Anda di halaman 1dari 21

ASSESSMENT FOR LEARNING 2

INTERNATIONAL BUSINESS

Dosen International Business


I Gusti Bagus Yosia Wiryakusuma S.Si., M.M.

Disusun Oleh:

Nur Fahira Rizqi Amelia 0106012210054

Iftikar Nadhif 0106012210212

Atthariq Alkausar Herdiyanto 0106012210277

Syaiful Arif 0106012210279

Shendy Adelia Putri 0106012210335

Universitas Ciputra Surabaya


2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan berkahnya tim penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Assessment
For Learning 2 tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen kami yang telah membimbing dan membantu kami dalam proses
penyelesaian Assessment For Learning 2.
Tim penulis mengakui bahwa sebagai manusia kami memiliki keterbatasan dan
kelemahan dalam berbagai hal, oleh karena itu karya ini pun tak dapat diselesaikan
dengan sempurna. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam
karya ini. Namun kami telah melakukan yang terbaik dan semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang kami miliki.
Tim penulis menyadari bahwa Assessment For Learning 2 ini masih jauh dari
kata sempurna dan memiliki banyak kekurangan yang tidak tim penulis sengaja. Tim
penulis hendak menyampaikan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas
kelalaian yang mungkin telah tim penulis lakukan baik dalam proses pengerjaan
laporan, maupun dalam hasil keseluruhan Assessment For Learning 2 ini. Dengan ini,
tim penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca,
sehingga dapat menjadi batu loncatan kami agar dapat menjadi penulis yang lebih
baik di kemudian hari.
Semoga karya ini dapat digunakan dengan semestinya dan dapat memperluas
wawasan serta pengetahuan para pembaca mengenai topik ini. Terima kasih.

Surabaya, 11 April 2023

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB Ⅰ PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1

BAB Ⅱ TINJAUAN KEPUSTAKAAN ........................................................... 2

2.1. Analisis Strategi Wilayah ............................................................................... 2

2.2. Analisis Strategi Masuk ................................................................................. 3

2.3. Kesesuain Strategi Pemasaran Global .......................................................... 15

2.4. Kesesuain Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Global .................... 16

BAB Ⅲ PENUTUP ....................................................................................... 17

Kesimpulan .......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 19

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerajinan tangan merupakan suatu kegiatan seni yang menonjolkan pada sisi
keterampilan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan pada
lingkungan sekitar yang dirubah menjadi memiliki nilai, fungsi dan juga estetika.
Produk yang kelompok kami pilih ialah kerajinan tangan yang berbahan dasar rotan.
Rotan ialah sekelompok dari puak (tribus) yang memiliki batang rotan langsing dengan
diameter 2- 5cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan dilindungi oleh duri-duri
panjang. Sebagian besar rotan berasal dari hutan Indonesia dari tanah Sumatra,
karena Indonesia merupakan memasok 70% kebutuhan rotan pada skala dunia.
Rotan tergolong tumbuhan yang cepat tumbuh dan juga relatif mudah dipanen.
Rotan juga memiliki berbagai keunggulan dari pada kayu seperti lebih ringan, kuat,
elastis, mudah dibentuk, dan juga harga yang lebih terjangkau. Akan tetapi rotan juga
memiliki kekurangan dibandingkan dengan kayu yaitu antara lain rotan dapat
dikatakan rentan rusak ataupun rapuh karena dirusak oleh serangga binatang
pengerat, masih belum terdapati bahwa terdapat jenis rotan yang mampu menolak
serangan dari binatang pengerat masih membutuhkan perawatan tertentu untuk
terhindar dari gangguan binatang tersebut, dan juga rotan memiliki konstruksi yang
tidak terlalu kuat. Dengan demikian rotan dapat dikategorikan sebagai suatu bahan
dasar yang belum bisa menahan dari segala macam cuaca.
Rotan sangat cocok dijadikan keranjang belanjaan atau pun tas kecil cantik yang
mudah dibawa kemana saja dan juga tidak kesulitan jika ingin melakukan perpindahan
tempat. Keranjang rotan merupakan salah satu kelompok dari barang kerajinan.
Sehingga kerajinan rotan dapat dimasukkan kedalam sektor industri kreatif. Dalam
proses pembuatan keranjang rotan tersebut memerlukan keterampilan, ketekunan,
dan kreativitas. Dari kreativitas pengrajin keranjang tersebut memiliki nilai secara
estetis, memiliki fungsi guna selain itu keranjang rotan ini dibuat untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan proses pembuatan secara manual

1
BAB Ⅱ

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. Analisis Strategi Wilayah


A. Global Standardization Global
Startegi global standarisasi adalah memiliki titik fokus terhadap profitabilitas serta
pertumbuhan laba dengan meraup pengurangan biaya yang bearasal dari skala
ekonomi, efek pembelajaran serta ekonomi lokasi. Sasaran dari strategi global
standarisasi ialah mengejar startegi untuk berbiaya rendah dalam skala global.
Strategi ini sangat berguna ketika terdapat tekanan yang kuat untuk mengurangi biaya
dan juga tuntutan responstabilitas local yang minimal
B. Transnasional Strategy
Strategi transnasional yaitu suatu strategi yang mencoba secara bersamaan untuk
mencapai biaya yang rendah yang dilansir melalui ekonomi lokasi, skala ekonomi, dan
efek pembelajaran yang membedakan penawaran produk terhadap keseluruh pasar
geografis untuk memperhitungkan perbedaan lokal. Strategi ini akan berguna ketika
terdapat tekanan pengurangan biaya tinggi dan juga tekanan tinggi untuk daya
tanggap lokal.
C. International Strategy
Strategi internasional salah satu strategi yang melibatkan pengambilan produk
yang pertama kali diproduksi untuk pasar domestik dan kemudian menjual secara
internasional dengan hanya sedikit adanya penyesuaian lokal. Strategi internasional
ini akan sangat berguna ketika terdapat tekanan untuk mengurangi biaya rendah dan
tekanan rendah untuk daya tanggap lokal.
D. Localization Strategy
Strategi lokalisasi memiliki titik fokus terhadap profitabilitas dengan cara
menyesuaikan barang atau jasa perusahaan sehingga memiliki kecocokan yang baik
dengan selera serta preferensi dipasar nasional yang berbeda-beda. Strategi ini akan
berguna ketika terdapat perbedaan substansial antar negara terkait dengan selera
dan preferensi konsumen (tekanan biaya tidak terlalu kuat).
E. Analisis Kesesuain Produk Dengan Strategi Wilayah
Produk keranjang rotan adalah sebuah produk kerajinan tangan yang memiliki
antusias yang sangat tinggi pada masyarakat negara Amerika Serikat. Keranjang

2
rotan tidak perlu mengalami penurunan harga dan juga tidak perlu mengalami
perubahan bentuk karena mereka memiliki nilai pendapatan yang sudah cukup baik
dan karena mereka menilai keranjang rotan dari sisi nilai fungsi dan juga keunikannya
(custom short name). Selain dari adanya antusias dari masyarakat yang cukup banyak
Negara Amerika Serikat tidak memiliki bahan baku rotan. Sehingga strategi wilayah
yang sesuai yaitu strategi lokalisasi yang memang menitik fokuskan terhadap
profitabilitas dengan memiliki kecocokan selera dengan preferensi dipasar yang
dituju.

2.2. Analisis Strategi Masuk


1. Strategi Ekspor
Strategi ekspor dilakukan saat strategi ataupun rencana yang sudah disusun
sedemikian rupa guna memberikan bantuan pendistribusian produk ataupun jasa
yang mereka miliki ke pasar luar negeri. Tujuan yang diharapkan dari adanya strategi
ekspor ini adalah untuk menaikkan jumlah penjualan, menjangkau pangsa pasar yang
lebih luas, serta membuat jangkauan geografi bisnis yang juga jauh lebih luas dari
sebelumnya. Berikut merupakan keuntungan dari strategi ekspor :

A. Potensi Dari Pasar Yang Menjadi Lebih Luas Dan Besar

Ketika sudah memasuki ke dalam pasar internasional, maka suatu perusahaan


akan berkesempatan untuk mendapatkan potensi pasar yang jauh lebih luas serta
jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan hanya melakukan penjualan di pasar
domestik.

B. Diversifikasi Risiko

Apabila suatu perusahaan sudah mempnyai pelanggan dan peminatnya di lebih


dari satu negara, maka perusahaan tersebut juga dapat mempunyai pengurangan dari
risiko ketergantungan terhadap pasar yang ada di dalam negeri.

C. Meningkatkan Reputasi Dari Merek Dagang

Ketika suatu perusahaan sudah memasuki ke dalam pasar internasional, maka


perusahaan tersebut juga dapat meningkatkan reputasi merek perusahaan yang
mereka miliki dikarenakan adanya kemampuan dalam bersaing di lingkup pasar
global.

3
D. Mendapatkan Penghasilan Pendapatan Yang Lebih

Dengan melakukan penjualan di dalam lingkup pasar internasional yang mana


artinya lingkup pasar menjadi lebih luas, maka suatu perusahaan tentunya menjadi
dapat menghasilkan pendapatan yang lebih daripada biasanya sehingga dapat
menjadi bantuan bagi pertumbuhan serta pengembangan bisnis.

Namun, ada beberapa kelemahan dari strategi ekspor, antara lain:

A. Biaya Operasional Yang Tinggi

Memasuki penjualan ke dalam lingkup pasar internasional tentunya


memerlukan biaya yang cukup tinggi, hal ini dikategorikan ke dalam biaya pemasaran,
pengiriman, serta regulasi.

B. Adanya Tantangan Logistik

Ketika suatu perusahaan sudah memasuki pasar internasional, tentunya


perusahaan tersebut akan dihadapkan kepada tantangan logistik, diantaranya adalah
masalah pada pengiriman, perizinan, serta pajak yang seringkali menjadi penghalang
dalam proses ekspor.

C. Tantangan Dari Bahasa Dan Juga Budaya

Apabila suatu perusahaan sudah melakukan penjualan ke dalam lingkup pasar


internasional, itu artinya mereka juga memerlukan pengetahuan serta pemahaman
khusus terkait bahasa dan juga budaya dari pasar yang dituju, sehingga perusahaan
tersebut menjadi memerlukan suatu keahlian khusus di dalam bidang bahasa dan
budaya dari pasar yang dituju.

D. Risiko Adanya Perubahan Dalam Nilai Tukar

Perusahaan yang sudah melakukan penjualan di dalam pasar internasional


tentunya harus melakukan pertimbangan dari risiko fluktuasi pada nilai tukar yang
dapat menjadi kendala dalam perhitungan keuntungan mereka.

4
2. Strategi Licensing
Strategi lincensing dapat didefinisikan sebagai suatu strategi dalam bisnis ketika
suatu pemilik hak cipta atau paten dari produk maupun teknologi sudah memberikan
perizinan kepada pihak-pihak lain yang menggunakan atau juga memproduksi produk
atau teknologi yang sama dengan pertukaran untuk royalti. Dalam strategi lincesing
ini, pemilik dari hak cipta atau paten ini dapat memberikan hak kepada pihak-pihak
lain untuk dapat memproduksi serta menggunakan produk dan juga teknologi yang
sama, di sisi lain pihak yang lainnya akan memberikan upah biaya atau royalti kepada
pemilik hak cipta atau paten dari produk atau teknologi tersebut.
Berikut merupakan kelebihan strategi licensing:
A. Adanya Peningkatan Pendapatan
Ketika suatu perusahaan sudah memberikan lisensi, maka perusahaan
tersebut tentunya akan dapat memperoleh suatu pendapatan tambahan yang dapat
diperoleh tanpa harus menangani produksi atau distribusi produk milik mereka secara
langsung.
B. Diversifikasi Risiko
Ketika suatu perusahaan sudah mampu memberikan lisensi kepada pihak
lain atau pihak ketiga, maka perusahaan tersebut sudah dapat mengurangi risiko di
dalam bisnis karena adanya pembagian dari tanggung jawab dalam aspek produksi
dan distribusi kepada pihak lain.
C. Penetrasi pada pasar
Dengan adanya lisensi, maka suatu perusahaan dapat memperluas pasar
dari produk mereka ke dalam wilayah-wilayah baru tanpa harus menangani operasi
bisnis secara langsung di negara yang dituju tersebut.
D. Meminimalisir Biaya Pengeluaran
Suatu perusahaan tentunya dapat meminimalisir dan menghemat biaya dari
kegiatan produksi dan distribusi dengan pemberian lisensi produk mereka kepada
pihak ketiga atau pihak lain yang sudah mempunyai pengalaman serta infrastruktur
yang sudah mumpuni di bidang yang dikerjakannya itu.
Namun, selain ada kelebihan maka ada beberapa kelemahan dari strategi licensing,
antara lain:
A. Kontrol Yang Kurang Terhadap Produk
Dengan memberikan lisensi kepada pihak lain, maka tandanya suatu
perusahaan sudah siap menerima resiko kehilangan kontrol atas sebagaimana merek
dan juga teknologi mereka yang sudah digunakan oleh pihak lain, serta risiko untuk
melihat produk mereka diganggu oleh praktik bisnis dari pihak yang sudah terlisensi.
B. Menurunnya Pendapatan
Apabila suatu pihak yang sudah dilisensi ini ternyata tidak memiliki
kemampuan dalam memasarkan produk tersebut dengan baik, maka tentunya
perusahaan akan mendapatkan dampaknya atau akan mengalami penurunan dalam
segi pendapatan atau bahkan juga dapat merusak citra dari merek yang sudah
mereka bangun sebelumnya.

5
C. Risiko Terhadap Keamanan Dari Informasi
Apabila terjadi adanya informasi rahasia atau teknologi yang secara
langsung dipublikasikan oleh pihak yang sudah dilisensi, ini akan menjadi resiko yang
membahayakan bisnis serta keuntungan dari perusahaan.
D. Persaingan Yang Menjadi Lebih Ketat
Ketika perusahaan sudah memutuskan untuk memberikan lisensi teknologi
mereka, hal ini dapat menjadi pembuka kesempatan jalan bagi pihak lain untuk
memasuki pasar mereka dan menjadi pesaing yang serius bagi bisnis di dalam
perusahaan.

3. Strategi Franchising
Strategi franchising dapat didefinisikan sebagai suatu model dari bisnis yang
mana suatu perusahaan memberikan haknya kepada pihak lain dalam bentuk
franchise dengan menggunakan merek dagang, sistem pengoperasian serta
dukungan bisnis guna mengoperasikan bisnis atas nama mereka namun di bawah
merek dagang dari perusahaan tersebut. Pada strategi franchising ini, pihak franchise
akan membayarkan sejumlah biaya yang sudah ditetapkan di awal serta royalti yang
dibayarkan kepada perusahaan yang menjadi pemilik merek dagang atau franchisor
tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hak penggunaan merek dagang,
sistem operasi dan juga dukungan bisnis dari perusahaan pemilik merek dagang
kepada pihak franchise.
Tujuan yang paling utama dari strategi franchise ini ialah guna membuat
jangkauan bisnis menjadi luas dengan adanya pemanfaatan modal, sumber daya
serta keterampilan yang berasal dari pihak lain. Melalui strategi ini, para franchisor
akan dapat membuat jaringan bisnis mereka menjadi luas dalam kurun waktu yang
cenderung lebih singkat dan menjadi efisien. Hal ini dikarenakan franchise akan
menggunakan sumber daya dari mereka sendiri untuk melakukan pengoperasian unit
tau toko baru yang mereka kelola ini.
Berikut merupakan keuntungan strategi franchising:
A. Pertumbuhan Meningkat Pesat
Dengan menerapkan model dari bisnis berupa franchising, maka perusahaan
tersebut dapat melakukan perluasan jangkauan dari geografis mereka menjadi yang
lebih cepat jika dibandigkan ketika membangun serta mengoperasikan outlet sendiri.
B. Modal Yang Cenderung Lebih Rendah
Pihak dari franchise tentunya akan melakukan penyediaan modal untuk
melakukan pembukaan dan pengoperasian outlet, sehingga dari perusahaan itu
sendiri dapat melakukan penghematan biaya yang diperlukan untuk pembangunan
dan pengoperasian dari outlet milik mereka sendiri.
C. Peningkatan Dari Adanya Kesadaran Merek
Dengan mempunyai jumlah besar dari outlet yang penyebaraannya ada di berbagai
daerah, maka merek dagang dari suatu perusahaan akan dapat menjadi lebih terkenal
serta menjadi lebih dikenal oleh masyarakat dalam lingkup yang lebih luas.

6
D. Diversifikasi Risiko
Ketika suatu perusahaan sudah memberikan hak mereka kepada pihak lain
untuk melakukan pengoperasian bisnis di bawah merek perusahaan, maka risiko dari
bisnis akan tersebar di antara banyaknya pihak yang terlibat dan tidak hanya terpusat
pada
Namun, ada beberapa kelemahan dari strategi franchising, antara lain:
A. Kurangnya Pengontrolan
Perusahaan dapat memiliki resiko dalam kehilangan kontrol kepada
bagaimana outlet franchisenya dalam menjalankan bisnis mereka, serta risiko untuk
menyaksikan langsung merek dagang milik mereka diciderai oleh praktik dari bisnis
pihak yang sudah dilisensi.
B. Adanya Risiko Kegagalan
Apabila outlet franchisenya ini gagal dalam pengoperasiannya, maka ini dapat
menjadi cikal bakal rusaknya citra merek dan dapat menurunkan kredibilitas dari
bisnis.
C. Pengeluaran Biaya Yang Lebih Tinggi
Perusahaan tentunya tidak hanya diam. Melainkan juga harus mengeluarkan
biaya untuk mengadakan pelatihan serta memberikan dukungan kepada outlet
franchisenya, serta kadang-kadang perusahaan juga harus menanggung biaya untuk
memberikan bantuan kepada outlet franchisenya yang sedang berjuang dalam
merintis.
D. Adanya Potensi Dalam Persaingan
Apabila suatu perusahaan memberikan terlalu banyak izin bagi outlet
franchisenya, tentunya hal ini dapat menjadi awal mula munculnya peniruan konsep
bisnis mereka oleh para pesaing bisnis mereka.

4. Strategi Turnkey Project


Turnkey project diketahui sebagai suatu proyek yang diberikan serta diserahkan
langsung oleh pemilik proyek kepada suatu perusahaan untuk diselesaikan prosesnya
secara lengkap dari tahap awal sampai akhir. Lalu, pada akhir dari proyek ini, pemilik
dari proyek tersebut akan memperoleh produk ataupun fasilitas yang sifatnya sudah
siap untuk dipergunakan atau dioperasikan tanpa membutuhkan adanya penanganan
khusus lagi secara langsung dari pihak yang memiliki proyek tersebut. Dalam turnkey
project ini, perusahaan akan bertugas serta bertanggungjawab kepada seluruh aspek-
aspek yang ada pada proyek, termasuk dari segi perencanaan, desain, konstruksi,
pengujian sampai kepada pelatihan dan juga pengoperasian hasil dari proyek
tersebut. Berikut merupakan keuntungan strategi Turnkey Project adalah :

A. Adanya Kemampuan Untuk Mengambil Proyek Dengan Ukuran Yang


Besar
Strategi dari Turnkey Project ini memberikan kemungkinan bagi perusahaan
untuk dapat mengambil proyek-proyek besar yang kemungkinannya tidak dapat
7
diambil serta dilakukan secara perseorangan atau mandiri dikarenakan adanya
keterbatasan sumber daya dan juga pengalaman.
B. Pendapatan Yang Meningkat
Perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan dengan memperoleh
pendapatan tambahan dari proyek-proyek ini yang dapat diperoleh tanpa harus
menangani produksi atau distribusi produk milik mereka secara langsung.
C. Adanya Kemampuan Untuk Menggabungkan Berbagai Keahlian
Suatu perusahaan dapat melakukan penggabungan keahlian dan pengalaman
mereka ke dalam suatu pembangunan proyek dengan keahlian yang asalnya dari
mitra atau kontraktor lain guna menghasilkan suatu hasil yang lebih optimal.
D. Adanya Peningkatan Dari Citra Merek
Ketika suatu proyek-proyek besar berakhir dengan kesuksesan, maka
perusahaan tentunya dapat memperkuat citra dari merek mereka serta melakukan
peningkatan reputasi mereka di pasar.
Namun, ada beberapa kelemahan dari strategi Turnkey Project, antara lain:
A. Risiko Terjadinya Kegagalan
Perusahaan akan berkesempatan mendapatkan risiko tinggi ketika sudah
menyetujui untuk membangun proyek Turnkey, hal iki dikarenakan mereka
bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan serta penyelesaian dari proyek
sebelum melakukan penyerahan kepada pihak yang akan menggunakan.
B. Diperlukan Biaya Yang Tinggi
Biaya yang diperlukan untuk melakukan pembangunan dari fasilitas ataupun
infrastruktur yang lengkap akan menjadi sangat mahal, sehingga suatu perusahaan
menjadi harus melakukan investasi dalam pembangunan proyek tersebut tanpa
adanya jaminan dari keberhasilan maupun keuntungan.
C. Terdapat Tuntutan Tenaga Kerja Dan Sumber Daya
Dalam pelaksanaannya, proyek Turnkey ini membutuhkan jumlah yang besar
bagi sumber daya dan tenaga kerja mereka, sehingga perusahaan harus memastikan
bahwasanya mereka sudah memiliki sumber daya yang sesuai dan berjumlah cukup
guna melakukan penyelesaian proyek dengan berhasil.
D. Terdapat Risiko Politik
Sebelum melakukan Turnkey Project maka perusahaan harus memperhatikan
dengan lebih teliti terkait faktor politik yang terkait dengan pembangunan proyek,
seperti adanya regulasi ataupun kebijakan pemerintah, yang tentunya dapat menjadi
pengaruh dari kesuksesan proyek secara signifikan.

5. Strategi Contract Manufacturing


Contract manufacturing atau yang diketahui sebagai pembuatan kontrak dapar
didefinisikan sebagai suatu proses jalannya produksi suatu barang ataupun produk
yang jalannya proses ini dilakukan melalui perusahaan manufaktur atau produsen

8
dibawah permintaan dari pihak ketiga atau dari perusahaan lain. Dalam contract
manufacturing ini, pihak yang menjadi pihak ketiga atau perusahaan inilah yang
mengajukan permintaan produksi yang disebut sebagai pemilik dari merek atau brand
pemilik (owner), sementara di lain sisi perusahaan manufaktur yang merupakan
keuntungan strategi Contract Manufacturing:
A. Efisiensi Dari Biaya
Strategi dari Contract Manufacturing ini dapat memberikan bantuan kepada
perusahaan dalam mengurangi pengeluaran dari biaya produksi dan memberikan
peningkatan dari efisiensi operasional karena mereka ini tidak perlu melakukan
pembelian ataupun mempertahankan pabrik milik mereka sendiri.
B. Fokus Kepada Inti Dari Bisnis
Suatu perusahaan dapat memfokuskan diri kepada inti dari bisnis mereka dan
melakukan peningkatan inovasi dengan cara melakukan pengalihan tanggung jawab
produksi kepada pihak lain.
C. Fleksibilitas
Suatu perusahaan dapat dengan mudahnya melakukan penyesuaian dari
produksi dengan adanya permintaan pasar dengan memperluas atau memperkecil
jumlah produksi yang sudah disediakan oleh pihak kontraktor.
D. Adanya Peningkatan Kualitas
Apabila pihak dari kontraktor sudah memiliki pengalaman yang mumpuni di
dalam bidang produksi tertentu, maka tentunya akan dapat membantu dalam
peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.
Dan berikut merupakan kekurangan strategi Contract Manufacturing:
A. Munculnya Ketergantungan Pada Pihak Ketiga
Perusahaan akan menjadi pihak yang selalu mengandalkan keberadaan pihak
ketiga untuk melakukan produksi pada produk mereka, sehingga dapat memunculkan
adanya risiko dari kegagalan atau adanya kualitas yang menurun.
B. Kendali Yang Hilang
Perusahaan tidak lagi memiliki suatu kendali yang penuh terhadap produksi
serta kualitas dari produk yang sudah dihasilkan dan diproduksi oleh pihak ketiga
diluar perusahaan.
C. Risiko Adanya Kekayaan Intelektual
Perusahaan juga memiliki keharusan dalam memastikan bahwa kekayaan
intelektual mereka sudah terlindungi dan tidak adanya penyalahgunan yang dilakukan
oleh pihak ketiga.
D. Risiko Dari Adanya Keterlambatan Pengiriman
Perusahaan juga tentunya harus memastikan bahwasanya pihak dari kontraktor
dapat melakukan pengiriman produk tepat waktu, karena apabila tidak dilakukan tepat
waktu maka dapat mempengaruhi reputasi merek dan juga keuntungan.

9
6. Strategi Management Contract
Kontrak Manajemen Strategi (SMC) adalah kontrak antara pemerintah dan
perusahaan swasta di mana perusahaan swasta bertanggung jawab atas manajemen
dan operasi proyek atau organisasi publik untuk jangka waktu tertentu. Di dalam
SMC, perusahaan swasta ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proyek
atau organisasi publik yang mereka kelola mencapai tujuan yang ditetapkan oleh
pemerintah. Beberapa keuntungan SMC adalah:
1. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mengelola proyek
atau organisasi publik, karena perusahaan swasta bertanggung jawab atas
pengelolaannya.
2. Perusahaan swasta memiliki keahlian khusus dalam mengelola proyek atau
organisasi, sehingga dapat menghasilkan hasil yang lebih baik dan efisien.
3. SMC dapat memberikan insentif bagi perusahaan swasta untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Namun, ada beberapa kelemahan dari SMC, antara lain:
1. Risiko pelimpahan pengelolaan organisasi publik kepada pihak swasta yang
tidak memiliki kepentingan yang sama dengan kepentingan publik.
2. SMC dapat menyebabkan perusahaan swasta berfokus pada keuntungan
finansial dan bukan pada pencapaian tujuan publik yang seharusnya menjadi
prioritas utama.
3. Kemungkinan akan ada biaya yang lebih tinggi daripada jika pemerintah
mengelola proyek atau organisasi publik secara langsung.
SMC dapat membutuhkan banyak waktu dan biaya agar kontrak dan pengawasan
menjadi efektif dan adil.

7. Strategi Greenfield
Strategi greenfield adalah strategi dimana perusahaan memutuskan untuk
membangun fasilitas produksi baru atau kantor pusat di lokasi yang benar-benar baru,
biasanya lahan kosong atau lahan yang belum pernah digunakan
sebelumnya. Dalam konteks lingkungan, Greenfield juga dapat mengacu pada
proyek yang dirancang untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan
ramah lingkungan. Beberapa keuntungan dari Strategi Greenfield adalah:

A. Pilihan Lokasi Yang Lebih Baik

Dengan membangun fasilitas dari awal, perusahaan dapat memilih lokasi


terbaik yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas perusahaan.

B. Mampu Merancang Fasilitas Yang Ramah Lingkungan

Dalam kasus Greenfield yang ramah lingkungan, perusahaan dapat


merancang fasilitasnya untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

10
C. Tidak Terikat Dengan Infrastruktur Yang Ada
Dalam kasus Greenfield, perusahaan tidak terikat dengan infrastruktur yang
ada, yang dapat membatasi fleksibilitas mereka.

Namun, ada beberapa kelemahan dari Strategi Greenfield, antara lain:

A. Biaya Tinggi

Memulai dari awal dapat membutuhkan investasi yang signifikan dan dapat
meningkatkan biaya pengembangan.

B. Waktu Yang Dibutuhkan

Memulai dari awal juga bisa memakan waktu lebih lama karena perusahaan
harus membangun semuanya dari awal.

C. Tantangan Rekrutmen

Memulai dari awal di area baru dapat menghadirkan tantangan dalam


merekrut tenaga kerja yang berkualitas dan terlatih.

D. Risiko Pasar Yang Belum Terbukti

Terkadang, Greenfield dapat menghadirkan risiko pasar yang belum terbukti


karena perusahaan harus membangun pasar dari awal dan tidak memiliki basis
pelanggan

8. Strategi Acquisition
Strategi Akuisisi adalah strategi dimana suatu perusahaan membeli atau
mengakuisisi perusahaan lain untuk mengembangkan bisnisnya. Metode Akuisisi
memiliki kelebihan dan kekurangan yang tercantum di bawah ini:

A. Pertumbuhan Yang Cepat


Perusahaan dapat tumbuh dengan cepat menggunakan metode ini karena
mereka memiliki akses ke pasar, pelanggan, teknologi, dan sumber daya yang
terkenal.

B. Diversifikasi
Dengan mengakuisisi bisnis di industri lain, bisnis dapat memperoleh
keuntungan dari diversifikasi portofolio.

C. Tingkatkan Kinerja
Menggabungkan aset, operasi, dan infrastruktur perusahaan yang diakuisisi
dengan bisnis inti korporasi dapat meningkatkan efisiensi operasional.

D. Meningkatkan Nilai Merek


Membeli merek terkenal dapat meningkatkan nilai merek perusahaan dan
memberikan keunggulan kompetitif.

11
Masalah dengan rencana akuisisi :

A. Harga Tinggi
Keuangan perusahaan dapat dipengaruhi oleh biaya tinggi dan pengeluaran
signifikan yang diperlukan untuk mengakuisisi bisnis lain.

B. Integrasi Yang Menantang


Mungkin sulit dan mahal untuk menggabungkan operasi dan sumber daya dari
dua bisnis yang berbeda.

C. Bahaya Reputasi
Perusahaan dapat mengambil risiko dengan membeli bisnis dengan masalah
hukum atau reputasi.

D. Kesulitan Budaya
Saat bergabung dengan tim dari dua perusahaan terpisah, bisnis mungkin
menghadapi kesulitan budaya dan nilai yang berbeda, yang dapat menghambat
integrasi dan efisiensi.

9. Strategi Merger
Strategi merger adalah penggabungan dua atau lebih menjadi satu
perusahaan dimana perusahaan yang memerger mengambil alih semua aset dan
kewajiban. Berikut merupakan kelebihan strategi merger:
A. Peningkatan skala ekonomi usaha
B. Memperluas pangsa pasar
C. Akses pasar baru yang lebih mudah

Kekurangan strategi merger:


A. Harus ada persetujuan dari pemegang saham masing-masing perusahaan
B. mendapatkan persetujuan dengan waktu yang cukup lama

10. Strategi Joint Venture

Strategi usaha patungan adalah salah satu di mana dua atau lebih bisnis
bersatu untuk menciptakan entitas bisnis baru untuk mencapai tujuan
bersama. Metode usaha patungan memiliki keuntungan dan kerugian sebagai
berikut:

Manfaat dari pendekatan usaha patungan :

A. Meningkatkan Kemampuan

Dengan berkolaborasi dengan bisnis lain, perusahaan dapat memperoleh akses ke


sumber daya, teknologi, dan pasar baru.

12
B. Menurunkan Risiko

Dengan membagi risiko bisnis di seluruh perusahaan yang terlibat dalam usaha
patungan, paparan risiko satu perusahaan berkurang.

C. Tingkatkan Kinerja

Usaha patungan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memotong


biaya dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian masing-masing
perusahaan.

D. Keragaman Kepemilikan

Melalui perjanjian dengan bisnis lain, usaha patungan memungkinkan


perusahaan memperluas portofolio operasi mereka.

Strategi joint ventures memiliki kelemahan yaitu antara lain :

A. Konflik

Konflik mungkin timbul dan kemajuan usaha patungan dapat terhambat


sebagai akibat dari pendapat atau kepentingan yang berbeda di antara entitas yang
berpartisipasi.

B. Kesulitan Budaya

Efektivitas usaha patungan mungkin terhambat oleh perbedaan budaya dan


nilai antara perusahaan, yang dapat menghambat kerja sama.

C. Risiko Terhadap Reputasi

Bekerja dengan bisnis yang memiliki masalah hukum atau reputasi dapat
berisiko bagi bisnis.

D. Keterbatasan Kontrol

Karena kepemilikan dan pengambilan keputusan dibagi di antara perusahaan


yang berpartisipasi, perusahaan mungkin tidak memiliki kendali penuh atas usaha
patungan tersebut.

13
Analisis Kesesuain Produk Dengan Strategi Masuk
Sebelum melakukan ekspor keranjang rotan ke Amerika, perlu dilakukan analisis
kesesuaian produk dengan strategi masuk pasar ekspor tersebut. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Permintaan pasar

Perusahaan perlu mengetahui seberapa besar permintaan pasar Amerika


terhadap produk kerajinan rotan. Jika permintaan pasar cukup besar, maka
ekspor ke Amerika dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

2. Persaingan

Perusahaan juga perlu mempertimbangkan tingkat persaingan di pasar


Amerika. Jika pasar sudah cukup ramai dengan produk serupa, maka
perusahaan harus mempertimbangkan bagaimana cara membedakan
produknya dari produk pesaing.

3. Kualitas Dan Keamanan

Produk keranjang rotan harus memenuhi standar kualitas dan keamanan yang
ditetapkan oleh negara tujuan ekspor. Amerika memiliki persyaratan kualitas
yang ketat untuk produk yang masuk ke dalam negaranya, jadi perusahaan
harus memastikan bahwa produk mereka memenuhi persyaratan tersebut.

4. Harga

Perusahaan perlu mempertimbangkan harga jual produk mereka di Amerika,


termasuk biaya produksi, biaya pengiriman, tarif impor, dan margin keuntungan
yang diinginkan. Produk harus dijual dengan harga yang kompetitif dan dapat
bersaing dengan produk serupa dari negara lain.

5. Logistik

Perusahaan perlu memastikan bahwa produk mereka dapat diimpor dan dikirim
dengan mudah ke Amerika. Ini termasuk memastikan bahwa produk dikemas
dengan benar, memilih jalur pengiriman yang tepat, dan memenuhi
persyaratan kepabeanan dan logistik lainnya.

Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa ekspor keranjang rotan ke Amerika
dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan jika produk memenuhi persyaratan
kualitas dan keamanan yang ditetapkan, permintaan pasar cukup besar, dan harga
jual produk bersaing dengan produk serupa dari negara lain. Namun, perusahaan juga
perlu mempertimbangkan tingkat persaingan dan mengelola logistik dengan baik agar
dapat bersaing di pasar internasional.

14
2.3. Kesesuain Strategi Pemasaran Global
A. Strategi distribusi yaitu sebuah rencana dengan tujuan menyebarkan barang
yang diproduksi. Dengan menerapkan metode ini secara efisien itu dapat memperoleh
keuntungan sekaligius mempertahankan pelanggan.Denganmenggunakan biaya
yang rendah pendapat kami sangat baik karena keranjang rotan yang diproduksi
untukdieskpor tidak memperlukan penyesuaian ulang terhadap produk rotan dalam
perubahan bentuk maupun ukuran dan juga harga. Kenaikan harga terhadap produk
keranjang rotan ini tidak perlu karena biaya yang dikeluarkan tidak banyak dan bahan
baku yang terdapat di Indonesia sendiri 85% dari seluruh dunia. Dan juga terdapat
aspek lain yang perlu dilihat bahwa Amerika sendiri mempunyai permintaan yang
sangat tinggi dan juga kurangnya bahan baku rotan dan terlebih lagi mereka
merupakan penyuka produk yang ramah lingkungan.Dengan menggunakan metode
distribusi produsen ke retail channel trus dilanjutkan ke konsumen. Dengan hal ini
yang perlu dilakukan pihak produsen hanya harus melakukan penjualan yang besar
serta melakukan pengiriman pada pihak pedagang ke pengecer, setelahnya
konsumen akan memberikan langsung kepada pengecer.
B. Strategi komunikasi Strategi komunikasi adalah aspek yang penting dalam
pemasaran dan juga dikatakan penentu suksesnya pemasaran. Dengan
mengadaptasi pesan ekstrernal agar bisa sesuai dengan kondisi negara yang ingin
diekspor. Untuk menggunakan strategi komunikasi ini kami memilih push dimana
pushnya yaitu dengan menghubungi importir yang membuat produk kami
mendapatkan channel untuk bisa diekspor ke negara Amerika. Dengan memahami
budaya yang terdapat di Amerika yaitu mereka sangat suka akan hal yang bersifat
ramah lingkungan. Dengan itu membuat kami yakin akan audiens target di pasar yang
berbeda. Secara keseluruhan, strategi pemasaran global dengan mengekspor
keranjang rotan asli Indonesia ini dapat berpotensi berhasil jika jika strategi distribusi
dan komunikasi dipikirkan secara baik.

Kami memilih strategi distribusi dari produsen ke retail channel dengan alasan
sebagai berikut :
1. Pihak produsen hanya harus melakukan penjualan yang besar serta
melakukan pengiriman pada pihak pedagang ke pengecer, setelahnya
pengecer atau retail akan memberikan langsung kepada konsumen.
2. Dapat membuat produk tetap terjaga dengan aman yang mempunyai fasilitas
dan strategi penyimpanan stok barang yang cukup baik.
3. Karena barang yang diproduksi ini keranjang rotan memiliki permintaan yang
cukup banyak dinegara tujuan Amerika, maka pemilihan untuk menjual
langsung ke retail channel lebih baik.
4. Jika strategi distribusinya pendek seperti dari retail channel ke konsumen maka
dapat dengan mudah untuk mengawasi penyaluran barang.
Kami memilih strategi komunikasi push dengan alasan sebagai berikut :
1. Untuk menunjukkan kinerja di pasar terbuka untuk membeli produk dengan
menggunakan strategi push ini yang dimana lewat retail
2. Karena dengan strategi push ini menghubungi lewat retail berfungsi paling baik
untuk audiens yang relevan jika dimaksimalkan konversi secara keseluruhan
3. Mengamankan pengeluaran produk dan meningkatkan penjualan.
4. Karena dengan pemasaran push mendap[atkan eksposur produk dimana
menciptakan visibilitas yang merupakan prioritas utama.

15
2.4. Kesesuain Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia Global

Manajemen sumber daya manusia internasional mengacu pada kegiatan yang


dilakukan organisasi atau perusahaan biasanya dengan menerapkan strategi seperti
etnosentris, polisentris, dan geosentris Strategi ini fokus pada cara perusahaan
mengelola operasi bisnis di pasar global yang berbeda-beda dengan
mempertimbangkan perbedaan budaya, kebiasaan, norma, dan praktik bisnis di
setiap negara atau wilayah. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian bisnis dan
produk dengan kebutuhan dan harapan pelanggan di pasar global, serta untuk
memaksimalkan keuntungan bisnis secara efektif dan efisien. Berikut kami berikan
perbedaanya jika diterapkan terhadap produk yang akan kami ekspor ke Amerika :

a. Etnosentris adalah strategi dimana perusahaan menganggap budaya dan


praktik bisnis mereka sendiri sebagai standar yang lebih baik daripada budaya dan
praktik bisnis di negara tujuan ekspor. Dalam strategi ini, perusahaan cenderung
mempromosikan nilai dan kebiasaan budaya mereka sendiri ketika melakukan bisnis
di negara tujuan ekspor. Namun, strategi etnosentris mungkin kurang cocok untuk di
Amerika karena Amerika merupakan negara dengan keberagaman budaya dan etnis
yang tinggi. Penggunaan strategi ini dapat menimbulkan kesalahpahaman dan
memperburuk hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis di Amerika.
b. Polisentris adalah strategi dimana perusahaan menyesuaikan budaya dan
praktik bisnis mereka dengan budaya dan praktik bisnis di negara tujuan ekspor.
Dalam strategi ini, perusahaan mempekerjakan staf lokal untuk memimpin operasi
bisnis di negara tujuan ekspor dan berusaha untuk memahami budaya dan praktik
bisnis di negara tersebut.Strategi polisentris mungkin lebih cocok untuk di Amerika
karena negara ini memiliki keberagaman etnis dan budaya yang tinggi, dan
menyesuaikan budaya dan praktik bisnis perusahaan dengan budaya lokal dapat
membantu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan mitra bisnis di
Amerika.
c. Geosentris adalah strategi dimana perusahaan menganggap budaya dan
praktik bisnis di negara tujuan ekspor sebagai bagian integral dari strategi bisnis
mereka. Dalam strategi ini, perusahaan mencoba untuk mengintegrasikan budaya
dan praktik bisnis dari negara tujuan ekspor ke dalam operasi global mereka. Strategi
geosentris mungkin juga cocok untuk di Amerika, terutama bagi perusahaan yang
beroperasi secara global dan memiliki nilai dan kebijakan yang berlaku secara global.
Dalam hal ini, perusahaan dapat mencoba mengintegrasikan budaya dan praktik
bisnis Amerika ke dalam operasi global mereka secara keseluruhan.

Kami memilih strategi polisentris dengan alasan sebagai berikut :

1. Pengetahuan lokal: Dengan mempekerjakan manajemen lokal di anak


perusahaan di Amerika, perusahaan dapat memperoleh pengetahuan yang
lebih baik tentang pasar lokal dan menghindari kesalahan dalam penempatan
produk dan strategi pemasaran. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk
mencapai kesuksesan dalam mengembangkan pasar di Amerika.
2. Mempertahankan hubungan dengan pemerintah setempat: Dalam bisnis
global, penting untuk membangun hubungan yang baik dengan pemerintah

16
setempat di negara-negara di mana perusahaan beroperasi. Dengan
mempekerjakan manajemen lokal dan menghormati kebijakan dan budaya
lokal, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan
pemerintah setempat di Amerika.
3. Menurunkan biaya operasi: Dalam strategi polisentris, perusahaan dapat
mengurangi biaya operasi dan menghindari biaya yang terkait dengan
ekspatriat, seperti gaji dan tunjangan. Hal ini dapat membantu perusahaan
untuk menghemat biaya dan meningkatkan keuntungan.
4. Meningkatkan citra merek: Dalam strategi polisentris, anak perusahaan di
Amerika dapat membantu perusahaan membangun citra merek yang positif di
antara pelanggan setempat. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk
memperluas pangsa pasar dan mencapai kesuksesan di Amerika.
5. Kesulitan dalam menjaga kesatuan merek: Namun, perlu diingat bahwa dalam
strategi polisentris, anak perusahaan di Amerika dapat mengembangkan
merek mereka sendiri, yang mungkin tidak konsisten dengan merek
perusahaan induk. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa
merek mereka tetap konsisten dan terintegrasi di seluruh anak perusahaan di
Amerika dan di seluruh dunia.

BAB Ⅲ

PENUTUP

KESIMPULAN

Produk keranjang rotan memiliki kesesuain dengan strategi wilayah yaitu strategi
lokalisasi yang dimana produk keranjang rotan tidak perlu melakukan perubahan
bentuk dan juga penekanan harga yang cukup tinggi dan di dukung juga oleh
kesesuain selera dengan masyarakat negara Amerika Serikat. Dengan metode
strategi masuk ekspor maka potensi pasar menjadi luas dan besar, kemudian
diversifikasi resiko yang dapat dikatagorikan mengecil dikarenakan pasar yang cukup
luas yang dapat meningkatkan reputasi dari merk dagang dan membuat pendapatan
yang menjajikan. Kemudian dengan strategi distribusi retail channel membuat
keranjang rotan cepat sampai kepada tangan konsumen dengan harga yang masih
rendah dari harga yang ditawarkan oleh pengecer dan juga pengawasan barang dapat
dilihat dengan mudah oleh konsumen. Kemudian dengan penerapan strategi
komunikasi push maka dengan mudah menujukkan kinerja dipasar terbuka,
mengamankan pengeluaran produk, menciptakan visibilitas, dan memaksimalkan
konversi secara keseluruhan. Kemudian yang terakhir manajemen sumber daya
manusia dengan strategi polisentris kita mendapatkan ilmu serta pengetahuan baru
dengan para pekerja pengecer disana (warga lokal), tidak hanya itu mempertahankan
hubungan dengan pemerintah setempat, menurunkan biaya operasi, dan
meningkatkan citra merk

17
DAFTAR PUSTAKA

Devi, S (18 Maret 2023) Kerajinan Tangan https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajinan_tangan

Soepadhi A (08 Februari 2022) Pengertian Rotan https://id.wikipedia.org/wiki/Rotan

Angghi, A (30 April 2021) Saluran Distribusi: Pengertian, Fungsi Tahapan dan Cara
Memilihnya https://accurate.id/marketing-manajemen/saluran-distribusi/

Bekmagambetova, D. (2020, januari 10). Two-Thirds of North Americans Prefer Eco-Friendly


Brands, Study Finds. https://www-barrons-com.translate.goog/articles/two-thirds-of-north-
americans-prefer-eco-friendly-brands-study-finds-
51578661728?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc&_x_tr_hist=true
Ozal, D. (2012, juli 25). Mebel Rotan-Bambu Disuka Amerika Serikat.
https://money.kompas.com/read/2012/07/25/15292454/Mebel.RotanBambu.Disuka.Amerika.
Serikat
Wijaya, M. F. (2017). Ekspor furnitur rotan indonesia ke amerika serikat pasca
kebijakan larangan ekspor rotan mentah tahun 2012.
http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/publication/7351384233529.pdf

Link Vidio Presentasi :


https://youtu.be/MlMwpvn_SPA

18

Anda mungkin juga menyukai