Dosen Pengampu :
KELOMPOK 4
AKMA (5304201281)
ARYANI (5304201266)
MANISHA ANJANI (5304201259)
AULIA WUANDARI (5304201271)
IV. Jalan
1.Semenisasi Jalan Meswadi RT 002/RW 009, 56 x 2.5 x 0.15 M
2. Semenisasi Jalan Raya Tiung RT 002/RW 009, 56 x 2.5 x 0.15 M
3. Semenisasi Jalan Meswadi Sambungan RT 002/RW 009, 61 x 2.5 x
0.15 M
4. Semenisasi Jalan Raya Tiung RT 002/RW 009, 40 x 2.5 x 0.15 M
V. Jembatan
1.Dwiker Jl.Kayat Tambak Rejo RT 001/RW 006, 1 Unit
Irigasi/Embung/Air Sungai/Drainase
1.Sumur Bor Dusun Suku Asli Desa Jangkang RT 001/RW 002, 1 Unit
2.Parit Bata Jalan Tambak Rejo RT 002/RW 006, 47 M
3. Parit Bata Jalan Parit Tiung RT 002/RW008, 43 M
4.Sumur Bor Paud Nurul Hakim Desa Jangkang RT 001/RW 004, 1
Unit
5.Sumur Bor 4 Titik Desa Jangkang
6.Parit Bata Dusun Utama RT 001/RW 001, 57 M
VI. Jaringan/Instalasi
7. PerencanaankebutuhanPengadaan,Penggunaan,Pemanfaatan,Pemindahtangana
n,Pemusnahan, Pengawasan Dan Pembinaan Aset Milik Desa Jangkang
a) Perencanaan kebutuhan barang milik desa melibatkan identifikasi,
penghitungan, dan pengaturan barang yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat di tingkat desa. Berikut adalah langkah-langkah umum
yang dapat diikuti dalam perencanaan kebutuhan barang milik desa:
Identifikasi kebutuhan: Lakukan survei dan analisis untuk
mengidentifikasi kebutuhan barang di desa. Melibatkan partisipasi
aktif dari masyarakat desa, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat
untuk memahami kebutuhan yang paling penting dan mendesak.
Klasifikasikan kebutuhan: Kelompokkan kebutuhan barang menjadi
kategori yang jelas, seperti kebutuhan infrastruktur (misalnya jalan,
jembatan), kebutuhan kesehatan (misalnya obat-obatan, peralatan
medis), kebutuhan pendidikan (misalnya buku, peralatan sekolah),
kebutuhan pertanian (misalnya pupuk, alat pertanian), dan sebagainya.
Prioritaskan kebutuhan: Evaluasi dan prioritasikan kebutuhan barang
berdasarkan urgensi, kepentingan, dan keterbatasan sumber daya yang
ada. Misalnya, kebutuhan yang mendesak dan berdampak langsung
pada kesejahteraan masyarakat harus diberi prioritas lebih tinggi.
Estimasi jumlah dan spesifikasi barang: Hitung jumlah barang yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan desa. Tentukan juga
spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk barang tersebut, seperti
ukuran, kapasitas, atau jenis tertentu. Rencanakan anggaran: Tentukan
biaya yang diperlukan untuk membeli barang-barang tersebut. Buat
rencana anggaran yang mencakup sumber-sumber pendanaan yang
mungkin, seperti dana desa, bantuan pemerintah, donasi, atau program
pembangunan lainnya.
Sumber daya dan pengadaan: Identifikasi sumber daya yang tersedia di
desa, baik dalam hal tenaga kerja, peralatan, maupun keterampilan
khusus. Tentukan apakah barang dapat diproduksi secara lokal atau
perlu dibeli dari luar. Buat rencana pengadaan yang mencakup proses
pembelian, pengiriman, dan distribusi barang.
Implementasikan dan monitor: Setelah perencanaan dilakukan, langkah
selanjutnya adalah melaksanakan rencana tersebut. Pastikan barang
diperoleh sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan distribusikan
dengan efisien. Monitor dan evaluasi pelaksanaan perencanaan untuk
mengetahui keberhasilan dan kemajuan yang dicapai.
Penggunaan barang yang terkait harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan
fungsi dan kebutuhan yang ditentukan, serta dengan pemeliharaan dan perawatan
yang baik agar barang tersebut dapat digunakan secara efektif dan berkelanjutan.
d) Pemanfaat barang milik desa Barang milik desa dapat dimanfaatkan dalam
berbagai cara yang bermanfaat bagi masyarakat desa. Berikut adalah beberapa
contoh pemanfaatan barang milik desa:
Infrastruktur dan Fasilitas Umum: Barang-barang seperti jalan,
jembatan, saluran air, dan sanitasi dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan aksesibilitas dan kualitas hidup masyarakat desa.
Fasilitas umum seperti gedung serba guna, lapangan olahraga, dan
taman juga dapat digunakan untuk kegiatan komunitas dan rekreasi.
Kesehatan: Barang-barang kesehatan seperti obat-obatan, peralatan
medis, dan alat tes dapat dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat desa. Puskesmas atau posyandu yang
dimiliki desa dapat digunakan untuk pemeriksaan kesehatan,
penyuluhan, dan program imunisasi.
Pendidikan: Barang-barang pendidikan seperti buku teks, peralatan
sekolah, komputer, dan proyektor dapat digunakan untuk
meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di desa. Sekolah desa,
perpustakaan, dan pusat pembelajaran dapat menjadi tempat belajar
dan mengembangkan keterampilan masyarakat desa.
Pertanian dan Perikanan: Barang-barang pertanian seperti alat
pertanian, benih, dan pupuk dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
produksi pertanian di desa.