Anda di halaman 1dari 36

LITTLE BATHI

PRODUSEN PAKAIAN BAYI & ANAK

KANZ AQUILLES GAGAH SASDIYATMOKO

Kelas IX
SMP ISLAM AL FAJRI
Jakapermai, Bekasi Barat
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan

kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala, karena atas rahmat dan karunia-Nya karya

ilmiah yang berjudul “ Little Bathi Produsen Pakaian Bayi & Anak ” dapat

terselesaikan pada waktunya. Perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima

kasih atas segala dukungan, sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

Untuk itu ijinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua penulis Ibu Yuti Dewita Arimbi, dan Bapak Kumoro

Sasdiyatmoko yang sudah memberi fasilitas seperti laptop, wifi, dan

waktunya untuk berdiskusi dan memberikan semangat sehingga karya

tulis ini dapat selesai tepat waktu.

2. Ibu Delfina S. Nasution selaku Direktur Pendidikan Al Fajri dan guru

Keterampilan Studi yang selalu memberikan arahan, dan dukungan

kepada penulis agar karya ilmiah ini dapat dikerjakan dan diselesaikan

tepat waktu.

3. Bapak Ngarno selaku Kepala Sekolah SMP Islam Al Fajri yang selalu

mendukung, memberikan semangat, dan menyediakan snack di

sekolah.

i
4. Ibu Siti Sjahrianti selaku Wali Kelas IX SMP Islam Al Fajri yang

sudah membantu dan memberikan saran kepada penulis agar tetap

semangat menyelesaikan karya ilmiah ini.

5. Ibu Dian Chandra Purnamasari dan Bapak Qomar selaku guru

pembimbing karya ilmiah yang selalu memberikan arahan agar

penulisan karya ilmiah ini selesai tepat waktu.

6. Bapak dan Ibu Guru SMP Islam Al Fajri yang telah membantu dalam

kelancaran pembuatan karya ilmiah ini agar dapat diselesaikan dengan

tepat waktu.

Bekasi, 23 Mei 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………............... i


DAFTAR ISI ………………………………………………............................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………........... 1
B. Rumusan Masalah ...……………………………………………..................... 2
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………...................... 3
D. Metode Penelitian ………………………………………………..................... 3
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………….................... 4

BAB II PEMBAHASAN MASALAH


A. Sejarah Pendirian Little Bathi ……………………………………………….. 5
B. Mengapa Little Bathi Lebih Memilih Berjualan Baju Anak? ……………….. 6
C. Tahapan Produksi Baju di Little Bathi ………………………………………. 8
D. Bagaimana Cara Little Bathi Mempertahankan Usahanya Saat Pandemi …... 24
E. Strategi Little Bathi Dalam Mengembangkan Usahanya ……………………. 25

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ………………………………………………............................... 28
B. Saran ………………………………………………......................................... 28

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang berisi paparan suatu

pembahasan secara ilmiah (Dalman, 2016) dan menurut Tim Kemendikbud

(2017) karya ilmiah atau karya tulis ilmiah adalah tulisan yang berisi mengenai

fenomena atau peristiwa yang ditulis berdasarkan kenyataan.

UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UMKM

merupakan bentuk usaha yang dikelola oleh orang atau sekelompok orang dengan

sejumlah modal tertentu dan mendirikan usaha dengan tujuan untuk mendapatkan

laba dengan kemampuan mengembangkan proses bisnis yang fleksibel (Warsono,

2010). Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 UMKM mempunyai arti

sebagai sebuah kegiatan usaha yang dijalankan oleh masyarakat dan bertujuan

untuk memperluas lapangan pekerjaan serta memberi pelayanan ekonomi kepada

masyarakat secara luas. Menurut Lestanti (2015) keberadaan UMKM memang

tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu tulang punggung perekonomian

Indonesia. Sektor UMKM secara umum berperan dalam menciptakan lapangan

kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pemerataan

pendapatan melalui kesempatan berusaha. Penulis pikir inilah sebab mengapa


pembuatan Karya Tulis yang membahas tentang UMKM menjadi salah satu

syarat kelulusan di SMP Islam Al- Fajri.

Karya Ilmiah yang penulis susun ini adalah tentang UMKM Little Bathi

yang sudah berdiri selama lebih dari 5 tahun dan kebetulan pemiliknya adalah

teman dari Ibu penulis. Usaha Little Bathi bergerak di bidang fashion, khususnya

baju bayi. Konsep penjualan Little Bathi dilakukan secara online di marketplace.

Lokasi workshop Little Bathi berada di Jakasetia, Bekasi Selatan. Saat ini Little

Bathi tidak hanya menjual baju bayi dan anak saja, tetapi menerima pesanan baju

dewasa, jaket, dan printing kain secara customized.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas dan untuk membatasi pembahasan

masalah, maka penulis akan fokus pada rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah pendirian Little Bathi?

2. Mengapa Little Bathi lebih memilih untuk berjualan baju anak?

3. Bagaimana proses produksi baju-baju di Little Bathi?

4. Bagaimana strategi Little Bathi dalam mengembangkan usahanya di saat

pandemi?

5. Mengapa Little Bathi bisa mempertahankan usahanya selama 10 tahun?

2
C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejarah pendirian Little Bathi.

2. Untuk mengetahui penyebab atau alasan Little Bathi lebih memilih untuk

berjualan baju anak.

3. Untuk mengetahui proses produksi baju-baju di Little Bathi.

4. Untuk mengetahui strategi Little Bathi dalam mengembangkan usahanya

di saat pandemi.

5. Untuk mengetahui cara Little Bathi mempertahankan usahanya selama 10

tahun sampai dengan saat ini.

6. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dari SMP Islam Al Fajri,

Jakapermai, Bekasi.

D. Metode Penelitian

Saat meneliti UMKM Little Bathi, Penulis menggunakan dua metode yaitu:

1. Observasi

Penulis mengumpulkan semua data dan informasi tentang UMKM Little

Bathi dengan melakukan observasi langsung ke lokasi UMKM Little

bathi.

2. Wawancara

Sebelum Penulis mengunjungi lokasi UMKM Little Bathi, Penulis

menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan sejarah,

3
strategi, bahan baku, modal dan proses produksi untuk ditanyakan kepada

pemilik Little Bathi.

E. Manfaat Penelitian

a. Untuk Penulis

- Penulis mendapatkan informasi tentang UMKM Little Bathi.

- Penulis jadi mengetahui cara membuat baju anak.

- Penulis jadi mengetahui cara memulai dan menjalankan usaha atau

bisnis.

b. Untuk UMKM Little Bathi.

- Dapat memperkenalkan produk UMKM Little bathi kepada pembaca.

c. Untuk Pembaca

- Pembaca mendapatkan cara memulai usaha sendiri.

4
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A. Sejarah Pendirian Little Bathi

Little Bathi didirikan pada Tahun 2011 oleh 3 orang sahabat, yaitu Ibu Cut

Syahnaz, Ibu Ria dan Bapak Aji. Awal mula Little Bathi dibuat karena hobi Ibu

Cut dan Ibu Ria yang suka mendisain baju, memadupadankan kain dengan

berbagai motif. Beberapa tahun kemudian, ibu Ria mengundurkan diri karena

kesibukan sebagai ibu rumah tangga dengan 3 anak yang menyita banyak waktu

sehingga tidak bisa fokus ke dunia bisnis.

Pemesan pertama adalah teman dari Ibu Cut, alasannya karena desainnya

sederhana dan tidak pasaran. Pembeliannya pakai sistem PO (pre order) atau

pesan dulu baru dibuat bajunya. Suatu saat, ibu Cut membuat contoh baju,

kemudian dikirim ke teman-temannya. Seminggu kemudian, ibu Cut menerima

banyak pesanan.

Di tahun 2011 penjualan melalui internet belum seperti sekarang. Jadi

penjualan baju-baju produksi Little Bathi dilakukan dari mulut ke mulut, dari

teman ke teman, dari saudara ke saudara, lama kelamaan mereka kewalahan

menerima pesanan baju, maka di tahun 2017 diputuskan menjual baju jadi saja di

5
internet. Keberadaan Little Bathi berlanjut terus dan Little Bathi juga sudah

sering mengikuti pameran kebutuhan bayi dan anak. Seiring berjalannya waktu,

dan banyaknya pemesanan secara customized, maka Little Bathi

mengembangkan produknya dengan tidak hanya memproduksi baju anak dan

bayi, tetapi juga menerima pesanan disain printing pada kain dan baju dewasa

khususnya untuk perempuan.

Untuk memudahkan pembuatan baju, maka Little Bathi mempekerjakan

beberapa penjahit. Dimulai dari 1 penjahit keliling yang dipanggil untuk

membantu menjahitkan baju pesanan. Penjahit ini mempunyai 7 bersaudara yang

penjahit juga. Akhirnya, beberapa saudaranya bekerja di Little Bathi. Setelah 3

tahun di Little Bathi, 2 orang penjahit pulang kampung karena bosan. Little Bathi

harus mencari penggantinya, salah satu saudara dari penjahit mengajak teman

dan saudaranya untuk ikut bekerja di Little Bathi hingga ada 6 orang penjahit.

Tetapi karena pandemi, beberapa penjahit tidak lagi melanjutkan bekerja di Little

Bathi. Jadi, saat ini penjahit di Little Bathi ada 4 orang.

Little Bathi mempunyai tempat sendiri untuk menyimpan kain,

mengerjakan jahitan, dan printing kain. Biasanya disebut dengan workshop yang

terletak di Galaxy-Jakasetia, Bekasi Selatan.

6
B. Mengapa Little Bathi Lebih Memilih Berjualan Baju Anak?

Little Bathi membuat baju khusus bayi dan balita karena di tahun 2011

mereka kesulitan mencari baju bayi dan balita karena saat itu masih sangat jarang

bahkan hampir tidak ada pengusaha lokal yang memproduksi baju-baju bayi.

Baju-baju untuk bayi dengan kualitas bahan yang bagus dan nyaman untuk kulit

bayi masih sangat jarang ada di pasaran dan harganya mahal, sehingga

menyediakan baju-baju untuk bayi dan balita dengan desain yang sederhana dan

mempunyai kualitas bahan yang bagus dan nyaman untuk kulit bayi serta dengan

harga yang lebih terjangkau adalah motivasi bagi pendiri Little Bathi.

Selain menjual baju di Marketplace, Little Bathi rutin mengikuti pameran

baju bayi dan anak. Tapi, semenjak pandemi Covid-19 pameran baju dan anak

ditiadakan. Kesulitan memproduksi baju dirasakan juga oleh Little Bathi karena

karyawannya ada yang sakit covid juga sehingga produksi diberhentikan untuk

sementara. Untungnya, Little Bathi masih punya stok baju jadi dan tetap dijual di

marketplace. Ternyata kesulitan muncul saat Ibu Cut ingin mengirimkan pesanan

ke pembeli karena pemerintah memberlakukan PPKM (Pemberlakuan

Pembatasan Kegiatan Masyarakat) atau sering disebut lockdown. Kita tidak bisa

kemana-mana karena memang dilarang. Karyawan Little Bathi juga tidak bisa ke

lokasi workshop. Tempat pengiriman barang seperti JNE, SiCepat, Tiki dan

lainnya juga tutup karena aturan tersebut, maka untuk beberapa bulan produksi

7
dan penjualan baju sempat berhenti sementara. Seiiring berjalannya waktu,

aturan PPKM mulai dikurangi dan saat ini sudah tidak ada aturan itu, sehingga

masyarakat jadi bisa bekerja kembali seperti biasa dan Little Bathi bisa kembali

memproduksi baju karena kebutuhan baju bayi dan balita selama pandemi tetap

diminati dan tidak berhenti.

Semakin dikenalnya nama Little Bathi, membuat Ibu Cut dan teman-

temannya termotivasi untuk mengembangkan produknya tidak hanya

memproduksi baju jadi saja, tetapi mencoba membuat disain kain printing

meteran. Tidak disangka hasil kain printing banyak yang suka, beberapa merk

toko terkenal memesan dalam jumlah besar kain-kain printing hasil desain Little

Bathi, karena hasil desain kain printing ini tidak pasaran. Little Bathi juga

menerima pesanan jaket customized yang biasanya untuk jaket angkatan sekolah.

Selain itu, Little Bathi juga membuat baju tunik dewasa khususnya untuk

perempuan, tetapi tidak banyak karena Little Bathi tetap fokus pada pakaian bayi

dan balita.

C. Tahapan Produksi Baju Di Little Bathi

Untuk memulai pembuatan baju di Little Bathi, langkah-langkah yang

dilakukan adalah:

8
Desain
desain sketsa gambar
Baju

Bahan memilih jenis kain

Pola Pembuatan pola baju

Cutting Pemotongan bahan/kain

Jahit Proses menjahit baju

Kualitas Memeriksa baju jadi


Kontrol layak jual

Baju siap
Baju jadi dijual

Gambar 1: Tahapan produksi baju

Desain Baju

Desain baju dibuat dengan membuat gambar berupa sketsa di kertas. Menurut

ibu Cut, menggambar sketsa membantu menyamakan maunya orang yang

memesan dengan penjahit agar tidak salah desain. Desain baju dilakukan oleh ibu

Cut seperti terlihat pada Gambar 2.

