Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH PENGGUNAAN GOOGLE MEET TERHADAP EFEKTIVITAS

PERKULIAHAN DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA MAHASISWA


IISIP JAKARTA

Di Susun Oleh:

Khalif Al Jibran G (2019140007)


Dwi Handayani (2017230215)
Ananda Fatimah Azzahro (2019230019)
Aditia Wardana (2019230021)
Versika Istiqomah (2019230025)
Ega Ferdian Susanto (2019230031)
Alva Diela Daniswara (2019230032)
Garini Sabila (2019230050)
Edwar Ajazwat (2019230051)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JAKARTA
JAKARTA
DESEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat
dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Google
Meet Terhadap Efektivitas Perkuliahan Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa
IISIP Jakarta” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metode Penelitian Sosial. Penulis berharap makalah tentang pengaruh Google
Meet terhadap efektivitas perkuliahan dapat menjadi referensi bagi pembaca agar
mengetahui pengaruh penggunaan Google Meet terhadap efektivitas perkuliahan di
masa pandemi Covid-19.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar
makalah ini dapat lebih baik dan bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 4 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini dunia tengah terfokuskan terhadap pandemi Covid-19 yang


sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Pandemi Covid-19 tidak hanya
berdampak pada masalah kesehatan, lingkungan dan ekonomi namun juga
berdampak terhadap dunia pendidikan. Virus Covid-19 pertama kali
menyebar di Wuhan China dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Berdasarkan data dari Worldometer kematian virus ini mencapai 1, 476, 583
jiwa. Hal ini menjadi masalah serius bagi seluruh negara karena dampak yang
berkelanjutan dari penyebaran virus ini. Semua negara berlomba dalam
mengatasi virus ini salah satunya dengan menutup pusat-pusat pendidikan
seperti sekolah dan kampus demi mempersempit penyebaran virus Covid-19.
Akibat dari penutupan pusat-pusat pendidikan sistem pembelajaran diubah
dengan metode pembelajaran jarak jauh.
Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia pertama kali terdeteksi pada
tanggal 3 maret 2020 yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo
dengan dan Menteri Kesehatan bapak dr.Terawan hingga pada saat ini per
tanggal 1 Desember tahun 2020 mencapai 543,975 dari hari ke hari
penyebaran virus Covid-19 semakin terus bertambah
(www.worldometers.info/coronavirus/). Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mengeluarkan surat edaran Nomor 3 tahun 2020 pada satuan
Pendidikan dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pelaksanaan
Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (COVID-19) maka
kegiatan belajar dilakukan secara daring (online) dalam rangka pencegahan
penyebaran coronavirus disease (Menteri Pendidikan, 2020)
Hal tersebut membuat Rektor IISIP Jakarta mengeluarkan surat
keputusan yang berisikan menindaklanjuti surat keputusan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dengan mengubah sistem pembelajaran tatap
muka menjadi metode daring (online). Perkuliahan jarak jauh dengan metode
daring dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi sebagai media
pembelajaran diantaranya dengan menggunakan Google Meet. Google Meet
merupakan aplikasi dari Google yang memanfaatkan layanan komunikasi
video yang dikembangkan oleh Google.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah yang sudah dijelaskan, maka dapat


dirumuskan permasalahan yang harus dijelaskan dalam penelitian sebagai
berikut:

“Bagaimana Penggunaan Aplikasi Google Meet Terhadap Efektivitas


Perkuliahan Online Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa IISIP
Jakarta?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan


menganalisis penggunaan aplikasi Google Meet terhadap efektivitas
perkuliahan online di masa pandemi Covid-19 pada mahasiswa IISIP Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini secara teoritis, penelitian ini


merupakan pengaplikasian teori dan konsep yang dipelajari oleh penulis dan
manfaat penelitian ini secara praktis adalah dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dalam penggunaan aplikasi Google Meet terhadap efektivitas
perkuliahan online di masa pandemi Covid-19 pada Mahasiswa IISIP Jakarta.
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Aplikasi Google Meet

