Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kegiatan Minggu Ke-1

Nama Peserta : Ignasius Ricky Patria Revandian


Instansi : Instalasi Farmasi RSB Sartika Asih Bandung
No Hari / Kegiatan Output Nilai Dasar ASN Keterkaitan Dengan Mata Kontribusi Terhadap
Tanggal DIklat Visi dan Misi
1 Jumat / 1. Penerimaan Terciptanya 1. Akuntabilitas : teliti dan1. Pelayanan publik : Memberikan
26 Juli dan penerimaan efektif dan dapat partisipatif dengan pasien pelayanan yang prima
2019 Penginputan resep pasien dipertanggung jawabkan. dan keluarga, tidak dan paripurna,
Resep yang mempunyai 2. Nasionalisme : tidak diskriminatif, dan meningkatkan sumber
alur terarah memandang status akuntabel. daya manusia yang
sehingga pasien kepesertaan. 2. Manajemen ASN : profesional.
tidak merasa 3. Etika Publik : senyum, integritas, keteladanan
didiskriminasi. salam, sapa, santun dan dalam sikap perilaku,
Jumlah 15 resep empati. ucapan kepada pasien.
4. Komitmen Mutu : Teliti, 3. WoG : berkoordinasi
efektif, dan efisien dapat dengan pasien dan kasir
meningkatkan mutu RS dalam pemberian harga
5. Anti Korupsi : ikhlas tanpa obat
meminta imbalan
2. Dispensing / Kesesuaian 1. Akuntabilitas : penyusunan 1. Pelayanan publik : Minimalisir kesalahan
Penyiapan nama obat, dosis resep sesuai antrian mengutamakan pelayanan meningkatkan mutu
Obat obat dan jumlah dengan penuh tanggung prima dalam penyiapan pelayanan kesehatan
obat antara jawab obat rumah sakit.
resep dengan 2. Nasionalisme : semua 2. Manajemen ASN :
obat yang pasien diperlakukan sama. Penyiapan Obat sesuai
disiapkan 3. Komitmen Mutu : SOP untuk meminimalisir
sehingga pemeriksaan teliti kesalahan
meminimalisir menghasilkan peningkatan 3. WoG : berkoordinasi
kesalahan dan mutu pelayanan. dengan petugas
memudahkan 4. Anti Korupsi : Tidak penginputan dan
dalam tahap mengubah jumlah obat pengemasan untuk
pengemasan dalam resep pemeriksaan ulang.
3. Peracikan Terciptanya hasil 1. Akuntabilitas : hasil racikan 1. Pelayanan publik : Memberikan
Obat Resep racikan yang yang dapat dipertanggung meracik obat dengan pelayanan yang prima
Obat Racikan sesuai dengan jawabkan karena dilakukan ketelitian dan kebersihan. dan paripurna,
dosis yang secara teliti dan sesuai 2. Manajemen ASN : meningkatkan sumber
diinginkan resep SOP mengacu kepada kode daya manusia yang
dari dokter 2. Nasionalisme : tidak etik dan perilaku ASN. professional..
penulis. membedakan status 3. WoG : berkolaborasi
Jumlah 2 racikan kepersertaan pasien dalam dengan petugas
melakukan peracikan penyiapan obat dalam
3. Komitmen menghitung dosis racikan.
Mutu :mengedepankan
ketilitian dan kebersihan
dalam peracikan.
4. Pengemasan Pengemasan 1. Akuntabilitas : 1. Pelayanan publik : tidak Memberikan
dan yang rapi dan pengemasan dan diskriminatif, mudah pelayanan yang prima
Penulisan tepat sesuai penulisan etiket sesuai dipahami dan diakses oleh dan paripurna.
Etiket resep sehingga resep dapat dipertanggung pasien.
memudahkan jawabkan. 2. Manajemen ASN :
pasien dalam 2. Nasionalisme : tidak memperhatikan kewajiban
mengetahui membedakan kepesertaan dan kode etik serta kode
aturan konsumsi pasien dalam mengemas perilaku ASN.
obat sehingga dan menulis etiket. 3. WoG : berkoordinasi
kepatuhan 3. Etika Publik : secara sopan dengan apoteker dan
pasien terhadap dan santun berkoordinasi dokter penulis resep
konsumsi obat dengan apoteker dan mencegah medication
akan meningkat. dokter penulis resep. error.
Jumlah 15 resep 4. Komitmen Mutu :
Pengemasan yang rapi
dan penulisan yang jelas
dan dapat dibaca
5. Anti Korupsi : Mengemas
sesuai jumlah obat yang
diresepkan tanpa
mengurangi jumlah dan
atau menambah jumlah
dalam kemasan ataupun
dalam resep
5. Penyerahan Kepatuhan 1. Akuntabilitas : KIE yang 1. Pelayanan Publik : Memberikan
Obat dan KIE pasien dalam dilakukan sesuai resep dan partisipatif, responsif, tidak pelayanan yang prima
konsumsi obat dapat dipertanggung diskriminatif, efektif serta dan paripurna,
meningkat jawabkan. akuntabel. meningkatkan sumber
seiring dengan 2. Nasionalisme : tidak 2. Manajemen daya manusia yang
edukasi yang memandang status ASN :memberikan professional dan
diberikan oleh kepesertaam pasien. informasi yang benar motto rumah sakit
petugas 3. Etika Publik : memberikan secara jujur dan yaitu aman,nyaman
penyerahan Informasi dan Edukasi bertanggung jawab . dan sejahtera.
obat. penggunaan secara sopan 3. WoG : berkolaborasi
Jumlah 10 resep dan santun. dengan pasien dan
4. Komitmen Mutu : keluarga dalam
Meningkatkan Komunikasi memberikan edukasi.
yang efketif
5. Anti Korupsi :bersikap jujur
dalam pemberian Informasi
tidak meminta imbalan.
6. Penyimpanan Persediaan 1. Akuntabilitas : pencatatan 1. Pelayanan Memberikan
Perbekalan perbekalan di kartu stok dapat publik :memudahkan pelayanan yang prima
Farmasi farmasi menjadi dipertanggung jawabkan. penelusuran ketika pasien dan paripurna,
terorganisir dan 2. Komitmen Mutu : membutuhkan infirmasi. meningkatkan sumber
tercatat dengan melakukan penyimpanan 2. Manajemen daya manusia yang
baik di kartu stok sesuai SOP dan ASN :melakukan profesional serta
manual melakukan pencatatan di pencatatan secara teliti meningkatkan
kartu stok dan tepat dan lingkungan kerja yang
bertanggung jawab. aman,nyaman dan
3. WoG : berkoordinasi sejahtera.
dengan petugas gudang
farmasi dalam melakukan
permintaan perbekalan
farmasi.
1 Sabtu / 1. Penerimaan Terciptanya 6. Akuntabilitas : teliti dan 4. Pelayanan publik : Memberikan
27 Juli dan penerimaan efektif dan dapat partisipatif dengan pasien pelayanan yang prima
2019 Penginputan resep pasien dipertanggung jawabkan. dan keluarga, tidak dan paripurna,
Resep yang mempunyai 7. Nasionalisme : tidak diskriminatif, dan meningkatkan sumber
alur terarah memandang status akuntabel. daya manusia yang
sehingga pasien kepesertaan. 5. Manajemen ASN : profesional.
tidak merasa 8. Etika Publik : senyum, integritas, keteladanan
didiskriminasi. salam, sapa, santun dan dalam sikap perilaku,
Jumlah 15 resep empati. ucapan kepada pasien.
9. Komitmen Mutu : Teliti, 6. WoG : berkoordinasi
efektif, dan efisien dapat dengan pasien dan kasir
meningkatkan mutu RS dalam pemberian harga
10. Anti Korupsi : ikhlas tanpa obat
meminta imbalan
2. Dispensing / Kesesuaian 5. Akuntabilitas : penyusunan 4. Pelayanan publik : Minimalisir kesalahan
Penyiapan nama obat, dosis resep sesuai antrian mengutamakan pelayanan meningkatkan mutu
Obat obat dan jumlah dengan penuh tanggung prima dalam penyiapan pelayanan kesehatan
obat antara jawab obat rumah sakit.
resep dengan 6. Nasionalisme : semua 5. Manajemen ASN :
obat yang pasien diperlakukan sama. Penyiapan Obat sesuai
disiapkan 7. Komitmen Mutu : SOP untuk meminimalisir
sehingga pemeriksaan teliti kesalahan
meminimalisir menghasilkan peningkatan 6. WoG : berkoordinasi
kesalahan dan mutu pelayanan. dengan petugas
memudahkan 8. Anti Korupsi : Tidak penginputan dan
dalam tahap mengubah jumlah obat pengemasan untuk
pengemasan. dalam resep pemeriksaan ulang.
3. Peracikan Terciptanya hasil 4. Akuntabilitas : hasil racikan 4. Pelayanan publik : Memberikan
Obat Resep racikan yang yang dapat dipertanggung meracik obat dengan pelayanan yang prima
Obat Racikan sesuai dengan jawabkan karena dilakukan ketelitian dan kebersihan. dan paripurna,
dosis yang secara teliti dan sesuai 5. Manajemen ASN : meningkatkan sumber
diinginkan resep SOP mengacu kepada kode daya manusia yang
dari dokter 5. Nasionalisme : tidak etik dan perilaku ASN. professional..
penulis. membedakan status 6. WoG : berkolaborasi
Jumlah 1 kepersertaan pasien dalam dengan petugas
racikan. melakukan peracikan penyiapan obat dalam
6. Komitmen Mutu : menghitung dosis racikan.
mengedepankan ketilitian
dan kebersihan dalam
peracikan.
4. Pengemasan Pengemasan 6. Akuntabilitas : 4. Pelayanan publik : tidak Memberikan
dan yang rapi dan pengemasan dan diskriminatif, mudah pelayanan yang prima
Penulisan tepat sesuai penulisan etiket sesuai dipahami dan diakses oleh dan paripurna.
Etiket resep sehingga resep dapat dipertanggung pasien.
memudahkan jawabkan. 5. Manajemen ASN :
pasien dalam 7. Nasionalisme : tidak memperhatikan kewajiban
mengetahui membedakan kepesertaan dan kode etik serta kode
aturan konsumsi pasien dalam mengemas perilaku ASN.
obat sehingga dan menulis etiket. 6. WoG : berkoordinasi
kepatuhan 8. Etika Publik : secara sopan dengan apoteker dan
pasien terhadap dan santun berkoordinasi dokter penulis resep
konsumsi obat dengan apoteker dan mencegah medication
akan meningkat. dokter penulis resep. error.
Jumlah 10 resep. 9. Komitmen Mutu :
Pengemasan yang rapi
dan penulisan yang jelas
dan dapat dibaca
10. Anti Korupsi : Mengemas
sesuai jumlah obat yang
diresepkan tanpa
mengurangi jumlah dan
atau menambah jumlah
dalam kemasan ataupun
dalam resep
5. Penyerahan Kepatuhan 6. Akuntabilitas : KIE yang 4. Pelayanan Publik : Memberikan
Obat dan KIE pasien dalam dilakukan sesuai resep dan partisipatif, responsif, tidak pelayanan yang prima
konsumsi obat dapat dipertanggung diskriminatif, efektif serta dan paripurna,
meningkat jawabkan. akuntabel. meningkatkan sumber
seiring dengan 7. Nasionalisme : tidak 5. Manajemen ASN : daya manusia yang
edukasi yang memandang status memberikan informasi professional dan
diberikan oleh kepesertaam pasien. yang benar secara jujur motto rumah sakit
petugas 8. Etika Publik : memberikan dan bertanggung jawab . yaitu aman,nyaman
penyerahan Informasi dan Edukasi 6. WoG : berkolaborasi dan sejahtera.
obat. penggunaan secara sopan dengan pasien dan
Jumlah 10 resep dan santun. keluarga dalam
9. Komitmen Mutu : memberikan edukasi.
Meningkatkan Komunikasi
yang efketif
10. Anti Korupsi :bersikap jujur
dalam pemberian Informasi
tidak meminta imbalan.
6. Penyimpanan Persediaan 3. Akuntabilitas : pencatatan 7. Pelayanan publik : Memberikan
Perbekalan perbekalan di kartu stok dapat memudahkan penelusuran pelayanan yang prima
Farmasi farmasi menjadi dipertanggung jawabkan. ketika pasien dan paripurna,
terorganisir dan 4. Komitmen Mutu : membutuhkan infirmasi. meningkatkan sumber
tercatat dengan melakukan penyimpanan 8. Manajemen ASN : daya manusia yang
baik di kartu stok sesuai SOP dan melakukan pencatatan profesional serta
manual melakukan pencatatan di secara teliti dan tepat dan meningkatkan
kartu stok bertanggung jawab. lingkungan kerja yang
9. WoG : berkoordinasi aman,nyaman dan
dengan petugas gudang sejahtera.
farmasi dalam melakukan
permintaan perbekalan
farmasi.

Bandung, 28 Juli 2019


Mentor Peserta

Dra. Wiwik Indrawati, Apt., MARS Ignasius Ricky P.R, Amd. Farm
AKB NRP 68090574 NIP 199112182019021002
LAPORAN KEGIATAN HARIAN

Hari / Tanggal : Jumat / 26 Juli 2019


Waktu : 07.00 – 14.00 WIB

A. Penerimaan dan Penginputan Resep


1. Jenis Kegiatan
Melakukan Penerimaan dan Penginputan Resep.
2. Tujuan Kegiatan
Untuk menciptakan alur pelayanan penerimaan resep yang terarah
sehingga pasien tidak merasa terdiskriminasi.
3. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menerima resep dari pasien dengan prinsip 5S.
b. Memeriksa kelengkapan resep secara teliti meliputi nama dokter
penulis resep, tanggal resep, nama dan identitas pasien, nama
obat, jumlah obat dan aturan pakai.
c. Menginput resep ke dalam komputer.
d. Memberikan nomor antrian.
4. Hasil dan Pembahasan
Telah dilakukan Penerimaan dan Penginputan resep sebanyak 15
resep. Dengan mengedepankan prinsip 5S yaitu Senyum, Sapa,
Salam, Sopan dan Santun menciptakan kenyamanan bagi pasien
dan keluarga pasien. Perlakuan yang sama dilakukan kepada
setiap pasien tanpa memandang status kepesertaan pasien.
Ketelitian dalam pemeriksaan kelengkapan resep dan penginputan
ke dalam komputer dapat meminimalisir kesalahan atau medication
error.
5. Kesimpulan
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melakukan
Penerimaan dan Penginputan resep pasien maka pelayanan
kepada pasien dapat lebih optimal.
6. Dokumentasi Kegiatan

B. Dispensing/Penyiapan Obat
1. Jenis Kegiatan
Melakukan dispensing/penyiapan obat
2. Tujuan Kegiatan
Melakukan penyiapan obat sesuai dengan nomor antrian dan
ketelitian terhadap kesesuaian resep dengan obat yang disiapkan
meliputi nama obat dan jumlah obat.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan penyiapan obat dimulai dengan menyusun resep
sesuai dengan nomor antrian dan dibedakan berdasarkan jenis
resep. Penyiapan obat dilakukan secara teliti dengan memeriksa
kesesuaian antara resep dengan obat yang disiapkan.
4. Hasil dan Pembahasan
Penyiapan obat secara teliti dapat meminimalisir kesalahan atau
medication error. Kendala yang sering dihadapi dalam kegiatan ini
adalah obat yang tidak tersedia di instalasi farmasi sehingga harus
melakukan konfirmasi ketersediaan obat di gudang farmasi yang
menyebabkan keterlambatan penyiapan obat.
5. Kesimpulan
Dengan menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA dalam melakukan
penyiapan obat dapat menghasilkan pelayanan yang lebih baik dan
optimal. Perlu penyesuaian antara ketersediaan stok komputer
dengan stok fisik yang ada di instalasi famasi untuk memudahkan
penyiapan obat dan menghindari obat yang tidak tersedia.
6. Dokumentasi kegiatan

C. Peracikan Obat
1. Jenis Kegiatan
Melakukan Peracikan Obat Resep Racikan
2. Tujuan Kegiatan
Terciptanya hasil racikan yang sesuai dengan resep dari dokter
penulis resep.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Melakukan peracikan obat resep racikan dimulai dengan cuci
tangan 6 langkah, kemudian memeriksa kesesuaian resep dan
penyiapan alat dan bahan. Peracikan dilakukan sesuai SOP
berdasarkan jenis racikan.
4. Hasil dan Pembahasan
Peracikan obat resep racikan yang dilakukan sebanyak 2 racikan
yaitu :
a) Phenytoin 25mg dibuat sebanyak 30 bungkus. Sediaan yang
ada adalah Phenytoin 100mg. Maka dari itu disiapkan Phenytoin
100mg sebanyak 7,5 kapsul atau 750mg dan dibagi menjadi 30
bungkus (pulvis).
b) Peracikan 3 macam obat dibuat menjadi 10 kapsul.
Peracikan dilakukan secara teliti dan bersih sehingga
menghasilkan racikan yang tepat sesuai resep.
5. Kesimpulan
Dengan menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA dalam melakukan
peracikan obat dapat menghasilkan pelayanan yang lebih baik dan
optimal.
6. Dokumentasi kegiatan

D. Pengemasan dan Penulisan Etiket


1. Jenis Kegiatan
Melakukan pengemasan obat dan penulisan etiket
2. Tujuan kegiatan
Melakukan pengemasan yang rapi dan penulisan etiket yang jelas
dan dapat dibaca oleh pasien bertujuan untuk keselematan pasien
dan kepatuhan pasien.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Mengemas obat secara rapi dengan telaah resep yaitu tulisan jelas,
benar nama pasien, benar nama obat, benar aturan obat, ada atau
tidaknya duplikasi obat dan Interaksi obat. Penulisan etiket yang
lengkap dan jelas dan mudah dibaca dan dipahami oleh pasien dan
keluarga pasien.
4. Hasil dan Pembahasan
Mengemas obat sebanyak 15 resep. Menuliskan etiket sesuai
dengan resep, dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca, serta
menerapkan telaah resep dapat meminimalisir kesalahan atau
medication error.
5. Kesimpulan
Menerapkan nilai – nilai ANEKA dalam melakukan pengemasan
obat dan penulisan resep menjadikan pelayanan lebih baik dan
lebih optimal.
6. Dokumentasi Kegiatan

E. Penyerahan Obat dan KIE


1. Jenis Kegiatan
Membantu Apoteker melakukan Penyerahan obat dan memberikan
Komunikasi, Edukasi, dan informasi kepada pasien.
2. Tujuan Kegiatan
Untuk menghasilkan kepahaman dan kepatuhan pasien dalam
mengkonsumi obat seiring dengan edukasi yang diberikan.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Penyerahan Obat dan KIE dilakukan dengan prinsip 5S diawali
dengan pemanggilan nomor antrian resep dan pemeriksaan
kesesuaian identitas pasien dan identitas pada resep. Memberikan
edukasi kepada pasien dengan jujur dan tepat sesuai dengan resep
dan membuat serah terima dengan pasien.
4. Hasil dan Pembahasan
Dilakukan Penyerahan Obat dan KIE sebanyak 10 resep. Kegiatan
dilakukan dengan prinsip 5S sehingga pasien dan keluarga merasa
nyaman dan puas atas informasi yang diberikan serta kepahaman
pasien dan kepatuhan pasien akan meningkat seiring edukasi yang
diberikan.
5. Kesimpulan
Dengan menerapkan nilai – nilai ANEKA dalam melakukan
penyerahan obat dan KIE maka pelayanan dapat lebih optimal.
6. Dokumentasi Kegiatan

F. Penyimpanan Perbekalan Farmasi


1. Jenis Kegiatan
Melakukan penyimpanan perbekalan farmasi.
2. Tujuan Kegiatan
Dengan melakukan penyimpanan perbekalan farmasi dan
melakukan pencatatan di kartu stok bertujuan untuk mengorganisir
persediaan perbekalan farmasi dan tercatat dengan baik di kartu
stok manual.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Pemeriksaan perbekalan farmasi meliputi nama obat, jumlah obat,
nomor batch dan tanggal kadaluarsa di catat ke dalam kartu stok
manual meliputi tgl penyimpanan, keterangan masuk atau keluar,
jumlah, tanggal kadaluarsa dan sisa stok persediaan perbekalan
farmasi
4. Hasil dan Pembahasan
Melakukan penyimpanan setiap kali melakukan permintaan ke
gudang farmasi. Pencatatan dilakukan dengan teliti dan penuh
tanggung jawab sehingga persediaan perbekalan farmasi dapat
lebih terorganisir.
5. Kesimpulan
Menerapkan nilai – nilai ANEKA dalam melakukan penyimpanan
perbekalan farmasi menjadikan pelayanan lebih baik dan lebih
optimal.
6. Dokumentasi Kegiatan

Peserta,

Ignasius Ricky P. R
Nosis 2019070718211
LAPORAN KEGIATAN HARIAN

Hari / Tanggal : Jumat / 27 Juli 2019


Waktu : 07.00 – 14.00 WIB

A. Penerimaan dan Penginputan Resep


1. Jenis Kegiatan
Melakukan Penerimaan dan Penginputan Resep.
2. Tujuan Kegiatan
Untuk menciptakan alur pelayanan penerimaan resep yang terarah
sehingga pasien tidak merasa terdiskriminasi.
3. Pelaksanaan Kegiatan
e. Menerima resep dari pasien dengan prinsip 5S.
f. Memeriksa kelengkapan resep secara teliti meliputi nama dokter
penulis resep, tanggal resep, nama dan identitas pasien, nama
obat, jumlah obat dan aturan pakai.
g. Menginput resep ke dalam komputer.
h. Memberikan nomor antrian.
4. Hasil dan Pembahasan
Telah dilakukan Penerimaan dan Penginputan resep sebanyak 15
resep. Dengan mengedepankan prinsip 5S yaitu Senyum, Sapa,
Salam, Sopan dan Santun menciptakan kenyamanan bagi pasien
dan keluarga pasien. Perlakuan yang sama dilakukan kepada
setiap pasien tanpa memandang status kepesertaan pasien.
Ketelitian dalam pemeriksaan kelengkapan resep dan penginputan
ke dalam komputer dapat meminimalisir kesalahan atau medication
error.
5. Kesimpulan
Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam melakukan
Penerimaan dan Penginputan resep pasien maka pelayanan
kepada pasien dapat lebih optimal.
6. Dokumentasi Kegiatan

B. Dispensing/Penyiapan Obat
1. Jenis Kegiatan
Melakukan dispensing/penyiapan obat
2. Tujuan Kegiatan
Melakukan penyiapan obat sesuai dengan nomor antrian dan
ketelitian terhadap kesesuaian resep dengan obat yang disiapkan
meliputi nama obat dan jumlah obat.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan penyiapan obat dimulai dengan menyusun resep
sesuai dengan nomor antrian dan dibedakan berdasarkan jenis
resep. Penyiapan obat dilakukan secara teliti dengan memeriksa
kesesuaian antara resep dengan obat yang disiapkan.
4. Hasil dan Pembahasan
Penyiapan obat secara teliti dapat meminimalisir kesalahan atau
medication error. Kendala yang sering dihadapi dalam kegiatan ini
adalah obat yang tidak tersedia di instalasi farmasi sehingga harus
melakukan konfirmasi ketersediaan obat di gudang farmasi yang
menyebabkan keterlambatan penyiapan obat.
5. Kesimpulan
Dengan menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA dalam melakukan
penyiapan obat dapat menghasilkan pelayanan yang lebih baik dan
optimal. Perlu penyesuaian antara ketersediaan stok komputer
dengan stok fisik yang ada di instalasi famasi untuk memudahkan
penyiapan obat dan menghindari obat yang tidak tersedia.
6. Dokumentasi kegiatan

C. Peracikan Obat
1. Jenis Kegiatan
Melakukan Peracikan Obat Resep Racikan
2. Tujuan Kegiatan
Terciptanya hasil racikan yang sesuai dengan resep dari dokter
penulis resep.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Melakukan peracikan obat resep racikan dimulai dengan cuci
tangan 6 langkah, kemudian memeriksa kesesuaian resep dan
penyiapan alat dan bahan. Peracikan dilakukan sesuai SOP
berdasarkan jenis racikan.
4. Hasil dan Pembahasan
Peracikan obat resep racikan yang dilakukan sebanyak 1 racikan
yaitu Peracikan 3 macam obat dibuat menjadi 10 bungkus (pulvis)
Peracikan dilakukan secara teliti dan bersih sehingga menghasilkan
racikan yang tepat sesuai resep.
5. Kesimpulan
Dengan menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA dalam melakukan
peracikan obat dapat menghasilkan pelayanan yang lebih baik dan
optimal.
6. Dokumentasi kegiatan

D. Pengemasan dan Penulisan Etiket


1. Jenis Kegiatan
Melakukan pengemasan obat dan penulisan etiket
2. Tujuan kegiatan
Melakukan pengemasan yang rapi dan penulisan etiket yang jelas
dan dapat dibaca oleh pasien bertujuan untuk keselematan pasien
dan kepatuhan pasien.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Mengemas obat secara rapi dengan telaah resep yaitu tulisan jelas,
benar nama pasien, benar nama obat, benar aturan obat, ada atau
tidaknya duplikasi obat dan Interaksi obat. Penulisan etiket yang
lengkap dan jelas dan mudah dibaca dan dipahami oleh pasien dan
keluarga pasien.
4. Hasil dan Pembahasan
Mengemas obat sebanyak 10 resep. Menuliskan etiket sesuai
dengan resep, dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca, serta
menerapkan telaah resep dapat meminimalisir kesalahan atau
medication error.
5. Kesimpulan
Menerapkan nilai – nilai ANEKA dalam melakukan pengemasan
obat dan penulisan resep menjadikan pelayanan lebih baik dan
lebih optimal.
6. Dokumentasi Kegiatan

E. Penyerahan Obat dan KIE


1. Jenis Kegiatan
Membantu Apoteker melakukan Penyerahan obat dan memberikan
Komunikasi, Edukasi, dan informasi kepada pasien.
2. Tujuan Kegiatan
Untuk menghasilkan kepahaman dan kepatuhan pasien dalam
mengkonsumi obat seiring dengan edukasi yang diberikan.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Penyerahan Obat dan KIE dilakukan dengan prinsip 5S diawali
dengan pemanggilan nomor antrian resep dan pemeriksaan
kesesuaian identitas pasien dan identitas pada resep. Memberikan
edukasi kepada pasien dengan jujur dan tepat sesuai dengan resep
dan membuat serah terima dengan pasien.
4. Hasil dan Pembahasan
Dilakukan Penyerahan Obat dan KIE berjumlah 10 resep. Kegiatan
dilakukan dengan prinsip 5S sehingga pasien dan keluarga merasa
nyaman dan puas atas informasi yang diberikan serta kepahaman
pasien dan kepatuhan pasien akan meningkat seiring edukasi yang
diberikan.
5. Kesimpulan
Dengan menerapkan nilai – nilai ANEKA dalam melakukan
penyerahan obat dan KIE maka pelayanan dapat lebih optimal.
6. Dokumentasi Kegiatan

F. Penyimpanan Perbekalan Farmasi


1. Jenis Kegiatan
Melakukan penyimpanan perbekalan farmasi.
2. Tujuan Kegiatan
Dengan melakukan penyimpanan perbekalan farmasi dan
melakukan pencatatan di kartu stok bertujuan untuk mengorganisir
persediaan perbekalan farmasi dan tercatat dengan baik di kartu
stok manual.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Pemeriksaan perbekalan farmasi meliputi nama obat, jumlah obat,
nomor batch dan tanggal kadaluarsa di catat ke dalam kartu stok
manual meliputi tgl penyimpanan, keterangan masuk atau keluar,
jumlah, tanggal kadaluarsa dan sisa stok persediaan perbekalan
farmasi
4. Hasil dan Pembahasan
Melakukan penyimpanan setiap kali melakukan permintaan ke
gudang farmasi. Pencatatan dilakukan dengan teliti dan penuh
tanggung jawab sehingga persediaan perbekalan farmasi dapat
lebih terorganisir.
5. Kesimpulan
Menerapkan nilai – nilai ANEKA dalam melakukan penyimpanan
perbekalan farmasi menjadikan pelayanan lebih baik dan lebih
optimal.
6. Dokumentasi Kegiatan

Peserta,

Ignasius Ricky P. R
Nosis 2019070718211

Anda mungkin juga menyukai