9
Gambar 2: Contoh sketsa desain baju balita

Sketsa baju Gambar 2 adalah desain baju balita, biasanya ibu Cut buat

untuk beberapa ukuran yang berbeda sesuai usia anak (lihat Gambar 3).

Gambar 3 : Ukuran baju bayi dan balit

10
Ukuran baju diambil dari ukuran rata-rata bayi dan balita anak Indonesia,

dan usia hanya estimasi, pembeli dapat menyesuaikan dengan ukuran sebenarnya

dengan cara mengukur sendiri.

Gambar 4: Contoh sketsa desain baju balita

Desain baju balita pada Gambar 4 adalah salah satu contoh sketsa yang

dipesan oleh salah satu pelanggan Little Bathi. Desain baju langsung diberi warna

yang berguna untuk menyamakan persepsi keinginan pemesan. Biasanya ibu Cut

memberikan usulan-usulan desainnya juga.

11
Bahan

Berdasarkan pengalaman Ibu Cut dan Ibu Ria saat mencari baju bayi

untuk anak-anaknya, mereka mencoba berbagai jenis kain. Ternyata, beberapa

jenis kain seperti spandex, polyester, tidak dapat menyerap keringat dengan baik

sehingga menimbulkan reaksi alergi seperti kemerahan dan gatal pada kulit bayi

sehingga bayi menjadi rewel. Setelah mencoba mengganti beberapa jenis bahan

baju, ternyata jenis kain katun murni, atau katun campuran tapi sebagian besarnya

katun terbukti nyaman jika digunakan sehari-hari oleh bayi mereka. Selain itu,

mereka juga mencari referensi mengenai jenis-jenis kain yang nyaman digunakan

untuk bayi.

Little Bathi mempunyai prinsip bahwa baju yang dibuat harus nyaman

untuk anak terutama bayi, karena kulit bayi sangat sensitif terhadap jenis kain.

Bahan utama yang digunakan Little Bathi adalah kain katun yang berkualitas

premium. Bahan ini terbuat dari benang katun murni 100% tanpa campuran bahan

lain. Katun premium terbuat dari kapas sehingga dapat menyerap kelembapan

atau keringat dengan baik, bebas bahan kimia, dan tahan lama. Ada juga katun

organik yang terbuat dari kapas organik sehingga meminimalisir resiko alergi

pada bayi dan balita. Walaupun begitu, Little Bathi memberikan pilihan baju

kekinian untuk balita yang menggunakan bahan katun campuran seperti katun

12
waffle, waffer, rib dan suede. Jenis kain campuran ini lebih murah dibandingkan

dengan bahan kain katun premium.

Gambar 5: Ibu Cut menjelaskan perbedaan jenis kain dan kain printing

Pemilihan kain dilakukan oleh Ibu Cut Syahnaz dan Ibu Ria yang datang

langsung ke pedagang kain di Bandung. Pembelian kain berupa gulungan rol agar

harganya lebih murah sesuai dengan biaya yang sudah dihitung sebelumnya.

13
Pola

Menurut Tamimi (1982) dalam Ernawati, dkk (2008) menyampaikan pola

adalah ciplakan bentuk tubuh yang umum dibuat dari kertas, yang digunakan

untuk menggunting bahan kain, ciplakan bentuk tubuh ini dimaksud pola dasar.

Sedangkan menurut Porrie Muliawan (1990) dalam Ernawati, dkk (2008),

pengertian pola dalam bagian jahit-menjahit adalah potongan kain atau kertas

yang digunakan untuk membuat baju. Dapat disimpulkan bahwa tanpa ada pola

pembuatan baju tidak akan terwujud dengan baik, oleh karena itu pembuatan pola

memegang fungsi utama di dalam langkah pembuatan baju.

Gambar 6: Contoh Pembuatan Pola Baju Anak

Pola baju anak Gambar 6 dibuat dengan ukuran yang berbeda-beda sesuai

dengan usia anak. Jadi, model bajunya bisa saja sama, tapi ukurannya berbeda-

beda sesuai usia anak.

14
Gambar 7: Contoh Baju dan Pola Baju

Pada Gambar 7 salah satu contoh baju pesanan teman ibu Cut yang dibuat

pola bajunya.

Little Bathi mulai tahun 2021 membuat baju atasan berupa tunik, dan

kemeja untuk perempuan dewasa. Untuk pembuatan polanya sedikit berbeda

seperti dapat dilihat pada Gambar 8.

15
(a) (b)

Gambar 8: Contoh Pembuatan Pola Baju Dewasa

Cara membuat pola baju dewasa dilakukan pengukuran terhadap badan

atau dengan alat bantu manekin (patung sampel badan) seperti pada Gambar 8 (a)

cara ini dilakukan agar lebih akurat hasil jahitannya.

Setelah pola dibuat menggunakan bahan kertas/karton, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan duplikasi pola kertas di atas kain menggunakan

kapur jahit. Apabila kain sudah diberi tanda/marka maka kain siap untuk dipotong

agar dapat dijahit.

16
Pemotongan Kain

Pemotongan kain yang sering disebut dengan teknik cutting merupakan

proses pemotongan kain mengikuti pola yang terdapat pada kain sehingga

diperoleh potongan sesuai dengan pola ukuran pakaian yang direncanakan.

Gambar 9: Pemotongan Kain

Untuk memotong kain dapat digunakan gunting khusus kain seperti pada

Gambar 9. Pemotongan kain juga dapat dilakukan oleh mesin potong yang

menggunakan listrik, bahkan menggunakan mesin otomatis yang diprogram oleh

komputer. Biasanya ini dilakukan di industri garmen yang besar.

17
Jahit

Proses jahit baju di Little Bathi saat ini dibantu oleh 4 Karyawan yaitu

Alok, Rayie, Maman, dan Diana. Saat dilakukan wawancara dan kunjungan ke

lokasi workshop Little Bathi, karyawannya lagi libur, jadi penulis tidak dapat

mengambil foto para karyawan tersebut.

Gambar 10: Salah satu bagian area jahit

Salah satu area jahit pada Gambar 10 yang terdiri dari 2 mesin jahit.

Bagian lainnya tidak dapat difoto karena sedang dalam proses renovasi.

18
Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas di sini ada 2 bagian, yang pertama kontrol kualitas kain

dan hasil jahit oleh ibu Cut, dan yang kedua kontrol kualitas mesin yang

dilakukan oleh pak Aji. Mesin perlu dicek secara berkala/rutin untuk mencegah

mesin rusak.

Kontrol kualitas baju dilakukan oleh ibu Cut untuk melihat apakah ada

yang tidak sesuai dengan desain awal yang digambar, atau ukurannya. Sebetulnya

ibu Cut beberapa kali melakukan pengecekan dari pemilihan kain, pemotongan

kain, jahitan setengah jadi sampai baju jadi dibuat. Kadang terjadi

kesalahpahaman antara ibu Cut, dan penjahit. Seperti bahan yang kurang, salah

rempel, salah posisi kantong, dan salah warna benang. Kalau ini terjadi, maka

harus dibuat ulang supaya pemesan tidak kecewa. Baju yang salah ukuran, salah

rempel dan posisi kantong masih bisa dijual di Marketplace jadi tidak dibuang.

19
Gambar 11: Ibu Cut melakukan pengecekan baju yang sudah jadi

Ibu Cut mengecek apakah jahitannya rapi, tidak ada sisa benang yang

keluar dari baju, kancingnya lengkap, dan model bajunya sesuai dengan ukuran.

Jika sudah dicek dan layak jual, maka ibu Cut akan memfoto bajunya, kemudian

diunggah di marketplace.

20
Baju Jadi

Baju yang selesai dijahit biasanya disebut baju jadi. Baju yang sudah

selesai dijahit, dicek apakah layak jual dan bisa diunggah di marketplace. Gambar

12 adalah hasil baju jadi yang sudah selesai dijahit dan dicek oleh ibu Cut.

Gambar 12 : Contoh baju luaran untuk balita

Baju luaran atau yang suka disebut outer berbahan waffle pada Gambar

12, walaupun tidak 100% katun, tapi masih bisa dipakai bayi dan balita karena

baju ini digunakan sebagai baju penghangat.

21
Gambar 13 : Contoh baju dress

(a) (b)

Gambar 14: (a) Dress yang baru jadi; (b) Dress yang diunggah di Marketplace.

22
Gambar 15: Jaket kain printing untuk dewasa

Jaket kain printing Gambar 15 dibuat berdasarkan pesanan. Jadi memang

jarang ada di marketplace.

Gambar 16: Baju atasan dewasa

23
Begitu juga dengan baju atasan seperti tunik Gambar 16 yang dibuat Little

Bathi beberapa saja, tidak banyak. Kalau habis, ya tidak dibuat lagi, jadi tidak

pasaran baik dari segi desain, motif, dan warnanya.

Gambar 17: Workshop Little Bathi

D. Bagaimana Little Bathi Mempertahankan Usahanya Selama Pandemi?

Little Bathi sejak berjualan hingga saat ini tetap mempertahankan kualitas

bahan kain yang digunakan, kerapihan jahitan baju, dan desain yang sederhana

dan tidak pasaran. Hal ini yang membuat pelanggan puas dan percaya untuk

membeli kembali produk Little Bathi. Selama penjualan online terhenti

sementara, Little Bathi masih menerima pesanan berupa kain printing customized

24
yang bisa digunakan untuk bahan masker kain, yang saat pandemi masker kain

banyak dicari dengan berbagai motif yang disesuaikan dengan warna baju.

E. Strategi Little Bathi Dalam Mengembangkan Usahanya

Tahun 2023 adalah tahun ke 12 Little Bathi berdiri sebagai clothing brand

khusus untuk baju bayi dan balita. Awal berjualan menggunakan sistem Pre

Order (PO) pesan dulu baru dibuat. Perlahan tapi pasti pesanan mulai diterima

dari mulut ke mulut, dari grup email, dan rutin mengikuti pameran. Selain baju,

Little Bathi juga membuat celana dan rok untuk bayi dan balita. Tahun 2017 Little

Bathi mulai mengembangkan penjualannya melalui platform marketplace

(Gambar 18).

25
Gambar 18: baju untuk bayi

Penjualan di marketplace disertakan foto produk yang dijual, ukuran baju,

rok/celana, harganya, dan tidak lupa memberikan deskripsi produk seperti

Gambar 19.

Gambar 19: Deskripsi baju di Marketplace

Selanjutnya Little Bathi mulai membuat aksesoris pakaian bayi seperti

pita, baby head, dan jilbab. Tidak berhenti disitu, Little Bathi mulai mencoba

menerima pesanan membuat jaket dan baju dewasa berdasarkan pesanan, dan

ternyata banyak peminatnya, dan sekarang jaket, baju dewasa, dan topi bucket

juga dapat dibeli di marketplace. Little Bathi juga menyediakan baju sesuai

musimnya. Seperti saat Ramadhan, Little Bathi membuat baju muslim/muslimah

26
untuk bayi dan balita, tidak hanya baju koko, tapi ada baju kaftan dan jilbabnya,

yang pasti desain dan motifnya lucu dan menggemaskan.

Kemudian ibu Cut dan bapak Aji mempelajari bagaimana membuat kain

motif dengan metode printing yang sedang digemari. Ternyata banyak yang

menyukai motifnya karena tidak pasaran (ini ciri khas Little Bathi) dan lagi-lagi

banyak yang memesan kain printing buatan Little Bathi. Selama 12 tahun

bertahan di dunia fashion, Little Bathi pintar membaca peluang, tidak putus asa,

dan selalu mencoba hal baru.

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Little Bathi adalah merek baju yang diproduksi sebuah UMKM yang

sudah berdiri sejak tahun 2011. Di awal berdirinya Little Bathi fokus membuat

baju untuk bayi dan balita, tapi sekarang Little Bathi juga membuat baju untuk

perempuan dewasa berupa atasan blus dan tunik.

Little Bathi selalu menjaga kualitas bahan yang digunakan, desain yang

sederhana dan motif yang tidak pasaran. Ibu Cut dan Pak Aji sebagai pemilik

juga selalu mencari tahu apa yang sedang trend di dunia fashion, mencari peluang

dan tidak melewatkan kesempatan yang ada.

Penulis banyak belajar dari Little Bathi, ternyata mendirikan usaha perlu

tekad yang kuat dan tidak mudah menyerah. Modal bisa dicari tapi kalau tidak

bisa menjalankan dengan baik, maka hasilnya akan sia-sia. Menjaga hubungan

baik dengan siapapun bagi setiap kita (apalagi untuk seorang pengusaha) adalah

sesuatu yang penting untuk mencapai hasil yang baik.

B. Saran

28
Saran untuk Little Bathi sebagai UMKM yang bergerak di bidang fashion,

mungkin dapat ditambahkan memproduksi baju-baju untuk remaja dan dewasa.

Saran untuk pembaca, bisa coba lihat Little Bathi di marketplace Shopee

dan coba baca komentar ulasan pembeli bahwa tidak ada yang kecewa. Jadi tidak

ada alasan untuk tidak beli di Little Bathi untuk adik, saudara atau teman. Kita

bisa membantu perekomonian Indonesia dengan membeli produk lokal yang tidak

kalah bagus dengan produk luar negeri jadi marilah kita beli baju di Little Bathi.

29
DAFTAR PUSTAKA

Pola Baju
Ernawati; Izwerni & Nelmira, Weni. 2008. Tata Busana untuk SMK (Jilid 2).
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Cutting
https://fitinline.com/article/read/5-tahap-proses-cutting-di-industri-garmen/
#:~:text=atau%20Pemotongan%20Bahan-,Cutting/
Diakses Rabu, 26 April 2023. 19.30 WIB.

Katun Premium
https://lokakain.com/news/bahan-katun-premium
Diakses Rabu, 26 April 2023. 16.30 WIB

Little Bathi
https://shopee.co.id/littlebathi
Diakses Minggu, 30 April 2023 10.00 WIB

Dalman, Dr., H., M.Pd (2018). Menulis Karya Ilmiah. Depok, Raja Grafindo
Persada.

Dwi Lestanti (2015). Pengaruh Pengetahuan Akuntansi, Pengalaman Usaha, dan


Motovasi Kerja terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi pada Pelaku UMKM
di Boyolali. Artikel Universitas Negeri Yogyakarta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Siswa Bahasa Indonesia


SMA/MA/SMK/MAN Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Sony Warsono, Endra Murti, M. Arsyadi, Arif Darmawan (2010). Akuntansi


UMKM Ternyata Mudah Dipahami dan Dipraktikan, Edisi Pertama: Asgard

30
Chapter, Jakarta.
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Tahapan Produksi Baju ........................................................................ 9

Gambar 2: Contoh Sketsa Desain Baju Balita ....................................................... 10

Gambar 3: Ukuran Baju Bayi Dan Balita ……………………………………….. 10

Gambar 4: Contoh Sketsa Desain Baju Balita …………………………………... 11

Gambar 5: Ibu Cut Menjelaskan Perbedaan Jenis Kain Dan Kain Printing ……. 13

Gambar 6: Contoh Pembuatan Pola Baju Anak ……………………………........ 14

Gambar 7: Contoh Baju dan Pola Baju …………………………………………. 15

Gambar 8: Contoh Pembuatan Pola Baju Dewasa …………………………........ 16

Gambar 9: Pemotongan Kain ................................................................................ 17

Gambar 10: Salah Satu Bagian Area Jahit ............................................................. 18

Gambar 11: Ibu Cut Melakukan Pengecekan Baju Yang Sudah Jadi ................... 20

Gambar 12 : Contoh Baju Luaran Untuk Balita .................................................... 21

Gambar 13 : Contoh Baju Dress ............................................................................ 22

Gambar 14: (a) Dress yang baru jadi; (b) Dress yang diunggah di Marketplace... 22

Gambar 15: Jaket Kain Printing Untuk Dewasa ................................................... 23

Gambar 16: Baju Atasan Dewasa ......................................................................... 23

Gambar 17: Workshop Little Bathi ........................................................................ 24

Gambar 18: Baju Untuk Bayi ................................................................................ 25

31
Gambar 19: Deskripsi Baju di Marketplace .......................................................... 26

DAFTAR PERTANYAAN

1. Bagaimana sejarah pendirian Little Bathi?

2. Mengapa Little Bathi lebih memilih untuk berjualan baju anak?

3. Bagaimana langkah-langkah proses produksi baju-baju di Little Bathi?

4. Bagaimana strategi Little Bathi dalam mengembangkan usahanya di saat

pandemi?

5. Mengapa Little Bathi bisa mempertahankan usahanya selama 10 tahun?

6. Kapan pertama kali memulai usaha UMKM ini?

32

Anda mungkin juga menyukai