Pandemi Covid-19 yang sedang merebak di Indonesia, telah


menjadikan kepanikan yang besar dalam kehidupan masyarakat, terjadi
banyak perubahan aktivitas, salah satunya ialah aktivitas belajar mengajar di
ranah pendidikan. Demi mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih besar,
Mendikbud mengeluarkan Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020
agar seluruh kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun di perguruan
tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran daring.
Google Meet adalah aplikasi hasil google yang popularitasnya naik di
kala Pandemi Covid-19. Yang awalnya para pelajar belajar secara langsung
yang datang ke sekolah, universitas, Google Meet menjadi salah satu opsi
karena adanya layanan video conference yang membuat pembelajaran bisa
dilakukan secara virtual. Google Meet terintegrasi dengan G Suite dan hanya
pemilik akun G Suite saja yang bisa mengadakan rapat dan pembelajaran
online di Google Meet. Rapat dan pembelajaran online bisa dilakukan
melalui perangkat komputer maupun ponsel. Pengguna bisa memulai video
conference melalui browser Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, atau
Safari. Bisa juga melalui ponsel dengan mengunduh aplikasi Meet di
Playstore dan Appstore.
Google telah mendukung pembelajaran daring dengan menghadirkan
sederet aplikasi yang fleksibel, aman, dan mudah digunakan serta dirancang
secara gratis khusus untuk pendidikan. Keunggulan aplikasi Google Meet
untuk pembelajaran daring ini memiliki keunggulan yaitu user interface
sederhana, dapat dihadiri oleh 100 pengguna, mudah mengundang orang di
dalam maupun organisasi, dan terdapat fitur share screen.
2.2 Efektivitas Pembelajaran Kuliah Online

World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020


menetapkan pandemi COVID 19 ini sebagai pandemi global. Hal tersebut
membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan
lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Indonesia
sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sudah lebih dari enam bulan
terakhir ini berdampak terhadap perubahan aktivitas perkuliahan. Sejak
Maret aktivitas pembelajaran daring (online learning) menjadi sebuah pilihan
Kementerian Pendidikan dan Budaya untuk mencegah penyebaran virus
Covid-19 semakin meluas. tidak ada lagi aktivitas pembelajaran di ruang-
ruang kelas sebagaimana lazim dilakukan oleh tenaga pendidik guru maupun
dosen. ini merupakan langkah yang tepat namun tanpa persiapan yang
memadai.
Perkembangan teknologi pada saat ini pun dimanfaatkan untuk
membantu aktivitas agar dapat berjalan secara efektif, meskipun tidak adanya
tatap muka secara langsung. Dengan perkembangan teknologi dan informasi
telah membantu beberapa bidang untuk tetap bisa berjalan, salah satunya
pendidikan. Dengan adanya Internet pendidikan tetap dapat bisa dilakukan
meskipun tidak adanya tatap muka. Dimana proses pembelajaran dilakukan
secara daring (online). sehingga meskipun adanya pembatasan di masa
pandemi ini, pembelajaran tetap bisa dilakukan. Mahasiswa pun tetap bisa
melakukan perkuliahan dan dosen tetap bisa melakukan pengajaran.
Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem
pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa
tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Dosen
harus bisa memastikan kegiatan pembelajaran tetap berjalan, meskipun
mahasiswa berada di rumah. Sistem pembelajaran diwujudkan dengan
personal computer (PC) atau komputer portabel yang terhubung ke Internet.
Instruktur dapat menggunakan grup media sosial seperti WhatsApp (WA),
Telegram, Instagram, aplikasi zoom, Google Meet atau media lain sebagai
media pembelajaran untuk belajar bersama dalam waktu yang bersamaan.
Dengan cara ini, meski berada di tempat yang berbeda, dosen dapat
memastikan mahasiswa ikut serta dalam pembelajaran pada saat yang
bersamaan. Pembelajaran online tidak dapat dipisahkan dari Internet.
Koneksi internet merupakan salah satu kendala yang dihadapi siswa yang
kesulitan mengakses internet di rumah. Kalaupun sebagian orang
menggunakan jaringan seluler, terkadang jaringan tidak stabil karena letak
geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal selular. Ini juga merupakan
masalah umum di kalangan siswa pembelajaran online, sehingga efek
penerapannya belum optimal.
Jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi
mahasiswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet. walaupun
ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil,
karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. hal ini
juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada mahasiswa yang
mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya.
2.3 Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
menjelaskan kondisi yang ada pada masa sekarang, dapat disebut
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat
sekarang (Sax, 1979: 17-18; Nana Sudjana & Ibrahim, 1989: 64). Penelitian
deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran data yang cermat terhadap
fenomena sosial tertentu. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. metode
penelitian kuantitatif digunakan utuk meneliti populasi atau sample
tertentupengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dengan
analisis data bersifat kuantitatif, untuk menguji hipotesis. Berdasarkan teori
tersebut, penelitian deskriptif kuantitatif, merupakan data yang diperoleh
dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik
yang digunakan. Penelitian deskriptif dalam penelitian ini dimaksudkan
untuk mendapatkan keterangan mengenai respon mahasiswa FISIP IISIP
Jakarta terhadap sistem kuliah online yang menggunakan aplikasi Google
Meet.

2.4 Hipotesis Penelitian


Menurut kerangka teori adanya pandemi COVID 19 berdampak pada
bidang pendidikan, yaitu proses pembelajaran. Proses pembelajaran menjadi
dilakukan dengan jarak jauh melalui daring. Perkembangan teknologi yang
ada membuat adanya proses pembelajaran secara daring atau online. tentunya
ini sangat membantu proses pembelajaran pada saat di keadaan sekarang.
ogle Meet adalah salah satu aplikasi yang dapat memberikan manfaat dan
membantu dalam proses pembelajaran daring. Dengan Google Meet proses
pembelajaran daring menjadi efektif. Dalam pembelajaran daring atau
perkuliahan online tentu saja mahasiswa memiliki kemudahan dalam
mengakses pembelajaran menggunakan komputer dan HP.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei. penelitian


Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi
dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Yang merupakan unit analisa dalam penelitian survei pada umumnya adalah
individu. Penelitian survei menggunakan jenis data kuantitatif yang
umumnya mengambil satu generalisasi dari pengamatan yang tidak
mendalam.

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.


Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah
untuk menemukan jawaban terhadap suatu fenomena atau pertanyaan melalui
aplikasi prosedur ilmiah secara sistematis dengan menggunakan pendekatan
kualitatif (Yusuf, 2013: 334).

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut sugiyono (2014:119), “populasi adalah wilayah


generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. dalam
penelitian ini yang menjadi populasi kami adalah mahasiswa aktif
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) angkatan 2019 di IISIP
Jakarta sebanyak 71 orang.

3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sample pada penelitian ini adalah random


sampling. Sampling Probabilitas atau Random Sampling adalah
pemelihan untuk sampling yang memperhatikan besarnya peluang
satuan sampling untuk terpilih ke dalam sample dan peluang tersebut
tidak boleh sama dengan nol. Random sampling juga dapat disebut
sebagai pengambilan sample acak sederhana yang dimana
pengambilan sample ini memberikan kesempatan yang sama untuk
setiap populasi untuk menjadi sample penelitian.

3.3.3 Jumlah Sampel

Sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang menjadi data


peneliti untuk memudahkan penelitian. Dari total jumlah populasi,
yaitu 71 orang yang menjadi sample hanyalah 30 orang. sample
didapatkan dari mesin pengacak nomor. Terlampir

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini kami menggunakan teknik pengumpulan data yang


terkait dengan data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari
responden dengan metode kuisioner. tujuan dari kuisioner sendiri, yaitu
untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan tujuan. kuisioner yang kami
gunakan adalah kuisioner tertutup, dimana kami telah menyediakan sejumlah
jawaban sebagai alternatif pilihan. kuisioner tersebut nantinya akan kami
sebar kepada Mahasiswa aktif Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
angakatan 2019. data sekunder yang kami dapatkan berasal dari buku, jurnal
ataupun internet.

3.5 Operasionalisasi Konsep

Variabel Definisi Ahli Indikator

X : Penggunaan  Penggunaan : Menurut


Aplikasi Goggle KBBI Penggunanan adalh
Meet suatu proses, cara,
perbuatan menggunakan
sesuatu.
 Aplikasi : Menurut
Rachmad Hakim S,
Aplikasi adalah perangkat
lunak yang digunakan
untuk tujuan tertentu,
seperti mengolah
dokumen, mengatur
Windows &, permainan
(game), dan sebagainya.
 Google Meet : adalah
layanan komunikasi video
yang dikembangkan oleh
Google. Ini adalah salah
satu dari dua aplikasi yang
merupakan pengganti
Google Hangouts, yang
lainnya adalah Google
Chat. (Wikipedia

Y : Efektifitas  Efektivitas : Menurut


pembelajaran Mahmudi (2010: 143)
efektivitas merupakan
hubungan antara keluaran
dengan tujuan atau sasaran
yang harus dicapai.
 Pembelajaran : Menurut
Oemar Hamalik (239:
2006) pembelajaran adalah
“suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-
unsur manusiawi, material
fasilitas, perlengkapan dan
prosedur yang saling
mempengaruhi tercapainya
tujuan pembelajaran”.

3.6 Teknik Analisis Data


Untuk Teknik analisis data dapat dilakukan menggunakan software khusus
untuk analisis data yang dinamakan statistical product and service solutions (SPSS).
Langkah pertama yang dilakukan adalah:

1. Pemeriksaan Data (Editing)


Langkah pertamanya untuk mengolah data yang terkumpul adalah
proses editing. Proses ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan data
yang bertujuan untuk melanjutkan analisis data penelitian pada tahap
berikutnya. Editing juga digunakan untuk mengecek jawaban bagi
responden yang terdapat pada kuisioner. Aspek aspek yang biasanya
diperhatikan dalam proses editing ialah kelengkapan jawaban,
kejelasan tulisan, konsistensi antar jawaban, relevansi jawaban, dan
keseragaman data.
2. Pembuatan Kode (Coding)
Setelah data dianggap memadai, tahap berikutnya adalah coding yang
dilakukan berdasarkan item pertanyaan pada kuisioner. Coding sendiri
bertujuan untuk menyederhanakan data dengan cara memberikan
simbol atau angka dan bahkan huruf npada setiap jawaban. Coding juga
meunjukkan proses klarifikasi jawaban responden berdasarkan jenis
data penelitian yang telah terkumpul sehingga dapat juga dinamakan
scoring.
3. Memasukkan Data (Data Entry)
Setelah kode-kode dibuat, data responden berupa nama, jawaban dan
informasi lainnya dimasukan kedalam tabel yang sudah dibuat dalam
proses pembuatan kode.
4. Hasil Analisa (Descriptive Statistics)
Langkah yang terakhir yaitu melihat hasil analisa dari data responden
yang telah dimasukkan ke dalam table agar dapat menyimpulkan hasil
jawaban responden

LAMPIRAN I
Daftar Mahasiswa Aktif FISIP Angkatan 2019

NO NRP NAMA JURUSAN


1. 2019210001 Yuniar Chairunnisa ILPOL
2. 2019210002 Deaby Farahdiba ILPOL
3. 2019210003 Mustafa Kemal ILPOL
4. 2019210004 Pramudya Dwiyanindra ILPOL
5. 2019210005 Chaerunnissa Salsabilla ILPOL
6. 2019220001 Haris Muda KESOS
7. 2019220002 Daut Kholifah KESOS
8. 2019220003 Mochammad Naufal Novansyah KESOS
9. 2019220004 Fazri Syawab Zannata AD KESOS
10. 2019220005 Chistabella Virgine Olivia Char KESOS
11. 2019220006 Mutia Dinda Oktavia KESOS
12. 2019220007 Gabriella Silaban KESOS
13. 2019220008 Odly Rahmat Pratama KESOS
14. 2019220009 Aska Anindya Pertiwi KESOS
15. 2019220010 Jihad Abdulrahman KESOS
16. 2019220011 Rizka Maulida KESOS
17. 2019220012 Astria Dian Afriadi KESOS
18. 2019220013 Aldi Harlanda Irawan KESOS
19. 2019220014 Muhammad Iqbal Hasley KESOS
20. 2019220015 Arief Maulana KESOS
21. 2019220016 Rina Suryaningsih KESOS
22. 2019220017 Salma Safinatunnajah KESOS
23. 2019220018 Lidiya Laviola KESOS
24. 2019230001 Jesicca Alfian Dewi HI
25. 2019230002 Bagus Prakoso HI
26. 2019230003 Magna Agape HI
27. 2019230004 Ivana Irene K HI
28. 2019230006 Caroline Esthernia F HI
29. 2019230007 Marsello Granito S HI
30. 2019230008 Allen Iverson Manek HI
31. 2019230009 Oktorian Akbar HI
32. 2019230010 Dewi Zara Gusti S HI
33. 2019230011 Anisa Aprilya Y HI
34. 2019230012 Piet Samuel Syauta HI
35. 2019230013 Lucky Kurniawan HI
36. 2019230014 Muhammad Erial Khalif HI
37. 2019230017 Zanuba Quthrunnada HI
38. 2019230018 Fernanda Ayuba R HI
39. 2019230019 Ananda Fatimah Zahro HI
40. 2019230020 Mus’ab Abdul Karim HI
41. 2019230021 Aditia Wardana HI
42. 2019230022 Deneta Azzahra Putri HI
43. 2019230023 Rizky Bayu Perdana HI
44. 2019230024 Muhammad Alif Ananda Zoen HI
45. 2019230025 Versika Istiqomah HI
46. 2019230026 Rikkot Parulian Sinaga HI
47. 2019230027 Farahdama Ayudhia Pramesti HI
48. 2019230028 Fathan Ardi F HI
49. 2019230029 Putri Vanisyah HI
50. 2019230031 Ega Ferdian HI
51. 2019230032 Alva Diela Daniswara HI
52. 2019230033 Dwi Astuti HI
53. 2019230034 Amillah Anggun HI
54. 2019230035 Ranandia Salsabila HI
55. 2019230036 Dhe Safitri Ningrum HI
56. 2019230037 Muhammad Ahsanul Fahmi HI
57. 2019230038 Muhammad Aditya Nur Hafidz HI
58. 2019230039 Olivia Pangestuty HI
59. 2019230040 Jovanya Eulia HI
60. 2019230041 Febmy Shesar Baihaqi HI
61. 2019230042 Faradila Maharani Hidayah HI
62. 2019230043 Surya Raihan Romi HI
63. 2019230044 Stephanie Lintang HI
64. 2019230045 Aufar Nur Thirafi HI
65. 2019230046 Nieda Ul Husna HI
66. 2019230047 Reynold S.T HI
67. 2019230048 Salsabila Rachmadiyah S HI
68. 2019230049 Tasya Liessanah HI
69. 2019230050 Garini Sabilla HI
70. 2019230051 Edwar Ajazwat HI
71. 2019230052 Gabrielle Callula HI

Keterangan : yang diberi warna kuning merupakan sampel yang terpilih melalui
mesin pemilih nomor acak. Dari jumlah populasi yaitu 71 dan terpilih menjadi 30
orang responden sebagai sampel.
LAMPIRAN II

KUISIONER PENELITIAN

“PENGGUNAAN APLIKASI GOOGLE Meet TERHADAP


EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MAHASISWA DALAM
SISTEM KULIAH ONLINE FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
POLITIK ANGKATAN 2019 IISIP JAKARTA”

A. Karakteristik Kuesioner
1. Identitas Responden
Jenis kelamin : a. Laki-laki
b. Perempuan
Usia : ……..
Jurusan : a. Ilmu Politik
b. Kesejahteraan Sosial
c. Hubungan Internasional

2. Petunjuk Penelitian
Anda diminta untuk memilih salah satu dari beberapa pilihan jawaban
yang telah disediakan. Kami berharap anda untuk mengisi dengan
jujur dan memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan diri sendiri.
Identitas responden bersifat rahasia dan tidak akan diketahui oleh
siapapun. Kami ucapkan terima kasih atas partisipasi anda.

B. Kuesioner Penelitian
1. Apakah anda pernah mendengar atau mengetahui tentang kelas belajar
online?
A. Iya
B. Tidak
2. Apakah anda pernah mendengar atau mengetahui aplikasi kelas belajar
Online ?
A. Iya
B. Tidak

3. Apakah anda pernah mengikuti kelas belajar online sebelum sistem kuliah
online di Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (IISIP) Jakarta diberlakukan?
A. Iya
B. Tidak

4. Sebelum sistem kuliah online di IISIP Jakarta diberlakukan anda pernah


mendengar atau mengetahui aplikasi Google Meet?
A. Iya
B. Tidak

5. Apakah anda pernah menggunakan aplikasi Google Meet sebelum sistem


kuliah online di IISIP Jakarta?
A. Iya
B. Tidak

6. Selama sistem kuliah online, materi yang diberikan dosen lebih mudah
dimengerti dibanding kuliah tatap muka.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

7. Apakah selama sistem kuliah online, kelas pembelajaran dimulai lebih tepat
waktu dibanding kuliah tatap muka.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

8. Selama sistem kuliah online, kelas pembelajaran dimulai lebih telat


dibanding kuliah tatap muka.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

9. Selama sistem kuliah online, kelas pembelajaran selesai lebih tepat waktu
dibanding kuliah tatap muka.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

10. Selama sistem kuliah online, kelas pembelajaran selesai lebih lama dibanding
kuliah tatap muka.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

11. Aplikasi Google Meet merupakan aplikasi yang mudah untuk digunakan
selama sistem kuliah online berlangsung.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

12. Fitur-fitur yang ada di aplikasi Google Meet membantu dalam sistem kuliah
online.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

13. Dengan menggunakan aplikasi Google Meet komunikasi antara anda dan
dosen tetap terjaga.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

14. Dengan menggunakan aplikasi Google Meet anda dapat langsung mengetahui
jika dosen meemberikan tugas karena terdapat pemberitahuan atau notifikasi
yang muncul.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju
15. Dengan menggunakan aplikasi Google Meet anda lebih mudah dalam
mengumpulkan tugas yang telah diberikan.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

16. Anda menjadi lebih rajin dalam mengerjakan tugas di aplikasi Google Meet.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

17. Anda menjadi lebih aktif saat pembelajaran menggunakan aplikasi Google
Meet.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

18. Aplikasi Google Meet mempunyai dampak dalam absensi atau kehadiran.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju
19. Aplikasi Google Meet lebih efektif dalam sistem kuliah online dibanding
dengan aplikasi lain yang digunakan selama kuliah online.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

20. Penyajian materi dalam aplikasi Google Meet dengan share screen membantu
proses pembelajaran.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

21. Anda lebih nyaman menggunakan aplikasi Google Meet dibanding aplikasi
belajar online lainnya.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

22. Anda langsung mempelajari materi yang dosen berikan lewat Google Meet.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

23. Metode pembelajaran lebih beragam menggunakan google Meet


dibandingkan dengan tatap muka.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

24. Dengan adanya Google Meet mahasiswa bisa lebih santai saat menerima
pelajaran.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

25. Dengan menggunakan aplikasi Google Meet perkuliahan menjadi lebih


efektif.
A. Sangat tidak Setuju
B. Tidak setuju
C. Setuju
D. Sangat setuju

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai