TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Saluran Udara Tegangan Tinggi merupakan salah satu jenis saluran tenaga listrik
yang digunakan untuk keperluan transmisi tenaga listrik dalam jarak yang sangat jauh dari
pusat pembangkit energi listrik ke pusat beban. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
menggunakan tegangan 150 kV dalam proses penyaluran tenaga listrik ke pusat beban dari
stasion pembangkit energi listrik [1].
Dari empat macam jenis tower diatas, yang digunakan di Indonesia merupkan jenis
tower Lattice Tower, dengan kontruksi urutan fasa secara vertikal, dimana fasa R berada di
atas diikuti fasa S dan fasa T [1].
8
Gambar 3.1 Tower jenis Lattice
9
2. KONDUKTOR
Konduktor merupakan media yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari
pembangkit energi listrik dari pembangkit energi listrik ke beban, yang terlentang pada
tower-tower.
a. Bahan Konduktor.
Bahan yang digunakan untuk saluran energi listrik harus memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
1. Konduktivitas Tinggi
2. Kekuatan tarik mekanikal kuat
3. Titik berat
4. Biaya rendah
5. Tidak mudah patah
b. Urutan Fasa
Pada sistem arus putar, keluaran dari generator berupa tiga fasa, setiap fasa
memiliki beda sudut sebesar 120º. Pada SUTT urutan fasa dikenal dengan urutan:
Fasa R di atas
Fasa S di tengah
Fasa T di bawah
Dengan jarak antar fasa yang ideal adalah 6 meter. Pada SUTT urutan fasa tidak pernah
berubah, berbeda dengan SUTETI yang tidak selalu berurutan [1].
3. ISOLATOR
10
Isolator merupakan media penyekat antara bagian yang bertegangan dengan bagian
yang tidak bertegangan. Pada SUTT isolator berfungsi untuk mengisolir kawat fasa dengan
tower. Pada umumnya isolator terbuat dari porselen atau kaca[1].
Isolator yang digunakan pada SUTT merupakan isolator piring dengan menyesuaikan
jumlah piringan isolator terhadap tegangan sistem. Pada isolator piring ini dilengkapi
dengan tanduk yang melindungi isolator dari surja petir dan surja hubung yang dinamakan
dengan arching hor. Besarnya nilai isolasi pada umumnya 3 hingga 3,3 kali tegangan
sistem, hal ini dimaksudkan akan tahan terhadap muka tegangan petir pada waktu 1,2 mikro
detik. Apabila nilai isolasinya turun akibat dari polutan maupun kerusakan pada isolasinya,
maka akan terjadi kegagalan isolasi yang akhirnya dapat menimbulkan gangguan [3].
4. TENSION CLAMP
11
Tension Clamp adalah alat untuk memegang ujung kawat penghantar, berfungsi
untuk menahan tarikan kawat pada tower tension. Pemasangan Tension Clamp harus benar-
benar diperhatikan agar kawat penghantar tidak terlepas.
5. SUSPENSION CLAMP
Suspension Clamp adalah alat yang dipasang pada ujung isolator gantung pada
tower suspension untung memegang kawat penghantar. Perancangan Clamp pada
konduktor ACCC sedikit berbeda, clamp yang digunakan pada ACCC dilapisi dengan karet
untuk melindungi aluminium, hal ini dikarenakan aluminium yang digunakan merupakan
jenis Annealed(dilunakkan).
6. DAMPER
Damper atau vibration damper adalah alat yang dipasang pada kawat penghantar
dekat tower, berfungsi untuk meredam getaran agar kawat tdiak mengalami kelelahan
bahan.
12
Gambar 3.4 Damper
7. ARMOR ROD
Armor rod merupakan kawat yang dipasang pada konduktor sebagai pelapis
sebelum memasang Suspensio Clamp dan damper untuk mengurangi kelelahan pada bahan
konduktor akibat adanya getaran pada konduktor, namun masing-masing armor rod
memiliki perbedaan ukuran, armor rod untuk damper memiliki ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan armor rod pada Suspension clamp.[1]
(a) (b)
Gambar 3.5 (a).Armor rod untuk SUSPENSION CLAMP. (b) armor rod untuk Damper.
13