Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan hepatitis adalah salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi

adanya keberadaan virus hepatitis dalam tubuh. Pemeriksaan ini memerlukan berbagai
tahapan, mengingat jenis penyakit hepatitis sendiri yang beragam. Apa saja jenis
pemeriksaan hepatitis? Bagaimana dengan hasil dan tindakan selanjutnya yang perlu
dilakukan? Bumame akan membahasnya secara lengkap untukmu!

Apa Itu Hepatitis?


Sebelum masuk ke ulasan lebih dalam, kamu perlu tahu terlebih dahulu apa itu penyakit
hepatitis. Penyakit hepatitis adalah sebuah kondisi pembengkakan hati. Penyebab
umum penyakit ini adalah infeksi virus yang ditularkan dari penderita ke non-penderita.
Namun, terdapat penyebab lain yang memicu timbulnya penyakit hepatitis, contohnya
konsumsi alkohol berlebih dan penyakit autoimun.

Jenis Penyakit Hepatitis


Penyakit hepatitis terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan asal virus yang
menularkan. Berikut ini adalah berbagai jenis hepatitis:

1. Hepatitis A

Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A yang menyerang dan


menyebabkan peradangan hati. Virus hepatitis A mudah menyebar ketika individu tanpa
sengaja mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan kotoran
orang yang terinfeksi virus hepatitis A.

Penyebab umum dari penyakit ini adalah sanitasi yang buruk, kurangnya higienitas
dalam menyajikan makanan dan minuman, serta seks oral dan anal. Hepatitis A tidak
menyebabkan penyakit hati kronis, tetapi dapat menyebabkan gejala yang melemahkan
dan seringkali berakibat fatal.

2. Hepatitis B

Berikutnya ada jenis hepatitis B yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Infeksi
virus hepatitis B dapat menyebabkan infeksi kronis pada hati yang pada akhirnya
berujung pada sirosis, kanker hati, sampai kematian. Hepatitis B bisa menular melalui
paparan darah dan cairan tubuh dari penderita hepatitis B, misalkan lewat luka jarum
suntik dan hubungan seksual. Penyakit ini juga bisa menular antara ibu dan bayi lewat
proses persalinan.

3. Hepatitis C

Hepatitis C merupakan penyakit hepatitis yang disebabkan virus hepatitis C dan


berakibat pada infeksi infeksi akut dan kronis. Hal ini diperkuat dengan
pernyataan World Health Organization (WHO) yang menyatakan bahwa 70% penderita
hepatitis C berujung pada infeksi kronis. Di sisi lain, infeksi virus hepatitis C biasanya
tidak menunjukkan gejala.

Hepatitis C mudah menular lewat darah dan beberapa kondisi seperti penggunaan
kembali atau sterilisasi peralatan medis yang tidak memadai, transfusi darah tanpa
pemeriksaan yang detail, dan hubungan seksual sesama pria. Penyakit ini juga bisa
ditularkan dari seorang ibu ke anak yang dilahirkan melalui persalinan. Namun, hepatitis
C tidak menyebar melalui ASI, kontak umum seperti berpelukan dan berjabat tangan,
serta berbagi makanan atau minuman dengan orang yang terinfeksi.
4. Hepatitis D

Hepatitis D adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis D, yang muncul
akibat virus hepatitis B yang memperbanyak diri. Tanpa virus hepatitis B yang
berkembang, infeksi hepatitis D tidak akan terjadi.

Infeksi hepatitis B dan hepatitis D secara bersamaan adalah bentuk hepatitis kronis
paling parah karena perkembangan yang lebih cepat. Sama halnya dengan hepatitis B,
hepatitis D bisa menular melalui kontak cairan tubuh atau darah, penularan dari ibu ke
anak lewat persalinan, dan hubungan seks.

5. Hepatitis E

Penyakit hepatitis E ditimbulkan oleh virus hepatitis E. Terdapat 4 jenis virus hepatitis E
yang berbeda, yakni; genotipe 1, 2, 3 dan 4. Genotipe 1 dan 2 hepatitis E hanya
ditemukan pada manusia. Sedangkan genotipe 3 dan 4 ditemukan pada hewan, di mana
virus ini juga bisa menginfeksi manusia.

Penularan hepatitis E bisa terjadi ketika seseorang mengkonsumsi air yang tercemar
oleh feses penderita hepatitis E dan daging hewan yang dimasak kurang matang.
Kejadian ini sering ditemukan pada daerah kumuh dengan akses air terbatas.

Kapan Perlu Melakukan Pemeriksaan Hepatitis?


