Anda di halaman 1dari 4

PENYIMPANAN REKAM MEDIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. TITA RISKANA
KARANGAN NIP.197702012006042023
Menyimpan berkas rekam medis klinis pasien, serta data dan informasi
lainnya disimpan (retensi) untuk suatu jangka waktu yang cukup dan
1. Pengertian mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku guna
mendukung asuhan pasien, manajemen, dokumentasi yang sah secara
hukum, riset dan pendidikan.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk menyimpan rekam medis
Keputusan Kepala Puskesmas Karangan Tentang Akses, Pelayanan Dan
Metode Identifikasi Rekam Medis No 188.45/2462b/406.024.10/2015.
Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas
3. Kebijakan No.188.45/2462b/406.024.10/2015. Tentang Akses Rekam Medis
Surat Kepuusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Karangan
No.188.45/246a/406.024.10/2015Tentang
SistemPengkodean,Penyimpanan dokumen Rekam Medis.
Peraturan Menteri Kesehatan No 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam
Medis
4. Referensi
Konsil Kedokteran Indonesia. 2006. Manual Rekam Medis. Jakarta
selatan : KKI.
Persiapan Alat :
1. Alat Tulis
5. Prosedur 2. Rekam medis
Persiapan bahan:
1. Rak / lemari rak

6. Langkah – 1. Petugas menyimpan dokumen rekam medik didalam rak


langkah
penyimpanan, tidak ditumpuk melainkan disusun, berdiri sejajar
satu dengan yang lain kemudian dikunci.
2. Petugas memberi nomor pada setiap pasien, satu nomor yang bisa
digunakan untuk satu keluarga. (setiap pasien hanya mempunyai
satu kartu berobat yang digunakan oleh seluruh keluarga).
3. Petugas memilah rekam medis berdasarkan alamat desa dari
masing-masing pasien.
4. Menjajarkan folder dokumen rekam medik berdasarkan urutan
nomor rekam medik dari awal.
5. Menyatukan formulir rekam medik milik pasien kedalam satu
kesatuan dimana dokumen rekam medik rawat jalan milik seorang
pasien menjadi satu dalam satu folder (buku)
6. Rekam medis pasien hanya dapat diakses oleh petugas yang
berwenang.
7. Sistem retensi yaitu suatu kegiatan memisahkan atau
memindahkan antara dokumen rekam medis yang masih aktif
dengan dokumen rekam medis yang dinyatakan in aktif di ruang
penyimpanan (filing). Sebelum melakukan retensi perlu disusun
Jadwal Retensi Arsip berdasarkan Surat Edaran Dirjen Pelayanan
Medis Nomor HK.00.1.5.01160 tahun 1995. Dokumen rekam
medis yang telah diretensi akan disimpan di ruang penyimpanan in
aktif berdasarkan tanggal terakhir pasien berobat dan berdasarkan
diagnosis penyakit pasien.

8. Adapun Peraturan PerMenKes No. 269/MenKes/PER/III/2008,


berdasarkan pasal 8 ayat a tentang penyimpanan dokumen rekam
medis bahwa:
Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan
sekurang-kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung
dari tanggal pasien berobat atau dipulangkan (PerMenKes, RI.
2008).
Petugas menyimpan dokumen rekam medik didalam rak
penyimpanan, tidak ditumpuk melainkan disusun,
berdiri sejajar satu dengan yang lain.

Petugas memberi nomor pada setiap


pasien, satu nomor yang bisa digunakan
untuk satu keluarga.

Petugas memilah rekam medis


berdasarkan alamat desa dari masing-

7. Bagan alir masing pasien.

Menjajarkan folder dokumen rekam medik


berdasarkan urutan nomor rekam medik dari
awal.

Menyatukan formulir rekam medik milik


pasien kedalam satu kesatuan.

8. Hal-hal yang
perlu Kebijakan dan prosedur rekam medis harus dipahami oleh seluruh petugas
diperhatikan
9. Unit Terkait Seluruh tempat layanan di puskesmas Karangan dan jaringannya
10. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait
11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai