Anda di halaman 1dari 7

10 contoh teks ekplanasi

Banjir

(Pernyataan umum) Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan
durasi lama. Banjir dapat terjadi karena alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan
sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air
pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah,
kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.

(Urutan sebab akibat) Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke
sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran
permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi
tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan
cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran
permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.

Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai
karena daya tampung saluran berkurang. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial
terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

(Interpretasi) Banjir memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia.
Kerusakan terbesar terjadi saat banjir tersebut terjadi di permukiman penduduk sehingga menyeret dan merusak
apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana
ini.

Hujan Asam

(Pernyataan Umum) Hujan asam adalah peristiwa turunnya zat asam dari atmosfer ke bumi akibat pencemaran
udara yang tinggi. Hujan asam bisa turun ke bumi dalam bentuk butiran salju, kabut, atau serpihan kering.

(Urutan Sebab Akibat) Hujan asam terjadi karena adanya pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan
pembangkit tenaga listrik, atau pabrik-pabrik. Ketika pembakaran bahan bakar fosil terjadi, senyawa sulfur dioksida
dan nitrogen dioksida terlepas ke atmosfer. Gas kimia ini bereaksi dengan air, oksigen, dan senyawa membentuk
larutan asam sulfat dan nitrat. Saat hujan asam turun ke bumi, larutan asam mengalir ke perairan dan masuk ke
dalam tanah. Hujan asam membuat air mengandung asam dan menyerap senyawa aluminium yang ada di antara
air dan tanah. Air yang tercemar zat asam menjadi tidak sehat untuk hewan-hewan yang ada di lingkungan air.
Selain hewan, hujan asam juga dapat merusak kehidupan tanaman, terutama yang ada di dataran tinggi. Senyawa
dalam hujan asam yang masuk ke tanah dan mengambil nutrisi yang dibutuhkan tanaman dari dalam tanah
sehingga tanaman mati.
(Interpretasi) Hujan asam dapat dicegah dengan cara membatasi polusi yang menyebabkan hujan asam ini. Kita
harus mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Di rumah, kita juga dapat membantu mencegah hujan asam dengan hemat energi dalam pemakaian listrik.

Kemarau

(Pernyataan Umum) Musim kemarau identik dengan musim kering dan langka air. Negara Indonesia memiliki dua
musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau merupakan musim antara bulan April hingga
Oktober. Sejumlah daerah terpantau mengalami kekeringan parah, padahal musim kemarau belum mencapai
puncak. Namun sejak bulan Juni, kekeringan sudah melanda sejumlah daerah.

(Urutan Sebab Akibat) Penduduk sulit mencari sumber air bersih, sawah kering, serta debit air sungai dan waduk
pun surut. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah yang telah mengalami
kekeringan, yaitu sejumlah wilayah di Jawa dan Madura bagian selatan.

Masyarakat diimbau waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian
dengan sistem tadah hujan, berkurangnya ketersediaan air tanah dan kebakaran lahan,” kata Deputi Bidang
Klimatologi BMKG Herizal. Kebakaran hutan dan lahan telah terjadi di sejumlah daerah di Sumatera dan
Kalimantan. Cuaca yang panas membuat proses pemadaman kian sulit. Di Aceh misalnya, sedikitnya 39,5 hektar
lahan terbakar, beberapa diantaranya adalah lahan gambut yang telah ditanami sawit warga. Kepala Seksi Data
dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad mengatakan, angin yang berhembus
kencang juga mempercepat pergerakan api. Dari data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana
Provinsi Kalteng menunjukkan sedikitnya terjadi 64 kejadian kebakaran sejak Januari. Dari 64 kejadian itu terdapat
112,4 hektar hutan dan lahan terbakar. Di Desa Sungai Segajah Jaya, Rokan Hilir, Riau, lahan seluas 60 hektar
terbakar.

(Interpretasi) “Daerah-daerah itu tidak diguyur hujan selama 21-30 hari,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi
BMKG Sultan Thaha Jambi Kurnianingsih.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana memfokuskan upaya antisipasi kebakaran lahan di enam provinsi dengan
kawasan gambut yang luas. Provinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Kekeringan

(Pernyataan Umum) Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang
berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara
terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Salah satu contohnya yaitu di Desa Wonorejo. Ratusan
warga di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur antre dalam pembagian air minum
yang diberikan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Rabu (26/9/2012) siang. Warga di desa tersebut
sudah sejak Juli lalu mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

(Urutan Sebab Akibat) Kekeringan dan krisis air bersih di desa tersebut menyebabkan air untuk kebutuhan
tanaman tidak ada, sehingga terpaksa mereka biarkan tanaman itu mati kekeringan. Selain itu, warga
menambahkan akibat dari kekeringan yaitu mereka tidak bisa memasak. Selama ini warga mengambil air pada satu
sumur, akibatnya mereka pun mengambil air secara bergiliran dalam dua hari sekali.
(Interpretasi) Pada saat tangki air dari PMI tiba di rumah seorang warga, tanpa disuruh, ratusan warga langsung
menyerbu tangki air dengan membawa jeriken. Hal ini menyebabkan petugas PMI meminta warga untuk tertib.
Namun, imbauan petugas PMI itu tidak digubris. Warga malah berebut menaruh jerigen didepan tangki agar lebih
dahulu mendapatkan air. Hal ini disebabkan karena warga di Desa Wonorejo sudah lama mengalami krisis air
bersih akibat kekeringan.

Pernyataan Umum) Gerhana bulan adalah salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam ini
terjadi ketika bulan beroposisi dengan matahari. Tetapi oposisi bulan dengan matahari tidak selalu menghasilkan
peristiwa gerhana bulan.

(Urutan sebab akibat) Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang
ekliptika. Akan saat ketika terjadi perpotongan antara bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian
akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node. Pada titik node inilah terjadi
gerhana bulan. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik oposisi lainnya.

Sinar matahari yang dibelokkan tersebut memiliki spektrum cahaya kemerahan. Inilah alasannya mengapa saat
peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap yang biasanya berwarna merah gelap, jingga atau
bahkan coklat.

(Ulasan) Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat itulah akan
terjadi gerhana bulan.

Gempa es

(Pernyataan Umum) Gempa es disebabkan oleh gletser. Seorang peneliti mempelajari bagaimana gletser membuat
gempa es di antartika.

(Urutan Sebab Akibat) Gempa es tersebut disebabkan oleh gravitasi dan gelombang pasang surut. Gaya gravitasi
menyebabkan aliran ES Whilans tertarik. Tarikan gaya gravitasi menimbulkan daratan es pecah dengan lebar
sekitar 482 km ke arah Laut Ross.

(Interpretasi) Gelombang dan pasang mendorong lempeng es Ross, menghantam gletser yang turun. Gletser
terhenti. Saat gelombang surut, es tiba-tiba maju dengan gerakan yang setara dengan gempa berkekuatan 7 pada
skala Richter.

Tsunami

(Pernyataan Umum) Tsunami adalah istilah yang berasal dari Jepang, terdiri atas dua kata tsu dan name yang
berarti ‘pelabuhan’ dan ‘gelombang’. Para ilmuwan mengartikannya sebagai gelombang pasang atau gelombang
laut akibat gempa. Tsunami adalah gelombang laut besar yang datang dengan cepat dan tiba-tiba menerjang
kawasan pantai.

(Urutan Sebab Akibat) Gelombang tersebut terbentuk akibat dari aktivitas gempa atau gunung merapi yang
meletus di bawah laut. Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam
daratan pantai Pembentukan tsunami terjadi saat dasar laut permukaannya naik turun di sepanjang patahan
selama gempa berlangsung. Patahan tersebut mengakibatkan terganggunya keseimbangan air laut. Patahan yang
besar akan menghasilkan tenaga gelombang yang besar pula. Beberapa saat setelah terjadi gempa, air laut akan
surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan dalam bentuk gelombang besar. Selain itu, pembentukan
tsunami juga disebabkan oleh letusan gunung merapi di dasar lautan. Letusan tersebut menyebabkan tingginya
pergerakan air laut atau perairan di sekitarnya.

(Interpretasi) Semakin besar tsunami, makin besar pula banjir atau kerusakan yang terjadi saat menghantam
pantai. Tsunami memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia.
Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini. Namun, kita tidak
perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami membentuk gelombang besar. Selain itu, tidak semua letusan
gunung berapi atau gempa yang terjadi diikuti dengan tsunami.

(Sumber: Kemendikbud)

Tanah Longsor

(Pernyataan Umum) Tanah longsor merupakan gerakan massa batuan atau tanah menuruni lereng atau tebing.

(Urutan Sebab Akibat) Longsor dapat dipicu oleh curah hujan yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api,
fenomena ini dapat merugikan dan mengancam kehidupan manusia, karena tanah longsor yang terjadi tiba-tiba
dan meliputi wilayah yang luas dapat menimbun pemukiman sehingga mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan
harta benda.

(Interpretasi) Data statistika bencana BNPB menunjukkan bahwa antara tahun 2000 hingga 2012 terdapat 3.465
kejadian tanah longsor. dengan korban jiwa sebanyak 2.850 orang. Wilayah yang mengalami tanah longsor
terbanyak adalah Provinsi Jawa Tengah dengan 1.096 kejadian.

Kebakaran Hutan

(Pernyataan Umum) Hutan adalah merupakan wilayah yang luas dan ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan
sehingga memiliki daya serap karbon dioksida yang tinggi. Hutan juga merupakan penghasil oksigen terbesar di
bumi. Oksigen yang dihasilkan oleh hutan sangat bermanfaat bagi manusia dan hewan untuk bernafas. Itulah
sebabnya hutan mendapat julukan sebagai paru-paru dunia. Luas hutan dunia semakin hari semakin berkurang.

(Urutan Sebab Akibat) Salah satunya disebabkan oleh faktor manusia yang merusak hutan tanpa memikirkan
akibat yang ditimbulkan. Kebutuhan manusia untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan membutuhkan
biaya yang tinggi dalam persiapan lahan. Lalu, mereka kemudian mengambil jalan pintas dengan membakar hutan
karena murah dari segi biaya dan efektif dari segi waktu. Banyak orang-orang melakukan penebangan liar dan
membakar hutan untuk bercocok tanam. Setelah tanah tidak subur lagi, mereka akan berpindah tempat mencari
lahan baru dengan membakar hutan kembali. Sangat banyak sekali dampak kebakaran hutan bagi manusia. Hutan
yang terbakar akan sulit dipulihkan seperti semula. Hilangnya tumbuh-tumbuhan menyebabkan lahan terbuka,
sehingga mudah erosi, dan tidak kuat menahan banjir.

(Interpretasi) Pohon-pohon hutan hujan tropis membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk tumbuh kembali.
Manusia harus saling bantu-membantu dalam menjaga kelestarian alam. Hutan yang diberikan sang Pencipta harus
dijaga dan dimanfaatkan tanpa merusak hutan tersebut. Hutan yang terjaga kelestariannya akan berguna untuk
kelangsungan hidup manusia.

(Sumber: Kemendikbud)

Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Tesis:

Sistem pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang sangat signifikan. Perubahan tersebut
berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia. Dimana, kurikulum 2006 yang
sejak lama dipakai diganti dengan kurikulum 2013. Walaupun tidak semua sekolah menggunakan kurikulum ini,
namun tetap berjalan sebagimana mestinya.

