Bab 4 Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 2023
Bab 4 Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 2023
Provinsi Papua.
1. Gambaran Umum
mengenai sejarah, visi dan misi, kondisi georgrafis, dan demografi dari
Provinsi Papua ini dulu dikenal dengan panggilan Irian Barat sejak
tahun 1969 hingga 1973, namanya kemudia diganti menjadi Irian Jaya oleh
Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama
yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama Provinsi ini
tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, Papua di bagi menjadi dua
jumlah Sila dan Pancasila. Warna dasar kuning emas pada bagian bawa
dan alamnya. Warna dasar biru tua pada bagian atas perisai tersebut,
perjuangan. Jalur hitam yang melingkari pita dan warna tulisan hitam
Tiga buah TUGU yang msing-masing berwarna abu-abu, seblah kanan dan
kuning bertangkai kuning pula yang didapat seblah kanan dan setangkai
BUAH KAPAS yang terdiri dari 8 (delapan) buah warna putih bertangaki
Hijau Tua yang terdapat diseblah kiri dari pada 3 (tiga) buah tugu tersebut
yang di ikat dengan sehelai PITA berwana merah berkeluk 4 (empat) dan
masyarakat adil dan makmur. Tiga buah GUNUNG berjajar yang sama
tingginya berwarna hijau tua ketiga buah gunung dan tangkai dari buah
Sedangkan tulisan “Papua” dalam huruf cetak yang berwarna kuning adalah
Papua, yaitu:
antara 0º 20’ Lintang Selatan (LS) sampai 10º 42’ LS dan membentang dari
Pulau Papua yang memiliki luas 785, 753 km2 ini didiami ratusan suku
bangsa. Pulau ini juga dikenal dengan hutan hujan tropis yang menjadi
rumah bagi puluhan ribu jenis flora dan ratusan tumbuhan endemik. Selain
itu beragam hewan eksotis juga bisa dijumpai di pulau ini antara lain burung
4.1.4 Demografi
tabel penduduk Kabupaten Provinsi Papua dapat dilihat pada Tabel 4.1
hukum, diantaranya:
Pembangunan Nasional
Papua
Keuangan Daerah
Keuangan Daerah
Perangkat Daerah.
bidang pengelolahan keuangan dan aset daerah dan tugas-tugas lainnya yang
daerah;
daerah;
KEPALA
Dr. Nus Weya, S.PAK., SE.,MM
SEKERTARIAT
Yosefina Fransisca
Way
Badan Anggaran Badan Pembinaan dan Badan Perbendaharaan Bidang Pengelolaan Aset
Jem Telenggen, SE.MAP Pengendaliaan Keuangan dan Kas Daerah Daerah
Kabupaten/Kota Noak Tabo,S.IP Dr. Sofyan Fadli A.R..S.IP,.MM
Irianus Wairo,SE
Bidang Anggaran Bidang Pembinaan Keuangan Bidang Belanja Pegawai Bidang Invertaris dan Sistem
Belanja Tidak Wilayah II Mochammad Nizar, SE Informasi Asset
Langsumg Drs. Frans Ayomi, M.M Zakeus Patipi, SE,.M.Si
Ahmad Yani.,Msi
Bidang Sidang Bidang Keuangan Wilayah III Bidang Kas Daerah Bidang Analisa Kebutuhan dan
Penyusunan Anggaran M. Rusdiyanto Abu S.AP,.M.Si Djamila Yvone Pengadaan
Belanja Langsung M.,SE,.M.Si Margrieth N Afasedannya,SE.,M.Si
Ehud G Bless,S.Sos.MM
Bidang Akuntansi
Andi Amiruddin, SE.,M.Si
Provinsi Papua dan Laporan Pertumbuhan Ekonomi dari tahun 2019 hingga
N
Keterangan Anggaran Realisasi %
o
1 Pendapatan 13.978.117.822.487 15.239.936.933.219 109,02%
Pendapatan Asli
2 938.055.365.341 2.027.638.465.326 216,15%
daerah
3 Dana Perimbangan 4.407.385.762.146 4.522.405.712.374 102,60%
Lain-lain Pendapatan
4 172.931.322.914 506.420.284.415 292,84%
Daerah yang Sah
5 Belanja 13.928.117.822.487 10.302.640.234.202 73,97%
6 Belanja Operasi 14.862.609.601.181 8.051.087.962.268 54,17%
7 Belanja Modal 2.811.607.952.615 2.236.551.423.150 77,61%
8 Belanja Tak Terduga 25.000.000.000 15.000.848.783 60%
9 Surplus (Defisit) 352.151.249.232 1.818.261.500.808
Sumber: Kantor BPKAD Provinsi Papua
Hal ini berbeda dengan realisasi belanja daerah yang lebih rendah dari
anggaran yang sudah di tetapkan. Pada tahun 2019 ini postur APBD
N
Keterangan Anggaran Realisasi %
o
1 Pendapatan 13.193.946.604.977 13.030.852.042.529 98,76%
Pendapatan Asli
2 1.060.453.475.377 1.388.510.064.435 130,93%
daerah
3 Dana Perimbangan 4.132.023.209.600 3.637.609.416.065 88,03%
Lain-lain Pendapatan
4 123.685.522.914 329.834.678.918 266,67%
Daerah yang Sah
5 Belanja 11.551.320.169.331 9.530.922.395.281 93,34%
6 Belanja Operasi 10.209.784.236.374 8.503.100.596.217 83,28%
7 Belanja Modal 937.535.932.957 839.209.380.704 89,51%
8 Belanja Tak Terduga 404.000.000.000 188.612.418.360 46,68%
9 Surplus (Defisit) 1.573.954.331.862 2.744.890.350.487
Sumber: Kantor BPKAD Provinsi Papua
Hal ini berbeda dengan realisasi belanja daerah yang lebih rendah dari
anggaran yang sudah di tetapkan. Pada tahun 2020 ini postur APBD
N
Keterangan Anggaran Realisasi %
o
1 Pendapatan 14.763.746.028.757 13.885.923.486.851 94,05%
Pendapatan Asli
2 1.765.651.609.757 2.139.689.476.134 18,18%
daerah
3 Dana Perimbangan 12.696.321.096.000 11.735.255.394.924 92,43%
Lain-lain Pendapatan
4 343.648.887.747 433.057.048.769 126,01%
Daerah yang Sah
5 Belanja 17.577.357.443.639 14.859.606.462.835 84,53%
6 Belanja Operasi 13.073.312.621.594 10.758.813.679.926 82,29%
7 Belanja Modal 1.428.870.777.370 1.116.373.579.615 78,12%
8 Belanja Tak Terduga 150.000.000.000 119.120.628.800 794,13%
9 Surplus (Defisit) 2.901.796.714.740 973.682.975.984
Sumber: Kantor BPKAD Provinsi Papua
Hal ini berbeda dengan realisasi belanja daerah yang lebih rendah dari
anggaran yang sudah di tetapkan. Pada tahun 2021 ini postur APBD
pelaksaan pekerjaan dari BPKAD Provinsi Papua selama tiga tahun sejak
kinerja keuangan terdapat tiga rasio, yaitu: rasio efesiensi, rasio efektivitas
dan rasio pertumbuhan PAD. Adapun hasil dari analisis rasio tersebut
sebagai berikut
berikut:
perhitungan dari rasio efisiensi APBD Provinsi Papua dapat dilihat pada
Tabel 4.6
Tabel 4.6 Perhitungan Rasio Efisiensi
tidak efisien dengan rasio di atas 70%. Rasio efisiensi terbaik terjadi
85,58%.
Realisasi PAD
Rasio Efektivitas PAD = x 100%
Anggaran PAD
Rasio efektivitas ini menunjukan bahwa, semakin tinggi rasio
Tabel 4.7
rata Rasio Efektivitas PAD Provinsi Papua dari tahun 2019-2021 sudah
terjadi pada tahun 2019 sebesar 109,02%, sedangkan rasio efektivitas PAD
terendah terjadi pada tahun 2021 sebesar 98,61% dengan rata-rata rasio
4.8
Ekonomi pada tahun 2020 mengalami kenaikan hal ini disebabkan oleh
disebabkan oleh adanya subsidi dan belanja bantuan sosial yang kecil .
Tabel 4.9
Tahu
Belanja Modal Petumbuhan Ekonomi
n
2019 2.811.607.952.615 -15,72%
2020 937.535.932.957 2,32%
2021 1.428.870.777.370 15,11%
Sumber: Kantor BPKAD dan Website BPS Provinsi Papua
pada tahun 2020 mengalami kenaikan hal ini disebabkan oleh adanya
pada tahun 2021 mengalami kenaikan hal ini disebabkan oleh adanya
PAD (X1) Rasio Efisiensi APBD (X2), dan Pertumbuhan Ekonomi (Y).
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Rasio Efektivitas 3 94.41 109.20 100.7900 7.60110
Rasio Efisiensi 3 67.60 107.01 82.5833 21.33470
Rasio Pertumbuhan 3 -15.71 15.11 5.967 15.48806
Valid N (listwise) 3
Sumber: Hasil Pengelolahan Data Penulis, 2023
a. Uji Asumsik
pada model regresi. Model regresi linear dapat melihat sebagai model
yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi klasik. Harus
estimasi yang tidak biasa dan pengujian dapat dipercaya. Apabila ada
satu syarat saja yang tidak terpenuhi, maka anaisis regresi tidak dapat
2. Uji Multikolinieritas
hubungan yang linier atau tidak. Penilitian yang baik, tidak adanya
hubungan yang linier antar variabel bebasnya atau dengan kata lain,
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Rasio Efektivitas .344 2.907
Rasio Efisiensi .344 2.907
a. Dependent Variable: Rasio Pertumbuhan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis (2023)
sebesar 2.907 dan 2.907 lebih kecil dari 10.00 maka mengacu pada
regresi ini.
3. Uji Heteroskedastistas
4. Uji Aoutokorelasi
2021. Model yang dugunakan dalam uji autokorelasi ini berupa model
4.6 Pembahasan
operasional dan belanja modal, yang terdiri atas rasio efektivitas PAD dan
Provinsi Papua
linier berganda, menyatakan bahwa H01 ditolak dan Ha1 diterima yang
tahun 2019 hingga tahun 2021. Nilai efektivitas PAD dari Provinsi Papua
pun memiliki hasil yang sangat tinggi yaitu dengan rata-rata 125.62% an
Papua