Anda di halaman 1dari 3

Jawaban

Soal No 1

a. Pastikan perangkat scanner dalam keadaan menyala

kami sering mendengar banyak pengguna yang gagal menggunakan scanner karena perangkatnya
belum menyala. Jadi, pastikan bahwa scanner kamu sudah menyala sebelum menggunakannya ya!
Jika sudah menekan tombol perangkat tapi masih belum bisa menyala juga, langsung cek kabel.
Apakah sudah tercolok ke sumber listrik. Nah, jika sudah tercolok ke sumber listrik dan scanner
dengan baik, tetapi perangkat masih belum bisa menyala, coba ganti kabel daya. Jika masih tidak bisa
menyala juga, kamu bisa membawa scanner ke tempat perbaikan.

b. Cek apakah driver sudah terinstal, jika belum, instal terlebih dahulu

Untuk sistem operasi Windows yang masih tergolong baru seperti Windows 8 (atau 8.1) dan Windows
10, umumnya OS ini sudah dilengkapi dengan beragam driver hardware secara include. Sehingga
kamu dapat langsung menggunakannya secara plug and play tanpa perlu menginstal driver-nya
sendiri.Namun, bukan berarti semua driver telah terdukung dengan OS tersebut. Ada beberapa vendor
hardware yang memang harus diinstal terlebih dahulu untuk bisa terkoneksi dengan komputer,
termasuk beberapa scanner yang ada di pasaran saat ini. Hal ini juga berlaku untuk pengguna OS
lama, seperti Windows 7, di mana OS ini belum sepenuhnya mendukung scanner keluaran terbaru.
Jadi, pastikan kamu sudah menginstal driver-nya terlebih dahulu. Pastikan juga kamu menginstal
untuk seri yang tepat, serta arsitektur OS yang tepat pula. Beberapa vendor scanner ada yang membuat
driver arsitek 32bit dan 64bit secara terpisah. Apabila CD instalasi scanner tersebut hilang, kamu bisa
men-download driver terbarunya di website resminya.

c. Cek apakah driver mengalami corrupt, jika iya, uninstall driver terlebih dahulu lalu
instal kembali

Scanner yang tidak terdeteksi bisa saja terjadi karena komputer kamu terkena virus, atau terhapus
tidak sengaja oleh antivirus. Ya, hal yang mengakibatkan instalasi mengalami corrupt, yaitu karena
proses instalasi-nya tidak sempurna, atau ada beberapa data pada instalasi driver yang terhapus. Untuk
mengatasi masalah tersebut, kamu bisa menghapus dan menginstal kembali driver scanner tersebut.
Ada baiknya kamu juga men-download kembali driver ter-update-nya di website resminya.

d. Cek apakah Scanner terkunci, periksa kembali apakah scanner terkunci (lock) atau
tidak
e. Cek apakah kabel USB sudah tercolok dengan benar

Ini jujur saja sering terjadi di kami. Rasanya sih sudah memasang kabel dengan benar di
perangkat. Akan tetapi, setelah diatur ulang, kabel masih terasa longgar. Itu artinya, kabel USB
tidak tercolok dengan benar. Oleh karena itu, pastikan kabel sudah dicolok dengan benar. Jika
scanner masih tidak bekerja, silahkan lihat poin berikutnya.
f. Cek apakah kabel data penghubung rusak, jika iya, ganti dengan kabel data
yang lain

Kabel data yang mengalami kerusakan juga mempengaruhi proses synchronize, sehingga
scanner pun tidak dapat terbaca oleh perangkat komputer. Umumnya, masalah kabel ini terjadi
karena terputusnya kabel yang ada di dalam jaket pelindung kabel tersebut. Untuk dapat
memeriksa permasalahan ini, kamu bisa menggunakan multimeter untuk memastikan listrik
antara scanner dan perangkat komputer terhubung dengan baik tanpa ada masalah.

g. Cek apakah USB connector dari scanner ke USB kotor atau berkarat, segera
pindahkan ke port USB yang lain

USB port yang berkarat atau kotor juga bisa mengganggu proses synchronize antara
scanner dengan komputer, sehingga scanner tidak terdeteksi dengan baik oleh
perangkat komputer. Apabila kabel sudah di cek dan tidak mengalami masalah, coba
pindahkan kabel ke USB port lainnya.

h. Restart komputer

Terkadang, masalah yang tampak luar biasa sulit (sekaligus aneh) di komputer bisa
diselesaikan dengan cara luar biasa sederhana, yakni restart!

Apalagi jika komputer atau laptop sudah dinyalakan berhari-hari, minggu, hingga bulanan.
Sudah ada begitu banyak cache yang harus dibersihkan. Oleh karena itu, restart sangat
dianjurkan jika komputer atau laptop sudah bermasalah, seperti scanner tidak bisa digunakan
ini. Jadi, jika semua cara sudah dicoba dan scanner masih belum bisa digunakan, coba saja
restart komputer. Siapa tahu saja, cara mudah ini bisa membantu mengatasi masalah tersebut.

Soal No 2.
Jawaban :

Ketika pertama kali menyalakan PC (personal computer atau komputer personal), PC melewati
beberapa proses internal sebelum siap digunakan. Ini disebut proses boot, atau boot PC. Boot adalah
kependekan dari bootstrap. Proses booting dikendalikan oleh BASIC INPUT OUTPUT SYSTEM
(BIOS)

1. Tombol daya mengaktifkan catu daya di komputer, mengirimkan daya ke motherboard dan
komponen lainnya.
2. PC melakukan POST (power-on self-test). POST adalah program komputer kecil di dalam
BIOS yang memeriksa kegagalan perangkat keras. Satu “bip” setelah POST memberi sinyal
bahwa semuanya baik-baik saja. Urutan “bip” lainnya menandakan kegagalan perangkat keras,
dan spesialis perbaikan PC membandingkan urutan ini dengan bagan untuk menentukan
komponen mana yang gagal.
3. PC menampilkan informasi pada monitor yang terpasang yang menunjukkan detail tentang
proses booting. Ini termasuk produsen dan revisi BIOS, spesifikasi prosesor, jumlah RAM yang
dipasang, dan drive yang terdeteksi. Banyak PC telah mengganti menampilkan informasi ini
dengan layar splash yang menunjukkan logo pabrik. Anda dapat mematikan layar splash di
pengaturan BIOS jika Anda lebih suka melihat teks.
4. BIOS mencoba mengakses sektor pertama drive yang ditetapkan sebagai disk boot. Sektor
pertama adalah kilobyte pertama disk secara berurutan, jika drive dibaca berurutan dimulai
dengan alamat penyimpanan pertama yang tersedia. Disk boot biasanya adalah hard disk atau
solid-state drive yang sama yang berisi sistem operasi Anda. Anda dapat mengubah disk boot
dengan mengkonfigurasi BIOS atau mengganggu proses booting dengan urutan tombol (sering
ditunjukkan pada layar boot).
5. BIOS mengkonfirmasi ada bootstrap loader, atau boot loader, di sektor pertama dari disk boot,
dan memuat boot loader itu ke dalam memori (RAM). Boot loader adalah program kecil yang
dirancang untuk menemukan dan meluncurkan sistem operasi PC.
6. Setelah boot loader berada di memori, BIOS menyerahkan pekerjaannya ke boot loader, yang
kemudian mulai memuat sistem operasi ke dalam memori.
7. Ketika boot loader menyelesaikan tugasnya, itu mengalihkan kendali PC ke sistem
operasi. Kemudian, OS siap untuk interaksi pengguna.

Soal No 3

Jawaban :

Pada Komputer modern biasa terdapat lebih dari 1 proses berjalan secara bersamaan. Hal ini diakibatkan
oleh digunakannya komputer sebagai sebuah mesin multifungsi, yaitu mesin yang tidak hanya digunakan
untuk satu tujuan tertentu. Keserempakan (concurrency), berarti dilakukan secara bersamaan merupakan
sebuah fitur yang harus dipunyai komputer multifungsi, Ketika suatu komputer hanya mempunyai satu
pemroses saja, maka secara logika keserempakan ekskusi proses tidak dapat diwujudkan karena tidak
dapat melakukan pemrosessan secara parallel. Pemrosesan pararel membutuhkan lebih dari satu
pemroses dan juga program yang dapat dipecah prosesnya. Sebuah komputer yang dapat menjalankan
proses secara serempak biasa disebut system operasi multi-tugas (muttitasking computer). Tentu saja
untuk menciptakan keserempakan dibutuhkan penanganan khusus yang berbeda dengan komputer
berprogram dan berproses tunggal. Keserempakan dapat diimplementasikan dengan dua cara yaitu :

1. Memecah program-program menjadi beberapa proses kemudian melakukan pemroses secara


bergantian dengan satu prosesor (multiprogramming)
2. Menerapkan pemrosesan secara pararel dengan lebih dari satu pemroses (multiprocessing)

Sumber : MSIM4201

https://zoelkifli.wordpress.com/2019/10/29/proses-ketika-komputer-dinyalakan/

Anda mungkin juga menyukai