Anda di halaman 1dari 5

DPD PARTAI GOLKAR KABUPATEN BANYUWANGI

PERIODE 2016-2021
PROGRAM KERJA BIDANG KOPERASI, WIRASWASTA & UMKM : DRS. HARIONO
ESTIMASI WAKTU
NO NAMA KEGIATAN PESERTA KETERANGAN
BIAYA KEGIATAN

Partai GOLKAR bertekad berperan aktif dalam mendorong


perbaikan indeks Pengembangan Manusia dan pertumbuhan
ekonomi sebagai tolak ukur berhasilnya tujuan pembangunan
kesejahteraan rakyat. Partai GOLKAR bertekad berperan aktif dan
mendukung upaya-upaya :
(1) Mendorong kemandirian ekonomi dengan cara memanfaatkan
sebesar-besarnya sumber daya dalam negeri, yang di
Jawa
Timur masih cukup banyak sumberdaya yang potensial dan
belum tergarap, seperti perikanan, pertambangan dan
pariwisata.
(2) Memantapkan kebijakan dasar pembangunan ekonomi,
khususnya kebijakan di bidang investasi dan tata ruang
wilayah, sehingga rnendapatkan kepastian bagi investor yang
in gin menanamkan xnodalnya di
Jawa Timur, untuk
kesejahteraan yang ditujukan agar harga kebutuhan pokok
terjangkau oleh rakyat.
(3) Mendorong peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi
melalui pemantapan pertumbuhan ekonomi yang bertumpu
pada fundamental ekonomi yang kuat, produktivitas tenaga
kerja, investasi yang meningkat dan ekspor berkualitas dan
kompetitif. Di Jawa
Timur, fundamental ekonomi yang kuat
antara lain pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata,
UMKM dan industri yang berbasis pertanian.
(4) Mendorong peningkatan daya saing ekonomi nasional melalui
peningkatan produktivitas dan efisiensi nasional, pemarifaatan
Iptek, serta peningkatan kerjasama dan pemasaran internasional. Bagi Provinsi
Jawa
Timur, kegiatan tersebut dapat
dilakukan dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur
perhubungan darat dan menghapus semua mata rantai
kebijakan yang dapat menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
*
(5) Mendorong peningkatan optimasi pemanfaatan sumber alam
yang ditujukan melalui meningkatnya efisiensi yang menghasilkan nilai tambah dengan senantiasa memperhatikan
kelestarian fungsi lingkungan hidup. Disamping
pertambangan dan pariwisata, sumber alam yang penting yang
belum di kelola secara optimal ialah air minum Umbulan di
Kab. Pasuruan.
(6) Menciptakan struktur ekonomi yang adil melalui peningkatan
peran ekonomi rakyat, pemberdayaan UKM, koperasi dan
usaha mikro sebr.gai sarana utama dalam menciptakan
kesempatan kerja dan pengentasan kemiskinan. Di
Jawa
Timur, terdapat sekitar 4,5 juta usaha mikro, kecil dan koperasi
yang marnpu menverap sekitar 60% angkatan kerja yang ada.
Pemberdayaan UKM dan Koperasi dapat dilakukan dengan
dukungan permodalan, penyederhanaan ijin usaha, pem
benahan managemen dan Diklat Ketrampilan lainnya.
(7) Mendorong peran Iembaga keuangan dan perbankan yang
mendorong sektor riil dan memihak rakyat. Memperjuangkan
alokasi anggaran melalui APBD untuk mendukung
permodalan khususnya bagi pengembangan usaha kecil, mikro
dan koperasi, yang menyerap tenaga kerja lebih dari 10
(sepuluh) orang.
(8) Mendorong peningkatan pembangunan pedesaan dan daerah
tertinggal melalui peningkatan pembangunan infrastruktur,
sarana - prasarana pedesaan, pengembangan jaringan ekonomi
pedesaan antar ekonomi pedesaan dengan daerah perkotaan
serta mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan di daerah.
t
Untuk itu, melalui FPG DPRD, supava memperjuangkan
anggaran pembangunan untuk penguatan ekonomi pedesaan
sebagai perwujudan otonomi daerah yang riil, nyata dan
*
bertanggungjawab.
(9) Mendorong peningkatan pelestarian, fungsi lingkungan hidup
melalui peningkatan program rehabilitasi kerusakan sumber
daya hutan dan lahan serta pemantapan pelaksanaan pola
pembangunan berwawasan lingkungan. Mendorong FPG
DPRD untuk membentuk Peraturan Daerah yang berkaitan
dengan pelestarian lingkungan hidup.
(10) Mendorong upaya pengurangan pengangguran melalui per
cepatan lapangan kerja, penyelenggaraan pendidikan ketram¬
pilan bagi calon pekerja, pengembangan pasar kerja aktif, dan
perbaikan manajemen tenaga kerja Indonesia. Menetapkan
Diklat Keterampilan sebagai program prioritas bagi angkatan
kerja khususnya generasi muda. Membantu memfasilitasi
calon dan TKI, baik yang akan berangkat maupun yang
kembali ke Indonesia agar mendapatkan prosedur yang benar
dan mudah serta hak-haknya tidak dikurangi atau
dimanipulasi.
(11) Mendorong pereepatan pembangunan kelautan untuk
menggali potensi kelautan yang melimpah.
(12) Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur
terutama infrastruktur pedesaan. Melalui FPG DPRD, mem
perjuangkan kebijakan anggaran yang berpihak pada upaya
penguatan infrastruktur ekonomi pedesaan.
(13) Mendorong peningkatan derajat kesehatan masvarakat melalui
peningkatan kesehatan dan gizi anak, mempermudah akses
terhadap obat generik, revitalitas peran Puskesmas dan
pemantapan perencanaan Kelurga Berencana. Melalui FPG
DPRD, memperjuangkan anggaran kesehatan dalam jumlah
yang cukup, untuk memenuhi pelayanan kesehatan yang
murah dan berkualitas.
«
Setiap DPD Partai GOLKAR Kab/Kota, mengupayakan utuk
mendirikan pusat kesehatan masyarakat yang murah,
berkwalitas dan terjangkau masyarakat.
Setiap DPD Partai GOLKAR Kab/Kota, mengupayakan untuk
memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) unit kendaraan
ambulance untuk membantu masyarakat yang membutuhkan
secara murah, cepat dan manusiawi.
(14) Meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan dengan
memberikan perhatian terhadap produksi pertanian dalam
negeri. Melalui FPG DPRD, agar terus memperjuangkan
anggaran pembangunan bidang pertanian dan usaha-usaha
ekonomi yang berbasis pertanian seperti agrobisnis dan agro
industri.
(15) Mendorong upaya pengentasan kemiskinan, melalui
peningkatan akses kebutuhan dasar bagi masyarakat miskin,
pengembangan program pemberdayaan masyarakat miskin,
peningkatan subsidi langsung pendidikan dan kesehatan dan
peningkatan ketahanan pangan masyarakat. Melalui FPG
DPRD, agar memperjuangkan anggaran untuk pendataan
warga miskin di
Jawa
Timur, sehingga jumlah warga miskin
dapat dipastikan secara riil.
Menyediakan anggaran untuk pengawasan terhadap subsidi
pemerintah terhadap masyarakat miskin seperti BLT, Raskin,
Jamkesmas, Jamkesda, BPJS dsbnya, sehingga tepat sasaran.
Melalui FPG DPRD, agar Pemerintah Provinsi membebaskan
beban tertentu kepada rakvat miskin seperti
PBB, ongkos
pembuatan KTP, atau ongkos administrasi kependudukan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai