es
M

Rincian Biaya Perkara :


ng

on

Halaman | 118
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 118
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Administrasi : Rp. 250.000.

si
2. Hak-hak Kepaniteraan : Rp. 30.000.

3. Panggilan : Rp. 232.000.

ne
ng
4. Materai : Rp. 18.000.

do
gu 5. Redaksi : Rp. 15.000. +

Jumlah : Rp. 545.000.

In
A
(Lima ratus empat puluh lima ribu rupiah)
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman | 119
gu

Putusan No.13/G/2018/PTUN-TPI
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 119

Anda mungkin juga menyukai