Karya Ilmiah Nefal Febrian
Karya Ilmiah Nefal Febrian
Universitas Terbuka
NIM : 042717648
nefalfebíian@gmail.com
Abstrak
Artikel ini mengeksplorasi strategi PR untuk menangani kecelakaan Lion Air JT-610,
salah satu krisis yang dihadapi perusahaan mana pun. Tentu saja, merupakan tugas
berat bagi spesialis hubungan masyarakat Lion Air untuk menyelamatkan reputasi
perusahaan di tengah krisis. Krisis PR merupakan kejadian yang dapat merusak citra,
reputasi, dan stabilitas keuangan perusahaan. Krisis dikenal sebagai krisis PR ketika
diketahui khlayak umum dan mengarah pada penilaian negatif terhadap perusahaan,
organisasi atau individu. Ketika praktisi PR baru mampu memposisikan diri mereka
sebagai tokoh sentral dalam upaya profesional untuk mengatasi krisis potensial dan
aktual, hal itu menjadi kecanduan. Investigasi ini berfokus pada strategi kehumasan Lion
Air dalam menangani krisis pascabencana JT-610. Tujuan artikel ini yaitu untuk
memahami taktik apa yang digunakan PR Lion Air untuk memulihkan reputasi
perusahaan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data berdasarkan analisis dokumen.
Temuan memperlihatkan jika tindakan PR Lion Air dapat membantu perusahaan
mengatasi semua konsekuensi dari krisis. Departemen Komunikasi Lion Air secara rutin
menginformasikan kepada publik melalui situs webnya (www.lionair.co.id) tentang
tindakan yang diambil dan rencana Lion Air untuk menyelesaikan setiap masalah yang
muncul.
Kata kunci: strategi, hubungan masyarakat, krisis, Lion Air
Abstract
This article explores the PR strategy for handling the Lion Air JT-610 crash, one of the
crises any company or organization faces. Of course, it was a tall order for Lion Air's
public relations specialists to salvage the company's reputation amid the crisis. A PR
crisis is an event that can damage a company's image, reputation and financial stability.
A crisis is known as a PR crisis when it becomes known to the public and leads to a
negative perception of a company, organization or individual. When new public relations
1
practitioners are able to position themselves as central figures in professional endeavors
to address potential and actual crises, it becomes addictive. This investigation focuses on
Lion Air's public relations strategy in handling the crisis following the JT-610 disaster.
Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa UT_5/12/22
The purpose of this article is to understand what tactics Lion Air PR used to restore the
company's reputation. In this study, data collection refers to document analysis. The
findings suggest that PR Lion Air's actions can help companies cope with all the
consequences of the crisis. Lion Air's Communications Department regularly informs the
public through its website (www.lionair.co.id) of the actions it is taking and of Lion Air's
plans to resolve any issues that arise.
Keywords: strategy, public relations, crisis, Lion Air
PENDAHULUAN
Empat tahun silam, yakni pada tanggal 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air dengan nomor
penerbangan JT-610, rute Jakarta-Pangkal Pinang mengalami kecelakaan. Ada sejumlah
179 penumpaang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, 5 kru yang diumumkan
sudah meninggal. Terjatuhnya pesawat terbang Lion Air JT-610 yang ditumpangi 189
jiwa pada senin 29 oktober 2018 sebagai kecelakaan yang paling parah nomor 2 sepanjang
penerbangan di Indonesia yang menimpa di tengah telah membaiknya keselamatan,
berdasar pada KNKT.
Pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta – Pangkalpinang route terjatuh di laut dekat
dengan Karawang, Central Java. Pesawat yang dioperasikan Lion Air dengan 189 orang
didalamnya jauh di lepas pantai Indonesia tanggal 29 Oktober 2018, yang mengakibatkan
seluruh penumpangnya meninggal. Hal ini sebagai musibah yang berat bagi Lion Air.
Pada tanggal 15 November 1999 secara resmi maskapai ini berdiri, dan mulai
menjalankan operasinya tanggal 30 Juni 2000, menyediakan rute dari Jakarta ke Pontianak
dengan memakai Boeing 737 - 200, yang kala itu sejumlah 2 unit pesawat. Lion Air
adalah baagian dari Lion Air Group, yang basisnya di Malaysia dan Thai Lion Air yang
basisnya di Negara Thailand. Empat tahun silam, pada 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air
bernomor JT-610 jatuh di rute Jakarta-Bangka Pinang. Sejumlah 179 penumpang dewasa,
1 anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 awak pesawat diumumkan sudah meninggal.
Senin, 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air JT-610 terjatuh dengan 189 orang di dalamnya
adalah kecelakaan paling mematikan nomor 2 sepanjang penerbangan Indonesia yang
menimpa di tengah meningkatnya keselamatan, berdasar pada Dewan Keselamatan
Transportasi Nasional. Pesawat ini
Pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta - Pangkalpinang pada tanggal 29 Oktober
2018 terjatuh ke laut dekat Karawang, Jawa Tengah. Seluruh 189 orang penumpang
pesawat Lion Air itu tewas di lepas pantai Indonesia. Kejadian ini tentu menjadi pukulan
telak bagi Lion Air. Lion Air adalah maskapai penerbangan swasta nasional Indonesia.
Perusahaan ini didirikan secara resmi pada tanggal 15 November 1999 dan mulai
dioperasikan mulai tanggal 30 Juni 2000. Perusahaan ini menyediakan layanan dari
Jakarta ke Kunming. Rute Dian, jenis pesawatnya adalah Boeing 737-200. Saat itu terdiri
dari 2 unit pesawat. Kasus Lion Air JT-610 adalah salah satu krisis yang dihadapi
perusahaan ataupun organisasi manapun.
Tentu saja, memulihkan reputasi perusahaan dalam krisis merupakan tugas berat bagi para
profesional PR Lion Air, yang reputasi, citra, dan stabilitas keuangannya dapat dirusak
oleh peristiwa krisis. Ketika sebuah krisis diketahui publik dan menghasilkan persepsi
negatif terhadap citra perusahaan, organisasi atau individu, krisis tersebut dikenal sebagai
krisis PR. Kejatuhan Lion Air JT610 menyebabkan hilangnya kepercayaan,
mengakibatkan penurunan stabilitas pengguna pesawat, yang pada gilirannya
menyebabkan penurunan pengguna jasa penerbangan dan penurunan pendapatan 2
maskapai. Ini adalah krisis yang dihadapi industri penerbangan. Krisis adalah bagian
integral dari kehidupan organisasi, Tidak ada organisasi, besar atau kecil, nirlaba atau
nirlaba, dapat bertahan tanpa apa yang disebut krisis. Yang membedakan organisasi-
Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa UT_5/12/22
organisasi ini adalah skala krisis yang mereka hadapi dan cara organisasi menanganinya.
Siapapun tidak akan ada yang dapat memperkirakan kapan permasalahan akan terjadi,
sehingga penting untuk menyiapkan format infrastruktur seperti B. teks siap pakai atau
pesan kunci yang menyatakan simpati atau belasungkawa, format pernyataan atau salinan
iklan. Menurut Davis Young dalam bukunya Membangun Nama Baik Perusahaan Muda,
krisis merupakan semua hal yang merusak integritas dan reputasi perusahaan dan
pemimpinnya (Suparmo, 2011). Lebih lanjut, Heywood cenderung mereduksi konsep
krisis menjadi “darurat”, yang cukup berbahaya jika tidak ditanggapi dengan serius
(Chatra dan Nasrullah, 2008). Suatu organisasi atau bisnis yang mengalami permasalahan
harus dengan segera mengambil tindakan untuk menunjukkan kepedulian ataupun belas
kasihan kepada publik. Tujuan perusahaan dalam mengelola krisis yaitu untuk
mengakhirinya secepat mungkin, sebaiknya mencegahnya terjadi. Sehingga, perusahaan
atau organisasi harus siap menghadapi bencana atau masalah yang tidak terduga yang
dapat memicu terjadinya permasalahan. PR: Di mana ia lahir dan berkembang. Dengan
tidak adanya krisis potensial atau aktual, PR memiliki sedikit atau tidak ada tempat dalam
kehidupan organisasi. Kredibilitas seorang praktisi PR hanya dapat dilihat ketika ia
mampu memposisikan dirinya sebagai figur sentral dalam kerja profesionalnya untuk
mengelola krisis potensial dan aktual (Chatra dan Nasrullah, 2008). Menilik latar belakang
di atas, maka penulis akan mengkaji sejumlah isu terkait krisis ini, yaitu: Bagaimana
strategi kehumasan Lion Air? Tanggapan terhadap krisis? Tindakan komunikasi apa yang
diambil Lion Air di saat krisis? Penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan
gambaran terkait dengan strategi kehumasan Lion Air dalam mengatasi krisis pasca
kecelakaan pesawat Lion Ait JT-610. Selain itu, juga mempunyai tujuan untuk
menggambarkan tindakan yang diambil Lion Air dalam menghadapi sebuah
permasalahan.
TINJAUAN TEORITIS
A. Kritik sastra
Morrisan (2014) mengemukakan beberapa definisi PR, antara lain:
1. Edward L. Berney dalam bukunya The Engineering of Consent (1995)
menjelaskan jika public relations sebagai melibatkan orang-orang yang memiliki
pemahaman dan niat baik (meyakinkan orang untuk memahami dukungan dan
memiliki niat baik).
2. New International Dictionary edisi ketiga Webster mendefinisikan hubungan
masyarakat sebagai seni dan ilmu untuk mengembangkan saling pengertian dan
niat baik.
3. The British Institute of Public Relation mengartikan PR dengan: langkah
membangun dan memelihara rasa saling pengertian antara perusahaan dengan
masyarakat (a effort to build and maintain mutual understanding).
4. Cutlip-Center-Broom menjelaskan jika PR merupakan upaya terstruktur untuk
mempengaruhi persepsi dengan karakter yang baik dan tindakan yang bertanggung
jawab berdasarkan komunikasi dua arah yang saling memuaskan.
3
Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa UT_5/12/22
B. Fungsi Humas
Terkait dengan konsep fungsional PR, Scott M. Cutlip dan Allen Center memberikan
penjelasan berikut dalam bukunya “Effective Public Relations”:
1. Memfasilitasi dan memastikan aliran pendapat yang mewakili publik melalui
organisasi sehingga kebijakan dan operasional organisasi bisa selaras dengan
kebutuhan dan persepsi masyarakat yang beragam.
2. Menyarankan manajemen tentang bagaimana dan bagaimana kebijakan dan operasi
organisasi harus dikembangkan untuk penerimaan terbaik oleh masyarakat.
3. Merencanakan dan mengimplementasikan rencana yang menjelaskan kebijakan dan
prosedur organisasi dengan baik.
D. Strategi Komunikasi
Pendapat dari Tubbs dan Moss (Mulyana, 2008) menjelaskan jika komunikasi
merupakan “proses penciptaan makna antara dua orang ataupun lebih. Kemudian
pendapat dari Gudykunst dan Kim menjelaskan komunikasi (lintas budaya) dengan
“Proses transaksional, simbolis tentang memberi arti. Antara orang (berbeda budaya).
Menurut Littlejohn dan Foss (2016), komunikasi adalah pertukaran ide atau gagasan.
Selanjutnya, komunikasi juga didefinisikan sebagai Transmisi informasi. Effendy
(2002) mengemukakan bahwa strategi komunikasi memiliki tujuh sendi atau pilar,
sebagai berikut:
1) Adaptasi proses komunikasi
Seorang komunikator bertujuan untuk mengungkapkan ide dan menyebarkan ide
tersebut kepada komunikator, dari siapa dia menerima tanggapan.
2) Pikiran
Komunikasi yang baik didasarkan pada pemikiran yang baik. Komunikator pertama-
tama harus berpikir dalam kata-kata dan kemudian membentuk pemikiran mereka
sendiri sebelum mengungkapkannya
3) Kemahiran bahasa 4
Dalam proses komunikasi bahasa mempunyai peranan yang amat penting, baik secara
lisan maupun secara nonverbal.
4) Kejelasan
Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa UT_5/12/22
Agar pesan komunikasi menjadi jelas bagi komunikator, pesan itu harus didefinisikan,
ditekankan, koheren, dianalogikan, dan diilustrasikan.
5) Persuasi (persuasi)
Publik sebagai objek komunikasi melakukannya dengan penuh kesadaran dan
keikhlasan.
6) Integritas
Komunikator harus dapat memilih diksi yang tepat, menghindari kata-kata yang
berlebihan, menghilangkan detail yang tidak relevan, dan menggunakan kalimat yang
sederhana namun logis.
7) Niat baik (itikad baik)
Hubungan pribadi, hubungan masyarakat, keramahtamahan, dan sopan santun
membutuhkan integritas sebagai elemen penting dalam komunikasi apa pun.
8) Kelengkapan
Komunikator harus dapat memilih diksi yang tepat, menghindari kata-kata yang
berlebihan, menghilangkan detail yang tidak perlu, dan menggunakan kalimat yang
sederhana namun logis.
9) Niat baik (niat baik)
Hubungan pribadi, hubungan masyarakat, keramahtamahan dan sikap santun
membutuhkan integritas sebagai elemen penting dalam setiap interaksi
5
Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa UT_5/12/22
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian studi kasus. Studi kasus memberikan
kesempatan kepada peneliti untuk mengumpulkan informasi yang komprehensif dan rinci
tentang kasus tertentu atau sejumlah kecil kasus dari dimensi yang berbeda. Kasus dapat
terjadi di dalam perusahaan, sekumpulan individu, atau komunitas, peristiwa, proses, atau
aktivitas. Studi kasus untuk penelitian ini merupakan krisis kehumasan Lion Air pasca
kecelakaan Lion Air JT 616. Data dalam penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara,
observasi dan analisis literatur. Dalam penelitian ini, pengumpulan datanya berdasarkan
analisis dokumen.
Pencarian terus dilakukan terhadap seluruh penumpang, awak dan pesawat JT-610 yang
terlibat dalam insiden (29/10) di perairan Karawang, Jabar.
Lion Air memberikan update harian tentang penanganan pesawat Lion Air setelah
kecelakaan fatal 12 November 2018. Informasi yang disampaikan antara lain proses
pencarian dan evakuasi penumpang dan awak JT-610 masih terus berlanjut, serta keluarga
penumpang dan awak dibawa ke RS Polri Kramat Jati Jaktim, di mana mereka diberi gaji
menunggu. Kompensasi dan Kompensasi. Uang penghiburan untuk keluarga korban.
Gambar 2. Keluarga korban jatuhnya Lion Air JT610 menunggu kabar selanjutnya.
9
Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa UT_5/12/22
Jika bencana atau peristiwa yang tidak biasa terjadi, kemungkinan akan memicu krisis dan
orang ingin tahu apa yang terjadi. Perusahaan harus segera melapor, masyarakat banyak
menuntut, dan penilaian etis masyarakat terhadap tindakan perusahaan akan memberikan
tanggapan. Pada saat kritis seperti itu, tim manajemen krisis harus segera bertindak. Kepala
humas atau humas harus ada di sana, sebenarnya sudah siap, jadi presiden atau CEO harus
ada di layar TV, di radio, dan di konferensi pers. Pasti butuh pelatihan Merangsan program
pelatihan manajemen masalah. Sebuah perusahaan yang siap dan terlatih untuk
menghadapi apapun Peluang untuk terkena masalah atau krisis adalah bertahan, keluar
dari bencana dengan baik, dan seringkali lebih baik dari sebelumnya. Program pelatihan
manajemen permasalahan sangat penting bagi kita semua. Permasalahan pasti terjadi, hanya
saja terjadinya kapan itu yang kita tidak tahu. PR pada dasarnya selalu dikaitkan dengan
kegiatan yang menciptakan pemahaman melalui pengetahuan, yang diharapkan akan
membawa dampak, yaitu perubahan positif. Fungsi inti humas adalah mendukung
manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, dan komunikasi merupakan kegiatan
utamanya. Kampanye kehumasan ditujukan untuk publik internal dan eksternal, dengan
tujuan membina hubungan baik antara organisasi, terutama Lion Air, dan masyarakat. Salah
satu fungsi PR adalah membenahi fungsi.Fungsi ini menggambarkan peran PR. Ketika suatu
perusahaan mengalami masalah dengan publik, maka PR harus berperan untuk
menyelesaikan permasalahan. Sesudah PR berhasil menyelesaikan permasalahan, yang tak
kalah penting yaitu peran PR dalam menggiring opini publik ke arah yang lebih baik. surat
UCAPAN TERIMAKASIH
Rasa terimakasih kami ucapkan kepada seluruh dan menulis karya ilmiah ini. Peneliti
berharap penelitian lebih lanjut akan membahas karya ilmiah ini lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Chatra, E., Nasrullah, R., 2008. PR: Strategi Kehumasan dalam Menghadapi Krisis.
Maximalis, Bandung.
Kriyantono, R., 2012. PR & Crisis Management: Pendekatan Critical PR, Etnografi Kritis &
Kualitatif. Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.
Littlejohn, S.W., Foss, K.A., 2016. Teori Komunikasi: Theories of Human Communication,
9th ed. Salemba Humanika, Jakarta.
10
Morissan, 2014. Manajemen PR: Strategi Menjadi Humas Profesional. K encana
Prenadamedia Group, Jakarta.
Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa UT_5/12/22
Mulyana, D., 2008. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Ruslan, R., 2014. Manajemen PR dan Media Komunikasi. Rajawali Press, Jakarta.
Suparmo, L., 2011. Crisis Management & PR. PT Indeks, Jakarta.
Situs
https://www.antaranews.com/berita/762820/lion-air-prihatin-dengan-jatuhnya-pesawat-jt610
11
Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa UT_5/12/22
12
Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa UT_5/12/22
13
Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa UT_5/12/22
14