Anda di halaman 1dari 32

Sistem

Rujukan
Kasus Kompleks
Obstetri Ginekologi

Dr. Budi Ermanto,SpOG


Sistem Rujukan
•  Penerapan sistem rujukan -> bagian pen@ng
pelaksanaan safemotherhood atau MPS
( Making Pregnancy Safer) untuk mencapai
MDGs.
•  Program bertujuan memperbaiki kesehatan
maternal. Angka kema@an lebih mudah
dicatat, dibanding angka kesakitan.
•  Kemenkes berupaya mempercepat penurunan
angka kema@an ibu.
Sistem Rujukan Kesehatan
adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memungkinkan terjadinya
penyerahan tanggung jawab secara @mbal balik
atas masalah yang @mbul, baik secara ver@kal
maupun horizontal kepada fasilitas pelayanan
yang lebih kompeten, terjangkau, rasional, dan
@dak dibatasi oleh wilayah administrasi.
Strategi Sistem Rujukan
Strategi operasional tentang rujukan mencakup
1. Pergerakan @m kabupaten/kota
2. Pengembangan daerah binaan.
3. Penerapan penjagaan mutu KIA
4. Peningkatan KIE
5. Pemantauan peran serta masyarakat.
Tujuan sistem rujukan
Meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelayanan
kesehatan secara terpadu.
Tujuan rujukan secara khusus :
a. Se@ap penderita mendapat perawatan dan
pertolongan yang sebaik-baiknya.
b. Menjalin kerjasama dengan cara pengiriman
penderita atau bahan laboratorium dari unit yang
kurang lengkap ke unit yang lengkap fasilitasnya.
c . M e n j a l i n p e l i m p a h a n p e n g e t a h u a n d a n
keterampilan (transfer knowledge and skill) melalui
pendidikan dan la@han antara pusat pendidikan dan
daerah perifer .
Jenis Sistem Rujukan
1. Rujukan medik, yaitu pelimpahan tanggung jawab
secara @mbal balik atas satu kasus yang @mbul.
a) Transfer of pa@ent. Konsultasi penderita untuk
keperluan diagnos@k, pengobatan, @ndakan opera@f dll
b) Transfer of spesimen . Pengiriman bahan (spimen)
untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap
c) Transfer of knowledge / personal. Pengiriman tenaga
yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan
mutu layanan pengobatan setempat
Jenis Sistem Rujukan
2. Rujukan kesehatan,
•  Rujukan kesehatan yaitu hubungan dalam
pengiriman , pemeriksaan bahan atau spesimen ke
fasilitas yang lebih mampu dan lengkap.
•  Ini adalah rujukan yang menyangkut masalah
kesehatan yang sifatnya preven@f dan promo@f.
Kegiatan Sistem Rujukan

A) Rujukan dan Pelayanan Kebidanan Kandungan


Kegiatan ini antara lain berupa :
1. Pengiriman orang sakit dari unit kesehatan kurang
lengkap ke unit yang lebih lengkap.
2. Rujukan kasus-kasus patologik pada kehamilan,
persalinan, dan nifas
3. Pengiriman kasus masalah reproduksi manusia
lainnya, seper@ kasus-kasus ginekologi atau
kontrasepsi yang memerlukan penanganan spesialis.
4. Pengiriman bahan laboratorium
Kegiatan Sistem Rujukan

B) Pelimpahan Pengetahuan dan Keterampilan


1. Pengiriman tenaga-tenaga ahli ke daerah
perifer untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan melalui ceramah, konsultasi
penderita, diskusi kasus, dan demonstrasi.
2. Pengiriman petugas pelayanan kesehatan
daerah ke rumah sakit yang lebih lengkap
dengan tujuan menambah pengetahuan dan
keterampilan.
Kegiatan Sistem Rujukan
C) Rujukan Informasi Medis
1. Membalas secara lengkap data-data medis
penderita yang dikirim dan advis rehabilitas kepada
unit yang mengirim.
2. Menjalin kerjasama pelaporan data-data medis.
Kegiatan Sistem Rujukan
Rujukan dapat melipu@ kasus akut
emergensi ataupun non emergensi.
Beberapa kasus emergensi antara lain :
• Akut abdomen karena masa adneksa,
dapat terjadi torsi adneksa, melipu@ kista
terpun@r, mioma bertangkai terpun@r atau
pecahnya tumor adneksa.
• Hamil dengan perdarahan, kejang, dan
syok.
Tatalaksana Sebelum
Melakukan Rujukan
• Nilai vital sign.
Stabilisasi dgn memasang jalur intravena
dan memperbaiki syok bila ditemui,
memperbaiki airway bila ada gangguan.
• L e n g k a p i p e r s i a p a n a d m i n i s t r a s i .
Kelengkapan ini melipu@: Surat rujukan
yang berisikan alasan merujuk, obat obat
yang sudah diberikan, dan surat surat lain
yang mungkin dibutuhkan.
Tatalaksana Sebelum
Melakukan Rujukan
• B erikan penjelasan kepada keluarga
kondisi pasien anda dan potensi kejadian
yang bisa terjadi bila @dak dirujuk.
• A j a k k e l u a r g a p a s i e n u n t u k i k u t
memfasilitasi rencana anda .
• Sebaiknya sudah memiliki kesepakatan
dengan tempat merujuk dan segera
memberitahukan tempat rujukan anda
bahwa anda akan merujuk.
Tatalaksana Sebelum
Melakukan Rujukan
•  Tidak meninggalkan begitu saja pasien anda
setelah sampai di tempat rujukan sampai
tahu betul apa yang terjadi pada pasien anda,
dan apakah kita sudah melakukan yang benar
atau apa yang harus anda lakukan bila hal
yang sama terjadi lagi.
•  Rujukan non emergensi melipu@ semua
kasus ginekologi yang memerlukan @ndakan
diagnosis maupun penatalaksanaan lanjut .
Tatalaksana Sebelum
Melakukan Rujukan
•  Rujukan non emergensi karena @dak terjadi
gangguan vital sign maka @dak perlu memasang jalur
intravena. Lengkapi administrasi melipu@ surat
rujukan, dan surat surat lain yang diperlukan.
•  Rujukan non emergensi @dak memerlukan
pendampingan .
Persiapan Rujukan
Telpon RS yang akan dituju sebelum merujuk.
Ingat BAKSOKU !
•  B ( Bidan ),
Pas@kan ibu/ klien didampingi oleh tenaga
kesehatan yang kompeten dan memiliki
k e m a m p u a n u n t u k m e l a k s a n a k a n
kegawatdaruratan
Persiapan Rujukan
•  A ( Alat )
Bawa perlengkapan dan bahan-bahan yang
diperlukan, seper@ spuit, infus set, tensimeter,
dan stetoskop.
•  K ( keluarga )
Beritahu keluarga tentang kondisi terakhir
ibu (klien) dan alasan mengapa ia dirujuk.
Suami dan anggota keluarga lain harus
menemani ibu ( klien) ketempat rujukan
Persiapan Rujukan
•  S (surat)
Beri surat ke tempat rujukan yang berisi
iden@fikasi ibu (klien), alasan rujukan, uraian
hasil rujukan, asuhan atau obat- obatan yang
telah diterima ibu (klien).
•  O (obat)
Bawa obat- obat esensial diperlukan selama
perjalanan merujuk
Persiapan Rujukan
•  K (kendaraan)
Siapkan kendaraan yang cukup baik untuk
memungkinkan ibu dalam kondisi yang nyaman
dan dapat mencapai tempat rujukan dalam
waktu yang cepat.
•  U (uang)
Ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam
jumlah yang cukup untuk membeli obat dan
bahan kesehatan yang diperlukan ditempat
rujukan.
•  Da ( darah).
Perdarahan Trimester 3
Plasenta Previa
•  Gejala awal perdarahan tanpa nyeri
•  Tidak boleh periksa dalam
•  Prinsip utama dalam terapi seksio adalah
untuk menyelamatkan ibu
•  Tempat implantasi plasenta banyak
vaskularisasi.
Perdarahan Trimester 3
Solusio Plasenta
•  Perdarahan bisa keluar atau tersembunyi
Terapi :
•  Atasi syok
•  Atasi hipofibrinogenemia
•  Atasi anemia
Eklampsia
•  Penanganan sama dengan pre eklampsia,
kecuali persalinan harus berlangsung dalam
12 jam setelah kejang.
•  Penanganan: an@ kejang, an@ hipertensi,
akhiri kehamilan.
•  Rujuk ke RS jika terdapat oliguri, sindrom
HELLP, koma berlanjut lebih 24 jam setelah
kejang.
Distosia Partus/ Partus Lama
Kala 1
•  Pembukaan serviks melewa@ garis waspada
partograf
Kala 2
•  Pembukaan serviks lengkap, ibu mengedan,
tetapi @dak ada kemajuan penurunan.
Retensio Plasenta
•  adalah belum lahirnya plasenta lebih 30 menit
setelah bayi lahir.
•  Plasenta dilahirkan dengan cara manual.
•  Melakukan @ndakan invasi dan manipulasi
tangan penolong persalinan yang dimasukkan
langsung ke dalam kavum uteri.
•  Kontra indikasi manual plasenta : plasenta
inkreta/ perkreta.
Perdarahan Post Partum Primer
•  Sebelum terjadi, lakukan secara ru@n
manajemen ak@f kala 3.
Penyebab antara lain
•  Atonia uteri
•  Retensio plasenta
•  Robekan jalan lahir
Perdarahan Post Partum Sekunder
•  Perdarahan terjadi setelah 1 minggu
melahirkan
•  Penyebab : sama seper@ primer
Sepsis Puerperalis
•  Terjadi saat nifas
•  Riwayat ketuban pecah
•  Riwayat perdarahan post partum
•  Suhu ibu 38 C
•  Lekosit 30.000
Asfiksia Neonatorum
•  Terjadi asidosis,hipoksia dan penimbunan CO2.
•  Bila proses berlangsung terus, dapat
menyebabkan kerusakan otak atau kema@an.
•  Penilaian untuk melakukan resusitasi ditentukan
oleh :
1.  Pernafasan
2.  Denyut jantung
3.  Warna kulit
Syok
•  Adalah kondisi volume sirkulasi darah rela@f
berkurang, sehingga terjadi penurunan perfusi
jaringan.
•  Kondisi ini dapat terjadi jika kehilangan darah
yang banyak atau akibat dilatasi pembuluh
darah.
Distosia Bahu
•  Penyebab : deformitas panggul, kegagalan
bahu untuk melipat ke dalam panggul.
•  Sering pada makrosomia.
•  Jika ibu masih bisa mengedan, bayi masih
hidup, dapat dilakukan teknik seper@ Mc
Roberts.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai