Perlawanan Tombolotutu
Perlawanan Tombolotutu
PERLAWANAN TOMBOLOTUTU
sakit, untuk kali kedua Belanda mengajukan kontrak, tetapi tetap ditolak.
sikapnya tidak berbeda dengan Pondatu, tegas, berani, dan tidak mau
Malino mengakui pula kekuasaan Belanda. Karena itu, pada tanggal 1 Mei
1896 Belanda mengakui Daeng Malino sebagai raja Moutong dan pada
sepakat, Jogugu Gorontalo dan Daeng Malino berjanji akan datang tiga
Makarua5.
Labu dan Taopa6 yang terus diburu oleh pasukan Belanda hingga sampai
ke Bolanu.
dengan Kerajaan tetangga Moutong bahwa jika salah satu diserang oleh
4
Minarni Nongtji, 1993. Perlawanan Tombolututu terhadap Imperialisme
Belanda Tahun 1896-1904 (skripsi). Palu. FKIP Untad, hal 46
5
Ibid, hal 47
6
Masyhuddin Masyhuda dkk, op. cit, hal 76
Bolanu Sau inilah terjadi pertempuran yang menegangkan dari seluruh
Belanda yang merangsek masuk akan segera diketahui dan sangat mudah
digulirkan ke bawah atau senajata lain. Karena itu, pada pertempuran ini,
pendarat.
dalam keadaan hamil. Dua hari setelah tiba di Sojol, istri Tombolotutu
singkat untuk sebuah perlawanan dan hal ini dapat terjadi antara lain
kapan finis, karena tidak rela dijajah oleh Belanda. Pengejaran yang
Tombolotutu. Akan tetapi, hal itu harus dilakukan seperti yang juga
7
Ibid.,
keselamatannya. Menyadari hal itu, dengan kaki yang sakit, bisul besar 8
pada sebuah batu. Pejuang yang pantang menyerah ini akhirnya wafat,
8
H. Rusdi Toana dkk, op. cit, hal 74