Anda di halaman 1dari 48

Preventing Arrest : ACS

Guidelines American Heart Association 2020

YUYUN YUNIATY, S. Kep., Ners


DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN
WEBINAR KEPERAWATAN
ADVANCED CARDIAC LIFE SUPPORT (ACLS)
YANG DISELENGGARAKAN
TANGGAL 15-16 APRIL 2023
Curriculum Vitae LATEST POSITION & APPOINTMENT

● Februari 2022 sampai sekarang : Staf Perawat ruang Intermediate dan


Isolasi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

● Oktober 2021 sampai Januari 2022 : Staf Perawat dan Ketua Tim IGD RS
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

● Juni 2020 sampai Oktober 2021 : Penanggung jawab Program Diklat


Keperawatan Instalasi Diklat RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
Kita
● 1999 sampai dengan Juni 2020 : Staf Perawat dan Ketua Tim IGD RS
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
● 1998 sampai dengan 1999 : Staf Perawat Ruang Anggrek RS
Pelabuhan Jakarta
EDUCATIONAL BACKGROUND
● 2021 sampai sekarang : Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas
Indonesia Program Study Keperawatan Peminatan Keperawatan Medikal Bedah

● 2016 sampai dengan 2017 : STIKes Pertamedika Jakarta Program Studi


Profesi Ners

Yuyun Yuniaty, S. Kep., Ners ● 2011 sampai dengan 2013 : Universitas Muhammadiyah Jakarta Program
Studi Ilmu keperawatan Strata Satu ( S1 );
Narasumber
(085920785077) ● 1995 sampai dengan 1998 : Akademi Keperawatan Depkes RI Jakarta
Curriculum Vitae INFORMAL EDUCATIONAL BACKGROUND
● 2022 : Pelatihan Basic Cardiac Life Support dan Advanced Cardiac Life Support American
Heart Association yang diselenggarakan oleh Pro Emergency

● 2021 : Pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Jantung dan
Pembuluh darah Harapan Kita bekerja sama dengan BPPK Jakarta

● 2020 : Pelatihan Basic Life Suppord dan Pediatric Advance Life Support American Heart
Association yang diselenggarakan oleh Summit Healthcare

● 2020 : Workshop online Quality Control yang diselenggarakan oleh Pusat pelatihan SDM kesehatan
Kementrian Kesehatan RI

● 2020 : Pelatihan The Master Of Training (Pengendali Diklat ) yang diselenggarakan oleh Balai
Pelatihan Kesehatan Cikarang bekerjasama dengan PT. Pelatihan Ilmu Keperawatan Indonesia

● 2018 : Program Training Nursing Management in Cardio Thoracic Nursing yang diselenggarakan
oleh Central Chest Institute of Thailand di Thailand
● 2017 : Training Of Trainer Basic Life Support dan Advanced Cardiac Life Support yang
diselenggarakan oleh Indonesia Heart Association
● 2016 : Pelatihan Basic Cardiac Life Support dan Advanced Cardiac Life Support American
Heart Association yang diselenggarakan oleh Pro Emergency
● 2013 : Pelatihan Patient Safety yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
darah Harapan Kita
● 2010 : Pelatihan Basic Cardiac Life Support dan Advanced Cardiac Life Support yang
diselenggarakan oleh Caritas Medical Centre Resuscitation Training Centre American Heart
Association
● 2010 : Training of Trainers Bagi Instruktor Petugas Gawat Darurat yang diselenggarakan di
Yayasan Ambulans Gawat Darurat
Yuyun Yuniaty, S. Kep., Ners ● 2009 : Kursus Lanjut Keperawatan Kardiovaskular yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit
Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita
Narasumber ● 2002 : Pelatihan Elektrokardiografi yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Jantung dan
(085920785077) Pembuluh darah Harapan Kita
● 2001 : Kursus Dasar Keperawatan Kardiovaskular yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit
Curriculum Vitae EXPERIENCES OF FACILITATOR /
SPEAKERS
● 2009 sampai dengan sekarang : Tenaga Pengajar / pembimbing klinik di Rumah Sakit Jantung dan
Pembuluh darah Harapan Kita
● 2009 sampai dengan sekarang : Fasilitator Pelatihan EKG, BLS dan ACLS, PALS di Rumah Sakit Jantung
dan Pembuluh darah Harapan Kita
● 2009 sampai dengan sekarang : Fasilitator Pelatihan EKG, BLS dan ACLS di Inkavin Pusat
● 2009 sampai dengan 2012 : Fasilitator Pelatihan EKG, BLS dan ACLS di Yayasan Ambulans Gawat
Darurat 118
● 2014 sampai dengan sekarang : Fasilitator Pelatihan EKG, BLS dan ACLS di Pro Emergency
● 5, 12, 13 Juni 2021 : Pembicara Webinar BLS dan ACLS yang diselenggarakan oleh DPLN
PPNI Kuwait
● 17 – 18 April 2021 : Pembicara Webinar Mastering ECG in Two Days yang diselenggarakan
oleh Kulners Virtual class
● 19 – 21 Maret 2021 : Pembicara Seminar dan Workshop ECG online yang diselenggarakan
oleh DPLN PPNI Kuwait
● 20 Februari 2021 : Pembicara Webinar PALS Cardiozoom Series : Recognition and
Management of Bradycardia and Tachyarrhythmias yang diselenggarakan oleh Instalasi diklat RS Jantung dan
Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
● 6 Februari 2021 : Pembicara Webinar PALS Cardiozoom Series : Systematic Approach to The Seriously Ill and
Injured Child and Effective Ressuscitations Team Dynamics yang diselenggarakan oleh Instalasi diklat RS Jantung
dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
● 26 September 2020 : Pembicara Cardiozoom Konsep Aritmia Yang Mengancam Jiwa dan
Terapi Listrik yang diselenggarakan oleh Instalasi diklat RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta
● 5 Juli 2020 : Pembicara Webinar Basic to Advanced Cardiac Life Support yang diselenggarakan oleh Pro
emergency
● 2017 : Pembicara pada National Symposium The 11th Annual Meeting
Yuyun Yuniaty, S. Kep., Ners Scientific Meeting Indonesian Cardiovascular Nurses Ascotiation (ASMICNA) Exploration Innovatioan In
Cardiovascular Nursing Practice
● 4 Maret 2016 : Pembicara Workshorp EKG Kegawatdaruratan Jantung dan Pembuluh Darah pada Jakarta
Narasumber Cardiovascular Summit 2016
(085920785077)
● 29 Oktober 2016 : Pembicara Simposium Keperawatan Kesehatan Jantung di layanan
Kesehatan Primer dalam rangka HUT RSJPD Harapan Kita ke-31
Overview
DEFINISI

PATOFISIOLOGI

PENEGAKAN DIAGNOSA SKA

TATALAKSANA SKA
TUJUAN UMUM

Peserta diharapkan
mampu menentukan Tata
SINDROM KORONER
AKUT
Tujuan Khusus
Melakukan identifikasi, asesmen dan triase pada
pasien sakit dada iskemik akut

Melakukan treatment awal dari kemungkinan


SINDROM KORONER AKUT

Mengutamakan reperfusi dini pada pasien STEMI


PENDAHULUAN
1 Orang Meninggal setiap
45 detik Akibat Serangan
Jantung dan lebih 50 jiwa
Meninggal sebelum
sampai di RS

75% pasien henti jantung


meninggal sebelum tiba di
RS .1 dari 6 Kematian
diakibatkan SKA (AHA .2020)
DEFINISI
Sindrom
Apa itu
Koroner Akut?
Kondisi iskemik miokard akut
dan/atau infark karena
pengurangan mendadak dalam
aliran darah koroner.
(AHA, 2020)
DEFINISI
• Sindrom Koroner Akut ( SKA ) adalah kumpulan gejala/ karakteristik dari
penurunan perfusi pada otot miokard (Zhang, et all., 2021)
• Sindrom Koroner Akut ( SKA ) merupakan istilah yang mencakup semua tanda
dan gejala iskemia kiokard secara mendadak yang diklasifikasikan menjadi ST
segmen elevasi miokard infark (STEMI), infark miokard tanpa ST segmen elevasi
dan angina pektoris tidak stabil (PERKI, 2018)
• SKA berawal dari PJK, plak dalam arteri koroner terbentuk dan dapat
mengarah kepada serangan jantung (WHO, 2017)

• Sindrom koroner akut terdiri dari : ST Elevasi Miokard Infark ( STEMI ), Non ST
Elevasi Miokard Infark (NSTEMI), dan Unstable Angina Pektoris ( UAP ).

SEMINAR
ETIOLOGI
• Aterosklerosis merupakan
penyebab utama PJK dan SKA
• Berasal dari Bahasa Yunani:
• Athere: ‘bubur lemak’
• Sklerosis: ‘keras’
• Aterosklerosis ditandai dengan
deposit lipid di bawah intima.
PATHOPHYSIOLOGY
Apa Itu UAP ?
Keluhan nyeri dada yang biasanya timbul saat istirahat yang disebabkan
oleh menurunnya suplai darah yang berkurang akibat penyempitan
arteri koroner, tanpa disertai perubahan EKG ST ELEVASI dan tidak ada
kenaikan “ cardiac marker “
Apa Itu STEMI ?
STEMI adalah cermin dari pembuluh darah koroner tertentu yang
tersumbat total sehingga aliran darahnya benar-benar terhenti, otot
jantung yang dipendarahi tidak dapat nutrisi-oksigen dan mati.
Apa Itu NSTEMI ?
Suatu jenis serangan jantung akut yang disebabkan oleh karena
tersumbatnya pembuluh darah koroner yang tidak total ( parsial ) dan
TIDAK terjadi perubahan ST ELEVASI pada EKG,namun terdapat
peningkatan “ Cardiac Marker “ ( CKMB – Troponin T )
PENEGAKAN DIAGNOSA
1 Gejala / Keluhan
• Provocative : Terjadi saat istirahat atau dengan
aktivitas minimal atau stres emosional
• Quality : Gejala angina dirasakan sebagai
ketidaknyamanan dada retrosternal seperti terasa
berat seperti dihimpit, diremas, ditekan
• Regio : sulit melokalisir nyeri, biasanya menyebar
• Radiasi: bahu, lengan, rahang, leher, dan perut
bagian atas
• Severity : Skala nyeri berat
• Gejala umum yang terkait : dispnea, palpitasi,
diaporesis, pusing, presinkop atau sinkop, nyeri
perut bagian atas, atau mulas yang tidak
berhubungan dengan makanan dan mual atau
muntah.
• Time: Gejala angina berangsur-angsur meningkat
intensitasnya selama beberapa menit sampai > 20
menit
2

Pemeriksaan Fisik

Pasien dapat mengalami


• Cemas
• Keringat dingin
• Takipnea
• Ronkhi basah/halus
• Takhikardia/ bradikardia
• Gallops S3. murmur
3

Perubahan EKG

Klasifikasi gambaran EKG pasien


dengan SKA
1. ST – Elevasi atau LBBB baru
atau diduga LBBB baru → STEMI
2. ST – Depresi atau T – Inverted
yang dinamis → NSTEMI/ UA (P)
3. EKG non-diagnostic
1. ST - Elevasi atau LBBB yang baru → STEMI

✓ Muncul di dua atau lebih


sadapan yang searah atau
Kriteria ST Elevasi berdekatan
✓ Kriteria ST Elevasi yang
bermakna :
▪ ≥ 0,2 MV (2 mm) di lead
V2 dan V3 (pada laki-
laki usia <40 tahun : ≥
LBBB baru Kriteria 2,5 mm, pada Wanita : ≥
1,5 mm
Sgarbossa ▪ ≥1 mm di lead yang lain
✓ LBBB baru atau diduga
LBBB baru
Kriteria Sgarbossa
• Concordant ST elevasi > 1mm
pada lead positive QRS complex
(score 5)
• Concordant ST depresi > 1 mm in
V1-V3 (score 3)
• Excessively discordant ST elevasi
> 5 mm pada lead negative QRS
complex (score 2)

TOTAL SCORE ≥ 3 : 90%


spesifik didiagnosa infark miokard
Lokasi STEMI
2. ST-Depresi atau T – Inverted yang dinamis → NSTEMI/ UA(P)

Bermakna bila:
Lead V2 dan V3:
≥0.5 mm [0.05 mV] di lead yang
searah atau berdekatan (AHA,
2020)

Bentuk Sgenmen ST Perubahan gelombang T


• Up – sloping (tidak spesifik) Gelombang T inverted (≥2
• Horizontal (lebih spesifik mm [0.2 mV])
untuk iskemia Gelombang T inverted yg baru
• Down-sloping (paling
terpercaya untuk iskemia
3 Pemeriksaan Laboratorium

• CKMB
Cardiac Marker • Troponin T
• Troponin I
•Istirahatkan pasien
•Oksigen

TATALAKSANA SKA
•Nitrat 5 mg SL sampai 3 x pemberian
UAP •Aspilet 162-325 mg kunyah
•Clopidogrel 300 mg
•Heparinisasi
•Rawat Intermediate

•Istirahatkan pasien
•Oksigen
•Nitrat 5 mg SL sampai 3 x pemberian
NSTEMI •Aspilet 162-325 mg kunyah
•Clopidogrel 300 mg
•Heparinisasi
•Rawat Intermediate / ICU

•Istirahatkan pasien
•Oksigen
•Nitrat 5 mg SL sampai 3 x pemberian
STEMI •Aspilet 162-325 mg kunyah
•Clopidogrel 300 - 600 mg
•Reperfusi (PPCI/Fibrinolitik)
•ICU/ CVCU
Rantai Kelangsungan Hidup pada STEMI
(Chain of Survival)

Cepat kenali Cepat hubungi EMS, Cepat penilaian & Cepat


tanda-tanda Transport cepat ke diagnosis penangannya
STEMI rumah sakit di emergency
(cath lab)
Tindakan perawat berdasarkan lokasi infark
Type
Cara menentukan lokasi Infark
Leads Artery involved Potensial Complication Nursing consideration

Septal V1-V2 LCA, LAD Kerusakan di septum, his bundle Kaji adanya gambaran QRS yang
Kemungkinan terjadi bundle brach blocks lebar, ulang EKG apabila terjadi
gangguan hemodinamik.

Anterior V2-V4 LAD, LCx Kerusakan di bagian dinding anterior ventrikel kiri Kaji fungsi paru
Disfungsi ventrikel kiri Hati2 pemberian cairan
Edema Paru Monitoring ketat irama jantung
Ventrikular aritmia Monitoring adanya aritmia
Heart Block/BBB

Lateral V5-V6/I,aVL LCX Kerusakan di bagian dinding lateral LV Monitoring fungsi paru
Disfungsi ventrikel kiri

Inferior II, III, aVF RCA Kerusakan dinding inferior ventrikel kiri,dinding Monitor gambaran EKG, kaji
posterior adanya blok jantung atau irama
Heart Block bradikardi
RV infark II,III,aVF, V3R,V4R RCA Dinding ventrikel kanan. Dinding inferior, posterior LV Hati-hati pemberian NTG atau
Hipotensi,JVP distention with clear lung, blok jantung morphin
Pemberian teraphi cairan

Poserior V7 V8, V9 RCA, LCx Kerusakan dinding posterior Monitor EKG


Disritmia
Tatalaksana Pasien Dengan
SKA

Identifikasi

Penilaian

Triage

Initial Treatment
Referfusi Segera
Penilaian Dan Perawatan Ems,
Persiapan Rumah Sakit

Penilaian dan Monitor


ABC
• Oksigen → Beri O2 dengan
Persiapan RJP dan kanul nasal 4L/ menit bila sesak
napas, hipoksemia, SpO2 < 90%
defibrilasi • Aspirin → Jika tidak ada alergi,
162-325 mg dikunyah
• Nitrogliserin → 1 tablet
Pemberian Oksigen & sublingual tiap 3-5 menit, total
Obat •
pemberian 3 x, cek kontraindikasi
Morfin → 1-5 mg IV, diberikan
hanya bila tidak berespons
terhadap pemberian nitrogliserin
Evaluasi MI: St-Elevasi/LBBB baru, ST-
12-Lead EKG
Depresi,

Akses Intravena

Lengkapi ceklis
fibrinolitik

Beritahu rumah sakit PCI Center, Aktivasi Protokol SKA


Penilaian Segera Di
Emergency Unit
Dalam 10 menit pertama

1 2 3

Cek TTV, Kaji riw.


Pasang
evaluasi Medis,
akses IV
SpO2 pemfis

6 5 4

Foto Sampel Lengkapi


thorax darah ceklis
fibrinolitik
Hasil enzim, foto toraks, dan
laboratorium TIDAK MENUNDA
tindakan reperfusi
Penanganan Umum
Di Emergency Unit

Beri Aspirin Nitrogliserin MORFIN IV


oksigen 162-325 mg (jika nyeri
(jika SpO2 dada tidak
< 90% hilang
dengan
nitrogliserin)

Pertimbangkan P2Y12inhibitor
Intervensi Diagnostik Pada
Stemi Onset < 12 Jam

Mulai terapi tambahan sesuai indikasi

Tujuan Utama
REPERFUSI SEGERA Tatalaksana Awal

Door to Needle <


Fibrinolitik 30-menit

FMC to Balloon
Percutaneous Coronary Door to Baloon
inflation < 90
< 90-menit
Intervention (PCI menit
Fibrinolitik Vs Strategi Invasif (PCI)

Terapi Fibrinolitik Strategi Invasif (PCI)


• Strategi invasif bukanlah pilihan • Terdapat fasilitas PCI dengan surgical
(contoh; kurangnya akses ke fasilitas backup
PCI atau akses vaskular sulit) atau • First Medical contact-to-balloon inflation of
terlambat lebih dari 90 menit 90 menit atau kurang, jika tidak ada
➢ Medical contact-to-balloon or fasilitas < 120 menit.
door-balloon >90 menit • (Door-to-balloon) minus (door-to-needle)
➢ (Door-to-balloon) minus (door-to- <1 jam
needle) is >1 jam
• Ada kontraindikasi fibrinolitik
• Tidak ada kontraindikasi fibrinolitik • STEMI resiko tinggi (HF komplikasi MI,
syok kardiogenik)
Terapi Fibrinolitik

Kontraindikasi Absolut

• Perdarahan intrakranial kapanpun • Kelainan struktur vaskular serebral


• Stroke iskemik 3 jam – 3 bulan (AVM)
• Kecurigaan diseksi aorta • Perdarahan internal aktif atau gangguan
• Tumor intrakranial sistem pembekuan darah
• Cedera kepala tertutup atau cedera
wajah dalam 3 bulan terakhir
Terapi Fibrinolitik

Kontraindikasi Relatif

• Tekanan darah tidak terkontrol • Penusukan pembuluh darah yang


• TD sistolik > 180 mmHg, diastolic >110 sulit dilakukan penekanan
mmHg • Pernah mendapar streptokinase/
• Riw. Stroke iskemik > 3 bulan, anistreplase ≥ 5 hari lalu atau riwayat
demensia alergi terhadap obat tersebut
• Trauma atau RJP lama (>10 menit) atau • Hamil, ulkus peptikum, Sedang
operasi besar < 3 bulan menggunakan antikoagulan dengan
• Perdarahan internal dalam 2-4 minggu hasil INR tinggi
Jenis-jenis Obat
Fibrinolitik

Fibrin Selektif

Fibrin non-selektif

Pemberian: 1.5 juta unit dalam D5W /


NaCl 0.9%, diberikan selama 30-60 mnt
Keberhasilan Terapi Fibrinolitik Serial electrocardiograms
A: Before tissue plasminogen activator,
• Perbaikan pada nyeri dada atau marked ST elevation V1 to V6, II, III,
berkurang aVF
• Resolusi ST elevasi >50 % setelah 1
jam pemberian terapi fibrinolitik B: Twenty minutes after TPA
• Ada aritmia reperfusi with sudden relief of chest pain
Primary PCI
Primary PCI
Terapi Tambahan
Antikoagulan

Bivalirudin.

P2Y12 inhibitor.

IV Nitroglycerin.

Beta Blocker

Glycoprotein Iib/ IIIa inhibitors


Tindakan keperawatan pada pasien
dengan STEMI Sebelum PCI
Persiapan
• Menilai A, B, C
Door to Ballon
• Tanda-tanda vital, monitor EKG
60 mnt
• Informed consent
• Lakukan persiapan pasien segera (dosis aspirin ; 325 mg dan memberikan
looding clopidogrel (plafix) 600 mg.
• Koordinasi dengan ruang kateterisasi.
• Menilai kemungkinan komplikasi seperti aritmia, gagal jantung atau tanda-
tanda syock. Kolaborasi segera jika ada tanda-tanda ini.
• Data laboratorium yang lengkap (studi koagulasi, elektrolit, BUN, kreatinin)
• Cukur rambut kemaluan dan pasang kondom kateter atau foly kateter.
• Pasien dirawat di CVCU
• Kaji tanda-tanda vital, O2 saturasi setiap 15 menit pada
jam pertama
• Pemberian cairan, antikoagulan (kolaborasi)

Perawatan • Menilai nadi perifer distal luka tusukan (warna, sensasi,


suhu, pengisian kapiler)

setelah • Pantau irama jantung terus menerus dan perubahan


parameter hemodinamik

PCI • Memantau 12 lead EKG perubahan segmen ST


menunjukkan adanya iskemia / injury
• Jelaskan imobilisasi pasien dari sekitar 8 jam (kateter
femoralis) posisi, Tingginan kepala sekitar 30 derajat
• Menilai kateter sheath (perdarahan, hematoma)
Kolaborasi untuk Pencabutan kateter sheath
Tindakan keperawatan pada pasien dengan
STEMI Sebelum Fibrinolitik
Door to Needle
30 mnt
Persiapan Pemberian Streptokinase:
• Kaji kontraindikasi
• 1,5 juta unit dalam 100 ml
• Siapkan Informed consent D5W atau 0,9% NaCl selama
• monitor EKG 30-60 menit (100 tetes /
• Siapkan peralatan resusitasi menit mikro-drip)
• Periksa foto toraks • Dilanjutkan dengan
pemberian heparin
Tindakan keperawatan pada
pasien dengan STEMI Selama
Fibrinolitik
• Jelaskan pada pasien selama
pemberian fibrinolitik perawat dan
dokter akan selalu ada disamping
pasien.
• Setiap 5 menit pasien akan di
evaluasi tanda – tanda perdarahan
dan alergi ( gusi berarah,
perdarahan lambung, gatal – gatal )
• Monitoring setiap 5 menit
meliputi; tekanan darah, gambaran
EKG monitor, dan keluhan pasien
Diagnosis Luaran Intervensi
Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
• Ketidakseimbangan Dalam 30 menit: • Identifikasi karakteristik nyeri
antara suplai oksigen • Skor nyeri turun • Beri oksigen 4 L/menit
dan kebutuhan miokard • Beri Nitrogliserin
• Tampak tenang
• Beri Morfin (jika nyeri tidak reda)

Risiko penurunan Curah Jantung Perawatan Jantung Akut


• Monitor SaO2 dan AGD
curah jantung Dalam 8 jam: • Tirah baring
• TD sistolik ≥ 90 mmHg,
• Cedera miokard, • Puasakan hingga bebas nyeri
• HR <100 x/menit,
penurunan kontraktilitas • Urin output ≥ 30 ml/jam, • Ambil sampel darah (enzim, koagulasi)
jantung • RR 12-20 x/menit, • Beri pelunak tinja
• Ronkhi (-), edema (-) • Beri antiplatelet (aspirin), beta-blocker

Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas


• Ancaman terhadap Dalam 8 jam: • Beri lingkungan tenang
kematian, perubahan • mengatakan cemas • Beri dukungan emosional
pola hidup berkurang, tidak gelisah, • Jelaskan prosedur
dapat beristirahat
THANK YOU
I am proud to be a nurses as I get to make a difference everyday

Anda mungkin juga menyukai