Anda di halaman 1dari 3

SOP Pemasangan Kateter Pada Laki-Laki dan Wanita

Pengertian Kateter

Kateter atau foley kateter adalah alat medis yang digunakan untuk
melancarkan pengeluaran air kencing (urin). Kateter dapat terbuat dari bahan
Polyetheline, Nylon, Logam, Karet, dan Silicon. Bahan yang dipakai harus
disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya kateter yang berbahan silicon
digunakan untuk waktu pemakaian jangka panjang, sedangakan kateter yang
berbahan karet hanya bisa dipakai dalam jangka waktu yang pendek.

Bentuk kateter lurus dan elastis, namun Salah satu ujung kateter berbentuk
cabang, dimana satu cabang terdapat sebuah gelembung dan satu cabang
lagi untuk keluarnya air urin. (Lihat gambar kateter di google)

Persiapan Alat

 Baki
 Kantong penampung urine (Urine Bag).
 Kateter steril, ukuran disesuaikan dengan pasien.
 Kassa.
 Cairan pelumas/jelly.
 Kapas sublimat/kapas savlon steril dalam tempatnya.
 Perlak dan alasnya.
 Korentang.
 Pinset anatomi atau sarung tangan steril.
 Duk steril.
 Sketsel.
 Bengkok 2 buah (untuk kapas kotor dan penampung urine.
 Spuit 10-20 cc dan aquabides.
 Plester atau gunting.
 Selimut ekstra.
Persiapan Pasien

Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan dan posisikan pasien
sesuai dengan jenis kelamin. Posisi pemasangan kateter pada pria yaitu
berbaring dengan kaki diluruskan, sedangkan pemasangan kateter pada
wanita yaitu dengan posisi dorsal recumbent (Seperti melahirkan).
Persiapan Lingkungan

Pastikan lingkungan nyaman, Tutup jendela / Pintu / Sampiran kamar tidur.


Pastikan untuk menjaga privacy pasien.

Tindakan

1.
Pasang ekstra selimut.
2.
Perlak dan alasnya dipasang di bawah bokong dan lepas pakaian.
3.
Meletakkan dua bengkok diantara kedua tungkai.
4.
Mencuci tangan.
5.
Pakai sarung tangan.
6.
Memasang duk steril.
7.
Tahapan Selanjutnya, pemasangan dibedakan berdasarkan jenis
kelamin, berikut uraian lebih jelasnya.
Pemasangan Kateter Pada Pasien Perempuan :

 Membuka labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, dan
tangan kanan
memengang kapas sublimat.
 Membersihkan vulva dengan kapas savlon/sublimat dari labia mayora
dari atas
kebawah 1 kali usap, kapas kotor diletakkan dibengkok, kemudian labia
minora, dan
perineum sampai bersih (sesuai kebutuhan) .
 Dengan memakai sarung tangan atau dengan pinset anatomis
mengambil kateter dan diberi pelumas pada ujungnya 2.5-5 cm.
 Perawat membuka labia minora dengan tangan kiri.
 Memasukkan kateter ke dalam orificium uretra perlahan-lahan (5-7.5 cm
dewasa) dan menganjurkan pasien untuk menarik nafas panjang.
 Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau botol steril dan
masukan lagi.
 Bila kateter dipasang tetap/permanen maka, isi balon 5-15 cc (kateter
dikunci memakai spuit dan aquades steril).
 Tarik sedikit kateter untuk memeriksa bolan sudah terfiksasi dengan
baik.
 Menyambung kateter dengan urobag/urine bag.
 Fiksasi kateter di paha dengan plester bila untuk aktifitas.
 Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan selimut.
 Rapikan dan alat-alat dibereskan.
 Lepas sarung tangan.
 Mencuci tangan.
 Buka sampiran.
Pemasangan Kateter Pada Pasien Pria atau Laki-Laki :

 Tangan kiri perawat memegang penis atas.


 Preputium ditarik sedikit ke pangkalnya dan dibersihkan dengan kapas
savlon minimal 3 kali.
 Oleskan minyak pelicin pada ujung kateter sepanjang 12.5-17.5 cm.
4. Penis agak ditarik supaya lurus, dan kateter dimasukkan perlahan-
lahan (17.5-22 cm (dewasa) dan menganjurkan pasien untuk nafas
panjang.
 Urine yang keluar ditampung dalam bengkok atau botol steril lalu
masukkan lagi 5 cm.
 Bila kateter dipasang tetap/permanen maka kateter dikunci memakai
spuit dan
aquabides steril (mengisi balon)
 Menyambung kateter dengan urobag/urine bag.
 Fiksasi kateter di paha dengan plester bila untuk aktifitas.
 Pasien dirapikan dengan angkat pengalas dan selimut.
 Rapikan dan alat-alat dibereskan.
 Mencuci tangan.
 Buka sampiran.

Anda mungkin juga menyukai