Anda di halaman 1dari 7

Nama : MUH.

FADEL ASHARI
NIM : D021191034

Soal Tugas Pengantar Teknik Mesin (C)


Tanggal: 26 Nopember 2021
Dosen: Dr. Eng. Jalaluddin, ST, MT
__________________________________________________________________
___

1) Sebutkan dan jelaskan aplikasi terkait Fluid Engineering


2) Jelaskan proses perpindahan panas & contohnya: a) Konduksi, b) Konveksi
(Paksa & bebas) & c) Radiasi.
3) Uraikan tentang: Siklus Pembakaran Dalam Mesin 4 Langkah, Siklus
Pembeakaran Mesin 2 Langkah, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Mesin Jet
Propulsi,

Catatan: Disubmit paling lambat tgl 29/11/2021

==========Selamat Bekerja==========

1) Ada beberapa contoh penerapan konsep fluida pada suatu mesin, salah satu
contoh yang paling sederhana dalam pengaplikasian yaitu pompa hidrolik
yang kerap digunakan untuk memompa ban, khususnya sepeda. Pompa ini
juga menggunakan gaya tekan di atasnya, yang kemudian melalui penghisap
kecil dialirkan ke fluida. Kemudian, dialirkan ke penghisap besar yang
mengeluarkan tekanan udara.

2) Proses perpindahan panas & contohnya :


· Konduksi
Konduksi merupakan perpindahan panas melalui zat padat yang tidak
ikut mengalami perpindahan. Contohnya apabila ujung sebatang logam
dipanaskan di atas api, maka ujung yang lain akan menjadi panas. Hal ini
menunjukkan kalor berpindah ke bagian yang memiliki suhu yang lebih
rendah. Contoh dari konduksi yang lain adalah tutup panci yang menjadi
panas ketika digunakan untuk memasak.
· Konveksi
Konveksi merupakan perpindahan panas melalui aliran yang zat
perantaranya ikut berpindah. Konveksi sering terjadi pada zat cair dan
gas. Contohnya adalah air yang dipanaskan akan memuai sehingga
massa jenisnya menjadi berkurang. Karena massa jenis berkurang, air
kemudian bergerak naik. Selain itu, konveksi juga terjadi pada gas ketika
udara panas naik dan udara yang lebih dingin turun. contoh konveksi
udara terjadi ketika angin darat dan angin laut di pantai, gerakan balon
udara, dan asap cerobong pabrik.
· Radiasi
Radiasi merupakan perpindahan kalor tanpa zat perantara (pancaran).
Radiasi yang dipancarkan atau diserap oleh benda bergantung terhadap
warna benda. Benda yang berwarna terang menjadi pemancar atau
penyerap kalor yang buruk sedangkan warna hitam akan menjadi
penyerap kalor yang baik. Sebagai contohnya jika mengenakan baju
warna hitam pada siang hari tubuh akan merasa lebih cepat panas.
Contoh lain dari radiasi adalah tubuh akan terasa hangat jika dekat
dengan api, pakaian akan menjadi kering bila dijemur di bawah sinar
matahari.

3) a. Siklus Pembakaran Dalam Mesin 4 Langkah :


· Langkah Hisap (Intake)
Langkah hisap atau intake merupakan tahapan ketika katup intake
membuka lalu menghisap campuran bahan bakar yang sebelumnya
telah dikabutkan. Dalam langkah hisap sendiri terjadi beberapa
proses. Pertama tama, piston bergerak dari TMA (titik mati atas) lalu
dilanjutkan menuju TMB (titik mati bawah). Setelahnya klep inlet
terbuka yang membuat bahan bakar mengalir masuk ke bagian
silinder mesinnya. Kondisi inilah yang membuat pasa piston mampu
menghisap kabut udara dan terjadi penyaluran bahan bakar menuju
silinder. Proses ini berhasil membuat kabut udara serta bahan bakar
masuk ke dalam silinder akibat dipengaruhi oleh tenaga mesinnya.
Sedangkan besarnya tenaga mesin yang mampu diproduksi,
dipengaruhi oleh faktor jumlah pembakaran pada sumber energi
mesin.
· Langkah Kompresi (Compression)
Prinsip kerja 4 stroke engine selanjutnya yaitu tahapan kompresi.
Pada tahapan kali ini klep inlet akan menutup, sedangkan piston akan
bergerak mendorong ke arah ruang bakar akibat adanya momentum
kruk as flywheel. Pada tahapan kali ini pun terjadi dalam beberapa
langkah sebelum masuk ke tahapan ketiga. Pertama tama piston
bergerak menuju TMB menuju ke TMA yang diikuti dengan klep in
dan klep ex mulai menutup. Bahan bakar yang sudah berada di dalam
kubah pembakaran akan dimampatkan. Sebelum TMA menginjak
pada posisi 15°, busi kendaraan mulai menghasilkan bunga api yang
membantu proses pembakaran.
· Langkah Tenaga atau Pembakaran (Combustion)
Langkah tenaga atau pembakaran ini merupakan cara kerja mesin 4
tak paling penting. Sebab pada tahapan inilah pembuatan tenaga
penggerak kendaraan mulai dilakukan. Tenaga didapatkan dari
campuran udara dan bahan bakar yang mulai dikompresi, lalu
dinyalakan oleh bantuan busi mesin di ruang pembakaran. Saat busi
mesin mulai menyala, otomatis kecepatan pembakaran akan
merambat hingga menghasilkan ledakan yang tertahan pada bagian
dinding kepala silinder. Kondisi inilah yang menimbulkan umpan balik
saat menghasilkan tenaga. Ledakan sempurna di dalam ruang
pembakaran membuat piston terlempar dari TMA menuju TMB.
Alhasil klep intel menutup sempurna, lalu klep buang perlahan
membuka akibat terjadinya dorongan.
· Langkah Buang (Exhaust)
Langkah buang tidak kalah penting dalam rangkaian cara kerja mesin
4 tak. Sebab piston mendorong gas sisa pembakaran yang
dikeluarkan dari silinder akan mengarah menuju pipa knalpot. Proses
pembuangan gas sisa pembakaran harus terjadi optimal demi
menekan resiko munculnya gas baru yang tereduksi bersama dengan
tenaga baru. Sesuai pemberian namanya sendiri, 4 stroke engine
merupakan mesin yang melewati 4 tahapan untuk hasilkan energi.
Kini sudah banyak kendaraan yang telah disematkan dengan mesin
canggih satu ini.

b. Siklus Pembakaran Mesin 2 Langkah :


Langkah 1 (Piston memainkan usaha dari TMA ke TMB)
· Saat memainkan usaha dari TMA ke TMB, piston akan menekan
ruang bilas yang berada di bawahnya. Semakin jauh piston
meninggalkan TMA menuju TMB akan semakin meningkat pula
tekanan di ruang bilas.
· Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang
pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing
lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan
melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
· Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam
ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
· Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan
di dalam ruang bilas akan terpompa masuk ke dalam ruang bakar,
sekaligus mendorong keluar gas yang telah tersedia di dalam ruang
bakar menuju lubang pembuangan.
· Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus
memompa gas dalam ruang bilas menuju ke dalam ruang bakar.

Langkah 2 (Piston memainkan usaha dari TMB ke TMA)


· Saat memainkan usaha dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas
hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang
bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.
· Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston
akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
· Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
· Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi akan menyala
untuk membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi tidak
terjadi saat piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini
dimaksudkan agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang
bakar bisa terjadi saat piston mulai memainkan usaha dari TMA ke
TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa
membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi.

c. Pembangkit Listrik Tenaga Uap


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah bagian dari
pembangkit istrik yang menjadi jantung kegiatan industri. Umumnya,
bahan bakar PLTU terdiri dari batu bara yang disiapkan kualifikasinya
terlebih dahulu. Batu bara ini nantinya dimanfaatkan untuk memanaskan
boiler (ketel) yang berisi air. Selanjutnya, uap yang dihasilkan dari boiler
itu dialirkan ke turbin dan dihasilkan listrik untuk disalurkan kepada
masyarakat.
Mengutip buku Pembangkitan Energi Listrik oleh Djiteng Marsudi,
cara kerja pembangkit tenaga listrik dimulai dengan air yang dipanasi
dalam boiler. Lalu, air tersebut dimasukkan ke dalam daerator untuk
menghilangkan oksigen. Selanjutnya, air ini dipompa oleh boiler feed
water pump dan masuk ke dalam economizer. Air ini dialirkan ke pipa
untuk dipanaskan pada tube boiler. Pada bagian ini, air dipanasi hingga
menghasilkan uap air. Kemudian, uap air dikumpulkan kembali pada
steam drum, dipanaskan lebih lanjut pada superheater untuk menjadi uap
kering bertekanan tinggi. Selanjutnya, uap ini digunakan untuk
menggerakkan turbin. Hasil dari putaran poros turbin kemudian memutar
poros generator yang dihubungkan dengan coupling. Dari putaran ini
barulah dihasilkan energi listrik.
Energi listrik yang dihasilkan dari generator kemudian disalurkan
dan didistribusikan lebih lanjut ke pelanggan. Uap bebas dari turbin
selanjutnya dikondensasikan dari kondensor.

d. Mesin Jet Propulsi


Dunia penerbangan berkembang dengan cepat seiring dengan
perkembangan mesin pendorong (propulsi) nya. Pada awalnya, pesawat
terbang hanya digerakkan dengan mesin piston yang memutar propeller,
namun seiring dengan kebutuhan kecepatan dan performa yang makin
tinggi, terciptalah mesin propulsi pesawat dengan prinsip kerja turbin gas
yang saat ini sangat intensif digunakan baik untuk pesawat
berpenumpang skala besar (Boeing, Airbus dan lain-lain) maupun
pesawat tempur hingga wahana kecepatan tinggi (supersonik dan
hipersonik) yang meliputi turbojet, turbofan, turboprop,
turboshaft,ramjet dan modifikasi lainya .
Cara kerjanya adalah sebagai berikut :
· Udara dari depan pesawat masuk ke turbojet melewati inlet. Inlet ini
berupa difuser, yaitu bagian untuk merubah kecepatan udara yang
tinggi menjadi tekanan yang tinggi dengan cara menurunkan
kecepatan. Perlu di ketahui bahwa kompresor akan optimal bekerja
ketika udara masuk berkecepatan rendah.
· Udara berkecepatan rendah dan tekanan tinggi diatas kemudian
memasuki kompresor untuk dikompresi atau dinaikkan tekananya,
penaikan tekanan ini sangatlah tinggi dan rapat, semakin tinggi maka
performa mesin akan semakin baik. Penaikan tekanan ini disertai
dengan naiknya suhu.
· Setelah udara memiliki tekanan dan suhu yang tinggi, udara tersebut
dicampur dengan bahan bakar sehingga dengan mudah terbakar dan
menghasilkan ledakan di dalam ruang bakar. Berbeda dengan mesin
piston, pada turbin gas, pemantikan (busi) hanya dilakukan sekali pada
saat starter, mirip seperti menyalakan kompor gas.
· Udara hasil pembakaran yang sangat panas dan berkecepatan tinggi ini
kemudian menggerakkan turbin. Turbin berfungsi merubah energi
panas dan energi dari kecepatan udara tersebut menjadi putaran yang
sangat tinggi. Adapun turbin tersebut dihubungkan dengan kompresor,
sehingga kompresor dapat menjalankan fungsinya seperti penjelasan
ke-1 sehingga mesin akan berputar secara kontinyu.
· Setelah melewati turbin, energi dari udara masih cukup tinggi. Energi
tekanan dan suhu yang tinggi tersebut diubah menjadi energi
kecepatan dengan menggunakan nozzle, keluar dari nozzle, udara
memiliki kecepatan yang sangat tinggi sehingga menghasilkan gaya
dorong atau kita kenal dengan thrust yang sangat tinggi pula. Gaya
dorong inilah yang dimanfaatkan untuk mendorong pesawat.

Anda mungkin juga menyukai