Karena penyakit hepatitis rentan menular, seseorang dengan gejala tertentu wajib
segera memeriksakan diri bila mengalami gejala penyakit hepatitis untuk memastikan
apakah di dalam tubuh terdapat virus hepatitis atau tidak. Berikut ini gejala hepatitis
yang perlu kamu ketahui:

 Sering merasa kelelahan


 Mengalami flu dan sakit perut
 Mengeluarkan urin berwarna gelap dan feses berwarna pucat
 Kehilangan selera makan
 Penurunan berat badan drastis
 Kulit dan mata berwarna kuning

Apabila kamu mengalami beberapa kondisi di atas, segera periksakan diri ke dokter
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Metode Pemeriksaan Hepatitis


Diagnosis penyakit hepatitis dapat dilakukan melalui beberapa metode pemeriksaan,
yaitu:

1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan hepatitis yang pertama dilakukan terlebih dahulu adalah pemeriksaan fisik
serta riwayat kesehatan. Selama pemeriksaan fisik hepatitis, dokter akan menekan
perut dengan lembut untuk memastikan apakah Anda mengalami nyeri atau sakit di
bagian perut.

Selanjutnya, dokter akan memeriksa perubahan warna pada kulit dan mata Anda. Jika
kulit dan mata cenderung menguning, maka dokter akan melakukan pemeriksaan
penunjang hepatitis lainnya guna menunjang diagnosis.
2. Tes Antibodi

Tak hanya digunakan sebagai metode diagnosis Covid-19, tes antibodi juga dapat
digunakan untuk diagnosis hepatitis. Tes antibodi untuk hepatitis menggunakan sampel
darah untuk memeriksa keberadaan antibodi di dalam darahmu. Melalui tes ini, dokter
dapat mempelajari tingkat antibodi yang sedang meningkat sebagai respon sistem
kekebalan tubuh yang sedang melawan hepatitis.

Cara tes antibodi sama dengan pengambilan sampel darah pada umumnya. Petugas
kesehatan akan mengambil sampel darah melalui pembuluh vena. Setelah itu, sampel
darah akan diperiksa ke laboratorium.

3. USG

Pemeriksaan hepatitis berikutnya melalui ultrasonografi atau dikenal sebagai USG.


Dokter akan memeriksa tubuh menggunakan alat khusus USG yang diletakkan di bagian
perut. Dengan begitu, terlihat sekilas bagian hati, pankreas, dan organ lain yang berada
di dekatnya. Pemeriksaan ini juga dapat menunjukkan:

 Keberadaan cairan di perut


 Adanya kerusakan atau pembesaran hati
 Tumor hati
 Kelainan kantong empedu

4. Biopsi Hati

Dokter melakukan biopsi hati untuk memastikan diagnosis hepatitis serta menentukan
tingkat dan jenis kerusakan hati. Prosedur biopsi hati dilakukan dengan cara mengambil
sedikit jaringan pada hati menggunakan jarum tipis yang dimasukkan ke dalam hati.
Kemudian, sampel jaringan akan dikirimkan ke dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

5. Tes Fungsi Hati

Tes fungsi hati adalah sebuah tes yang menggunakan sampel darah untuk mendeteksi
tingkat enzim yang diproduksi hati. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa enzim
berada di atas normal, maka itu merupakan tanda penyakit hati. Enzim yang biasanya
diteliti dalam tes fungsi hati antara lain:

 Albumin dan bilirubin


 Alkaline Phosphatase (ALP)
 Alanine Transaminase (ALT)
 Aspartate Aminotransferase (AST)
 Gamma Glutamyl Tansferase (GGT)

Hasil Pemeriksaan Hepatitis


Bentuk hasil pemeriksaan hepatitis adalah positif dan negatif. Jika hasil menunjukkan
positif, maka kamu tidak mengidap hepatitis. Namun jika hasil menunjukkan positif,
maka itu pertanda bahwa kamu mengidap hepatitis. Dokter akan melakukan tindakan
dan pemeriksaan lain sesuai jenis hepatitis ada dalam tubuh.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai pemeriksaan hepatitis. Kamu bisa


menjalani tes hepatitis B di Bumame. Bumame menyediakan pelayanan berstandar
internasional, jadi tidak perlu diragukan keakuratan hasilnya. Tak hanya itu, Bumame
juga menyediakan layanan konsultasi dengan dokter secara gratis. Kamu dapat
berkonsultasi terkait gejala dan kondisi yang kamu alami dahulu sebelum menjalani
pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai