Anda di halaman 1dari 8

PELAKSANAAN KEGIATAN DARING GUNA

MENGHAMBAT PENYEBARAN COVID-19

ANDRA SETIYO WICAKSONO


G64190081

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
PENDAHULUAN 1
PEMBAHASAN 2
SIMPULAN DAN SARAN 4
Simpulan 4
Saran 5
DAFTAR PUSTAKA 5
3

DAFTAR GAMBAR

1 Peta persebaran COVID-19 per 11 Maret 2020


2 Contoh kelas menggunakan Whatsapp Group
4

PENDAHULUAN

Coronavirus Desease 2019 (COVID-19) adalah sebuah penyakit menular


yang disebabkan oleh virus corona yang belum teridentifikasi sebelumnya
(WHO). Orang-orang yang terinfeksi oleh virus COVID-19 akan mengalami
gangguan pernapasan ringan hingga sedang. Sebenarnya, orang-orang yang sudah
terjangkit oleh virus COVID-19 ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa
penanganan medis. Akan tetapi, apabila virus COVID-19 ini menginfeksi orang-
orang yang sudah tua ataupun orang-orang yang memiliki penyakit serius lainnya
akan menimbulkan masalah yang lebih serius.
Virus corona adalah jenis virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.
Sebagian besar kasus orang yang terinfeksi virus corona hanya mengalamai
gangguan pernapasan ringan seperti flu. Namun pada beberapa kasus, virus ini
dapat menyebabkan gangguan pernapasan berat pada pengidapnya (Pane 2020).
Orang yang terinfeksi COVID-19 ini akan mengalami gejala flu, seperti
demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Namun, bisa saja akan
mengalami gejala yang sama seperti gangguan pernapasan berat seperti demam
tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri di bagian dada.
Tetapi ada tiga gejala umum yang mengindikasikan bahwa seseorang telah
terinfeksi COVID-19, yaitu demam ≥38°C, batuk, dan sesak napas.
COVID-19 merupakan masalah yang sangat serius. Laju penyebaran
COVID-19 tergolong sangat cepat. Virus COVID-19 ini berasal dari Tiongkok
dan telah menginfeksi banyak penduduk di Tiongkok terutama di Kota Wuhan.
Selain di Tiongkok, virus COVID-19 ini juga menyebar ke berbagai negara
termasuk Indonesia. Virus COVID-19 ini menyebar ke dua ratus negara. Negara
dengan jumlah kasus terbesar selain Tiongkok adalah Amerika Serikat.
Sedangkan negara dengan jumlah kematian terbesar adalah Italia (Aida 2020). Di
Indonesia, kasus yang disebabkan oleh virus COVID-19 ini juga sudah cukup
banyak. Bahkan angka kematian yang disebabkan oleh virus COVID-19 ini cukup
tinggi (CNN 2020).
Kasus COVID-19 di Indonesia paling banyak adalah di Provinsi DKI
Jakarta. Namun, karena sebelumnya masyarakat dapat berpindah-pindah tempat
sehingga virus COVID-19 dapat menyebar ke daerah-daerah lain seperti Jawa
Timur. Pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dinilai mampu
menghambat penyebaran virus COVID-19. Pemerintah pun juga mengambil
kebijakan lockdown selama 14 hari untuk menghambat laju penyebaran COVID-
19 (Yunus dan Rezki 2020).
Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan
kegiatan di luar rumah dan kontak fisik secara langsung dengan orang lain (social
distancing). Apabila kebijakan lockdown dan social distancing ini diterapkan,
kegiatan-kegiatan manusia juga akan terhambat karena tidak diperbolehkan
adanya pertemuan seperti rapat atau perkuliahan. Tentu saja dalam kondisi seperti
ini dibutuhkan suatu solusi agar aktivitas manusia dapat maksimal walaupun
dikerjakan di rumah. Oleh sebab itu, solusi yang dapat memudahkan aktivitas
manusia dengan kontak fisik seminimal mungkin adalah dengan metode daring
(dalam jaringan).
5

Kegiatan dengan metode daring dinilai sangat efektif untuk membantu


aktivitas manusia yang sedang menjalani social distancing. Beberapa perguruan
tinggi mengganti sistem kuliahnya yang semula sistem tatap muka di kelas
menjadi sistem daring yang dilakukan dari rumah masing-masing. Beberapa
perusahaan juga akan menerapkan sistem work from home, yaitu sistem bekerja
dari rumah masing-masing menggunakan sistem yang hampir sama dengan sistem
kuliah daring. Selain pekerjaan dan pembelajaran, sistem perbelanjaan pun
dianjurkan untuk dilakukan secara daring. Dalam kondisi seperti ini, peran
internet sangat diperlukan untuk dapat membantu berjalannya sistem tersebut.
Teknologi daring merupakan solusi untuk menghambat laju penyebaran COVID-
19 dan aktivitas masih dapat berjalan dengan normal (Riswanto 2020).

PEMBAHASAN

Jumlah kasus COVID-19 telah mencapai 118.319 kasus dan menyebabkan


jatuhnya korban jiwa sebanyak 4.292 per 11 Maret 2020 (WHO 2020). Persebaran
COVID-19 ini juga sudah cukup meluas. Berikut adalah peta persebaran COVID-
19 sampai dengan 11 Maret 2020.

Gambar 1 Peta persebaran COVID-19 per 11 Maret 2020

Kegiatan daring yang pertama adalah sistem pembelajaran. Baik


pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah maupun di perguruan tinggi.
Pembelajaran daring ini dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.
Untuk penerapannya paling sederhana yaitu menggunakan aplikasi
Whatsapp. Pengajar memberikan materi melalui pesan yang dikirimkan dengan
Whatsapp kemudian siswa membacanya melalui Whatsapp juga. Untuk tugas
dapat diketik langsung ataupun ditulis tangan kemudian difoto dan dikirimkan ke
pengajar. Agar lebih efektif, biasanya dibuatkan sebuah grup yang mampu
6

menampung sejumlah siswa dan pengajar dan berkomunikasi secara dua arah di
dalam grup.
Grup Whatsapp mampu menampung maksimal 256 orang. Grup Whatsapp
dapat digunakan untuk mengirim gambar atau video guna bertukar informasi
seperti materi perkuliahan dan tugas. Pengguna yang aktif pun juga dapat dilihat
secara realtime sehingga pengajar mampu melihat siswanya yang aktif pada saat
jam perkuliahan.

Gambar 2 Contoh kelas menggunakan Whatsapp Group

Namun di Whatsapp, pengajar tidak dapat saling bertatap muka karena


hanya menggunakan teks. Untuk dapat bertatap muka, aplikasi lain yang
digunakan adalah Zoom ataupun Webex. Fitur-fitur di dalamnya memungkinkan
melakukan pertemuan virtual dengan tatap muka secara real-time sehingga
pengajar dapat memantau secara langsung dan dapat berkomunikasi dengan lebih
efektif. Keaktifan dan kehadiran siswa langsung dapat dipantau dengan itu.
Webex juga dapat diintegrasikan dengan website yang dimiliki oleh
institusi. Seperti pada IPB University yang mengintegrasikan Webex Meeting
dengan LMS (Lecture Management System). Akan tetapi, ada beberapa
permasalahan yang sangat menganggu proses belajar mengajar daring ini.
Masalah utama adalah pada koneksi internet. Koneksi internet yang buruk
akan sangat mengganggu proses belajar mengajar ini. Selain itu, kuota data yang
tinggi juga diperlukan untuk melaksanakan proses belajar mengajar daring ini.
Namun ada beberapa provider internet yang menyediakan layanan untuk
membantu berjalannya proses belajar mengajar daring ini dengan memberikan
kuota gratis untuk mengakses beberapa laman yang digunakan untuk
pembelajaran daring. Selain itu, perguruan tinggi seperti IPB University juga
7

bekerja sama dengan beberapa provider internet agar mahasiswa dapat mengakses
laman yang digunakan secara gratis.
Kegiatan yang dilakukan secara daring berikutnya adalah bekerja. Baik
bekerja kantoran maupun pekerjaan yang lain. Dengan adanya kebijakan
lockdown dan anjuran untuk work from home, sejumlah perusahaan bahkan
instansi pemerintahan menggunakan sistem kerja work from home.
Penerapan work from home sebenarnya hampir sama dengan kegiatan
pembelajaran daring. Hanya saja dalam work from home tidak dibutuhkan materi-
materi yang harus diakses saat itu juga oleh yang bersangkutan. Aplikasi
pendukung yang digunakan juga hampir sama seperti Whatsapp dan Webex
Meeting untuk keperluan rapat yang dilaksanakan dari rumah yang bersangkutan
masing-masing.
Selain pembelajaran dan pekerjaan, kegiatan daring yang dilakukan guna
menghambat penyebaran COVID-19 adalah perbelanjaan daring. Perilaku
perbelanjaan daring adalah perilaku perbelanjaan daring adalah proses pembelian
barang atau jasa melalui media internet (Liang dan Lai 2002). Perbelanjaan daring
ditemukan oleh seorang pengusaha Inggris pada tahun 1979, yaitu Michael
Aldrich (Aldrich 2011). Perbelanjaan daring menggunakan toko daring yang bisa
berupa aplikasi marketplace atau media sosial. Toko daring adalah tempat
membeli barang dan jasa melalui media internet yang digunakan untuk
bertransaksi antara penjual ke penjual maupun penjual ke konsumen (Harahap
2018).
Dalam perbelanjaan daring ini, pelanggan hanya cukup memilih barang
yang ingin dibeli melalui aplikasi, kemudian bertransaksi dengan aplikasi itu juga.
Jika menggunakan media sosial, pelanggan akan langsung menghubungi penjual
melalui media sosial tersebut. Untuk pembayaran, pelanggan dapat menggunakan
metode transfer bank ataupun dengan uang digital.
Metode transfer yang digunakan ini pun juga dapat dilakukan secara daring.
Banyak bank yang sudah menggunakan e-banking atau m-banking. Dengan
adanya e-banking dan m-banking, pelanggan tidak perlu ke ATM atau ke bank
langsung untuk melakukan transaksi.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penggunaan kegiatan daring sangat efektif untuk membantu menghambat


laju penyebaran COVID-19. Hal ini dikarenakan kegiatan daring tidak
membutuhkan kontak fisik antarmanusia yang menyebabkan menularnya COVID-
19. Dengan adanya kegiatan daring orang-orang akan mengerjakan aktivitasnya
yang biasanya dikerjakan di luar rumah dan menimbulkan kontak fisik dengan
orang lain menjadi mengerjakan aktivitasnya di dalam rumah dan kontak fisik
dengan orang lain akan berkurang bahkan tidak ada. Kegiatan yang dapat
dilakukan dengan daring antara lain adalah pembelajaran daring, pekerjaan daring,
dan perbelanjaan daring.
8

Pembelajaran daring dan pekerjaan daring dapat dibantu dengan beberapa


aplikasi pendukung agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Aplikasi pendukung
tersebut dapat berupa Whatsapp atau Webex. Perbelanjaan daring dapat
menggunakan aplikasi marketplace seperti Bukalapak atau Shopee ataupun
menggunakan media sosial seperti Instagram.
Saran

Kegiatan daring dapat berjalan dengan baik jika semua pihak mendukung
kegiatan ini. Komponen utama dalam kegiatan daring adalah internet. Agar
kegiatan daring dapat berjalan dengan baik dan lancar, kapasitas internet harus
diperbaiki. Selain itu, aplikas-aplikasi yang digunakan dalam kegiatan ini juga
harus terus dikembangkan agar kegiatan dapat dilaksanakan seefektif dan
seefisien mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Aida NR. 2020. Update Virus Corona di Dunia 29 Maret: 662.073 Kasus di 200
Negara, 139.426 Sembuh. [diunduh 2020 Mar 29]. Tersedia pada:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/29/092500765/update-virus-
corona-di-dunia-29-maret--662.073-kasus-di-200-negara-139.426
Aldrich M. 2011. Online Shopping in the 1980s. Ann. Hist. Comput. 33(4):57–61.
CNN. 2020. Update Corona 29 Maret: 1.285 Kasus, 114 Meninggal, 64 Sembuh.
nasional. [diunduh 2020 Mar 29]. Tersedia pada:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200329130531-20-487996/update-
corona-29-maret-1285-kasus-114-meninggal-64-sembuh
Harahap DA. 2018. Perilaku Belanja Online di Indonesia: Studi Kasus. JRMSI-J.
Ris. Manaj. Sains Indones. 9(2):193–213.
Liang T-P, Lai H-J. 2002. Effect of store design on consumer purchases: an
empirical study of on-line bookstores. Inf. Manage. 39(6):431–444.
Pane MDC. 2020. Virus Corona. Alodokter. [diunduh 2020 Mar 31]. Tersedia
pada: https://www.alodokter.com/virus-corona
Riswanto. 2020. Pemanfaatan Teknologi Daring dalam Mencegah Menyebarnya
Virus Corona (COVID-19). [diunduh 2020 Mar 28]. Tersedia pada:
https://www.babelprov.go.id/content/pemanfaatan-teknologi-daring-dalam-
mencegah-menyebarnya-virus-corona-covid-19
WHO. 2020. Coronavirus disease 2019 ( COVID-19): situation report, 51.
WHO. Coronavirus. [diunduh 2020 Mar 28]. Tersedia pada:
https://www.who.int/westernpacific/health-topics/coronavirus
Yunus NR, Rezki A. 2020. Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai
Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19. SALAM J. Sos. Dan Budaya
Syar-I. 7(3).

Anda mungkin juga menyukai