Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENYELENGGARAAN

PELATIHAN PENCEGAHAN DAN TATALAKSANA GIZI BURUK PADA BALITA


ANGKATAN II TAHUN 2021
BAPELKES KENDARI , 04 S/D 09 OKTOBER 2021

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan
bahwa Upaya Perbaikan Gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perseorangan dan masyarakar, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi
makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan
gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Setiap pemangku
kepentingan mempunyai peran dalam percepatan perbaikan gizi masyarakat
sesuai Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024. Target pembangunan kesehatan sesuai
RPJMN 2020-2024 adalah menurunkan stunting menjadi 14 % dan wasting 7 %
pada tahun 2024.
Kasus balita gizi buruk masih banyak ditemukan baik difasilitas kesehatan
primer, fasilitas kesehatan rujukan maupun di masyarakat. Penyebab balita
menderita gizi buruk antara lain kurangnya asupan makanan baik kuantitas dan
kualitas, penyakit infeksi (Diare, ISPA, Malaria, TBC, HIV/AIDS), cacat bawaan,
keganasan, tidak tersedianya air bersihdan jamban serta sanitasi yang buruk.
Balita Gizi Buruk rentan terhadap penyakit karena menurunnya daya tahan
tubuh.
Gizi buruk memberikan kontribusi pada tingginya angka morbiditas dan
mortalitas pada balita karena tidak ditangani secara cepat dan tepat. Oleh
karena itu, semua fasilitas kesehatan harus mampu memberikan pelayanan gizi
buruk pada balita secara komprehensif. Pelayanan yang komprehensif
memerlukan keterlibatan dari asuhan medis, asuhan keperawatan, dan asuhan
gizi, sehingga seyogyanya setiap fasilitas kesehatan mampu melaksanakan
ketiga asuhan tersebut.

Saat ini cakupan pelayanan gizi buruk masih rendah, untuk itu
peningkatan peran keluarga dan masyarakat diperlukan untuk deteksi dini dan
pencegahan balita gizi buruk dalam upaya pencegahan dan tatalaksana kasus.
Agar tersedia tenaga yang mampu melakukan pencegahan dan tatalaksana gizi
buruk pada balita, maka Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara akan
melaksanakan Pelatihan Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita
yang dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) Angkatan.

B. TUJUAN PELATIHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu melakukan pengelolaan
penanggulangan dan tatalaksana gizi buruk pada balita sesuai Pedoman
Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita (Kemenkes, 2019).
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :

a. Melakukan Pengelolaan Terintegrasi Upaya Penanggulangan Gizi Buruk


pada Balita.
b. Melakukan pencegahan dan Penemuan Dini Gizi Buruk pada Balita.
c. Melakukan Tatalaksana Umum Gizi Buruk pada Balita.
d. Melakukan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita di Layanan Rawat Jalan.
e. Melakukan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita di Layanan Rawat Inap.

C. MANFAAT PELATIHAN :
Setelah mengikuti pelatihan ini , peserta mampu melakukan pengelolaan
penanggulangan dan tatalaksana gizi buruk pada balita di Unit kerja masing-
masing dalam rangka Pencegahan dan Tatalaksana gizi buruk pada balita.

II. PERSIAPAN PELATIHAN

A. Persiapan Teknis
1. Rapat persiapan bersama Pejabat Struktural, Panitia Penyelenggara dan
Pengendali Diklat untuk mendiskusikan tugas dan tanggung jawab masing-
masing tim penyelenggara pelatihan.
2. Mendiskusikan dan menetapkan fasilitator yang akan membawakan materi
pelatihan.
3. Persiapan sarana prasarana untuk kelancaran pembelajaran secara klasikal
4. Pemanggilan peserta melalui surat, email dan telepon.
5. Konfirmasi peserta untuk melakukan registrasi
B. Persiapan Administrasi
Persiapan penyelenggaraan Pelatihan Pencegahan Dan Tatalaksana Gizi Buruk
Pada Balita Angkatan II Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021 :
1. Penerbitan SK Panitia,
2. Fasilitator dan Pengendali Pelatihan,
3. Penyusunan Jadwal Pelatihan (Jadwal Terlampir)
4. Surat menyurat
III. PELAKSANAAN PELATIHAN
A. STRUKTUR PROGRAM

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka materi yang akan diberikan
disusun secara rinci pada tabel 1. Tentang struktur program Pelatihan
Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita sebagai berikut :

Jam Pelajaran
No Materi
T P PL JML

A. Materi Dasar        

Kebijakan Pancegahan dan Tata Laksana Gizi 2 0 0 2


Buruk pada Balita

  Sub Total 2 0 0 2

B Materi Inti

1. Pengelolaan Terintegrasi Upaya 2 2 0 4


Penanggulangan Gizi Buruk pada Balita

2. Pencegahan dan Penemuan Dini Gizi Buruk 3 4 0 7


pada Balita

3. Tata Laksana Umum Gizi Buruk pada Balita 3 4 0 7

4. Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di layanan 2 3 0 5


Rawat Jalan

5. Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di 4 4 8 16


Layanan Rawat Inap

  Sub Total 14 17 8 39

C. Materi Penunjang

1. Building Learning Commitment 0 2 0 2

2. Anti Korupsi 2 0 0 2

3. Rencana Tindak Lanjut 1 1 0 2

Sub Total 3 3 0 6

Total 19 20 8 47

Keterangan:

1 JP @45 menit; T: Teori; P: Penugasan; PL: Praktik Lapangan.


B. ALUR PROSES PEMBELAJARAN

Diagram Proses Pembelajaran Pelatihan

Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita

Pre test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)

V PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN:


WAWASAN :
1. Pengelolaan Terintegrasi Upaya
1. Kebijakan Penanggulangan Gizi Buruk pada Balita
A
Pencegahan dan 2. Pencegahan dan Penemuan Dini Gizi
Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita
Buruk pada Balita 3. Tata Laksana Umum Gizi Buruk pada
L
2. Anti Korupsi Balita
4. Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di
Layanan Rawat Jalan
U 5. Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di
Layanan Rawat Inap
Metode:
A Metode :
 ceramah tanya
jawab (CTJ)  Ceramah Tanya Jawab (CTJ)
 Diskusi kelompok
S  Role play
 Praktik
 Latihan kasus
I
Praktik Lapangan

Penutupan Post Test dan Evaluasi RTL


penyelenggaraan

C. Peserta
1. Kriteria peserta

a. Masih bertugas di Puskesmas dan Bekerja Minimal 2 Tahun di


Puskesmas setelah Pelatihan
b. Mendapatkan izin tertulis dari pimpinan instansinya
c. Bersedia mengikuti pelatihan sampai selesai
2. Asal Peserta
Asal peserta sebagai berikut :
Peserta pelatihan berasal dari Puskesmas yang ada di Kabupaten/ Kota se
Provinsi Sulawesi Tenggara, satu Puskesmas terdiri dari 3 orang yakni
1.) Dokter Puskesmas
2.) Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) / Nutrisionis
3.) Perawat/Bidan yang bekerja memberikan pelayanan kesehatan anak
3. Jumlah Peserta Pelatihan :
Jumlah Peserta pada pelatihan Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk Pada
Balita Angkatan II tahun 2021 adalah sebanyak 24 Orang yang dapat dilihat
pada daftar berikut ini :

NO NAMA INSTANSI ASAL


dr. Rizki Rahmadhan Puskesmas Poleang Bombana
1
Nursaida, S.Kep,NS Puskesmas Poleang Bombana
2
Rosmiati, AMG Puskesmas Poleang Bombana
3
Konawe
Dr. Adri Rahmianti Puskesmas Punggaluku
4 Selatan

Konawe
Desy Astuti, S.Tr.Keb Puskesmas Punggaluku
5 Selatan

Konawe
Yuyun Astry Y Puskesmas Punggaluku
6 Selatan

Dr. Lindar Miranti Ali Puskesmas Bone Rombo Buton Utara


7
Rosmin, AMG Puskesmas Bone Rombo Buton Utara
8
Sartika Sandewi, S.TR.Keb Puskesmas Bone Rombo Buton Utara
9
Konawe
Dr. Meris Nelta Sari Lamaranti Puskesmas Langara
10 Kepulauan

Konawe
Bebu Indrawati, Amd.Gz Puskesmas Langara
11 Kepulauan

Jenny Sofyana Jerawan, Konawe


Puskesmas Langara
12 Am.Keb Kepulauan

Buton
Dr. Yuliana Diadi Puskesmas Batanga
13 Selatan

Buton
Aida, AMG Puskesmas Batanga
14 Selatan

Buton
Jumiati, A.md.Keb Puskesmas Batanga
15 Selatan

Dr. Hasniah Bombang, SP.A RSUD Bahtramas Kota Kendari


16
Widyasari, SST RSUD Bahtramas Kota Kendari
17
Hasratin, S.Kep Ns RSUD Bahtramas Kota Kendari
18
Dr. Winda Dian P Puskesmas Bungi Kota Bau Bau
19
Hesni, AMG Puskesmas Bungi Kota Bau Bau
20
Hermawati, S.SiT, M.Kes Puskesmas Bungi Kota Bau Bau
21
Dr. Nurzulziatun M. Puskesmas Popalia Wakatobi
22
Abd. Saiful Supomo, S.Gz Puskesmas Popalia Wakatobi
23
Jamila, AMK Puskesmas Popalia Wakatobi
24

Total 24 Orang

D. Fasilitator
Fasilitator pada Pelatihan Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk Pada Balita
Angkatan II Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021 adalah yang mempunyai
kriteria sebagai berikut :
1. Latar belakang pendidikan minimal S1/S1 Kesehatan.
2. Menguasai materi/substansi yang akan diajarkan.
3. Telah mengikuti pelatihan kediklatan, Pelatihan Tenaga Pelatih Program
kesehatan (TPPK/TOT/Workshop Tata Laksana Gizi Buruk, Widyaiswara
Dasar/Penyusun Kurikulum Modul

E. Pengendali Pelatihan
Pengendali Pelatihan pada Pelatihan Pencegahan Dan Tatalaksana Gizi Buruk
Pada Balita Angkatan II Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021 adalah Wahyu
Utomo Nurindrayanto, SKM,M.Kes Widyaiswara dari Balai Pelatihan Kesehatan
Prov. Sulawesi Tenggara.
F. Waktu Pelaksanaan
Pelatihan Pencegahan Dan Tatalaksana Gizi Buruk Pada Balita Angkatan II
Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021 dilaksanakan selama 6 hari atau setara
dengan 46 jam pelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 04 s/d 09 Oktober 2021.
G. Metode Pelatihan

Kegiatan Pelatihan Pencegahan Dan Tatalaksana Gizi Buruk Pada Balita


Angkatan II Provinsi Sulawesi Tenggara dilaksanakan dengan program
pembelajaran tatap muka di kelas . Metode pembelajaran yang digunakan adalah
curah pendapat, ceramah tanya jawab, diskusi kelompok, demonstrasi, simulasi,
studi kasus, latihan, dan bermain peran.
H. Alat Bantu
Alat bantu yang digunakan pada pelatihan ini adalah Laptop/PC, , LCD, papan
tulis (White board) dan video

I. Sertifikasi
Sertifikat akan diberikan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan
memenuhi persyaratan berikut Mengikuti minimal 95% dari keseluruhan jumlah
jam pembelajaran (46 jpl).
J. Sumber Biaya

Kegiatan ini dibiayai oleh dana dekonsentrasi satker (03) Dinas Kesehatan
Provinsi Sultra.

IV. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN


1. Hari 1, Senin 4 Oktober 2021
Sesi 1, Pendaftaran Peserta (10.00 – 11.00) oleh Panitia Penyelenggara

Sesi 2, Pembukaan Pelatihan 11.00 – 11.30).


Kegiatan pelatihan Pencegahan dan Talaksanaan Gizi buruk pada Balita di awali
dengan acara pembukaan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi,
Kepala Seksi Gizi (Almin, SKM, M.Kes), para fasilitator, panitia pelaksana, dan 24
orang peserta latih, Pembukaan dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
Sulawesi Tenggara, dengan urutan kegiatan sebagai berikut :

1. Laporan panitia
2. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan dan Pembukaan,
3. Penyematan tanda peserta pelatihan,
4. Pembacaan Do’a.
Sesi 3 : Pre-test (11.30 – 11.45)

Yang dilanjutkan dengan Membangun Komitmen Belajar (BLC).


Fasilitator : Wahyu Utomo Nurindrayanto, SKM,M.Kes

Waktu : 11.45 – 13.15

Proses kegiatan Membangun Komitmen Belajar dilaksanakan dengan


menerapkan protokol kesehatan dengan peserta tetap di tempatnya dan menjaga
jarak pada kegiatan-kegiatan diskusi atau permainan. Proses dimulai dengan
perkenalan peserta pelatihan. Fasilitator memperkenalkan diri, selanjutnya peserta
diminta memperkenalkan diri dengan cara menyebut nama, jabatan dan asal,
selanjutnya fasilitator menitipkan salam kepada peserta di sebelah kanannya.
Peserta yang ditunjuk menyatakan “ saya mendapat salam dari “menyebut nama
fasilitator” dan
perkenalkan nama saya, asal tempat tugas, dan selanjutnya saya titip salam
kepada teman di sebelah kanan saya “. Proses berlanjut hingga semua peserta
saling memperkenalkan diri. Agar perkenalan lebih intens fasilitator memberi
tantangan kepada peserta yang dapat mengingat semua nama peserta akan
diberikan hadiah. Dan selanjutnya dilakukan lomba dengan menyebutkan anggota
kelompok lain, peserta yang paling banyak mengingat nama peserta dari
kelompok lawannya dinyatakan sebagai pemenang dan diberikan hadiah.

Selanjutnya peserta dibentuk menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari


masing-masing 5 peserta, dilakukan permainan puzzle membentuk dua ekor kuda
bersama jokinya. Tujuan permainan ini adalah membentuk kerjasama tim.

Kemudian peserta diminta untuk menyampaikan harapan-harapan dan


kekhawatiran peserta terhadap proses pelatihan, pembentukan organisasi kelas
dan tata tertib peserta selama pelatihan.Proses ini diakhiri dengan pembentukan
kelompok-kelompok kecil dan penjelasan tentang proses pelatihan.

Sesi 4, Kebijakan Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita
Fasilitator : Hj.Usnia,Amd.Keb, SKM.
Waktu : 14.15 -16.15 (diselingi dengan coffe break pada jam

15.00- 15.30) Metode: Ceramah, Tanya jawab.

Materi Kebijakan pencegahan dan tata laksana gizi buruk pada balita
membahas tentang kebijakan terkini yang mencakup pokok bahasan tentang :

 Latar belakang terjadinya masalah gizi buruk


 Kebijakan operasional tata laksana gizi buruk pada balita terkait PIS
PK,Strategi, standar Operasional Prosedur (SOP)dan alur tata laksana

gizi buruk pada balita,


 Tim pelaksana, pemantauan dan evaluasi kegiatan tata laksana gizi buruk
pada balita
Sesi 5, Anti Korupsi

Fasilitator : Tusiman, SKM, M.Kes

Waktu : 16.15 – 17.45


Metode : Ceramah, Tanya jawab. Peserta Hadir : 24 orang

Peserta cukup merespon dan aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Secara umum sesi ini membahas tentang :

a. Konsep kepemimpinan
b. Peran pemimpin dalam pembuatan keputusan
c. Kapasitas pemimpin dan anti korupsi
d. Langkah-langkah membangun kapasitas kepemimpinan holistic.

2. Hari 2, Selasa, 5 Oktober 2021

Sesi 1, Refleksi

Fasilitator : Wahyu Utomo N SKM, M.Kes

Waktu : 07.15 – 07.30

Metode : diskusi

Sebelum dimulai sesi pembelajaran hari kedua, peserta melakukan refleksi


pembelajaran hari pertama dan mempresentasikan hasil evaluasi harian oleh
peserta latih.

Sesi 2, Pengelolaan Terintegrasi Upaya Penanggulangan Gizi Buruk Pada


Balita
Fasilitator : Almin, SKM, M.Kes,

Waktu : 08.00 – 11.15


Metode : Ceramah, tanya Jawab, diskusi kelompok
Peserta Hadir : 24 orang

Fasilitator memulai sesi pembelajaran dengan perkenalan dengan peserta selama


15 menit memfasilitasi proses pembelajaran yang berlangsung selama 4 jam
pelajaran ini dengan baik. Peserta cukup merespon dan aktif dalam proses
pembelajaran yang berlangsung. Secara umum sesi ini membahas memfasilitasi
proses pembelajaran yang berlangsung selama 4 jam pelajaran ini dengan baik.
Secara umum sesi ini membahas tentang :

Perencanaan terintegrasi upaya penanggulangan gizi buruk pada balita


Pengorganisasian terintegrasi upaya penanggulangan gizi buruk, pada balita
Pengelolaan terintegrasi upaya penanggulangan gizi buruk pada
balita sesuai kewenangan
Sesi 3, Pencegahan dan Penemuan Dini Gizi Buruk pada Balita
Fasilitator : I Nyoman Punduh, SKM

Waktu : 11.15 – 18.40 (diselingi ishoma pada jam 12.05 – 13.00 dan
coffee break pada jam 15.35 – 15.50).

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, study kasus


Peserta cukup merespon dan aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Pada sesi ini fasilitator menjelaskan tentang :

 Pencegahan Gizi buruk pada balita


 Penemuan Dini Gizi buruk pada balita

3. Hari 3, Rabu, 6 Oktober 2021


Sesi 1, Refleksi

Fasilitator : Wahyu Utomo N, SKM, M.Kes

Waktu : 07.45 – 08.00


Metode : Diskusi
Sebelum dimulai sesi pembelajaran hari ketiga, peserta melakukan refleksi
pembelajaran hari kedua

Sesi 2, Tata Laksana Umum Gizi Buruk pada Balita


Fasilitator : Waode Nurali, S.Pd, M.Kes, dr. Anny Mariani, Sp.A,
Hj. Santi Suwandi, S.Gz.

Waktu : 08.00 – 17.40


Metode : Ceramah, Tanya Jawab, diskusi, praktek
Peserta Hadir : 24 orang

Secara umum pokok bahasan sesi ini dibagi menjadi 3 bagian yang masing-
masing dipandu oleh fasilitator yang berbeda :

 Bagian 1 berlangsung pada jam 08.00 -09.15 yang difasilitasi oleh


Waode Nurali, S.Pd, M.Kes.
Pada bagian ini Fasilitator memaparkan materi Tata cara dan
pemeriksaan gizi buruk pada balita selama 25 menit
menggunakan metode ceramah. Setelah pemaparan dilanjutkan
pemaparan tentang 4 Fase Perawatan dan Pengobatan gizi
buruk pada balita berlangsung selama 20 menit

 Bagian 2 berlangsung pada jam 09.15 – 10.50 yang difasilitasi oleh


dr. Anny Mariani Sanusi, Sp.A.
Pada bagian 2 pokok bahasan ini fasilitator menjelaskan tentang Tata
umum gizi buruk pada balita selama 80 menit. Fasilitator menggunakan
metode tanya jawab.

 Bagian 3 berlangsung pada jam 10.50 – 15.40 yang difasilitasi oleh


Santi Suwandi, S.Gz. Pada bagian ini peserta melakukan praktek
membuat formula dan resomal.
Setelah selesai praktek dan direview oleh fasilitator, peserta diberi
penugasan latihan kasus. Dan sebagai penutup hasil pembelajaran sesi
ini, fasilitator memberikan rangkuman.

4. Hari 4, Kamis, 7 Oktober 2021

Sesi 1, Refleksi

Fasilitator : Wahyu Utomo N, SKM, M.Kes

Waktu : 07.45 – 08.00


Metode : Diskusi dengan jumlah peserta yang hadir 24 orang

Sebelum dimulai sesi pembelajaran hari keempat, peserta melakukan refleksi


pembelajaran hari ketiga dan mempresentasikan hasil evaluasi harian oleh
peserta latih.

Sesi 2. Tata laksana gizi buruk pada balita di layanan rawat


jalan. Fasilitator: Waode Nurali, S.Pd.M.Kes, Hj.Santi
Suwandi, S.Gz. Waktu : 08.00 -12.00

Metode : Ceramah. Tanya jawab, diskusi dan roleplay

Secara umum pokok bahasan sesi ini dibagi menjadi 2 bagian yang masing-
masing dipandu oleh fasilitator yang berbeda :

 Bagian 1 berlangsung pada jam 08.00 -09.25 yang difasilitasi


oleh Waode Nurali, S.Pd, M.Kes.
Pada bagian ini Fasilitator memaparkan materi Pelayanan Rawat
Jalan bagi Balita gizi selama 45 menit menggunakan metode
ceramah. Setelah pemaparan dilanjutkan dengan penugasan

 Bagian 2 berlangsung pada jam 09.25 – 11.10 yang difasilitasi oleh


Hj. Santi Suwandi, S.Gz

Pada bagian 2 pokok bahasan ini fasilitator menjelaskan tentang


Konseling Pemberian RUTF dan F100 dan makanan padat gizi
selama 25 menit.

Sesi 3. Tatalaksana gizi buruk pada balita di layanan rawat inap. Fasilitator
: dr. Anny Mariani, Sp.A, Hj. Santi Suwandi, S.Gz. Waktu : 13.00 – 17.00

5. Hari 5, Jum’at, 7 Oktober 2021


Sesi 1, Refleksi
Fasilitator : Wahyu Utomo N, SKM, M.Kes
Waktu : 07.45 – 08.00, Peserta Hadir 24 orang
Sebelum dimulai sesi pembelajaran hari kelima, peserta melakukan refleksi
pembelajaran hari keempat dan mempresentasikan hasil evaluasi harian
oleh peserta latih.

Sesi 2. Praktek Kerja Lapangan

Fasilitator : Hj. Santi Suwandi,S.Gz, I Nyoman Punduh

6. Hari 6, Sabtu, 8 Oktober 2021

Sesi 1, Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh I Nyoman Punduh

Pada sesi ini peserta menyusun Rencana Tindak Lanjut menurut


Puskesmas/Rumah Sakit masing-masing. Rencana tindak lanjut ini diharapkan
dapat dilaksanakan di tempat kerja masing-masing sebagai implementasi dari
hasil pelatihan.

Sesi 2, pada jam (09.45-10.15) Post Test yang dilanjutkan dengan


kesepakatan dan rekomendasi.

Sesi 3, Penutupan pada jam (10.30-11.00)

Kegiatan pelatihan ini diakhiri dengan kegiatan penutupan, yang dilakukan


oleh Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara, mewakili
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara.

V. EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENYELENGGARAAN


A. Evaluasi Peserta
Evaluasi terhadap peserta Pelatihan Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk
Pada II Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2021 terdiri dari evaluasi pre
tes dan post tes serta penilaian sikap dan perilaku.
Adapun Hasil Evaluasi Peserta dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Pre Post
NO NAMA INSTANSI
Test Test
dr. Rizki Rahmadhan Puskesmas Poleang 40 60
1
Nursaida, S.Kep,NS Puskesmas Poleang 27 86
2
Rosmiati, AMG Puskesmas Poleang 27 73
3
Dr. Adri Rahmianti Puskesmas Punggaluku 33 80
4
Desy Astuti, S.Tr.Keb Puskesmas Punggaluku 27 73
5
Yuyun Astry Y Puskesmas Punggaluku 33 60
6
Dr. Lindar Miranti Ali Puskesmas Bone Rombo 40 86
7
Rosmin, AMG Puskesmas Bone Rombo 33 66
8
Sartika Sandewi, S.TR.Keb Puskesmas Bone Rombo 33 66
9
Dr. Meris Nelta Sari Lamaranti Puskesmas Langara 53 93
10
Bebu Indrawati, Amd.Gz Puskesmas Langara 27 93
11
Jenny Sofyana Jerawan, 33 93
Puskesmas Langara
12 Am.Keb

Dr. Yuliana Diadi Puskesmas Batanga 20 86


13
Aida, AMG Puskesmas Batanga 27 86
14
Jumiati, A.md.Keb Puskesmas Batanga 47 100
15
Dr. Hasniah Bombang, SP.A RSUD Bahtramas 30 86
16
Widyasari, SST RSUD Bahtramas 13 66
17
Hasratin, S.Kep Ns RSUD Bahtramas 27 60
18
Dr. Winda Dian P Puskesmas Bungi 13 66
19
Hesni, AMG Puskesmas Bungi 20 86
20
Hermawati, S.SiT, M.Kes Puskesmas Bungi 33 93
21
Dr. Nurzulziatun M. Puskesmas Popalia 25 66
22
Abd. Saiful Supomo, S.Gz Puskesmas Popalia 40 53
23
Jamila, AMK Puskesmas Popalia 23 66
24
724 1843
Jumlah Total
Nilai tertinggi 53 100
Nilai Terendah 13 53
Rata- Rata 3,016 76,80

Nilai terendah Pre Test adalah 13 dan nilai tertinggi adalah 53. Rata-rata nilai Pre
Test adalah 3, 016%, Sedangkan nilai terendah Post Test adalah 53 dan nilai
tertinggi adalah 100. Rata- rata nilai Post Test adalah adalah 76,80%.
B. Evaluasi Fasilitator
Evaluasi ini dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap performa fasilitator dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan angka 0 sampai dengan 100.
Variabel yang dinilai adalah sebagai berikut:
1. Penguasaan Materi;
2. Ketepatan Waktu;
3. Sistematika Penyajian;
4. Penggunaan Metode dan Alat Bantu Diklat;
5. Empati, Gaya, dan Sikap Terhadap Peserta;
6. Penggunaan Bahasa dan Volume Suara;
7. Pemberian Motivasi Belajar Kepada Peserta;
8. Pencapaian TIU;
9. Kesempatan Tanya Jawab;
10. Kemampuan Menyajikan;
11. Kerapihan Berpakaian;
12. Kerjasama Antar Pengajar.

Tabel Hasil Evaluasi Fasiltator Pelatihan Pencegahan Dan Tatalaksana


Gizi Buruk Pada Balita Angkatan II Tahun 2021

No. Nama Materi Nama Fasilitator Nilai


Kebijakan Pencegahan dan Almin, SKM, M.Kes 86,2
1. tatalaksana Gizi Buruk pada
Balita
Wahyu Utomo N, 87,3
Building Learning Commitment SKM,M.Kes
2.
(BLC)

Tusiman, SKM, M.Kes 87,2


3. Anti Korupsi

Pengelolaan Terintegrasi Almin, SKM,M.Kes 87,1


4. Penanggulangan Gizi Buruk
Pada Balita
Pencegahan dan Penemuan Dini I Nyoman Punduh, SKM 88,1
5.
Gizi Buruk pada Balita
Tatalaksana Umum Gizi Buruk Hj. Santi Suwardi, S.Gz.RD 89,2
6.
Pada Balita
Tatalaksana Gizi Buruk Pada Waode Nurali, S.Pd, M.Kes 88,2
7.
Balita di Layanan Rawat Jalan
Tatalaksana Gizi Buruk Pada Dr. Anny Mariani Sanusi, 89,9
8.
Balita di Layanan Rawat Inap SP.A
 Rata-Rata Nilai Fasilitator 87,9
 Nilai Minimum 86,2
 Nilai Maksimum 89,9

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai tertinggi adalah pada materi Tatalaksana Gizi
Buruk Pada Balita di Layanan Rawat Inap oleh dr. Anny Mariani Sanusi, SP.A dengan
nilai 89,9. Untuk nilai terendah adalah pada materi Kebijakan Pencegahan dan
Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita oleh Almin, SKM,M.Kes dengan nilai 86,2.
Selain penilaian di atas, pada lembar evaluasi fasilitator juga disediakan kolom
terbuka (catatan) dimana peserta diklat bebas menyampaikan/menuliskan usul, saran
atas penampilan para fasilitator sebagai bahan perbaikan bagi para fasilitator di masa
yang akan datang.
C. Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi ini dilakukan oleh peserta pelatihan terhadap penyelenggara pelatihan
dengan menggunakan merekap respon peserta terhadap pertanyaan yang diajukan
seputar penyelenggaran pelatihan, respon tersebut terdiri dari Sangat Baik, Baik,
Cukup, Kurang.
Hal-hal yang harus direpon peserta adalah sebagai berikut:
1. Pengalaman Belajar Dalam Pelatihan Ini;
2. Rata-Rata Penggunaan Metode Pembelajaran Oleh Pelatih/Narasumber;
3. Tingkat Semangat Belajar (Motivasi) Saudara Untuk Mengikuti Program Latihan;
4. Tingkat Kepuasan Saudara Terhadap Penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar;
5. Kenyamanan Ruang Belajar;
6. Penyediaan Alat Bantu Pelatihan Di Dalam Kelas;
7. Penyediaan Dan Pelayanan Bahan Belajar (Seperti Bahan Diskusi);
8. Penyediaan Dan Kebersihan Kamar Kecil;
9. Pelayanan Sekretariat;
10.Penyediaan Pelayanan Akomodasi;
11.Penyediaan Dan Pelayanan Konsumsi.

Rekapitulasi Nilai Evaluasi Penyelenggaraan


Pelatihan Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita
Angkatan II Tahun 2021
Respon

No Aspek Yang Dinilai Sangat Baik Cukup Kurang


Baik

Pengalaman Belajar Dalam 10 (41,6%) 14 (58,3%) 0 0


1.
Pelatihan Ini
Rata-Rata Penggunaan 3
2. Metode Pembelajaran Oleh 8 (33,3%) 13 (54,1%) 0
(12,5%)
Pelatih/Narasumber
Tingkat Semangat Belajar
3. (Motivasi) Saudara Untuk 8 (33,3%) 16 (66,6%) 0 0
Mengikuti Program Latihan
Tingkat Kepuasan Saudara 1
4. Terhadap Penyelenggaraan 6 (25%) 17 (70,8%) 0
(4,1%)
Proses Belajar Mengajar
5 7
5. Kenyamanan Ruang Belajar 0 12 (50%)
(20,8%) (29,1%)
6. Penyediaan Alat Bantu 4 (16,6%) 13 (54,1%) 3 4
Pelatihan Di Dalam Kelas
Respon
(12,5%) (16,6%)
No Aspek Yang
Penyediaan Dinilai
Dan Pelayanan
7. Bahan Belajar (Seperti 5 (20,8%) 13 (54,1%) 6 (25%) 0
Bahan Diskusi)
Penyediaan Dan Kebersihan 4 (16,6%) 13 (54,1%) 6 (25%) 1 (4,1%)
8.
Kamar Kecil
3
9. Pelayanan Sekretariat 5 (20,8%) 16 (66,6%) 0
(12,5%)
Penyediaan Pelayanan 5
10. 3 (12,5%) 16 (66,6%) 0
Akomodasi (20,8%)
Penyediaan Dan Pelayanan 5 (20,8%) 17 (70,8%) 2(8,3%) 0
11.
Konsumsi

Dari tabel di atas diketahui bahwa semua aspek pada penyelenggaraan


mendapatkan respon Sangat Baik, Baik, Cukup dan Kurang dengan nilai prosentase
yang beragam. Penilaian dan masukan yang diberikan peserta dalam rangka evaluasi
ini akan menjadi pertimbangan dan dasar perbaikan untuk penyelenggaraan pelatihan
selanjutnya.

VI. MASALAH/HAMBATAN DAN CARA MENGATASINYA


Secara keseluruhan pelaksanaan pelatihan ini berjalan dengan lancar. Tidak
ditemukan kendala yang berarti dalam kegiatan pelatihan ini. Proses pembelajaran
sesuai rencana dan secara keseluruhan proses pembelajaran sudah sesuai
denganprogram pembelajaran yang ditentukan.

VII. SARAN-SARAN PENYEMPURNAAN PROSES PEMBELAJARAN


Proses pembelajaran berjalan lancar dan sesuai rencana. Hal-hal yang
mendukung proses pembelajaran baik itu kelas, asrama, ruang makan dan fasilitas lain
yang ada di Bapelkes Kendari sebaiknya selalu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya.
Para fasilitator dan panitia juga hendaknya selalu mengupdate informasi dan
pengetahuan agar apa yang didapatkan peserta ada pelatihan adalah pengetahuan dan
informasi yang terbaru.

VIII. PENUTUP
Demikianlah laporan penyelenggaraan Pelatihan Pencegahan dan Tatalaksana
Gizi Buruk Pada Balita Angkatan II Tahun ini disusun, semoga informasi yang
dituangkan dalam laporan ini dapat bermanfaat untuk peningkatan kualitas
penyelenggaraan pelatihan dan pencegahan dan tatalaksana gizi buruk pada balita.
Saran dan kritik yang membangun akan sangat kami harapkan guna perbaikan di masa
yang akan datang.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu terlaksananya pelatihan ini. Semoga kerjasama yang baik ini akan terus
terbina di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai