Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Analsis Situasi
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat yang sama.
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai minat yang sama
(Riyadi, 2007). Salah satu kelompok khusus dalam keperawatan komunitas adalah
kelompok balita.
Berdasarkan hasil pengkajian dan pengisian kuisioner pada tanggal 27 April
sampai dengan 30 April 2017 di Kelurahan Jagir Wonokromo RW. 04 didapatkan
41 balita yang sakit yaitu 36 balita menderita ISPA (batuk, pilek), 1 balita
menderita demam, 3 balita menderita diare, dan 1 balita gatal-gatal (skabies).
Sebagian besar ibu balita di RW 04 bekerja sebagai karyawan swasta dan ibu
rumah tangga. Sedangkan kepala keluarga bekerja sebagai karyawan swasta dan
mayoritas balita dirawat oleh nenek/kakeknya sehingga berdampak terhadap
kurangnya pengawasan orang tua terhadap balitanya. Selain itu jarak antar rumah
saling berdekatan/berdempetan hal ini dapat berdampak terhadap kualitas
lingkungan rumah yang sehat, selain itu banyak rumah-rumah yang tidak ada
ventilasinhya sehingga tidak ada udara dan pencahayaan yang masuk ke dalam
rumah, hal ini berpengaruh terhadap kesehatan balita yang ada di RW 04.
Masalah kesehatan balita di Indonesia masih menjadi perhatian serius, karena
masih tingginya angka kematian balita di Indonesia bila dibandingkan dengan
target RPJM 2005-2009 dan RPJM 2010-2014 dimana targetnya adalah
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup,
menurunkan Angka Kematian Balita (AKBal) menjadi 32 per 1.000 kelahiran
hidup. Masalah utama yang menyebabkan tingginya angka kematian balita di
Indonesia adalah gizi buruk. Hampir lebih dari 2 juta anak anak balita mengalami
gizi buruk (Atmaria, 2005). Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2007 ke 2010 untuk gizi kurang
tetap 13,0 dan untuk gizi buruk dari 5,4 menjadi 4,9. Pada saat ini masalah

1
terbesar yang disebabkan oleh gizi buruk yang banyak dijumpai di kalangan anak-
anak Indonesia adalah penghambatan pertumbuhan intra-uterin, malnutrisi protein
energi, defisiensi yodium, defisiensi vitamin A, anemia defisiensi zat besi dan
obesitas (Atmaria, 2005).
Diare dan ISPA merupakan penyebab kematian berikutnya pada bayi dan
balita, disamping penyakit lainnya serta dikontribusi oleh masalah gizi. Untuk
mengatasi masalah yang sering menimbulkan kematian pada balita, pemerintah
telah membuat program dan kebijakan yang bertujuan untuk menurunkan angka
kematian pada bayi dan balita, diantaranya adalah kegiatan Posyandu, BKB (Bina
Keluarga Balita), dan program PAUD. Sementara sebagai perawat, yang dapat
dilakukan di komunitas adalah memberi penyuluhan atau pendidikan kesehatan
baik untuk topik sehat atau pun sakit seperti nutrisi, latihan, penyakit dan
pengelolaan penyakit pada balita, serta member informasi kepada ibu tentang
pentingnya pemberian ASI dan tahap perkembangan yang terjadi pada masa
balita.
B. Permasalahan Mitra
Berdasarkan hasil pengkajian dan pengisian kuisioner pada tanggal 27 April
sampai dengan 30 April 2017 di Kelurahan Jagir Wonokromo RW. 04 terdapat 41
balita yang sakit, pengamatan melalui komponen windshield survey sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Tabel distribusi penyakit pada balita di Kelurahan Jagir Wonokromo
RW. 04 pada bulan April 2017
No. Status Kesehatan Frekuensi Persentase (%)
1 ISPA 36 87.8
2 Demam 1 2.4
3 Diare 3 7.3
4 Skabies 1 2.4
Jumlah 41 100,0

C. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan


Data yang didapat dari hasil pendataan yang dilakukan mulai tanggal 27-30
April 2017, dianalisis dan diperoleh diagnosis keperawatan, kemudian dilakukan
penapisan untuk menentukan prioritas diagnosis keperawatan.
1. Analisis Data

2
Tabel 1.2 Analisa data
No Masalah Kesehatan Data Penunjang Etiologi Masalah
1. Gangguan tumbuh kembang a. Tidak punya KMS 4,23 % Kurangnya
balita di RW 1 Kelurahan b. Balita yang tidak mengunjungi kemampuan
Jagir Kecamatan posyandu 4,23 % masyarakat dalam
Wonokromo c. Status gizi buruk 0,85 %, cukup mengenal deteksi
0,85 % tumbuh kembang
d. Balita BGM (Bawah Garis pada balita.
Merah) 12,5%
e. Balita yang tidak diimunisasi
0,85 %., tidak lengkap 11,01 %

3
BAB 2
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

A. Solusi
Berdasarkan analisis situasi di atas dan didukung oleh data hasil pengkajian
dari 5 RT di RW 1 (RT4, RT6, RT7, RT12, RT13) bahwa penduduk balita (uumur
0-23 bln dan 24-60 bln) di RW 1 Kelurahan Jagir Sidoresmo belum pernah di
berikan penyuluhan tentang deteksi dini gangguan tumbuh kembang pada balita
dan upaya pemenuhan kebutuhan gizi seimbang pada balita, pembinaan keluarga
dengan anggota keluarga (balita) BGM serta terapi aktifitas untuk mengasah
kemampuan motorik kasar dan halus pada balita melalui senam yoga. Maka kami
sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang praktik kerja lapangan kompetensi
keperawatan komunitas dan keluarga berencana untuk meningkatkan derajat
ksehatan balita di RW 1 Kelurahan Jagir Sidoresmo, Wonokromo, Surabaya,
sehingga menurunkan terjadinya angka kesakitan pada balita di RW 1 ini.
Adapun luaran yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan derajat
kesehatan balita untuk mencapai balita yang sehat di RW 1 Kelurahan Jagir
Sidoresmo, Wonokromo, Surabaya dengan cara pemberian pendidikan kesehatan
berupa penyuluhan tentang deteksi dini gangguan tumbuh kembang pada balita
dan upaya pemenuhan kebutuhan gizi seimbang pada balita, Penyuluhan
Manajemen diare dan lomba cuci tangan (bunda dan balita), Pembinaan
keluarga dengan anggota keluarga (balita) BGM serta terapi aktifitas untuk
mengasah kemampuan motorik kasar dan halus pada balita melalui senam yoga.

4
BAB 3
METODE PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. Metode Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat dalam keperawatan komunitas dan keluarga ini berupa intervensi pendidikan
kesehatan berupa penyuluhan tentang deteksi dini gangguan tumbuh kembang pada balita dan upaya pemenuhan kebutuhan gizi seimbang
pada balita, Penyuluhan Manajemen diare dan lomba cuci tangan (bunda dan balita), Pembinaan keluarga dengan anggota keluarga
(balita) BGM serta terapi aktifitas untuk mengasah kemampuan motorik kasar dan halus pada balita melalui senam yoga.
B. Evaluasi
Tabel 3.1 Evaluasi
Diagnosa Rencana Penanggung
No. Implementasi Indikator Kriteria Hasil Waktu
Keperawatan Kegiatan Jawab
1. Gangguan 1. Penyuluhan 1. Mempersiapkan 1. Peserta antusias 1. Ke M. Asrorun Niam Rabu, 10 Mei
tumbuh kembang tentang deteksi proposal kegiatan, mengikuti giatan berjalan 2017 (Posyandu
balita di RW 1 dini gangguan satuan acara penyuluhan. dengan lancar. Dahlia V) pukul
Kelurahan Jagir tumbuh penyuluhan dan 2. Tidak ada 2. Pe 09.00 WIB
Kecamatan kembang pada leaflet hambatan dalam serta sampai dengan
Wonokromo balita dan 2. Berkoordinasi dengan pelaksanaan. berpartisipasi selesai di Balai
upaya kader balita dan pihak 3. Peserta aktif dalam RT 7 RW 1 Jagir
pemenuhan puskesmas mengerti diskusi dan Sidoresmo
kebutuhan gizi 3. Mempersiapkan tentang menyebutkan
seimbang pada tempat dan peralatan pentingnya penjelasan
balita. penyuluhan pemenuhan gizi yang telah
4. Melakukan bagi balita diberikan.

5
Diagnosa Rencana Penanggung
No. Implementasi Indikator Kriteria Hasil Waktu
Keperawatan Kegiatan Jawab
penyuluhan sesuai
dengan materi yang
telah ditentukan.
2. Terapi aktifitas 1. Berkoordinasi dengan 1. Acara 1. Peserta hadir Heni Pratiwi da, Jumat, 12 Mei
mengasah kader posyandu balita berlangsung di tempat.. Herdiana Putri 2017 di PAUD
kemampuan dan pihak dari PKM sesuai dengan 2. Kegiatan Larasati Dahlia RT 3 RW
motorik kasar Jagir. rencana. berjalan 1 Jagir
dan halus 2. Mempersiapkan 2. Tidak ada dengan lancar. Sidoresmo
pada balita proposal kegiatan hambatan saat 3. Peserta
melalui senam 3. Menentukan susunan melaksanakan antusias
yoga untuk acara dan penyaji. senam yoga. mengikuti
balita. 4. Mempersiapkan kegiatan.
tempat dan peralatan
yang dibutuhkan.
5. Memberikan
demontrasi secara
langsung senam yoga
pada balita.
3. Penyuluhan 1. Mempersiapkan 1. Peserta antusias 1. Kegiatan Oktavia dan Senin, 15 Mei
Manajemen proposal kegiatan, mengikuti berjalan Roidatus Sofi 2017 di PAUD
diare dan satuan acara penyuluhan dan dengan lancar. Dahlia RT 3 RW
lomba cuci penyuluhan dan lomba. 2. Peserta 1 Jagir
tangan (bunda leaflet 2. Tidak ada berpartisipasi Sidoresmo
dan balita) 2. Berkoordinasi dengan hambatan dalam aktif dalam
kader balita dan pihak pelaksanaan. diskusi dan
puskesmas 3. Peserta menyebutkan

6
Diagnosa Rencana Penanggung
No. Implementasi Indikator Kriteria Hasil Waktu
Keperawatan Kegiatan Jawab
3. Mempersiapkan mengerti penjelasan
tempat dan peralatan tentang yang telah
penyuluhan pentingnya diberikan.
4. Melakukan manajemen 3. Peserta aktif
penyuluhan sesuai diare pada balita datam kegiatan
dengan materi yang dan hand lomba.
telah ditentukan. hygiene
4. Pembinaan 1. Mempersiapkan 1. Keluarga 3. Kegiatan Yuni Kurniawati Selasa, 16 Mei
keluarga proposal kegiatan, antusias berjalan dan Yusril 2017 di PAUD
dengan SAP dan leaflet mengikuti dengan lancar. Dahlia RT 3 RW
anggota 2. Berkoordinasi dengan penyuluhan. 4. Keluarga 1 Jagir
keluarga kader balita dan 2. Tidak ada binaan Sidoresmo
(balita) BGM: pihak PKM Jagir hambatan dalam berpartisipasi
a. Demo makanan 3. Melakukan kontrak pelaksanaan. aktif dalam
murah bergizi waktu dengan diskusi dan
b. Cara keluaga binaan. menyebutkan
pengelolaan 4. Mempersiapkan penjelasan
makanan murah tempat dan peralatan yang telah
bergizi penyuluhan diberikan.
c. Memberikan 5. Melakukan
PMT penyuluhan sesuai
dengan materi yang
telah ditentukan.

7
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Bahan habis pakai Rp. 240.000,-
2. Konsumsi peserta Rp. 50.000,-
3. Doorprize Rp. 60.000,-
4. PMT Rp. 100.000,-
Jumlah Rp. 450.000,-

B. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan disusun dalam bentuk gannchart untuk recana pelaksanaan
kompetensi keperawatan komunitas dan keluarga di RW 1 Kelurahan Jagir
Sidoresmo, Wonokromo, Surabaya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No. Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 5 6
1. Penyuluhan
tentang deteksi
dini gangguan
tumbuh kembang
pada balita dan Pengkajian Evaluasi
upaya pemenuhan
kebutuhan gizi
seimbang pada
balita
2. Terapi aktifitas
untuk mengasah
kemampuan
motorik kasar dan Pengkajian Evaluasi
halus pada balita
melalui senam
yoga
3. Penyuluhan
Manajemen
diare dan lomba Pengkajian Evaluasi
cuci tangan
(bunda dan balita)
4. Pembinaan
keluarga dengan
Pengkajian Evaluasi
anggota keluarga
(balita) BGM

8
REFERENSI

Efendi, Ferry & Makhfudi. 2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan
Praktik Keperawatan. Jakarta : Salemba medika

Elisabeth T. Anderson dan RN. Judith Mc. Farlane. 2012. Community as a


Partner, 6th Ed +Introduction to Community Based Nursing, 5th Ed: Theory
and Practic in Nursing. Lippincot Williams and Wilkins, 2012

http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2011/01/Materi
Advokasi-BBL.pdf diakses pada tanggal 26 April 2017 pukul 08.09 WIB

Nursalam. 2010. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika

Riskesdas. 2013. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian


kesehatan RI tahun 2013. Diperoleh tanggal 30 April 2017 dari
http.//www.riskesdes.litbang.depkes.go.id/download/laporan_riskesdes.pdf.

Anda mungkin juga menyukai