Argumentasi:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan menjelaskan bahwa,
kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah berstandar
Internasional, yang biasa disingkat dengan RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional). Syarat keterjangkauan
distribusi buku juga menjadi syarat terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013. Kemendikbud juga menerangkan
bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang
berlandaskan pada pendekatan ilmiah atau scientific approach.

Selain itu, kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara pembelajaran dengan rasa syukur pada
pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku pengelola alam sekitar. Khususnya mengacu pada
pembelajaran yang dimulai dengan mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta.

Musliar Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan, bahwa Kurikulum 2013 lebih
menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini, peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa
kurang meningkatkan kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin menghasilkan anak bangsa
Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum 2013 setiap peserta didik dibentuk agar memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Meutia Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 ini bertujuan untuk
membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air dan bangsanya. Selain itu kurikulum 2013 juga
menitikberatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga generasi mendatang tetap mempunyai
jati diri bangsa Indonesia dan berkualitas.

Penegasan Ulang:

Namun, ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya kurikulum 2013 ini. Perubahan kurikulum ini
dianggap sangat mendadak dan di paksakan. Bahkan, ada yang beranggapan kurikulum ini kurang fokus karena
menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang berbeda.
Meskipun, mata pelajaran yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan
pemahaman yang dimiliki peserta didik akan semakin berkurang karena mata pelajaran tersebut tidak dipelajari
secara utuh, namun secara terpisah-pisah sehingga akan membuat peserta didik menjadi bingung.

Di atas segalanya, harus kita akui bahwa dalam setiap perubahan tentunya memiliki sisi positif dan negatif, serta
tidak semua orang suka akan perubahan. Kita berharap dengan perubahan berlakunya kurikulum 2013 ini akan
dihasilkan generasi Indonesia menjadi lebih maju, kreatif, inovatif, produktif,dan berkualitas.

Proses Pembuatan Tahu

Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan
tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso.

Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah
berarti “kedelai yang difermentasi”. Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200
tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han
Gaozu, Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.

Di Jepang dikenal dengan nama tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia
Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia. Di Kediri tahu kuning menjadi makanan khas. Ada pula mengenai
sejarah tahu kuning. Sebagaimana tempe, tahu dikenal sebagai makanan rakyat.

Beraneka ragam jenis tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu
Sumedang dan tahu Kediri. Aneka makanan dari tahu antara lain tahu bacem, tahu bakso, tahu isi (tahu bunting),
tahu campur, perkedel tahu, kerupuk tahu, dan lain-lain.

Secara Garis Besar Proses Pembuatan Tahu dapat saya jabarkan sebagai berikut :

Plih kedelai yang bersih dan besar ukurannya, kemudian cuci sampai bersih.

Rendam kedelai dalam air bersih selama 8 jam, Usahakan seluruh kedelai tenggelam. Dalam proses perendaman
ini kedelai akan mengembang.

Bersihkan kembali kedelai dengan cara dicuci berkali kali. Usahakan kedelai ini sebersih mungkin untuk
menghindari kedelai cepat masam.

Hancurkan kedelai dengan cara ditumbuk dan secara perlahan tambahkan air sedikit-demi sedikit sehingga
kedelainya berbentuk bubur.

Masak bubur kedelai dengan hati-hati pada suhu 70-80 derajat (biasanya ditandai dengan gelembung kecil yang
muncul pada kedelai yang dimasak). Ingat untuk menjaga agar kedelai jangan sampai mengental.

Saring bubur kedelai tersebut bersama batu tahu atau asam cukup, sambil diaduk secara perlahan. Proses ini akan
menghasilkan endapan tahu (gumpalan).

Endapan itu kemudian siap untuk di press dan di cetak sesuai ukuran dan keinginan anda

Taruh di dalam cetakan, kemudian taruh pemberat yang berfungsi untuk menekan ampas supaya kandungan
airnya benar-benar habis.
Keluarkan tahu dari cetakan, potong sesuai selera, dan siap dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai