Anda di halaman 1dari 22

2023

Semester 2

MATERI POLA BILANGAN

1
MODUL PEGANGAN SISWA

MATERI POLA BILANGAN

UNTUK KELAS 7

Penyusun

Dra. Siti Hajar, M.Pd

KEMENTERIAN AGAMA RI

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 KOTA MALANG

2023
LEMBAR PENGESAHAN MODUL

Modul : Matematika
Kelas / Semester : VII / Genap
Materi : Pola Bilangan

Oleh
Nama : Dra. Siti Hajar, M.Pd
NIP : 196406051998032002

Malang, Januari 2023


Mengetahui, Guru
WK Kurikulum

Drs. Muh. Cholis Widodo Dra. Siti Hajar, M. Pd

NIP.197103042007011029 NIP. 196406051998032002

Menyetujui
Kepala MTsN 1 Kota Malang

Drs. Syamsudin, M.Pd.


NIP. 196704231994031002

Pola bilangan| ii
KATA PENGANTAR

Tiada ungkapan yang relevan untuk dikatakan, tidak ada kata yang tepat untuk
diucap, kecuali syukur Alhamdulillah atas segala nikmat dan karunia yang dilimpahkan
sehingga modul pembelajaran ini dapat diselesaikan.
Solawat serta salam hanya pantas diungkapkan kepada Nabi akhir Zaman penutup
segala utusan yang telah memberikan tuntunan dan panutan sehingga kita dapat
menjalankan titah Illahi sesuai dengan yang diperintahkan.
Perkembangan pendidikan selalu berubah, terutama dalam memasuki era
masyarakat 5.0, peningkatan kualitas pendidikan merupakan tujuan utama, dan hal ini
salah satunya dilakukan melalui perubahan kurikulum yang dapat memberikan
kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan belajar, melalui kurikulum merdeka yang
sebelumnya disebut sebagai kurikulum prototype dan dikembangkan sebagai kerangka
kurikulum yang lebih fleksibel.
Ciri yang dapat terlihat dengan jelas dari kurikulum ini antaranya, pembelajaran
berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila,
dan sasaran utama pemahaman materi secara mendalam melalui literasi dan numerasi.
Demikian juga bagi guru diberi kesempatan secara fleksibel dalam melakukan
pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan
penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Berkaitan dengan materi pelajaran matematika, modul ini sebagai tambahan materi
bagi peserta didik tentang statistika yang merupakan bagian dari bidang analisis data dan
peluang. Melalui modul ini diharapkan peserta didik dapat belajar dengan lebih baik
sehingga benar-benar dapat menguasai materi.
Semua yang ada di dunia ini tiada yang sempurna, kekurangan dan kelemahan pasti
mengiringi, untuk itu saran demi perbaikan selalu diharapkan untuk penyempurnaan modul
ini.
Malang, Januari 2023
Penulis

Dra. Siti Hajar, M.Pd

Pola bilangan| iii


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................v
BAB I ................................................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG ...........................................................................................................2
B. DESKRIPSI SINGKAT ........................................................................................................3
C. TUJUAN PEMBELAJARAN ...............................................................................................3
D. PENGANTAR BAB..............................................................................................................3
E. PERTANYAAN PEMANTIK ..............................................................................................4
F. KATA KUNCI ......................................................................................................................4
G. PETA KONSEP ....................................................................................................................4
H. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...............................................................................5
BAB II...............................................................................................................................................6
A. Menentukan Persamaan dari Suatu Barisan Bilangan............................................................6
B. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ................................................................................. 12
C. TES FORMATIF................................................................................................................. 13
GLOSARIUM ................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 17

Pola bilangan| iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Motif yang terdapat pada kain batik .............................................................. 3

Gambar 2 Nomor rumah yang ada di perumahan ........................................................... 3

Gambar 3 Kalender ......................................................................................................... 4

Gambar 4 Pita barisan bilangan dua warna ..................................................................... 6

Gambar 5 Pita barisan bilangan tiga warna .................................................................... 7

Gambar 6 Cabang pohon ................................................................................................ 9

Pola bilangan| v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum merupakan seperangkat peraturan yang berisi tujuan, isi, dan bahan
pelajaran sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Adanya
kurikulum bertujuan untuk mencapai pendidikan yang lebih berkualitas. Begitu juga
dengan tujuan kurikulum merdeka. Sebagai bagian dari upaya pemulihan
pembelajaran, Kurikulum Merdeka (yang sebelumnya disebut sebagai kurikulum
prototipe) dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus
berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta
didik.
Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan
pembelajaran adalah, (1)Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft
skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila, (2)Fokus pada materi esensial
sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar
seperti literasi dan numerasi, (3)Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran
yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan
penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Kurikulum Merdeka terbuka untuk digunakan seluruh satuan pendidikan
PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Khusus, dan Kesetaraan. Satuan
pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi
Kurikulum Merdeka yang mengukur kesiapan guru, tenaga kependidikan dan satuan
pendidikan dalam pengembangan kurikulum. Pilihan yang paling sesuai mengacu pada
kesiapan satuan pendidikan. Implementasi Kurikulum Merdeka semakin efektif jika
makin sesuai kebutuhan.
Sebagai salah satu usaha untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka,
diperlukan sumber belajar yang sesuai. Walau bagaimanapun, sumber belajar memiliki
peranan penting dalam proses pembelajaran karena dengan tersedianya sumber belajar
yang memadai akan membantu guru dan siswa dalam memudahkan proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dapat tercapai.
Memperhatikan kondisi yang demikian, diperlukan modul pembelajaran yang dapat
digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran.

Pola bilangan| 2
B. DESKRIPSI SINGKAT
Pada akhir fase D, peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual
peserta didik dengan menggunakan konsep-konsep dan keterampilan matematika yang
dipelajari pada fase ini. Berdasarkan elemen, di akhir fase D peserta didik peserta didik
dapat mengenali, memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda
dan bilangan. Mereka dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar. Mereka
dapat menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk
menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat:
 Membuat generalisasi dari pola pada suatu barisan bilangan dan barisan konfigurasi
objek.
 Menentukan suku selanjutnya dari suatu barisan bilangan dari generalisasi pola
bilangan sebelumnya.
 Menggeneralisasi polabarisan bilangan menjadi suatu persamaan.
 Mengenal macam-macam barisan bilangan.

D. PENGANTAR BAB
Kamu tentu sering melihat benda-benda yang membentuk suatu keteraturan
dalam keseharianmu. Coba kalian perhatikan gambar-gambar di bawah ini.

Gambar 2 Nomor rumah yang ada di perumahan


Gambar 1 Motif yang terdapat
pada kain batik
Pada Gambar 1 kamu dapat melihat adanya pengulangan gambar batik secara
teratur. Coba kalian perhatikan Gambar 2, ketika kita mencari alamat rumah seseorang
dalam suatu perumahan. Kita akan melihat pola nomor tersebut. Biasanya rumah yang
berada di sebelah kiri jalan bernomor ganjil dan rumah yang berada di sebelah kanan
jalan bernomor genap. Nomor-nomor rumah tersbeut dikatakan membentuk suatu pola
tertentu. Di sebelah kiri jalan nomor rumah membentuk pola bilangan ganjil yaitu 1, 3,

Pola bilangan| 3
5, 7, … . Di sebelah kanan jalan nomor rumah membentuk pola bilangan genap yaitu
2, 4, 6, 8, … .
Sekarang coba perhatikan angka-angka pada
kalender berikut ini!
1. Sebutkan angka-angka yang menunjukkan hari
Senin!
2. Berdasarkan angka-angka pada hari Senin, apa
yang dapat kalian ketahui tentang angka-angka
Gambar 3 Kalender
tersebut?
Pola hampir ada di setiap tempat dalam kehidupan kita. Namun, beberapa dari
kita mungkin melihat pola tersbeut, sedangkan yang lain tidak melihatnya. Hal
teresbut bergantung pada kemampuan dan kepekaan seseorang dalam melihat pola.
Dengan mempelajari materi ini diharapkan kalian akan mampu melihat pola yang
terbentuk baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali menjumpai masalah yag berkaitan
dengan pola, tetapi tidak menyadarinya. Menemukan pola bisa menjadi suatu hal yang
menantang ketika kamu ingin menemukan pola suatu data dalam berbagai situasi yang
berbeda.
E. PERTANYAAN PEMANTIK
 Apa itu pola bilangan?
 Bagaimana menentukan suku selanjutnya dari suatu barisan bilangan?
 Bagaimana menggeneralisasi pola barisan suatu bilangan menjadi suatu
persamaan?

F. KATA KUNCI
Pola, barisan bilangan, konfigurasi objek, Fibonacci.

G. PETA KONSEP

menggeneralisasi pola dan barisan bilangan menggunakan tabel

Pola Bilangan menggeneralisasi pola dari suatu konfigurasi objek

menyatakan barisan/bilangan menjadi persamaan

Pola bilangan| 4
H. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari dan mempraktekkan modul
ini, ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut:
1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan sampai Anda memahami benar
tujuan mempelajari Unit Pembelajaran ini.
2. Ujilah capaian kompetensi Anda dengan kunci jawaban yang tersedia dibagian
akhir Unit Pembelajaran.
3. Lakukan penilaian mandiri sebagai refleksi ketercapaian target kompetensi.

Pola bilangan| 5
BAB II
POLA BILANGAN

A. Menentukan Persamaan dari Suatu Barisan Bilangan

Dalam belajar matematika, kalian akan menemui banyak pola. Setiap pola tersebut
mempunyai karakteristik rumus masing-masing. Pola dapat bentuk geometri atau relasi
matematika. Pola digunakan dalam menyelesaikan banyak masalah dalam matematika.
Dengan berlatih tentang pola, kita akan lebih peka terhadap pola yang terbentuk oleh suatu
data sehingga bisa menyelesaikan masalah-masalah matematika.
Berikut ini bilangan yang berawal dari nol “0” yang dituliskan dalam pita berwarna
merah dan putih seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Ujung putus-putus di sebelah
kanan menandakan pita diperpanjang dengan pola terbentuk.

Gambar 4 Pita barisan bilangan dua warna

Pola barisan bilangan pada pita berwarna bergantian tersebut dapat kita tentukan,
yaitu pita merah merupakan barisan genap, sedangkan pita berwarna outih adalah barisan
bilangan ganjil. Oleh Karena itu tanpa memperpanjang pita tersebut, kita bisa mengetahui
warna pita pada bilangan yang sangat besar. Bilangan 100 tentu berwarna merah karena
termasuk bilangan genap. Bilangan 1.001 tentu pita berwarna putih karena termasuk
bilangan ganjil.

Pola Bilangan Genap : 2, 4, 6, 8, 10, …


Untuk mencari urutan ke-𝒏 dari suatu pola bilangan genap, yaitu 𝟐𝒏.

Pola Bilangan Ganjil: 1, 3, 5, 7, 9, …


Untuk mencari urutan ke-𝒏 dari suatu pola bilangan genap, yaitu 𝟐𝒏 − 𝟏.

Pola bilangan| 6
Berikut ini strip dengan tiga warna (merah, putih, biru) seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 5. Pita tersebut diperpanjang dengan pola yang terbentuk.

Gambar 5 Pita barisan bilangan tiga warna

Seseorang menyebutkan bilangan 2.345. Dapatkah kalian menentukan warna bagian pita
dari bilangan tersebut?
Untuk mempermudah kalian mennetukan warna pada bilangan 2.345, kalian dapat
mengumpulkan bilangan sesuai warna bagian pada pita.

Tabel 1. Barisan bilangan pada pita tiga warna


Merah 0, 3, 6, …, …, …, 18, …
Putih 1, 4, 7, …, …, 16, …
Biru 2, 5, 8, …, …, 17, …
Jika kalian amati, setiap warna tersebut berganti dengan pola yang teratur, yaitu berselisih
3 dengan warna yang sama dekat.
 Pada warna merah, semua bilangan habis dibagi .
 Pada warna putih, semua bilangannya bersisa 1 jika dibagi 3.
 Pada warna biru, semua bilangan bersisa 2 jika dibagi 3.
Selanjutnya, setelah kalian memahami pola yang terbentuk maka kalian dapat menentukan
warna bagian pada pita bernomor 2.345. dengan memeriksa hasil bagi dan sisa.
2.345 : 3 = 781 sisa 2.
Perhatikan, sisa pembagiannya adalah 2, yaitu sama dengan sisa pola bilangan pita warna
biru. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pita pada urutan ke-2.345 adalah berwarna
biru.
Pada peringatan ulang tahun ke-64 Toko Baju Zahira memberikan diskon 90%
kepada 64 orang pembeli pertama. Pada pukul 08.00 sudah ada 8 pembeli. Pukul 08.05
bertambah menjadi 16 orang. Pukul 08.10 bertambah lagi menjadi 24 pembeli. Jika pola
seperti ini berlanjut terus, pada pukul berapa 64 pembeli akan memasuki toko?

Pola bilangan| 7
Masalah tersebut bisa dipecahkan dengan bantuan tabel sebagai berikut.
Tabel 2. Jumlah pengunjung setiap 5 menit

Dengan pola yang terlihat pada Tabel 2, karena setiap 5 neit ada 8 pembeli datang
maka kalian bisa memperkirakan bahwa pembeli akan terpenuhi pada pukul 08.35.

Apakah kalian bisa menentukan tiga bilangan genap berurutan yang jumlahnya 60?
Untuk memecahkan masalah tersebut, kalian dapat menggunakan bantuan tabel. Kita
mendaftar jumlah kumpulan tiga bilangan berurutan terkecil. Kemudian mencoba melihat
pola yang terbentuk.
Tabel 3. Jumlah kumpulan tiga bilangan genap berurutan

Dengan memerhatikan tabel di atas, bilangan genap yang berurutan memiliki pola

Sehingga kita peroleh −

Karena maka − − dan


Jadi, tiga bilangan genap yang berurutan yang berjumlah 60 adalah 18, 20, 22.

Nah, bagaimana dengan menentukan suku berikutnya dari pola barisan 5, 11, 23,
47, … ? Kita bisa melihat pola bahwa suku kedua adalah dua kali suku pertama kemudian
ditambah satu, suku ketiga adalah dua kali suku kedua ditambah satu, dan seterusnya.
Berikut penjebarannya
Suku pertama =
Suku kedua =
Suku ketiga =
Suku keempat =

Pola bilangan| 8
Maka rumus suku-suku berikutnya adalah suku ke-(
Dengan melihat keteraturan pola tersebut, maka kalian dapat menemukan suku kelima dan
keenamnya.
Suku kelima
Suku keenam
Jadi, dua suku berikutnya adalah 95 dan 191.

Alternatif lain dalam mencari dua suku berikutnya dari 5, 11, 23, 47, … yaitu
kalian dapat melihat pola bahwa selisih suku-suku tersebut teratur dua kali lipat dari selisih
antara suku berikutnya.

5, 11, 23, 47, …


+6 +12 +24
x2 x2
Dengan begitu, kalian dapat menentukan selisih suku keempat dengan suku kelima adalah
48, selisih suku kelima dan suku keenam adalah 96. Sehingga suku kelima 47 + 48 = 95,
suku keenam 95 + 96 = 191. Jadi, dua suku nerikutnya adalah 95, 191.

Sebuah cabang pohon terus bercabang dengan pola yang teratur seperti ditunjukkan
pada gambar berikut.

Gambar 6 Cabang pohon

Gambar 6 menunjukkan empat lapis cabang yang terbentuk. Jika cabang pohon tersebut
terus tumbuh dengan pola yang teratur maka kita bisa menentukan banyak cabang pada
lapis ke-8 dan jumlah cabang pohon pada lapis ke-8.

Pola bilangan| 9
Untuk lebih efektif dalam menentukan banyak cabang dan jumlah cabang pohon
kalian bisa melihat pola yang terbentuk antara lapis dengan cabang yang terbentuk.
Perhatikan tabel berikut.
Tabel 4. Pola cabang pohon

a. Jika kita perhatikan pola dari banyak cabang yang terbentuk adalah dua kali lipat dari
urutan lapis cabang pohon. Sehingga dapat disimpulkan bahwa banyak cabang poon
pada lapis ke-8 dalah 2 x 8 = 16.

? Tahukah Kalian?
Pola barisan bilangan tersebut dinamakan barisan bilangan geometri, karena
𝟐 𝟒 𝟖
mempunyai perbandingan yang tetap, yaitu 𝟏 𝟐.
𝟐 𝟒

Dengan kata lain, suatu suku di dapatkan dari hasil kali suatu bilangan dengan
suku sebelumnya.

b. Jika kita perhatikan total cabang pohon terbentuk adalah bertambah dengan pola
pertambahan 2, 4, 8, dan seterusnya.
Total cabang pohon lapis 1 = 1
Total cabang pohon lapis 2 = 1 + 2 = 3
Total cabang pohon lapis 3 = 1 + 2 + 4 = 7
Total cabang pohon lapis 4 = 1 + 2 + 4 + 8 = 15
dan seterusnya sehingga didapatkan total cabang pada lapis ke-8 adalah 255.
Jadi total cabang pada lapis ke-8 adalah 255.
Menentukan angka satuan pada bilangan berpangkat akan mudah jika pangkatnya
kecil. Bagaimana jika pangkatnya besar seperti 50, 100 bahkan 1.000? Berapa angka
satuan pada bilangan 3100? Pasti kalian akan kesulitan untuk mengalikannya. Untuk itu
kalian cukup mengamati pola angka satuannya.

Pola bilangan| 10
Perhatikan tabel di bawah ini.
Tabel 5. Pola angka pada bilangan basis 3

Dengan mengamati angka satuan pada bilangan yang lebih kecil, terlihat bahwa pola angka
satuannya adalah 3, 9, 7, 1 bergantian terus menerus. Dengan memerhatikan pola tersebut,
kita bisa mennetukan pangkat ketika angka satuannya sama sebagai berikut.
1, 5, 9, 13, … dibagi 4, bersisa 1, angka satuannya 3
2, 6, 10, 14, … dibagi 4, bersisa 2, angka satuannya 9
3, 7, 11, 15, … dibagi 4, bersisa 3, angka satuannya 7
4, 8, 12, 16, … dibagi 4, bersisa 0 atau kelipatan 4, angka stauannya 1
Dengan mencermati pola keterkaitan antara pangkat bilangan dengan angka satuan
bilangan yang dihasilkan, kita dapat menentukan bahwa 100 adalah bilangan kelipatan 4.
Oleh karena itu, angka satuan pada bilangan 3100 adalah 1.

Perhatikan pola bilangan berikut.


0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, …
Bilangan ke-3 diperoleh dari jumlah bilangan ke-1 dan ke-2.
Bilangan ke-4 diperoleh dari bilangan ke-2 dan ke-3.
Bilangan ke-5 diperoleh dari bilangan ke-3 dan ke-4.
Dengan melihat pola tersebut, kita dapat menentukan 3 bilangan berikutnya adalah 34, 55,
dan 89. Bilangan dengan pola tersebut dinamakan Barisan Bilangan Fibonacci.

Pola bilangan| 11
B. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kerjakan soal-soal berikut.
1. Tentukan tiga bilangan genap berurutan yang jumlahnya 150.
2. Tentukan banyak cabang pada lapis ke 20 dari cabang pohon di bawah ini.

3. Tentukan 3 bilangan selanjutnya dari pola barisan bilangan berikut ini.


a. 100, 95, 90, 85, …, …, …
b. 5, 10, 8, 13, 11, 16, 14, …, …, …
c. 1, 4, 9, 16, 25, …, …, …
d. 2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, …, …, …
e. 3, -7, 11, -15, 19, …, …, …
4. Sebuah lampu hias berubah warna dari hijau,
kemudian kuning, kemudian merah, dan seterusnya
berubah setiap 2 detik dengan pola yang sama. Warna
lampu apakah yang menyala pada urutan ke-15?
5. Isilah titik berikut agar membentuk suatu pola barisan bilangan.
a. 4, 10, …, …, 28, 34, 40
b. 100, 92, …, 76, …, 56, 48
c. 7, 13, 11, …, …, 21, 19, 25, 23, 29
d. 20, 40, 60, …, …, 120, 80, 160
e. 2, 3, …, …, 13, 21
6. Jika angka pada bilangan 100100100100100… diteruskan dengan pola yang sama,
tentukan:
a. Angka ke-100
b. Angka ke-2.106
c. Angka ke-3.000
d. Banyak angka 1 hingga angka ke 50
e. Banyak angka 0 hingga angka ke 100

Pola bilangan| 12
7. Jika angka pada bilangan 133464133464133464… diteruskan dengan pola yang
sama, tentukan:
a. Angka ke-100
b. Angka ke-2.106
c. Angka ke-3.000
d. Banyak angka 1 hingga angka ke 50
e. Banyak angka 3 hingga angka ke 100
8. Tentukan angka satuan pada bilangan:
a. 2100 c. 32.016 e. 2.0122.013
b. 2999 d. 13100

C. TES FORMATIF
Selesaikan soal berikut dengan tepat.
1. 2, 6, 18, …, …, ….
a. 22, 26, 38
b. 12, 36, 108
c. 54, 168, 482
d. 54, 162, 486
2. 80, 40, 20, 10, …, …, …
a.

b.

c. −
d.

3. 2, -1, 1, 0, 1, …, …, …
a. 1, 2, 3
b. 1, 1, 2
c. 2, 3, 4
d. 3, 4, 7
4. 1, 8, 27, 64, …, …, …
a. 81, 100, 121
b. 100, 169, 225
c. 125, 216, 343
d. 225, 324, 400

Pola bilangan| 13
5. Bilangan-bilangan di bawah ini yang tidak membentuk barisan bilangan yang tepat
adalah…
a. 2, 5, 8, 11, 14
b. 0, 1, 1, 2, 3, 5
c. 50, 43, 37, 32, 28
d. 4, 5, 8, 10, 13, 15
6. Tiga bilangan genap yang berurutan yang jumlahnya 72 adalah ….
a. 24, 26, 28
b. 22, 24, 26
c. 20, 24, 28
d. 20, 22, 30
7. Perhatikan gambar pola pita berwarna di bawah ini.

Warna bagian pita pada bilangan 752 adalah ….


a. Hitam
b. Merah
c. Putih
d. Biru
8. Suku ke-100 dari barisan bilangan genap adalah ….
a. 250
b. 200
c. 100
d. 80
9. Suku ke-8 dari barisan 4, 12, 36, … adalah ….
a. 8748
b. 8758
c. 8768
d. 8778

Pola bilangan| 14
10. Kompleks suatu perumahan ditata dengan teratur, rumah yang terletak di sebelah
kiri menggunakan nomor rumah ganjil, yaitu 1, 3, 5, 7, ….
Nomor rumah yang ke-12 dari deretan rumah sebelah kiri tersebut adalah ….
a. 13
b. 23
c. 25
d. 27

Ayo Berefleksi

1. Apakah saya sudah bisa menentukan suatu persamaan dari pola barisan
bilangan?
2. Apakah saya sudah bisa menentukan suku berikutnya dari suatu barisan
bilangan?

Pola bilangan| 15
GLOSARIUM

Barisan aritmetika Sekumpulan bilangan yang tersusun menurut pola tertentu


dimana beda setiap dua suku berturutan selalu sama

Barisan geometri Sekumpulan bilangan yang tersusun dengan pola tertentu


dimana perbandingan (rasio=r) antara tiap dua suku
berurutannya selalu bilangan tetap.

Pola bilangan| 16
DAFTAR PUSTAKA

As’ari, A.R. dkk. 2017. Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kemendikbud, (edisi revisi 2016). Matematika Kelas VII SMP/MTs: Buku Siswa. Jakarta:
Puskurbuk
Kemendikbud. 2022. Matematika Kelas VII SMP/MTs: Buku Siswa. Jakarta:
Puskurbuk
Suparna, Miyanto, Anna YA, 2016. Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2: Daerah
Istimewa Yogyakarta: Penerbit Intan Pariwara
Nurbaity, Ayo Belajar Cerdas Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 2, Karanganyar:
Penerbit PT Pratama Mitra Aksara
Kemendikbud. Implementasi Kurikulum Merdeka.http://kurikulum.kemdikbud.go.id/
kurikulum-merdeka/

Pola bilangan| 17

Anda mungkin juga menyukai